Anda di halaman 1dari 36

Audit Atas Properti,

Mesin, dan Peralatan

Auditing
Auditing II
II
Kelompok 1
1. Siti Zainab (1910313220060)
2. Ika Aqidatul Izzah (1910313220004)
3. Daniya Fatima Salsabila (1910313320019)
4. Nur Fitriani Rahma Zaidir (1910313320031)
5. Muhammad Aldi Safrianoor (1910313310008)
6. Raysha Jasmine Sheilasyhefia
(1910313320039)
(1 )
Akun-akun dan Kelompok-
kelompok Transaksi dalam
Audit Atas Properti, Mesin, dan
Peralatan
Pengauditan Atas Properti, Mesin, dan
Peralatan
Properti, mesin, dan peralatan adalah akun-akun yang tergolong sebagai aset
tetap, yaitu aset yang diharapkan akan bisa digunakan dalam jangka waktu
lebih dari satu tahun.
Tujuan menggunakan aset sebagai bagian dari operasi bisnis klien dan
taksiran umur penggunaan lebih dari satu tahun

A k u n - a k u n Te r k a i t d e n g a n P e r a l a t a n

Pendebetan atas peralatan timbul dari siklus pembelian dan pembayaran.


Catatan akuntansi yang utama untuk peralatan dan properti, mesin, dan peralatan
lainnya biasanya adalah master file aset tetap. Master file meliputi 3 hal yaitu :
 Suatu catatan rinci untuk setiap unit peralatan
 Jenis properti lain yang dimiliki
 Informasi tentang peralatan yang dibeli dan dilepaskan (dijual, ditukar, atau tidak
dipakai lagi) selama tahun yang diperiksa.
Pengauditan Atas Properti, Mesin, dan
Peralatan
Audit atas peralatan dan aset-aset tetap lainnya, berbeda dari audit atas akun-akun yang
tergolong aset lancar, karena tiga alasan yaitu :
1. Pembelian peralatan dalam suatu periode biasanya tidak begitu sering terjadi, lebih-lebih
yang berupa peralatan berat yang digunakan dalam perusahaan manufaktur.
2. Jumlah rupiah dari setiap pembelian biasanya material.
3. Peralatan biasanya dibukukan dan berada dalam catatan akuntansi selama beberapa
tahun.
Dalam mengaudit akun peralatan dan akun-akun terkait, akan sangat bermanfaat apabila
dilakukan pemisahan pengujian menjadi beberapa kategori berikut:
 Melaksanakan prosedur analitis.
 Memeriksa pembelian peralatan periode ini.
 Memeriksa pelepasan peralatan periode ini.
 Memeriksa saldo akhir dalam akun aset.
 Memeriksa beban depresiasi.
 Memeriksa saldo akhir dalam akumulasi depresiasi.
Pengauditan Atas Properti, Mesin, dan
Peralatan
Audit atas peralatan dan aset-aset tetap lainnya, berbeda dari audit atas akun-akun yang
tergolong aset lancar, karena tiga alasan yaitu :
1. Pembelian peralatan dalam suatu periode biasanya tidak begitu sering terjadi, lebih-lebih
yang berupa peralatan berat yang digunakan dalam perusahaan manufaktur.
2. Jumlah rupiah dari setiap pembelian biasanya material.
3. Peralatan biasanya dibukukan dan berada dalam catatan akuntansi selama beberapa
tahun.
Dalam mengaudit akun peralatan dan akun-akun terkait, akan sangat bermanfaat apabila
dilakukan pemisahan pengujian menjadi beberapa kategori berikut:
 Melaksanakan prosedur analitis.
 Memeriksa pembelian peralatan periode ini.
 Memeriksa pelepasan peralatan periode ini.
 Memeriksa saldo akhir dalam akun aset.
 Memeriksa beban depresiasi.
 Memeriksa saldo akhir dalam akumulasi depresiasi.
Melaksanakan Prosedur Analitis
Sebagaimana dalam area-area audit lainnya, jenis prosedur analitis yang dilakukan
tergantung pada operasi klien. Sebagian besar prosedur analitis. berkaitan dengan
kemungkinan kesalahan penyajian dalam beban depresiasi dan akumulasi depresiasi.

M e m e r i k s a P e m b e l i a n P e r a l a t a n Ta h u n I n i
Aset akan mempunyai dampak jangka panjang dalam laporan keuangan, maka dari itu
perusahaan harus mencatat dengan benar penambahan (pembelian) yang terjadi pada tahun
ini.
Auditor menggunakan tujuh dari delapan tujuan audit saldo sebagai kerangka acuan
untuk pengujian rinci saldo, yaitu :
• Keberadaan • Pisah-Batas
• Kelengkapan • Kecocokan Saldo
• Ketelitian • Hak dan kewajiban
• Penggolongan
M e m e r i k s a P e m b e l i a n P e r a l a t a n Ta h u n I n i

Materialitas kinerja memiliki peran yang penting untuk memeriksa penambahan


tahun ini karena transaksi-transaksi ini bisa berfluktuasi dari jumlah tidak material
pada tahun ini dan meningkat menjadi jumlah besar yang sangat signifikan pada tahun
lainnya.

Dalam daftar biasanya dicantumkan setiap pembelian secara terpisah yang meliputi :
• Keterangan apakah merupakan barang baru atau bekas digunakan
• Tanggal pembelian • Taksiran umur untuk keperluan penyusutan
• Nama penjual • Metode depresiasi
• Deskripsi • Biaya perolehan.

Pengujian audit yang paling sering dilakukan untuk memeriksa penambahan adalah
memeriksa faktur dari penjual.
Dalam melakukan pengujian atas pembelian, auditor harus:

1. Memahami standar
akuntansi untuk memastikan 2. Auditor perlu mempelajari
bahwa klien telah mengikuti kebijakan klien dalam hal
ketentuan yang berlaku. kapitalisasi untuk
memastikan bahwa
Contoh : Auditor harus 3. Auditor harus memeriksa
pembelian telah diperlakukan
waspada dengan kebenaran penggolongan
secara konsisten dengan
kemungkinan klien dalam pencatatan transaksi ke
tahun sebelumnya.
melakukan kesalahan berupa dalam berbagai akun.
tidak memasukkan biaya Contoh : Apabila kebijakan
pengangkutan dan biaya 4. Auditor harus memeriksa
klien menetapkan bahwa
pemasangan yang berjumlah apakah klien mempunyai hak
pengeluaran di bawah
material sebagai bagian dari kepemilikan agar transaksi
Rp10.000.000,- secara
biaya perolehan suatu bisa dicatat sebagai aset.
otomatis diperlukan sebagai
pembelian, atau kesalahan beban, maka auditor harus
dalam mencatat pertukaran memeriksa apakah kebijakan
aset yang lama dengan aset itu diikuti pada tahun ini.
yang baru.
P e l e p a s a n A s e t ( D i s p o s a l ) Ta h u n I n i
Apabila klien tidak membukukan aset yang dilepas, maka biaya perolehan asli
peralatan menjadi lebih saji dan nilai buku juga lebih saji sampai aset disusut
penuh.
Tujuan utama auditor dalam verifikasi atas penjualan, pertukaran, atau
penghentian pemakaian aset adalah untuk memperoleh bukti yang cukup dan
tepat bahwa semua pelepasan telah dicatat pada jumlah yang tepat.
Pengujian kecocokan saldo atas cacatan dalam daftar pelepasan sangat penting
karena :
• Dapat memeriksa kebenaran penjumlahan vertikal dalam daftar
• Menelusuri total dari daftar ke catatan pelepasan di buku besar
• Menelusuri biaya perolehan dan akumulasi depresiasi dari aset yang dilepas
ke Master file property.
P e l e p a s a n A s e t ( D i s p o s a l ) Ta h u n I n i
Prosedur-prosedur yang sering digunakan untuk memeriksa pelepasan, antara
lain :
• Review apakah aset yang baru diperoleh diganti dengan aset yang lama.
• Analisis laba atau rugi pelepasan aset dan pendapatan lain-lain yang
diterima dari pelepasan asset.
• Review modifikasi pabrik dan perubahan produk yang dihasilkan,
perubahan dalam peralatan berkomputer berharga mahal, pajak kekayaan,
atau coverage asuransi untuk melihat kemungkinan adanya peralatan yang
ditiadakan.
• Melakukan wawancara dengan manajemen dan personil produksi tentang
kemungkinan adanya pelepasan aset.
Memeriksa Saldo Akhir Akun Aset

Dua tujuan auditor dalam pengauditan atas saldo akhir akun peralatan ialah
menentukan bahwa:
1. Semua peralatan terbukukan ada secara fisik pada tanggal neraca (keberadaan)
2. Semua peralatan yang dimiliki telah dibukukan (kelengkapan).

Pada waktu merancang pengujian audit untuk memenuhi tujuan-tujuan di atas :


3. Auditor harus mempertimbangkan pengendalian internal untuk peralatan
4. Setelah menilai risiko pengendalian untuk tujuan keberadaan, auditor harus
memutuskan apakah diperlukan untuk memeriksa keberadaan individual peralatan
yang tercantum dalam master file.
5. Selain melakukan prosedur-prosedur untuk mendapatkan bukti yang berkaitan
dengan tujuan audit saldo aset tetap, auditor juga melakukan prosedur audit yang
berkaitan dengan empat tujuan audit tentang penyajian dan pengungkapan aset
tetap.
Memeriksa Saldo Akhir Akun Aset

Auditor bisa menggunakan beberapa metode untuk menentukan


apakah peralatan dilarang secara hukum, dengan cara:
• Membaca pasal-pasal yang tercantum dalam perjanjian kredit.
• Mengirim permintaan konfirmasi utang ke bank atau ke
Lembaga keuangan lain.
• Melakukan diskusi dengan klien atau mengirim surat ke
penasehat hukum.
Memeriksa Beban Depresiasi
Beban depresiasi adalah satu dari hanya sedikit beban yang tidak diverifikasi
sebagai bagian dari pengujian pengendalian dan pengujian substantif golongan
transaksi.
Dalam menentukan konsistensi, auditor harus mempertimbangkan empat hal
berikut:
1. Masa manfaat aset yang dibeli pada periode ini.
2. Metode depresiasi
3. Taksiran nilai residu.
4. Kebijakan depresiasi aset pada periode pembelian dan pelepasan.

Metode yang bermanfaat dalam pengauditan depresiasi adalah pengujian


prosedur analitis tentang kewajaran yang dilakukan dengan mengalikan aset
tetap yang belum didepresiasi dengan tarif depresiasi.
Memeriksa Saldo Akhir dalam Akun
Akumulasi Depresiasi
Dua tujuan yang biasanya ditekankan dalam pengauditan atas saldo
akhir dalam akumulasi depresiasi:
1. Akumulasi depresiasi sebagaimana tercantum dalam master file
properti cocok dengan buku besar. Tujuan ini dapat dicapai
dengan menguji kebenaran penjumlahan vertikal akumulasi
depresiasi dalam master file properti dan menelusumya ke buku
besar.
2. Akumulasi depresiasi dalam master file adalah akurat.
Pengauditan Beban Dibayar di Muka

Beban dibayar di muka, beban ditangguhkan, dan aset tak berujud,


jangka waktunya bisa bervariasi mulai dari beberapa bulan sampai
beberapa tahun. Termasuk dalam kategori ini adalah:
• Sewa dibayar di muka • Asuransi dibayar di muka
• Biaya organisasi • Merek dagang
• Pajak dibayar di muka • Beban ditangguhkan
• Hak paten • Copyright
• Goodwill
Pengendalian Internal
Pengendalian internal untuk asuransi dibayar di muka dan beban
asuransi dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu
1. Pengendalian atas pembelian dan pencatatan asuransi
2. Pengendalian atas register asuransi
3. Pengendalian atas pembebanan terhadap beban asuransi

Register asuransi adalah suatu catatan polis-polls asuransi yang


sedang berjalan dan tanggal akhir berlakunya setiap polls asuransi.
Auditor menggunakan register asuransi untuk mengidentifikasi
polis-polis yang masih berlaku dalam kaitannya dengan akun
asuransi dibayar di muka
Pengajuan Audit
Dalam mengaudit asuransi dibayar di muka, auditor mendapatkan daftar asuransi
dari klien yang mendaftar setiap asuransi yang sedang berlaku yang berisi informasi
tentang:
• Informasi polis, termasuk nomor polis, jumlah pertanggungan (coverage), dan
premi per tahun.
• Saldo awal asuransi dibayar di muka.
• Pembayaran premi polis.
• Jumlah yang dibebankan ke beban asuransi.
• Saldo akhir asuransi dibayar di muka.
P e n g a u d i t a n B e b a n - B e b a n Te r u t a n g
Banyak diantara beban terutang merupakan kewajiban di masa datang untuk jasa
yang belum dibayar yang timbul dari berlalunya waktu tetapi belum saatnya dibayar
pada tanggal neraca. Contoh : benefit atau yang diperoleh dari properti sewaan
terutang dengan berjalannya waktu sepanjang tahun.
Akun-akun seperti utang pajak penghasilan, utang garansi, dan utang beban pension,
kadang-kadang material dan membutuhkan pertimbangan audit yang memadai.
Pengauditan Akun-akun Pendapatan dan Beban

Dua konsep pengauditan akun-akun pendapatan dan beban


berikut ini sangat penting dalam mempertimbangkan tujuan
laporan laba-rugi:
1. Penandingan periodik pendapatan dan beban perlu
dilakukan untuk menentukan hasil operasi yang tepat.
2. Penerapan prinsip akuntansi secara konsisten untuk periode
yang berbeda diperlukan agar laporan bisa diperbandingkan
(2)
Fungsi-fungsi Bisnis serta
Dokumen dan Catatan Terkait
dengan Audit Atas Properti,
Mesin, dan Peralatan
Pengauditan Akun-akun Pendapatan dan Beban
P e n g a k u a n , P e n g u k u r a n Aw a l P r o p e r t i , P a b r i k , d a n
P r o p e r t i , P a b r i k d a n P e r a l a t a n , d a n P e r a l a t a n d a n A s e t Ta k
Berwujud
1. Pengakuan Biaya Perolehan Awal Aset Tetap
PSAK 16 (Revisi 2007) menyatakan bahwa biaya perolehan aset
tetap dapat diakui sebagai aset jika dan hanya jika (Arvantc40s
2012):
• Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan
dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas; dan
• Biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal.
P e n g a k u a n , P e n g u k u r a n Aw a l P r o p e r t i , P a b r i k , d a n
P r o p e r t i , P a b r i k d a n P e r a l a t a n , d a n P e r a l a t a n d a n A s e t Ta k
Berwujud
2. Pengukuran Awal
Komponen Biaya Perolehan Biaya perolehan aset tetap meliputi :
• Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dikreditkan
setelah setelah dikurangi dikurangi diskon pembelian dan potongan- potongan lain.
• Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang
diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen. Beberapa biaya
yang dapat diatribusikan secara langsung adalah :
1. Biaya imbalan kerja yang timbul secara langsung dari pembangunan atau akuisisi aset tetap
2. Biaya penyiapan lahan untuk pabrik
3. Biaya handling dan penyerahan awal
4. Biaya perakitan dan instalasi
5. Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan baik, setelah dikurangi hasil bersih sehubungan
dengan pengujian tersebut.
6. Komisi professional
Mengukur Penyusutan Properti, Panrik, Peralatan, dan Aset
Ta k B e r w u j u d

 Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama masa berguna hidup.
Jumlah yang dapat disusutkan adalah biaya aset, atau jumlah lain yang disubstitusikan untuk biaya, dikurangi
nilai sisanya.
Prosedur garis-lurus secara konseptual seringkali merupakan prosedur penyusutan yang paling sesuai.
 Contoh soal, misalnya : mesin dengan harga perolehan Rp 600.000,00, taksiran nilai sisa ( residu ) sebesar
Rp 40.000,00 dan umurnya ditaksir selama 4 tahun. Depresiasi tiap tahun dihitung sebagai berikut :
Depresiasi =
=
= Rp140.000
Keterangan :
HP = Harga Perolehan
NS = Nilai Sisa
N = Taksiran Umur Kegunaan
Pengauditan Akun-akun Pendapatan dan Beban
Masalah Akuntansi dalam Properti, Pabrik, dan
Peralatan dan Aset Ta k B e r w u j u d

1. Masalah untuk akuntansi atas aset tetap adalah pengakuan aset,


penentuan jumlah tercatat dan penyusutan biaya dan kerugian
penurunan nilai harus diakui dalam kaitannya dengan mereka.
2. Masalah akuntansi aktiva tidak berwujud tidak banyak berbeda
dengan masalah akuntansi aktiva tetap.
(3)
Pengendalian Internal Audit
Atas Properti, Mesin, dan
Peralatan
1. Pengendalian internal untuk asuransi dibayar dimuka dan beban
asuransi dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu :
• Pengendalian atas pembeliah dan pencatatan asuransi
• Pengendalian atas register asuransi
• Pengendalian atas pembebanan terhadap beban asuransi.

1. Pengendalian yang penting meliputi (Zakibsr 2020) :


• Penggunaan file induk untuk setiap aset tetap
• Pengendalian fisik yang memadai terhadap aset yang mudah
dipindahkan
• Penulisan nomor identifikasi pada setiap aset tetap
• Perhitungan fisik periodik atas aset tetap dan rekonsiliasinya
oleh personil akuntansi.
Auditor membedakan cara memverifikasi peralatan
manufaktur dengan akun aktiva Jancar karena tiga alasan yaitu
(Islami 2019) :
1. Biasanya akuisisi peralatan manufaktur jarang dilakukan
pada periode berjalan
2. Jumlah setiap akuisisi biasanva material
3. Peralatan mungkin tetap disimpan dan dicatat dalam catatan
akunansi selama beberapa tahun.
Jika auditor menyimpulkan bahwa pengendalian cukup baik, maka auditor dapat
bergantung pada saldo yang dicatat dari tahun sebelumnya. Setelah itu, langkah audit
yang dapat dilakukan:

1. Tujuan kaitan rinci membandingkan saldo aset di file induk dan general ledger,
melakukan footing.
2. Setelah menilai risiko pengendalian, atuditor dapat menentukan untuk apakah perlu
melakukan verifikasi keberadaan setiap item aset yang tercantum dalam ile induk.
Bisa saja auditor meminta klien untuk meskukan penghitungan semua aset secara
fisik.
3. Jika aset tetap telah diverifikasi dalam audit sebelumnya ketika diperoleh, umumnya
auditor tidak perlu menguji akurasi dan klasifikasi yang dicatat pada periode
sebelumnya, namun auditor harus memeriksa apakah terdapat aset yang tidak lagi
digunakan dalam operasi. Jika material, maka auditor harus memeriksa apakah aset
tersebut haris dicatat dalam nilai realisasi bersih atau apakah aset tersebut harus
diklasifikasikan sebagai peralatan non-operasi.
(3)
Program Audit Pengujian
Substansif Audit Atas Properti,
Mesin, dan Peralatan
Melaksanakan Prosedur Analitis
M e m e r i k s a P e m b e l i a n P e r a l a t a n Ta h u n I n i
M e m e r i k s a P e m b e l i a n P e r a l a t a n Ta h u n I n i
M e m e r i k s a P e m b e l i a n P e r a l a t a n Ta h u n I n i
Thank you...
For
For your
your
attention
attention

Anda mungkin juga menyukai