Di banyak perusahaan, terutama perusahaan industri, aset tetap merupakan jumlah yang
sangat besar dari total aset perusahaan. Namun demikian waktu yang digunakan oleh akuntan
publik untuk memeriksa aset tetap biasanya lebih sedikit dibandingkan waktu yang
digunakan untuk memeriksa perkiraan lainnya seperti piutang, persediaan, dan lain-lain.
Beberapa penyebabnya antara lain:
a.
Harga perolehan per unit dari aset tetap biasanya relatif besar dan jumlah transaksinya
dalam setahun biasanya sedikit.
b.
Mutasi aset tetap (penambahan dan pengurangan) biasanya jauh lebih sedikit di
bandingkan mutasi piutang dan persediaan.
c.
Dalam memeriksa aset tetap, prosedur cut-off bukan merupakan hal yang penting seperti
pemeriksaan atas cut-off transactions dalam pemeriksaan pembelian dan penjualan
persediaan.
Prosedur audit yang akan disebutkan berikut ini berlaku untuk repeat engagements
Jika tahun sebelumnya perusahaan sudah di audit oleh kantor akuntan lain, saldo awal
aset tetap bisa dicocokkan dengan laporan akuntan terdahulu dan kertas kerja
pemeriksaan akuntan tersebut.
Jika tahun-tahun sebelumnya perusahaan belum pernah di audit, akuntan publik harus
memeriksa mutasi penambahan dan pengurangan aset tetap sejak awal berdirinya
perusahaan, untuk mengetahui apakah pencatatan yang dilakukan perusahaan untuk
penambahan dan pengurangan aset tetap, serta metode dan perhitungan penyusutan aset
tetap dilakukan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia (SAK/ETAP/
IFRS).
2.
Minta kepada klien Top Schedule serta Supporting Schedule aset tetap, yang berisikan:
Saldo awal, penambahan serta pengurangan-pengurangannya dan saldo akhir, baik untuk
harga perolehan maupun akumulasi penyusutannya.
3.
Periksa footing dan cross footingnya dan cocokkan totaInya dengan General Ledger atau
Sub-Ledger, saldo awal dengan working paper tahun lalu,
4.
Vouch penambahan serta pengurangan dari aset tetap tersebut. Untuk penambahan kita
lihat approvalnya dan kelengkapan supporting documentnya. Untuk pengurangan kita
lihat otorisasinya dan jurnalnya apakah sudah dicatat dengan betul, misalnya bila ada
keuntungan atau kerugian atas penjuaian aset tetap tersebut. Selain itu periksa juga
penerimaan hasil penjualan aset tetap tersebut.
5.
Periksa fisik dari aset tetap tersebut (dengan cara test basis) dan periksa kondisi dan
nomor kode dari aset tetap.
6.
7.
Pelajari dan periksa apakah Capitalization Policy dan Depreciation Policy yang
dijalankan konsisten dengan tahun sebelumnya.
8.
Buat analisis tentang perkiraan Repair & Maintenance, sehingga kita dapat mengetahui
apakah ada pengeluaran yang seharusnya masuk daiam kelompok Capital Expenditures
tetapi dicatat sebagai Revenue Expenditures.
9.
Periksa apakah aset tetap tersebut sudah diasumsikan dan apakah Insurance
Coveragenya cukup atau tidak.
10. Tes perhitungan penyusutan, cross reference angka penyusutan dengan biaya penyusutan
diperkiraan Iaba rugi dan periksa alokasi/distribusi biaya penyusutan.
11. Periksa notulen rapat, perjanjian kredit, jawaban konfirmasi dari bank, untuk memeriksa
apakah ada aset tetap yang dijadikan sebagai jaminan atau tidak. Bila ada, maka hai ini
perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
12. Periksa apakah ada Commitment yang dibuat oleh perusahaan untuk membeli atau
menjual aset tetap.
13. Untuk Construction in Progress, kita periksa penambahannya dan apakah ada
Construction in progress yang haws di transfer ke aset tetap.
14. Jika ada aset tetap yang diperoieh melalui leasing, periksa lease agreement dan periksa
apakah accounting treatmentnya sudah sesuai denqan standar akuntansi leasing.
15. Periksa atau tanyakan apakah ada aset tetap yang dijadikan agunan kredit di bank.
16. Periksa penyajiannya dalarn laporan keuangan, apakah sesuai dengan standar akuntansi
keuangan di Indonesia (SAK/ETAP/IFRS).
Pelajari dan evaluasi internal control atas aset tetap. Dalam hal ini biasanya auditor
menggunakan INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES, yang contohnya bisa dilihat
di
Exhibit 14-4.
Beberapa ciri Internal Control yang baik atas aset. tetap adatah:
a.
b.
Setiap penambahan dan penarikan aset tetap terlebih dahulu harus diotorisasi
oleh pejabat perusahaan yang berwenang.
c.
d.
Diadakannya kartu aset tetap atau sub buku besar aset tetap yang mencantumkan
tanggal pembelian, nama supplier, harga perolehan, metode dan persentase
penyusutan, jumlah penyusutan, akumulasi penyusutan dan nilai buku aset tetap.
e.
f.
g.
h.
Aset
tetap
diasuransikan
dengan
jumlah
Insurance
Coverage
(nilai
Minta kepada client, Top Schedule serta supporting schedule aset tetap.
Contoh Top Schedule dan supporting schedule asel tetap bisa dilihat di Exhibit 14-1 dan
14-2.
3.
4.
DR. Kas
Rp. 30.000.000
Rp. 80.000.000
CR. Mesin
Rp. 100.000.000
Rp. 10.000.000
31/12/2002
31/12/2001
Harga Perolehan
Akumulasi
Rp.2.230.000.000
Rp. 525.000.000
Rp.2.000.000.000
Rp. 240.000.000
Rp.1.705.000.000
Rp.1.760.000.000
Penyusutan
di Kebijakan Akuntansi
d. Aset Tetap
Aset tetap dinilai berdasarkan harga perolehan. Perusahaan menyusutkan aset
tetapnya dengan menggunakan metode garis lurus dengan persentase penyusutan
sebagai berikut (berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap):
Gedung
: 4 % per tahun
Kendaraan
: 25 % per tahun
Mesin
: 20 % per tahun
Perolehan
Rp.
400.000.000
Rp. 500.000.000
Rp. 280.000.000
Rp. 900.000.000
Rp. 150.000.000
Rp.2.230.000.000
Harga
Tanah
Gedung
Kendaraan
Perolehan
Rp.
400.000.000
Rp. 500.000.000
Rp. 200.000.000
31 Desember
Akumulasi
Nilai Buku
2010
PenyusutanRp.
Rp.
Rp. 40.000.000
Rp.
Rp. 120.000.000
Rp.
Rp. 340.000.000
Rp.
Rp. 25.000.000
Rp.
Rp. 525,000.000 Rp.1.705.000.
31 Desember 2009
Akumulasi
Nilai Buku
Penyusutan Rp.
Rp.20.000.000
Rp.50.000.000
Rp.
Rp.
Rp.
Mesin
Peralatan Kantor
Rp. 800.000.000
Rp. 100.000.000
Rp.2.000.000.000
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.90.000.000
Rp.1.760.000.00
Beban penyusutan untuk tahun 2010 dan tahun 2009 masing-masing sebesar Rp.525.000.000
dan Rp.240.000.000.
Gedung dan mesin dijadikan jaminan kredit di Bank Mandiri.
Menurut SAK ETAP (IAI, 2009: 75):
Entitas harus mengungkapkan untuk setiap kelompok aset tetap:
(a) Dasar pengukuran yang digunakan untuk menentukan jumalh tercatat bruto;
(b) Metode penyusutan yang digunakan;
(c) Umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
(d) Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (agregat dengan akumulasi kerugian
penurunan nilai) pada awal dan akhir periode; dan
(e) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan:
(i) Penambahan;
(ii) Pelepasan;
(iii)
Kerugian penurunan nilai yang diakui atau dipulihkan dalam laporan laba rugi
sesuai dengan penurunan nilai aset;
(iv)Penyusutan;
(v) Perubahan lainnya
Entitas juga harus mengungkapkan:
(a) Keberadaan dan jumlah pembatasan atas hak milik, dan aset tetap yang dijaminkan
untuk utang;
(b) Jumlah komitmen kontrak untuk memperoleh aset tetap
PER BOOK
PENAMBAHAN
PENGURANG
AN
1-1-10
31-12-10
HARGA PEROLEHAN
Tanah
K1
Rp 400.000.000 Rp --
Gedung
K2
Rp 500.000.000 Rp --
Kendaraan
K3
Mesin
Peralatan Kantor
-------
Rp 400.000.000 ^--
Rp 500.000.000 ^SL
SL
Rp 200.000.000
----
Rp 280.000.000 ^SL
SL
K4
Rp
----
Rp 900.000.000 ^5L
SL
K5
Rp
----
Rp 150.000.000 ^SL
SL
Rp
^
Rp
80.000.000
Rp
800.000.000
100.000.000
Rp
100.000.000
50.000.000
Rp
2.000.000.000
230.000.000
^
Gedung
Kendaraan
Mesin
K2-1
K3-1
K4-1
Rp 20.000.000
Rp 50.000.000
Rp 160.000.000
Peralatan Kantor
K5-1
Rp 10.000.000
Jumlah Akumulasi
Penyusutan
Rp 240.000.000
NILAI BUKU
^
^
Rp 1.760.000.000
^
PBC
PER BOOK
PENYUSUTAN INSURANCE
METOD
%
COVERAGE
E
201 200 201 200
0
9
0
9
Rp 2.230 000.000
^
Rp
40.000.000 ^
Rp 120.000.000 ^
Rp 340.000.000 ^
Rp
25.000.000 ^
Rp 525.000.000
^
Rp 1.705.000.000
^
--
Rp
Rp
4% 4%
400.000.000
Rp
25%25%
200.000.000
Rp
20%20%
800.000.000
Rp 100.000
10%10%
000
13/1/03
DIBUAT OLEH:
DIREVIEW:
PERIODE
TANGGAL: 27/2/11
TANGGAL 1/3/11
31 Desember
2010
INDEX: KKP:
Rp.
200.000.000 V/
BK100/1/10
Jumlah
Rp.350.000.00
0 Vo
No.Pol.B.207 SAG
No.Chasis C 1179
No.Mesin M 16693
Warna Hitam Metalik
17/3/2010
2010
BK75/III/10
Rp.370.000.00
0 Vo
Rp.
720.000.000^
Rp.
920.000.000L
^
to K
Akumulasi Penyusutan
Saldo Awal 1-1-2010
Penyusutan tahun 2010:
Rp.
50.000.000V/
Mobil Lama
25% x Rp.200.000.000
Rp.
50.000.000^
Mobil Baru
25% x (Rp.350.000.000 + Rp.470.000.000)
Rp.
180.000.000^
Rp.
230.000.000^
Rp.
280.000.000L
^
to K
^
L
V/
lalu
DIBUAT OLEH:
DIREVIEW:
TANGGAL: 25/2/11
TANGGAL 1/2/11
SCHEDULE : Top
Schedule Aset tetap
PERIODE
31 Desember
2010
INDEX:
KKP:
K3
Jumlah
Rp. 750.000
Rp. 250.000
Rp. 2.500.000 +Vo
Rp. 2.000.000 +Vo
Rp. 1.500.000
Rp. 2.000.000
Rp. 9.000.000 L
^
^ Checked footing
L Cocokkan dengan buku besar
Vo Periksa bukti pengeluaran Kas dan bukti pendukung
*
Rp. 4.500.000
Rp. 1.125.000
DIBUAT OLEH:
DIREVIEW:
TANGGAL: 25/2/11
1/3/11
TANGGAL
Maret
2010
U 5-1
Exhibit 14-4 Contoh Internal Control Questionnaires (ICQ)Aset tetap (Fixed Assets)
Y = Ya T =Tidak
Klien:
TR =Tidak
Relevan
Y
T
TR
REGISTRASI
5. Apakah registrasi/dokumen aset tetap:
a.
b.
c.
d.
8. Apakah terdapat pengawasan yang balk terhadap buk i-bukti pemilikan (Title
deeds) aset tetap:
a. Perincian secara jelas pemilikan dibuat dalam suatu daftar?
b. Disimpan oleh bagian yang terpisah dari bagian Akuntansi?
CURRENT VALUE
9. Apakah nilai buku aset tetap jauh menyimpang bila dibandingkan dengan taksiran
harga pasar yang berlaku (estimated current market value)?
10.Apakah metode dan persentase penyusutan:
a. Sesuai dengan SAK!ETAP/IFRS?
b. Sesuai dengan UU PPh?
c. Metode penyusutan yang digunakan adalah:
..............Straight Line..............................................................................
..............
................................................................................................................ .
................................................................................................................
................................................................................................................
.
c.
UMUM
15. Apakah total jumlah perincian dicocokkan secara berkala dengan perkiraan
18. Apakah buku/daftar aset tetap di-review minimal setahun sekali, untuk
mengetahui barang yang rusak atau yang menganggur?
Jelaskan:
Dilakukan bersamaan dengan inventarisasi aset tetap.
19. Apakah prosedur rutin menjamin bahwa selalu segera dilaporkan kepada Bagian
Akuntansi dibukukan atas:
a. Proyek yang sudah selesai?
b. Aset tetap yang disingkarkan karena tidak berguna lagi (retirement)?
c. Penjualan aset tetap?
20. Bila dibuat laporan keuangan interim, apakah biaya penyusutan diperhitungkan?
A.
Diisi oleh:
Direview oleh: