Anda di halaman 1dari 5

Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan ROI

1. Pengembalian atas Investasi


Hubungan laba operasi dengan aktiva merupakan suatu ukuran kinerja dari
sebuah perusahaan. Berapa investasi yang dikeluarkan dan berapa laba yang
didapatkan. Salah satu cara untuk mengaitkan laba operasi dengan aktiva yaitu
menggunakan penghitungan “Pengembalian atas Investasi (Return On
Investment - ROI)”, yaitu laba yang didapatkan dari setiap investasi
perusahaan. Menurut Hansen/Mowen (2012 : 576), ROI adalah ukuran kinerja
yang paling lazim bagi suatu pusat investasi. ROI dapat didefinisikan sebagai
berikut :
ROI = Laba Operasi / Aktiva Operasi Rata-rata
Laba operasi ialah, laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Sedangkan aktiva
operasi ialah, keseluruhan aktiva untuk mendapatkan laba operasi. Aktiva
operasi rata-rata dihitung sebagai berikut :
Aktiva Operasi Rata-rata = (Nilai Buku Bersih Awal + Nilai Buku Bersih
Akhir) / 2
2. Margin dan Perputaran
Didalam bukunya, Hansen/Mowen (2012 : 577), cara kedua menghitung ROI
dengan memisahkan rumusnya dalam margin dan perputaran
ROI = Margin x Perputaran
ROI = (Laba Operasi / Penjualan) x (penjualan / aktiva operasi rata-rata)
Margin adalah rasio dari laba operasi terhadap penjualan. Perputaran (innover)
adalah suatu ukuran lain yang dihitung dengan membagi pendapatan penjualan
dengan aktiva operasi rata-rata. lihat contoh dibawah :
Laba operasi celimar company
Penjualan $ 480.000
HPP ($ 222.000)
Margin Kotor $ 258.000
Beban penjualan dan adm ($ 210.000)
Laba operasi $ 48.000
Pada awal tahun, nilai aktiva bersih operasi $ 277.000.pada akhir tahun nilai
aktiva operasi $ 323.000. maka:
Aktiva operasi rata-rata
= (akt.awal+akt.akhir)/2
=(277.000+323.000)/2
= $ 300.000
Margin = Laba operasi/penjualan
= 48.000/480.000
= 0,10/10%
Perputaran = penjualan / aktiva operasi rata-rata
= 480.000/300.000
= 1,6
ROI = margin x perputaran
= 10/100 x 1,6
= 16 %
Atau dengan rumus ROI = laba operasi/aktiva operasi rata-rata
= 48.000/300.000
= 0,16/16%
Margin dan perputaran ini dapat memberikan informasi berharga tambahan
untuk seorang manajer. Suatu penurunan margin disebabkan oleh pengeluaran
yang meningkat, tekanan persaingan (memaksa penurunan harga jual) ataupu
keduanya. Perhatikan contoh dibawah

Informasi untuk divisi elektronik dan divisi medical supplies


Electronics Medical Supplies
Tahun 1
Penjualan $ 30.000.000 $ 117.000.000
Laba operasi 1.800.000 3.510.000
Aktiva operasi rata-rata 10.000.000 19.500.000
ROI a 18% 18%
Tahun 2
Penjualan $ 40.000.000 $ 117.000.000
Laba operasi 2.000.000 2.925.000
Aktiva operasi rata-rata 10.000.000 19.500.000
ROI a 20% 15%

Perbandingan margin dan perputaran


Divisi electronics Divisi medical supplies
Thn 1 Thn 2 Thn 1 Thn 2
Margin b 6,0 % 5,0% 3,0% 2,5%
Perputaran c x 3,0 x 4,0 x 6,0 x 6,0
ROI 18,0% 20,0% 18,0% 15,0%
a.laba operasi/aktiva operasi rata-rata
b.laba operasi/penjualan
c.penjualan/aktiva operasi rata-rata
Salah satu sumber dari peningkatan perputaran adalah kebijakan yang sengaja
mengurangi persediaan.

Keunggulan ROI:
a. Mendorong manajer focus pada huungan antara penjualan, beban,
dan investasi
Mempertimbangkan antara penjualan, beban, dan investasi. Setiap
kegiatan atau penganggaran yang meningkatkan laba operasi bisa
dilaksanakan.
b. Mendorong manajer focus pada efisiensi biaya
Melakukan suatu aktivitas yang meningkatkan kinerja. Mengidentifikasi
dan menghapus semua aktivitas yang tidak bernilai tambah.
c. Mendorong manajer focus pada efisiensi aktiva operasi
Mengurangi aktiva untuk menerima tambahan modal.pengurangan aktiva
bisa melalui pengurangan persediaan.

Kelemahan ROI
a. Mengakibatkan focus yang sempit pada profitabilitas divisi
mengorbankan profitabilitas keseluruhan.
Dengan memperhitungkan ROI divisi, akan merugikan perusahaan dengan
hilangnya laba.
b. Mendorong optimasi jangka pendek dengan mengorbankan
kepentingan jangka panjang
Keputusan yang dilakukan sekarang, untuk meningkatkan laba dan
mnegurangi beban dalam jangka pendek, bisa menyebabkan penurunan
laba pada jangka panjang.

Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan Laba Residu dan


Nilai Tambah Ekonomi
Nilai Tambah Ekonomi (Economic Value Added-EVA) merupakan alternative
untuk menghitung laba residu.
1. Laba residu
Residual Income adalah perbedaan antara laba operasi dan pengembalian
dolar minimum yang disyaratkan atas aktiva operasi perusahaan.
Laba Residu = Laba Operasi – (tingkat pengembalian minimum x
aktiva operasi rata-rata)
Tingkat pengembalian minimum ditentukan perusahaan dan sama dengan
hurdle rate yang disebutkan pada bagian ROI. Jika laba residu lebih besar
dari nol, divisi memperoleh lebih banyak tingkat pengembalian minimum
yang diminta (hurdle rate). Jika laba residu kurang dari nol, divisi
memperoleh lebih sedikit tingkat pengembalian minimum yang diminta.
Jika laba residu yang sama dengan nol maka menunjukkan divisi
memperoleh tepat sama dengan tingkat pengembalian minimum yang
diminta.
Keunggulan laba residu : Penggunaan laba residu sebagai ukuran kinerja
akan mencegah kerugian karena pembebanan laba perusahaan.
Penggunaan laba residu mendorong manajer untuk menerima proyek
apapun yang menghasilkan tingkat diatas minimum.
Kelemahan laba residu : mendorong orientasi jangka pendek. Laba
residu juga merupaka pengukuran absolute dari profitabilitas, jadi
perbandingan langsung dari kinerja pada dua pusat investasi yang ebrbeda,
menjadi sulit karena tingkat investasinya bisa berbeda.
2. Nilai Tambah Ekonomi
Cara khusus dalam menghitung laba residu adalah dengan nilai tambah
ekonomi (economic value added – EVA). EVA dikembangkan oleh Stern
Stewark & Company. EVA adalah laba bersih (laba operasi – pajak)
dikurangi total biaya modal tahunan. Atau bisa dibilang EVA adalah laba
residu dengan biaya modal sama dengan biaya modal aktual dari
perusahaan (sebagai ganti tingkat pengembalian minimum yang diminta
oleh perusahaan karena suatu alas an tertentu). Jika EVA positif maka
perusahaan sedang menciptakan kekayaan. Jika EVA negative maka
perusahaan sedang menyiapkan modal. EVA berbentuk satuan dolar bukan
satuan persentase pengembalian. Namun EVA juga menghasilkan tingkat
pengembalian karena menghubungkan penghasilan bersih (pengembalian)
dengan modal yang dipakai. Para investor lebih mneyukai EV karena
menhubungkan laba dengan sejumlah sumber daya yang diperlukan untuk
mencapainya.
Menghitung EVA:
EVA = Laba operasi setelah pajak – (persentase biaya modal actual x
total modal yang dipakai)
Aspek perilaku EVA
Sejumlah perusahaan telah menemukan bahwa EVA membantu
mendorong jenis perilaku yang sesuai dari berbagai divisi dengan
menunjukkan penekanan semata-mata pada pendapatan operasi tidaklah
mencukupi. Alasan yang mendasarinya adalah EVA mengandalkan biaya
modal sebenarnya. Dibanyak perusahaan tanggung jawab keputusan
investasi terletak pada manajemen perusahaan. Akhirnya biaya modal
diperhitungkan sebagai pengeluaran perusahaan. Jika suatu divisi
mneumpuk persediaan, dan melakukan investasi, biaya pendanaan
investasi akan dilaporkan dalam neraca laba rugi perusahaan secara
keseluruhan dan tidak diperlihatkan sebagai pengurang pendapatan operasi
divisi, sehingga investasi terlihat seolah bebas biaya bagi divisi .

Anda mungkin juga menyukai