Anda di halaman 1dari 15

Akuntansi untuk Kontor Pusat (KP) dan Cabang (KC) di Dalam Negeri

Untuk memperluas pemasaran dengan tujuan meningkatkan laba perusahaan melakukan


pemetaan wilayah sehingga dapat diketahui pasar potensial bagi produk atau jasa yang
dihasilkan/ditawarkan. Dengan cara ini dapat diketahui market share (bagian pasar yang dapat
dimasuki) dari produk atau jasa yang dihasilkan/ditawarkan perusahaan. Beberapa cara yang
dapat digunakan untuk menangkap peluang dari market share yang sudah diketahui ini antara
lain dengan caramembuka kantor agen atau bahkan membuka kantor cabang. Pada dasarnya
kantor agen berbeda dengan kantor cabang. Kantor agen hanya berfungsi mencarikan pembeli
atau memperoleh order. Penjualan kepada konsumen dilakukan langsung oleh kantor pusat.
Pembayarannya juga diterima langsung dari konsumen ke kantor pusat. Kantor cabang
mempunyai wewenang yang lebih luas dibandingkan kantor agen, karena selain berfungsi
mencari pembeli kantor cabang dapat melakukan transaksi penjualan secara langsung kepada
konsumen. Wewenang yang lebih besar lagi adalah kantor cabang dapat membeli barang dagangan dari luar.

Perbedaan antara cabang dan agen adalah sbb :

Keterangan Kantor Cabang Agen


ada, baik dibeli dari luar maupun tidak ada, tapi hanya ada brg
1 Persediaan Barang dagang kiriman dari Kantor Pusat sample dr KP
Penjualan kpd pihak ketiga
2 Dilakukan oleh Kantor Cabang Kantor pusat

Syarat penjualan ditentukan


3 Kantor Cabang (desentralisasi) Kantor pusat
Oleh
Beban operasional dan KP, tapi agen hanya mengurus kas
4 Modal kerja ditentukan oleh Kantor Cabang kecil

Pada bab ini akan dibahas hubungan KP dan KC, serta akan diberikan contoh akuntansi
untuk agen.

Contoh :
PT. ABADI Djaya bergerak dibidang distributor Alat Kesehatan. Pada tanggal 1 Oktober 2018
membuka agen di Sumedang. Sistem pencatatan persediaan periodikal. Kantor Pusat mencatat
operasi agen dengan metode “R/L agen dihitung tersendiri”. Menggunakan sisitem dana tetap
untuk kas kecil.

Transaksi salama bulan Oktober 2019 adalah sbb :

a. Kantor Pusat mengirim kas kepada agen sebesar Rp. 1.000.000,-.


b. Penjualan melalui Agen secara kredit seharga Rp. 5.000.000,-
c. Penagihan oleh kantor pusat atas piutang usaha agen Rp. 5.000.000
d. Beban yang dibayar oleh kantor pusat Rp. 1.000.000
e. Agen mempertanggungjawabkan pengeluaran dan menerima dana kas kecil sebesar Rp.
200.000,-
f. Harga pokok barang yang dijual melalui agen adalah Rp. 2.500.000,-

1
Diminta: buat jurnal dalam buku kantor pusat

Penyelesaian:

a Dr. Dana kerja-agen Alkes Rp 1,000,000


Cr. Kas Rp 1,000,000

b Dr. Piutang Usaha Rp 5,000,000


Cr. Penjualan-agen Alkes Rp 5,000,000

c Dr. Kas Rp 5,000,000


Cr. Piutang Usaha Rp 5,000,000

d Dr. Beban-beban – agen Alkes Rp 1,000,000


Cr. Kas Rp 1,000,000

e Dr. Beban-beban – agen Alkes Rp 200,000


Cr. Kas Rp 200,000

f Dr. Harga Pokok Penjualan – agen Alkes Rp 2,500,000


Cr. Pengiriman barang dagang – agen Alkes Rp 2,500,000

2
Akuntansi Cabang dengan Sistem Desentralisasi
Dalam system desentralisasi semua transaksi keuangan kantor cabang akan dicatat oleh kantor
cabang. Apabila dikehendaki akuntansi terhadap akun akun tertentu dapat saja diselenggarakan
olek kantor pusat. Berdasarkan pihak yang terkait transaksi kantor cabang dapat dikelompokkan
menjadi 2 ( dua ), yaitu :
1. Transaksi kantor cabang dengan pihak lain ( selain kantor pusat )
Transaksi ini tidak mempengaruhi hubungan antara kantor cabang dengan kantor pusat.
Oleh karena itu kantor pusat tidak melakukan pencatatan
2. Transaksi kantor cabang dengan kantor pusat
Transaksi ini mempengaruhi hubungan antara kantor cabang dengan kantor pusat. Oleh
karena itu baik kantor pusat maupun kantor cabang melakukan pencatatan

Rekening koran Kantor cabang ( branch account )


Rekening ini diselenggarakan oleh kantor pusat. Saldo rekening ini menunjukkan investasi
kantor pusat di kantor cabang . Rekening ini akan didebit apabila hak kantor pusat bertambah
dan sebaliknya akan dikredit apabila hak kantor pusat berkurang. Rekening ini selalu bersaldo
debit dan termasuk kelompok rekening aktiva.

Rekening koran Kantor Pusat (home office)


Rekening ini diselenggarakan oleh kantor cabang. Rekening ini menunjukkan kewajiban kantor
cabang kepada kantor pusat (pemilik). Oleh karena kantor cabang pemiliknya adalah kantor
pusat maka rekening kantor pusat termasuk kelompok rekening modal.

Setiap penambahan terhadap hak kantor pusat terhadap kantor cabang juga berarti
penambahan kewajiban kantor cabang terhadap kantor pusat. Demikian pula sebaliknya, setiap
transaksi yang mempengaruhi saldo rekening kantor cabang adalah sama dengan transaksi
transaksi yang mempengaruhi saldo rekening koran kantor cabang, yaitu semua transaksi antara
kantor pusat dengan kantor cabang baik secara langsung maupun tidak langsung. Transaksi yang
mempengaruhi saldo kedua rekening tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Transaksi yang berakibat saldo rekening timbal balik bertambah
2. Transaksi yang berakibat saldo rekening timbal balik berkurang

3
1. Transaksi yang berakibat saldo timbal balik bertambah :
Kantor Pusat Kantor Cabang
a. Pengiriman kas atau aktiva selain barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang :
Dr. R/K – Kantor Cabang XXXX Dr. Kas ( aktiva ) XXXX
Cr. Kas ( aktiva ) XXXX Cr. R/K – Kantor Pusat XXXX

b.1 Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang


Sistem Fisik
Dr. R/K – Kantor Cabang XXXX Dr. Pengiriman barang dagang dari KP XXXX
Cr. Pengiriman barang ke kantor cabang XXXX Cr. R/K – Kantor Pusat XXXX

b.2 Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang


Sistem Perpetual
Dr. R/K – Kantor Cabang XXXX Dr. Persediaan barang dagangan XXXX
Cr. Persediaan barang dagangan XXXX Cr. R/K – Kantor Pusat XXXX

c. Pembebanan biaya biaya oleh kantor pusat kepada cabang


Dr. R/K – Kantor Cabang XXXX Dr. Biaya ........ XXXX
Cr. Biaya ........ XXXX Cr. R/K – Kantor Pusat XXXX

d. Perhitungan bunga atas investasi kantor pusat di kantor cabang


Dr. R/K – Kantor Cabang XXXX Dr. Biaya bunga XXXX
Cr. Pendapatan bunga XXXX Cr. R/K – Kantor Pusat XXXX

e. Pengakuan laba oleh kantor cabang


Dr. R/K – Kantor Cabang XXXX Dr. Laba rugi XXXX
Cr. Laba rugi - kantor cabang XXXX Cr. R/K – Kantor Pusat XXXX

f. Penagihan piutang kantor pusat oleh kantor cabang


Dr. R/K – Kantor Cabang XXXX Dr. Kas XXXX
Cr. Piutang XXXX Cr. R/K – Kantor Pusat XXXX

2. Transaksi yang berakibat saldo timbal balik berkurang


Kantor Pusat Kantor Cabang
a. Pengiriman kas atau aktiva selain barang dagangan dari kantor cabang ke kantor pusat:
Dr. Kas ( aktiva ) XXXX Dr. R/K – Kantor Pusat XXXX
Cr. R/K – Kantor Cabang XXXX Cr. Kas ( aktiva ) XXXX

b.1 Pengembalian barang dagangan dari kantor cabang ke kantor pusat


Sistem Fisik
Dr. Pengiriman barang dari kantor cabang XXXX Dr. R/K – Kantor Pusat XXXX
Cr. R/K – Kantor Cabang XXXX Cr. Pengiriman barang ke kantor pusat XXXX

b.2 Pengembalian barang dagangan dari kantor cabang ke kantor pusat


Sistem Perpetual
Dr. Inventori XXXX Dr. R/K – Kantor Pusat XXXX
Cr. R/K – Kantor Cabang XXXX Cr. Inventori XXXX

c. Pembelian aktiva oleh kantor cabang yang akuntansinya diselenggarakan oleh kantor pusat
Dr. Aktiva tetap XXXX Dr. R/K – Kantor Pusat XXXX
Cr. R/K – Kantor Cabang XXXX Cr. Kas.. XXXX

d. Pengakuan rugi oleh kantor cabang


Dr. Laba rugi Cabang XXXX Dr. R/K – Kantor Pusat XXXX
Cr. R/K – Kantor Cabang XXXX Cr. Laba rugi XXXX

e. Penagihan piutang kantor cabangt oleh kantor pusat


Dr. Kas XXXX Dr. R/K – Kantor Pusat XXXX
Cr. R/K – Kantor Cabang XXXX Cr. Piutang XXXX
:

4
Dalam sistem desentralisasi kantor pusat adalah sebagai investor sedangkan kantor
cabang sebagai investee
Contoh
Berikut ini adalah neraca PT. Jaya Makmur per 31 Desember 2016 (dalam ‘000)
PT. Jaya Makmur
Neraca
PER 31 Desember 2016
Kas Rp 1.000.000
Piutang dagang (neto) 500.000
Persediaan 1.100.000
Aktiva Tetap Neto 1.400.000
Total Aktiva Rp 4.000.000

Utang Dagang Rp 400.000


Modal saham 2.000.000
Laba ditahan 1.600.000
Total Pasiva Rp 4.000.000

Pada awal tahun 2017 perusahaan tersebut membuka suatu kantor cabang di Bandung.
Transaksi kantor pusat dan kantor cabang selama tahun 2017 adalah sebagai berikut (dalam
‘000)
1. Kantor Pusat mengirim uang tunai Rp. 600.000,- ke Kantor Cabang Bandung
2. Kantor cabang membeli aktiva tetap seharga Rp 400.000 tunai. Akuntansi aktiva tetap
kantor cabang diselenggarakan oleh kantor pusat
3. Pembelian barang dagangan secara kredit
- Kantor pusat Rp 5.000.000
- Kantor cabang Rp 1.000.000
4. Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang Rp 1.300.000
5. Penjualan barang dagangan secara kredit
- Kantor pusat Rp 6.000.000
- Kantor cabang Rp 3.000.000
6. Penagihan piutang dagang
- Kantor pusat Rp 5.600.000
- Kantor cabang Rp 2.400.000
7. Pembayaran utang dagang
- Kantor pusat Rp 4.800.000
- Kantor cabang Rp 480.000
8. Pengeluaran kas untuk membayar biaya komersial
- Kantor pusat Rp 1.100.000
- Kantor cabang Rp 400.000
9. Pembebanan biaya kantor pusat pada kantor cabang Rp 200.000
10. Pengiriman uang tunai dari kantor cabang ke kantor pusat Rp Rp 1.200.000
11. Penyusutan aktiva tetap
- Kantor pusat Rp 160.000
- Kantor cabang Rp 40.000
12. Kantor pusat membagi cash dividen Rp 400.000

5
NO Kantor Pusat Kantor Cabang - Bandung
Dr. R/K – Kantor Cabang Rp 600,000 Dr. Kas Rp 600,000
1
Cr. Kas Rp 600,000 Cr. R/K – Kantor Pusat Rp 600,000

Dr. Aktiva tetap – Kantor Cabang Rp 400,000 Dr. R/K – Kantor Pusat Rp 400,000
2
Cr. R/K – Kantor Cabang Rp 400,000 Cr. Kas Rp 400,000

Dr. Pembelian Rp 5,000,000 Dr. Pembelian Rp 1,000,000


3
Cr. Utang dagang Rp 5,000,000 Cr. Utang dagang Rp 1,000,000

Dr. R/K – Kantor Cabang Rp 1,300,000 Dr. Pengiriman dari Kantor Pusat Rp 1,300,000
4
Cr. Pengiriman ke Kantor Cabang Rp 1,300,000 Cr. R/K – Kantor Pusat Rp 1,300,000

Dr. Piutang Dagang Rp 6,000,000 Dr. Piutang Dagang Rp 3,000,000


5
Cr. Penjualan Rp 6,000,000 Cr. Penjualan Rp 3,000,000

Dr. Kas Rp 5,600,000 Dr. Kas Rp 2,400,000


6
Cr. Piutang Dagang Rp 5,600,000 Cr. Piutang Dagang Rp 2,400,000

Dr. Utang Dagang Rp 4,800,000 Dr. Utang Dagang Rp 480,000


7
Cr. Kas Rp 4,800,000 Cr. Kas Rp 480,000

Dr. Beban Operasional Rp 1,100,000 Dr. Beban Operasional Rp 400,000


8
Cr. Kas Rp 1,100,000 Cr. Kas Rp 400,000

Dr. R/K – Kantor Cabang Rp 200,000 Dr. Beban Operasional Rp 200,000


9
Cr. Beban Operasional Rp 200,000 Cr. R/K – Kantor Pusat Rp 200,000

Dr. Kas Rp 1,200,000 Dr. R/K – Kantor Pusat Rp 1,200,000


10
Cr. R/K – Kantor Cabang Rp 1,200,000 Cr. Kas Rp 1,200,000

Dr. R/K – Kantor Cabang Rp 40,000 Dr. Beban Operasional Rp 40,000


Cr. Aktiva Tetap - Kantor Cabang Rp 40,000 Cr. R/K – Kantor Pusat Rp 40,000
11
Dr. Beban Operasional Rp 160,000
Cr. Aktiva Tetap Rp 160,000

Dr. Laba Ditahan Rp 400,000


12
Cr. Kas Rp 400,000

6
eraca saldo : setelah semua jurnal diposting maka akan dapat menghasilkan neraca saldo sbb.
:
Kantor Pusat Kantor Cabang
Kas Rp 900,000 Rp 520,000
Piutang (netto) Rp 900,000 Rp 600,000
Persediaan Rp 1,100,000
Aktiva Tetap (netto) Rp 1,240,000
Aktiva Tetap (netto) – Kantor Cabang Rp 360,000
Pembelian Rp 5,000,000 Rp 1,000,000
Pengiriman dari pusat Rp 1,300,000
Beban Operasional Rp 1,060,000 Rp 640,000
R/K - Kantor Cabang Rp 540,000

Total Debit Rp 11,100,000 Rp 4,060,000

Utang Dagang Rp 600,000 Rp 520,000


Modal saham Rp 2,000,000
Laba ditahan Rp 1,200,000
Penjualan Rp 6,000,000 Rp 3,000,000
Pengiriman ke Cabang Rp 1,300,000
R/K - Kantor Pusat - Rp 540,000

Total Kredit Rp 11,100,000 Rp 4,060,000

Laporan Keuangan
Pada akhir tahun 2017 diketahui bahwa persediaan akhir adalah : (‘000)
- Kantor Pusat Rp 800.000
- Kantor Cabang Rp 300.000

1. Kantor Cabang
A. Laporan Laba Rugi
PT. Jaya Makmur - Cabang Bandung
Laporan Laba Rugi
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017
(dalam Ribuan Rp)
Penjualan Rp 3,000,000
Harga Pokok Penjualan :
Pembelian Rp 1,000,000
Pengiriman BD dari KP Rp 1,300,000
Barang dagang yg tersedia utk dijual Rp 2,300,000
Persediaan barang dagang akhir Rp (300,000)
Rp 2,000,000
Laba Kotor Rp 1,000,000
Beban Operasional Rp 640,000
Laba Bersih Rp 360,000

7
Dari laporan Laba Rugi tersebut cabang membuat jurnal penutup sbb.:
1. Menutup pendapatan
Dr. Penjualan Rp 3.000.000
Cr. Laba Rugi Rp 3.000.000

2. Menutup biaya
Dr. Laba Rugi Rp 2.640.000
Cr. HPP Rp 2.000.000
Cr. Beban Komersial Rp 640.000

3. Menutup laba bersih ( laba bersih kantor cabang merupakan hak kantor pusat )
Dr. Laba Rugi Rp 360.000
Cr. R/K – Kantor Pusat Rp 360.000

Sedangkan kantor pusat untuk mengakui laba kantor cabang akan mencatat sbb. :
Dr. R/K – Kantor Cabang Rp 360.000
Cr. Laba Rugi Cabang Rp 360.000

B. Neraca
PT. Jaya Makmur – Kantor Cabang Bandung
Neraca
PER 31 Desember 2017
Kas Rp 520,000
Piutang dagang (neto) Rp 600,000
Persediaan Rp 300,000

Total Aktiva Rp 1,420,000

Utang Dagang Rp 520,000


R/K – Kantor Pusat Rp 900,000

Total Pasiva Rp 1,420,000

2. Kantor Pusat
A. Laporan Laba Rugi
PT. Jaya Makmur – Kantor Pusat
Laporan Laba Rugi
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017
(dalam Ribuan Rp)
Penjualan 6.000.000
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan awal 1.100.000
Pembelian 5.000.000
Pengiriman BD Ke KC (1.300.000)
Barang dagang yg tersedia utk dijual 4.800.000
Persediaan barang dagang akhir (800.000)
HPP (4.000.000)

8
Laba Kotor 2.000.000
Beban Operasional (1.060.000)
Laba Bersih 940.000

B. Neraca

PT. Jaya Makmur – Kantor Pusat


Neraca
PER 31 Desember 2014

Kas Rp 900.000
Piutang dagang (neto) 900.000
Persediaan 800.000
Aktiva Tetap Neto 1.240.000
Aktiva Tetap Neto – Kantor Cabang 360.000
R/K – Kantor Cabang 900.000

Total Aktiva Rp 5.100.000

Utang Dagang Rp 600.000


Modal saham 2.000.000
Laba ditahan 2.500.000

Total Pasiva Rp 5.100.000

9
Laporan Keuangan Konsolidasi
Prosedur penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah :
1. Membuat jurnal eliminasi
2. Membuat kertas kerja
3. Membuat laporan keuangan konsolidasi

Contoh :

Kantor Pusat Kantor Cabang


Kas 900.000 520.000
Piutang (netto) 900.000 600.00
Persediaan (awal) 1.100.000 -
Aktiva Tetap (netto) 1.240.000 -
Aktiva Tetap (netto) – Kantor Cabang 360.000 -
Pembelian 5.000.000 1.000.000
Pengiriman dari pusat 1.300.000
Beban Operasional 1.060.000 640.000
R/K - Kantor Cabang 540.000 -

Total Debit 11.100.000 4.060.000

Utang Dagang 600.000 520.000


Modal saham 2.000.000 -
Laba ditahan 1.200.000 -
Penjualan 6.000.000 3.000.000
Pengiriman ke Cabang 1.300.000
R/K - Kantor Pusat - 540.000

Total Kredit 11.100.000 4.060.000

Pada akhir tahun 2017 diketahui bahwa persediaan akhir adalah : (‘000)
- Kantor Pusat Rp 800.000
- Kantor Cabang Rp 300.000

Diminta :
1. Buatlah jurnal eliminasi yang diperlukan
2. Susunlah kertas kerja untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi
3. Susunlah laporan keuangan konsolidasi

Jawab :
1. Jurnal eliminasi
a. Untuk mengeliminasi rekening koran kantor cabang dan rekening kantor pusat
Dr. R/K Kantor Pusat Rp 540.000
Cr. R/K Kantor Cabang Rp 540.000
b. Untuk mengeliminasi pengiriman barang dari kantor pusat ke kantor cabang
Dr.Pengiriman barang ke cabang Rp 1.300.000
Cr. Pengiriman barang dari pusat Rp 1.300.000

10
PT. Jaya Makmur
Kertas Kerja
31 Desember 2017
Jurnal Eliminasi L/R Konsolidasi Nerca Konsolidasi
Kantor Pusat Kantor Cabang
Dr Cr Dr Cr Dr Cr
Kas Rp 900,000 Rp 520,000 Rp 1,420,000
Piutang (netto) 900,000 600,000 1,500,000
Persediaan (awal) 1,100,000 - 1,100,000
Aktiva Tetap (netto) 1,240,000 - 1,240,000
Aktiva Tetap (netto) – Kantor 360,000 - 360,000
Pembelian 5,000,000 1,000,000 6,000,000
Pengiriman dari pusat 1,300,000 1,300,000
Beban Operasional 1,060,000 640,000 1,700,000
R/K - Kantor Cabang 540,000 - 540,000
Persediaan akhir Neraca 800,000 300,000 1,100,000
Total Debit Rp 11,900,000 Rp 4,360,000

Utang Dagang Rp 600,000 Rp 520,000 1,120,000


Modal saham 2,000,000 - 2,000,000
Laba ditahan 1,200,000 - 1,200,000
Penjualan 6,000,000 3,000,000 9,000,000
Pengiriman ke Cabang 1,300,000 1,300,000
R/K - Kantor Pusat - 540,000 540,000
Persediaan akhir Laba - rugi 800,000 300000 1,100,000
Total Kredit Rp 11,900,000 Rp 4,360,000
8,800,000 10,100,000
Laba bersih 1,300,000 1,300,000
10,100,000 10,100,000 Rp 5,620,000 Rp 5,620,000

PT. Jaya Makmur


Laporan Laba Rugi
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 201
(dalam Rp ‘000)
Penjualan Rp 9,000,000
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan awal Rp 1,100,000
Pembelian Rp 6,000,000
Barang dagang yg tersedia utk dijual Rp 7,100,000
Persediaan barang dagang akhir Rp (1,100,000)
HPP Rp 6,000,000
Laba Kotor Rp 3,000,000
Beban Operasional Rp 1,700,000
Laba Bersih Rp 1,300,000

PT. Jaya Makmur


Laporan Laba yang Ditahan
Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2017
(dlm Rp 000)
Laba yang ditahan 1 Januari Rp 1,600,000
Laba bersih Rp 1,300,000
Rp 2,900,000
Dividen Rp (400,000)
Saldo laba 31 Desember Rp 2,500,000

11
B. Neraca

PT. Jaya Makmur


Neraca
PER 31 Desember 2017

Kas Rp 1.420.000
Piutang dagang (neto) 1.500.000
Persediaan 1.100.000
Aktiva Tetap Neto 1.600.000

Total Aktiva Rp 5.620.000

Utang Dagang Rp 1.120.000


Modal saham 2.000.000
Laba ditahan 2.500.000

Total Pasiva Rp 5.620.000

LATIHAN SOAL
Soal 1
Berikut ini neraca saldo 31 Desember 2017, dari PT Lumintu di Surabaya dan kantor cabangnya
di Bandung
:
Keterangan Kantor Pusat Kntr Cabang (dlm
(dlm ribuan Rp) ribuan Rp)

Debit
Kas 168.000 34.400
Piutang dagang 509.000 149.200
Persediaan barang 1 Januari 2014 362.000
Aktiva tetap (neto) 192.400
Kantor cabang 230.800
Pembelian 1.263.000
Biaya operasi 278.000 87.600
Pengiriman barang dari pusat 440.000
J u m la h 3.104.000 711.000
Kredit
Utang dagang 164.000
Penjualan 1.600.000 380.000
Pengiriman barang ke kantor cabang 440.000
Kantor pusat 330.000
Modal saham 800.000
Laba yang ditahan 100.000
J u m la h 3.104.000 711.200

Persediaan barang dagangan 31 Desember 2017 masing-masing sebesar Rp383.200.000,00

12
untuk kantor pusat dan Rp 96.800.000,00 untuk kantor cabang.

Diminta:
1. Berapa besarnya laba atau rugi operasi kantor pusat Surabaya ?
2. Berapa besarnya laba atau rugi operasi kantor cabang Bandung ?
3. Bagaimana mencatat penutupan rekening laba atau rugi kantor pusat Surabaya ?
4. Bagaimana mencatat penutupan rekening laba atau rugi kantor cabang Bandung ?
5. Bagaimana jurnal pemindahan laba atau rugi kantor cabang ke laba atau rugi kantor
pusat?
6. Bagaimana mencatat pemindahan saldo laba atau rugi tahun berjalan ke laba yang
ditahan?
7. Berapa besarnya yang tersedia dijual baik di kantor pusat maupun di kantor cabang selama
periode 2017?
8. Sebutkan pos-pos reciprocal (timbal balik) yang harus dieliminasi dalam penyusunan
laporan keuangan gabungan kantor pusat dan kantor cabang tersebut?
9. Berapa jumlah beban pokok penjualan gabungan antara kantor pusat dan kantor
cabang?
10. Berapa jumlah saldo laba yang ditahan tanggal 31 Desember 2017?

Soal 2
Perkiraan cabang dalam buku besar kantor pusat PT. Melati dan perkiraan kantor pusat dalam buku
cabang per 31 Januari 20017 diperlihatkan dibawah ini :

Cabang Bandung

2017 2017
1 Jan Saldo Rp 62.815 15 Jan Pengiriman uang Rp 10.600
6 Pengiriman brg dagangan : 22 Retur Barang dagangan 410
100 unit tipe A @ Rp 37,85 3.785
12 200 unit tipe A @ 37,85
200 unit tipe B @ 44,95 16.560
15 Biaya yg harus dibebankan
Pada cabang 600
29 Pengiriman brg dagangan 4.400

Kantor Pusat

2017 2017
1 Jan Saldo Rp 62.815
13 Pengiriman uang Rp 10.600 8 Pengriman brg dagangan 3.785
18 Retur barang dagangan 410 16 Pengriman brg dagangan 16.650
22 Penyusutan yang dinilai 29 Penagihan putang usaha
terlalu rendah 540. kantor pusat 750
31 Pengiriman uang 16.000
Diminta :
1. Susunlah rekonsiliuasi akun kantor pusat dan akun kantor cabang per 31 Januari 2014
2. Susunlah ayat jurnal yang diperlukan dalam buku kantor pusat dan dalam buku cabang
sebelum perhitungan laba rugi gabungan dapat disusun

13
Soal 3
Berikut ini data dari neraca saldo PT. Finish ( Pusat ) dan cabangnya pada tanggal 31
Desember 2017

Pusat Cabang
Kas 2.250.000 1.500.000
Piutang 300.000
Persediaan 5.250.000 3.750.000
Bangunan 90.000.000 27.000.000
Peralatan 45.000.000 18.000.000
Pembelian 360.000.000 16.500.000
Pengiriman dari pusat 148.500.000
Beban Operasional 22.500.000 10.500.000
Kantor Cabang 360.000.000

Total Debit 573.750.000 225.750.000

Kewajiban 22.500.000 750.000


Laba yang belum direalisasi 13.800.000
Kantor Pusat 45.000.000
Modal saham 75.000.000
Laba ditahan 24.000.000
Penjualan 300.000.000 180.000.000
Pengiriman ke Cabang 135.000.000
Laba dari Cabang 3.450.000

Total Kredit 573.750.000 225.750.000

Pusat selalu mengirimkan barang dagangan ke cabang dengan nilai 10% ( mark – up 10 %) di
atas harga pokok dari pusat. Persediaan yang ada di tangan pada tanggal 31 desember 2017
untuk kantor pusat dan cabangnya masing masing sebesar Rp 4.500.000 dan Rp 2.700.000.
Persediaan cabang 31 Desember 2016 termasuk juga barang yang dibeli dari pemasok luar
sebesar Rp 450.000, dan persediaan cabang 31 Desember 2017 ternasuk juga barang yang
dibeli dari pemasok luar sebesar Rp 225.000

Diminta :
1. Hitunglah berapa harga pokok penjualan bai pusat dan cabang
2. Siapkan kertas Kerja untuk menggabungkan akun kantor pusat dan cabang untuk
tahun 2017
3. Buatlah laporan laba rugi bagi pusat, cabang dan gabungan untuk pusat dan cabang
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017
4. Buatlah neraca bagi pusat, cabang dan gabungan untuk pusat dan cabang per 31
Desember 2017

14
15

Anda mungkin juga menyukai