Anda di halaman 1dari 41

AKMEN

Hubungan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) & SIM

Sistem informasi manajemen berkepentingan dengan penyediaan informasi yang


menyeluruh dan terintegrasi untuk membantu pengambilan keputusan bagi
berbagai tingkatan manajemen dalam suatu organisasi atau perusahaan. Ditinjau
dari hal tersebut, maka sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari
sistem informasi manajemen.Setiap sistem informasi akuntansi akan melaksanakan
lima fungsi utamanya yaitu :

a. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi


perusahaan

b. Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.

c. Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah


ditetapkan oleh perusahaan.

d. Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau
perusahaan terjaga.

Penghasil informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi pihak


manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan
mengkontrol aktivitas.
DEFINISI

SIA, Sistem Informasi Akuntansi merupakan gabungan dari tiga unsur kata yaitu
sistem, informasi dan akuntansi, masing-masing kata yang tergabung dalam
pengertian system, informasi, akuntansi tersebut memiliki maknanya sendiri,
sebagaimana yang akan saya uraikan sebagai berikut :
SISTEM adalah masukan ( input), proses (procces) merupakan suatu aktivitas yang
dapat mentransformasikan input menjadi output. Sedangkan output berarti yang
menjadi tujuan, sasaran, atau target pengorganisasian suatu sistem.
INFORMASI adalah merupakan keluaran (output) dari suatu proses pengolahan
data. Informasi ini biasanya telah tersusun dengan baik dan mempunyai arti bagi
penerimanya, sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan
oleh manajemen.

AKUNTANSI merupakan suatu proses yang dimulai dari transaksi, pencatatan,


pengikhtisaran, dan laporan akuntansi. Dengan demikian informasi yang dihasilkan
berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai perusahaan yang
bersangkutan.

sistem informasi akuntansi adalah semua dokumen, catatan ataupun formulir yang
dikoordinasikan sehingga menghasilkansuatu informasi akuntansi yang dibutuhkan
pihak manajemen guna memudahkandalam pengelolaan perusahaan
Data yang diolah sistem informasi akuntansi adalah data yang bersifat keuangan.
Sistem informasi akuntansi hanya terbatas pada pengolahan data yang bersifat
keungan saja, sehingga informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi
perusahaan hanya informasi keuangan saja
Ruang Lingkup Sistem Informasi Akuntansi 

Serangkaian kegiatan administratif untuk menangani transaksi perusahaan,


dilengkapi dengan prosedur,
dokumen dan jurnal serta laporan keuangan sebagai output.
dengan Akuntansi. tugas SIA sendiri adalah:
Mengumpulkan dan menyimpan data. 
Memproses data menjadi into informasi. 
Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi
nonkeuangan yang secara langsung, SIA terdiri dari 3 subsistem:
Sistem pemrosesan transaksi 
Sistem buku besar/ pelaporan keuangan 
Sistem pelaporan manajemen 
Manfaat SIA
• Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu
• Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
• Meningkatkan efisiensi
• Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
• Meningkatkan sharing knowledge
• Menambah efisiensi pada bagian keuangan
Para Pemakai SIA
• Pihak ekstern
– Para langganan
– Para leveransir (supplier)
– Para pemegang saham (stockholder)
– Para pegawai
– Para pemberi pinjaman
– Instansi Pemerintah

SIA menyiapkan informasi bagi manajemen dengan melaksanakan operasi-operasi


tertentu atas semua data sumber yang diterimanya dan juga mempengaruhi
hubungan organisasi perusahaan dengan lingkungan sekitarnya.
Soal-soal Akuntansi Manajemen

BAB 1. AKUNTANSI MANAJEMEN DAN LINGKUNGANNYA

Soal 1-1

1.      Jelaskan tiga perbedaan pokok antara bidang akuntansi manajemen dan


bidang akuntansi keuangan

Jawab :        

1)      Pemakai laporan akuntansi keuangan adalah pihak luar organisasi seperti


pemilik,kreditor, dan investor sedangkan pemakai laporan akuntansi
manajemen adalah pihak dalam organisasi untuk dalam organisasi untuk
perencanaan, pengarahan dan motivasi, pengendalian, dan evaluasi kinerja.

2)      Akurasi perhitungan akuntasi keuangan memerlukan perhitungan data


sedangkan akurasi perhitungan akuntansi manajemen lebih memerlukan
ketepatan waktu informasi.

3)      Standar akuntansi keuangan harus mengikuti prinsip prinsip akuntansi


yang berlaku umum sedangkan standar akuntansi manajemen tidak harus
mengikuti prinsip prinsip akuntansi yang berlaku umum .

2.      Bidang akuntansi manajemen mempunyai lingkup yang demikian luas


berkaitan dengan pengambilan keputusan manajemen. Jelaskan :

a)      Hubungan akuntansi manajemen dengan sistem informasi


Jawab :

Informasi akuntansi merupakan bahan baku pembuatan keputusan yang


berhubungan dengan alokasi sumber daya pada tingkat perencanaan,
pengarahan, motivasi, implementasi, maupun pengendalian . integrasi
lingkungan keputusan dengan informasi akuntansi yang baik diharpkan dapat
menghasilkan keputusan-keputusan yang efektif untuk dilaksanakan dalam
suatu siklus pengendalian bagi pencapaian tujuan perusahaan secara
keseluruhan. Semakin tinggi kualitas informasi yang digunakan maka
semakin tinggi pula tingkat akurasi keputusan yang dihasilkan dari padanya.

b)      Inovasi akuntansi manajemen dalam mengantisipasi persaingan dalam era


teknologi industri kontemporer.

Jawab :

Inovasi akuntansi manajemen dalam mengantisipasi persaingan dalam era


teknologi industri kontemporer adalah dengan merekayasa fungsi produksi
dengan mengadopsi CIM (Computer, Integrater, Manufacturing) yang
mendorong perubahan pada manajemen persediaan JIT (Just In Time) dan
modifikasinya serta aplikasi sistem akuntansi ABC (Activity Based
Costing),yang mana sistem ini merupakan industri berbasis automasi ditandai
dengan penggunaan mesin mesin, peralatan produksi dan sistem informasi
yang berbasis komputer secara terintegrasi.

c)      Peran akuntansi manajemen dalam persaingan global yaitu berkaitan


dengan dorongan ekonomi yang sudah tidak terbatas dalam beberapa tahun
terakhir telah mengarah kepada suatu pembaharuan penekanan pada
pentingnya akuntasi manajemen, system informasi akuntansi harus
disesuikan dengan perubahan tersebut agar manajemen senantiasa
memperoleh informasi yang sesuai kebutuhan dalam menjalankan fungsi –
fungsinya.

d)     Peran informasi akuntansi manajemen pada level keputusan strategik


perusahaan

Jawab :

Peran informasi akuntansi manajemen pada level keputusan strategik


perusahaan adalah sebagai penyuplai informasi yang memiliki tiga segi yaitu
pencatatan skor, pengarahan perhatian, dan pemecahan masalah,dimana hasil
utama pencatatan skor  adalah membantu membantu keputusan untuk pihak
luar seperti investor,otoritas pajak dan lain lain,output pencatatan skor ini
juga dapat disipan sebagai data basedan bila diperlukan maka setiap saat
dapat diakses kembali,sehingga manajemen dapat membuat berbagai model
keputusan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Soal 1-2

Akuntan manajemen secara aktif terlibat dalam proses pengelolaan


perusahaan. Proses ini meliputi pembuatan keputusan strategi, taktik, dan
keputusan operasional sambil membantu mengkoordinasikan seluruh
kegiatan dalam lingkungan organisasi. Untuk memenuhi tujuan ini akuntan
manajemen menerima tanggungjawab tertentu yang dapat diidentifikasi
sebagai : (1) perencanaan, (2) penegndalian, (3) penilaian kerja, (4)
manajemen pertanggungjawaban sumber daya, dan (5) pelaporan eksternel
Diminta :

Jelaskan tiap tanggung jawab akuntan manajemen di atas dan berikan contoh-
contoh praktiknya !

Jawab :

a.       Perencanaan

Meliputi pemilihan suatu cara pelaksanaan dan penjelasan yang perinci


mengenai cara menerapkan suatu tindakan. Dalam kerangka ini manajemen
membutuhkan informasi akuntansi yang disusun berdarkan pengalaman masa
lalu. Perencanaan ini sekaligus menjadi penetapan tujuan yang harus dicapai
dalam jangka waktu tertentu.

b.      Pengendalian

Terdiri dari suatu rangkaian aktivitas yang diharapkan dapat manjamin bahwa
suatu rencana benar-benar dilaksanakan atau dimodifikasi sesuai dengan
perubahan yang terjadi. Proses pengendalian dapat dilaksanakan dengan
membandingkan rencana dengan informasi mengenai realisasi pelaksanaan
rencana yang ditetapkan.

c.       Penilaian kinerja

Merupakan tahap penilaian kinerja berdasarkan serangakaian aktivitas yang


telah dilaksanakan.

d.      Menjamin pertanggung jawaban sumber daya


Hal ini berkaitan dengan peran informasi akuntansi sebagai bahan baku
pembuatan keputusan yang berhubungan dengan alokasi sumber daya pada
tingkat perencanaan, pengarahan, motivasi, implementasi, maupun
pengendalian.

e.       Pelaporan eksternal

Akuntansi manajemen menyiapkan laporan yang digunakan dalam pihak


interen perusahaan seperti pihak dalam organisasi untuk perencanaan,
pengarahan dan motivasi,  pengendalian dan evaluai kinerja.

Soal 1-3

Sejak akhir tahun 1980-an dikenal filosofi bisnis JIT (just in time). Filosofi
ini dapat diterapkan baik pada industri manufaktur, perdagangan maupun
sektor jasa. Perusahaan-perusahaan yang sudah terlanjur mengadopsi filosofi
bisnis konvensional, tentu saja adopsi JIT bukanlah pekerjaan yang terlalu
mudah. Bila ingin berhasil dalam menggunakan peosedur JIT manajemen
perlu membuat perencanaan yang baik menyangkut perubahan dalam
manajemen tenaga kerja, pemasok dan pelanggan. Untuk itu perlu dibuat
suatu daftar aktivitas yang dapat dilakukan pada masa peralihan dari
konvensional ke sistem JIT.

Diminta :

1.      Pendekatan JIT memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya


dari sistem produksi konvensional. Jelaskan karakteristik tersebut

Jawab :
Pendekatan JIT memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari
sistem produksi konvensional yaitu JIT berproduksi hanya apabila ada
permintaan (full system) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu
yang diminta, pada saat diminta, dan hanya sebesar kuantitas yang diminta.
Prinsip dasar Just In Time adalah peningkatan kemampuan perusahaan secara
terus menerus untuk merespon perubahan dengan minimisasi pemborosan.

2.      Untuk keberhasilan pendekatan JIT sebuah perusahaan harus menciptakan


hubungan yang sistematis dengan para pemasoknya. Jelaskan aspek-aspek
penting dalam hubungan tersebut dalam sebuah sistem JIT !

Jawab :

3.      Buatlah suatu daftar aktivitas yang perlu dilakukan pada masa peralihan
untuk menyesuaikan sistem konvensional ke sistem JIT

Jawab :

a.       Pembatasan jumlah pemasok. Pabrik yang menerapkan system JIT akan


menyampaikan jadwal produksinya kepada para pemasok sehingga dapat
melakukan pengiriman bahan baku untuk memenuhi jadawal produksi
tersebut. Jumlah pemasok dibatasi tetapi terikat kontrak yang pasti sehingga
menjamin kelangsungan proses produksi dari akibat kekurangan bahan baku
atau ketidaksesuian spesifikasi bahan baku yang dikirimkan oleh pemasok.
b.      Penyesuaian tata ruang pablik yang spesifiik. Dalam industry yang
mengadopsi JIT mesin dan peralatan kerjanya dikelompokan untuk
memenuhi satu siklus produksi pada setiap kelompok mesin.

c.       Reduksi waktu set up mesin.. Set up mesin meliputi pekerjaan perubahan


peralatan kerja, penempatan bahan baku, dokumnetasi dan uji coba peralatan
untuk menyesuaikan dengan proses produksi untuk spesifikasi produk yang
diminta oleh pelanggan.

d.      Kerusakan nol. Dalam system JIT digunakan konsep kualitas zero defect


dimana kerusakan produk dalam suatu tahap proses akan mengganggu proses
produksi pada tahap selanjutnya.

e.       Tenaga kerja fleksibel. Dalam system JIT diperlukan fleksibilitas tenaga


kerja karena proses produksinya sedikit mengandalkan tenaga manusia
namun tenaga kerja yang bersangkutan harus memahami seluruh proses
sepanjang alur produksi.

Soal 1-4                                 

1.      Jelaskan peran akuntansi manajemen dalam membantu implementasi


fungsi-fungsi (a) perencanaan, (b) pengorganisasian, (c) pelaksanaan, (d)
pengendalian oleh manajemen

Jawab :

a.       Perencanaan. Akuntansi manajemen merupakan bidang akuntansi yang


berfokus pada penyediaan, termasuk pengembangan dan penafsiran informasi
bagi para manajer untuk digunakan sebagai bahan perencanaan, pengendalian
operasi dan pengambilan keputusan.

Peran manajemen akuntansi dalam perencanan adalah meliputi pemilihan


suatu cara pelaksanaan dan penjelasan yang perinci mengenai cara
menerapkan suatu tindakan. Dalam kerangka ini manajemen membutuhkan
informasi akuntansi yang disusun berdarkan pengalaman masa lalu.
Perencanaan ini sekaligus menjadi penetapan tujuan yang harus dicapai
dalam jangka waktu tertentu.

b.      Pengorganisasian, meliputi proses mobilisasi  dan pemberian motivasi


kepada manusia serta  sumber daya yang lain untuk melaksanakan rencana
dan menjalankan operasi sehari-hari.

c.       Pelaksanan. Melaksanakan proses yang telah direncanakan dan


menghasilkan data realisasi yang baru.

d.      Pengendalian. Terdiri dari suatu rangkaian aktivitas yang diharapkan dapat


manjamin bahwa suatu rencana benar-benar dilaksanakan atau dimodifikasi
sesuai dengan perubahan yang terjadi. Proses pengendalian dapat
dilaksanakan dengan membandingkan rencana dengan informasi mengenai
realisasi pelaksanaan rencana yang ditetapkan.

2.      Jelaskan juga peran akuntansi manajemen dalam membantu koordinasi :


(a) antar jenjang manajemen, dan (b) antar divisi dalam sebuah organisasi
bisnis

Jawab :
a.       Antar jenjang manajemen. Peran akuntansi manajemen dalam membantu
koordinasi antar jemjang manajemen terlihat dalam desentralisasi dimana
dngan system pendelegasian wewenang pengambilan keputusan dalam
lingkungan organisasi dengan memberikan kesempatan kepada manajer
diberbagai jenjang operasi untuk membuat keputusan-keputusan kunci yang
berhubungan dengan bidang pertanggung jawaban akuntansi manajemen
mereka.

b.      Antardivisi dalam sebuah organisasi bisnis. Peran akuntansi  antar divisi


sangat penting funsi dari manajemen akuntansi antar divisi sebagai informasi
biaya untuk menghasilkan produk.

Soal 1-5

Hal-hal berikut berhubungan dengan sistem akuntansi manajemen

a.       Survei pelanggan untuk menilai biaya-biaya pasca pembelian

b.      Terjadinya biaya-biaya pasca pembelian

c.       Menaksir harga pokok produk

d.      Pembebanan biaya tenaga kerja kepada produk

e.       Laporan yang menunkukan harga pokok produk

f.       Pengukuran biaya kualitas

g.      Perbaikan komponen yang cacat

Diminta :
Kelompokkan hal-hal di atas ke dalam kategori-kategori : (a) input, (b)
proses, (c) out put, dan (d) tujuan sistem

BAB 15. KEPUTUSAN INVESTASI

Soal 11-1

1.      Jelaskan konsep-konsep keputusan investasi dan perbedaannya anggaran


modal

Jawab :

Konsep konsep keputusan investasi adalah sebagai berikut :

·         keputusan penurunan biaya. apakah perlatan baru akan dibeli untuk


menurunkan biaya-biaya?

·         keputusan ekspansi pabrik. apakah pabrik, gudang, atau fasilitas baru


lainnya akan dibeli unutk meningkatkan kapasitas dan penjualan?

·         keputusan pemilihan peralatan. dari beberapa alternatif mesin yang


tersedia jenis mana yang paling efektif pembiayaannya untuk dibeli?

·         keputusan menyewa atau membeli. apakah fasilitas pabrik baru akan


disewa atau dibeli?

·         keputusan penggantian peralatan. apakah peralatan lama akan diganti


sekarang atau ditunda penggantiannya?

Perbedaannya dengan anggaran modal yaitu jika keputusan pendanaan


berfokus pada keputusan yang berhubungan dengan usaha pemenuhan
kebutuhan penigkatan dana melalui pinjaman, ekuitas atau gabungan
keduanya. sedangkan keputusan investasi lebih berfokus pada pilihan-pilihan
apakah membeli suatu aktiva, melaksanakan suatu proyek, membuat suatu
produk, dan lain sebagainya yang lebih mengarah kepada pengadaan
infrastruktur untuk menunjang kegiatan operasional.

2.      Jelaskan pengaruh nilai waktu uang terhadap proyek investasi

Jawab :

Nilai waktu uang adalah estimasi daya beli umum sejumlah uang dari waktu
ke waktu. Nilai yang tertulis dalam lembaran uang merupakan nilai nominal
yang menunjukan daya beli uang pada waktu uang itu dibelanjakan. Namun,
masalahnya kuantitas barang atau jasa yang dapat diperoleh dengan uang
sama pada waktu sekarang akan berbeda dengan yang akan datang, apalagi
dalam jangka panjang sudah pasti akan berdeda. Itulah sebabnya nilai waktu
uang sangat berpengaruh terhadap proyek investasi .

3.      Jelaskan penggunaan faktor diskonto dalam anlisis keputusan investasi

Jawab :

Untuk analisis investasi, daya beli uang pada masa yang akan datang dapat
diukur dengan estimasi nilai masa yang akan datang dan estimasi nilai
sekarang. Sedangkan untuk menganalisis estimasi nilai sekarang dapat
dihitung dengan formula faktor diskonto. Jadi, di sinilah penggunaan faktor
diskonto dalam anlisis keputusan investasi. Faktor diskonto adalah suatu
angka yang apabila dikalikan dengan arus kas bersih dari investasi akan
menghasilkan angka yang setara dengan nilai kas tersebut pada saat investasi
berdasarkan tingkat bunga modal yang berlaku. Faktor diskonto ini
dimaksudkan untuk menyatarakan sejumlah uang yang diterima pada masa
yang akan datang dengan nilai investasi saat ini.

4.      Jelaskan ukuran-ukuran keekonomian yang sering digunakan untuk


menilai kelayakan proyek investasi

Jawab :

a.       Metode NPV (Net Present Value). Yaitu hasil perhitungan yang


menunjukan nilai pendapatan, arus kas, atau penghematan biaya yang
diperkirakan akan diperoleh pada masa yang akan datang dari suatu akivitas
investasi yang setara dengan nilai investasi yang dilakukan saat ini.

b.      Indeks Profitabilitas (PI). Yaitu suatu indicator pebandingan antara total


PV proyek dengan investasi mula-mula

c.       Internal Rate of Return (IRR). Yaitu pendapatan bunga minimum yang


diharapkan akan diperoleh dari suatu proyek selama masa manfaat investasi.

d.      Payback periode. Yaitu lamanya waktu yang diperlukan oleh suatu proyek


investasi untuk mendapatkan kembali biaya investasi awalnya dengan
penerimaan kas yang diciptakan sendiri oleh proyek tersebut.

5.      Jelaskan pula kriteria keputusan dari setiap ukuran keekonomian

Jawab :

·         Metode NPV

Kriteria keputusan investasi dengan menggunakan metode NPV untuk proyek


yang diusulkan :
a.       NPV positif, dapat diterima karena memungkinkan perolehan hasil yang
menguntungkan, karena NPV lebih besar dari hasil yang diperlukan. NPV
positif berarti (a) investasi awal ditutup, demikian pula (b) target RRR
terlampaui.

b.      NPV nol, dapat diterima karena memungkinkan perolehan hasil yang sama
dengan hasil yang diperlukan, namun perlu diperhatikan lebih lanjut aspek
pesitif dari keberadaan proyek.

c.       NPV negatif, tidak diterima karena memungkinkan perolehan hasil yang


lebih kecil dari hasil yang diharapkan.

·         Indeks profitabilitas

Suatu proyek dianggap layak jika memiliki PI > 1 dan sebaliknya akan
ditolak jika memiliki PI yang kurang dari 1. Dengan berdasarkan kriteria
indeks profitabilitas 1,04 maka proyek ini layak untuk dilaksanakan.

·         Internal Rate of Return (IRR)

Suatu proyek layak dijalankan bila memiliki IRR yang lebih besar atau
minimal sama dengan biaya penggunaan dana untuk proyek investasi.

·         Payback period

Berdasarkan analisis ini proyek yang dinginkan adalah yang mempunyai


periode payback yang lebih pendek.

Soal 11-2
PT ADE mendapat penawaran mesin produksi dari PT ABANG. Harga mesin
baru Rp 75.000.000,-. Jual beli dapat dilakukan dengan cara tukar tambah
untuk sebuah mesin lama yang dinilai Rp 15.000.000,-. Nilai buku mesin
lama Rp 20.000.000, dan masih dapat dijual dengan harga 12.500.000 di luar.
Penghematan kas diperkirakan 12.500.000,- per tahun selama masa
pemakaian mesin. Baik mesin lama maupun mesin baru dapat dioperasikan
selama 10 tahun tanpa nilai residu.

Diminta :

1.      Dengan menggunakan analisis net present value berikan alternatif


keputusan apakah PT ADE sebaiknya membeli mesin baru atau tidak, bila
internal rate of return minimum yang diinginkan 15%

2.      Berikan penjelasan untuk hasil perhitungan di atas

3.      Bagaimana keputusannya bila IRR yang diinginkan hanya 12%

Jawab :

1.      IRR 15% = 5,0188

NPV = (arus kas tahunan x discount rate) – investasi awal

         = ( Rp. 12.500.000 x 5,018 ) – Rp. 75.000.000

         = - 12.265.000

2.      Atas dasar perhitungan NPV di atas diperoleh NPV negatif maka


penawaran untuk membeli mesin baru tidak diterima karena kemungkinan
perolehan hasil yang lebih kecil dari hasil yang diharapkan.
3.      IRR 12% = 5,6502

NPV = ( 12.500.000 x 5, 6502 ) – 75.000.000

   = 70.627.500– 75.000.000

   = -4.372.500; ( ditolak dibeli )

Soal 11-3

PT WIS memutuskan untuk membeli sebuah truk untuk masa operasi selama
5 tahun. Pilihan sudah dipersempit sampai dua model saja. Informasi yang
telah dikumpulkan adalah :

                                                                        Pi
ck up                                    Mobil box

Harga beli truk........................                   Rp 134.000.000                      Rp


201.000.000

Biaya operasi
tahunan..............                         32.450.000                               13.400.000

Taksiran nilai
sisa....................                          33.500.000                               53.600.000

Metode penyusutan..................                        Garis
lurus                                Garis lurus

Biaya modal PT WIS 14%. Perusahaan merencanakan penggunaan truk


selama 5 tahun dan akan dijual sebesar nilai residunya. Pajak penghasila
30%, Return of investment tahunan tiap truk 15% setelah pajak.
Diminta :

1.      Hitung arus kas operasi setelah pajak untuk tiap model truk

2.      Hitung NPV dan IRR untuk tiap model truk

3.      Berikan rekomendasi tentang truk mana yang sebaiknya dibeli

Jawab :

1.      arus kas operasi setelah pajak :

a.       Pick up

harga beli pick up                             =  Rp. 134.000.000

biaya operasi tahunan                       = (Rp.   23.450.000)

                                                              Rp. 110.550.000

penyusutan aktiva                            =   Rp.   20.100.000 +

                                                              Rp. 130.650.000

Arus kas bersih setelah pajak              =  Rp. 130.650.000  x  30%

                                                           =  Rp.   39.195.000

b.      Mobil box
Harga beli mobil box                          =   Rp. 201.000.000

Biaya operasi tahunan                        = ( Rp.   13.000.000 )

                                                                 Rp. 187.000.000

Penyusutan Aktiva                             =   Rp.    29.490.000 +

                                                                Rp.  217.080.000

Arus kas bersih setelah pajak              =  Rp. 217.080.000 x 30%

                                                            =  Rp.   65.124.000

2.      NPV dan IRR untuk tiap model truk

·         Perhitungan NPV

a.       Pick up

NPV   =  (Arus kas x Diskonto rate)  -  harga beli pick up

           =  ( 39.195.000  x  3,4331 )  -  134.000.000

           =  560.354,5

b.      Mobil box

NPV   =  ( 65.124.000  x  3,4331 ) -  201.000.000

           =  22.577.204,4
·         Perhitungan IRR

a.       Pick up

IRR    =  

           =     =  3,4188  =  14%

b.      Mobil box

IRR    =     =  3,2246  =  10%

3.      berdasarkan perhitungan diatas maka yang paling direkomendasikan untuk


dibeli adalah pick up.

Soal 11-4

Invetasi awal PT GELUGTOR untuk pembelian mesin RM 2.010,- akan


didanai dengan penjualan saham yang bernilai RM 1.340,- dan pinjaman RM
670,- bunga 6%. Atas penerbitan saham dibayar dividen RM 160,80 per
tahun. Biaya modal terimbang 10% [(92/3x0,12)+(1/3x0,6)]. Biaya modal
terimbang ini menjadi tarif diskonto utuk memutuskan investasi. Manajemen
memperkirakan bahwa mesin baru akan menghasilkan arus kas masuk RM
335,- per tahun selama 20 tahun.

Diminta :

1.      Hitung payback period


2.      Misalkan biaya penyusutan Rp 93,80 per tahun, hitung ARR untuk total
investasi

3.      Hitung NPV, IRR, dan apakah perusahaan akan membeli mesin tersebut?
Jelaskan

Jawab :

1.      Perhitungan Payback Period

Payback Period =    x  1 thn 

                          =    x 1 thn = 6 thn

2.      Perhitungan NPV

NPV         =  (335  x  8,5136 )  -  2.010

                 =  2.852,056  -  2.010

                 =  842,056  atau  842

Berdasarkan perhitungan diatas maka perusahaan lebih baik untuk membeli


mesin.

Soal 11-5

Menurut penjelasan dari proyek tersebut diketahui bahwa untuk


menyelenggarakan pabrik tersebut dibutuhkan investasi Rp 10.000,-.
Diantaranya terdiri dari aktiva jangka panjang Rp 6.000,- yang disusutkan
dengan metode garis lurus selama umur investasi tanpa nilai sisa. Biaya
penyusustan tahunan 60% termasuk dalam unsur biaya produksi dan sisanya
dilaporkan sebagai biaya administrasi dan umun

Diminta :

Berikut adalah estimasi investasi dan laporan laba rugi PT MM tahun 2016
sampai dengan 2020.

PT MM

ESTIMASI LABA RUGI

TAHUN 2016-2020

TAHUN

TOTA
L
2016 2017 2018 2019 2020
Penjuala Rp Rp Rp Rp Rp Rp
n 46.000 80.500 103.500 103.500 103.500 437.0
00
Biaya      26.9       44.2         56.4         56.4         56.4
produksi 94 06 79 79 79 240.6
36
Laba
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
bruto
19.006 36.294 47.021 47.021 47.021 196.3
Beban 64
       4.6        7.24         8.28         7.24        6.21
usaha
00 5 0 5 0 33.58
0
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
14.406 29.049 38.471 39.776 40.811 162.7
84
       4.5        4.50        4.50         4.50        4.50
00 0 0 0 0 22.50
0
Rp  9.9 Rp24.54 Rp R 35.276 Rp Rp
Laba usaha 06 9 34.241 36.311 140.2
       8.81
84
Beban        2.4        6.13        8.56 9        9.07
bunga 77 7 0 8 35.07
1
Laba
Rp  4.4 Rp Rp Rp Rp Rp
sebelum
30 18.412 25.681 26.475 27.233 105.2
pajak
13
Pajak

Dengan asumsi semua faktor nonkeuangan sudah cukup menunjang


rencana investasi, hitung kelayakan ekonomi investasi pabrik tersebut
berdasarkan kriteria

a.       NPV

b.      IRR

c.       Payback period dan discounted payback period

d.      Profitability Index
e.       Jika hubungan jawaban a, b, c, dan d dalam mendukung kelayakan
investasi

BAB 13. ANALISIS DIFERENSIAL DAN KEPUTUSAN KHUSUS

Soal 13-1

1.      Jelaskan kriteria data yang relevan dalam pengambilan keputusan taktis

Jawab :

Suatu data dikategorikan sebagai data relevan jika data tersebut memberikan
pengaruh berbeda dalam alternatif keputusan. Item data relevan dalam satu
alternatif keputusan tidak mutlak menjadi data relevan dalam alternatif
keputusan pada kesempatan dan di tempat yang lain.

2.      Jelaskan langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan taktis

Jawab :

1.      Mengidentifikasi dan menetapkan masalah.

2.      Mengidentifikasi alternatif-alternatif pemecahan masalah yang mungkin


mengeliminisi alternatif yang secara jekas tidak fesibel.
3.      Mengidentifikasi biaya-biaya dan keuntungan yang berhubungan dengan
tiap alternatif yang fesibel.

4.      Menjumlahkan biaya dan keuntungan yang relevan untuk tiap alternatif


keputusan.

5.      Menilai faktor-faktor kualitatif.

6.      Membuat keputusan dengan memilih altenatif yang memberikan


keuntungan paling besar.

3.      Jelaskan model-model keputusan taktis yang dapat dibuat akuntan


manajemen dengan menggunakan konsep data relevan

Jawab:

Model-model keputusan taktis yang dapat dibuat akuntan manajemen dengan


menggunakan konsep data relevan adalah keputusan untuk membeli dan
membuat sendiri, pesanan khusus, menutup atau mempertahankan atau
mengembangkan segmen bisnis, memproses lebih lanjut atau tidak, dan
sebagainya.

4.      Jelaskan masing-masing istilah biaya a-f di bawah ini dengan contoh


pemakaiannya dalam konteks analisis diferensial dan pengambilan keputusan
khusus :

a.       Biaya relevan adalah suatu konsep biaya yang dapat digunakan dalam
keputusan tertentu yang berhubungan dengan alternatif yang akan dipilih.
b.      Biaya diferesial Adalah perbedaan atau selisih biaya antara dua alternatif
atau lebih. Misalnya apabila PT X membeli mesin baru, maka akan
menghemat biaya tenaga kerja Rp 100 untuk tiap unit produk. Karena
penghematan ini tidak terjadi bila mempertahankan mesin lama, maka biaya
tenaga kerja menjadi biaya diferensial dalam keputusan membeli mesin baru
atau tidak.

c.       Biaya tenggelam Adalah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah
oleh suatu keputusan yang dibuat sekarang atau pada masa yang akan datang.
Misalkan pada tahun 2013 PT ABC membeli gedung kantor Rp 50.000.000.
Karena kondisi keuangan perusahaan maka PT ABC menutup sebagian
bidang usahanya dididang tersebut. Karena sudah terjadi pada masa lalu da
tidak bisa diubah dengan keputusan sekarang, maka penutupan sebagian
usaha PT ABC tidak akan memengaruhi nilai investasi yang berupa harga
beli gedung yang telah menjadi biaya tenggelam. 

d.      Biaya kesempatan Adalah potensi perolehan keuntungan berupa


pendapatan atau penghematan biaya yang hilang katrena memilih suatu
alternatif. Misalkan PT X memiliki ruko. Kalau ruko digunakan sendiri untuk
berdagang, maka dari penggunaan akan diperoleh laba Rp 100.000 per hari.
Kalau memilih menyewakan ruko Rp 75.000 per hari, maka PT X akan
kehilangan pendapatan sebesar Rp 25.000 sebagai biaya kesempatan.

e.       Biaya terhindarkan adalah suatu biaya yang dapat dihilangkan seluruhnya


atau sebagian sebagai akibat dari pemilihan satu alternatif dalam suatu
pengambilan keputusan. Miasalkan kalu membeli mobil bekas PT X akan
menanggung biaya perbaikan Rp 1.000.000 per tahun. Kalau membeli mobil
baru, maka selama 5 tahun pertama akan bebas dari biaya perbaikan. Dengan
demikian, biaya perbaikan mobil menjadi biaya terhindarkan bagi PT X bila
membeli mobil baru.

f.       Biaya tambahan adalah kenaikan atau tambahan biaya yang akan terjadi
karena memilih suatu alternatif. Misalnya PT X merakit sepeda mini denga
harga pokok per unit Rp 200.000,PT X mendapat pesanan khusus 100 unit x
Rp 200.000

Soal 1

Perusahaan kursi cap kaki gajah memproduksi kursi lipat besi yang
dilengkapi dengan jok dari busa. Saat ini perusahaan bekerja pada kapasitas
16.000 unit per bulan dengan biaya :

Bahan baku                                         Rp 34.500

Upah langsung                                    Rp 16.000

Biaya overhead variabel                      Rp  8.000

Biaya overhead tetap                          Rp  9.500

Harga produk per unit                         Rp 86.000

Kasus : saat ini ada sebuah perusahaan yang spesialisasi membuat jok kursi
menawarkan satu set jok kursi dengan harga Rp 22.000,-. Menurut analisis
jika jok itu dibeli dari luar perusahaan maka bahan baku yang dipergunakan
akan berkurang sebesar 40% dan biaya konversi (upah+BOP variabel)
sebesar 30%
Apakah layak kalau jok kursi itu dibeli dari luar?

Analisis :

·         Biaya produksi 16.000 unit jika seluruhnya dibuat sendiri

Bahan baku                                         Rp 34.500 x 16.000 = Rp  552.000.000

Upah langsung                                    Rp 16.000 x 16.000 = Rp  256.000.000

Biaya overhead variabel                      Rp  8.000 x 16.000 = Rp   128.000.000

Biaya overhead tetap                          Rp  9.500 x 16.000 =


Rp   152.000.000

Total biaya produksi                                                              Rp 1.088.000.000

Harga produk per unit                         Rp 86.000

·         Biaya produksi 16.000 unit jika dibeli dari luar

Harga pebelian                                    Rp 22.000 x 16.000 = Rp  352.000.000

Bahan baku                             60% x  Rp 22.000 x 16.000 = Rp  331.000.000

Upah langsung                        70% x  Rp 16.000 x 16.000 = Rp  179.000.000

Biaya overhead variabel          70% x  Rp  8.000 x 16.000 = Rp     89.000.000

Biaya overhead tetap                          Rp  9.500 x 16.000 =


Rp   152.000.000

Total biaya produksi                                                              Rp 1.104.000.000

Harga produk per unit                         Rp 96.000


Ternyata dengan membeli jok dari luar, harga pokok per unit menjadi lebih
mahal.

Keputusannya, manajemen harus menolak untuk membeli dari luar


perusahaan.

METODE SEMI VARIABEL (AKUNTANSI BIAYA)

 Ahmad Lupi  4/05/2014

KONSEP DASAR
Dalam menjalankan kegiatan suatu perusahaan masa kini dan menghadapi
era globalisasi, perusahaan dituntut effisien dan ekonomis serta dapat
mengantisipasi perkembangan yang terjadi dimasa yang akan datang. Hal ini
penting karena dalam persaingan global hanya perusahaan yang menjalankan
kegiatan/beroperasi secara effisien, ekonomis dan produktif yang mampu
memenangkan persaingan. Salah satu unsur yang penting dalam memenangkan
persaingan adalah kemampuan untuk menurunkan biaya tanpa mengorbankan
mutu. Maka tidak berlebihan apabila dikatakan para manager perlu memahami
dengan benar masalah yang berkaitan dengan pembiayaan terutama mengenali
perilaku biaya.

Penggolongan biaya sesuai dengan perilaku biaya merupakan faktor kunci


yang sangat penting didalam menaksir biaya masa depan dan bermanfaat untuk
pengambilan keputusan. Pembahasan mengenai perilaku biaya umumnya
dihubungkan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan suatu biaya.
Terdapat tiga faktor penting yang mempengaruhi perilaku biaya. Setiap faktor
saling berkaitan antara faktor yang satu dengan yang lainnya. Salah satu ketiga
faktor tersebut adalah Pengaruh perubahan volume kegiatan terhadap biaya, yang
mana faktor tersebut didasari atas pengaruh perubahan volume terhadap biaya yang
terdiri dari biaya tetap, biaya variable dan biaya semivariabel.

Selain faktor tersebut diatas, sebenarnya masih banyak faktor yang lain
mempengaruhi perilaku biaya. Faktor ini dapat berasal dari internal organisasi dan
ekstemal organisasi. Seperti : kebijaksanaan pemerintah dibidang ekonomi dan
politik, tingkat inflasi dan deflasi perubahan pasar dan persaingan serta lainnya.
Pendekatan tradisional dalam menaksir biaya hanya mempertimbangkan satu titik
kemungkinan sehingga dalam menyusun anggaran fleksibel dengan menggunakan
rumus

Penaksiran atau prediksi biaya masa depan dipengaruhi oleh berbagai faktor
dan mengandung unsur ketidak pastian (uncertainly) dan probalitas. Hal ini
disebabkan karena penaksiran biaya seringkali tidak dapat mengantisipasikan
semua faktor dan memperoleh informasi masa depan yang lengkap. Oleh karena
itu di dalamnya anggaran biaya hendaknya dimasukkan unsur ketidakpastian
kedalam rumus tleksibel sehingga rumusnya adalah :

Y = a+b (x) + U

Dalam hal ini :

Y = Total biaya dianggarkan

a = Total biaya tetap

b = Biaya variabel per unit

x = Tingkat kegiatan atau volume aktivitas

u = Ketidak pastian

Penggolongan biaya ini bermanfaat untuk perencanaan, pembuatan


keputusan, dan pengendalian biaya. Atas dasar pengaruh perubahan volume
terhadap biaya, biaya dapat digolongkan menjadi tiga yaitu :

1. Biaya tetap (Fix Cost)


2. Biaya variable (Variabel Cost)

3. Biaya semivariabel

1. Biaya tetap

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan, tidak
dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas dengan tingkatan
tertentu. Sedangkan biaya tetap per satuan (unit cost) berubah berbanding terbalik
dengan perubahan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin
rendah biaya satuan, semakin rendah volumen kegiatan semakin tinggi biaya
satuan. Contoh : biaya overhead, biaya pemasaran tetap, dll.

Tingkatan kekonstanan total biaya tetap terbatas dalam jangka kapasitas


(range of capacity) yang merupakan daerah kapasitas di dalam mana manajemen
melaksanakan kegiatan sehingga jarak tersebut dinamakan juga jarak relevan
(relevant range). Tingkatan kapasitas di luar jarak relevan dapat mengakibatkan
jumlah total biaya tetap berubah. Dihubungkan dengan karakteristik biaya terhadap
keluarannya, biaya tetap dapat digolongkan menjadi dua yaitu : • biaya tetap
discreationary,

• biaya tetap committed.

Biaya tetap discretionary adalah biaya tetap yang besarnya ditentukan oleh


kebijaksanaan manajemen puncak setelah mempertimbangkan program dan cara-
cara pelaksanaan program yang bersangkutan, misalnya biaya tetap untuk :
penelitian dan pengembangan, pendidikan dan latihan karyawan, serta promosi dan
advertensi. Sedangkan Biaya tetap committed adalah biaya tetap yang terjadi
dalam rangka mempertahankan kapasitas atau kemampuan perusahaan beroperasi
dalam kegiatan produksi, pemasaran, dan administrasi. Seperti : depresiasi,
asuransi, gaji pejabat kunci.
2. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding
dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume kegiatan semakin besar
pula jumlah total biaya variabel, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah
pula jumlah total biaya variabel. Sedangkan biaya variabel per satuan tidak
dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan, jadi biaya satuan konstan. Contoh :
biaya bahan baku , biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel,
dll.

Untuk kepentingan perencanaan, biaya variabel dapat dibedakan dalam dua


tipe, yaitu Engineered Variable Cost dan Discretionary Variable Cost.

· Engineered Variable Cost (true variable cost)

Engineered cost adalah biaya yang memiliki hubungan fisik tertentu dengan
ukuran kegiatan tertentu. Hampir semua biaya variabel merupakan engineered cost.
Engineered variable cost merupakan biaya yang antara masukan dengan
keluarannya mempunyai hubungan erat dan nyata. jika masukan (biaya) berubah
maka keluaran akan berubah sebanding dengan perubahan masukan tersebut,
begitu juga sebaiknya jika keluarannya yang berubah. Contoh Engineered variable
cost adalah biaya bahan baku

· Discretionary Variable Cost (step variable cost)

Merupakan biaya yang masukan dan keluarannya memiliki hubungan erat


namun tidak nyata (artifisial). jika keluaran berubah maka masukan akan berubah
sebanding dengan perubahan keluaran tersebut. Namun jika masukan berubah,
keluaran belum tentu berubah dengan adanya perubahan masukan tersebut. Dengan
kata lain biaya ini merupakan biaya variabel yang perilakunya tidak murni atau
nyata, seperti pengertian variabel. Perubahannya bertingkat, untuk dapat berubah
dibutuhkan perubahan volume yang besar. Contoh dari jenis biaya ini adalah biaya
iklan dan biaya tenaga kerja langsung.

3. Biaya Semi Variabel

Biaya semi variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sesuai
dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak
sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah total biaya,
semakin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya, tetapi
perubahannya tidak sebanding (not proportional). Sedangkan biaya semi variabel
per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi
sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan tingkat kegiatan tertentu, semakin tinggi
volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan
semakin tinggi biaya satuan. Contohnya adalah : biaya reparasi dan pemeliharaan
aktiva tetap, biaya kendaraan, biaya listrik, biaya telpon, dll.

Untuk tujuan perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian biaya


maka biaya semi variabel harus dipisahkan ke dalam biaya tetap dan biaya
variabel. Pendekatan dan Metode yang dapat digunakan untuk memisahkan biaya
semi variable adalah :

a. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (high and low point method)

b. Metode grafik statistikal (statistical scattergraph method)

c. Metode garis regresi (regression line method)


a. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (high and low point method)

Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah (high and low point method)
adalah metode yang memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dalam periode
tertentu dengan mendasarkan kapasitas dan biaya pada titik tertinggi dengan titik
terendah. Metode titik tertinggi dan terendah memiliki keunggulan dan kelemahan.

Keunggulannya adalah Metode ini sangat sederhana sehingga mudah


dihitung dan dipakai. Sedangkan Kelemahannya adalah Kurang teliti dan cermat,
karena hanya didasarkan pada dua tingkatan kapasitas yang ekstrim, yaitu tertinggi
dan terendah, tingkatan kapasitas yang lain tidak dipertimbangkan.

Perbedaan antara kedua titik tersebut disebabkan karena adanya perubahan


kapasitas dan besarnya tarif biaya variabel satuan, sehingga persamaan Y = a + b
(x) dapat ditentukan. Adapun langkah-langkah memisahkan biaya variabel dan
biaya tetap dengan metode titik tertinggi dan terendah (high and low point method)
adalah :

· Menentukan biaya variabel satuan = b

Biaya pada titik tertinggi Yt = a + bxt

Biaya pada titik terendah Yr = a + bxr

Perbedaan Yt – Yr = bxt – bxr

Jadi : b (xt – xr) = Yt - Yr

dimana : Yt = jumlah biaya pada titik tertinggi

Yr = jumlah biaya pada titik terendah

a = jumlah total biaya tetap


xt = kapasitas tertinggi

xr = kapasitas terendah

· Menentukan Besamya Total Biaya Tetap = a

Total biaya tetap pada a dapat dihitung dari biaya pada titik tertinggi atau biaya
pada titik terendah, dengan rumus : Pada titik tertinggi adalah : a = Yt – bxt

Pada titik terendah adalah : a = Yr – bxr

· Menentukan besamya Anggaran Fleksibel

Setelah b dan a dapat ditentukan, maka besamya persamaan atau rumus


biaya dengan anggaran fleksibel adalah : Y=a+b x

Contoh : Berikut data kegiatan biaya reparasi dan pemeliharaan PT Mustika tahun
2003

Bulan Ke Biaya Reparasi & Pemeliharaan Jam Mesin


1 750.000 6.000
2 715.000 5.500
3 530.000 4.250
4 600.000 4.000
5 600.000 4.500
6 875.000 7.000
7 800.000 6.000
8 1.000.000 8.000
9 800.000 6.000
10 750.000 6.000
11 550.000 4.500
12 600.000 4.500
8.570.000 66.250
Tabel. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan pada Tingkat Kegiatan Tertinggi dan
Terendah

Bia Reparasi & Pemeliharaan pd Tingkat Kegia tan


Tertinggi dan Terendah
Tertinggi Terendah Selisih
Jumlah Jam Mesin 8.000 4.000 4.000
Biaya Repr & Pemelhr. Rp. 1.000.000 Rp. 600.000 Rp. 400.000
Biaya variabel = Rp. 400.000 : 4.000 = Rp. 100 per jam mesin

Perhitungan unsur biaya tetap dalam biaya reparasi dan pemeliharaan mesin dapat
dilihat pada tabel berikut :

Tabel. Perhitungan Unsur Biaya Tetap

Titik Kegiatan Titik Kegiatan


Tertinggi Terendah
Biaya Reparasi dan Rp. 1000.000 Rp. 600.000
pemeliharaan
Rp. 100 x 8.000 800.000
Rp. 100 x 4.000 Rp. 400.000
Biaya Reparasi & Rp. 200.000 Rp. 200.000
Pemeliharaan tetap
Fungsi biaya reparasi dan pemeliharaan tersebut dinyatakan secara matematis,
berbentuk fungsi linier yakni : Y = 200.000 + 100x

b. Metode grafik statistikal (statistical scattergraph method)

Metode grafik statistikal (statistical scattergraph method) adalah metode


pemisahan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara menggambarkan biaya
setiap bulan pada sebuah grafik dan menarik satu garis lurus di tengah titik-titik
biaya tersebut. Metode ini memiliki keunggulan dan kelemahan.

Keunggulan metode ini dibanding metode titik tertinggi dan terendah serta
metode biaya bersiap, metode grafik statistik lebih teliti karena semua n atau bulan
telah diperhitungkan.

Sedangkan kelemahan Metode grafik statistik adalah kurang ilmiah karena


penarikan garis B dapat berbeda antara orang tertentu dibandingkan orang lain,
atau oleh orang tertentu tetapi waktunya berbeda, meskipun dengan menggunakan
data kapasitas clan biaya yang sarna, jadi sifatnya subyektif. Adapun langkah-
langkah di dalam pembuatan grafik statistikal adalah :

· Membuat denah atau grafik statistical, Garis tegak lurus atau vertikal disebut sumbu
Y menunjukkan tingkatan besamya biaya, garis mendatar atau horizontal disebut
sumbu X menunjukkan tingkatan kapasitas atau kegiatan.

· Memasukkan biaya setiap bulan pada grafik statistikal Biaya per bulan digambarkan
pada grafik sesuai dengan besarnya dan tingkatan kegiatan.

· Ditarik garis B atau biaya. Dan semua titik-titik biaya ditarik garis lurus melewati
ditengah titik-titik tersebut sampai memotong sumbu Y, garis tersebut garis B atau
total biaya.

· Menentukan besamya total biaya tetap atau a Perpotongan garis b atau biaya dengan
sumbu y dianggap atau menujukkan besamya total biaya tetap atau a, perpotongan
dengan sumbu y ditarik garis ke kanan secara horizontal atau mendatar adalah
garis a menunjukkan total biaya tetap.
· Menentukan besamya biaya variabel satuan atau b Besarnya biaya variable, satuan
adalah : b = Y – an atau b = Y – a x. Biaya variabel satuan menunjukkan
kemiringan atau slope grafik B atau total biaya.

· Menentukan persamaan anggaran fleksibel, Setelah a dan b diketahui, dapat disusun


persamaan anggaran fleksibel per bulan atau per tahun, yaitu y = a + bx

Keterangan:

1. Besarnya biaya tetap per bulan atau a = Rp. 12.500

Besarnya biaya tetap per tahun = Rp. 12.500 x 12 = Rp. 150.000

2. Biaya variabel satuan atau b adalah :

b = Y – an = Rp. 480.000 – Rp. 150.000 = Rp. 13,75 per jam mesin x 240.000 jam
mesin

atau b = Y – a = Rp. 40.000 – Rp. 12.500 = Rp. 13,75 per jam mesin x 2.000 jam
mesin

3. Persamaan anggaran fleksibel adalah :

Per bulan Y = a + bx = Rp. 12.500 + Rp. 13,75 x

Per tahun Y = a (12) + bx = Rp. 150.000 + Rp. 13,75 x

c. Metode Kuadrat Terkecil ( Least Squares Method )

Dalam persamaan garis regresi : y = a + bx, dimana y merupakan variable


tidak bebas (dependent variable), yaitu variabel yang perubahannya ditentukan
oleh perubahan pada variabel x yang merupakan variabel bebas (independent
variable). Variabel y menunjukkan biaya, sedangkan variabel x menunjukkan
volume kegiatan. Contoh biaya semi variable adalah biaya listrik dan biaya
pemeliharaan dll.

Metode ini juga memiliki keunggulan dan kelemahan. Kelebihan dari Least
Square Method adalah metode ini dapat menghasilkan persamaan biaya yang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Serta tidak ada data biaya yang tidak
digunakan. Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah Kesulitan apabila dalam
perhitungannya digunakan secara manual. Serta penggunaan awam cenderung
tidak mau susah-susah menghitungnya.

Rumus perhitungan a dan b dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :

b=n ∑(xy) - ∑x ∑ y a= ∑y -b(∑x)


n ∑x2 - (∑x)2 N

Contoh Perhitungan metode Kuadrad terkecil ( Least Squares Method ):

Bulan ke- Biaya reparasi dan Jam Mesin


pemeliharaan (Rp.1000)
y. x. xy. x2
1 750 6000 4500000000 36000000
2 715 5500 3932500000 30250000
3 530 4000 2120000000 16000000
4 600 4000 2400000000 16000000
5 600 4500 2700000000 20250000
6 875 7000 6125000000 49000000
7 800 6000 4800000000 36000000
8 1000 8000 8000000 64000000
9 800 6000 4800000000 36000000
10 750 6000 4500000000 36000000
11 550 4500 2475000000 20250000
12 600 4500 2700000000 20250000
∑y ∑x. ∑xy. ∑x2
8570000 66000 41060500000 380000000

b = 12 x 41.060.500.000 – 66.000. x 8570000 =

12 x 380.000.000 – (66.000)2

a = 8.570.000 – b x 66.000 =

12

Jadi biaya reaparasi dan pemeliharaan mesin tersebut terdiri dari

Biaya variable = Rp. 115 per jam mesin ( 0,115 x Rp.1.000)

Biaya tetap = Rp. 79.270 per bulan

Atau fungsi linier biaya tersebut adalah :

Y = 79.270 + 115x

Anda mungkin juga menyukai