Anda di halaman 1dari 30

AKUNTANSI MANAJEMEN

PAPER

KELOMPOK BESAR III

2 A D4 AKUNTANSI

STEVANUS ZAI 1611021001


RAHMA DILA KURNIVA 1611021003
RAHMAD HIDAYAT 1611021018
RAKA RESPATI 1611021022
MAULANA IHSAN AGUSTINO 1611021032
RENO IKA PUTRA 1611021038
NUR M. SYUKRA AL HAMDA 1611022008
MUTHIA KHAIRUNNISA 1611022016
NOVAL ISRA KURNIA 1611022026
FEBRIADY 1611022028
DOSEN PENGAMPU :

DR AMY FONTANELA, SE, M.Si.Ak & ULFI MARYATI, M.Ak.Ak

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI PADANG

2018
1. Konsep Dasar Analisis Biaya –Volume – Laba
Analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit) memperkirakan bagaimana perubahan
biaya (baik biaya variabel maupun tetap), volume penjualan, dan harga memengaruhi
laba perusahaan. CVP adalah alat yang baik untuk perencanaan dan pengambilan
keputusan.
Perusahaan-perusahaan menggunakan analisis CVP untuk meraih tolok yang penting,
seperti titik impas. Titik impas (break-event point) adalah titik di mana total pendapatan
sama dengan total biaya .
Analisis CVP dapat mengarah banyak permasalahan lainnya, termasuk :
a. Jumlah unit yang harus terjual untuk memperoleh titik impas
b. Pengaruh dari pengurangan biaya tetap pada titik impas
c. Pengaruh dari peningkatan harga atas laba

Analisis CVP juga mempermudah para manajer dalam melakukan analisis sensitivitas
dengan meneliti dampak dari beberapa tingkat harga atau biaya terhadap laba.

Menggunakan Laba Operasi dalam Analisis Biaya-Volume-Laba

Dalam analisis CVP, istilah “biaya” dan “beban” sering digunakan secara bergantian. Hal
ini karena fondasi konseptual dari CVP adalah analisis titik impas ekonomis dalam
jangka pendek. Berdasarkan hal tersebut, diasumsikan bahwa semua unit yang diproduksi
terjual. Oleh karena itu, semua biaya produk dan periodik pada akhirnya akan disajian
sebagai beban dalam laporan laba rugi.

Untuk analisis CVP, akan lebih bermanfaat mengelompokkan biaya-biaya ke dalam


komponen biaya tetap dan variabel. Format laporan laba rugi yang berdasarkan atas
pemisahan biaya menjadi komponen tetap dan variabel disebut dengan

laporan laba rugi margin kontribusi

Penjualan XXX
Total Biaya Variabel (XXX)
Total Margin Kontribusi XXX
Total Biaya Tetap (XXX)
Laba Operasi XXX
Margin Kontribusi adalah selisih antara penjualan dan beban variabel. Margin
kontribusi adalah jumlah dari pendapatan penjualan yang tersisa setelah seluruh beban
variabel terpenuhi yang dapat digunakan untuk berkontribusi ke beban tetap dan laba
operasi.
Menyususn Laporan Laba Rugi Margin Kontribusi
Informasi :
Whittier Company berencana untuk menjual 1.000 mesin pemotong rumput seharga $400
per unitnya tahun depan. Biaya produk terdiri atas:
BBL per mesin pemotong rumput $ 180
TKL per mesin pemotong rumput 100
Overhead pabrik variabel per mesin pemotong rumput 25
Total Overhead pabrik tetap 15.000

Beban penjualan variabel adalah komisi sebesar $20 per mesin pemotong rumput; total
beban penjualan dan administrasi tetap adalah $ 30.000
a. Total Beban Variabel Per Unit
= BBL + TKL + Overhead Pabrik Variabel + Beban Penjualan Variabel
= $ 180 + 100 + 25 + 20
= $ 325
b. Total Beban Tetap
= Overhead Pabrik Tetap + Beban Penjualan dan Administrasi Tetap
= $ 15.000 + 30.000
= $ 45.000
c. Laporan Laba Rugi Margin Kontribusi
Whittier Company
Laporan Laba Rugi Margin Kontribusi
Untuk Tahun Depan
Total Per Unit
Penjualan ( $400 x 1.000 Mesin) $400.000 400
Total Beban Variabel ($325 x 1.000) 325.000 325
Total Margin Kontribusi 75.000 75
Total Beban Tetap 45.000
Laba Operasi $ 30.000

2. Konsep Titik Impas & Metode Perhitungan Titik Impas


Titik Impas Dalam Unit
Jika laporan laba rugi margin kontribusi sebagai sebuah persamaan maka laporan laba
rugi margin kontribusi akan lebih bermanfaat dalam memecahkan persoalan CVP.
Persamaa laba operasi adalah :
Laba Operasi = Penjualan – Total Beban Variabel – Total Beban Tetap
Kita dapat memperluas persamaan laba operasi dengan menyatakan pendapatan
penjualan dan beban variabel dalam jumlah dolar per unit dan jumlah unit yang terjual.
Oleh karena itu, persamaan laba operasi menjadi :
Laba Operasi = ( Harga x Jumlah Unit yang Terjual) – ( Biaya Variabel per Unit x
Jumlah Unit yang Terjual) – Total Biaya Tetap
Menghitung Titik Impas dalam Unit
Informasi : merujuk pada informasi yang membahas mengenai Whittier Company. Ingat
kembali bahwa mesin pemotong rumput dijual pada harga $400 per unitnya, dan biaya
variabel per mesin sebesar $325. Total biaya tetapnua adalah $45.000
Diminta :
a. Jumlah mesin pemotong rumput yang harus dijual agar dapat mencapai titik impas
b. Menyusun Laporan Laba Rugi Margin Kontribusi berdasarkan titik impas

Solusi :
a. Jumlah Mesin yang mencapai Titik Impas
= Total Biaya Tetap / Harga – Biaya Variabel per Unit
= $45.000/400-325
=$600
b. Penjualan ($400 x 600 mesin) $240.000
Total Beban Variabel ($325x600) 195.000
Total Margin Kontribusi 45.000
Total Beban Tetap 45.000
Laba Operasi $ 0

Pada Titik Impas, laba operasi sama dengan 0. Hal ini memperlihatkan bagaimana
menggunakan laba operasi untuk menemukan titik impas dalam unit untuk Whitter
Company.
Persamaan laba operasi dapat disusun ulang sebagai berikut untuk memperlihatkan
jumlah unit pada titik impas :
Titik Impas Dalam Unit = Total Biaya Tetap / Harga – Biaya Variabel per Unit
Titik Impas dalam Nilai Penjualan
Ukuran unit yang terjual dapat dikonversikan menjadi ukuran pendapatan penjualan
dengan mengalihkan harga jual per unit dengan unit yan terjual.
Pendapatan Penjualan = Harga x Unit Terjual
Rasio Biaya Variabel untuk menghitung titik impas penjualan dalam dolar, total biaya
variabel ditetapkan sebagai sebuah persentase penjualan, bukan sebagai jumlah per unit
yang terjual. Anggap bahwa sebuah perusahaan menjual produknya seharga $10 per unit
dan mengeluarkan biaya variabel per unit sebesar $6. Margin Kontribusinya menjadi $4.
Harga – Biaya Variabel per Unit = $10 - $6 = $4
Jika 10 unit terjual total biaya variabelnya adalah $60
Biaya Variabel per Unit / Harga = $6 / $10 = 60%
Rasio biaya variabel adalah proporsi dari setiap dolar penjualan yang harus digunakan
untuk menutupi biaya variabel. Rasio biaya variabel dapat dihitung dengan menggunakan
data dala total atau unit.
Rasio Biaya Variabel = Total Biaya Variabel / Penjualan
Atau
Rasio Biaya Variabel = Biaya Variabel Per Unit / Harga Jual
Rasio Margin Kontribusi persentase dari penjualan dalam dolar yang tersisa setelah
biaya variabel terpenuhi adalah rasio margin kontribusi. Rasio Margin Kontribusi adalah
proporsi dari setiap penjualan dalam dolar yang tersedia untuk menutupi biaya tetap dan
memberikan laba.
Rasio Margin Kontribusi = Total Margin Kontribusi / Penjualan
Atau
Rasio Marginn Kontribusi = Margin Kontribusi per Unit / Harga Jual
Menghitung Rasio Biaya Variabel dan Rasio Margin Kontribusi
Informasi : Whittier Company berencana untuk menjual 1.000 mesin pemotong rumput
pada harga jual $400 per unit di tahun depan. Biaya variabel per unitnya sebesar $325.
Total biaya tetap sebesar $45.000
a. Rasio biaya variabel
= Biaya Variabel per Unit / Harga Jual
= $325 /400 = 0,8125 atau 81,25%
b. Margin Kontribusi per Unit = Harga Jual – Biaya Variabel per Unit
= $400 – 325 = $75
Rasio Margin Kontribusi = Margin Kontribusi per Unit / Harga Jual
= $75 / 400 = 0,1875 atau 18,75%
c. Laporan Laba Rugi Margin Kontribusi berdasarkan angka-angka yang dianggarkan
% Penj.
Penjualan ($400 x 1.000 mesin pemotong rumput ) $400.000 100,00
Total Beban Variabel (0,8125 x $400.000) 325.000 81,25
Total Margin Kontribusi $ 75.000 18,75
Total Beban Tetap 45.000
Laba Operasi $ 30.000
Bagaimana hubungan dari biaya tetap ke margin kontribusi memengaruhi laba operasi?
Terdapat tiga kemungkinan :
a) Biaya tetap sama dengan margin kontribusi; laba operasi adalah nol; perusahaan
berada pada titik impas.
b) Biaya tetap lebih rendah dari margin kontribusi; laba operasi lebih besar dari nol;
perusahaan memperoleh laba.
c) Biaya tetap lebih besar dari margin kontribusi; laba operasi kurang dari nol;
perusahaan menderita kerugian.

Menghitung Titik Impas dalam Nilai Penjualan dalam Dolar Salah satu cara
menghitung titik impas dalam pendapatan penjualan adalah mengalikan titik impas dalam
unit dengan harga jual per unitnya. Persamaan laba operasi dapat digunakan untuk
mengetahui titik impas nilai penjualan Whittier.

Laba Operasi = Penjualan – Total Beban Variabel – Total Beban Tetap

$0 = Titik Impas dalam Penjualan – (0,8125 x Titik Impas dalam Penjualan) - $45.000
$0 = Titik Impas dalam Penjualan (1,00 – 0,8125) - $45.000
Titik Impas dalam Penjualan = $45.000/(1,00-0,8125)
= $240.000
Oleh karena itu, Whittier Company memiliki nilai penjualan sebesar $240.000 untuk
berada dalam titik impas. Seperti perhitungan titik impas dalam unit yang lebih cepat
dengan menggunakan persamaan, sangat membantu untuk memiliki persamaan dalam
menghitung titik impas dalam nilai penjualan dalam dolar.

Titik Impas dalam Nilai Penjualan = Total Beban Tetap / Rasio Margin Kontribusi
3. Target Laba & Jenis-Jenis Target Laba
Unit Dan Penjualan Dalam Dolar Yang Dibutuhkan Untuk Meraih Target Laba

Unit Dan Penjualan Dalam Dolar Yang Dibutuhkan Untuk Meraih Target Laba
Titik impas merupakan suatu informasi yang bermanfaat dan tolak ukur yang penting
bagi perusahaan yang belum lama beroperasi, tetapi sebagian besar perusahaan ingin
memperoleh laba operasi yang lebih besar dari $0. Analisis CVP menyajikan cara untuk
menentukan berapa banyak unit yang harus terjual atau berapa besar penjualan yang
harus diperoleh untuk mendapatkan target laba tertentu.
Unit yang harus terjual untuk meraih target laba
Laba operasi = (Harga x Jumlah Unit Yang Terjual) – (Biaya Variabel Per Unit x Jumlah
Unit Yang Terjual) – Biaya Tetap
Untuk memperoleh laba operasi yang positif, istilah laba operasi diganti dengan target
laba.Ingat bahwa Whittier menjual mesin pemotong rumput pada harga $400 perunitnya,
sementara biaya variabel yang dikeluarkan untuk perunitnya sebesar $325 dan memiliki
total beban tetap sebesar $45.000. Anggap bahwa Whittier ingin memperoleh target laba
operasi sebesar $37.000. Jumlah unit untuk memperoleh target laba dihitung sebagai
berikut.
$37.500 = ($400 x jumlah unit) – ($325 x jumlah unit) - $45.000

$37,500 + $45.000
Jumlah Unit = = 1.100
$400 - $325

Apakah penjualan sebesar 1.100 unit meghasilkan laba operasi sebesar $37.500?laporan
laba rugi margin kontribusi memberikan pemeriksaan yang baik:
Penjualan ($400 x 1.100) $440.000
Total beban variabel ($3255 x 1.100) 357.500
Total margin kontribusi $82.000
Total beban tetap 45.000
Laba operasi $37.500

Penjualan sebesar 1.100 unit memang menghasilkan laba operasi sebesar $37.500.
Persamaan laba operasi dapat digunakan untuk menemukan jumlah unit yang harus
terjual utuk memperoleh target laba. Namun, lebih cepat dengan menyesuaikan
persamaan titik impas dalam unit dengan menambahkan target laba ke biaya tetap.
Penyesuaian tersebut menghasilkan persamaan berikut:
Jumlah Unit Untuk Memperoleh Target Total Biaya Tetap + Target Laba
Laba = Harga Jual - Biaya Variabel Per Unit
Menghitung jumlah unit yang terjual untuuk memperoleh target laba operasi
Mengapa:
Jumlah unit yang diperlukan untuk memperoleh target laba operasi membuat para
manajer beralih dari sebuah titik yang menghasilkan laba nol ke sebuah titik yang
memberikan labaa positif tertentu
Informasi:
Whittier company menjual mesin pemotong rumput pada harga $400 per unitnya. Biaya
variabel per unit mencpai $325 dan total biaya tetapnya sebesar $45.000
1. Jumlah unit = target laba + total biaya tetap
Harga jual - biaya variabel per unit
= $37.500 + $45.000
4400 - $325
= 1.100 unit

2. Laporan laba rugi margin kontribusi berdasarkan penjulan sebanyak 1.100 unit
Penjualan ($400 x 1.100) $440.000
Total beban variabel ( $325 x 1.100) 357.500
Total margin kontribusi $ 82.500
Total beban tetap 45.000
Laba operasi $37.500
Persamaan tersebut digunakan saat menghitung 1.100 unit yang dibutuhkan untuk
memperoleh laba operasi sebesar $37.500.cornerstone 4.5 memperlihatkan bagaimana
Whittier Company dapat menggunakan pendekatan tersebut.
Cara lain untuk mengetahui jumlah unit yang harus tejual agar dapat mencapai target laba
operasi, yaitu menggunakan titik impas. Seperti diperlihatkan dalam Cornerstone 4.5,
Whittier harus menjual 1.100 mesin pemotong rumput atau 500 unit lebih banyak
dibandingkan volume titik impasnya sebesar 600 unit untuk memperoleh laba sebesar
$37.500. Margin kontribusi per mesin pemotong rumput adalah $75. Mengalikan $75
dengan 500 mesin pemotong rumput diatas titik impas akan menghasilkan laba operasi
sebesar $37.500 ($75 x 500). Hasil ini memperlihatkan bahwa margin kontribusi per unit
untuk setiap unit diatas titik impas sama dengan laba operasi per unit. Karena titik impas
telah dihitung, jumlah mesin pemotong rumput yang harus terjual untuk menghasilkan
laba operasi sebesar $37.500 dapat dihitung dengan membagi target laba dengan margin
kontribusi per unit dan menambahkan hasilnya ke volume titik impas:
Target Laba
Jumlah Unit Untuk Target
Margin Kontribusi Per Unit + Volume Titik
Laba =
Impas
Secara umum, dengan asumsi bahwa biaya tetapnya tidak berubah, pengaruh pada laba
perusahaan yang dihasilkan dari perubahan dalam jumlah unit yang terjual dapat dinilai
dengan emngalikan margin kntribusi per unit dengan perubahn dalam unit yang terjual.

Perubahan Laba Operasi = Margin Kontribusi Per Unit X Perubahan Dalam Unot Yang
Terjual.

Pendapatan penjulalan untuk meraih target laba


Penjualan Dalam Dolar Untuk Memperoleh Target Laba
= Total Biaya Tetap + Target Laba
Rasio Margin Kontribusi
Menghitung penjualan yang dibutuhkan untuk memperoleh target operasi

Informasi:
Whittier company menjual mesin pemotog rumput pada harga $400 per mesinnya. Biaya
variabel per unit nya adalah $325 dan total biaya tetapnya adalah $45000.
Diminta:
1. Hitunglah rasio margin kontribusi
2. Hitunglah penjualan yang harus diperoleh Whittier untuk menghasilkan laba
operasi sebesar $37.500
Solusi :
1. Rasio Margin kontribusi = $440 -4325/$400 = 0,1875
2. Penjualan dalm dolar = target laba total biaya tetap / rasio margin kontribusi
= $37.500 + $45.000 / 0.1875
= $440.000
3. Laporan laba rugi margin kontribusi berdasarkan pendapatan penjualan sebesar
$440.000
Penjualan $440.000
Total beban variabel (0.8125 x $440.000) 357.000
Total margin kontribusi $ 82.500
Total beban tetap 45.000
Laba operasi $37.500

Pendapatan penjualan sebesar $440.000 memang benar akan menghasilkan laba operasi
sebesar $37.500
Whittier harus memperoleh pendapatan sebesar $440.000 untuk mencapai target laba
operasi sebesar $37.500. karena titik impas dalam nilai penjulannya sebesar $240.000,
tambahan penjualan sebesar $200.000 ($440.000-$240.0000) harus diperoleh do atas titik
impas. Perhatikan bahwa mengalikan rasio margin kontribusi dengan pendapatan di atas
titik impas menghasilkan laba sebesar $37.500 ($0.1875 x $200.000).diatas titik impas ,
rasio margin komtribusi adalah rasio laba, jadi, rasio tersebut mewakili proporsi dari
setiap penjualan yang menjadi laba. Untuk whitter, setiap penjulan dalam dolar di atas
titik impas akan meningkatkan laba sebesar $0,1875.
Secara umum, dengan asumsi bahwa biaya tetapnya tidak berubah , rasio margin
kontribusi dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh perubahan dalam pendapatan
penjualan terhadap laba. Untuk memperoleh total perubahan laba akibat adanya
perubahan dalam pendapatan kalikan rasio margin kontribusi dengan perubahann dalam
penjualan.
Perubahan laba = rasio margin kontribusi x perubahan penjualan
Sebagai contoh, jika pendapatan penjualannya sebesar $400.000, bukan $440.000,
bagaimanakah pengaruhnya terhadap laba yang diperkirakan? Penurunan penjualan
sebesar $40.000 akan menyebabkan penurunan laba sebesar $7.500 (0,1875 x $40.000).

4. Grafik Hubungan Biaya-Volume-Laba

Penyajian grafis dari hubugan CVP dapat membantu para manajer untuk mengetahui
lebih jelas mengenai perbedaan antara biaya variabel dan pendapatan. Penyajian grafis
juga mempercepat para manajer dalam memahami pengaruh dari kenaikan atau
penurunan dalam penjualan terhadap titik impas. Dua grafik yang paling mendasar yaitu
grafik volume-laba dan grafik laba-volume-biaya

1) Grafik Laba – Volume


Grafik laba – volume menggambarkan secara visual hubungan antara laba (laba
operasi) dan unit yang terjual.
Rumus :
Laba operasi = (harga jual x unit terjual) – (biaya variabel per unit x unit terjual) –
total biaya tetap.
Asumsikan bahwa Tyson Company memproduksi satu jenis produk dengan data
biaya dan harga sbb.
Total biaya tetap $100
Biaya variabel perunit $ 5
Harga jual perunit $ 10

Dengan menggunakan data tersebut, laba operasi dapat dinyatakan sbb.


Laba operasi = ($10 x unit) – ($5 x unit) - $100
= ($5 x unit) - $100
Hubungan ini dapat dinyatakan dalamgrafik dengan menempatkan unit
sepanjangsumbu horizontal dan laba atau rugi operasi sepanjang sumbu vertikal.
Grafik volume - laba
Grafik diatas digunakan untuk menilai laba atau rugi tyson pada setiap lingkaran
aktivitas penjualan.

2) Grafik biaya – volume – laba


Grafik biaya – volume – laba memperlihatkan hubungan di antara biaya, volume ,
dan laba (laba operasi) dengan menggambarkan garis total pendapatan dan garis total
biaya pada grafik. Untuk memperoleh hubungan yang lebih terperinci, perlu untuk
menggambarkan dua garis terpisah – garis total pendapatan dan garis total biaya.
Kedua garis tersebut diwakili oleh dua persamaan berikut:
Pendapatan = harga jual per unit x jumlah unit
Total biaya = (biaya variabel per unit x jumlah unit) + biaya tetap
Dengan menggunakan contoh dari tyson company, persamaan pendapatan dan biaya
adalah.
Pendapatan = $10 x jumlah unit
Total biaya = ($5 x jumlah unit) + $100
Untuk menggambar kedua persamaan tersebut dalam grafik yang sama, sumbu
vertikal di ukur dalam dolar dan sumbu horizontal di ukur dalam unit yang terjual.
Grafik biaya – volume – laba

3) Asumsi – asumsi analisis biaya – volume – laba


Grafik volume – laba dan biaya – volume – laba bergantung pada beberapa asumsi
penting.Beberapa asumsi tersebut adalah:
a. Terdapat fungsi biaya dan pendapatan yang linear yang dapat ditentukan dan tetap
konstan pada kisaran yang relevan
b. Harga jual dan biaya-biaya diketahui dengan pasti
c. Jumlah unit yang di produksi adalah jumlah unit yang dijual – tidak ada
persediaan barang jadi
d. Bauran penjualan diketahui dengan pasti untuk situasi titik impas untuk lebih dari
satu jenis produk.

Fungsi biaya dan pendapatan yang linear.CVP mengasumsikan bahwa fungsi


biaya dan pendapatanbersifat linear, yang berarti bahwa keduanya berupa garis
lurus.Namun, fungsi biaya dan pendapatan tidak selalu linear.Yang perlu hanya
menentukan kisaran operasi saat ini, atau kisaran yang relevan, dimana hubungan
biaya dan pendapatan yang linear adalah shahih.Setelah kisaran yang relevan
ditentukan maka hubungan biaya dan pendapatan diasumsikan diketahui dan konstan.
Harga dan biaya diketahui dengan pasti.Perusahaan jarang mengetahui harga,
biaya variable, dan biaya tetap dengan pasti. Terdapat cara formal untuk
memasuukkan ketidakpastian dalam model CVP. Permasalahan akan dipelajari lebih
mendalam dibagian yang membahas mengenai resiko dan ketidakpastian analisis
CVP.

Produksi sama dengan penjualan. CVP mengasumsikan bahwa semua unit yang
diproduksi terjual seluruhnya. Tidak terdapat perubahan dalam persediaan selama
titik impas masuk akal. Analisis titik impas adalah teknik pengambilan keputusan
dalam jangka pendek sehingga kita mencari sesuatu yang dapat menutupi seluruh
biaya pada periode waktu tertentu.

Barang penjualan konstan.Dalam analisis produk tunggal, bauran produk tentu saja
konstan – satu produk di hitung sebagai penjualan 100%.

Ilustrasi Hubungan Di Antara Variabel-Variabel Dalam CVP

Kira perlu memahami hubungan diantara variabel-variabel dalam CVP yang terdiri
atas harga jual, biaya variabel per-unit, dan total biaya tetap. Perhatikan Lotts
Company yang memproduksi dan menjual satu jenis produk dengan biaya-biaya
sebagai berikut.

Harga jual per unit $10,00


Biaya per unit 5,00
Biaya tetap 10,00
Margin kontribusi =$10- $5 = $ 5
Titik impas dalam unit = $10.000/($10,00-$5) = 2.000
Hal ini diilustrasikan dalam panel A dari tampilan 4.5 garis total pendapatan,
diperlihatkan dalam warna biru, memiliki kemiringan 10 dan garis total biaya,

Hubungan Biaya – Volume – Laba (Tampilan 4.5)


diperlihatkan dalam warna merah, memiliki kemiringan sebesar 5. Titik
perpotongan garis total pendapatan dan garis total biaya adalah pada 2.000 unit,
yang merupakan titik impas. Jumlah unit yang terjual diatas titik impas akan
menghasilkan laba ; jumlah unit yang terjual dibawah titik impas akan
menghasilkan kerugian. Apakah yang akan terjadi jika terjadi perubahan harga,
biaya variabel per unit, dan total biaya?

Pengaruh dari Perubahan Harga Jual Dalam panel B, harga mengalami


kenaikan menjadi $ 12, tetapi biaya varaibel per unit dan total biaya tetap masih
sama. Margin kontribusi per unit yang baru adalah $7 ($12-$5). Bandingkan garis
pendapatan baru yang lebih curam dengan kemiringan sebesar $12, ke garis
pendapatan awal seperti terlihat dalam Panel A. Total garis biaya tetap juga tidak
berubah. Perpotonga antara garis pendapatan dan garis biaya telah bergeser ke kiri
yang menghasilkan titik impas baru yang lebih rendah, yaitu 1.429 unit
(pembulatan).

Titik impas dalam unit = $10.000/($12-$5) = 1.429 (pembulatan)


Setiap kenaikan harga juala akan menandakan mergin kontribusi yang lebih tinggi
sehingga titik impas menjadi lebii rendah.

Pengaruh dari Perubahan Biaya Variabel per Unit Dalam panel C, biaya
variabel per unit meningkat menjadi $6, tetapi harga jual dan total biaya tetap
masih sama. Margin kontribusi yang baru menjadi lebih rendah, yaitu $4($10-46).
Garis total pendapatan sama seperti dalam panel A. Namun, garis total biaya
memiliki kemiringan yang lebih curam sebesar 6 dan memotong garis total
pendapatan ke sebelah kanan yang menyebabkan titik impas yang lebih tinggi.
Bandingkan garis total biaya yang baru dengan garis total biaya awal seperti
terlihat dalam panel A.

Titik impas dalam Unit = $10.000/ ($10-$6) = 2.500 unit

Oleh karena itu, setiap kenaikan dalam biaya variabel per unit akan menandakan
bahwa margin kontribusi yang lebih rendah dan titik inpas yang lebih tinggi.

Pengaruh dari Perubahan Biaya Tetap Terakhir, dalam Panel D, total biaya
tetap mengalami kenaikan menjadi $12.000, tetapi harga jual dan biaya variabel
per unit tetap sama. Total garis biaya baru memotong sumbu vertikal pada angka
$12.000, bukan pada titik awal sebesar $10.000. karena harga jual dan biaya
variabel per unit tidak berubah, margin kontribusi akan tetap sebesar $5 per unit
dan garis total pendapatan tidak berubah dalam panel A. Namun, garis total biaya
tetalh bergeser ke atas sebesar $2.000 yang mencerminkan terjadinya kenaikan
pada biaya tetap. Titik impas yang baru bergeser jauh ke kanan jika di bandingkan
dengan titik impas awal dalam Panel A dan memperlihatkan titik impas dalam
unit sebanyak 2.400

Titik impas dalam unit = $12.000 / ($10-$5) = 2.400

Oleh karena itu, setiap kenaikan biaya tetap menandakan bahwa titik impasnya
menjadi lebih tinggi.Tentu saja, banyak perubahan yang dapat dilakukan terhadap
kelompok data sederhana Lott Company tersebut untuk mengetahui bagaiman
margin kontribusi dan titik impas dapat dipengaruhi.Anda dapat melakukan
perubahan-perubahan tersebut secara mandiri dengan mengakses
CengageBrain.com dan belajar menggunakan grafik interaktif pada situs
pelengkap Cornerstone of Manajerial Accounting.

5. CVP Multi Produk


Analisis Produk Lebih Dari Satu
Analisis biaya-volume-laba cukup mudah dilakukan jika hanya terdapat satu jenis
produk, namun sebagian besar perusahaan memproduksi dan menjual beberapa jenis
produk atau jasa. Whitteir telah memutuskan untuk menawarkan dua model mesin
pemotong rumput : mesin pemotong rumput manual yang dijual pada harga $400 dan
mesin pemotong rumput dioperasikan dengan dikendarai yang dijual pada harga $800.
Departemen pemasaran yakin bahwa 1.200 mesin pemotong rumput manual dan 800
mesin pemotong rumput yang dioperasikan dengan dikendarai dapat dijual di tahun
depan. Controller telah menyiapkan proyeksi laporan laba rugi berikut berdasarkan
peramalan penjualan :
Mesin Manual Dikendarai Total
Penjualan $ 480.000 640.000 1.120.000
Total Biaya Variabel 390.000 480.000 870.000
Margin Kontribusi 90.000 160.000 250.000
Biaya tetap langsung 30.000 40.000 70.000
Margin Produk 60.000 120.000 180.000
Biaya tetap bersama 26.250
Laba Operasi 153.750

Titik Impas dalam Unit


Mesin Pemotong Manual Dikendarai

Total Biaya Variabel Per Unit $ 390.000/1.200 = $ 325 $480.000/800= $600

Margin Kontribusi Per Unit $400 – 325 = $75 $800 – 600 = $200

Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah menerapkan analisis secara terpisah untuk masing-
masing jika laba ditetapkan sebagai margin produk. Titik impas untuk mesin pemotong rumput
manual adalah
Titik Impas Per Unit untuk Mesin Pemotong Rumput Manual =
Biaya Tetap / Harga – B. V. Per Unit
= $ 30.000 /$75
= 400 Unit
Titik Impas per Unit untuk Mesin Pemotong

Rumput yang Dioperasikan dengan Dikendarai

= 200 unit

Oleh karena itu, mesin pemotong rumput manual dan 200 mesin pemotong rumput yang
diopersikan dengan dikendarai harga jual untuk memperoleh margin produk titik impas. Namun,
margin produk titik impas hanya menutupi biaya tetap langsung, padahal biaya tetap bersama
juga harus ditutupi. Penjualan mesin pemotong rumput manual sebanyak 400 unit dan mesin
pemotong rumput yang diopersikan dengan dikendarai sebanyak 200 unit akan menghasilkan
kerugian sebesar biaya tetap bersama. Tingkatkan penjualan tersebut bukanlah titik impas untuk
perusahaan secara keseluruhan, bagaimanapun biaya tetap bersama harus diperhitungkan dalam
analisis.

Menentukan Bauran Penjualan, Bauran penjualan diukur dalam unit yang terjual. Sebagai
contoh, jika Whittier berencana untuk menjual 1.200 unit mesin pemotong rumput manual dan
800 unit mesin pemotong rumput yang diopersikan dengan dikendarai maka bauran penjualan
dalam unit adalah 1.200:800. Biasanya, bauran penjualan dikurangi sampai angka terkecil. Oleh
karena itu, bauran penjualan sebesar 1.200:800 dapat dikurangi menjadi 12:8 dan menjadi 3:2.
Dengan kata lain, Whittier berharap bahwa untuk setiap tiga unit mesin pemotong rumput
manual yang terjual, dua unit mesin pemotong rumput yang dioperasikan dengan dikendarai
dapat terjual.

Sejumlah bauran penjualan yang berbeda dapat digunakan untuk menentukan besarnya titik
impas jika perusahaan memproduksi lebih dari satu jenis produk. Sebagai contoh, bauran
penjualan 2:1 akan menandakan bahwa titik impasnya sebesar 500 unit mesin pemotong rumput
manual dan 275 unit mesin pemotong rumput yang dioperasikan dengan dikendarai. Total
margin kontribusi yang dihasilkan dari bauran penjualan tersebut adalah $96.250:

(Harga Mesin Pemotong Rumput yang (Margin Kontribusi Per Unit Mesin
Dioperasikan dengan Tangan x Kuantitas + Pemotong Rumput yang Dioperasikan
Titik Impas) dengan Dikendarai)
($75 X 550) + ($200 X 275)

Demikian pula, jika 350 unit mesin pemotong rumput manual dan 350 unit mesin pemotong
rumput yang dioperasikan dengan dikendarai terjual (sesuai dengan bauran penjualan 1:1) maka
total margin kontribusinya juga sebesar $96.250.

($75 x 350) + ($200 x 350)

Karena total biaya tetap sebesar $96.250, kedua bauran penjualan tersebut akan menghasilkan
titik impas. Untungnya, setiap bauran penjualan tidak harus dipertimbangkan, berdasarkan
penelitian pemasaran yang dilakukan oleh Whittier, bauran penjualan yang diharapkan adalah
3:2. Angka bauran penjualan tersebut adalah rasio yang seharusnya digunakan; semua angka
bauran penjualan lainnya dapat diabaikan. Bauran penjualan yang diharapkan terjadi harus
digunakan untuk analisis CVP.

Bauran Penjualan dan Analisis Biaya - Volume - Laba, mendefinisikan bauran penjualan tertentu
membuat perubahan dari suatu permasalahan produk yang lebih dari satu menjadi format CVP
untuk produk tunggal dapat dilakukan. Karena Whittier memperkirakan akan dapat menjual tiga
unit mesin pemotong rumput manual untuk setiap dua unit mesin pemotong rumput yang
dioperasikan dengan dikendarai, Whittier dapat menetapkan untuk menjual satu jenis produk
saja, yaitu sebuah paket yang berisi tiga unit mesin pemotong rumput manual dan dua unit mesin
pemotong rumput yang dioperasikan dengan dikendarai. Dengan menetapkan produk sebagai
suatu paket, permasalahan mengenai penjualan lebih dari satu jenis produk berubah menjadi
permasalahan untuk satu jenis produk. Jika menggunakan pendekatan titik impas dalam unit,
harga jual per paket dan biaya variable per paket harus diketahui. Untuk menghitung nilai dari
paket tersebut, bauran penjualan dibutuhkan informasi mengenai harga produk dan biaya
variable dari masing-masing produk. Cornerstone 4.7 memperlihatkan bagaimana menentukan
titik impas keseluruhan untuk setiap produk.
Tingkat kerumitan dalam menentukan titik impas dalam unit meningkat secara drastis saat
jumlah produk bertambah. Bayangkan analisis ini diterapkan di sebuah perusahaan yang
memiliki ratusan produk. Untungnya, komputer dapat dengan mudah menangani permasalahan
yang berkaitan dengan banyak data. Selain itu, banyak perusahaan yang menyederhanakan
permasalahan dengan menganalisis kelompok.

Menghitung Titik Impas dalam unit untuk perusahaan yang memiliki produk lebih
dari satu

mengapa :
benyak perusahaan memproduksi dan menjual lebih dari satu jenis produk. Dalam kasus ini, perusahaan
perlu mengetahui berapa jumlah unit dari setiap produk yang harus dijual untuk memperoleh titik
impas.

informasi
ingat kembali bahwa whitier menjual dua jenis produk mesin pemotong rumput manual pada harga jual
sebesar $400 per unit dan mesin potong rumput yang dioperasikan dengan dikendarai pada harga jual
$800. biaya variabel per unitnya sebesar $325 untuk setiap mesin pemotong rumput manual dan $600
untuk setiap mesin pemotong rumput yang dioperasikan dengan dikendarai
solusi

Diminta
1. buatlah sebuah paket yang terdiri atas mesin pemotong rumput manual dan pemotong rumput yang
dioperasikan dengan dikendarai berdasarkan bauran penjualan dan hitunglah margin kontribusi dari
paket tersebut.
2. hitunglah titik impas untuk mesin pemotong rumput manual dan rumput yang dioperasikan dengan
dikendarai
3. periksa jawaban anda dengan menyusun laporan laba rugi margin
kontribusi

1. setiap paket terdiri atas tiga unit mesin pemotong rumput manual dan dua unit mesin pemotong
rumput yang dioperasikan dengan dikendarai
biaya margin margin
bauran
harga variabel per kontribusi kontribusi per
penjualan
produk unit per unit paket
mesin pemotong rumput
manual $400 $325 $75 3 $225
mesin pemotong rumput
yang dioperasikan dengan
dikendarai
$800 $600 $200 3 400
total paket $625

tiga unit mesin pemotong rumput manual dalam paket menghasilkan margin kontribusi sebesar $225
(3x $75). Dua unit mesin pemotong rumput yang dioperasikan dengan dikendarai dalam paket
menghasilkan margin kontribusi $400 (2x $200). Oleh karena itu, sebuah paket yang terdiri atas lima
mesin pemotong rumput memiliki total margin kontribusi sebesar $625.
2. titik impas paket
= total biaya tetap
margin kontribusi per paket
= $96250

$625
= 154 paket
titik impas per unit untuk mesin pemotong rumput manual = 154 x 3 = 462
titik impas per unit untuk mesin pemotong rumput yang dioperasikan dengan dikendarai = 154 x 2 =
308

3. laporan laba rugi - solusi titik impas

mesin pemotong
mesin pemotong rumput yang
total
rumput manual dioperasikan
dengan dikendarai
penjualan $184800 $246400 $431200
total biaya variabel 150150 184800 334950
margin kontribusi $34650 61600 96250
total biaya tetap 96250
laba operasi 0
Titik Impas Dalam Penjualan dalam Dolar

Informasi yang dibutuhkan hanya perkiraan laporan laba rugi Whitier Company secara
keseluruhan :

Penjualan $1.120.000
Total biaya variable $ 870.000
Margin kontribusi $ 250.000
Total biaya tetap $ 96.250
Laba Operasi $ 153.750
Perkiraan laporan laba rugi menggunakan dasar asumsi bahwa 1.200 unit mesin
pemotong rumput manual dan 800 unit mesin pemotong rumput yang dioperasikan
dengan dikendarai akan terjual ( bauran penjualannya sebesar 3:2 ). Titik impas untuk
pendapatan penjualan juga menggunakan dasar bauran penjualan yang diperkirakan.

Titik impas penjualan dalam dolar secara implicit menggunakan bauran penjualan yang
diasumsikan, tetapi menghindari persyaratan untuk membuat margin kontribusi per
paket.Tidak diperlukan informasi mengenai data setiap produk tunggal.Tidak seperti titik
impas dalam unit, jawaban untuk pertanyaan CVP menggunakan penjualan dalam dolar
masih dinyatakan dalam satu ukuran sederhana.Namun, pendekapatan pendapatan
penjualan benar benar mengorbankan informasi yang berkaitan dengan kinerja setiap
produk.

Menghitung Titik Impas Penjualan dalam Dolar untuk Perusahaan yang


memiliki lebih dari satu Produk

mengapa
Whitier Company mungkin tidak perlu mengetahui besarnya unit dari setiap
produk yang harus terjual untuk mencapai titik impas. Sebaliknya, Whitier
Company mungkin sudah cukup dengan mengetahui pendapatan penjualan secara
keseluruhan yang akan mencapai titik impas. selain itu, dengan menggunakan
pendekatan ini, perusahaan tidak lagi memerlukan informasi dari setiap produk,
tetapi cukup menggunakan rasio margin kontribusi perusahaan secara keseluruhan.
informasi

Whitier Company menjual dua produk yang diperkirakan akan menghasilkan total
pendapatan untuk tahun depan sebesar $1.120.000 dan total biaya variabel sebesar
$870.000. Total biaya tetap yang diperkirakan sebesar $96.250

Diminta
1. hitunglah titik impas penjualan dalam dolar untuk
Whitier?

2. Periksa jawaban anda dengan menyusun laporan laba rugi margin kontribusi

solusi
1. rasio margin kontribusi = $250.000
$1.120.000
= 0,2232
titik impas dalam
biaya tetap
penjualan =
rasio margin kontribusi
= $96.250
0,2232
= $431.228

2. laporan laba rugi - solusi titik impas

penjualan $431.228
total biaya variabel (
0,7768 x $431.228 ) ($334.978)
margin kontribusi $96.250
total biaya tetap ($96.250)
laba operasi $0

6. Analisis Sensitivitas, Perubahan Variabel pada CVP


Penggunaan program sreetshet dalam komputer personal yang semakin meluas telah
menempatkan analisis sensitivitas berada dalam jangkauan sebagian besar
manager.Sebuah alat yang penting analisis sensitivitas (sentivity analysis) adalah teknik
“What If” yang memeriksa pengaruh dari perubahan dalam asumsi-asumsi dasar dalam
jawaban.Cukup mudah memasukkan data atas harga, biaya variabel, biaya tetap, dan
bauran penjualan dan memuat persamaan untuk menghitung titik impas dan laba yang
diharapkan.Selanjutnya dapat diubah-ubah sesuai keinginan untuk mengetahui bagaimana
perubahan memengaruhi laba yang diharapkan.

Dalam contoh Operating Leverage, sebuah perusahaan menganalisis pengaruh atas laba
dalam penggunaan sistem otomatisasi dan manual. Perhitungan pada dasarnya dilakukan
secara manual, dan terlalu banyak variasi membuat perhitungan secara manual tidak lagi
praktis. Menggunalan kemampuan komputer akan menjadi persoalan yang mudah dalam
mengubah harga jual pada tambahan sebesar $1 antara $75 dan $125, dengan asumsi-
asumsi terkait dengan kuantitas yang terjual. Sebagai contoh, anggap dalam sistem
otomatisasi memiliki biaya tetap sebesar $375, tetapi biaya ini dapat menjadi dua kali
lipat dalam tahun pertama dan turun kembali dalam tahun kedua dan ketiga saat bugs
telah dibuang dari sistem dana para pekerja telah belajar menggunakan sistem tersebut.
Sekali lagi, program spreetshet dapat menangani perhitungan banyak dengan mudah.

Program spreetshet, meskipun bagus untuk memperoleh jawaban numeric, tetapi tidak
dapat digunakan untuk mengerjakan tugas analisis CVP yang paling rumit.Tugas rumit
yang masuk adalah data yang dimasukkan pertama kali. Akuntan Manager harus
memperhatikan distribusi biaya dan harga dari perusahaan juga pengaruh dari perubahan
kondisi ekonomi atas variabel-variabel tersebut. Kenyataannya bahwa variabel jarang
diketahui dengan pasti tidak dapat dijadikan sebagai alasan untuk mengabaikan pengaruh
dari ketidakpastian pada analisis CVP. Untungnya analisis sensitivitas juga dapat
memberikan kepada para manager perasaan untuk tingkatan pada variabel yang
diramalkan dengan kuantitas yang tidak baik akan mempengaruhi jawaban. Ini juga
merupakan sebuah keuntungan.

Keputusan Beretika. Perlu diperhatikan bahwa hasil-hasil CVP hanya merupakan salah
satu input dalam keputusan bisnis. Terdapat banyak factor lainnya yang menjadikan
alasan pada keputusan untuk memilih salah satu jenis proses atas jenis proses lainnya,
misalnya, atau apakah menghilangkan biaya tertentu atau tidak. Entitas yang berorientasi
pada laba dan nirlaba sering menghadapi pilihan yang melibatkan keamanan.Perhatian
atas etika juga memiliki tempat yang penting dalam analisis CVP. Saat sebuah
perusahaan membeli perusahaan lain, perusahaan tersebut akan mendasarkan
keputusannya sebagian pada informasi yang tersaji pada perusahaan yang diakuisisi.
Sebagai contoh, Geely dari Cina membeli Volvo dari Ford pada 2010.Seperti yang
dinyatakan pimpinan Geely, “Sejauh yang saya ketahui, Volvo berada pada kondisi
operasi yang baik dan dimungkinkan untuk mencapai titik impas dalam triwulan keempat
dalam tahun ini” namun seringkali, biaya dan probilitas tidak diketahui dengan pasti.
Dalam hal ini factor-faktor tersebut dimasukkan dalam proses pengambilan keputusan
akhir. Bab 13 dalam pengambilan keputusan jangka pendek membahas topic ini secara
mendalam.

Meskipun kenyataannya bahwa kondisi dimasa depan tidak dapata diketahui dengan
pasti, terdapat beberapa cara untuk memasukkan risiko dan ketidakpastian dalam analisi.
Salah satu kemungkinannya adalah biaya-biaya dari permasalahan yang mungkin terjadi
dapat diperkirakan dan dimasukkan ke dalam hasil-hasil CVP. Cara lainnya adalah
beberapa scenario dapat dipertimbangkan dengan menjalankan analisis sensitivitas
mengubah biaya dan harga untuk melihat apa yang terjadi.

7. Resiko dan Ketidakpastian

Analisis Biaya-Volume-laba dan Risiko serta Ketidakpastian

Karena perusahaan-perusahaan beroperasi dalam dunia yang dinamis, perusahaan-


perusahaan tersebut harus mengetahui perubahan dalam harga jual, biaya-biaya variabel,
biaya-biaya tetap.Perusahaan harus memperhitungkan pengaruh dari risiko dan
ketidakpastian.Titik impas dapat dipengaruhi oleh perusahaan dalam harga jual, margin
kontribusi unit dan biaya tetap.Para Manager dapat menggunakana analisis CVP untuk
menangani risiko dan ketidakpastian.
Sebagai contoh, Air Bus yang berkantor pusat di prancis melaporkan kerugian pertama
mereka di tahun 2006.Kerugian disebabkan oleh berkurangnya volume penjualan dan
keterlambatan produksi yang menimbulkan biaya besar dalam merancang ulang pesawat
berbadan lebarnya agar dapat Boeing 787 dreamliner. Sebagai respon terhadapa kerugian
tersebut, airbus menggunakan analisis CVP untuk memperkirakan perngurangan dalam
biaya variabel dan biaya tetap tahunannya sebesar $2,5 miliar dan berbagai pengurangan
lainnya dalam pesawat yang berharga $144 juta per unitnya, akan mempengaruhi laba
tahunan airbus. Perusahaan pelayanan raksasa Maersk menambah kapasitas tepat sebelum
resesi 2008 menghantam.Hasilnya, tariff pelayanan begiru rendah sehingga Maersk
mengalami kerugian lebih dari $2 miliar di 2009. Kondisi ekonomi yang membaik dan
peningkatan peningkatan diatas yang dirancang diawal membuat Maersk mengumumkan
akan memperoleh titik impas di 2010.

Berdasarkan bauran penjualan tertentu analisis CVP dapat digunakan seakan-akan


perusahaan menjual satu jenis produk. Namun, saat harga suatu produk berubah, bauran
penjualan dapat mempengaruhi karena para konsumen akan membeli produk tersebut
lebih banyak atau mengurangi pembelian. Ingatlah bahwa bauran penjualan yang baru
akan mempengaruhi jumlah unit dari setiap produk yang harus terjual agar memperoleh
target laba yang diinginkan. Jika bauran penjualan untuk periode akan datang tidak pasti,
mungkin perlu untuk melihat pada beberapa bauran yang berbeda-beda. Dengan cara ini
seorang manager akan memperoleh pengetahuan yang mendalam mengenai hasil-hasil
yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan. Anggap bahwa baru-baru ini Whittier
melakukan penelitian pasar mengenai mesin potong rumput manual memeperlihatkan
tiga alternative yang berbeda.

 Alternatif satu jika pengeluaran iklan meningkat sebesar $8000 maka penjualan akan
meningkat sebesar 1600 unit menjadi 1725 unit.
 Altenarif dua turunnya harga jual dari $400 menjadi $375 untuk setiap mesin pemotong
rumput akan meningkat penjualan dari 1600 unit menjadi 1500 unit.
 Alternatif tiga menurunkan harga jual menjadi $375 dan meningkatkan pengeluaran iklan
sebesar 8000 unit akan meningkatkan penjualan dari 1600 unit menjadi 2000 unit.
Haruskah Whittier mempertahankan harga jual dan kebijakan beriklan yang berlaku saat
ini atau haruskah Whittier memilih salah satu dari ketiga alternarif yang dijelaskan oleh
penelitian pasar ?

Dari tiga alternative yang diidentifikasi melalui penelitian pemasaran, alternative ketiga
menjanjikan manfaat yang paling besar. Alternatif 3 meningkatkan total laba operasi
sebesar $2000. Alternatif pertama hanya meningkatka laba operasi sebesar $1375 dan
alternative kedua menurunkan laba operasi sebesar $25000.

Semua contoh tersebut menggunakan dasar pendekatan unit yang dapat dijual.Namun,
kita dapata dengan mudah menerapkan pendekatan pendapatan penjualan. Hasilnya akan
tetap sama.

Memperkenalkan Risiko dan Ketidakpastian

Asumsi penting dari analisi CVP adalah harga dan biaya-biaya diketahui dengan
pasti.Asumsi ini jarang sekali akurat.Risiko dan Ketidakpastian adalah bagian dari
pengambilan keputusan bisnis dan bagaimana juga harus dihadapi.Secara formal, risiko
berbeda dari ketidkpastian, dimana risiko adalah distribusi probabilitas dari varibel-
variabel yang diketahui dedangkan ketidakpastian tidak diketahui distribusi
probabilitasnya.Namun, untuk kepentiangan analisis CVP, istilah risiko dan
ketidakpastian digunakan secara bergantian.

Bagaimana para manager menghadapi risiko dan ketidakpastian?Terdapat beberapa jenis


metode.

1. Pertama, tentu saja adalah manajemen harus sadar akan sifar ketidakpastian dari masa
depan, harga, biaya, dan kuantitas.
2. Selanjutnya, para manager bergerak dari pertimbangan akan titik impas ke apa yang
disebut dengan “break-even band”. Dengan kata lain, berdasarkan sifat data yang
tidak pasti, mungkin sebuag perusahaan dapata mencapai titik impas saat 1800
sampai 2000 unit terjual bukan pada perkiraan akan mencapai titik impas pada 1900
unit.
3. Berikutnya, para manager dapat melakukan analisis sensitivitas atau analisis what-
if.Dalam contoh ini program spreadsheet sangat membantu karena para manager
dapat menentukan hubungan titik impas (target laba) dan kemudian melakukan
pengecekan untuk melihat pengaruh dari biaya-biaya dan harga jual yang berbeda-
beda atas kuantitas yang terjual.

Dua konsep yang berguna bagi manajemen adalah margin of safety dan operating
leverage.Kedua konsep ini dapat dianggap sebagai ukuran-ukuran risiko.Setiap konsep
membutuhkan pengetahuan tentang biaya-biaya tetap dan variabel.

Margin of Safety.Margin of safety adalah junlah unit yang terjual atau pendapatan yang
diperoleh di atas volume di atas volume titik impas.Margin of safety dihitung sebagai
berikut:
𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑜𝑓 𝑠𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 = Penjualan − Penjualan Titik Impas

Margin of safety dapata dipandang sebagai ukuran besar dari risiko.Selalu ada kejadian,
yang tidak diketahui saat rencana dibuat, yang dapat menurunkan penjualan di bawah
tingkatan awal yang diharapkan.Dalam kejadian dimana penjualan turun, risiko
mengalami kerugian berkurang jika Margin of safety yang diharapkan besar
dibandingkan dengan jika Margin of safety kecil.Para manajer yang menghadapi Margin
of safety yang rendah mungkin harus mempertimbangkan tindakan-tindakan untuk
meningkatkan penjualan tau menurunkan biaya. Langkah-langkah tersebut akan
meningkatkan Margin of safety dan menurunkan risiko terjadinya kerugian.

Operating Leverage.Dalam fisika, lever adalah mesin yang digunakan untuk


menggandkan kekuatan.Pada dasarnya, lever menggandakan usaha yang dilakukan untuk
bekerja lebih banyak.Semakin besar muatan yang dipindahkan oleh sejumlah usaha
tertentu, semain besar manfaat menakisnya.Dalam istilah keuangan, Operating Leverage
memperhatikan bauran relative dari biaya tetap dan biaya variabel di suatu
perusahaan.Terkadang, biaya tetap dapat ditukar dengan biaya variabel. Saat biaya
variabel turun, mergin kontribusi per unit akan meningkat segingga margin kontribusi
dari setiap unit yang terjual menjadi lebih besar. Dalam contoh tersebut, fluktuasi dalam
penjualan memiliki pengaruh pada tingkat keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan
perusahaan yang mampu menurunkan biaya variabelnya dengan meningkatka proporsi
biaya tetapnya akan memperoleh manfaat dengan tingkatan lebih besar dalam laba saat
penjualan dengan meningkatkan dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki biaya
tetap yang lebih rendah. Biaya tetap sebagai leverage untuk meningkatkan laba.
Perusahaan dengan operatin leverage yang lebih tinggi akan mengalami pengurangan
yang lebih besar dalam labanya saat penjualan turun. Operating Leverage adalah
penggunaan biaya tetap untuk meningkatkan perubahan pada tingkat laba yang lebih
tinggi saat aktivitas penjualan berubah.

Degree Of Operating Leverage (DOL) dapat diukur untuk tingkat penjualan yang ada
menggunakan rasio margin kontribusi terhadap laba seperti berikut :

Total Margin Kontrubusi


𝐷𝑒𝑔𝑟𝑒𝑒 𝑂𝑓 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 =
Laba Operasi

Jika biaya tetapa digunakan untuk menurunkan biaya variabel sehingga margin kontribusi
dan laba operasi turun maka Degree Of Operating Leverage meningkatkan menandakan
peningkatan dalam risiko. Semakin besar Degree Of Operating Leverage semakin besar
dalam penjualan akan mempengaruhi laba operasi. Karena fenomena tersebut, bauran
biaya dipilih oleh perusahaan akan mempengaruhi risiko operasi dan tingkat laba dair
perusahaan tersebut. Bauran biaya tetap perusahaan relative terhadap variabel disebut
dengan struktur biaya (Cost Structure) perusahaan tersebut. Perusahaan seringkali
mengubah struktur biayanya dengan mengambil lebih banyak dengan salah satu jenis
biaya dari jenis biaya lain.

Whittier berencana untuk menjual 1.000 unit mesin pemotong rumput pada harga jual
sebesar $400 per unitnya di tahun depan. Whittier memiliki biaya variabel per unit $325
dan total biaya tetap sebesar $45.000. laba operasi pada tingkat penjualan tersebut adalah
$30.000. hitunglah degree of operating leverage untuk Whittier.
Degree of Operating Leverage = Total Margin Kontribusi / Laba Operasi
= ($400 - $325) (1.000 unit)/ $30.000
= 2,5
Untuk mengilustrasikan pengaruh dari konsep tersebut terhadap pengambilan keputusan
manajemen perhatikan suatu perusahaan yang berencana untuk menambah lini produk
baru.Dalam menambah lini produk tersebut, perusahaan dapa memilih untuk bergantung
sepenuhnya pada otomatisasi atau pada tenaga kerja. Jika perusahaan memilih untuk
menekankan pada otomatisasi bukan pada tenaga kerja, biaya tetap akan lebih tinggi dan
biaya variabel akan lebih rendah.
Degree Of Operating Leverage dapat digunakan untuk mengitung perubahan dalam laba
operasi secara langsung yang disebabkan oleh perubahan persentase dalam penjualan.

Perubahan persentase dalam laba = 𝐷𝑒𝑔𝑟𝑒𝑒 𝑂𝑓 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑥

Perubahan persentase dalam penjualan

Dalam memilih diantara dua sistem, pengaruh dari operating leverage merupakan
informasi yang berharga.Operating Leverage yang lebih tinggi menandakan pengaruh
peningkatan penjualan pada laba. Namun, seperti pedang bermata dua, saat penjualan
menurun, sistem otomatisasi juga akan memperlihatkan persentase penurunan laba yang
lebih besar peningkatan operatin leverage tersedia pada sistem otomatisasi karena
kehadiran biaya yang tetap meningkat. Oleh karena itu sistem otomatisasi memiliki risiko
operasi yang lebih besar. Tentu saja peningkatan risiko memberi potensi tingkat laba
yang lebih tinggi sepanjang jumlah unit yang terjual karena angka tersebut adalah
kuantitas membuat laba operasi dari sistem otomatisasi sama dengan laba operasi dengan
sistem manual. Kuantitas yang membuat kedua sistem yang menghasilkan laba operasi
yang disebut dengan titik indeferen (Indeference point).

Anda mungkin juga menyukai