Anda di halaman 1dari 19

MENINGKATKAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Matakuliah : Sistem Informasi Manajemen


Dosen Pengampu :

Oleh :
Kelompok 11

Ni Putu Anggie Krisnaningrum (1707531101 /)


Luh Putu Mita Widiantini (1707531105 /)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
Meningkatkan Proses Pengambilan Keputusan

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN SISTEM INFORMASI


Pengambilan keputusan dalam bisnis biasanya terbatas pada manajemen. Saat ini, para karyawan
yang tingkat terendah bertanggung jawab atas beberapa dari pengambilan keputusan tersebut,
sebagaimana sistem informasi akan membuat informasi menjadi tersedia bagi para karyawan
yang tingkatannya lebih rendan di dalam bisnis

Nilai Bisnis yang Meningkatkan Pengambilan Keputusan


Keputusan-keputusan yang diambil pada semua level dalam perusahaan dan bahwa beberapa dari
keputusan-keputusan tersebut sifatnya umum, rutin, dan sangat banyak jumlahnya. Meskipun
nilai dari meningkatkan keputusan tunggal yang kecil, namun bila meningkatkan ratusan ribu
keputusan-keputusan yang “kecil” akan bertambah menjadi suatu nilai tahunan yang besar bagi
bisnis.
Tipe Keputusan
Tiap-tiap tingkatan dalam suatu organisasi memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda
untuk mendukung keputusan dan bertanggung jawab atas tipe keputusan yang berbeda.
Keputusan-keputusan diklasifikasikan menjadi keputusan terstruktur, semi terstruktur, dan tidak
terstruktur.
1. Keputusan tidak terstruktur (unstructured decisions) adalah keputusan yang pengambil
keputusan harus memberikan pertimbangan, evaluasi, dan wawasan untuk memecahkan
permasalahan. Setiap keputusan tersebut adalah baru, penting, dan tidak rutin, serta tidak
ada pengertian yang dipahami benar atau prosedur yang disetujui bersama dalam
pengambilannya.
2. Keputusan terstruktur (structured decisions) adalah keputusan yang sifatnya berulang dan
rutin, dan melibatkan prosedur yang jelas dalam menanganinya, sehingga tidak perlu
diperlakukan seakan-akan masih baru. Banyak keputusan yang memiliki elemen-elemen
dari kedua jenis keputusan tersebut.
3. Keputusan semiterstruktur (semistructured decisions) adalah keputusan yang hanya
sebagian masalahnya mempunyai jawaban yang jelas tersedia dengan prosedur yang
disetujui bersama.
Secara umum, keputusan terstruktur lebih mudah ditemui pada tingkat organisasi yang rendah,
sedangkan masalah yang tidak terstruktur lebih umum dijumpai pada tingkat organisasi yang
tinggi.
Para eksekutif senior menghadapi banyak situasi keputusan yang tidak terstruktur seperti
misalnya menetapkan tujuan perusahaan untuk 5 atau 10 tahun mendatang atau memutuskan
pasar yang baru untuk dimasuki. Manajemen menengah menghadapi lebih banyak scenario
keputusan yang terstruktur tetapi keputusan mereka dapat meliputi komponen-komponen yang
tidak terstruktur. Misalnya seperti keputusan berupa “Mengapa laporan pemenuhan pesanan
yang dilaporkan memperlihatkan suatu penurunan selama 6 bulan yang lalu pada suatu sentra
distribusi di Minneapolis?” Manajemen menengah akan memperoleh suatu laporan dari sistem
perdagangan perusahaan atau sistem manajemen distribusi atas suatu aktivitas pesanan dan
efisiensi operasional pada sentra distribusi di Minneapolis. Ini merupakan bagian yang
terstruktur dari keputusan. Namun sebelum mencapai jawaban, manajer menengah akan
mengumpulkan lebih banyak informasi yang tidak terstruktur dari sumber-sumber eksternal.
Manajemen operasional dan para karyawan biasa cenderung untuk mengambil lebih banyak
keputusan yang terstruktur. Misalnya seorang supervisor pada lini perakitan harus memutuskan
apakah karyawan yang dibayar per jam berhak mendapatkan gaji lembur ataukah tidak. Seorang
representatif akun penjualan sering kali harus mengambil keputusan mengenai
memperpanjang waktu kredit para pelanggan yang berisi informasi kredit. Jika memenuhi
kriteria maka kredit akan diberikan kepada pelanggan. Kedua contoh ini dapat dilihat jika
keputusan-keputusan akan sangat terstruktur dan secara rutin diambil sebanyak ribuan kali setiap
harinya dalam sebagian besar perusahaan besar.
Proses Pengambilan Keputusan
Simon (1960) menggambarkan 4 langkah berbeda dalam mengambil keputusan: kecerdasan,
rancangan, pilihan, dan implementasi.
1. Intelijen (intelligence) terdiri atas menemukan, mengidentifikasi, dan memahami masalah
yang terjadi pada organisasi (mengapa masalah itu terjadi, di mana, dan akibat apa yang
dialami perusahaan)
2. Rancangan (design) melibatkan identifiikasi dan pencarian berbagai solusi masalah
3. Pilihan (choice) adalah tentang memilih alternatif solusi yang ada
4. Implementasi (implementation) adalah tentang membuat alternatif yang dipilih dapat
bekerja dan tetap mengawasi seberapa baik kerja solusi tersebut.
Bila solusi yang dipilih tidak berguna,maka kita dapat kembali kepada tahap sebelumnya dalam
proses pengambilan keputusan dan mengulanginya bila perlu. Misalnya, dalam menghadapi
penurunan penjualan, manajemen penjualan mungkin memutuskan untuk memberikan komisi
yang lebih tinggi pada petugas penjualan apabila berhasil melakukan penjualan lebih banyak
untuk memacu upaya penjualan. Jika tetap tidak terjadi peningkatan, maka manajer perlu
menyelidiki apakah masalah ada pada buruknya rancangan produk, pelayanan yang tidak
memadai, atau kasus lain yang perlu diberi solusi lain.
Manajer dan Pengambilan Keputusan dalam Dunia Nyata
1. Peran Manajerial
Tanggung jawab manajer adalah mengambil keputusan, membuat laporan, menghadiri
rapat, hingga merencanakan pesta ulang tahun. Untuk memahami fungsi manajer dan
perannya maka kita harus mengkaji perilaku manajer gaya klasik dan kontemporer.
Model manajemen klasik (classical model of management), yang menggambarkan
apakah yang dilakukan oleh para manajer, yang umumnya tidak dipertanyakan pada lebih
dari 70 tahun sejak tahun 1920-an. Henri Fayol dan para tokoh pada masa awal
menggambarkan 5 fungsi klasik dari para manajer, yaitu merencanakan, mengatur,
mengordinasi, memutuskan, dan mengendalikan.
Model manajemen klasik menjelaskan fungsi manajerial secara formal tetapi tidak
menunjukkan apa yang dilakukan para manajer secara terperinci saat mereka merencanakan,
memutuskan sesuatu, dan mengendalikan pekerjaan orang lain. Model perilaku (behavioral
model) menyatakan bahwa ketika perilaku yang sebenarnya dari para manajer terlihat
menjadi kurang sistematis, lebih informal, kurang efektif, lebih reaktif, dan kurang
terorganisasi dengan baik daripada model klasik yang telah diyakini.
Para pengamat mendapati bahwa perilaku manajer sebenarnya mempunyai lima atribut
yang berbeda dengan penjelasan model klasik, yaitu :
a) Manajer melakukan banyak pekerjaan dengan luar biasa sibuknya-penelitian mendapati
bahwa para manajer menangani lebih dari 600 aktivitas yang berbeda tiap harinya tanpa
istirahat.
b) Aktivitas manajerial terpecah-pecah, kebanyakan aktivitas bertahan kurang dari Sembilan
menit dan hanya 10 persen dari aktivitas tersebut yang melebihi durasi satu jam.
c) Manajer lebih menyukai informasi terkini, spesifik dan ad hoc (informasi yang tercetak
sering kali sudah usang).
d) Mereka menyukai bentuk komunikasi lisan daripada tulisan, karena media lisan
memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi, membutuhkan upaya yang lebih sedikit, dan
memberikan respon yang lebih cepat.
e) Manajer memberikan prioritas yang tinggi dalam mempertahankan hubungan yang
bermacam-macam dan rumit yang bertindak sebagai sistem informasi informal dan
membantu mereka melaksanakan agenda personal mereka serta sasaran-sasaran jangka
pendek dan jangka panjang.
Henry Mintzberg menemukan bahwa perilaku para manajer dapat diklasifikasikan ke
dalam 10 peran manajerial. Peran manajerial merupakan ekspetasi dari aktivitas yang harus
dikerjakan oleh para manajer di dalam suatu organisasi. Mintzberg mengatakan bahwa peran
manajerial dibagi menjadi tiga kategori, yaitu antarpribadi, informasi, dan pengambil
keputusan.
a. Peran antarpribadi : Dalam peran antarpribadi (interpersonal role), para manajer
bertindak sebagai figur utama dalam organisasi ketika mereka mewakili perusahaan
mereka kepada dunia luar dan melakukan tugas-tugas simbolik, seperti memberikan
penghargaan kepada karyawan. Manajer sebagai pemimpin, memberikan motivasi,
nasihat, dan mendukung bawahannya, penghubung antara berbagai tingkatan dalam
organisasi misalnya penghubung antaranggota tim manajemen.
b. Peran informasi : Dalam peran informasi (informational role), manajer bertindak sebagai
pusat saraf dari organisasi, menerima informasi terkini yang paling konkret dan
mendistribusikan kembali kepada mereka yang memerlukannya. Manajer adalah
penyebar informasi dan juru bicara dalam organisasinya.
c. Peran pengambil keputusan : manajer mengambil keputusan dan mereka bertindak
sebagai wirausahawan dalam mengusulkan jenis-jenis ktivitas baru, menangani
gangguan-gangguan yang muncul dalam organisasi, mengalokasikan sumber daya kepada
para staf yang membutuhkan dan menegosiasikan konflik dan menjadi penengah antara
kelompok-kelompok yang bertikai.

Pengambil Keputusan dalam Dunia Nyata


Dalam peran manajerial di mana sistem informasi dapat membantu mengambil keputusan,
investasi dalam teknologi informasi tidak selalu menghasilkan hasil yang positif. Ada tiga alasan
utama : kualitas informasi, penyaringan manajemen, dan budaya organisasi.
1) Kualitas informasi : keputusan yang berkualitas tinggi memerlukan informasi yang
berkualitas tinggi. Apabila keluran dari sistem informasi tidak memenuhi kriteria kualitas
ini, maka proses pengambilan keputusan akan sulit dilakukan. Database perusahaan dan
file memiliki tingkat ketidakakuratan dan ketidaklengkapan yang berbeda-beda yang
dapat menurunkan kualitas pengambilan keputusan.
Dimensi Deskripsi
Kualitas
Akurasi Apakah data mempresentasikan kenyataan?
Integritas Apakah struktur data dan hubungan antarkeadaan dan antaratributnya
konsisten?
Konsistensi Apakah elemen-elemen datanya terdefinisi secara konsisten?
Kelengkapan Apakah semua data yang penting tersedia?
Validitas Apakah nilai data ada dalam kisaran yang telah ditentukan?
Ketepatan waktu Apakah data tersedia ketika diperlukan?
Kemudahan akses Apakah data tersebut dapat diakses, komprehensif, dan dapat digunakan?
2) Penyaring manajemen : walaupun dengan informasi yang tepat waktu dan akurat, tetapi
beberapa manajer mengambil keputusan yang buruk. Para manajer menyerap informasi
melalui serangkaian penyaringan untuk memahami dunia di sekitar mereka. Para manajer
memiliki perhatian yang selektif, menitikberatkan pada jenis permasalahan dan
pemecahan tertentu, dan memiliki bias-bias yang bervariasi yang menolak informasi yang
tidak sesuai dengan konsepsi mereka sebelumnya.
Sebagai contoh, perusahaan Wall Street seperti misalnya Bear Stearns dan Lehman
Brothers “meledak” pada tahun 2008 karena mereka meremehkan risiko dari investasi-
investasi mereka dalam sekuritas hipotek kompleks, banyak yang didasarkan pada
pinjaman kredit perumahan yang lebih cenderung tidak mampu melunasi utang-utangnya.
Model-model komputer mereka dan lembaga keuangan lainnya digunakan untuk
mengelola risiko yang didasarkan pada asumsi-asumsi yang terlalu optimistik dan terlalu
menyederhanakan data mengenai apa yang mungkin terjadi kesalahan. Manajemen
menginginkan untuk memastikan bahwa modal perusahaan mereka tidak semuanya
terikat sebagai bantalan terhadap risiko gagal bayar dari investasi-investasi yang berisiko,
mencegah mereka dari menanamkan modalnya untuk menghasilkan keuntungan.
Sehingga para perancang dari sistem manajemen risiko tersebut terdorong untuk
mengatur risiko dalam suatu cara yang meminimalkan pentingnya mereka.
3) Politik dan inersia organisasional. Organisasi adalah birokrasi dengan kemampuan dan
kompetensi terbatas untuk melakukan tindakan-tindakan yang bersifat menentukan.
Ketika lingkungan berubah dan perusahaan perlu mengadopsi model bisnis baru untuk
bertahan, kekuatan yang besar dalam organisasi menolak pengambilan keputusan untuk
perubahan besar. Keputusan yang diambil perusahaan sering menunjukkan
penyeimbangan dari kelompok-kelompok yang berbeda dalam perusahaan dan bukan
solusi yang terbaik atas masalah yang dihadapi. Perusahaan cenderung mengabaikan
kinerja yang buruk hingga terancam oleh pihak luar yang ingin mengambil alih dan
mereka secara sistematis menyalahkan kinerja yang bruuk dari kekuatan eksternal yang
melampaui kendali mereka.

Pengambilan Keputusan Otomatis yang Berkecepatan Tinggi


Kelas-kelas dalam keputusan yang sangat terstruktur dan otomatis mengalami pertumbuhan yang
sangat cepat. Yang membuat jenis dari keputusan otomatis yang berkecepatan tinggi adalah
algoritme komputer yang secara tepat mendefinisikan langkah-langkah yang harus diikuti untuk
menghasilkan suatu keputusan, database yang sangat besar, prosesor yang berkecepatan tinggi,
dan perangkat lunak yang dioptimalkan atas tugas, biasanya manusia dihapuskan dari rantai
keputusan karena mereka terlalu lamban.
Organisasi dalam area-area tersebut mengambil keputusan dengan lebih cepat daripada para
manajer dapat memonitor atau mengendalikannya. Ketidakmampuan untuk mengendalikan
keputusan secara otomatis merupakan suatu faktor yang utama dalam “Kejatuhan Sekejap” yang
dialami oleh pasar saham AS pada 6 Mei 2010. Pasar saham terbebani oleh suatu gelombang
yang sangat besar atas pesanan penjualan yang terutama dipicu program perdagangan
terkomputerisasi berkecepatan tinggi.
Pada dasarnya, kecerdasan, desain, pilihan, dan implementasi yang merupakan bagian dari
proses dalam pengambilan keputusan ditangkap oleh algoritma perangkat lunak. Manusia
mengetahui perangkat lunak dapat mengidentifikasi permasalahan, merancang suatu metode
untuk menemukan solusi, mendefinisikan kisaran pemecahan yang dapat diterima, dan
mengimplementasikan solusi itu. Dengan manusia keluar dari suatu lingkaran, dengan sejumlah
kepedulian yang perlu diambil untuk memastikan operasional yang tepat bagi sistem tersebut
agar tidak merugikan manusia dan organisasi.

INTELIJEN BISNIS DI DALAM PERUSAHAAN


Fondasi dari semua sistem yang mendukung keputusan adalah intelijen bisnis dan infrastruktur
analisis bisnis yang memasok data dan alat bantu analitis untuk mendukung pengambilan
keputusan.
Apakah yang Dimaksud dengan Intelijen Bisnis?
Semua organisasi, termasuk perusahaan-perusahaan bisnis, memang mengambil informasi dari
lingkungan mereka, berupaya untuk memahami arti dari informasi dan kemudian berusaha untuk
mengambil tindakan terhadap informasi. Sama seperti manusia, beberapa perusahaan bisnis akan
mengerjakannya dengan baik dan yang lainnya dengan buruk.
Intelijen bisnis merupakan suatu istilah yang digunakan oleh para pemasok perangkat keras dan
perangkat lunak serta para konsultan teknologi informasi untuk menggambarkan infrastruktur
bagi pergudangan, mengintegrasikan, melaporkan, dan menganalisis data yang berasal dari
lingkungan bisnis, termasuk data yang besar. Infrastruktur dasar ini mengumpulkan, menyimpan,
membersihkan, dan membuat informasi yang relevan tersedia bagi para manajer. Analitis bisnis
juga merupakan istilah yang didefinisikan oleh para pemasok yang lebih menitikberatkan pada
alat bantu dan teknik untuk menganalisis dan memahami data.
Intelijen bisnis dan analitis bisnis adalah mengenai mengintegrasikan semua aliran informasi
yang dihasilkan oleh suatu perusahaan menjadi satu bagian tunggal, serangkaian data
keseluruhan perusahaan yang berkaitan secara logis, kemudian menggunakan permodelan, alat
bantu analisis statistik dan alat bantu penelusuran data untuk memahami logika dari semua data
sehingga para manajer dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan rencana yang lebih baik,
atau sedikitnya mengetahui dengan cepat ketika perusahaan mereka gagal dalam memenuhi
target-target yang telah direncanakan. Salah satu perusahaan yang menggunakan intelijen bisnis
adalah Hallmark Cards yang menggunakan perangkat lunak SAS Analytics unuk meningkatkan
pemahamannya mengenai pola pembelian yang dapat mengarahkan pada penjualan yang
meningkat pada lebih dari 3.000 gerai Hallmark Gold Crown di Amerika Serikat.
Pemasok Intelijen Bisnis
Intelijen bisnis dan analitis bisnis yang didefinisikan produk oleh para pemasok teknologi dan
perusahaan konsultasi, terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak yang terjual dengan baik
terutama oleh para pemasok sistem yang besar kepada perusahaan Fortune 500 yang sangat
besar. Lima pemasok terbesar dari produk-produk tersebut adalah Oracle, SAP, IBM, Microsoft,
dan SAS.
Pemasok Pangsa Pasar Perangkat Lunak Intelijen Bisnis
Oracle 19,3% Oracle Business Intelligence Foundation Suite
SAP 14,5% SAP Business Objects BI
IBM 13,8% IBM Cognos
Microsoft 7,4% Microsoft Excel, PowerPivot, SQL Server 2012 Business Intelligence
SAS 7,1% SAS Enterprise Business Intelligence
Institute

Lingkungan Intelijen Bisnis


Terdapat enam elemen dalam lingkungan intelijen bisnis, yaitu:
1. Data dari lingkungan bisnis : bisnis-bisnis akan berhadapan dengan data terstruktur
maupun yang tidak terstruktur dari banyak sumber yang berbeda, termasuk data yang
besar. Data perlu untuk diintegrasikan dan diorganisasi sehingga mereka dapat dianalisis
dan digunakan oleh para pengambil keputusan manusia.
2. Infrastruktur intelijen bisnis. Yang mendasari intelijen bisnis merupakan suatu sistem
database yang luar biasa yang menangkap semua data yang relevan untuk
mengoperasionalkan bisnis. Data akan disimpan dalam database transaksional atau
digabungkan dan diintegrasikan ke dalam gudang data perusahaan atau serangkaian data
mart yang saling berkaitan.
3. Seperangkat alat bantu analitis bisnis. Seperangkat alat bantu perangkat lunak yang
digunakan untuk menganalisis data dan menghasilkan laporan, memberikan tanggapan
terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para manajer dan menelusuri
perkembangan dari bisnis dengan menggunakan indikator-indikator kunci dari kinerja.
4. Metode dan pengguna manajerial : perangkat keras intelijen bisnis dan perangkat lunak
hanya sama cerdasnya dengan manusia yang memanfaatkannya. Para manajer
memaksakan perintah pada analisis data dengan menggunakan bermacam-macam metode
manajerial yang mendefinisikan tujuan bisnis yang strategis dan menentukan bagaimana
perkembangan akan diukur, meliputi manajemen kinerja bisnis dan pendekatan balanced
scorecard yang menitikberatkan pada perubahan dalam lingkungan bisnis yang umum,
dengan perhatian khusus pada para pesaing. Tanpa pengawasan kuat dari manajemen
senior makia analitis bisnis dapat menghasilkan sejumlah besar informasi, laporan, dan
layan online yang memusatkan perhatian pada persoalan yang salah dan mengalihkan
perhatian dari permasalahan yang sebenarnya.
5. Platform pengiriman – SIM, DSS, ESS : hasil dari intelijen bisnis dan analitis bisnis
yang dikirimkan kepada para manajer dan para karyawan dalam berbagai macam cara,
bergantungpada apa yang ingin diketahui untuk melaksanakan pekerjaan mereka. SIM,
DSS, dan ESS akan mengirimkan informasi dan pengetahuan kepada orang-orang dan
level yang berbeda di dalam perusahaan (para karyawan bagian operasional, para manajer
menengah, dan para eksekutif senior). Sebelumnya, sistem ini tidak akan membagikan
data dan dioperasionalkan sebaga sistem yang berdiri sendiri. Kini, salah satu perangkat
dari alat bantu perangkat keras dan perangkat lunak dalam bentuk intelijen bisnis dan
paket analitis dapat mengintegrasikan semua informasi dan menyampaikan ke desktop
para manajer atau platform mobile.
6. Antar muka pengguna : Serangkaian perangkat lunak analitis bisnis saat ini
menekankan pada teknik-teknik visual seperti misalnya dashboard dan scorecard (kartu
nilai). Pelaku bisnis juga dapat mengirimkan laporan pada Blackberry, iPhones, dan
perangkat genggam mobile lainnya maupun portal web perusahaan. Perangkat lunak
analitis bisnis mengambahkan kapabilitas untuk mem-posting informasi pada Twitter,
Facebook, atau media sosial internal untuk mendukung pengambilan keputusan dalam
pengaturan kelompok secara online daripada dalam rapat pertemuan yang saling
berhadapan muka.
INTELIJEN BISNIS DAN KAPABILITAS ANALITIS

Intelijen bisnis dan analitis bisnis menjanjikan untuk mengirimkan informasi dengan tepat,
hampip mendekati real-time kepada para pengambil keputusan, dan alat bantu analitis membantu
mereka dengan cepat memahami informasi dan mengambil tindakan. Terdapat 6 fungsionalitas
analitis yang system BI kirimkan untuk mencapai hasil akhir tersebut:

1) Laporan produksi : Ini merupakan laporan yang telah didefinisikan sebelumnya yang
didasarkan pada kebutuhan spesifik dari industry.
2) Laporan yang memiliki parameter : Para pengguna memasuki beberapa parameter seperti
yang terdapat pada tabel pivot untuk menyaring data dan mengisolasi dampak dari
parameter.
3) Dashboard/Scorecard : Ini merupakan alat bantu visual untuk menyajikan data kinerja
yang didefinisikan oleh para pengguna,
4) Ad hoc queri/pencarian/penciptaan laporan : Ini memungkinkan bagi para pengguna
untuk menciptakan laporan mereka sendiri berdasarkan queri dan pencarian.
5) Penelusuran : Ini merupakan kemampuan untuk berpindah dari tingkat ringkasan yang
tinggi ke pandang yang lebih terperinci
6) Peramalan,scenario, model : Ini meliputi kemampuan untuk melaksanakan peramalan
linear, analisi scenario bagaimana-jika, dan menganalisis data dengan menggunakan alat
bantu statistic yang standar.

Siapa yang Menggunakan Intelijen Bisnis dan Analitis Bisnis?


Kita telah membahas pengguna informasi yang berbeda dalam perusahaan bisnis-dari manajer
senior sehingga manajer menengah, analis dan karyawan operasional. Hal ini juga berlaku bagi
system BI dan BA. Lebih dari 80% audience BI terdiri atas para pengguna santai yang sangat
mengandalkan pada laporan produksi. Para eksekutif senior cenderung menggunakan BI untuk
memonitori aktivtas-aktivitas perusahaan dengan menggunakan anatar visual seperti misalnya
dashboard dan kartu nilai.

Laporan produksi

Output yang paling banyak digunkaan dari alat bantu BI adalah laporan produksi yang telah
dikemas.

Analitis Prediktif

Kemampuan terpenting dari analitis intelejen bisnis adalah kemampuan untuk membuat model
atas peristiwa dan perilaku pada masa mendatang. Analitis Prediktif (predictive analiytical)
menggunakan analitis statistic, teknik penelusuran data, data historis, dan asumsi mengenai
kondisi pada msa mendatang untuk memprediksiu kecenderungan masa yang akan dating dan
pola perilaku. Analitis prediktif digabungkan ke dalam sejumlah penerapan intelijen bisnis yang
sangat banyak untuk penjualan, pemasaran,keuangan,deteksi penipuan, dan perawatan kesehatan.
Salah satu dari penerapan yang sangat terkenal adalah penilaian kredit, yang digunakan diseluruh
industry jasa keuangan.Banyak perusahaan yang menerapkan analitis prediktif untuk
memprediksikan tanggapan terhadap kampanye pemasaran secara langsung. Dengan
mengidentifikasi pelanggan yang kurang cenderung untuk memberi tanggapan, maka perusahaan
dapat menjrunkan biaya pemasaran dan penjualan mereka dengan mengelilingi kelompok ini dan
menitikberatkan pada sumber daya mereka atas pelanggan yang telah teridentifikasi sebagai yang
lebih menjanjikan.

Gambar 12.4 Pengguna Intelijen Bisnis


Analisis Data Besar

Banyak peritel online yang memiliki kapabilitas untuk membuat rekomendasi atas produk yang
diwujudkan melalui online pada para pengunjung situs web mereka untuk membantu dalam
menstimulasi pembelian dan membimbing keputusan mereka mengenai barang dagangan yang
disediakan.

Perusahaan-perusahaan online yang besar seperti misalnya Walmart, Netflix, dan eBay
menganalisis data yang besar dari transaksi-transaksi pelanggan mereka dan aliran media sosial
untuk menciptakan pengalaman belanja yang diwujudkan secara real-time. Upaya-upaya tersebut
diterjemahkan kedalam pengeluaran pelanggan yang lebih besar dan tingkat pengulangan
pelanggan.

EBay menggunkan Hunch.com, yang diambil alih pada th 2011, untuk mengirim rekomendasi
yang dikustomisasikan kepada para pengguna individual yang didasarkan pada serangkaian
pilihan mereka yang spesifik. Hunch dapat menganalisis data untuk menciptakan “grafik pilihan
cita rasa” yang memetakan para pengguna dengan prediksi persamaan mereka atas produk, jasa,
situs web, dan orang lainnya dan memanfaatkan informasi ini untuk menciptakan rekomendasi
yang dikutominasikan. Teknologi prediksi dari Hunch.com membantu eBay dalam
mengembangkan rekomendasi barang yang mungkin tidak langsung terlihat jelas bagi para
pengguna untuk membeli dari pasar online-nya.

Visualisasi Data, Analitis Visual, dan Sistem Informsi GeografisVisualisasi Data, Analitis
Visual, dan Sistem Informasi Geografis
Dengan menyajikan data dalam bentuk visual, maka visualisasi data ( data visualization) dan alat
bantu analitis visual dapat membantu para pengguna untuk melihat pola dan hubungan dalam
sejumlah besar data yang sulit untuk dipahami jika data disajikan dalam bentuk daftar teks
tradisional atau angka-angka. Dat disajikan dalam berbagai macam bentuk grafik, diagram,
dashboard, dan peta.

Sistem informasi geografis (geographic information system- GIS) adalah suatu kategori khusus
dari alatbantu untuk membantu para pengambil keputusan memvisualisasikan permasalahan
yang memerlukan pengetahuan mengenai distribusi secara geografis atau orang atau sumber
daya lainnya. Perangkat lunak GIS mengikat data lokasi terhadap titik-titik, garis, dan area pada
suatu peta. Beberapa GIS memiliki kapabilitas permodelan untuk menguban data dan secara
otomatis akan memperbaiki skenario bisnis. GIS akan digunakan untuk membantu pemerintah
negara bagian dan setempat dalam menghitung waktu tanggapan terhadap bencana alam dan
keadaan darurat lainnya atau untuk membantu bank-bank dalam mengidentifikasi lokasi yang
terbaik untuk mendirikan cabang-cabang yang baru atau terminal ATM.

STRATEGI MANAJEMEN UNTUK MENGEMBANGKAN KAPABILITAS BI DAN BA

Terdapat dua strategi yang berbeda dalam mengadopsi kapabilitas BI dan BA bagi suatu
organisasi. Satu solusi yang integrasi secara menyeluruh versus berbagai macam solusi yang
disediakan oleh para pemasok yang terbaik. Perusahaan penghasil perangkat keras (IBM,HP, dan
sekarang Oracle, yang memiliki Sun Microsystem) ingin menjual kepada perusahaan anda solusi
dengan perangkat keras/perangkat lunak terintegrasi, yang cenderung untuk menjalankan hanya
perangkat keras mereka (solusi yang terintegrasi sepenuhnya). Ini dinamakan “ belanja satu
tempat”. Perusahaan-perusahaan penghasil perangkat lunak (SAP, SAS, dan Microsoft)
mendorong perusahaan untuk mengadopsi perangkat lunak “ mutu yang terbaik” dan hanya
dapat dijalankan pada mesin yang mereka inginkan. Dalam strategi ini, anda mengadopsi
database terbaik dan solusi gudang data, serta memilih intelijen bisnis dan paket analitis yang
terbaik dari pemasok manapun yang andayakini merupakan yang terbaik.

Solusi yang pertama membawa resiko dimana pemasok tunggal yang menyediakan kepada
perusahaan anda solusi total baik perangkat keras maupun perangkat lunak, membuat perusahaan
anda menjadi tergantung pada wewenang penetapan harga. Ini juga menawarkan keuntungan
dalam berurusan dengan satu pemasok tunggal dapat yang dpat mengirimkan data skala global.
Solusi kedua, menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dan kemandirian, tetapi dengan resiko
yang berpotensial menyulitkan dalam mengintegrasikan platform perangkat lunak terhadap
perangkat keras maupun perangkat lunak lainnya.

DUKUNGAN KEPUTUSAN BAGI MANAJEMEN OPERASIONAL DAN MANAJEMEN


MENENGAH

Manajemen operasional dan manajemen menengah pada umumnya dibebankan dengan


monitoring kenerja dari aspek-aspek yang penting atas bisnis, berkisar dari penghentian mesin
dari divisi pabrik, hingga penjualan harian atau bahkan perjam pada gerai makan franchise,
hingga lalu lintas harian pada situs web perusahaan. Sebagian besar keputusan-keputusan yang
mereka ambil cukup terstruktur. Sistem informasi manajemen (SIM) biasanya digunakan oleh
para manajer menengah untuk mendukung tipe dari pengambil keputusan tersebut, dan output
utama mereka adalah serangkaian laporan produksi rutin yang didasarkan pada data yang
diekstrak dan diringkaskan dari sistem pemrosesan transaksi ( transaction processing system-
TPS) yang mendasar.

Dukungan Bagi Keputusan Semi Terstruktur

Beberapa manajer “merupakan pengguna yang super” dan para analitis bisnis yang tajam yang
ingin menciptakan laporan-laporan mereka sendiri, dan menggunakan analitis-analitis yang lebih
canggih dan model-model untuk mencari pola dalam data, untuk merancang model alternatif,
skenario bisnis, atau untuk menguji hipotesis-hipotesis tertentu. Sistem pendukung keputusan
(decision-support systems-DSS) merupakan platform pengiriman BI untuk kategori para
pengguna tersebut, dnegan kemapuan untuk mendukung pengambil keputusan yang semi
terstruktur. DSS sangat mengandalkan pada permodelan daripada SIM, dengan menggunakan
model matematika atau analitis untuk mengerjakan analisis bagaimana jika atau jenis analisis
lainnya. Analisis “bagaimana jika”, bekerja ke depan dari kondisi yang diketahui atau
diasumsikan, yang memungkinkan bagi pengguna atas variasi nilai tertentu terhadap nilai yang
diujikn untuk memprediksikan hasil jika perubahan terjadi dalam nilai-nilai tersebut.

DUKUNGAN KEPUTUSAN BAGI MANAJEMEN SENIOR : BALANCED


SCORECARD DAN METODE MANAJEMEN KINERJA PERUSAHAAN
Metodelogi yang terdepan untuk memahami informasi yang benar- benar penting yang
diperlukan oleh para eksekutif perusahaan dinamakan metode balance scorecard (balance
scorecard method). Balance scorecard merupakan suatu kerangka kerja untuk
mengoperasionalkan rencana strategis dari perusahaan dengan menitikberatkan pada hasil yang
dapat diukur pada 4 dimensi kinerja perusahaan : keuangan, proses bisnis, pelanggan, serta
pembelajaran dan pertumbuhan

Kinerja pada tiap-tiap dimensi akan diukur dengan menggunakan indikator kinerja utama (key
perfomance indicators-KPIs) yang mengukur yang diusulkan oleh manajemen senior untuk
memahami seberapa baikkah perusahaan dalam bekerja seiring dengan dimensi tertentu yang
ditetapkan. Kerangka kerja balanced scoricard dinyatakanmenjadi “ berimbang” karena
menyebabkan para manajer agar menitikberatkan pada lebih dari sekedar kinerja keuangan
semata. Dalam pandangan ini, kinerja keuangan merupakan cerita masa lalu- hasil dari tindakan-
tindakan pada masa yang lalu- dan para manajer harus menitikberatkan pada hal-hal yang
mereka dapat pengaruhi saat ini, seperti efisiensi proses bisnis, kepuasan pelanggan, dan
pelatihan karyawan.

Metologi manajemen terkenal yang sangat erat terkait lainnya adalah manajemen kinerja bisnis
(business performance manajement-BPM). Data korporat untuk ESS computer dipasok oleh
aplikasi bisnis yang telah dimiliki oleh perusahaan (perencanaan sumber daya perusahaan,
manajemen rantai pasokan dan manajemen hubungan pelanggan). ESS juga menyediakan akses
kepada layanan berita, database pasar keuangan informasi perekonomian, dan data eksternal
lainnya yang diperlukan oleh para eksekutif senior. ESS juga memiliki kapabilitas penelusuran
(drill-down) yang signifikan jika para manajer perlu untuk melihta data yang lebih terperinci.
ESS yang telah dirancang dengan baik membantu para eksekutif senior memonitor kinerja
organisasional, menelusuri aktivitas dari para pesaing, mengenali kondisi dari pasar yang
berubah, serta mengidentifikasi permasalahan dan peluang.

Gambar 12.6 Kerangka Kerja Balance Scorecard


SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELOMPOK

DSS secara khusus menitikberatkan pada pengambilan keputusan individual, Namun begitu
banyaknya pekerjaan yang diselesaikan dalam kelompok didalam perusahaan dimana suatu
system kategori yang khusus dinamakan system pendukung keputusan kelompok ( group decions
–support system-GDSS) telah dikembangkan untuk mendukung kelompok dan pengambilan
keputusan organisasional.

GDSS merupakan system berbasis computer yang interaktif untuk memfasilitasi solusi dari
permasalahan-permasalahan yang tidak terstruktur oleh serangkaian para pengambil keputusan
yang bekerja bersama-sama sebagai sebuah kelompok dlaam lokasi yang sama atau dalam lokasi
yang berbeda. Sistem kolaborasi dan alat bantu berbasis web untuk konferensi video dan
pertemuan secara elektronik yang digambarkan pada bagian awal dalam teks ini yang akan
mendukung beberapa proses pengambilan keputusan dalam kelompok, tetapi focus mereka secra
khusus pada komunikasi, Namun, GDSS, menyediakan alat bantu dan teknologi yang diarahkan
secara eksplisit pada pengambilan keputusan dalam kelompok.

GDSS juga memungkinkan untuk meningkatkan besaran pertemuan sementara itu pada saat yang
sama meningkatkan produktivitas karena para individual memberikan kontribusi secara serentak
dan bukannya pada suatu waktu. GDSS mempromosikan suatu atmosfer yang berkolaborasi
dengan menjamin kerahasiaan para contributor sehingga para hadirin dapat menitikberatkan pada
menegvaluasi gagasan-gagasan mereka sendiri tanpa ketakutan akan dikritik secara pribadi atau
gagasan- gagasan mereka ditolak berdasarkan pada contributor. Alat bantu perangkat lunak
GDSS mengikuti metode yang terstruktur untuk mengorganisasikan dan mengevaluasi gagasan-
gagasn serta untuk melindungi hasil petemuan, memungkinkan bagi bukan para hadirin untuk
menempatkan informasi yang diperlukan stelah pertemuan. Keefektifan dari GDDS bergantung
pada keadaan alamiah dari permasalahan dan kelompok serta beberapa baik pertemuan
direncanakan dan dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai