Kegunaan prosedur analitis sebagai bukti audit sangat tergantung pada bagaimana
auditor mengembangkan suatu ekspetasi tentang bagaimana suatu rasio tersebut. Auditor
mengembangkan ekspetasi tentang suatu saldo akun atau rasio denga mempertimbangkan
informasi dari periode sebelumnya, tren industri, anggaran yang disusun klien dan
informasi keuangan. Adapun tipe-tipe priosedur analitis auditor dengan membandingkan
data klien:
a. Data industri
b. Data serupa dari periode sebelumnya
c. Hasil ekspetasi yang ditentukan klien
d. Hasil ekspetasi yang ditentukan auditor
e. Hasil ekspetasi dengan menggunakan data non keuangan
b. Rasio cepat
Kas+Surat Berharga+Piutang Usaha Bersih
Rasio Cepat =
Kewajiban Lancar
c. Rasio lancar masih membutuhkan waktu untuk mengubah piutang dan persediaan
kas sebelum bisa digunakan memnayar kewajiban.
Aset Lancar
Rasio Lancar = Kewajiban Lancar
4. Rasio-Rasio Profabilitas
Kemampuan perusahaan menghasilkan kas untuk membayar utang, ekspansi, dan
membayar deviden , tergantung pada kemampuan perusahaan menghasilkan laba
(profitabilitas). Rasio profitabilitas yang paling banyak digunakan adalah laba per
lembar saham (earnings per share). Hal ini dapat dihitung dengan cara :
Laba Bersih
a. Laba per Lembar Saham : Rata−rata Saham Biasa Beredar
Penjualan Bersih−Harga Pokok Penjualan
b. Persentase Laba Kotor = Penjualan Bersih
Laba Operasi
c. Marjin Laba = Penjualan Bersih
Laba Sebelum Pajak
d. Laba berbanding Aset = Total Aset Rata−rata