Anda di halaman 1dari 36

AUDIT ATAS

PROPERTI,
MESIN, DAN
PERALATAN
Auditing II
Kelompok 4:
Fitriah (1910313120018)
Garin Nugroho (1910313310021)
Lily Putri Nadhira (1910313320024)
Muhammad Dimas Wira Putra
(1910313210079)
Nurjannah (1910313120007)
Tia Dwipitasari (1910313120002)
Sub Pokok Bahasan:

1. Akun-akun dan Kelompok-Kelompok Transaksi


dalam Audit Atas Properti, Mesin, dan Peralatan
2. Fungsi-Fungsi Bisnis serta Dokumen dan Catatan
Terkait dengan Audit Atas Properti, Mesin, dan
Peralatan
3. Pengendalian Internal Audit Atas Properti, Mesin,
dan Peralatan
4. Program Audit Pengujian Substantif Audit Atas
Properti, Mesin, dan Peralatan
01
Akun-akun dan
Kelompok-Kelompok
Transaksi dalam Audit
Atas Properti, Mesin,
dan Peralatan
PENGAUDITAN ATAS PROPERTI, MESIN, DAN PERALATAN

Properti, mesin, dan peralatan adalah akun-akun yang tergolong sebagai aset tetap, yaitu aset yang
diharapkan akan bisa digunakan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.
Tujuan menggunakan aset sebagai bagian dari operasi bisnis klien dan taksiran umur penggunaan
lebih dari satu tahun.

AKUN-AKUN TERKAIT DENGAN AKUN PERALATAN

Pendebetan atas peralatan timbul dari siklus pembelian dan pembayaran.


Catatan akuntansi yang utama untuk peralatan dan properti, mesin, dan peralatan lainnya biasanya
adalah master file aset tetap. Master file meliputi 3 hal yaitu :
 Suatu catatan rinci untuk setiap unit peralatan
 Jenis properti lain yang dimiliki
 Informasi tentang peralatan yang dibeli dan dilepaskan (dijual, ditukar, atau tidak dipakai lagi)
selama tahun yang diperiksa.
PENGAUDITAN ATAS PROPERTI, MESIN, DAN PERALATAN
Audit atas peralatan dan aset-aset tetap lainnya, berbeda dari audit atas akun-akun yang tergolong aset lancar,
karena tiga alasan yaitu :

1. Pembelian peralatan dalam suatu periode biasanya tidak begitu sering terjadi, lebih-lebih yang
berupa peralatan berat yang digunakan dalam perusahaan manufaktur.

2. Jumlah rupiah dari setiap pembelian biasanya material.

3. Peralatan biasanya dibukukan dan berada dalam catatan akuntansi selama beberapa tahun.

Dalam mengaudit akun peralatan dan akun-akun terkait, akan sangat bermanfaat apabila dilakukan pemisahan
pengujian menjadi beberapa kategori berikut:
 Melaksanakan prosedur analitis.
 Memeriksa pembelian peralatan periode ini.
 Memeriksa pelepasan peralatan periode ini.
 Memeriksa saldo akhir dalam akun aset.
 Memeriksa beban depresiasi.
 Memeriksa saldo akhir dalam akumulasi depresiasi.
MELAKSANAKAN PROSEDUR
ANALITIS

Sebagaimana dalam area-area audit


lainnya, jenis prosedur analitis yang
dilakukan tergantung pada operasi klien.
Sebagian besar prosedur analitis.
berkaitan dengan kemungkinan
kesalahan penyajian dalam beban
depresiasi dan akumulasi depresiasi.
MEMERIKSA PEMBELIAN PERALATAN TAHUN INI

Aset akan mempunyai dampak jangka panjang dalam


laporan keuangan, maka dari itu perusahaan harus mencatat
dengan benar penambahan (pembelian) yang terjadi pada
tahun ini.

Auditor menggunakan tujuh dari delapan tujuan audit saldo


sebagai kerangka acuan untuk pengujian rinci saldo, yaitu :
• Keberadaan
• Kelengkapan
• Ketelitian
• Penggolongan
• Pisah-Batas
• Kecocokan saldo
• Hak dan kewajiban
MEMERIKSA PEMBELIAN PERALATAN TAHUN INI

Materialitas kinerja memiliki peran yang penting untuk memeriksa


penambahan tahun ini karena transaksi-transaksi ini bisa berfluktuasi
dari jumlah tidak material pada tahun ini dan meningkat menjadi
jumlah besar yang sangat signifikan pada tahun lainnya.

Dalam daftar biasanya dicantumkan setiap pembelian secara terpisah


yang meliputi :
• Tanggal pembelian
• Nama penjual
• Deskripsi
• Keterangan apakah merupakan barang baru atau bekas digunakan
• Taksiran umur untuk keperluan penyusutan
• Metode depresiasi
• Biaya perolehan.

Pengujian audit yang paling sering dilakukan untuk memeriksa


penambahan adalah memeriksa faktur dari penjual.
Dalam melakukan pengujian atas pembelian, auditor harus :

1. Memahami standar akuntansi 3. Auditor harus


2. Auditor perlu mempelajari
untuk memastikan bahwa klien memeriksa kebenaran
kebijakan klien dalam hal kapitalisasi
telah mengikuti ketentuan yang penggolongan dalam
untuk memastikan bahwa pembelian
berlaku. pencatatan transaksi ke
telah diperlakukan secara konsisten
dalam berbagai akun.
dengan tahun sebelumnya.
Contoh : Auditor harus waspada
dengan kemungkinan klien
Contoh : Apabila kebijakan klien
melakukan kesalahan berupa tidak
menetapkan bahwa pengeluaran di
memasukkan biaya pengangkutan
bawah Rp10.000.000,- secara otomatis
dan biaya pemasangan yang
diperlukan sebagai beban, maka 4. Auditor harus
berjumlah material sebagai bagian
auditor harus memeriksa apakah memeriksa apakah klien
dari biaya perolehan suatu
kebijakan itu diikuti pada tahun ini. mempunyai hak
pembelian, atau kesalahan dalam
mencatat pertukaran aset yang kepemilikan agar
lama dengan aset yang baru. transaksi bisa dicatat
sebagai aset.
PELEPASAN ASET (DISPOSAL) TAHUN INI
Apabila klien tidak membukukan aset yang dilepas, maka biaya
perolehan asli peralatan menjadi lebih saji dan nilai buku juga
lebih saji sampai aset disusut penuh.
Tujuan utama auditor dalam verifikasi atas penjualan, pertukaran,
atau penghentian pemakaian aset adalah untuk memperoleh bukti
yang cukup dan tepat bahwa semua pelepasan telah dicatat pada
jumlah yang tepat.
Pengujian kecocokan saldo atas cacatan dalam daftar pelepasan
sangat penting karena :
• Dapat memeriksa kebenaran penjumlahan vertikal dalam daftar
• Menelusuri total dari daftar ke catatan pelepasan di buku besar
• Menelusuri biaya perolehan dan akumulasi depresiasi dari aset
yang dilepas ke Master file property.
PELEPASAN ASET (DISPOSAL) TAHUN INI

Prosedur-prosedur yang sering digunakan untuk memeriksa


pelepasan, antara lain :
• Review apakah aset yang baru diperoleh diganti dengan aset
yang lama.
• Analisis laba atau rugi pelepasan aset dan pendapatan lain-lain
yang diterima dari pelepasan asset.
• Review modifikasi pabrik dan perubahan produk yang
dihasilkan, perubahan dalam peralatan berkomputer berharga
mahal, pajak kekayaan, atau coverage asuransi untuk melihat
kemungkinan adanya peralatan yang ditiadakan.
• Melakukan wawancara dengan manajemen dan personil
produksi tentang kemungkinan adanya pelepasan aset.
MEMERIKSA SALDO AKHIR AKUN ASET

Dua tujuan auditor dalam pengauditan atas saldo akhir akun peralatan ialah
menentukan bahwa:
1. Semua peralatan terbukukan ada secara fisik pada tanggal neraca
(keberadaan)
2. Semua peralatan yang dimiliki telah dibukukan (kelengkapan).

Pada waktu merancang pengujian audit untuk memenuhi tujuan-tujuan di atas


:
1. Auditor harus mempertimbangkan pengendalian internal untuk peralatan
2. Setelah menilai risiko pengendalian untuk tujuan keberadaan, auditor harus
memutuskan apakah diperlukan untuk memeriksa keberadaan individual
peralatan yang tercantum dalam master file.
3. Selain melakukan prosedur-prosedur untuk mendapatkan bukti yang
berkaitan dengan tujuan audit saldo aset tetap, auditor juga melakukan
prosedur audit yang berkaitan dengan empat tujuan audit tentang penyajian
dan pengungkapan aset tetap.
MEMERIKSA SALDO AKHIR AKUN ASET

Auditor bisa menggunakan beberapa metode untuk


menentukan apakah peralatan dilarang secara hukum, dengan
cara:
• Membaca pasal-pasal yang tercantum dalam perjanjian
kredit.
• Mengirim permintaan konfirmasi utang ke bank atau ke
Lembaga keuangan lain.
• Melakukan diskusi dengan klien atau mengirim surat ke
penasehat hukum.
MEMERIKSA BEBAN DEPRESIASI
Beban depresiasi adalah satu dari hanya sedikit
beban yang tidak diverifikasi sebagai bagian dari
pengujian pengendalian dan pengujian substantif
golongan transaksi.
Dalam menentukan konsistensi, auditor harus
mempertimbangkan empat hal berikut:
1. Masa manfaat aset yang dibeli pada periode ini.
2. Metode depresiasi.
3. Taksiran nilai residu.
4. Kebijakan depresiasi aset pada periode pembelian
dan pelepasan.

Metode yang bermanfaat dalam pengauditan


depresiasi adalah pengujian prosedur analitis tentang
kewajaran yang dilakukan dengan mengalikan aset
tetap yang belum didepresiasi dengan tarif depresiasi.
MEMERIKSA SALDO AKHIR
DALAM AKUN AKUMULASI
DEPRESIASI
Dua tujuan yang biasanya ditekankan dalam
pengauditan atas saldo akhir dalam akumulasi
depresiasi:

1. Akumulasi depresiasi sebagaimana


tercantum dalam master file properti cocok
dengan buku besar. Tujuan ini dapat dicapai
dengan menguji kebenaran penjumlahan
vertikal akumulasi depresiasi dalam master file
properti dan menelusumya ke buku besar.
2. Akumulasi depresiasi dalam master file
adalah akurat.
PENGAUDITAN BEBAN DIBAYAR DI MUKA
Beban dibayar di muka, beban ditangguhkan, dan aset tak
berujud, jangka waktunya bisa bervariasi mulai dari beberapa
bulan sampai beberapa tahun. Termasuk dalam kategori ini
adalah:
• Sewa dibayar di muka
• Biaya organisasi
• Pajak dibayar di muka
• Hak paten
• Asuransi dibayar di muka
• Merek dagang
• Beban ditangguhkan
• Copyright
• Goodwill
PENGENDALIAN INTERNAL
Pengendalian internal untuk asuransi dibayar di muka dan
beban asuransi dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu
1. Pengendalian atas pembelian dan pencatatan asuransi
2. Pengendalian atas register asuransi
3. Pengendalian atas pembebanan terhadap beban asuransi

Register asuransi adalah suatu catatan polis-polls asuransi yang


sedang berjalan dan tanggal akhir berlakunya setiap polls
asuransi. Auditor menggunakan register asuransi untuk
mengidentifikasi polis-polis yang masih berlaku dalam kaitannya
dengan akun asuransi dibayar di muka
PENGUJIAN AUDIT
Dalam mengaudit asuransi dibayar di muka, auditor mendapatkan daftar asuransi dari klien
yang mendaftar setiap asuransi yang sedang berlaku yang berisi informasi tentang:
• Informasi polis, termasuk nomor polis, jumlah pertanggungan (coverage), dan premi per
tahun.
• Saldo awal asuransi dibayar di muka.
• Pembayaran premi polis.
• Jumlah yang dibebankan ke beban asuransi.
• Saldo akhir asuransi dibayar di muka.

PENGAUDITAN BEBAN-BEBAN TERUTANG


Banyak diantara beban terutang merupakan kewajiban di masa datang untuk jasa yang belum
dibayar yang timbul dari berlalunya waktu tetapi belum saatnya dibayar pada tanggal neraca.
Contoh : benefit atau yang diperoleh dari properti sewaan terutang dengan berjalannya waktu
sepanjang tahun.
Akun-akun seperti utang pajak penghasilan, utang garansi, dan utang beban pension, kadang-
kadang material dan membutuhkan pertimbangan audit yang memadai.
PENGAUDITAN AKUN-AKUN PENDAPATAN DAN
BEBAN
Dua konsep pengauditan akun-akun pendapatan dan beban
berikut ini sangat penting dalam mempertimbangkan tujuan
laporan laba-rugi:
1. Penandingan periodik pendapatan dan beban perlu dilakukan
untuk menentukan hasil operasi yang tepat.
2. Penerapan prinsip akuntansi secara konsisten untuk periode
yang berbeda diperlukan agar laporan bisa diperbandingkan
02
Fungsi-Fungsi Bisnis
serta Dokumen dan
Catatan Terkait
dengan Audit Atas
Properti, Mesin, dan
Peralatan
PENGAKUAN, PENGUKURAN AWAL PROPERTI, PABRIK DAN
ROPERTI, PABRIK DAN PERALATAN DAN PERALATAN DAN
ASET TAK ASET TAK BERWUJUD
1. Pengakuan Biaya Perolehan Awal Aset Tetap
PSAK 16 (Revisi 2007) menyatakan bahwa biaya perolehan aset tetap
dapat diakui sebagai aset jika dan hanya jika (Arvantc40s 2012):
• Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan
dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas; dan
• Biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal.
PENGAKUAN, PENGUKURAN AWAL PROPERTI, PABRIK DAN ROPERTI, PABRIK
DAN PERALATAN DAN PERALATAN DAN ASET TAK ASET TAK BERWUJUD
2. Pengukuran Awal
Komponen Biaya Perolehan Biaya perolehan aset tetap meliputi :
• Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dikreditkan setelah setelah
dikurangi dikurangi diskon pembelian dan potongan- potongan lain.
• Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar
aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen. Beberapa biaya yang dapat diatribusikan secara
langsung adalah :
1. Biaya imbalan kerja yang timbul secara langsung dari pembangunan atau akuisisi aset tetap
2. Biaya penyiapan lahan untuk pabrik
3. Biaya handling dan penyerahan awal
4. Biaya perakitan dan instalasi
5. Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan baik, setelah dikurangi hasil bersih sehubungan dengan pengujian
tersebut.
6. Komisi professional
●  
Mengukur Penyusutan Properti, Panrik, dan Peralatan dan
Aset Tak Berwujud
● Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama masa
berguna hidup. Jumlah yang dapat disusutkan adalah biaya aset, atau jumlah lain yang
disubstitusikan untuk biaya, dikurangi nilai sisanya.
● Prosedur garis-lurus secara konseptual seringkali merupakan prosedur penyusutan yang paling
sesuai.
 Contoh soal, misalnya : mesin dengan harga perolehan Rp 600.000,00, taksiran nilai sisa ( residu )
sebesar Rp 40.000,00 dan umurnya ditaksir selama 4 tahun. Depresiasi tiap tahun dihitung sebagai
berikut :
Depresiasi =

=
=Rp.140.000
Keterangan :

HP = Harga Perolehan
NS = Nilai Sisa

N = Taksiran Umur Kegunaan


MASALAH AKUNTANSI DALAM PROPERTI,
PABRIK, DAN PERALATAN DAN ASET TAK
BERWUJUD
1. Masalah untuk akuntansi atas aset tetap adalah pengakuan
aset, penentuan jumlah tercatat dan penyusutan biaya dan
kerugian penurunan nilai harus diakui dalam kaitannya
dengan mereka.
2. Masalah akuntansi aktiva tidak berwujud tidak banyak
berbeda dengan masalah akuntansi aktiva tetap.
03
Pengendalian Internal
Audit Atas Properti,
Mesin, dan Peralatan
Pengendalian internal untuk asuransi dibayar dimuka dan
beban asuransi dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu :
• Pengendalian atas pembeliah dan pencatatan asuransi
• Pengendalian atas register asuransi
• Pengendalian atas pembebanan terhadap beban asuransi.

Pengendalian yang penting meliputi (Zakibsr 2020) :


• Penggunaan file induk untuk setiap aset tetap
• Pengendalian fisik yang memadai terhadap aset yang
mudah dipindahkan
• Penulisan nomor identifikasi pada setiap aset tetap
• Perhitungan fisik periodik atas aset tetap dan
rekonsiliasinya oleh personil akuntansi.
Auditor membedakan cara
memverifikasi peralatan manufaktur
dengan akun aktiva Jancar karena
tiga alasan yaitu (Islami 2019) :
1. Biasanya akuisisi peralatan
manufaktur jarang dilakukan pada
periode berjalan
2. Jumlah setiap akuisisi biasanva
material
3. Peralatan mungkin tetap disimpan
dan dicatat dalam catatan akunansi
selama beberapa tahun.
Jika auditor menyimpulkan bahwa pengendalian cukup baik, maka auditor
dapat bergantung pada saldo yang dicatat dari tahun sebelumnya. Setelah itu,
langkah audit yang dapat dilakukan:

1. Tujuan kaitan rinci membandingkan saldo aset di file induk dan general
ledger, melakukan footing.
2. Setelah menilai risiko pengendalian, atuditor dapat menentukan untuk
apakah perlu melakukan verifikasi keberadaan setiap item aset yang tercantum
dalam ile induk. Bisa saja auditor meminta klien untuk meskukan
penghitungan semua aset secara fisik.
3. Jika aset tetap telah diverifikasi dalam audit sebelumnya ketika diperoleh,
umumnya auditor tidak perlu menguji akurasi dan klasifikasi yang dicatat
pada periode sebelumnya, namun auditor harus memeriksa apakah terdapat
aset yang tidak lagi digunakan dalam operasi. Jika material, maka auditor
harus memeriksa apakah aset tersebut haris dicatat dalam nilai realisasi bersih
atau apakah aset tersebut harus diklasifikasikan sebagai peralatan non-operasi.
04
Program Audit
Pengujian Substantif
Audit Atas Properti,
Mesin, dan Peralatan
MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS
Tebel 16 -2 Prosedur Analitis untuk Peralatan
Prosedur Analitis Kemungkinan Kesalahan Penyajian
Membandingkan beban depresiasi dibagi Kesalahan penyajian beban depresiasi dan
dengan harga perolehan kotor dengan tahun akumulasi depresiasi.
lalu.
Kesalahan akumulasi depresiasi dibagi Kesalahan penyajian akumulasi depresiasi.
dengan harga perolehan kotor dengan
perlatan dengan tahun lalu
Membandingkan beban bulanan atau Mmeperlakukan sesuatu sebagian beban
tahunan reparasi dan pemeliharaan, yang seharusnya dikapitalisasi.
pemakaian perlengkapan (supplies),
pemakaian peralatan kecil (small tools), dan
beban lain sejenisnya dengan tahun lalu.
Membandingkan biaya manufaktur kotor Peralatan menganggur atau telah dilepas
dibagi dengan suatu pengukur produksi (disposed) tetapi tidak dihapus dari
tahun lalu. pembukuan.
MEMERIKSA PEMBELIAN PERALATAN TAHUN INI
Tabel 16 – 3 Tujuan Audit Saldo dan Pengujian Rinci Saldo untuk Penambahan Peralatan
Tujuan Audit Saldo Prosedur Pengujian Rinci Komentar
Saldo
Pembelian tahun ini Jumlah vertikel daftar Penjumlahan vertikal daftar
sebagaimana tercantum pembelian Telusur pembelian dan penelusuran
dalam daftar pembelian, pembelian individual ke pembelian individual harus
cocok dengan jumlah yang master file dan periksalah dibalasi, kecuali jika
tercantum dalam master file. kebenaran jumlah dan pengendaliannya lemah.
Dan totalnya cocok dengan deskripsinya. Telusur
buku besar (kecocokan totalnya ke buku besar. Semua kenaikan dalam saldo
saldo). buku besar untuk tahun ini
harus direkonsiliasi dengan
daftar pembelian.
Pembelian tahun ini Periksalah faktur penjualan
sebagaimana tercantum dan laporan penerimaan
dalam daftar pembelian barang.
sungguh sungguh ada.
(keberadaan). Lakukan pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik aset tidak
atas aset. begitu lazim, kecuali jika
pengendaliannya lemah atau
jika jumlahnya material.
Pembelian yang terjadi telah Periksalah faktur dari Ini adalah tujuan terpenting
Titik tolak pemeriksaan atas dicatat (kelengkapan). penjualan untuk akun dalam pengauditan peralatan.
berkaitan erat seperti
pembelian tahun ini biasanya misalnya beban reparasi dan
adalah daftar yang diperoleh dari pemeliharaan untuk
menemukan sesuatu yang
klien yang berisi seluruh dicatat sebagai peralatan.
pembelian yang dicatat dalam buku Periksalah perjanjian sewa
guna.
besar pembantu properti, mesin, Pembelian tahun ini Periksalah faktur dari Luas pengujian tergantung
dan peralatan yang terjadi selama sebagiamana tercantum penjual. pada resiko inheren dan
kedalam daftar pembelian, efektivitas pengendalian
tahun ini. telah dicatat dengan akurat internal.
(ketelitian).
Pembelian tahun ini Periksalah faktur dari Tujuan ini berkaitan erat
sebagiamana tercantum penjual pada berbagai akun dengan pengujian untuk
dalam daftar pembelian, peralatan untuk menemukan kelengkapan. Hal ini bisa
telah digolongkan dengan sesuatu yang seharusnya dilakukan bersamaan dengan
benar (penggolongan). digolongkan sebagai tujuan pengujian ketelitian.
peralatan pabrik atau
peralatan kantor, bagian
dari bangunan atau reparasi.
Periksalahan faktur dari
penjual akun yang berkaitan
erat seperti misalnya beban
reparasi dan pemeliharaan
untuk menemukan sesuatu
yang seharusnya dicatat
sebagai peralatan.
Periksalah beban sewa guna
untuk sewa dikapitulisasi.
Pembelian tahun ini telah Review tranksaksi – Bii bagasanya dilakukan
dicatat pada periode yang tranksaksi menjelang al sebagai bagian dari
benar (pisah batas) neraca untuk memeriksa pengujian pisah batas utang
kebenaran periode usaha.
pencatatannya.
Klien memiliki hak Periksalah faktur dari Biasanya kekhawatiran
pemilikan atas peralatan penjual. terletak pada penentuan
yang dibeli pada tahun ini apakah peralatan itu dibeli
(hak) atau disewa.
Periksalah kontrak
pembelian atau kontrak sewa
guna.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai