Anda di halaman 1dari 16

PERTEMUAN KE-9

AUDITING II

SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN:


VERIFIKASI AKUN TERPILIH

Learning Objectives:
1. Memahami beberapa akun yang ada dalam siklus perolehan dan pembayaran.
2. Merancang dan melaksanakan pengujian audit atas property, plant, dan equipment,
dan akun-akun terkait.
3. Merancang dan melaksanakan pengujian audit atas beban yang dibayar di muka.
4. Merancang dan melaksanakan pengujian audit atas kewajiban yang masih harus
dibayar.
5. Merancang dan melaksanakan pengujian audit atas akun-akun pendapatan dan beban.

Karakteristik penting dari siklus perolehan dan pembayaran adalah banyaknya jumlah akun yang
terlibat.
Akun-akun tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kas di Bank 14. Hutang usaha
2. Persediaan 15. Hutang sewa
3. Perlengkapan 16. Honor profesional masih harus
4. Sewa guna usaha dan leasehold dibayar
improvement 17. Pajak properti masih harus
5. Tanah dibayar
6. Bangunan 18. Pajak penghasilan terhutang
7. Peralatan pabrik 19. Harga pokok penjualan
8. Biaya organisasi 20. Beban sewa
9. Paten, merek dagang dan hak 21. Denda dan pinalti
cipta 22. Pajak properti
10. Franchises komersil (Hak atas 23. Beban pajak penghasilan
kekayaan intelektual) 24. Beban asuransi
11. Sewa dibayar di muka 25. Honor profesional
12. Pajak dibayar di muka 26. Tunjangan pensiun
13. Asuransi dibayar di muka 27. Prasarana

Prosedur audit sebagian besar akun-akun ini sama.


Pemahaman terhadap masing-masing akun dapat diperoleh dengan mempelajari saldo-saldo akun
sebagai berikut:
1. Bank–dipengaruhi oleh seluruh siklus transaksi.
2. Persediaan–mewakili aktiva berwujud dan biasanya habis pakai dalam satu tahun.
3. Asuransi dibayar di muka–mewakili biaya dibayar di muka.
4. Peralatan pabrik–mewakili aktiva berwujud jangka panjang.
5. Hutang usaha–mewakili kewajiban tertentu yang mana jumlah maupun tanggal
pembayaran di masa depan diketahui.
6. Pajak properti masih harus dibayar–mewakili kewajiban yang diestimasi.
7. Akun operasi–mencakup beberapa metode untuk melakukan verifikasi terhadap seluruh
akun dalam kategori ini.

• Properti, pabrik dan peralatan merupakan aktiva jangka panjang yang memiliki kegunaan yang
diharapkan lebih dari satu tahun, digunakan dalam usaha klien dan tidak diperoleh untuk dijual
kembali.
• Maksud untuk menggunakan aktiva tersebut sebagai bagian dari operasi usaha klien dan
kegunaan yang diharapkan lebih dari satu tahun adalah karakteristik penting untuk
membedakan aktiva-aktiva ini dengan persediaan, biaya dibayar di muka, dan investasi.

Audit atas Peralatan Pabrik


• Hubungan antara peralatan pabrik dengan siklus perolehan dan pembayaran menjadi jelas
dengan melakukan audit terhadap pendebetan ke akun-akun aktiva.
• Karena sumber dari debet pada akun aktiva adalah jurnal perolehan (acquisition journal),
penambahan peralatan pabrik yang terjadi selama periode berjalan sebagian telah diverifikasi
sebagai bagian dari siklus perolehan dan pembayaran.

Akumulasi Penyusutan
Peralatan Pabrik
Saldo Awal
Saldo Awal Penyusutan
Pelepasan periode berjalan
Perolehan Pelepasan
Saldo Akhir
Laba atau Rugi
dari pelepasan Beban Penyusutan

Gambar : Peralatan Pabrik dan Akun-akun Terkait


Peralatan pabrik biasanya diaudit dengan cara berbeda dari akun-akun aktiva lancar karena tiga
alasan:
(1) biasanya hanya terdapat sedikit perolehan peralatan pabrik pada tahun berjalan
(2) jumlah dari perolehan tertentu seringkali material
(3) peralatan kemungkinan besar akan tercatat dan bertahan dalam catatan-catatan akuntansi untuk
beberapa tahun.

Dalam audit peralatan pabrik, perlu dilakukan pemisahan pengujian sebagai berikut:
1. Prosedur Analitis
2. Verifikasi atas perolehan tahun berjalan
3. Verifikasi atas pelepasan (disposal) tahun berjalan
4. Verifikasi atas saldo akhir dalam akun aktiva
5. Verifikasi atas beban penyusutan
6. Verifikasi atas saldo akhir dari akumulasi penyusutan
1. Prosedur Analitis

PROSEDUR ANALITIS SALAH SAJI YANG MUNGKIN


Bandingkan beban penyusutan dibagi dengan biaya Kesalahan dalam menghitung penyusutan.
(cost) bruto dari peralatan pabrik dengan tahun
sebelumnya.
Bandingkan akumulasi penyusutan dibagi dengan Kesalahan dalam mencatat akumulasi
biaya (cost) bruto dari peralatan pabrik dengan tahun penyusutan.
sebelumnya.
Bandingkan beban perbaikan dan pemeliharaan Membebankan jumlah yang seharusnya
bulanan atau tahunan, beban perlengkapan kantor, dikapitalisasi.
beban peralatan kecil, dengan akun-akun yang sama
pada tahun sebelumnya.
Bandingkan biaya (cost) bruto pabrik dibagi dengan Peralatan menganggur atau peralatan yang
beberapa ukuran produksi tahun sebelumnya. telah dilepas akan tetapi tidak dihapuskan.

2. Verifikasi Perolehan Tahun Berjalan

Titik awal untuk melakukan verifikasi terhadap perolehan tahun berjalan adalah:
Skedul seluruh pembelian yang dicatat oleh klien pada buku besar.
Skedul ini memuat masing-masing perolehan secara terpisah dan mencakup:
• tanggal perolehan,
• pemasok (vendor),
• deskripsi,
• catatan-catatan mengenai apakah aktiva merupakan aktiva baru atau bekas,
• umur dari aktiva (life of asset) untuk tujuan penyusutan,
• metode penyusutan,
• biaya (cost) dan kredit investasi.
Informasi ini diperoleh dari berkas induk properti.

Tabel Prosedur Analitis untuk Peralatan Pabrik


TUJUAN AUDIT PROSEDUR PENGUJIAN RINCIAN SALDO
SALDO YANG LAZIM KOMENTAR
Perolehan tahun Jumlahkan (foot) skedul perolehan. Pengujian ini hendaknya dibatasi
berjalan pada skedul Telusuri jumlah total ke buku besar. kecuali pengendalian lemah.
perolehan cocok Telusuri individual ke berkas induk akan Seluruh kenaikan dalam saldo
dengan jumlah pada jumlah dan deskripsi. buku besar untuk tahun berjalan
berkas induk yang hendaknya direkonsiliasi dengan
terkait, dan jumlah skedul.
total cocok dengan
buku besar
(kecocokan rincian).
Perolehan tahun Periksa faktur pemasok dan laporan Bukanlah merupakan hal yang
berjalan yang tercatat penerimaan barang. biasa untuk melakukan
adalah ada Pemeriksaan fisik aktiva. pemeriksaan fisik terhadap
(keberadaan atau penambahan kecuali jika
keterjadian). pengendalian lemah atau jumlah
material.
Perolehan yang ada Periksa faktur pemasok untuk akun-akun yang Tujuan ini merupakan salah satu
telah dicatat terkait erat seperti perbaikan dan perawatan tujuan yang terpenting untuk
(kelengkapan). untuk menemukan unsur-unsur yang peralatan pabrik.
seharusnya dicatat sebagai peralatan pabrik.
Telaah perjanjian sewa guna usaha dan sewa.
Perolehan tahun Periksa faktur pemasok. Luasnya pengujian bergantung
berjalan yang tercatat Hitung kembali kredit investasi jika dapat pada efektifitas pengendalian
dihitung dengan akurat dilakukan. intern.
(keakuratan).
Perolehan tahun Periksa faktur pemasok untuk akun peralatan Tujuannya secara erat
berjalan yang tercatat pabrik untuk menemukan unsur-unsur yang berhubungan dengan pengujian
diklasifikasikan seharusnya diklasifikasikan sebagai peralatan akan adanya kelalaian
dengan tepat kantor, bagian dari bangunan, atau perbaikan. pencatatan.
(klasifikasi). Periksa faktur pemasok untuk akun-akun yang Hal ini dilakukan sesuai dengan
terkait erat seperti perbaikan dan pemelihara- tujuan tersebut dan pengujian
an untuk menemukan unsur-unsur yang untuk keakuratan.
seharusnya dicatat sebagai peralatan pabrik.
Periksa beban sewa dan sewa guna usaha
akan adanya sewa guna usaha yang dapat
dikapitalisasi.
Perolehan tahun Telaah transaksi yang terjadi dekat dengan Biasanya dilakukan sebagai
berjalan yang dicatat tanggal neraca untuk meyakinkan transaksi bagian pengujian cut off hutang
dalam periode yang dicatat pada periode yang benar. usaha.
benar (cut off).
Perolehan tahun Periksa faktur pemasok peralatan. Biasanya tidak terdapat masalah.
berjalan yang tercatat Akta harta, abstraksi, dan surat
dimiliki klien tagihan pajak seringkali diperiksa
(kepemilikan). untuk tanah dan bangunan yang
utama.

Pemeriksaan Dokumentasi Pendukung


• Kekeliruan klien yang banyak ditemukan adalah dimasukkannya transaksi yang seharusnya
layak dicatat sebagai aktiva ke dalam beban perbaikan dan pemeliharaan, beban sewa
guna usaha, perlengkapan kantor, peralatan kantor dan akun-akun yang sama merupakan.
• Kesalahan timbul akibat kurangnya pemahaman terhadap prinsip akuntansi yang berlaku
umum dan beberapa klien ingin menghindari pajak penghasilan.
• Jika auditor berkesimpulan bahwa mungkin terjadi kesalahan material, maka auditor perlu
melakukan audit atas dokumen terhadap jumlah-jumlah besar yang didebet ke akun beban.

3. Verifikasi Terhadap Pelepasan Tahun Berjalan


• Pengendalian intern yang paling penting untuk pelepasan peralatan pabrik adalah adanya
suatu metode formal untuk memberikan informasi kepada manajemen mengenai penjualan,
pertukaran, pembuangan, dan pencurian peralatan dan mesin yang tercatat.
• Jika klien gagal mencatat pelepasan, biaya pelepasan (original cost) dari akun peralatan
pabrik akan lebih saji, dan nilai buku neto akan menjadi lebih saji sampai aktiva tersebut
disusutkan sepenuhnya.
Dua tujuan utama dalam verifikasi penjualan, pertukaran, pembuangan peralatan pabrik adalah
bahwa
• pelepasan yang terjadi (existing disposal) telah dicatat dan
• pelepasan telah dicatat dengan akurat.

Prosedur yang digunakan untuk melakukan verifikasi terhadap pelepasan:


1. Menelaah apakah terdapat aktiva-aktiva yang baru menggantikan aktiva yang ada.
2. Menganalisa keuntungan akibat pelepasan aktiva dan pendapatan lain-lain akan adanya
penerimaan akibat pelepasan aktiva.
3. Menelaah modifikasi pabrik dan perubahan pada lini produk, pajak-pajak atau penutupan
asuransi atas adanya penghapusan peralatan.
4. Tanya jawab dengan manajemen dan pelaksana produksi mengenai kemungkinan
pelepasan aktiva.

4. Verifikasi Terhadap Saldo Aktiva


• Sifat dan pengendalian intern terhadap aktiva-aktiva yang ada menentukan apakah perlu
untuk melakukan verifikasi peralatan pabrik yang diperoleh dalam tahun-tahun sebelumnya.
• Suatu metode formal untuk memberikan informasi kepada departemen akuntansi mengenai
pelepasan aktiva tetap juga merupakan pengendalian penting terhadap saldo aktiva yang
berasal dari tahun-tahun sebelumnya.
• Setelah menetapkan risiko pengendalian untuk tujuan keberadaan atau keterjadian, audior
harus memutuskan apakah diperlukan verifikasi terhadap keberadaan dari masing-masing
unsur dari peralatan pabrik yang tercakup dalam berkas induk.
• Pertimbangan utama dalam melakukan verifikasi atas saldo akhir aktiva adalah kemungkinan
adanya kewajiban-kewajiban hukum (tujuan penyajian dan pengungkapan).
• Periksa apakah peralatan pabrik dijaminkan.

Penyajian dan pengungkapan yang memadai atas peralatan pabrik dalam laporan
keuangan harus dievaluasi dengan teliti untuk meyakinkan dipatuhinya prinsip akuntansi yang
berlaku umum.

5. Verifikasi Beban Penyusutan


• Beban penyusutan merupakan satu di antara sedikit akun beban yang tidak diverifikasi
sebagai bagian dari pengujian atas transaksi.
• Tujuan yang paling penting untuk beban penyusutan adalah ketepatan mekanis.

Dua hal utama yang terlibat dalam tujuan tersebut adalah :


1. Menentukan apakah klien melaksanakan suatu kebijaksanaan penyusutan yang konsisten
dari suatu periode ke periode lainnya.
2. Apakah perhitungan penyusutan akurat.

Empat hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan konsistensi penyusutan:


1. Umur manfaat dari perolehan periode tahun berjalan.
2. Metode penyusutan.
3. Taksiran nilai sisa.
4. Kebijakan penyusutan aktiva dalam tahun perolehan dan pelepasan.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan auditor dalam memutuskan kelayakan umur manfaat
aktiva yang baru diperoleh, yaitu:
1. Umur manfaat fisik yang sesungguhnya dari aktiva.
2. Umur manfaat yang diharapkan (dengan mempertimbangkan keusangan atau kebijakan
normal perusahaan untuk memperbaharui peralatan).
3. Kebijakan perusahaan yang ditetapkan mengenai pertukaran peralatan.
Dalam audit, perlu melakukan pemeriksaan terhadap ketepatan mekanis dari perhitungan
penyusutan. Agar relevan, perhitungan rinci sebaiknya dikaitkan dengan perhitungan total
penyusutan dengan melakukan penjumlahan terhadap beban penyusutan pada berkas induk
properti dan merekonsiliasi jumlah total dengan buku besar.

6. Verifikasi Akumulasi Penyusutan


• Debet pada akumulasi penyusutan biasanya diuji sebagai bagian dari audit pelepasan
aktiva, sedangkan kredit diverifikasi sebagai bagian dari beban penyusutan.
Dua tujuan biasanya ditekankan dalam audit atas akumulasi penyusutan adalah :
1. Akumulasi penyusutan seperti yang dinyatakan dalam berkas induk properti sesuai dengan
buku besar. Tujuan ini dapat dicapai dengan pengujian penjumlahan dari akumulasi
penyusutan atau berkas induk properti dan menelusuri total ke buku besar.
2. Akumulasi penyusutan dalam berkas induk dihitung dengan tepat.

Audit atas Biaya Dibayar Di Muka


• Biaya dibayar di muka, biaya yang ditangguhkan dan ativa tak berwujud merupakan aktiva yang
berbeda-beda umurnya dari yang berumur beberapa bulan hingga beberapa tahun.
Contoh aktiva tersebut:
1. Sewa dibayar di muka 5. Asuransi dibayar di muka
2. Biaya organisasi 6. Merek dagang
3. Pajak dibayar di muka 7. Biaya ditangguhkan
4. Paten 8. Hak cipta
• Perbedaan antara aktiva-aktiva ini dengan yang lainnya, seperti piutang dan persediaan,
adalah tidak materialnya jumlah aktiva-aktiva yang disebutkan terlebih dahulu.
Seringkali, prosedur analitis cukup memadai untuk biaya dibayar di muka, biaya
ditangguhkan, dan aktiva tak berwujud.
Asuransi dibayar di muka Beban asuransi
Saldo awal
Beban asuransi
*Perolehan periode
(premi asuransi) berjalan
Saldo akhir

* Perolehan premium asuransi muncul dari siklus perolehan dan


pembayaran
Gambar : Asuransi Dibayar Di muka dan Akun-akun Terkait

Pengendalian intern untuk asuransi dibayar di muka dan beban asuransi dengan tepat
dapat dibagi ke dalam tiga kategori:
1. Pengendalian terhadap perolehan dan pencatatan asuransi
2. Pengendalian terhadap daftar asuransi (insurance register)
3. Pengendalian pembebanan beban asuransi

• Sepanjang pelaksanaan audit asuransi dibayar di muka dan beban asuransi, auditor
hendaknya ingat bahwa jumlah dalam beban asuransi merupakan sisa (residual) dari
saldo awal asuransi dibayar di muka, pembayaran premi sepanjang tahun, dan saldo
akhir.
• Satu-satunya verifikasi terhadap saldo akun beban yang biasanya diperlukan adalah
prosedur analitis dan pengujian singkat untuk meyakinkan bahwa pembebanan
terhadap beban asuransi muncul akibat kredit terhadap asuransi dibayar di muka.

Hal-hal berikut ini merupakan prosedur analitis yang biasa dilakukan terhadap asuransi
dibayar di muka dan beban asuransi:
1. Membandingkan total asuransi yang dibayar di muka dan beban asuransi dengan
total tahun sebelumnya untuk pengujian kewajaran.
2. Menghitung rasio asuransi yang dibayar di muka terhadap beban asuransi dan
membandingkannya dengan tahun sebelumnya.
3. Membandingkan perlindungan dari masing-masing polis asuransi pada skedul
yang diperoleh dari klien dengan skedul tahun lalu untuk pengujian terhadap
penghapusan polis-polis tertentu atau perubahan dalam perlindungan asuransi.
4. Membandingkan saldo asuransi dibayar di muka yang dihitung untuk tahun
berjalan dengan dasar masing-masing polis dengan hasil perhitungan tahun
sebelumnya untuk pengujian kesalahan perhitungan.
5. Menelaah perlindungan asuransi yang dimuat pada skedul asuransi dibayar di
muka dengan personel klien yang tepat atau broker asuransi akan kelayakan dari
perlindungan. Auditor bukan seorang yang ahli mengenai masalah-masalah
asuransi, akan tetapi pemahaman akuntansinya dan penilaian aktiva merupakan
hal yang penting dalam meyakinkan bahwa perusahaan tidak kurang
diasuransikan.

Tujuan audit untuk melakukan pengujian yang terinci atas saldo aktiva antara lain adalah:
1. Polis asuransi pada skedul asuransi dibayar di muka adalah ada dan polis yang
ada telah dicatat (tujuan keberadaan dan kelengkapan).
2. Polis Asuransi yang tercatat pada skedul asuransi dibayar di muka dimiliki oleh
klien (tujuan kepemilikan).
3. Jumlah yang dibayar di muka pada skedul dinilai secara layak dan total
dijumlahkan dengan benar dan cocok dengan buku besar (tujuan kecocokan
rincian dan ketepatan mekanis).
4. Beban-beban terkait dengan asuransi dibayar di muka diklasifikasikan dengan
tepat.
5. Transaksi asuransi dicatat pada periode yang benar (tujuan pisah-batas).
6. Asuransi dibayar di muka diungkapkan dengan layak (tujuan penyajian dan
pengungkapan).
Prepared By : PAJ 31/10/20
Reviewed By :

Premi Premi Belum Penambahan Beban Premi Belum


Tahunan Berlaku Berlaku
(Un-Expired) (Un-Expired)
1/1/19 31/12/19
12.600.000,- 5.250.000,- 5.250.000,- --- n

14.000.000,- --- 14.000.000,- 8.166.000,- c 5.834.000,- n

25.200.000,- 5.250.000,- 3.600.000.- 8.850.000,- - -- n


-
30.200.000,- --- 30.200.000,- 23.908.000,- c 6.292.000,- n

2.400.000,- 1.200.000,- --- 1.200.000,- --- n

1.600.000,- --- 1.600.000,- 800.000,- c 800.000,- n

11.700.000,- 49.400.000 48.174.000,- 12.926.000,-


n Th n nG
1.000.000,- 1.000.000,-
49.174.000,-

Th Sesuai dengan kertas kerja tahun lain dalam skeduln asuransi


G dibayar di muka.
n Verifikasi perhitungan / penjumlahan ke bawah dan ke samping.
G Sesuai dengan buku-buku.
C Premi yang belum berlalu (uncarned) sesuai dengan konfirmasi dari Broker.
AUDIT ATAS KEWAJIBAN MASIH HARUS DIBAYAR
• Kewajiban masih harus dibayar merupakan taksiran kewajiban yang belum dibayar
untuk jasa atau manfaat yang telah diterima sebelum tanggal neraca. Berikut ini
merupakan kewajiban masih harus dibayar yang biasa ditemukan, mencakup akrual
yang berkaitan dengan gaji:
1. Bonus pegawai masih harus 7. Biaya pensiun masih harus
dibayar dibayar
2. Komisi masih harus dibayar 8. Honor profesional masih harus
3. Pajak penghasilan masih harus dibayar
dibayar 9. Sewa masih harus dibayar
4. Bunga masih harus dibayar 10. Biaya garansi masih harus
5. Gaji masih harus dibayar dibayar
6. Pajak gaji masih harus dibayar

AUDIT ATAS PAJAK PROPERTI MASIH HARUS DIBAYAR


• Akun-akun yang biasanya digunakan perusahaan untuk pajak properti yang masih
harus dibayar diilustrasikan sebagai berikut:

Pajak properti masih harus dibayar Beban pajak properti

Saldo Awal
(1)
Pembayaran Beban pajak
(pajak properti) properti periode
berjalan

Gambar : Pajak Properti Masih Harus Dibayar dan Akun-akun


Terkait

Metode utama untuk pengujian terhadap telah dicatatnya seluruh akrual adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan pengujian akrual dalam hubungannya dengan pembayaran pajak
properti tahun berjalan.
2. Membandingkan akrual tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
Audit Atas Operasi
• Audit operasi dimaksudkan untuk menentukan apakah akun-akun pendapatan dan
beban dalam laporan keuangan disajikan dengan wajar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Dengan mempertimbangkan tujuan dari laporan laba
(statement of earning), konsep-konsep berikut sangat penting dalam audit operasi :
1. Penandingan pendapatan periodik dan beban merupakan hal yang penting untuk
penentuan yang layak hasil operasi.
2. Penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan konsisten untuk periode
yang berbeda merupakan hal yang penting untuk daya banding (comparability).

Konsep-konsep tersebut di atas harus diterapkan terhadap pencatatan transaksi secara


individual dan terhadap penggabungan akun-akun dalam buku besar untuk penyajian
laporan.

Pendekatan terhadap Audit Operasi


• Audit operasi saling berkaitan dengan bagian lain dari audit sehingga perlu untuk
menghubungkan satu sama lain berbagai aspek dari pengujian operasi dengan berbagai
jenis pengujian yang telah didiskusikan sebelumnya.

Bagian-bagian dari audit yang secara langsung mempengaruhi operasi adalah :


1. Prosedur analitis
2. Pengujian transaksi
3. Analisa saldo-saldo akun
4. Pengujian terinci atas saldo terhadap akun-akun neraca
5. Pengujian alokasi

Beberapa prosedur analitis dan pengaruhnya terhadap operasi dalam siklus perolehan dan
pembayaran diperlihatkan pada tabel dibawah ini.
PROSEDUR ANALITIS KESALAHAN YANG MUNGKIN
Membandingkan beban secara individu Lebih saji dan kurang saji suatu saldo
dengan tahun sebelumnya. dalam suatu akun beban.
Membandingkan aktiva secara individu dan Lebih saji dan kurang saji suatu akun
kewajiban dengan tahun sebelumnya. neraca yang juga akan mempengaruhi
suatu akun laba rugi (seperti salah saji
pada persediaan akan mempengaruhi
harga pokok penjualan).
Membandingkan beban-beban secara Salah saji beban.
individu dengan anggaran.
Membandingkan persentase marjin bruto Salah saji harga pokok penjualan.
denagn tahun sebelumnya.
Membandingkan rasio perputaran Salah saji beban asuransi.
persediaan dengan tahun sebelumnya.
Membandingkan beban komisi dibagi Salah saji beban komisi.
dengan penjualan dengan tahun
sebelumnya.
Membandingkan beban manufaktur secara Salah saji beban manufaktur secara
individu dibagi dengan total beban individu.
manufaktur dengan tahun sebelumnya.

Pengujian Pengendalian dan Pengujian Transaksi


• Pemahaman struktur pengendalian intern dan pengujian-pengujian atas transaksi yang
terkait untuk menentukan risiko pengendalian yang ditetapkan yang layak merupakan
sarana paling penting dalam melakukan verifikasi terhadap akun-akun operasi dalam
masing-masing siklus transaksi.

Analisis Saldo Akun


• Analisis akun beban adalah pemeriksaan terhadap dokumentasi yang mendasari
transaksi secara individu dan jumlah yang membentuk total akun beban tertentu.

• Dokumen yang mendasari memiliki sifat yang sama dengan yang digunakan dalam
pemeriksaan transaksi sebagai bagian pengujian atas transaksi akun dan mencakup
faktur, laporan penerimaan barang, order pembelian, dan kontrak.

• Gambar dibawah ini mengilustrasikan kertas kerja yang tipikal yang memperlihatkan
analisis beban untuk beban hukum.
Client : RHP DELAPAN
Acc. Period : Prepared by : PAM 30/1/05
Subject : Beban Umum dan Administrasi Reviewed by :

Akun # 913 – Beban Jasa Untuk Tanggal Jumlah


Hukum Dibayarkan
Kepada
1. RAHENDRA. PATRI Retaker 12 bulan @ Rp. 10.000 Bulanan 1 12.000.000
SH RHP – Hastro – hak paten 14 April 5.600.000
pelanggaran hukum. 9 Agustus 6.128.000
2. BUWONO. HERU SH Konsultasi : tanya jawab dengan 6 Juni 400.000
Lembaga Perlindungan 10 Juli 400.000
Konsumen.
3. HANGGONO HENDRO Bantuan dalam penagihan atas 10 Nop 210.000
piutang jatuh tempo yang
menuggak – PT. Bintang
24.828.000
n GL
1. Sesuai dengan minut Rapat Direksi tanggal 10/1/20, Patri, SH ditunjuk kembali
dalam konsultasi umum dengan “retainer”.
2. Permintaan surat / konfirmasi kepada pengacara :
Diterima tanggal 23/1/20, semua masalah-masalah yang terdaftar telah tercantum
didalamnya : surat diarsip pada seksi umum pada kertas kerja.
3. Surat konfirmasi ke Pengacara tidak diminta / dikirimkan. Sesuai dengan
pembicaraan telpon dengan Hendrio, SH tanggal 21/1/20 dia jarang mewakili
perusahaan (PT.RHP) dan jasanya terbatas pada masalah tagihan yang
menunggak. Masalah dengan PT Bintul ditutup bulan Oktober 2019 dan dia tidak
terlibat lagi dengan masalah-masalah lain sejak saat itu.
n : posting
GL : sesuai dengan buku besar

Gambar : Analisis Beban dan Beban Hukum

Pengujian Atas Alokasi


• Alokasi merupakan hal yang penting karena alokasi menentukan apakah suatu
pengeluaran tertentu merupakan aktiva atau beban tahun berjalan. Jika klien gagal
untuk mematuhi prinsip akuntansi yang berlaku umum atau gagal menghitung alokasi
dengan layak, laporan keuangan akan salah disajikan secara material.

• Akun-akun laporan laba rugi hasil dari alokasi pada umumnya tidak diverifikasi sebagai
bagian dari pengujian atas pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, atau
pengujian terinci atas saldo-saldo neraca. Prosedur analitis digunakan secara luas
untuk memverifikasi alokasi, tetapi kadang-kadang pengujian tambahan yang lebih rinci
diperlukan.

• Dalam audit atas alokasi dari pengeluaran seperti asuransi dibayar di muka dan
overhead pabrik, dua pertimbangan paling penting adalah ketaatan terhadap prinsip
akuntansi yang berlaku umum dan konsistensi dengan periode sebelumnya.

• Dua jenis prosedur audit terpenting untuk alokasi adalah pengujian kewajaran
keseluruhan dan perhitungan kembali hasil-hasil perhitungan klien.

• Cara yang sangat banyak digunakan adalah melakukan pengujian-pengujian ini


sebagai bagian dari audit akun aktiva dan kewajiban yang terkait.

Prosedur Audit Awal.


1. Langkah prosedur audit awal atas saldo akun.
Aktiva tetap yang akan diuji lebih lanjut.
a. Usut saldo aktiva tetap yang tercantum di neraca ke saldo akun aktiva tetap
dibuku besar.
b. Hitung kembali saldo akun akriva tetap di buku besar.
c. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting
dalam akun aktiva tetap dan akumulasi depresiasinya.
d. Usut saldo awal akun aktiva tetap kekertas kerja tahun yang lalu.
e. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun aktiva tetap kedalam jurnal
yang bersangkutan.
f. Lakukan rekonsiliasi akun kontrol Aktiva Tetap dalam buku besar ke buku
pembantu aktiva tetap.

Prosedur Analitik.
2. Lakukan prosedur analitik.
a. Hitung ratio berikut ini.
(1). Tingkat perputaran aktiva tetap.
(2). Ratio laba bersih dengan aktiva tetap.
(3). Ratio aktiva tetap dengan modal saham
(4). Ratio biaya reparasi dan pemeliharaan dengan aktiva tetap.

b. Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan


pada data masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan, atau data lain.

Pengujian terhadap Transaksi Rinci.


3. Periksa tambahan aktiva tetap kedokumen yang mendukung timbulnya transaksi
tersebut.
4. Periksa berkurangnya aktiva tetap ke dokumen yang mendukung timbulnya
transaksi tersebut.
5. Lakukan pemeriksaan pisah batas transaksi aktiva tetap .
6. Lakukan review terhadap akun biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.

Pengujian terhadap Saldo Akun Rinci.


7. Lakukan inpeksi terhadap aktiva tetap.
a. Lakukan inpeksi terhadap tambahan aktiva tetap.
b. Lakukan penyelidikan dan sesuikan juka terjadi perbedaan.
c. Periksa dokumen yang mendukung pembayaran utang usaha setelah tanggal
neraca.
8. Periksa bukti hak pemeriksaan aktiva tetap dan kontrak.
9. Lakukan review terhadap perhitungan depresiasi aktiva tetap.

Verifikssi Penyajian dan Pengungkapan.


10. Bandingkan penyajian aktiva tetap dengan prinsip akuntansi berterima umum.
a. Periksa Klasifiksi aktiva tetap di nerca.
b. Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan aktiva tetap.

Anda mungkin juga menyukai