AUDIT INTERNAL
kehandalan laporan keuangan ,dan dipatuhinya hukum dan
peraturan yang ada. Pengendalian internal memberikan
RINGKASAN KOMPREHENSIF jaminan yang wajar,bukan yang absolute, karena
MODERN INTERNAL AUDITING - BRINKS kemungkinan kesalahan manusia, kolusi, dan penolakan
manajemen atas pengendalian, membuat proses ini
menjadi tidak sempurna.
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 893
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 894
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
mewakili Ratu Isabella ikut menemani Columbus menjelajah (GAAP) dan diterapkan secara konsisten dengan
dunia. tahun sebelumnya dan aktiva telah diamankan
dengan semestinya.
AUDIT INTERNAL DI MASA REVOLUSI INDUSTRI
Di mulai saat Revolusi Industri di Inggris. Perusahaan
mempekerjakan Akuntan untuk memeriksa catatan Auditor Internal
keuangannya. Saat itu Auditor bukan hanya sekedar
“mendengarkan’, namun melakukan verifikasi audit 1. Menelaah aktivitas secara terus menerus.
kemudian berkembang menjadi verifikasi tertulis dan 2. Independen terhadap aktivitas yang diaudit,tetapi
perbandingan angka-angka yang tertera pada jurnal dengan siap sedia untuk menggapai kebutuhan dan
bahan bukti dokumennya. keinginan dari semua tingkatan manajemen.
3. Langsung berkaitan dengan pencegahan fraud
AUDIT INTERNAL DI TAHUN-TAHUN BELAKANGAN INI dalam segala bentuknya / perluasan dalam aktivitas
Pada abad 19, orang Inggris menginvestasikan dana yang yang ditelaah.
cukup besar di negara Amerika Serikat. Mereka 4. Fokus pada Kejadian-kejadian di masa depan
memnginginkan verifikasi independen atas investasinya. dengan mengevaluasi pengendalian yang dirancang
Para Auditor Inggris membawa metode dan prosedur audit untuk meyakinkan pencapaian tujuan organisasi.
yang kemudian diadaptasi untuk kepentingan mereka 5. Melayani kebutuhan organisasi meskipun fungsinya
sendiri. Munculnya Undang-Undang Perusahaan Inggris harus dikelola oleh perusahaan.
menyebabkan pentingnya pertanggungjawaban kepada 6. Merupakan karyawan perusahaan / entitas
investor. independen.
7. Sangat memperhatikan pemborosan & kecurangan
AUDIT DI AMERIKA SERIKAT (AS) darimanapun sumbernya dan sekecil apapun
Setelah Perang Dunia II, perekonomian di AS mengalami jumlahnya.
peningkatan. Umumnya audit lebih ditujukan kepada para
Bankir yang mencurigai pelaporan di Neraca yang terlihat
terlalu optimis, sehingga memerlukan verifikasi yang Auditor Eksternal
independen dan dapat dipercaya. Perkembangan audit
internal, disebabkan meningkatnya kompleksitas operasi 1. Menelaah catatan-catatan yang mendukung
perusahaan dan pemerintahan. Pertumbuhan perusahaan laporan keuangan secara periodik ( biasanya satu
menjadikan fungsi audit internal semakin penting karena tahun sekali).
kemampuan manajer yang terbatas dalam mengawasi 2. Independen terhadap manager dan dewan Direksi,
masalah operasional perusahaan. baik dalam kenyataan maupun mental.
3. Sekali-sekali memperhatikan pencegahan dan
PENCAPAIAN IDENTITAS DIRI AUDITOR INTERNAL pendeteksian fraud secara umum, namun akan
Selama beberapa tahun Auditor Eksternal terus memberika perhatian lebih bila fraud tsb akan
memberikan pengaruh terhadap perkembangan Audit mempengaruhi laporan keuangan secara material
Internal. Audit Internal Modern mulai muncul pada tahun 4. Ketepatan dan kemudahan pemahaman dari
1941 ketika Institute of Internal Auditors (IIA) terbentuk. kejadiankejadian masa lalu yang dinyatakan dalam
Ruang lingkup audit diperluas, yaitu menilai semua aspek laporan keuangan.
yang berkaitan dengan operasional perusahaan. Sejak saat 5. Melayani pihak ketiga yang memerlukan informasi
itu profesi Auditor Internal setara dengan Auditor eksternal. keuangan yang dapat diandalkan.
Harapan para pendiri IIA, yang memimpikan audit internal 6. Merupakan orang independen diluar perusahaan.
sebagai profesi yang menyediakan penelaahan independen 7. Tidak terlalu memperhatikan kecurangan /
atas semua aktivitas perusahaan pemborosan yang tidak memiliki dampak signifikan
/ tidak material terhadap laporan keuangan.
AUDITOR INTERNAL VS AUDITOR EKSTERNAL
Auditor Internal :
Memberikan informasi yang diperlukan mana dalam
emyakinkan tanggung jawab. MENUJU DEFINISI AUDITOR INTERNAL
Bertindak sebagai penilai independen untuk
menelaah operasional perusahaan dengan American Accounting association (AAA) :
mengukur dan mengevaluasi kecukupan Proses sistimatis untuk secara obyektif memperoleh dan
pengendalian serta efisiensi & efektivitas kinerja mengevaluasi asersi mengenai tindakan dan kejadian
perusahaan. ekonomis untuk meyakinkan derajat kesesuaian antara
Pengukuran perusahaan dan risiko terkait dan asersi dan kriteria yang ditetapkan dan mengkomunikasikan
menjalankan usaha. ke pengguna yang berkepentingan.
Auditor Eksternal. Institute of Internal Auditors (IIA) dalam Standar for The
Memberikan opini atas laporan keuangan Proffessional Practice of Internal Auditing (SPPIA) :
perusahaan. Fungsi Auditor Internal melakukan penilaian independent
Menentukan kewajaran penyajian posisi keuangan yang dibentuk dalam perusahaan untuk memeriksa dan
perusahaan dan hasil-hasil usaha untuk perusahaan mengevaluasi aktivitas-aktivitasnya sebagai jasa yang
tsb. diberikan kepada manajemen.
Meyakinkan bahwa laporan keuagan disusun sesuai
dengan General Accepted Accounting principle
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 895
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 896
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 897
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
2. Sistem manual dan terotomatisasi (Manual & Automatic Sumber daya yang dipercayakan kepada
System). manajemen telah digunakan dengan sebaik-
Merupakan pemrosesan, pelaporan, penyimpanan dan baiknya. (Sesuai teori agensi untuk manajemen).
pemindahan informasi. Tanggung jawab yang dipercayakan kepada
manajemen telah dilaksanakan dengan baik,
Terdiri dari : misalnya pelaksanaan pengendalian melalui laporan
a. Perangkat lunak sistem. dan verifikasi yang obyektif oleh auditor.
b. Sistem aplikasi (sistem utama & sistem operasional).
c. Pengguna akhir & sistem departemen. Sistem Pengendalian (System Of Control )
Elemen-elemen sistem pengendalian :
1. Sarana pengendalian meliputi orang, peraturan,
3. Prosedur-prosedur pengendalian (Control procedures). anggaran, jadwal dan analisis komponen-komponen
lainnya yang bila digabungkan akan membentuk
a. Pengendalian sistem informasi umum. sistem pengendalian.
Pengendalian operasi komputer. 2. Sistem ini dapat memiliki subsistem-subsistem dan
Pengendalian pengamanan secara fisik. bisa menjadi bagian dari sistem yang lebih besar.
Pengendalian perubahan program.
Pengendalian pemgembangan sistem. Bentuk sistem pengendalian :
Pengendalian telekomunikasi. Sistem tertutup (Closed system) : tidak berinteraksi dengan
lingkungan, sejak pemakaian komputer secara luas, sistem
b. Pengendalian aplikasi. ini sering digunakan.
Dirancang untuk memastikan pemrosesan transaksi yang
terotorisasi, akurat dan lengkap, mulai dari masukan (input) Sistem terbuka (Open system) : memiliki interaksi dengan
pemrosesan (process) dan keluaran (output) informasi. lingkungan.
Pengendalian ini mencegah, mendeteksi dan memperbaiki
kekeliruan. Auditor internal berhubungan dengan kedua sistem
tersebut.
c. Pengendalian pengganti.
Mengatasi atau mengurangi kelemahanpada aplikasi lainnya Sistem umpan balik : sistem lingkaran tertutup (closed-loop
dan pengendalian umum. system) yang lebih umum, misalnya sistem pemesanan
ulang persediaan.
Pengendalian Preventif, Detektif & Korektif (Preventive,
Detective & Corrective Controls) Semua sistem operasi memiliki bagian dasar yang terdiri
Pengendalian preventif : pengendalian yang atas :
diterapkan untuk mencegah hasil – hasil yang tidak 1. Masukan (input).
diharapkan sebelum terjadi. 2. Pemrosesan (processing).
Pengendalian detektif : pengendalian yang 3. Keluaran (output).
dirancang untuk menemukan hasil-hasil yang tidak
diharapkan pada saat terjadi.
Pengendalian korektif : pengendalian yang
dirancang untuk memastikan bahwatindakan
korektif diambil untuk memperbaiki hal-hal yang
tidak diharapkan atau untuk memastikan bahwa
hal-hal tersebut tidak terulang.
Kontrol preventif lebih efektif dari segi biaya dibandingkan Standar – standar Operasi (Operating Standards )
kontrol detektif. Kontrol detektif biasanya lebih mahal Standar-standar operasi merupakan elemen kunci dalam
dibandingkan kontrol preventif, tetapi tetap saja diperlukan. proses. Standar berperan dalam menentukan tujuan yang
Kontrol korektif dilakukan bila terjadi hal-hal yang tidak akan dicapai dan menjadi dasar pengukuran.
semestinya dan telah dideteksi.
Standar dapat berasal dari berbagai sumber :
Manfaat Pengendalian (Benefit Of Control ) 1. Standar produksi.
Pengendalian dapat membantu manajemen, sesuai filosofi 2. Standar akuntansi biaya.
manajemenen : 3. Standar tugas.
1. Pengendalian sebagai sebuah sarana(tools) untuk 4. Standar industri.
mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. 5. Standar historis.
2. Pengendalian dipandang sebagai alat ukur untuk 6. Standar estimasi terbaik.
menentukan apakah standar yang telah ditetapkan
telah tercapai. Standar tersebut bersifat :
1. Wajar.
Pengendalian yang baik, tidak hanya melindungi organisasi 2. Mengandung faktor-faktor toleransi yang layak.
tetapi juga karyawan / manajemen. Pengendalian dapat 3. Mencerminkan kondisi saat ini.
memberikan keyakinan yang memadai kepada pemilik 4. Akan menghasilkan tujuan yang diinginkan.
(stake holder) bahwa :
Standar – standar Pengendalian Internal (Standards of
Internal Control)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 898
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 899
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 900
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
RISK INVENTORY 1. Risiko yang muncul dari strategi dan aktivitas usaha
Internal Risk diidentifikasi dan diprioritaskan.
Sumber Daya Manusia (SDM) 2. Manajemen dan Dewan komisaris telah menentukan
Integritas. tingkat risiko yang dapat diterima oleh organisasi termasuk
Informasi & teknologi. penentuan risiko yang dapat dirancang untuk mencapai
Akuntansi 7 pelaporan. rencana strategi organisasi.
Keuangan. 3. Aktivitas penghindaran risiko dirancang dan
diimplementasikan untuk mengurangi / menghilangkan
Eksternal risk risiko pada tingkat yang ditentukan dapat diterima oleh
Lingkungan. manajemen dan Dewan Komisaris.
Bencana. 4. Aktivitas-aktivitas pengawasan berkelanjutan
Pasar keuangan. dilaksanakan secara periodik, menilai ulang risiko,
Peringkat. efektivitas pengendalian untuk mengelola risiko.
5. Dewan Komisaris dan manajemen menerima laporan
PERTANYAAN RISIKO (QUESTION ON RISK) periodik mengenai proses risk management.
Organisasi telah mengevaluasi berbagai cara berbeda untuk ANALYTICAL METHOD
menilai risiko. Beberapa organisasi telah membuat daftar
pertanyaan yang akan digunakan auditor dalam 1. Pembuatan bagan alir (flowchart).
merencanakan penugasan. 2. Kuesioner pengendalian intern.
3. Analisis matriks.
Electronic Commerce / e-commerce. 4. Metodologi ekstraktif COSO.
Dampak e-commerce terhadap risiko organisasi, harus 5. Metode Courtney
dapat diidentifikasi oleh auditor untuk mengurangi risiko-
risiko tersebut ke tingkat yang dapat diterima. SURVEY PENDAHULUAN (PRELIMINARY SURVEY)
Studi awal yang dilakukan internal auditor :
ELECTRONIC DATA INTERCHANGE (EDI) RISK 1. Penelaahan atas Kertas Kerja Audit (KKA) tahun
EDI : sebuah sistem komunikasi informasi komputer ke sebelumnya.
komputer yang saling terhubunguntuk dokumen-dokumen 2. Temuan-temuan audit.
bisnis yang terstandarisasi dari batas-batas organisasi. 3. Bagan organisasi.
4. Dokumen lain.
Terdapat 6 (enam) area faktor risiko : Beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila audit yang
1. Tercurinya kases informasi. dilakukan oleh internal auditor merupakan penugasan rutin
2. Hilangnya integritas data. / audit berulang (repeat audit) :
3. kuranglengkapnya transaksi.
4. Tidak tersedianya sistem EDI. STUDI AWAL (INITIAL STUDY)
5. Ketidakmampuan untuk mengamankan transaksi.
6. Kurangnya pedoman hukum. Mempelajari dokumen permanen (permanent file) berisi :
a. Salinan / copy laporan audit (audit report) terdahulu
Rumus : beserta jawabannya.
b. Informasi relevan lainnya tentang aktivitas yang diaudit.
CR EDI = CR A * CR P * CR S
Tujuannya untuk mengetahui masalah-masalah yang
CR EDI = Control Risk EDI ditemukan pada audit sebelumnya serta langkah perbaikan
CR A = Control Risk Administrative (tindak lanjut) yang telah diambil. Penelaahan literatur
CR P = Control Risk Phyisic tentang subyek merupakan hal yang penting (penugasan
CR S = Control Risk Software rutin/ penugasan baru) sebagai referensi untuk mengetahui
perkembangan terbaru tentang teori & praktik, misalnya :
RISIKO KECURANGAN MANAJEMEN (RISK OF jurnal profesi, textbook dll). Penelaahan atas bagan
MANAGEMENT FRAUD) organisasi, termasuk pernyataan tanggung jawab dan
Terdapat 3 (tiga) elemen fraud : kewenangan.
1. Kondisi yang memungkinkan terjadiya management
fraud. Beberapa hal penting dalam studi awal :
2. Motivasi yang dapat mendasari terjadinya fraud. 1. Pendokumentasian (documenting).
3. Tingkah laku majamen yang mendorong melakukan Dokumentasi berupa kuesioner penting untuk bahan
fraud. wawancara / diskusi.
BUILDING TIM RISK ASSESMENT PLAN 2. Daftar pengingat (reminder list).
Pengendalian internal, memiliki 3 (tiga) tujuan utama : Catatan atas langkah-langkah awal yang harus dilakukan
1. Efektivitas dan efisiensi opertasi. auditor mulai dari perencanaan, pekerjaan lapangan sampai
2. Keandalan pelapora keuangan. penyelesaian.
3. ketaatan terhadap hukum dan regulasi yang berlaku.
3. Daftar isi (table of contents).
MANAJEMEN RISIKO (RISK MANAGEMENT) Dilakukan sebelum perencanaan audit. Auditor dipaksa
Practice advisory No.2110-1 : penilaian kecukupan proses untuk mendaftar masalah-masalah yang harus ditangani
risk management. sesuai dengan kemajuan penugasan dan membuat acuan
Tujuan : Kertas Kerja Audit .
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 901
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 902
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 903
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
Field work merupakan proses untuk memperoleh 1. Pemilihan bidang-bidang kunci untuk monitoring &
keyakinan secara sistematis dengan mengumpulkan bahan asesmen.
bukti (evidence) secara obyektif tentang operasi entitas, 2. Pengembangan key indicator untuk monitoring &
mengevaluasinya dan : asesmen.
1. Melihat apakah operasi tsb memenuhi standar yang 3. Implementasi.
dapat diterima dan mencapai tujuan-tujuan yang telah 4. Pemeliharaan teknik-teknik audit SMART.
ditetapkan.
2. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan PENGUKURAN KINERJA (PERFORMANCE MEASUREMENT)
oleh manajemen. & PENGEMBANGAN STANDAR (DEVELOPING STANDARD)
Standar memiliki arti bagi pengukuran. Untuk melakukan
Tujuan field work memberikan keyakinan dengan audit, maka auditor perlu mencari unit pengkuran yang
melaksanakan prosedur-prosedur audit melalui program sesuai kemudian dapat ditetapkan menjadi standar.
audit sesuai tujuan audit yang ingin dicapai. Beberapa hal yang dapat dijadikan standar ; Instruksi kerja
(Work Instruction), anggaran (budget), spesifikasi produk,
PEMBUATAN STRATEGI UNTUK PEKERJAAN LAPANGAN praktik bisnis yang wajar dll.
(DEVELOPING STRATEGY FOR FIELD WORK)
Bagian dari rencana strategis meliputi : Standar memiliki arti bagi pengukuran. Untuk melakukan
1. Kebutuhan pegawai. audit, maka auditor perlu mencari unit pengkuran yang
2. Kebutuhan sumber daya dari luar. sesuai kemudian dapat ditetapkan menjadi standar.
3. Pengorganisasian staf audit. Beberapa hal yang dapat dijadikan standar ; Instruksi kerja
4. Wewenang & tanggung jawab. (Work Instruction), anggaran (budget), spesifikasi produk,
5. Struktur pekerjaan lapangan. praktik bisnis yang wajar dll. Beberapa standar telah
6. Waktu pelaksanaan pekerjaan lapangan. ditelaah oleh Dewan Keselamatan Nasional (National Safety
7. Metode pekerjaan lapangan. Council) dan apabila telah divalidasi, maka dapat digunakan
8. Metode pendokumentasian. oleh auditor untuk dibandingkan dengan hasil pengukuran.
9. Penyiapan laporan. Metode yang diterapkan adalah bekerjasama dengan klien
10. Rencana kontinjensi. untuk mengembangkan standar pengendalian keselamatan.
Konsep strategi audit ini merupakan bagian integral dari BENCH MARKING & EVALUATION
perencanaan dan berlaku bagi semua jenis organisasi audit. Penggunaan benchmarking ditujukan untuk meningkatkan
semua tingkatan fungsi auditor internal. Benchmarking
TIM AUDIT DENGAN PENGARAHAN MANDIRI (SELF dapat diterapkan pada filosofi dasar hubungan audit
DIRECTED AUDIT TEAM) & AUDIT BERHENTI & BERLANJUT internal dengan organisasi, organisasi dari fungsi audit.,
(STOP & GO AUDITING) proses perencanaan, penentuan risiko, proses evaluasi diri,
Tim tsb membuat keputusan sendiri, kadang-kadang dengan fieldwork, metode audit & evaluasi, proses pelaporan dll.
bantuan ahli bersama pimpinan tim memberikan keahlian Evaluasi secara periodik atas standar yang ditetapkan perlu
keahlian dan bantuan dalam pengambilan keputusan. dilakukan, karena standar yang telah ditetapkan pada masa
Teknik stop & go auditing melewati proses penyaringan lalu, barangkali untuk saat ini sudah tidak relevan lagi, yang
awal. Tujuan teknik tsb untuk memberdayakan auditor antara lain disebabkan terdapat perubahan kondisi.
lapangan untuk menghentikan audit selama survey
pendahuluan atau waktu lainnya apabila tidak PENGUJIAN (TESTING) & TEKNIK PENGUJIAN PROSES
ditemukanpenyimpangan yang potensial atau tidak ada SELEKSI TRANSAKSI (THE TECHNIQUE FOR EXAMINING
indikasi risiko yang substansial. SELECTIONS TRANSACTION PROCESS)
Tujuan khusus proses testing untuk menentukan :
CONTROL SELF ASSESSMENT (CSA) 1. Validitas : kelayakan, keaslian & kewajaran.
CSA merupakan salah satu jenis audit partisipasif. Audit 2. Akurasi : kuantitas, kualitas, klasifikasi.
partisipasi merupakan proses yang menerapkan berbagai 3. Ketaatan dengan prosedur, regulasi, hukum yang berlaku
tingkat kemitraanantara auditor dan klien (auditee). Audit dll.
partisipasi dalam mencapai tujuan audit terbukti lebih 4. Kompetensi pengendalian ; tingkat kenetralan risiko.
efektif & efisien
Teknik audit :
BAGIAN DARI PEKERJAAN LAPANGAN (ELEMENT OF FIELD 1. Mengamati.
WORK ) 2. Mengajukan pertanyaan.
Tujuan audit berbeda dengan tujuan operasi dan prosedur 3. Menganalisis.
audit juga berbeda dengan prosedur operasi. Tujuan audit 4. Memverifikasi.
ditetapkan oleh auditor sedangkan tujuan operasi 5. Menginvestigasi.
ditetapkan oleh manajemen. 6. Mengevaluasi.
Prosedur audit : sarana yang digunakan auditor untuk PENERAPAN TEKNIK AUDIT (APPLYING THE AUDIT
memenuhi tujuan audit. TECHNIQUE)
Perbedaan Audit fungsional & audit organisasional :
AUDIT SMART (SELECTIVE MONITORING & ASSESSMENT
OF RISKS & TRENDS) Audit fungsional :
Metode ini menggunakan indikator kunci (key indicator) 1. Audit yang mengikuti proses dari awal hingaa akhir dan
sebagai elemen dasar dari proses audit. Audit SMART melintasi lini organisasi.
meliputi 4 tahap :
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 904
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
2. Cenderung lebih berfokus pada oprasi dan proses 6. Bukti yang menguatkan (cooroborative evidence).
dibandingkan pada administrasi dan orang-orang yang ada 7. Bukti opini / aturan opini (opinion rule).
dalam organisasi. 8. Bukti kabar angin (hearsay evidence).
3. Memiliki kesulitan khusus karena luasnya cakupan
(scope). Sifat Bukti Audit :
4. Dapat memberikan manfaat khusus bagi manajemen. 1. Bukti fisik (physical evidence).
2. Bukti pengakuan (testimonial evidence).
Audit organisasional : 3. Bukti dokumen (documentary evidence).
1. Tidak hanya memperhatikanaktivitas yang dilakukan 4. Bukti analitis (analytical evidence).
dalam organisasi tetapi juga tentang pengendalian
administratif yang digunakan untuk memastikanbahwa Standar-standar Bukti Audit ;
aktivitas-aktivitas tersebut dilaksanakan. 1. Kecukupan.
2. Pendekatan organisasional yang tajam dapat memberikan 2. Kompetensi.
pandangan yang luasatas oparesi, lebih baik dari pada 3. Relevansi.
pengujian transaksi.
3. Auditor internal harus memiliki pengetahuan PENANGANAN BUKTI YANG SENSITIF (THE HANDLING OF
administratif dan pengendalian manajemen dalam suatu SENSITIVE EVIDENCE)
usaha / bisnis. Rencana tsb mencakup metode untuk menjaga integritas
4. Auditor internal juga harus mengetahui prinsip-prinsip dokumen termasukmasalah penyimpanan dokumen yang
perencanaan & pengarahan. aman. Dalam situasi yang sangat sensitif yang akan
berakibat tindakan hukum, perlu konsultasi dengan
KONSULTAN (CONSULTANS) penasihat hukum untuk menjaga bukti dari tindakan yang
Setiap organisasi memerlukan konsultan dari luar untuk mungkin terjadi.
melakukan studi manajemen, membuat evaluasi dan
mengajukan rekomendasi untuk memperbaiki masalah PEKERJA LAPANGAN DALAM LINGKUNGAN TEKNOLOGI
organisasi. Konsultan luar, biasanya mengenakan tarif yang TINGGI (FIELD WORK IN A HIGH TECHNOLOGY
sangat mahal. Auditor internal harus ingat bahwa konsultan ENVIRONMENT)
tsb hanya membantu, tidak mengambil alih evaluasi atau Perkembangan perusahaan yang sangat pesat yang
melindungi tanggung jawab auditor. Pradigma baru auditor menggunakan teknologi tinggi, misalnya ecommerce, EDI, e-
internal adalah dapat berfungsi sebagai internal consultant. procurement dll, mengharuskan perusahaan menerapkan
sistem yang lebih canggih. Beberapa perusahaan telah
OUTSOURCING & COSOURCING menerapkan enterprise wide system atau sistem
Auditor internal dapat minta bantuan jasa dari tenaga ahli perencanaan sumber daya perusahaan. Sering disebut ERP
(spesialis) bidang tertentu dari luar (outsourcing) atau mitra (enterprise resources planning). Software yang digunakan
(cosourcing), misalnya produksi, aktuaris dll. Pimpinan antara lain SAP,PeopleSoft, Baan, J.D Edward dll.
auditor internal bertanggung jawab atas atas kulaitas yang
diberikan oleh pihak luar tsb (tenaga outsoucing). AUDIT FINDINGS
Penggunaan outsoucing maupun cosourcing yang memiliki
keahlian / kompetensi tinggi dapat meningkatkan SIFAT TEMUAN AUDIT (THE NATURE OF AUDIT FINDINGS)
kredibilitas auditor internal. Sifat Temuan Audit :
• Temuan audit dapat memiliki berbagai bentuk & ukuran.
PENELAAHAN ANALITIS (ANALYTICAL REVIEWS) • Temuan audit sering disebut kekurangan (deficiencies).
Contoh analaytical review : • Istilah “temuan” cenderung terlalu negatif, sedang
1. Analisis trend. “kondisi” relatif lebih tepat dan tidak menimbulkan sikap
a. Perataan eksponensial. defensif bagi auditee.
b. Rata-rata tertimbang. • Temuan audit menjelaskan bahwa sesuatu baik saat
sekarang (current) atau masa lalu (historis) serta yang
2. Analisis rasio. mungkin terjadi dimasa yang akan datang (future) terdapat
a. Perputaran persediaan (inventory turnover). kesalahan.
b. Perputaran karyawan.
SIFAT TEMUAN AUDIT (THE NATURE OF AUDIT FINDINGS)
3. Analisis regresi. Standar 2310 SPPIA :
Menggunakan alat bantu program komputer, dapat • Auditor internal harus mengidentifikasi informasi yang
memudahkan tugas auditor internal dalam melakukan cukup (sufficient), andal (reliable), relevan (relevance) dan
analisis regresi. berguna (usefulness) untuk mencapai tujuan penugasan.
• Practice advisory 2410-1 dari Standar : “kriteria
komunikasi”. Observasi & rekomendasi harus didasarkan
BUKTI HUKUM (LEGAL EVIDENCE) & BUKTI AUDIT (AUDIT pada atribut : kriteria, kondisi, penyebab & dampak.
EVIDENCE)
Bukti hukum sangat mengandalkan pengakuan lisan. Bukti Kriteria (criteria) : standar, ukuran atau ekspektasi yang
audit mengandalkan bukti dokumen. Jenis-jenis bukti : dipakai untuk evaluasi / verifikasi (apa yang seharusnya ada
1. Bukti terbaik (best evidence). / harapan)
2. Bukti sekunder (secondary evidence).
3. Bukti langsung (direct evidence). Kondisi (condition) : bukti faktual yang ditemukan saat
4. Bukti tidak langsung (circumstantial evidence). pengujian (apa yang ada / kenyataan).
5. Bukti yang meyakinkan (conclusive evidence).
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 905
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
Penyebab (Causes) : alasan perbedaan antara harapan ELEMEN-ELEMEN TEMUAN AUDIT (ELEMENTS OF A AUDIT
dengan kondisi aktual (mengapa ada perbedaan). FINDINGS)
• Kriteria (Criteria) : tujuan & sasaran serta kualitas
Dampak (Effect) : Risiko / eksposur yang dihadapi pencapaian.
organisasikarena kondisi tidak sama dengan kriteria (akibat • Kondisi (Condition) : merupakan jantungnya temuan.
perbedaan) • Penyebab (Causes) : memerlukan latihan pemecahan
masalah (problem solving).
Practice advisory 2420-1 dari Standar : “kualitas kriteria • Dampak (Effect) :
komunikasi”a.l : obyektif, jelas, ringkas, konstruktif & tepat 1. Temuan ttg keenomisan & efisiensi :diukur dalam $
waktu. atau Rp.
2. Temuan ttg keefektivan : ketidakmampuan untuk
Saran-saran untuk perbaikan (suggestion for menyelesaikan hasil akhir.
improvement). • Kesimpulan (Conclusion) : harus didukung dengan fakta.
Temuan audit membutuhkan tindakan perbaikan. • Rekomendasi (Recommendation) : tindakan yang dapat
Manajer operasi memiliki hak untuk untuk dipertimbangkan oleh manajemen untuk memperbaiiki
mengimplementasikan saran tersebut atau tidak. kondisi yang salah atau memperkuat sistem pengendalian
intern.
Temuan audit yang dapat dilaporkan.
Tidak setiap kelemahan dapat dilaporkan. PEMBAHASAN TEMUAN (DISCUSSION OF FINDINGS)
Temuan audit yang dapat dilaporkan, harus Pencatatan temuan audit : Aktivitas pencatatan temuan
memiliki kriteria : cukup signifikan, didasarkan audit internal (Internal Audit activity Records of Audit
fakta, obyektif, relevan dan cukup meyakinkan. Findings). Dibuat sesuai dengan tujuan.
PENDEKATAN UNTUK KONSTRUKSI TEMUAN (APPROACH Laporan pencatatan Temuan Audit (Record Audit Findings) :
TO FINDING CONTRUCTION) Memberikan acuan untuk bahan pembahasan.
Kemampuan Internal Auditor : Digunakanuntuk mengkomunikasikan temuan dengan
• Sangat dipengaruhi oleh pengalaman (experience). auditee (klien) dan untuk mendapatkan tanggapan tertulis.
• Memerlukan naluri bisnis (business instinc) yang baik
untuk mengembangkan temuan. Keahlian komunikasi sangat penting bagi Auditor Internal,
terutama dalam presentasi hasil audit.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan Internal
Auditor: PENELAHAAN PENGAWASAN (SUPERVISORY REVIEWS)
Tidak mengganti pertimbangan audit dengan • Seharusnya setiap temuan audit yang dilaporkan telah
pertimbangan manajemen. melalui penelahan pengawasan (supervisory review) yang
Bertanggungjawab untuk memberikan bukti. ketat.
Tertarik pada perbaikan kinerja, namun tidak • Tujuannya untuk mempertahankan kredibilitas aktivitas
mutlak. audit internal.
Meninjau temuan audit secara kontinyu, sebab • Penyelia (supervisor) audit harus melakukan review secara
dimungkinkan temuan audit tsb sudah tidak dapat rutin / periodik untuk menjaga mutu /kualitas audit.
dipertahankan (tidak relevan) pada saat berjalannya
waktu. PELAPORAN TEMUAN AUDIT (REPORTING DEFICIENCIES OF
AUDIT FINDINGS)
MENAMBAH NILAI (ADDING VALUE) Beberapa organisasi audit menyusun ringkasan
Untuk menambah nilai Auditor Internal : eksekutif (executive summary) atas laporan audit
• Meyakinkan bahwa temuan dan rekomendasi yang internal.
diberikan memiliki dampak positif bagi organisasi.
• Memberikan kontribusi yang berarti bagi tujuan dan Ringkasan eksekutif :
kesuksesan organisasi. 1. biasanya dibuat dalam satu halaman.
2. menjelaskan lingkup audit.
Auditor Internal seharusnya : 3. menyajikan opini audit secara keseleruhan.
1. Meningkatkan citranya sebagai penambah nilai. 4. menyajikan penilaian auditor atas obyek / operasi
2. Fokus pada aktivitas dan jasa yang bernilai tinggi. yang diaudit.
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 906
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
REPORT
Cara meningkatkan proses penulisan laporan:
APA MAKSUD & TUJUAN PELAPORAN (WHAT THEY ARE & 1. Penentuan standar minimum penerimaan laporan
WHAT THEY DO) melalui manual penulisan.
Auditor internal harus bisa mempresentasikan hasil audit 2. Mengkomunikasikan standar standar tersebut
kepada pihak manajemen termasuk Board of Director. kepada staf melalui pelatihan.
3. Memperkuat standar standar yang telah ditetapkan
Fungsi laporan audit : dengan pengeditan yang independen atau melalui
1. Mengkomunikasikan. evaluasi seluruh laporan terhadap standar tersebut.
2. Menjelaskan. 4. Meyakinkan dimuatnya seluruh unsur dari temuan.
3. Mempengaruhi.
MEMASARKAN LAPORAN AUDIT (MARKETING THE AUDIT
Auditor harus berusaha agara laporan audit yang dibuat REPORT)
tidak membosankan bagi penerima laporan (manajemen). Tujuannya untuk memotivasi para penerima laporan agar
menginginkan laporan tersebut.
FILOSOFI LAPORAN (REPORT PHILOSOPHY)
Laporan audit : Cara efektif memasarkan laporan audit:
1. Mempresentasikan temuan audit dengan jelas & 1. Menjelaskan proses audit sebagai suatu tambahan yang
sederhana. partisipatif bagi manajemen
2. Mendukung kesimpulan dengan bukti yang 2. Menguraikan profesionalisme dari staf audit
persuasif. 3. Mengidentifikasikan anatomi dari sebuah temuan audit
3. Memberikan arah pada pengambilan keputusan secara sederhana
manajemen melalui rekomendasi perbaikan. 4. Menguraikan keuntungan keuntungan yang dihasilkan
dari penggunaan laporan untuk setiap tingkatan
Sasaran laporan audit : manajemen
1. Menginformasikan 5. Menjelaskan bagaimana manajemen dapat memperoleh
2. Mempengaruhi bantuan dari staf audit dalam menyelesaikan permasalahan
3. Memberikan hasil. permasalahan manajemennya secara objektif.
Unsur unsur laporan Audit: KOMUNIKASI (COMMUNICATION)
1. Identifikasi kesulitan dengan jelas & dapat dipahami Salah satu cara komunikasi melalui laporan. Komunikasi
,atau kesempatan untuk perbaikan. tergantung pada penerimanya yang terdiri dari persepsi dan
2. Dukungan persuasif dan nyata untuk kesimpulan ekspektasi. Sasaran prinsip komunikasi bagi auditor
dan bukti atas pentingnya nilai mereka. internal, untuk :
3. Memberikan cara cara yang membangun dan 1. Memberikan informasi yang berguna & tepat waktu
praktis dalam mencapai perubahan yang diinginkan. untuk hal-hal yang signifikan.
2. Mempromosikan peningkatan pengendalian &kinerja
FRIKSI DLM PENULISAN LAPORAN (REPORT WRITING organisasi.
FRICTION)
Beberapa alasan: PROSEDUR PELAPORAN (REPORT PROCEDURE)
Penulisan ulang supervisi. Tanggung jawab auditor atas pelaporan hasil audit:
Pelaporan dibawah tekanan. 2400 - Mengkomunikasikan hasil audit
Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk (Communicating Result)
penulisan 2410 – Kriteria untuk Melakukan Komunikasi
laporan. (Criteria For Communicating)
Draf yang buruk. 2420 – Kualitas Komunikasi (Quality of
Kemampuan menulis yang lemah. Communications)
Perbedaan opini antara auditor dan supervisor 2421-Kesalahan dan kurang saji (Errors and
mereka. omissions).
Penulisan laporan dilakukan jauh dari lokasi audit. 2430- Pengungkapan Penugasan atas
Kurangnya minat klien. Ketidakpatuhan terhadap standar (Engagement
Disclosure of Noncompliance with the Standards
SOLUSI YANG DITAWARKAN (PROPOSED SOLUTION) 2440-Penyebarluasan Hasil (Disseminating Result)
Langkah langkah untuk memperbaiki proses pelaporan:
1. Menyusun sebuah manual penulisan untuk aktivitas LAPORAN LAPORAN INFORMAL (INFORMAL REPORT)
audit. Laporan audit informal :
2. Untuk aktivitas audit internal yang lebih besar, perlu 1. Memiliki panjang yang berbeda beda.
dipikirkan pertimbangan untuk menggunakan 2. Dapat disajikan dalam satu halaman.
seorang editor guna menelaah laporan sebelum 3. Jika lebih dari satu halaman perlu dibuat ringkasan
diserahkan kepada supervisornya. pendek sebagai surat pengantar laporan.
3. Melakukan pelatihan penulisan &pemrosesan
laporan didalam organisasi audit yang jika KOMUNIKASI DENGAN PIHAK DILUAR ORGANISASI
memungkinkan, dilaksanakan oleh auditor itu (COMMUNICATION OUTSIDE THE ORGANIZATION)
sendiri. Laporan lisan : bukan pengganti laporan tertulis.
4. Penggunaan format yang dapat memastikan telah Beberapayang perlu dipertimbangkan
dimuatnya seluruh unsur dari sebuah temuan. 1. Fleksibilitas
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 907
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 908
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
3. Computer fraud dapat dicapai dengan mengganggu Partisipasi dari internal auditor, lawyer, investigators,
perangkat lunak (software) yang mengolah data perusahaan security personnel, dan spesialis lainnya dari dalam maupun
atau Computer istruction . Cara ini meliputi mengubah luar perusahaan. Internal auditor harus dapat mengakses
software, membuat copy ilegal atau menggunakannya fakta dari seluruh fraud investigation :
tanpa otorisasi (unauothorized). a) Menjelaskan kebutuhan control yang harus
diimplementasi atau kekuatan
4. Computer fraud dapat dilakukan dengan mengubah atau b) Design audit test untuk membantu pengungkapan
merusak data files organisasi / perusahaan atau membuat adanya fraud dalam masa yang akan datang.
copy, menggunakan atau melakukan pencarian terhadap c) Membantu mempertemukan tanggung jawab internal
data tanpa otorisasi. auditor dalam memelihara pengetahuan dari fraud.
5. Computer fraud dapat dilaksanakan dengan mencuri atau Pelaporan / Reporting of fraud
menggunakan secara tidak benar system output. Report harus dibuat / dikeluarkan dengan kesimpulan dari
fase investigasi & harus termasuk seluruh finding,
INTERNET FRAUD (Kejahatan Internet) kesimpulan, rekomendasi, dan tindakan perbaikan yang
Dewasa ini kejahatan dalam dunia internet /maya (cyber telah diambil.
crime) telah melanda semua sektor, tak terkecuali dunia
usaha. Cyber crime dapat dilakukan oleh individu maupun AUTHORITY (Otoritas)
kelompok via internet, seperti blackmail, hacking, cracking, Tanggung jawab dalam mendeteksi fraud dapat dilakukan
carding, denial of services attach (DOS), pencurian identitas sepanjang otoritas yang diberikan dalam pemeriksaan area
(theft of identity), serta praktek kecurangan (fraud). potesial dari fraud. Internal auditor tidak dapat bekerja jika
terdapat pembatasan.
Cyber crime dapat terjadi kapan saja dan di organisasi mana
saja. Dalam hal ini, Cyber crime sangat sulit untuk dicegah Tanggung jawab management :
karena memerlukan teknologi yang amat canggih untuk 1. Menetapkan iklim moral dalam fungsi diperusahaan.
mendeteksinya. Jika zaman dahulu metode hacking masih 2. Menyediakan organisasi untuk menyempurnakan
berbasis command-line, maka saat ini sudah berganti rencana dan kebijakan yang harus dijalankan.
menjadi Graphical User Interface (GUI), bahkan melalui 3. Menetapkan dan menegelola internal control
Internet Relay Chat (ICT) para hacker dapat saling bertukar 4. Menetapkan dan mengelola jalur komunikasi dan system
informasi menggunakan koneksi jaringan internet yang reporting dalam organisasi dan untuk mengetahui apa yang
terbuka. akan terjadi berikutnya.
RESPONSIBILITY (Tanggung jawab) AUTHORITY (Otoritas)
Jika internal auditor diatur untuk bertanggung jawab dalam
Historical Perspective investigasi dari potensial kesalahan yang terjadi pada
• Pada awalnya perhatian utama auditor langsung seluruh level, maka BOD harus memberikan otoritas,
mendeteksi terjadi error atau fraud. Fungsi internal auditor sebagai berikut :
lebih bersifat protektif dan detective daripada constructive. • Review dan comment pada annual report dari manager
Saat itu belum ada standard yang baku. pada seluruh level dalam otoritas organisasi untuk
pembayaran dana.
• Berdasarkan Statement on Internal Auditing Standards • Audit seluruh konsultasi yang diatur dan dievaluasi baik
(SIAS) No.3 dijelaskan fungsi dan tanggung jawab dari dokumentasi dan dasar pembenarannya.
internal auditor dalam menghadapi fraud. • Analisa prosedur organisasi dan prakteknya untuk
pembukaan dan pemeliharaan account bank. Berikan
INTERNAL AUDITOR RESPONSIBILITY : Prevention & rekomendasi jika dibutuhkan control.
Detection of Fraud • Review approval transaksi pada executive level
• Pencegahan / Prevention of fraud • Memiliki akses dalam menindak BOD
Tanggung jawab utama berada pada manajemen. Tanggung • Review transaksi dengan subsidiary dan organisasi yang
jawab internal auditor terletak pada pemeriksaan dan berhubungan.
evaluasi kelengkapan dan keefektifan tindakan yang • Test dokumentasi dari supporting financial report .
dijalankan management untuk memenuhi kewajibannya • Monitor compliance dengan kebijakan penyimpanan
catatan perusahaan.
• Deteksi / Detection of fraud • Menanyakan kepada manager apakah telah terjadi
Internal auditor harus memeliki pengetahuan terhadap kebijakan illegal yang memiliki kontribusi pada praktek.
fraud untuk dapat mengidentifikasi indikasi fraud. Jika • Monitor konflik organisasi pada interest policy. Seperti
control terhadap kelemahan yang signifikan telah dideteksi, pertanyaan apakah karyawan perusahaan memiliki
sebagai tes tambahan internal auditor harus menambahkan hubungan dengan suppliers, kontraktor, dan pelanggan
test langsung terhadap identifikasi dan indicator fraud. termasuk hubungan keluarga dan kesepakatan diluar bisnis.
Walau audit prosedur serta professional care dari internal
auditor telah dilakukan dengan baik belum tentu dapat DETECTION (Deteksi)
menjamin sepenuhnya fraud dapat dideteksi. • Jika internal auditor ingin sukses dalam mendeteksi fraud,
maka internal auditor harus membangun kesadaran fraud
INTERNAL AUDITOR RESPONSIBILITY : Investigation & terjadi.
Reporting of Fraud • Bagaimana langkah awal yang harus dilakukan oleh
Investigasi Investigation of fraud internal auditor adalah menyediakan waktu lebih untuk
Fraud investigation mungkin telah diarahkan atau telah ada
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 909
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
menjelaskan apakah dan resiko system control computer manager adalah mengambil keuntungan untuk diri mereka
dan bagaimana seharusnye menghadapinya. sendiri dengan berbuat curang di organisasi.
DETECTION OF FRAUD By Internal Auditor • Kecurangan oleh manager dapat terjadi karena mereka
Beberapa hal yang harus dimiliki oleh auditor internal agar memiliki posisi dan kekuasaan dan kepercayaan yang
pendeteksian fraud lebih lancar sbb : diberikan oleh pimpinan.
1. Memiliki keahlian (skill) dan pengetahuan
(knowledge) yang memadai dalam mengidentifikasi • Management fraud dapat terjadi ketika manager memiliki
indikator terjadinya fraud. Dalam hal ini auditor kesempatan dan keinginan untuk “lebih baik”, status, atau
internal harus mengetahui secara mendalam ego mereka untuk berbuat curang. Kesempatan untuk
mengapa seseorang melakukan fraud termasuk berbohong besar ketika mereka memiliki posisi yang empuk
penyebab fraud, jenis-jenis fraud, karakterisitik didalam perusahaan. Biasanya mereka / manager memiliki
fraud, modus operandi (teknik-teknik) fraud yang kekebalan dalam pengecekan dan keseimbangan karena
biasa terjadi. mereka memiliki juga otonomi atas unit / departemen nya.
2. Memiliki sikap kewaspadaan yang tinggi terhadap
kemungkinan kelemahan pengendalian intern REASONS OF MANAGEMENT FRAUD (Alasan dibelakang
dengan melakukan serangkaian pengujian (test) kecurangan fraud)
untuk menemukan indikator terjadinya fraud. Profit centers dapat mengubah fakta dari
Apabila diperlukan dapat menggunakan alat bantu divestment yang dimiliki.
(tool) berupa ilmu akuntansi forensik (forensic Sebuah profit center dijalankan dengan keras dan
accounting) untuk memperoleh bukti audit (audit cepat.
evidence) yang kuat & valid. Corporate management hanya melihat bottom line
3. Memiliki keakuratan & kecermatan (accuracy) saja tanpa mempertimbangkan harga / nilai dari
dalam mengevaluasi indikatorindikator fraud divisi tersebut.
tersebut. Manager yang tidak memiliki kompetensi dapat
bertahan.
Sebagian besar kecurangan ini dapat dideteksi melalui : – Manager yang baik dapat menjaga
1. Keluhan dari rekan kerja yang jujur. perubahan, sedangkan manager yang tidak
2. Laporan dari rekan. baik sebaliknya. Pada beberapa contoh,
3. Pemasok yang tidak puas dan menyampaikan komplain consultants menemukan beberapa manager
ke perusahaan. tidak dapat menunjukkan produktifitas yang
baik. Biasanya mereka memake up laporan
Atas sangkaan / dugaan terjadinya kecurangan ini kemudian dan menyembunyikan fakta.
dilakukan analisis terhadap tersangka atau transaksinya. Performance mungkin mendistorsi jaminan untuk
Pendeteksian atas kecurangan ini dapat dilihat dari mendapatkan bonus yang lebih tinggi.
karakteristik (Red flag) si penerima maupun si pemberi. Manager dalam banyak organisasi berpartisipasi
dalam rencana insentif management. Performance
Orang-orang yang menerima dana hasil fraud / korupsi yang lebih baik tentunya akan mendapatkan bonus
ataupun penggelapan dana lainnya, pada umumnya yang lebih besar pula.
mempunyai karakteristik (red flag) sbb :
1. The Big Spender Hal ini mendorong para manager untuk berlomba-lomba
2. The Gift taker “menyulap performance menjadi lebih baik” guna
3. The Odd couple mendapatkan bonus.
4. The Rule breaker 1. Keinginan untuk menjadi / menggantikan manager
5. The Complainer dengan cara-cara yang curang.
6. The Genuine need 2. Ambisi orang / karyawan dalam untuk menjadi
/menggantikan manager walaupun menggunakan
HAZARD IN INTEROGATIONS cara-cara yang curang.
• Interogasi tidaklah terlalu sulit, interogasi dapat sangat 3. Manager yang tak mengindahkan moral dapat
berbahaya bagi interrogator dan bagi organisasinya. membuat konflik kepentingan.
Karyawan yang menjadi tersangka dari pencurian dan fraud 4. Profit dapat menggelembungkan untuk
tetap memiliki hak hukum menurut undang-undang. mendapatkan keuntungan pada market places.
5. Financial officers atau executive yang mengelola
• Jika karyawan tersangka tidak salah maka ia dapat saham perusahaan akan membuat celah dipasar,
menuntut interrogator dan organisasinya (dalam hal ini atau mencari untuk mendapatkan credit line yang
department internal audit). tidak digaransi, yang dapat menggelembungkan
nilai profit perusahaannya. Mereka melakukan ini
• Para internal auditor harus menyadari bahaya hukum dari karena memiliki kesempatan dan tidak takut
efek interograsi ini. ketahuan atau dideteksi.
MANAGEMENT FRAUD (kecurangan Manajemen) SYMPTOM OF MANAGEMENT FRAUD (Gejala Kecurangan
• Management fraud meminta pertimbangan yang khusus. Manajemen)
Bentuk fraud management fraud berada dibawah definisi Report dilaporkan tidak on time :
legal yang terbatas dari penggelapan, fraud, dan pencurian. Manager secara rutin mengambil alih pekerjaan
anak buahnya
• Bentuk praktek management fraud yang dilakukan oknum
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 910
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
Tidak ada kepatuhan pada petunjuk perusahaan Amerika). Fungsinya secara umum sama dengan yang ada
dan prosedur dalam GAS.
Pembayaran piutang dagang ke creditor didukung
dengan copy faktur / invoice bukan dengan aslinya. Diantara fungsi-fungsi tersebut adalah:
Komisi penjualan tidak dimasukkan dalam system a. Mengerjakan fungsi-fungsi pengumpulan bahan bukti,
sales yang resmi misalnya:
Negatives debit memo 1. Akses file
2. Membuat atau melakukan re-organisasi file untuk
SYMPTOM OF FRAUD : General keperluan audit
Sebagian besar bukti-bukti kecurangan merupakan bukti- 3. Seleksi data tertentu
bukti tidak sifatnya langsung. Petunjuk adanya kecurangan 4. Penyusunan data statistik
biasanya ditunjukkan oleh munculnya gejala-gejala 5. Pembuatan laporan
(symptoms) sbb : 6. Perhitungan-perhitungan tertentu
1. Adanya perubahan gaya hidup atau perilaku seseorang.
2. Dokumentasi yang mencurigakan. b. Mengerjakan fungsi-fungsi bantuan audit, misalnya :
3. Keluhan dari pelanggan (customer) / pemasok (supplier). 1. Mengaudit kwalitas data
4. Kecurigaan dari rekan sekerja. 2. Mengaudit kwalitas sistem, ataupun pengendalian
intern
WARNING SIGNS 3. (internal controls)
Warning sign timbulnya fraud dapat diketahui oleh Auditor 4. Mengidentifikasi data tertentu untuk kepentingan
Internal pada saat melakukan audit kinerja (performance audit
audit), audit keuangan (financial audit) maupun audit 5. Melakukan analisis data maupun sistem (khususnya
operasional (operational audit) berupa red flag atau fraud pengendalian intern)
indicator. Dalam hal perencanaan audit (audit plan) guna
mencari informasi tentang masalah-masalah keuangan yang Program Khusus (Purpose-written Programs)
dihadapi para karyawan atau konflik yang terjadi antara Adalah program komputer yang dirancang untuk
perusahaan dan karyawan sebagai warning sign melaksanakan tugas audit dalam keadaan khusus. Program
ini dapat disiapkan oleh auditor, atau programmer luar yang
Auditor harus waspada apabila memperoleh informasi ditugasi oleh auditor. Dalam beberapa hal, agar dapat lebih
sebagaiberikut : efisien dibandingkan dengan jika program tersebut
1. Terdapat perubahan yang tidak biasa pada perilaku dikembangkan secara independen, maka program satuan
dan pola hidup karyawan yang mengelola aktiva- usaha yang ada dapat digunakan oleh auditor dalam bentuk
aktiva perusahaan yang rentan terhadap aslinya atau dalam bentuk yang sudah dimodifikasi.
penyalahgunaan.
2. Karyawan yang menangani aktiva-aktiva Program Utilitas (Utility Programs)
perusahaan menghadapi kesulitan keuangan. Program utilitas (utility programs) adalah program yang
3. Karyawan yang mengelola aktiva-aktiva perusahaan digunakan oleh perusahaan untuk melaksanakan fungsi
ternyata tidak disenangi oleh karyawan-karyawan pengolahan umum, seperti: sort, create, split/merge file,
lain. copy fiIes, delete fiIes, restructure file, dump file dan
pencetakan file. Program ini pada umumnya tidak dirancang
SOFTWARE AUDIT DAN PROSEDUR untuk tujuan audit, oleh karena itu mungkin tidak memiliki
kemampuan seperti penghitungan record secara otomatis
Cara Mendapatkan Software Audit (automatic record count) atau total kontrol (control totals).
1. Membuat sendiri program audit.
2. Dibuatkan oleh software house sesuai dengan spesifikasi Perangkat Lunak Audit Umum/Generalized Audit Software
yang telah ditentukan auditor. (GAS)
3. Membeli software audit umum. Perangkat lunak audit umum adalah perangkat lunak yang
dirancang secara khusus untuk mendukung penggunaan
Setiap cara yang dipilih memiliki keunggulan dan kelemahan teknologi informasi dalam auditing.
baik dari segi penggunaan maupun biaya perolehannya.
Secara umum Generalized Audit software (GAS) digunakan
untuk menyelesaikan 6 jenis tugas/task sebagai berikut:
Jenis Software Audit 1.Memilih dan mencetak audit samples. Contohnya ialah:
1. Package Programs saldo piutang tertentu dan sekaligus mencetak
2. Purpose-written Programs surat konfirmasi
3. Utility Programs untuk dikirim kepada pelanggan.
4. Generalized Audit Software Komponen tertentu dari persediaan (inventory
5. Microcomputer Software items)
Fixed asset tertentu, tambahan/pembelian baru
Program Paket (Package Programs) atau
Software audit yang dirancang untuk entitas bisnis tertentu penghapusannya.
atau kegiatan divisi tertentu, seperti asuransi, dan bank. voucher yang dibayar untuk review pengeluaran-
Software ini untuk membantu audit (khususnya pengeluaran.
operasional), yaitu untuk menilai kehandalan suatu sistem Records tentang pemasok untuk cek utang-utang
aplikasi. Contoh yang ada misalnya: Automator Quality dagang.
Assurarrce (buatan NCC Inggris) dan Navigator (buatan E&Y
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 911
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
2. Memeriksa records berdasarkan kriteria tertentu yang a. Persyaratan peralatan dan software
ditetapkan auditor. Contohnya adalah: Pertama sekali auditor harus memiliki dengan sah satu atau
Review saldo piutang yang melewati credit limit. beberapa paket software audit yang didukung dengan
Review persediaan yang jumlah/nilainya negatif peralatan yang memadai untuk menjalankan software
(minus, tidak mungkin) atau saldonya tidak terlalu tersebut. Pemilihan peralatan harus memperhatikan
besar/masuk akal. mengenai jumlah memori, kapasitas harddisk, kecepatan
Review daftar gaji apakah pegawai yang sudah dan fasilitas penyimpanan data eksternal.
berhenti atau pindah kerja masih dibayar, atau uang
lembur yang diragukan kebenarannya. b. Persyaratan Ketrampilan
Review deposito atau rekening bank, khususnya Auditor harus sudah akrab dengan lingkungan yang
transaksi penyetoran dan pengambilan yang dikomputerisasi dan cukup menguasai mengenai operating
nilainya relatif besar (terlalu besar). syatem; terampil menggunakan beberapa software,
misalnya MS Word, MS Excel, Visual Foxpro, dan Dbase;
3. Perbandingan antara files. Contoh misalnya: serta sudah menguasai penggunaan software audit yang
Pembandingan perubahan saldo piutang diantara dimilikinya. Disamping itu auditor juga harus mampu
dua tanggal berbeda dengan rincian sales dan cash mengenal jenis-jenis data, memahami struktur data, dan
receipts pada file transaksi mampu membaca dokumentasi sistem.
Pembandingan daftar gaji (payroll) dengan file
kepegawaian (personnel). c. Persyaratan auditee
Pembandingan data persediaan (inventory) saat ini Pihak yang diaudit haruslah sudah menerapkan
dan sebelumnya untuk mereview barang yang rusak komputerisasi dengan lancar dan tertib dengan penyediaan
(obsolete) atau slow-moving items (barang-barang dokumtasi sistem yang memadai. Disini auditor harus dapat
yang mutasinya sangat lambat), atau terlalu cepat. memastikan bahwa software audit yang akan dipakai
mampu mengakses data dari sistem komputer milik
4. Membandingkan data yang diperoleh dari prosedur audit auditee.
yang lain dengan records sistem komputerisasi. Misalnya
adalah: Prosedur Audit Dengan Software Audit
Membandingkan inventory test counts dengan 1. Survai Pendahuluan
perpetual records Survai pendahuluan dilakukan untuk memahami dan
Membandingkan creditor statements dengan file mengenal sistem yang sedang berjalan. Informasi yang
utang harus diperoleh mencakup :
detail mengenai software
5. Resequencing atau summarizing data untuk dianalisis. detail mengenai hardware
Contoh: sistem-sistem aplikasi yang sedang diterapkan
Penjumlahan data transaksi tertentu prosedur pemrosesan data dan komunikasi data
Testing umur piutang (accounts receivable aging) identifikasi input, proses, dan output
Penyusunan neraca lajur/ neraca percobaan struktur organisasi dan pembagian tugas bagian
(general ledger, trial balances) EDP
Penjumlahan statistik inventory turnover untuk dokumentasi sistem dan pengendalian secara
obsolescence analysis umum
Resequencing inventory items per lokasi untuk kemungkinan pengguanan software audit
mendukung observasi fisik persediaan.
2. Pemilihan bidang aplikasi yang akan diaudit dan usaha
6. Tes kalkulasi dan perhitungan-perhitungan (penghitungan mendapatkan ekstraksi data beserta dokumentasinya. Jika
ulang). Misalnya: berdasar hasil survai pendahuluan dimungkinkan bagi
Recalculating persediaan (inventory items) auditor untuk menggunakan software audit, maka langkah
Recalculatingpenyusutan (depreciation mounts) berikut adalah memilih bidang aplikasi yang akan diaudit.
Recalculating kecermatan perhitungan diskon (sales Langkah ini mencakup pula:
discounts accuracy) • usaha memperoleh ekstraksi data dari komputer auditee
Recalculating bunga (interest) ke media penyimpanan yang dapat diakses oleh komputer
Recalculating perhitungan gaji pegawai (employees’ milik auditor,
pay computations). • Usaha memperoleh dokumen yang lengkap dari sistem
aplikasi sistem aplikasi terpilih.
Microcomputer Software
Software ini digunakan untuk membantu auditor pada 3. Mempelajari proses sistem aplikasi terpilih secara
administrasi audit, seperti pengetikan, pembuatan tabel- mendalam
tabel pelaporan, matriks data bukti audit, grafik, surat • mempelajari dengan seksama mengenai proses sistem
konfirmasi, risalah-risalah, atau rencana kerja, maupun aplikasi tersebut, struktur data, hubungan-hubungan antar
penyajian jadwal kegiatan pemeriksaan. Aplikasi MS Word, field, jenis-jenis field dan sebagainya.
Excel, Power Point merupakan contoh dari software jenis • melakukan percobaan untuk membaca data. Jika terdapat
ini. kesulitan dalam pembacaan data yang menurut auditor
disebabkan oleh sifat dari sistem aplikasi yang akan diaudit,
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang auditor maka hal ini bisa dimintakan bantuan dari pihak auditee
untuk dapat menggunakan suatu paket software audit untuk mengatasinya.
secara umum adalah :
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 912
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
4. Analisis dengan menggunakan software audit. 5. Melakukan pembandingan antara hasil analisis dengan
Langkah-langkah analisis dengan menggunakan software dokumen sumber / dokumen yang berkaitan. Setelah
audit : memperoleh hasil analisis yang diyakini telah dilaksanakan
dengan cara yang benar, maka auditor kemudian harus
4.1 Menetapkan tujuan melakukan pembandingan antara hasil analisis dengan
Sebelum melakukan analisis maka auditor harus dokumen sumber/dokumen yang berkaitan untuk dapat
menetapkan suatu tujuan yang ingin dicapai. Bebarapa membuat suatu temuan audit
tujuan analisis yang umum antara lain adalah :
6. Menyusun Temuan Audit (sementara). Setelah
1. Meyakinkan bahwa kualitas/integritas data adalah baik, melakukan pembandingan dan penelaahan dokumen
menyangkut : dengan hasil analisis serta melakukan konfirmasi maka
- kelengkapan data auditor dapat menyusun TEMUAN AUDIT (sementara)
- kewajaran data
- kebenaran data 7. Mengkonunikasikan Temuan Audit (sementara) Temuan
- tidak adanya duplikasi data, Audit (sementara) yang didapat kemudian dikomunikasikan
2. Meyakinkan bahwa perhitungan matematis sudah benar, kepada pihak yang berkepentingan, misalnya kepada
3. Meyakinkan bahwa ketentuan yang berlaku telah ditaati, pimpinan dari auditor, pihak pihak manajemen, atau kepada
4. Menganalisis umur piutang, lembaga yang berkaitan, tergantung kedudukan dari
5. Memilih sampel data dan sebagainya. auditor, untuk dipergunakan bagi berbagai kepentingan.
Prosedur Audit Dengan Software Audit
4.2 Menetapkan langkah-langkah analisis dalam garis besar
Berdasar tujuan yang telah ditetapkan, auditor kemudian TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER
menyusun langkah-langkah analisis dalam garis besar.
Contoh (disesuaikan dengan tujuan yang ditetapkan): Teknik audit adalah cara-cara yang ditempuh auditor untuk
memperoleh pembuktian dalam membandingkan keadaan
yang sebenarnya dengan keadaan yang seharusnya. Teknik
audit erat hubungannya dengan prosedur audit, dimana
teknik-teknik audit digunakan dalam suatu prosedur audit
untuk mencapai tujuan audit. Ada beberapa prosedur audit
terhadap pengendalian yang harus dilakukan langsung oleh
auditor (secara manual), dan beberapa prosedur yang dapat
menggunakan dukungan komputer seperti tabel berikut ini:
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 913
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
SKEMA TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER Dengan dummy test data dapat dibuat data yang
lebih sedikit tetapi memenuhi seluruh kriteria yang
diperlukan untuk dapat melakukan test dengan
baik.
Dengan dummy data akan lebih mudah dibuat
perkiraan keluaran (designeble expected result),
kalau data masukannya sudah direncanakan dengan
matang akan menghasilkan tipe-tipe kesalahan yang
seharusnya dideteksi program.
Kemungkinan kesalahan yang dapat dibuat pada
dummy data akan lebih kompherensif, memenuhi
semua kemungkinan yang dapat diperkirakan oleh
evaluator.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan data
uji:
Data uji harus mencakup seluruh kondisi yang
diinginkan oleh auditor, baik data yang sah maupun
tidak sah (error).
Program yang diuji dengan data uji auditor harus
sama seperti yang dipergunakan untuk operasional
1. Teknik Untuk Menguji Pengendalian Program Aplikasi sepanjang tahun oleh klien (bukan program
Komputer Pada Batch Processing Environment “palsu”).
Data uji harus segera dihapus dari file klien segera
a. Metode Data Tes (Test Deck) - Auditor’s Data, Client’s setelah tes selesai, dengan maksud agar file sistem
Software tidak terkontaminasi oleh data uji (bukan data
transaksi sebenarnya).
Pengujian yang dilakukan dengan data uji ialah untuk Pelaksanaan data uji harus menjamin bahwa data
mengetahui apakah program komputer sudah bekerja uji tidak mempengaruhi file data sungguhan, akan
dengan baik. Biasanya data tes dibuat untuk menguji ironis jika suatu prosedur audit yang dirancang
apakah program sudah: untuk mendeteksi kekeliruan justru membawa
1. Perform validity checks kekeliruan. Ini membutuhkan koordinasi antara
2. Perform limit and reasonableness checks auditor dan karyawan komputer.
3. Attempt to process an improperly authorized Auditor harus menjalankan pengendalian yang
transaction ketat. Dia harus mengamati pemosesan yang
4. Perforrn numeric, alphabetic, and special character dilakukan oleh operator komputer. Jika pengujian
checks. selesai auditor harus segera mendapatkan output
tercetak
Tahapan Pengujian Test Deck
Auditor membuat data tes berupa elemen-elemen Keuntungan Sistem Data Uji
data simulasi (berupa dummy data). Teknik test data dapat menguji proses yang terjadi di
Auditor memasukkan data tes tersebut pada model komputer dengan perkiraan output berdasarkan input yang
input atau model proses yang dipilih untuk diuji. dipersiapkan, relatif simple, cepat, serta relatif murah.
Auditor menetapkan hasil yang seharusnya sesuai Teknik test data hanya memerlukan sedikit keahlian teknis
dengan kaidah pengendalian intern yang baik komputer dari auditor, tetapi sering dapat menghasilkan
Auditor membandingkan HASIL YANG SEHARUSNYA temuan yang bagus (mengenai kelemahan kontrol dalam
dengan HASIL PENGUJIAN. program), dan dengan sedikit modifikasi, data masih dapat
Dari hasil perbandingan dapat diketahui keandalan digunakan pada audit yang akan datang.
pengendalian sistem tersebut.
Kelemahan Sistem Data Uji
Data uji yang dibuat auditor harus mencakup seluruh Limited by the auditor’s imagination, maksudnya,
kemungkinan transaksi yang tidak sah atau salah agar dapat keberhasilan tes tersebut sangat bergantung dari
ditentukan apakah program komputer yang diuji bereaksi kemampuan auditor dalam memahami potensi error yang
dengan tepat terhadap berbagai kesalahan dengan cara mungkin dapat terjadi dan bagaimana ia membuat dummy
memeriksa daftar kesalahan dan perincian keluaran yang data untuk menilai apakah software yang diuji telah
dihasilkan dari data pengujian. Jika ternyata hasil yang dilengkapi validasi (kemampuan mendeteksi). Sulit untuk
diharapkan ternyata tidak terjadi, berarti ada sesuatu yang establish that the program being tested is the one the client
salah pada program aplikasi. Misalnya, kode pelanggan regularly uses, karena bisa saja klien mempunyai software
sengaja dibuat salah, atau sengaja pesanan melewati limit ganda, artinya jika diuji klien memberi software yang benar,
kredit, atau tanggal 31 Februari; jika ternyata komputer tetapi sesungguhnya dalam operasi sehari-hari klien
tidak mendeteksi kesalahan-kesalahan itu, berarti memakai software yang lain (yang salah atau yang
pengendalian aplikasinya masih lemah. menguntungkan perusahaannya).
Tes data buatan (dummy test data) lebih baik dari pada Dalam menggunakan tehnik data uji harus dijaga agar
kalau memakai data (live real data) yang sebenarnya, dummy data yang dibuat tidak “mengotori” data yang
karena: sebenarnya (make sure that the test data doesn’t effect
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 914
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
client’s real data). Data uji bisa sangat mahal, sehingga diperoleh keyakinan akan status sistem
pengembangannya banyak perlu waktu, dan program yang komputerisasi tersebut dengan lebih akurat.
diuji ternyata mungkin diganti/dirubah/bukan yang 5. Auditor dapat memperoleh keyakinan lebih tinggi
sebenarnya, sehingga hasil yang diperoleh cepat usang atau karena dengan sistem simulasi kalau ada hal-hal
tidak tepat sasaran. yang tidak dapat terdeteksi dengan uji coba saja,
maka akan diketahui karena dicoba dengan sistem
Bagi auditor pemula mungkin sulit untuk mendeteksi yang lain.
kecurangan yang dilakukan oleh operator komputer yang 6. Tidak terjadi kontaminasi file klien (does not
ahli menukar program. Teknik tesebut sifatnya statis, contaminate client fiIes)
karena berfokus pada titik waktu tertentu dan tidak 7. Proses dapat dilakukan dengan komputer pihak
memeberikan hasil yang berkesinambungan ketiga independen (can be run at a service bureau
independently of client).
Teknik ini berfokus pada program individual (program 8. Auditor menggunakan data klien sebenarnya (data
tertentu yang diuji saja), dan cenderung tidak menguji real).
secara komprehensif atas keseluruhan rangkaian sistem 9. Memungkinkan auditor bekerja secara terpisah dari
pemrosesan transaksi. Sulit untuk membuat data uji yang personil (teknisi) klien, sehingga pelaksanaan audit
dapat meliputi seluruh kemungkinan. Auditor tidak dapat lebih fleksibel
mengetahui apakah program yang dipakai ujicoba benar-
benar program yang on- production. Kelemahannya adalah:
1. Auditor harus mempunyai keahlian komputer yang
Test data juga masih banyak mengandung kelemahan dalam cukup kompeten untuk dapat menelusuri kembali
arti belum tentu dapat menentukan apakah program betul- perbedaan antara dua hasil (output) program
betul sudah error-free. tersebut.
2. Perlu waktu untuk pengembangan sistem aplikasi
b. Simulasi Paralel (Parallel Simulation) - auditor's untuk paralelnya.
Software, Client's Data 3. Apabila perusahaan mengupdate program pada
Dalam teknik ini pelaksanaan pemeriksaan dilakukan saat diperiksa tidak segera diketahui, dan atau
terhadap data sesungguhnya (data auditee yang di-copy) auditor juga harus segera mengupdate programnya.
dan diproses dengan software atau bahkan komputernya 4. Diperlukan komputer lain untuk pemeriksaan Pada
auditor. Laporan yang dihasilkan dari simulasi dibandingkan parallel simulation, auditor harus membuat sistem
oleh auditor dengan laporan yang dihasilkan oleh simulasinya.
pemrosesan rutin perusahaan Jika terjadi perbedaan, 5. Pengecekan hanya terbatas pada data.
asumsinya perbedaan tersebut menunjukan bahwa
software perusahaan tidak memproses data sesuai dengan 2. Teknik Untuk Menguji Pengendalian Program Aplikasi
spesifikasi yang ada (atau programnya auditor yang salah). Komputer Pada On-line Real Time Envenonment
Software yang dipakai dapat berupa: a. Integrated Test Facilities (lTF)
1. Copy dari Software auditee, tetapi proses copy ITF digunakan untuk menguji sistem aplikasi dengan data
harus diawasi oleh auditor, tes pada saat komputer dioperasikan dalam kegiatan rutin
2. Software audit tertentu yang dibuat auditor, pada perusahaan yang diaudit (auditan/auditee). Pada ITF
3. Generalized audit program. pemeriksaan atau tes sistem komputerisasi dilaksanakan
secara kontinyu dan simultan antara pelaksanaan tes dan
Pada dasarnya sistem Paralel Test Facility (PIF) ini dapat real processing run. Dalam ITF Auditor harus membuat
dibedakan dalam dua cara, yaitu: dummy data dan diproses bersamaan dengan real data yang
mamang saat itu sedang diolah.
a. Parallel simulation
Dalam parallel simulation, auditor akan meminjam Persiapan dan pelaksanaan test harus sedemikian rupa
(mencopy data atau contoh data, misalnya data satu bulan) sehingga operator tidak mengetahui bahwa pada saat ini
dan diproses pada komputer auditor, tetapi dengan sistem sedang dilakukan audit, atau data yang sedang direkamnya
simulasi (sistem yang dibuat sendiri oleh auditor dengan ternyata adalah data dummy. Sistem ITF ini sering dilakukan
spesifikasi yang sama dengan aslinya/ yang ada di auditee). pada bidang aplikasi: order entry, purchasing, payroll,
accounts receivable, dan sebagainya, dalam teknologi on-
b. Parallel processing line dan real-time (OLRT).
Dalam parallel processing, auditor akan meminjam
(mencopy data atau contoh data, misalnya data satu bulan) Auditor membuat entitas simulasi, misalnya suatu transaksi
dan diproses pada komputer auditor dengan sistem aplikasi baru, pelanggan baru, pegawai baru, dan sebagainya.
yang juga di copy dari komputernya auditee. Entitas simulasi ini lalu dimasukkan ke dalam operasi yang
berjalan seolah-olah merupakan entitas yang sah. Hasil dari
Keunggulannya metoda ini adalah: pemrosesan transaksi itu harus dipisahkan dari transaksi
1. Teknik ini memeriksa akurasi pemrosesan dari yang sah. Sistem yang baik akan memberikan respon
program aplikasi. terhadap adanya transaksi/entitas yang tidak sah.
2. Memungkinkan pensahihan output sesungguhnya. Sebagaimana data tes, metode ini sasarannya adalah pada
3. Cocok untuk pengujian substantif maupun untuk pengujian ketaatan (compliance test).
complaince test.
4. Audit dilakukan pada komputernya
auditor/komputer lain/bukanyang sedang diaudit,
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 915
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
Integrated Test Facilities (ITF) - (minicompany approach) Dengan teknik snapshot ini komputer klien diprogram untuk
dimonitor kegiatan transaksinya. Transaksi dapat dipilih
bergantung pada kriteria yg ditentukan auditor atau secara
acak. Pada saat transaksi terpilih diproses auditor dapat
melihat bagaimana pemrosesan ransaksi tersebut. Auditor
selanjutnya dapat me-review, analisis dan mengetes
transaksi.
Jadi metoda tagging & tracing ini dilaksanakan dengan
menambahkan kode atau elemen data tertentu pada data
yang ada, kemudian diamati, dianalisa dan ditentukan
apakah mekanisme sistem komputerisasi sudah berjalan
baik. Tagging & tracing sebagai sistem pengujian ketaatan
dan sekaligus juga pengujian substantif. Karena didalam
pengujian ini pada dasarnya langsung mengamati data yang
sebenarnya (secara sampling), dan juga mekanisme
sistemnya.
c. Embedded Audit Modules
Teknik embedded audit modules atau sering juga disebut
dengan istilah audit hooks adalah teknik audit dengan
Keunggulannya: menggunakan modul terprogram yang disisipkan atau
• ITF hanya memerlukan sedikit keahlian teknis komputer “dilekatkan” ke dalam program aplikasi, dengan tujuan
• biayanya relatif rendah, karena bersamaan proses reguler, untuk memantau dan menghimpun data untuk tujuan
• Dapat dilakukan mendadak, sehingga dapat mencegah pemeriksaan. Pada saat transaksi memasuki komputer,
upaya curang transaksi ini diedit dan diproses oleh program aplikasi.
• Auditor dapat memeriksa sistem aplikasi yang sebenarnya
digunakan. Pada saat yang sama transaksi dicek oleh modul audit yang
• Test dilakukan langsung secara operasional bersama real terpasang di dalam program. Jika transaksi itu benar, maka
processing run, sehingga tidak usah memberhentikan transaksi itu dipilih oleh modul bersangkutan dan disalin
proses. pada log audit (sering disebut SCARF/ System Control Audit
• Dapat sekaligus merupakan simulasi yang tidak diketahui Review File). Secara periodik, isi log itu dicetak untuk diteliti
oleh operator oleh auditor.
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 916
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
merupakan sisipan karena tidak sesuai dengan Software audit mencakup program-program komputer
spesifikasinya. yang memungkinkan komputer digunakan sebagai alat audit
untuk mengumpulkan dan mengolah data audit yang
Keunggulan metoda ini antara lain: signifikan dari sistem informasi perusahaan.
auditor atau evaluator terhadap suatu program dapat
memberikan rekomendasi atau usul perbaikan, yaitu Sebelum meggunakan program untuk tujuan auditnya,
mengurangi bagian-bagian program yang ternyata tidak auditor harus meyakini validitas program yang akan ia
bermanfaat. Dengan demikian jika perbaikan tersebut gunakan. Komputer diprogram untuk dapat membaca,
dapat dilaksanakan dengan baik, maka berarti komputer memilih, mengekstrak, dan memsostir data dari file-file
akan dapat dioperasikan dengan lebih efisien. komputer. Terdapat banyak jenis perangkat lunak audit
yang dapat digunakan dalam berbagai tingkatan (mainframe
Kelemahan metoda ini ialah antara lain: maupun komputer mikro).
Biaya pengadaan software yang relatif mahal dan perlu
waktu pelatihan serta kemahiran tertentu untuk dapat Auditor dapat menggungkan perangkat lunak konvensional
memanfaatkannya. seperti program-program utilitas sistem, program aplikasi
yang didesain untuk audit, paket perangkat lunak audit yang
e. Job Accounting Data Analysis dirancang secara khusus, yang dikenal sebagai perangkat
Pada instalasi komputer induk (mainframe) lazimnya lunak audit umum - Generalized Audit Software (GAS) dan
layanannya digunakan secara patungan (sharing) oleh paket-paket perangkat lunak komputer mikro.
berbagai unit dan berbagai sistem aplikasi yang
diimplementasikan pada organisasi tersebut. Pada instalasi PENGENDALIAN APLIKASI
ini hanya terdapat satu central processing unit tetapi users
atau pemakainya mungkin puluhan, bahkan bisa mencapai Pengendalian aplikasi dimaksudkan untuk memperoleh
ratusan orang (terminal) pada saat yang bersamaan. keyakinan bahwa pencatatan, pemrosesan, dan pelaporan
Sementara itu pada jenis mesin tersebut computer-time transaksi telah diotorisasikan serta pemutakhiran (updating)
cost relatif tinggi karena harga investasi serta biaya fail induk (master file) dapat menghasilkan keluaran yang
operasional atau konsumsi sumber-daya (khususnya listrik, akurat, lengkap dan tepat waktu. Pengendalian aplikasi ini
infrastruktur) sangat mahal. meliputi pengendalian atas masukan, pemrosesan dan
keluaran
Dalam rangka analisis pembebanan biaya ataupun untuk
kepentingan statistik perusahaan, pada umumnya jenis PENGENDALIAN ATAS MASUKAN
mesin tersebut juga dilengkapi dengan software yang bisa Pengendalian atas masukan (input controls) adalah
membantu manajemen untuk memperoleh data CPU pengendalain untuk menjamin bahwa data yang diterima
utilization, computer-time per user, dan sebagainya. Data untuk diproses tidak mengandung kesalahan, lengkap, ada
itu sangat penting untuk mengevaluasi sistem aplikasi mana otorisasinya; dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin
atau user mana yang pemakaian computer time-nya relatif (machine-readable form); diidentifikasikan; captured
tinggi, atau dalam service terhadap unit pemakai dikenakan (dicatat dalam dokumen dasar); dan diserahkan
charge maka data ini dipakai sebagai dasar billing kepada (transmitted) untuk diproses
pelanggan. oleh karena itu pada jenis mesin mainframe
biasanya juga dilengkapi dengan software yang dapat Pengendalian Otorisasi Masukan
dipakai untuk keperluan tersebut, yang pada umumnya Pengendalian ini digunakan untuk menjamin bahwa hanya
disebut Job Accounting Data Analysis. data yang ada otorisasinya saja yang dapat diproses dalam
sistem komputer. Praktik yang biasa dilakukan untuk
Bagi auditor, tersedianya fasilitas itu sangat bermanfaat otorisasi ini a.l. dalam hal syarat kredit, harga, diskon,
karena dapat dipakai sebagai bukti audit untuk pendukung komisi, jam lembur, dll. Otorisasi dapat dilakukan secara
evaluasi mengenai: manual atau secara on-line. Dalam sistem on-line otorisasi
1. Sebagai metoda pendukung untuk mengevaluasi dilakukan pada waktu data dimasukkan dalam sistem
beberapa jenis pengendalian, misalnya apakah
akses terhadap file-file tertentu atau kewenangan Jenis-jenis pengendalian yang termasuk dalam input
run program memang sudah dilaksanakan orang- authorization control ini adalah sebagai berikut :
orang (users) tertentu sesuai dengan yang
seharusnya. 1. Prosedur persetujuan, yang menjelaskan mengenai
2. Untuk dapat mengevaluasi apakah telah terjadi bagaimana dan oleh siapa data akan dimasukkan dalam
akses dengan remote terminal, yaitu akses dengan dokumen masukan. Prosedur ini meliputi:
menggunakan terminal jarak jauh oleh pihak pihak
3. yang tidak berhak. - Bukti otorisasi seperti tanda tangan atau lainnya harus di-
4. Untuk mengevaluasi apakah pekerjaan-pekerjaan review oleh control group.
sistem aplikasi telah dioperasikan menggunakan - Dalam sistem on-line, otorisasi sering ditunjukkan dengan
sumber daya informasi yang benar. digunakannya password dan Tabel Otorisasi.
- Transaksi-transaksi yang telah dikelompok-kelompokkan
f. Perangkat Lunak Audit (batch) disetujui sebelum diproses
Perangkat lunak audit terdiri dari software (program- - Transaksi pemeliharaan fail disetujui oleh penyelia di
program komputer) yang digunakan oleh auditor sebagai tempat asal mula transaksi tersebut dibuat
bagian atau dukungan teknis pengumpulan bahan bukti - Batasan-batasan mengenai persetujuan terhadap
audit dalam prosedur auditnya. transaksi-transaksi tertentu seperti misalnya jumlah kredit
maksimum kepada pelanggan.
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 917
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
2. Formulir yang diberi nomor urut (pra nomor). Urut- - Pengujian kelengkapan data (completeness test) terhadap
urutan formulir tersebut akan diuji selama pemrosesan setiap transaksi guna melakukan verifikasi bahwa semua
berlangsung. Apabila terjadi formulir yang tidak urut data yang dikehendaki telah dimasukkan.
(hilang), maka hal tersebut harus ditelaah oleh pejabat yang
berwenang di departemen asal formulir tersebut dihasilkan Input Validation Control
Pengendalian ini telah terprogram di dalam sistem, dan
3. Penelaahan oleh control group, seperti misalnya transaksi dimaksudkan untuk memperoleh keyakinan bahwa semua
yang diproses dalam bentuk batch harus ditelaah terlebih data masukan adalah akurat, lengkap dan logis. Jenis
dahulu oleh control group. pengendalian ini memilki fungsi untuk : (a) mendeteksi
kehilangan data, (b) menguji perhitungan matematis, dan
4. Sistem pengawasan pencatatan aktivitas (Transaction (c) menjamin adanya pembukuan transaksi secara benar.
log), dimana semua aktivitas dalam terminal tercatat dalam Yang termasuk dalam pengendalian ini antara lain adalah
transaction log. Dari penelaahan atas log ini dapat diketahui sebagai berikut :
frekuensi kesalahan dalam terminal serta adanya kejadian-
kejadian lainnya yang tidak sebagaimana mestinya. 1. Numeric and Alphabetic Check. Pengendalian ini
menetapkan bahwa field tertentu misalnya harus numerik
Pengendalian Konversi sedangkan field lainnya harus alfabetis.
Konversi data adalah proses mengubah data dari sumber
asalnya ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin, baik 2. Logic Check. Pengendalian ini dibuat untuk menilai atau
dalam bentuk punched cards, pita magnetis, disk, atau membandingkan suatu lojik tertentu dengan keadaan data
disket. Teknik-teknik pengendalian dalam konversi data ini yang sebenarnya. Sebagai contoh bila data seorang pegawai
antara lain adalah sebagai berikut : adalah mempunyai anak, maka status perkawinannya
seharusnya “kawin” atau “duda” (perlu diteliti ulang bila
1. Visual verification, dimana departemen pemakai harus isinya “bujangan”).
menelaah atau secara visual melakukan verifikasi terhadap
transaksi pada waktu dikelompokkan (batched). 3. Sign check. Hampir sama dengan logic check, sign check
membandingkan apakah suatu angka dalam filed tertentu
2. Penggunaan check digit guna menguji validitas angka. harus positif (atau harus didebet) dan angka lainnya harus
Apabila angka tersebut tidak sesuai dengan angka asalnya, negatif (atau harus dikredit). Sebagai contoh saldo
maka nomor angka akun yang diproses tersebut akan persediaan, harus positif.
dimunculkan sebagai hal yang salah.
4. Valid field size check. Pengujian ini menyerupai sign
3. Penggunaan batch control total, yang terdiri dari (a) check, hanya saja bukan berisi tanda positif atau negatif,
batch totals (seperti niai total piutang dan sebagainya), (b) melainkan besarnya field tertentu. Sebagai contoh misalnya
hash totals, seperti total nomor-nomor pelanggan, ataupun nomor induk pegawai negeri adalah 9 dijit. Dengan
(c) jumlah transaksi yang diproses. pengendalian ini maka apabila seorang pemakai komputer
memasukkan NIP yang tidak terdiri dari 9 dijit maka hal ini
Pengendalian Transmisi Data akan dinyatakan salah oleh komputer yang bersangkutan.
Pengendalian Transmisi data ini dimaksudkan untuk
mencegah data agar tidak hilang ditambah atau diubah. 5. Limit check. Pengendalian ini menguji apakah suatu field
Pengendalian ini harus diadakan baik di dalam departemen transaksi masukan tertentu berada dalam batasan tertentu
pemakai, control group ataupun departemen EDP. Teknik- yang sebelumnya telah ditetapkan. Sebagai contoh, jumlah
teknik yang digunakan : hari perjalanan dinas seorang pejabat selama satu bulan
tertentu tidak boleh melebihi 25 hari. Sistem ATM dapat
1.Batches logging and tracking. Pengendalian ini mencakup menggunakan metode pengendalian ini apabila ada
penghitungan batch contol totals, penggunaan nomor urut pembatasan pengambilan melalui ATM, misalnya tidak
batch, dan nomor lembar transmisi. boleh melebihi Rp 5.000.000,- pada setiap kali pengambilan.
2.Batch control dan run-to-run total. Pengendalian ini 6. Valid code check. Pengendalian ini menguji apakah suatu
digunakan untuk melakukan verifikasi batch control totals transaksi masukan tertentu memiliki kode yang sama
dan run-to-run total. Pengendalian total run-to-run dengan yang dada di dalam daftar komputer yang
menggunakan jumlah-jumlah (total) dalam pengendalian bersangkutan. Kode ini bisa berupa nomor akun, kata sandi,
keluaran yang berasal dari satu proses sebagai jumlah- nomor pekerjaan, dan sebagainya. Sistem ATM
jumlah (total) pengendalian masukan dalam pemrosesan menggunakan metode ini untuk menentukan apakah
berikutnya. seorang nasabah berhak menggunakan mesin tersebut.
3. Teknik-teknik verifikasi dalam transmisi on-line. Yang 7. Sequence check. Pengendalian ini menguji urut-urutan
termasuk dalam pengendalian ini adalah: suatu filed masukan tertentu. Pengendalian ini dapat
- Echo-check (closed loop verification), yaitu data yang mengurutkan apakah order penjualan berurutan ataukah
diketik di keyboard akan ditampilkan (echo) pada layar ada yang hilang.
terminal sehingga operator dapat mengecek kebenarannya.
- Matching check, dilakukan dengan membandingkan Pengendalian Penanganan Kesalahan
kode/data pada saat dientri dengan kode pada file tertentu Pengendalian ini bertujuan untuk mencegah pemasukan
(umumnya table look up file). Bila kode tida match berarti data transaksi yang salah. Pengendalian atas transaksi-
kemungkinan kode tersebut salah atau memang tidak ada transaksi yang salah (ditolak) harus mencakup: (a)
dalam master file. identifikasi atas sebab-sebab penolakan, (b) penelaahan
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 918
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
terhadap sebab-sebabnya, (c) penelaahan dan persetujuan besarnya, jumlah perincian dengan jumlah yang dirinci, dan
perbaikannya, serta (d) memasukkan kembali (reentry) sejenisnya.
sesegera mungkin ke dalam sistem. Yang termasuk dalam
pengendalian ini antara lain adalah sebagai berikut : Crossfooting check, merupakan pengembangan
pengendalian jumlah (total) yang terpisah untuk filed-field
1. Error log. yang berkaitan, dan disertai penjumlahan ke samping
Contol group membuat pencatatan semua data (crossfooting) pada akhir pemrosesan. Sebagai contoh,
masukan yang ditolak, menyelidiki dan memperbaiki dalam sistem aplikasi pembayaran gaji. Pada akhir
kesalahan tersebut dalam jangka waktu yang tidak terlalu pemrosesan, pembayaran gaji neto harus sama dengan gaji
lama. Error log ini harus ditelaah secara reguler. bruto dikurangi dengan pengurangan-pengurangan.
2. Suspended file. Overflow check, digunakan untuk menentukan apakah
Kesalahan-kesalahan yang dideteksi oleh batch balancing besarnya hasil perhitungan pemrosesan melebihi besarnya
Dan pengujian-pengujian program dicatat di fail-fail yang register yang dialokasikan untuk menyimpannya. Contoh,
ditangguhkan (Suspended file) dalam bentuk bahasa mesin, apabila besarnya register adalah empat posisi dan hasil
beserta dengan jumlahnya. Kesalahan tersebut akan tetap perhitungan suatu perkalian adalah 41975, maka ada
didalam fail yang ditangguhkan ini sampai diperbaiki. Teknik kemungkinan akan disimpan sebagai 1975, dengan 1 angka
ini digunakan untuk meyakinkan bahwa kesalahan telah hilang.
dikoreksi dan dikembalikan ke departemen PDE untuk
pemrosesan lebih lanjut. Sama seperti error log, fail-fail Pengendalian File
yang ditangguhkan ini juga harus ditelaah secara reguler. Pengendalian file (File control) dimaksudkan untuk
mencegah pemrosesan terhadap fail yang tidak sesuai,
3. Laporan kesalahan guna mengidentifikasikan mengenai mendeteksi kesalahan dalam manipulasi fail, dan
record-nya, data yang salah, dan sebab-sebabnya. Laporan menunjukkan kesalahankesalahan yang disebabkan oleh
ini harus dikirimkan kepada departemen pemakai untuk operator. Teknik-teknik yang dapat dilakukan antara lain
diperbaiki dan dikirimkan kembali kepada departemen EDP adalah :
untuk diproses. 1. Menggunakan label eksternal terhadap pita, disk
dan fail-fail kartu. Label-label ini harus diperiksa
PENGENDALIAN ATAS PEMROSESAN oleh operator untuk memastikan bahwa fail yang
Pengendalian atas pemrosesan (processing controls) adalah diproses adalah fail yang benar.
pengendalian yang dilaksanakan setelah data memasuki 2. Dengan menggunakan program aplikasi untuk
sistem dan program-program aplikasi mengolah data menguji header dan trailer label internal.
tersebut, yang bertujuan untuk memperoleh jaminan 3. Teknik lock-out (dalam sistem on-line) untuk
adanya pemrosesan data yang lengkap dan akurat ke dalam mencegah pemutakhiran data secara simultan oleh
sistem serta untuk mencegah atau mendeteksi kesalahan beberapa pemakai secara sekaligus. Jumlah rekord
sebagai berikut: pada permulaan fail data harus disamakan dengan
1. Kegagalan untuk memproses seluruh transaksi perubahan-perubahan yang dilakukan selama
masukan atau memproses tidak sebagaimana periode yang bersangkutan serta disamakan dengan
mestinya (secara salah) saldo akhirnya. Selain itu juga harus dibuat laporan
2. Memproses dan memutakhirkan fail yang salah yang menunjukkan isi dari fail induk sebelum dan
3. Memproses masukan yang tidak logis atau tidak sesudah dilakukan perubahan. Laporan ini harus
wajar ditelaah oleh pejabat penyelia
4. Kehilangan atau distorsi data selama pemrosesan
PENGENDALIAN ATAS KELUARAN
Memelihara Keakuratan Data Pengendalian atas keluaran (output controls) dimaksudkan
Cara-cara berikut ini dapat digunakan untuk untuk memverifikasi bahwa data yang diproses adalah
mempertahankan keakuratan data. lengkap, akurat dan didistribusikan kepada pihak-pihak yang
1. Batch control totals, dilakukan untuk mendeteksi sesuai. Yang termasuk dalam pengendalian ini antara lain
adanya data yang hilang atau data yang tidak adalah sebagai berikut :
diproses. Jenis pengendalian ini meliputi batch 1. Rekonsiliasi keluaran dengan pengendalian
totals, hash totals dan record count. masukan dan pengolahan
2. Run-to-run control totals, digunakan untuk 2. Penelaahan dan pengujian hasil-hasil pemrosesan
melakukan verifikasi batch control totals dan run- 3. Distribusi keluaran oleh control group kepada para
to-run total. pemakai
3. Transaction log, digunakan mencatat semua 4. Pengawasan terhadap record
informasi transaksi seperti fungsi, operator, waktu,
identifikasi terminal dan nomor pengendalian Rekonsiliasi Keluaran
transaksi. Dengan melakukan rekonsiliasini dengan masukan dan
4. Restart procedures setelah terjadinya shutdown. pengolahan akan diperoleh jaminan bahwa masukan telah
diproses dengan benar sehingga hasilnya pun benar.
Programmed Limit and Reasonableness Tests Rekonsiliasini harus dilakukan oleh control group dan
Teknik yang dapat digunakan adalah: departemen pemakai, baik dengan menggunakan laporan
rekonsiliasi yang telah terprogram ataupun secara manual
Zero balancing check, digunakan untuk menyamakan saldo dengan membandingkan jumlah-jumlah di dalam keluaran
debet dan kredit, saldo buku tambahan dengan buku dengan jumlah-jumlah pengendalian masukan (input
control totals).
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 919
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 920
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
1. jasa atestasi: KAP mengeluarkan laporan tertulis yang 8. Penerimaan dan pemeliharaan hubungan dengan klien
menyatakan kesimpulan atas keandalan peryataan tertulis 9. Inspeksi
yang telah dibuat dan dipertanggungjawabkan oleh pihak
lain. (audit laporan keuangan historis, penelaahan laporan Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh KAP (menurut
keuangan historis, jasa atestasi lainnya). AICPA dan IAI):
2. jasa perpajakan, perencanaan perpajakan, dan jasa 1. Taat pada standar pengendalian mutu.
perpajakan lainnya. 2. Peer review dari KAP lain.
3. konsultasi manajemen. 3. Pendidikan lanjutan.
4. jasa akuntansi dan pembukuan. 4. Rotasi partner.
5. Review oleh partner lain.
Struktur KAP: 6. Larangan pemberian atas jasa tertentu.
1. rekan/partner 7. Pelaporan ketidaksepakatan.
2. manajer 8. Pelaporan atas jasa konsultasi.
3. penyelia
4. senior Peer Review (review sejawat) atau review mutu
5. asisten merupakan tinjauan yang dilakukan oleh akuntan publik
terhadap sistem pengendalian mutu KAP lain. Tujuannya
Setiap jenjang harus bekerja selama 2-3 tahun sebelum adalah untuk menilai apakah KAP tersebut telah memiliki
mencapai kedudukan sebagai rekan. kebijakan dan prosedur yang layak untuk melaksanakan
sembilan elemen pengendalian mutu dan apakah KAP
Tugas AICPA (American Institute of Certified Public tersebut telah melaksanakannya dengan baik.
Accountant) atau IAI (Ikatan Akuntan Indonesia):
1. Penetapan standar dan aturan (Standar audit, Standar BAB 2 - ARENS
kompilasi dan penelaahan laporan keuangan, Standar LAPORAN AUDIT
atestasi lainnya, Kode etik profesi).
2. Penelitian dan publikasi (menghasilkan jurnal).
3. Pelaksanaan ujian sertifikasi akuntan publik.
4. Pendidikan lanjutan.
Pembuatan laporan merupakan langkah terakhir dari
Standar Auditing yang Berlaku Umum (General Accepted keseluruhan proses audit. Pelaporan harus dilakukan
Auditing Standard) berdasar 4 standar pelaporan dan harus ada keseragaman.
merupakan pedoman bagi auditor dalam melaksanakan Bentuk laporan audit yang paling umum adalah laporan
tanggung jawab profesionalnya. audit standar dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian.Lebih dari 90% laporan audit menggunakan
Standar umum (general standard) bentuk ini.
1. Keahlian dan pelatihan tekis yang memadai.
2. Independensi dalam sikap mental. Kondisi untuk laporan wajar tanpa pengecualian:
3. Kemahiran profesional yang cermat dan seksama. 1. Semua laporan keuangan (neraca, laporan laba rugi, saldo
laba, dan laporan arus kas) sudah tercakup di dalam laporan
Standar Pekerjaan Lapangan (operasional standard) keuangan.
1. Perencanaan dan supervisi audit. 2. Ketiga standar umum telah diikuti sepenuhnya dalam
2. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian penugasan.
intern. 3. Bahan bukti yang cukup telah dikumpulkan dan auditor
3. Bukti audit yang cukup dan kompeten. tersebut telah melaksanakan penugasan dengan cara yang
memungkinkan baginya untuk menyimpulkan bahwa ketiga
Standar Pelaporan (reporting standard) standar pekerjaan lapangan telah dipenuhi.
1. Peryataan apakah laporan keuangan sesuai dengan 4. Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip
prinsip akuntansi yang berlaku umum. akuntansi yang berlaku umum.
2. Pernyataan mengenai ketidakkonsistenan penerapan 5. Tidak terdapat situasi yang memerlukan penambahan
prinsip akuntansi yang berlaku umum. paragraf penjelasan atau modifikasi kata-kata dalam
3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan laporan.
4. Pernyataan pendapat atas laporan keuangan secara
keseluruhan. Bagian-bagian dari laporan audit:
1. Judul laporan: harus memuat kata independen.
Pengendalian Mutu 2. Alamat yang dituju laporan audit: kepada siapa laporan
adalah prosedur yang digunakan KAP untuk membantu audit ditujukan.
menaati standar secara konsisten dalam setiap kontrak 3. Paragraf pendahuluan: menunjukkan bahwa KAP ybs
kerja yang mengikatnya. telah melaksanakan suatu audit, mencantumkan laporan
Sembilan elemen mutu pengendalian mutu menurut IAI: keuangan yang diaudit termasuk tgl dan periodenya,
1. Independensi menyatakan bahwa laporan keuangan adalah tanggung
2. Penugasan para auditor jawab manajemen sedangkan tanggung jawab auditor
3. Konsultasi adalah menyatakan suatu pendapat atas laporan keuangan
4. Supervisi tersebut berdasarkan audit.
5. Pengangkatan auditor 4. Paragraf lingkup audit: merupakan peryataan faktual
6. Pengembangan profesional mengenai apa yang dilakukan dalam audit dan menyatakan
7. Promosi
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 921
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 922
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 923
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
Dengan integritas, auditor akan bertindak jujur, tegas, tanpa Anggota dalam praktik publik tidak diperkenankan
pretensi. Dengan objektivitas, auditor akan bertindak adil, merekomendasikan atau mereferensi produk jasa pihak lain
tanpa dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu bagi klien demi untuk memperoleh komisi, atau
atau kepentingan pribadi. merekomendasikan produk atau jasa yang disediakan oleh
klien demi memperoleh komisi.
Standar-Standar Teknis
Setiap anggota AICPA harus menaati standar-standar yang Bentuk dan Nama Praktik (peraturan 505)
diatur dalam peraturan 201-203,antara lain: Anggota apat membuka praktik akuntansi publik hanya
1. Standar Umum (peraturan 201), meliputi: kompetensi dalam bentuk perusahaan perorangan, persekutuan, atau
profesional, kemahiran profesional, perencanaan dan perseroan profesional yang ciri-cirinya sesuai dengan
pengawasan, data relevan yang mencukupi. ketentuan dewan. Anggota tidak diperkenankan membuka
2. Ketaatan pada standar (peraturan 202), anggota yang praktik akuntan publik dengan nama yang menyesatkan.
melaksanakan audit, review, kompilasi, bantuan Anggota tidak boleh menyebut dirinya sebagai anggota
manajemen, perpajakan, atau jasa profesional lainnya harus AICPA kecuali kalau semua partner atau pemegang
taat pada standar yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga sahamnya anggota ari lembaga tersebut.
yang ditetapkan oleh dewan.
3. Prinsip akuntansi (peraturan 203), anggota tiak BAB 4 - ARENS
dibenarkan menyatakan laporan keuangan tidak TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT
menyimpang dari prinsip akuntansi yang berlaku umum
atau menyatakan tidak mengetahui modifikasi yang
material terhadap laporan keuangan jika laporan keuangan
tersebut menyimpangdari prinsip akuntansi yang ditetapkan
oleh badan perumus yang ditunjuk oleh dewan untuk TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT
menyusun prinsip yang mempunyai dampak material Tujuan audit umum atas laporan keuangan oleh auditor
terhadap keseluruhan laporan. independen adalah untuk menyatakan pendapat atas
kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan,
Kerahasiaan (peraturan 301) hasil usaha, dan arus kas yang sesuai dengan prinsip
Anggota dalam praktik publik tidak dibenarkan akuntansi yang berlaku umum. Langkah-langkah untuk
mengungkapkan semua informasi rahasia klien tanpa izin mengembangkan tujuan audit:
khusus klien, kecuali: 1. Laporan keuangan
1. Kewajiban sehubungan dengan standar teknis: 3 bulan 2. Siklus laporan keuangan
setelah laporan audit wajar tanpa 3. asersi manajemen atas akun-akun
pengecualian dikeluarkan, auditor menemukan bahwa 4. tujuan umum audit untuk golongan transaksi dan saldo
laporan keuangan bersangkutan salah saji secara material. akun
2. Dakwaan pengadilan. 5. tujuan spesifik audit untuk golongan transaksi dan saldo
3. Peer review. akun
4. Tanggapan kepada divisi etik.
Tanggung jawab manajemen: menentukan kebijakan
Imbal Jasa Bersyarat (peraturan 302) akuntansi yang sehat, menjalankan sistem pengendalian
Anggota alam praktik tidak boleh membuat imbal jasa intern yang baik, membuat penyajian yang wajar dalam
bersyarat untuk setiap jasa profesional atau menerima laporan keuangan.
ongkos dari klien yang anggota atau perusahaannya juga
melakukan: Tanggung jawab auditor: melakukan verifikasi atas laporan
1. audit atau review laporan keuangan. keuangan, menemukan kekeliruan,ketidakberesan, dan
2. kompilasi laporan keuangan. unsur pelanggaran hukum yang material
3. pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif.
Kekeliruan (errors): salah saji yang tidak disengaja.
Tidakan yang Mendatangkan Aib (peraturan 501) Ketidakberesan (irregularities): salah saji yang disengaja.
Anggota tidak akan melakukan tindakan yang
mendatangkan aib bagi profesinya, seperti: Kecurangan manajemen dapat berupa: penghilangan
1. menahan catatan klien setelah mereka meminta. transaksi atau pengungkapan, penghilangan angka, atau
2. diskriminasi ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, umur, salah saji angka yang dicatat.
ataupun asal kebangsaan.
3. jika melakukan audit atas badan pemerintah yang Kecurangan manajemen sulit diungkapkan karena:
memerlukan prosedur audit yang berbeda dari standar 1. ada kemungkinan bahwa salah satu atau beberapa
auditing yang berlaku umum. anggota manajemen mengabaikan pengendalian intern.
2. adanya usaha manajemen untuk menyembunyikan salah
Periklanan dan Penawaran (peraturan 502) saji tersebut.
Anggota tidak dibenarkan untuk mencari klien dengan
memasang iklan atau mengajukan penawaran lainnya yang Kecurangan pegawai dapat berupa: persekongkolan
bersifat mendustai, menyesatkan, atau menipu. Penawaran beberapa karyawan yang menyangkut pemalsuan dokumen.
yang menggunakan pemaksaan, desakan yang berlebihan,
atau hasutan dilarang oleh etika perilaku. Unsur pelanggaran hukum (PSA 31/SA37):
pelanggaran hukum atau peraturan perundang-undangan
Komisi dan Imbal Jasa Perujukan/Referral Fees (peraturan selain ketidakberesan.
503) Contoh:
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 924
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 925
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 926
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
2. penetapan kemampuan satuan usaha untuk menjaga d. Jumlah hari rata-rata penjualan (Average days to sell) =
kelangsungan hidupnya. persediaan rata-rata x 360
3. indikasi adanya kemungkinan salah saji dalam laporan harga pokok penjualan
keuangan.
4. mengurangi pengujian audit yang terinci. e. Jumlah hari rata-rata untuk mengkonversi persediaan
menjadi uang tunai = Jumlah hari rata-rata penjualan +
Saat Pelaksanaan Prosedur Analitis: Jumlah hari rata-rata penagihan
1. pada tahap perencanaan: membantu auditor
mengidentifikasi hal-hal penting yang membutuhkan 3. Kemampuan Memenuhi Kewajiban Pinjaman Jangka
pertimbangan khusus lebih lanjut dalam penugasan. Panjang dan Dividen Preferen.
2. Selama tahap pengujian: bersama-sama dengan prosedur a. Rasio utang terhadap ekuitas (Debt to equity ratio) =
lainnya. total kewajiban
3. Pada tahap penyelesaian audit: sebagai penelaahan akhir total ekuitas
untuk menemukan salah saji masalah keuangan yang b. Rasio aktiva berwujud bersih terhadap ekuitas =
material dan membantu auditor mengambil pandangan total ekuitas – aktiva tak berwujud
obyektif terakhir atas laporan keuangan yang telah diaudit. total ekuitas
c. Kemampuan membayar bunga (Time interest earned) =
Jenis Prosedur Analitis: laba operasi
1. membandingkan data klien dengan industri (horisontal). beban bunga
2. membandingkan data klien dengan data yang serupa d. Kemampuan menbayar bunga dan dividen preferen (Time
pada periode sebelumnya (vertikal). interest and prefered dividends earned) =
a. Perbandingan antara saldo tahun berjalan dengan saldo laba operasi
tahun lalu. beban bunga + (dividen preferen/1 – tarif pajak)
b. Membandingkan rincian total saldo dengan rincian
serupa pada tahun sebelumnya. 4. Rasio Operasi dan Kinerja.
c. Membandingkan rasio dan hubungan persentase dengan a. Rasio efisiensi =
tahun sebelumnya. penjualan bersih
3. membandingkan data klien dengan data yang aktiva operasi berwujud
diperkirakan oleh klien. b. Rasio marjin laba =
4. membandingkan data klien dengan data yang laba bersih
diperkirakan oleh auditor. penjualan bersih
5. membandingkan data klien dengan hasil perkiraan yang c. Rasio prifitabilitas =
menggunakan data nonkeuangan. laba operasi
aktiva operasi berwujud
Rasio Keuangan d. Rasio hasil pengembalian atas total aktiva =
Prosedur analitis yang dilakukan oleh auditor seringkali laba sebelum pajak + pajak
mencakup pemanfaatan rasio keuangan yang lazim selama Total aktiva
perencanaan dan penelaahan akhir laporan keuangan yang e. Rasio hasil pengembalian ekuitas biasa (Return on
diaudit. stockholders equity) =
laba sebelum pajak- (dividen preferen/1 – tarif pajak)
1. Kemampuan Melunasi Utang Jangka Pendek. ekuitas biasa
a. Rasio Lancar (current ratio) = f. Rasio pengungkit (dihitung terpisah untuk setiap sumber
aktiva lancar modal selain modal dasar, seperti utang jangka pendek,
kewajiban lancar utang jangka panjang, pajak yang ditangguhkan) =
(RTA x jumlah sumber) – biaya arus sumber
b. Quick ratio = ekuitas biaya
kas + efek-efek + piutang usaha bersih g. Nilai buku per saham biasa =
kewajiban lancar ekuitas biasa
saham biasa
c. Rasio kas =
kas + efek-efek BAB 6 - ARENS
kewajiban lancar PERENCANAAN DAN DOKUMENTASI AUDIT
2. Likuiditas Jangka Pendek.
a. Perputaran piutang usaha rata-rata (Average A/R
turnover) =
penjualan bersih Perencanaan
piutang usaha kotor rata-rata Standar lapangan pertama: “Pekerjaan harus direncanakan
b. Jumlah hari rata-rata penagihan (Average days to sebaik-baiknyadan jika digunakan asisten harus disupervisi
collect)= dengan semestinya”.
piutang usaha kotor rata-rata x 360
penjualan bersih Alasannya:
c. Perputaran persediaan rata-rata (Average inventory 1. untuk memperoleh bahan bukti kompeten yang cukup.
turnover) = 2. untuk menekan biaya audit.
harga pokok penjualan 3. untuk menghindari salah pengertian dengan klien.
persediaan rata-rata
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 927
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 928
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 929
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
Adalah identifikasi dan analisis oleh manajemen atas risiko- Perlindungan untuk mengamankan aktiva dan catatan yang
risiko yang relevan terhadap penyiapan laporan keuangan paling utama adalah dengan tindakan pencegahan secara
yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. fisik. Pengendalian berkenaan dengan berkas data PDE:
Manajemen menetapkan risiko sebagai bagian dari a. pengendalian fisik (physical control).
perancangan dan pengoperasian struktur pengendalian b. pengenalian akses (access control).
intern untuk meminimalkan salah sajian c. prosedur cadangan dan pemulihan (backup and recovery
ketidakberesan.Auditor menetapkan risiko untuk procedure).
memutuskan bahan bukti yang dibutuhkan dalam audit. Jika
manajemen secara efektif menilai dan bereaksi terhadap 5. Pengecekkan independen atas pelaksanaan.
risiko, auditor mengumpulkan lebih sedikit bahan bukti Yaitu penelaahan yang hati-hati dan berkesinambungan
dibandingkan jika manajemen tidak dapat mengidentifikasi atas keempat proseur yang lain. Cara yang paling murah
atau bereaksi terhadap risiko yang signifikan. dilakukan dengan pemisahan tugas.
Sistem Akuntansi Pemantauan
Digunakan untuk mengidentifikasikan, menggabungkan, Pemantauan berkaitan dengan penilaian efektifitas
mengklasifikasikan, menganalisa, mencatat,dan melaporkan rancangan dan operasi struktur pengendalian intern secara
transaksi suatu satuan usaha, dan untuk mengelola periodik dan terus menerus oleh manajemen untuk melihat
akuntabilitas atas aktiva terkait. apakah telah dilaksanakan dengan semestinya dan telah
diperbaiki sesuai dengan keadaan.
Prosedur Pengendalian
1. Pemisahan tugas yang cukup. Fungsi audit intern perlu dibuat dalam suatu satuan usaha
Pedoman umum pemisahan tugas untuk mencegah salah untuk memantau efektifitas kebijakan dan prosedur lain
saji: yang berkaitan dengan pengendalian. Sifat struktur
a. Pemisahan pemegang (costody) aktiva dari akuntansi. pengendalian intern dan pengendalian spesifik dipengaruhi
b. Pemisahan otorisasi transaksi dari pemegang aktiva yang secara signifikan oleh ukuran perusahaan. Pemahaman
bersangkutan. Struktur Pengendalian Intern yang Mencukupi Perencanaan
c. Pemisahan tanggung jawab operasional dari tanggung Audit. PSA 23 (SA 319) menghendaki auditor untuk
jawab pembukuan. memperoleh pemahaman terhadap struktur pengendalian
d. Pemisahan tugas dalam PDE antara analis sistem, intern klien dalam setiap audit, untuk merencanakan
programmer, operator komputer, pustakawan, dan pemeriksaan yang memadai.
kelompok pengendali data.
2. Otorisasi yang pantas atas transaksi dan aktivitas. 1. Auditability: mendapat informasi yang cukup mengenai
integritas manajemen serta sifat dan luas catatan akuntansi.
Jenis otorisasi: 2. Potensi salah saji yang material: mengidentifikasi jenis-
a. Otorisasi umum: manajemen menyusun kebijakan bagi jenis kekeliruan dan ketidakberesan yang potensial serta
organisasi untuk ditaati. Contoh: penerbitan daftar harga menetapkan risiko.
pasti untuk penjualan barang. 3. Risiko penemuan: menetapkan risiko pengendalian bagi
b. Otorisasi khusus: dilakukan terhadap transaksi inividual. setiap tujuan pengendalian, yang selanjutnya
Contoh: otorisasi tramsaksi oleh manajer penjualan atas mempengaruhi risiko penemuan yang direncanakan.
mobil perusahaan yang telah dipakai. 4. Perancangan pengujian: informasi yang diperoleh
digunakan untuk merancang pengujian terinci atas transaksi
Otorisasi (authorization) adalah keputusan tentang maupun saldo, prosedur analitis, pengujian substantif.
kebijakan baik untuk transaksi yang bersifat umum maupun
khusus. Persetujuan (approval) adalah implementasi dari Untuk memahami elemen struktur pengendalian intern,
keputusan otorisasi umum manajemen. auditor harus mempertimbangkan 2 aspek:
1. Rancangan berbagai kebijakan dan prosedur dalam
3. Dokumen dan catatan yang memadai. masing-masing elemen struktur pengendalian.
Adalah obyek fisik dengan mana transaksi dimasukkan dan 2. Memastikan bahwa elemen-elemen tersebut telah
diikhtisarkan, berfungsi sebagai penghantar informasi ke ditempatkan alam operasi.
seluruh bagian organisasi klien dan antara organisasi yang
berbeda. Contoh: faktur penjualan, permintaan pembelian, Penetapan dan Keputusan
buku tambahan, jurnal penjualan, kartu absen. Setelah memahami struktur pengendalian intern, dilakukan
penetapan khusus:
Prinsip-prinsip relevan dalam membuat rancangan dan 1. Menetapkan apakah laporan keuangan dapat diaudit.
penggunaan dokumen dan catatan yang pantas: 2. Menetapkan tingkat risiko pengendalian yang didukung
a. Berseri dan prenumbered. oleh pemahaman yang diperoleh.
b. Disiapkan pada saat terjadi transaksi, atau segera 3. Menetapkan apakah diharapkan tingkat risiko
sesudahnya. pengendalian yang lebih rendah dapat didukung.
c. Cukup sederhana. 4. Memutuskan tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan
d. Dirancang sedapat mungkin untuk multiguna, shg yang pantas untuk digunakan.
meminimalkan bentuk yang berbedabeda.
e. Dirancang dalam bentuk yang mendorong penyajian yang Pengujian atas Pengendalian (Test of Control)
benar. Yaitu prosedur untuk menguji efektifitas yang mendukung
pengurangan tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan.
4. Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan. Apabila hasil pengujian atas pengendalian mendukung
rancangan kebijakan dan prosedur pengendalian seperti
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 930
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
yang diharapkan, auditor dapat terus menggunakan tingkat 2. Identifikasi pengendalian spesifik: mengidentifikasi
risiko pengendalian yang ditetapkan seperti yang kebijakan dan prosedur yang berperan dalam pencapaian
direncanakan. Bila tidak, tingkat risiko pengendalian masing-masing tujuan.
tersebut harus dipertimbangkan kembali. 3. Identifikasi dan evaluasi kelemahan, dengan cara:
a. Identifikasi pengendalian yang ada.
Prosedur untuk pengujian atas pengendalian: b. Identifikasi ketiadaan pengendalian kunci.
1. Tanya jawab dengan pegawai suatu satuan usaha yang c. Tentukan salah saji yang besar dan potensial yang
tepat. mungkin dihasilkan.
2. Pemeriksaan dokumen, catatan, dan laporan. d. Pertimbangkan kemungkinan pengendalian
3. Pengamatan aktifitas berkenaan dengan pengendalian. pengganti.
4. Pelaksanaan ulang prosedur klien. 4. Matriks risiko pengendalian: untuk membantu
mengidentifikasi pengendalian dan kelemahan,serta risiko
Luas Penerapan Pengujian Pengendalian pengendalian.
Trgantung pada tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan 5. Menetapkan risiko pengendalian: berdasarkan matriks
yang dikehendaki. Jika tingkat risiko yang ditetapkan risiko pengendalian.
rendah, digunakan lebih banyak pengujian pengendalian 6. Mengkomunikasikan kondisi yang dapat dilaporkan dan
baik jumlah pengendalian yang diuji maupun luas pengujian masalah terkait: ilakukan melalui komunikasi komite audit
atas setiap pengendalian. dan surat kepada manajemen (management letters).
Risiko Penemuan dan Rencana Pengujian atas Saldo Kondisi yang dapat dilaporkan (reportable condition) adalah
Laporan Keuangan informasi yang berkaitan dengan kelemahan atau
Jika tingkat risiko pengendalian di bawah maksimum, akan kekurangan yang besar dalam rancangan atau operasi
didukung oleh pengujian atas pengendalian yang spesifik, struktur pengendalian intern.
kemudian dikaitkan dengan tujuan spesifik audit untuk
akun-akun yang dipengaruhi oleh transaksi utama. BAB 9 - ARENS
RENCANA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT
Prosedur untuk Memperoleh Pemahaman MENYELURUH
1. Mendapatkan pemahaman lingkungan pengendalian,
prosedur penetapan risiko, sistem komunikasi dan informasi
akuntansi, serta metode pemantauan pada tingkat kerincian
yang wajar.
2. Mengidentifikasi pengendalian spesifik yang akan Jenis pengujian dasar yang dipakai dalam menentukan
mengurangi risiko pengendalian dan melakukan penetapan apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar:
risiko pengendalian.
3. Menguji efektifitas pengendalian. Tugas auditor dalam 1. Prosedur untuk memperoleh pemahaman atas struktur
perolehan pemahaman struktur pengendalian intern adalah pengendalian intern. Selama tahap ini, auditor harus
untuk menemukan elemen struktur pengenalian intern, memusatkan perhatiannya pada rancangan dan operasi dari
melihat apakah telah itempatkan dalam operasi, aspek-aspek struktur pengendalian intern sampai seluas
mendokumentasikan informasi yang diperoleh dengan cara yang diperlukan untuk dapat merencanakan audit dengan
yang baik. efektif.
Prosedur yang berkaitan dengan perancangan dan 2. Pengujian atas pengendalian intern. Pengujian diarahkan
penempatan dalam operasi: pada efektifitas pengendalian, baik dalam rancangan
1. Pengalaman auditor dalam periode sebelumnya atas maupun operasinya.
satuan usaha tersebut.
2. Tanya jawab dengan pegawai klien. 3. Pengujian substantif atas transaksi. Adalah prosedur yang
3. Kebijakan dan pedoman sistem klien. dirancang untuk menguji kekeliruan atau ketidakberesan
4. Inspeksi dokumen dan catatan. dalam bentuk uang yang langsung mempengaruhi
5. Pengamanan atas aktivitas dan operasi satuan usaha. kebenaran saldo laporan keuangan.
Dokumentasi dari Pemahaman: Jenis pengujian substantif:
1. Deskripsi naratif. a. pengujian atas transaksi.
2. Bagan arus. b. prosedur analitis.
3. Kuesioner pengendalian intern. c. pengujian terinci atas saldo.
Penetapan Risiko Pengendalian 4. Prosedur analitis. Mencakup perbandingan jumlah yang
Setelah auditor mendapatkan informasi deskriptif dan dicatat dengan ekspektasi yang dikembangkan oleh auditor.
bahan bukti dalam mendukung rancangan dan operasi
struktur pengendalian intern, maka dibuat penetapan risiko 5. Pengujian terinci atas saldo. Memusatkan pada saldo
pengendalian untuk masing-masing jenis transaksi dalam akhir buku besar baik untuk akun-akun neraca maupun laba
masing-masing siklus transaksi. rugi, tetapi penekanan utama pada kebanyakan pengujian
tirinci atas saldo aalah neraca.
Langkah-langkah Penetapan Risiko Pengendalian:
1. Identifikasi tujuan audit berkait transaksi: penetapan Hubungan antara Pengujian dan Bahan Bukti
tujuan rinci pengendalian intern bagi masing-masing jenis Jenis pengujian dari yang termurah hingga termahal:
transaksi utama suatu satuan usaha.
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 931
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 932
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 933
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 934
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
Kelengkapan: Penjualan yang ada telah dicatat membongkar penerimaan kas yang belum disetor, setoran
Akurasi: Penjualan yang tercatat adalah untuk yang tidak dicatat.
jumlah barang yang dikirim dan ditagih dan dicatat
dengan benar. 3. Pengujian untuk menentukan lapping piutang usaha.
Klasifikasi: Transaksi penjualan diklasifikasi dengan Lapping adalah menangguhkan pencatatan penerimaan
pantas. piutang untuk menyembunyikan adanya kekurangan kas.Hal
Tepat Waktu: Penjualan dicatat dalam waktu yang ini dapat dicegah melalui pemisahan tugas.
tepat.
Posting dan Pengikhtisaran: Transaksi penjualan Pengujian Audit atas Piutang tak Tertagih
dimasukan dengan pantas berkas induk dan Perhatian utama dalam menguji penghapusan piutang tak
diikhtisarkan dengan benar. tertagih adalah kemungkinan klien untuk menutupi
defalkasi dengan menghapus piutang yang telah tertagih.
Tujuan audit berkait transaksi untuk Penerimaan Kas Pengendalian untuk mencegah kekeliruan ini adalah
Keberadaan: penerimaan kas yang dicatat adalah otorisasi yang pantas atas penghapusan piutang oleh
dana yang secara aktual diterima oleh perusahaan. tingkat manajemen yang telah ditentukan, hanya setelah
Kelengkapan: kas yang diterima telah dicatat dalam penyelidikan menyuluruh tentang alasan mengapa
jurnal penerimaan kas. pelanggan tidak dapat membayar.
Akurasi: penerimaan kas yang dicatat telah disetor Pengendalian Intern Tambahan atas Transaksi-Transaksi
dan dicatat pada nilai yang diterima. Neraca
Klasifikasi: penerimaan kas diklasifikasikan dengan Nilai yang dapat direalisasi (realizable value):
pantas. tujuan audit berkait transaksi untuk piutang dagang yang
Tepat Waktu: penerimaan kas dicatat dalam waktu penting karena kolektibilitas piutang seringkali merupakan
yang sesuai. pos utama dalam laporan keuangan, dan merupakan
Posting dan Pengikhtisaran: penerimaan kas permasalahan pada sejumlah kasus tentang tanggungjawab
dimasukan dengan semestinya dalam berkas induk akuntan.
dan diiktisarkan dengan benar.
Pengendalian yang lazim untuk tujuan “realizable value”
Format Rancangan dan Format Pelaksanaan ö Persetujuan kredit oleh orang yang berwenang.
Dalam mengubah dari satu format rencangan menjadi ö Penyiapan neraca saldo piutang usaha menurut umur
format pelaksanaan, prosedur-prosedur tersebut secara periodik untuk direview dan ditindaklanjuti oleh
digabungkan. Ini akan: personel manajemen yang berwenang.
ö Suatu kebijakan penghapusan atas piutang yang tidak
1. Menghilangkan prosedur ganda. tertagih bilaman piutang tidak akan dapat ditagih lagi.
2. Meyakinkan bahwa kalau suatu dokumen diuji, seluruh
prosedur yang berhubungan dengan dokumen tersebut Dampak dari Hasil Pengujian atas Transaksi
dilakukan pada saat yang sama. Bagian audit yang sangat dipengaruhi oleh pengujian atas
3. Memungkinkan auditor untuk menjalankan prosedur transaksi siklus penjualan dan penerimaan kas adalah saldo-
dengan cara yang paling efektif. saldo piutang usaha, kas, beban piutang tak tertagih dan
penyisihan piutang tak tertagih. Dampak paling besar dari
Pengendalian Intern, Pengujian atas Pengendalian dan hasil pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif
Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Penerimaan Kas. atas transaksi dalam siklus penjualan dan penerimaan kas
Metodologi dalam merancang pengujian atas transaksi adalah terhadap konfirmasi piutang usaha. Jenis konfirmasi,
penerimaan kas: ukuran sample, dan saat pelaksanaanpengujian dipengaruhi
1. Tujuan audit berkait transaksi ditentukan. baik oleh pengujian atas pengendalian maupun pengujian
2. Pengendalian intern kunci bagi tiap tujuan ditentukan. substantif atas transaksi.
3. Pengujian atas pengendalian dikembangkan untuk
masing-masing tujuan.
4. Dikembangkan pengujian substantif atas transaksi bagi BAB 11 - ARENS
kekeliruan moneter dikaitkan dengan tiap tujuan. SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN ATAS
PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF
Bagian penting dari tanggung jawab auditor di dalam audit
penerimaan kas adalah identifikasi kelemahan stuktur
pengendalian intern yang meningkatkan kemungkinan
kecurangan.
1. Mementukan apakah kas yang diterima telah dicatat: Setelah auditor memutuskan prosedur yang dipilih dan
menelusuri dari nota pembayaran yang prenumbered atau kapan harus dilaksanakan, perlu dilakukan penentuan
daftar penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas dan jumlah pos atau unsur yang memadai sebagai sampel dari
buku tambahan piutang sebagai pengujian substantif atas populasi dam unsur mana yang dipilih.
pencatatan kas yang benar-benar diterima.
Sampel yang Representatif
2. Menyiapkan pembuktian atas penerimaan kas: Tujuan auditor memilih sampel suatu populasi aalah untuk
bermanfaat untuk menguji apakah seluruh penerimaan kas mendapatkan sampel yang representatif, yaitu sampel yang
telah disetor ke rekening bank dan menemukan penerimaan memiliki karakteristik yang sama dengan populasi.
kas yang tidak dicatat ke jurnal atau selang waktu dalam
melakukan setoran, tetapi akan membantu dalam
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 935
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
Persamaannya adalah ada 4 bagian dalam metode statistik 3. Seleksi sembarangan: auditor mengamati suatu populasi
dan nonstatistik: dan memilih unsur untuk sampel tanpa memperhatikan
1. Perencanaan sampel, tujuannya untuk menjamin bahwa ukuran, sumber, atau karakteristik lain yang membedakan,
pengujian audit dilaksanakan dengan cara yang sesuai untuk auitor berupaya untuk menyeleksi tanpa memihak.
memberikan risiko sampling yang diinginkan untuk Kelemahannya adalah kesulitan auditor untuk sama sekali
meminimalkan kekeliruan nonsampling. tidak memihak dalam memilih unsur yang menjadi sampel.
2. Seleksi sampel, meliputi keputusan bagaimana memilih
unsur sampel dari populasi. Metode Seleksi Sampel Probabilitas
3. Pelaksanaan pengujian, adalah pemeriksaan dokumen Langkah yang harus dilakukan:
dan melakukan pengujian audit lainnya. 1. Population of interest harus diterapkan. Populasi harus
4. Evaluasi hasil, mencakup penarikan kesimpulan ditetapkan konsisten dengan tujuan audit dan sampling
berdasarkan pengujian audit. yang mendasari sampel yang diambil.
2. Sampling harus ditetapkan.
Perbedaan metode statistik dan nonstatistik: Metode yang digunakan untuk memperoleh sampel
probabilitas:
1. Seleksi sampel acak sederhana.
Adalah sampel di mana setiap kombinasi yang mungkin dari
unsur-unsur dalam populasi yang memiliki kesempatan
sama untuk menjadi sampel.
2. Seleksi sampel sistematis.
Auditor menghitung suatu interval dan kemudian memilih
unsur sampel secara metodis berdasarkan besarnya
interval.
3. Probabilitas proporsional dengan ukuran.
Pengambilan sampel di mana probabilitas untuk memilih
item populasi tunggal adalah proporsional terhadap jumlah
yang dicatat.
4. Seleksi sampel tersratifikasi
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 936
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
Sampling Atribut (Attributes Sampling) Adalah metode 1. Seleksi acak kontra pengukuran statistik: seleksi acak
statistik yang digunakan untuk mengestimasi proporsi merupakan bagian dari sampling statistik.
unsur-unsur dalam satu populasi yang mengandung 2. Dokumentasi yang memadai: untuk mengevaluasi hasil
karakteristik atau atribut yang menjadi kepentingan. gabungan dari seluruh pengujian dan sebagai dasar untuk
Proporsi ini disebut tingkat keterjadian (occurance rate) dan mempertahankan hasil pelaksanaan audit apabila
merupakan rasio dari unsur yang mengandung atribut dibutuhkan.
khusus terhadap jumlah unsur populasi. 3. Kebutuhan akan pertimbangan profesional: evaluasi akhir
atas kecukupan penerapan keseluruhan sampling atribut,
Auditor berkepentingan dengan terjadinya beberapa jenis termasuk kecukupan ukuran sampel, juga harus didasarkan
pengecualian dalam populasi data akuntansi berikut: atas pertimbangan profesional pada tingkat yang tinggi.
1. Deviasi terhadap prosedur pengendalian yang dibuat
klien.
2. Kekeliruan atau penyimpangan moneter dalam populasi BAB 12 - ARENS
data transaksi. MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS
3. Kekeliruan atau penyimpangan moneter alam populasi PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS : PIUTANG
rincian saldo akun. USAHA
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 937
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
3. Dokumen pengiriman.
Konfirmasi Piutang Usaha 4. Korespondensi dengan klien.
Tujuannya adalah untuk memenuhi tujuan
keabsahanpenilaian, dan cut off. AICPA mensyaratkan Analisis Perbedaan
dilakukannya konfirmasi atas piutang usaha kecuali jika Konfirmasi yang diterima dan terdapat perbedaan perlu
jumlahnya tiak material, konfirmasi yang diterima lambat an ditindaklanjuti. Perbedaan tersebut mungkin timbul karena
diragukan keandalannya, serta bila risiko bawaan an risiko perbedaan waktu antara catatan klien dengan catatan
pengendalian rendah sehingga dapat digunakan prosedur pelanggan, seperti:
alternatif pengumpulan bukti. Konfirmasi yang dikirim klien
harus diawasi oleh auditor dan hasil konfirmasinya langsung 1. Pembayaran telah dilakukan: pelanggan telah membayar
dikirim kepada auditor. sebelum tanggal konfirmasi, tetapi klien belum
menerimanya untuk dicatat.
Keputusan Konfirmasi 2. Barang belum diterima: klien mencatat penjualan pada
Dalam melaksanakan prosedur konfirmasi, auditor harus tanggal pengiriman sedangkan pelanggan mencatat
memutuskan jenis konfirmasi yang akan digunakan, saat pembelian saat barang diterima.
pelaksanaan prosedur, ukuran sampel, dan unsur individual 3. Barang telah dikembalikan: kelalaian klien mencatat nota
yang akan dipilih. kredit, seperti perbedaan waktu atau pencatatan retur dan
pengurangan harga penjualan yang tidak memadai.
1. Jenis konfirmasi: positif (konfirmasi yang dialamatkan 4. Kekeliruan klerikal dan jumlah yang diperselisihkan:
kepada debitur yang meminta konfirmasi darinya secara pelanggan menyatakan bahwa terdapat kekeliruan dalam
langsung apakak saldo yang dinyatakan alam permintaan harga yang dibebankan untuk barang, barang rusak,
konfirmasi adalah benar atau tidak), atau negatif kuantitas barang yang benar belum diterima, dsb.
(konfirmasi dialamatkan kepada debitur tetapi hanya
meminta jawaban apabila dia tiak sepakat dengan jumlah
yang dinyatakan) Konfirmasi negatif dapat diterima hanya BAB 13 - ARENS
jika semua kondisi berikut terpenuhi:\ MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS
a. Piutang usaha terdiri dari sejumlah besar saldo akun yang PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS : PIUTANG
kecil. USAHA
b. Gabungan risiko pengendalian yang ditetapkan dan risiko
bawaan adalah rendah.
c. Tidak ada alasan konfirmasi tersebut tidak akan
diperhatikan.
Dalam pengujian atas transaksi, perhatian utama diberikan
2. Saat pelaksanaan: bahan bukti yang paling andal dari terhadap pengujian efektivitas pengendalian intern dengan
konfirmasi diperoleh apabila dikirimkan sedekat mungkin menggunakan pengujian atas pengendalian. Dalam
dengan tanggal neraca. pengujian terinci atas saldo perhatian utama adalah baik
mengenai efektifitas pengendalian dan ketepatan moneter
3. Ukuran sampel yang akan dikonfirmasi: tergantung pada dalam sistem akuntansi.
salah saji yang ditolerir, risiko bawaan, risiko pengendalian,
risiko deteksi, dan jenis konfirmasi. Sifat dari Permasalahan untuk Pengujian Terinci atas Saldo
Tujuan auditor mengambil sample: untuk menentukan
4. Seleksi unsur untuk pengujian: biasanya dilakukan apakah saldo akun yang diaudit disajikan secara wajar. Tiga
dengan stratifikasi. keputusan utama yang harus dibuat oleh auditor dalam
proses sampling:
Apabila konfirmasi positif tidak ditanggapi, auditor perlu
menguji lagi penerimaan kas setelah tanggal konfirmasi, 1. Menentukan ukuran sample.
memastikan tidak ada sales invoice ganda, menelusuri Dengan menggunakan model risiko audit (risiko deteksi =
dokumen pengiriman, dan berkorespondensi dengan klien. risiko audit/risiko bawaan x risiko pengendalian), masing-
masing faktor dalam model ditambah materialitas, akan
Tindak Lanjut atas Konfirmasi mempengaruhi ukuran sample yang memadai.
Setelah unsur-unsur yang dikonfirmasi dipilih, auditor harus 2. Seleksi unsur-unsur populasi.
mempertahankan kendali atas konfirmasi sampai konfirmasi Sampling terstratifikasi merupakan suatu metode sampling
tersebut kembali dari pelanggan. Apabila konfirmasi yang dimana seluruh unsur dalam populasi dibagi menjadi dua
dikirim tidak dikembalikan oleh pelanggan, perlu dilakukan atau lebih subpopulasi, sampling dilakukan untuk masing-
tindak lanjut dengan prosedur alternatif. Tujuannya adalah masing strata. Tujuan stratifikasi adalah untuk
untuk menentukan dengan cara selain konfirmasi, apakah memungkinkan auditor memberikan penekanan lebih
piutang tersebut absah dan disajikan dengan memadai pada terhadap unsur populasi tertentu dan kurang terhadap
tanggal konfirmasi. Untuk setiap konfirmasi positif yang lainnya.
tidak dikembalikan, dokumenasi berikut dapat diperiksa
guna memverifikasi keabsahan dan penilaian transaksi 3. Mengevaluasi hasil sampling.
penjualan individual yang membentuk saldo akhir piutang Sampling statistik: jumlah kemungkinan perbedaan antara
usaha: estimasi titik dan salah saji populasi yang sebenarnya
disebut presisi statistik, dapat diukur secara formal.
1. Penerimaan kas kemudian (penerimaan kas setelah
tanggal konfirmasi). Sampling non statistik: tidak dapat secara formal mengukur
2. Salinan faktur penjualan. presisi estimasi titik dan harus secara subjektif
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 938
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
mempertimbangkan kemungkinan bahwa salah saji populasi yang tinggi atau sedang. Oleh karena itu suatu estimasi
yang sebenarnya melebihi jumlah yang ditolelir. tingkat kekeliruan nol atau 1% adalah biasa jika sampling
mata uang yang digunakan.
Sampling Unit Mata Uang
Sampling unit mata uang juga disebut sampling unit 7. Pilih Sample secara Acak
moneter, sampling jumlah moneter kumulatif, dan sampling Untuk memilih rupiah unit sampel adalah terlebih dahulu
dengan probabilitas yang proporsional dengan ukuran. memilih suatu sample acak dari unit mata uang tersebut.
Metode sampling ini digunakan untuk menjelaskan Juga perlu untuk mengidentifikasi unit fisik yang
penentuan ukuran sample, seleksi sample dan evaluasi hasil berhubungan dengan masing-masing unit mata uang. Unit
untuk pengujian terinci atas saldo. mata uang diperlukan untuk menghitung hasil statistik,
sedangkan unit fisik diperlukan untuk melakukan pengujian.
Langkah Sampling Unit Mata Uang
1. Nyatakan tujuan dari pengujian Audit 8. Laksanakan Prosedur Audit
Tujuan sampling unit mata uang adalah untuk menentukan Terlebih dulu auditor memilih sample atas dasar unit rupiah
estimasi kekeliruan di dalam populasi yang diaudit dan dan mengidentifikasikan unit fisik yang berisikan unit
untuk memutuskan apakah populasi dinyatakan secara rupiah. Kemudian auditor menerapkan prosedur audit yang
wajar. Nilai dari estimasi kekeliruan dalam sampling unit tepat untuk menentukan apakah masing-masing unit fisik
mata uang disebut batas kekeliruan. berisi kekeliruan atau tidak.
2. Definisikan Kondisi Kekeliruan 9. Generalisasikan dari Sample ke Populasi
Populasi (sampling unit mata uang) didefinisikan sebagai Empat aspek penting dalam melakukan generalisasi dari
populasi rupiah yang tercatat. Auditor kemudian sample ke populasi dengan menggunakan sampling unit
mengevaluasi apakah populasi tercatat lebih saji atau mata uang:
kurang saji. a. Tabel sampling atribut digunakan untuk menghitung
hasil.
3. Definisikan Unit Sampling b. Hasil sampling atribut harus dikonversikan menjadi unit
Ciri penting dari sampling unit mata uang adalah: rupiah.
a. Definisi dari unit sampling sebagai rupiah individual c. Auditor harus membuat suatu asumsi mengenai
dalam suatu saldo akun. persentase kekeliruan untuk masing-masing unsur populasi
b. Penekanan otomatis atas unit-unit fisik dengan nilai saldo yang keliru.
rupiah tercatat yang terbesar. Karena sample acak dipilih d. Hasil-hasil statistik kalau sampling unit mata uang
berdasarkan rupiah individual, suatu akun dengan saldo digunakan disebut batas kekeliruan.
besar memiliki kesempatan yang lebih besar untuk dipilih
daripada akun dengan saldo kecil. 10. Melakukan generalisasi kalau Ditemukan Kekeliruan
a. Kekeliruan lebih saji dan kuran saji diperlukan secara
4. Tentukan Salah Saji yang Dapat ditoleransi terpisah dan kemudian digabungkan.
Aspek khusus dari sampling unit mata uang adalah dalam b. Satu asumsi kekeliruan yang berbeda dibuat untuk
hal pertimbangan penggunaan pertimbangan awal masing-masing kekeliruan, termasuk kekeliruan nol.
mengenai materialitas. Kebanyakan teknik sampling c. Berdasarkan data salah saji aktual. Asumsi ini
mengharuskan auditor untuk menentukan salah saji yang mengharuskan auditor untuk menghitung rata-rata bahwa
dapat ditoleransi dengan mengalokasikan hasil masing-masing unsur dalam sampel keliru.
pertimbangan awal mengenai materialitas, hal ini tidak d. Auditor harus berhadapan dengan lapisan (layer) dari
diperlukan kalau sampling unit mata uang digunakan. tingkat deviasi tertinggi yang dihitung dari tabel atribut.
Terdapat hubungan terbalik antara ukuran salah saji yang Layer dihitung dengan terlebih dahulu menentukan tingkat
dapat ditoleransi dengan ukuran sample yang diperlukan. deviasi tertinggi yang dihitung dari tabel untuk masing-
masing kekeliruan dan kemudian menghitung masing-
5. Tentukan Risiko Salah Penerimaan yang dapat Diterima masing layer.
Acceptable Risk of Incorrect Acceptance (ARIA) merupakan e. Asumsi kekeliruan harus dihubungkan dengan setiap
risiko yang bersedia diambil oleh auditor untuk menerima layer. Metode yang lazim
suatu saldo adalah benar kalau kekeliruan sesungguhnya digunakan adalah dengan menghubungkan persentase
dalam saldo tersebut sama atau lebih besar dari salah saji kekeliruan rupiah terbesar dengan lapisan layer terbesar.
yang dapat ditoleransi. Terdapat hubungan terbalik antara Penyesuaian kekeliruan yang saling menutupi dilakukan
ARIA dan ukuran sample yang diperlukan. Faktor utama dengan cara:
yang mempengaruhi keputusan auditor mengenai ARIA
adalah risiko pengendalian dalam model risiko audit, yang a. Estimasi titik dari kekeliruan dihitung baik untuk
merupakan tingkat dimana auditor mengandalkan kekeliruan lebih saji maupun kuran saji.
pengendalian intern. Jika pengendalian intern efektif, risiko b. Masing-masing batas dikurangi dengan estimasi titik yang
pengendalian dapat dikurangi, yang memungkinkan auditor berlawanan. Estimasi titik untuk lebih saji dihitung dengan
untuk meningkatkan ARIA, yang pada gilirannya mengurangi mengalikan kekeliruan lebih saji rata-rata dalam unit rupiah
ukuran sample yang diperlukan. yang diaudit dengan nilai tercatat.
6. Estimasikan Tingkat Kekeliruan dalam Populas i Tujuh langkah untuk menghitung batas kekeliruan yang
Sampling unit mata uang secara normal digunakan kalau disesuaikan:
auditor percaya bahwa terdapat kemungkinan tidak ada a. Tentukan kekeliruan untuk masing-masing unsur dengan
kekeliruan yang signifikan dalam populasi. Sampling unit memperlakukan lebih saji dan kurang saji secara terpisah.
mata uang cenderung tidak efisien untuk tingkat kekeliruan
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 939
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 940
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
Dampak PDE dalam Organisasi 2. Kuesioner PDE.: menekankan pada pengendalian spesifik
1. Perubahan dalam organisasi: perubahan fasilitas, tanpa mengaitkan masing-masing pengendalian satu sama
penyusunan staf, sentralisasi data dan pemisahan tugas, lain.
metode otorisasi.
2. Daya saji informasi: daya saji input dan pemrosesan yang 3. Telaah atas daftar kekeliruan yang dihasilkan oleh sistem
hanya tersedia dan dibaca oleh mesin sehingga jejak tersebut: memperlihatkan kekeliruan dan penyimpangan
transaksi (audit trail) tidak terlihat. sebenarnya yang akan dilaporkan oleh sistem PDE.
3. Potensi kesalahan yang material: akibat berkurangnya Bila auditor mempertimbangkan bahwa pengendalian
keterlibatan manusia, keseragaman pemrosesan, akses yang dalam suatu segmen adalah lemah, maka dia dapat
tidak diotorisasi, kehilangan data. menentukan bahwa pengendalian pada s egmen lain bisa
4. Potensi untuk meningkatkan pengendalian: karena mengimbangi. Saat auditor merasa risiko pengendalian
keseragaman dalam pemrosesan, tingkat administrasi yang tidak dapat dikurangi, dia harus memperluas bagian
efektif, lebih banyak informasi dan analisis, sehingga dapat pengujian substantif.
meningkatkan pengendalian secara keseluruhan.
Bila auditor memutuskan struktur pengendalian internnya
Pengendalian PDE efektif, maka perlu dilanjutkan dengan pemahaman yang
lebih mendalam atas srtuktur pengendalian intern dengan
1. Pengendalian Umum. melaksanakan pengujian pengendalian.
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 941
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 942
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 944
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
sebagai bahan bukti bahwa barang sudah diterima dan c. Adanya pemeriksaan yang cermat atas dokumen
diperiksa. pendukung oleh penanda tangan cek pada saat cek ditanda
b. Rangkapan dokumen dikirim ke bagian gudang dan tangan.
rangkapan lain dikirim ke bagian hutang usaha. d. Cek dibuat prenumbered dan dicetak di atas kertas
c. Untuk mencegah terjadinya pencurian dan khusus.
penyalahgunaan, barang diawasi secara fisik sejak saat
penerimaan sampai penggunaannya. Pengujian atas Pengendalian dan Pengujian Substantif atas
d. Pegawai bagian penerimaan harus independen dari Transaksi
bagian gudang dan bagian akuntansi. 1. Pengujian atas perolehan (test of acquisition):
pemrosesan order pembelian, penerimaan barang dan jasa,
Pengakuan Kewajiban dan pengakuan kewajiban.
Pengakuan dan pencatatan harus dilakukan dengan akurat 2. Pengujian atas pembayaran (test of payment):
dan tepat karena mempunyai dampak yang sangat penting pemrosesan dan pencatatan pengeluaran kas.
bagi laporan keuangan dan pengeluaran kas aktual.
Verifikasi Perolehan:
1. Jurnal perolehan (acquisition journal): jurnal untuk a. Perolehan yang dicatat adalah untuk barang dan jasa
mencatat rincian masing-masing transaksi perolehan. yang diterima, sesuai dengan kepentingan terbaik klien
2. laporan ikhtisar perolehan (summary acquisition report): (existence & occurence).
dokumen yang dihasilkan komputer yang mengikhtisarkan b. Setiap perolehan yang terjadi telah dicatat
perolehan untuk satu periode. (completeness).
3. Faktur pemasok (vendor invoice): dokumen yang c. Perolehan yang terjadi dinilai dengan benar (accuracy).
menunjukkan hal-hal seperti deskripsi dan jumlah barang d. Perolehan diklasifikasikan dengan benar (classification).
dan jasa yang diterima, harga termasuk ongkos angkut,
syarat potongan tunai, dan tanggal penerimaan kas. Verifikasi Pengeluaran Kas
4. Nota debet (debet note): dokumen yang menunjukkan a. Pengeluaran kas yang dicatat adalah untuk barang dan
pengurangan jumlah hak pemasok karena pengembalian jasa yang secara aktual diterima (exixtence & occurence).
barang atau pengurangan harga. b. Transaksi pengeluaran kas yang ada telah dicatat
5. Voucher: dokumen yang seringkali digunakan oleh (completeness).
berbagai organisasi sebagai sarana formal pencatatan dan c. Transaksi pengeluaran kas telah dicatat dengan benar
pengendalian perolehan. (accuracy).
6. Berkas induk hutang usaha (account payable master file): d. Transaksi pengeluaran kas diklasifikasikan dengan
berkas untuk mencatat perolehan individual, pengeluaran semestinya (classification).
kas, serta retur an pengurangan harga perolehan untuk e. Transaksi pengeluaran kas dicatat dengan tepat waktu
masing-masing pemasok. (timelines).
7. Neraca saldo hutang usaha (account payable trial f. Transaksi pengeluaran kas dimasukkan dengan
balance): daftar yang menjadi jumlah hak masing-masing semestinya dalam berkas induk hutang usaha dan
pemasok pada saat tertentu. diikhtisarkan dengan semestinya (posting and summarizing).
8. Laporan pemasok (vendor statement): laporan yang
disiapkan setiap bulan oleh pemasok yang menunjukkan Hutang usaha
saldo awal, perolehan, retur dan pengurangan harga, Adalah kewajiban yang belum dibayarkan untuk barang dan
pembayaran kepada pemasok, dan saldo akhir. jasa yang diterima dalam kegiatan usaha normal
perusahaan. Akun hutang usaha mencakup kewajiban
Pengendalian intern: karena perolehan bahan baku, peralatan, prasarana,
Bagian hutang usaha memverifikasi kepatutan setiap perbaikan, dan lain-lain jenis barang dan jasa yang telah
perolehan dengan membandingkan rincian dalam order diterima sebelum akhir tahun.
pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur
pemasok. Pengendalian pada bagian hutang usaha dan PDE Tujuan Audit untuk Pengujian Terinci Atas Saldo
adalah pegawai yang mencatat perolehan tidak mempunyai Tujuannya adalah untuk menentukan apakah hutang usaha
akse ke kas, efek-efek, dan aktiva lainnya. disajikan secara wajar dan diungkapkan dengan memadai.
Pemrosesan dan Pencatatan Kas Metodologi untuk Merancang Pengujian Terinci Atas Saldo
1. Cek (Check): alat pembayaran untuk setiap perolehan Hutang Usaha
saat pembayaran jatuh tempo. 1. Tentukan materialitas dan tetapkan risiko audit yang
Canceled chek: cek yang sudah diuangkan oleh penjual dan dapat diterima serta risiko bawaan untuk hutang usaha.
dikliring oleh bank pihak klien. 2. Tetapkan risiko pengendalian untuk hutang usaha.
3. Rancang dan laksanakan pengujian atas pengendalian,
2. Jurnal pengeluaran kas (cash disbursement journal): pengujian substantif atas transaksi, untuk siklus perolehan
jurnal untuk mencatat transaksi pengeluaran kas. dan pembayaran.
4. Rancang dan laksanakan proseur analitis untuk siklus
perolehan dan pembayaran.
Pengendalian intern: 5. Rancang pengujian terinci atas saldo akun hutang usaha
a. Penandatanganan setiap setiap cek oleh orang dengan untuk memenuhi tujuan spesifik audit (prosedur audit,
otorisasi memadai. ukuran sampel, pos/unsur yang dipilih, saat pelaksanaan).
b. Pemisahan tanggung jawab antara penanda tangan cek
dengan pelaksanaan fungsi hutang usaha. Prosedur Analitis untuk Siklus Perolehan dan Pembayaran
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 945
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
b. Memeriksa apakah perhitungan penyusutan akurat. Merupakan taksiran kewajiban yang belum dibayar untuk
jasa atau manfaat yang telah diterima sebelum tanggal
Pertimbangan dalam konsistensi penyusutan: neraca.
a. Umur manfaat. Contoh: bonus pegawai yang masih harus dibayar, komisi
b. Metode penyusutan. yang masih harus dibayar, bunga yang masih harus dibayar,
c. Taksiran nilai sisa. pajak penghasilan yang masih harus dibayar, dll.
d. Kebijakan penyusutan aktiva dalam tahun perolehan dan
pelepasan. Metode untuk pengujian:
1. Melakukan pengujian akrual dalam hubungannya dengan
Metode pengujian penyusutan: membuat perhitungan atas pembayaran tahun berjalan.
kelayakan secara keseluruhan. 2. Membandingkan akrual tahun berjalan dengan tahun
sebelumnya.
Verifikasi Akumulasi Penyusutan
Tujuannya adalah memeriksa: Audit Atas Operasi
a. Akumulasi penyusutan yang dinyatakan dalam berkas Dimaksudkan untuk menentukan apakah akun-akun
induk properti sesuai dengan buku besar: diuji dengan pendapatan dan beban dalam laporan keuangan disajikan
penjumlahan dari akumulasi penyusutan atau berkas induk dengan wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
properti dan menelusuri total ke buku besar. umum.
b. Akumulasi penyusutan dalam berkas induk dihitung Auditor harus yakin bahwa setiap total pendapatan dan
dengan tepat. beban dalam laporan laba rugi maupn laba bersih tidak
disalahsajikan secara material.
Audit Atas Biaya Dibayar di Muka
Tujuannya adalah: Konsep-Konsep Dalam Audit Atas Operasi:
1. completeness & existence. 1. Penandingan pendapatan periodik dan beban merupakan
2. rights and obligations. hal yang penting untuk penentuan yang layak hasil operasi.
3. evaluation, accuracy, detail tie-in. 2. Penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan
4. classification konsiste untuk periode yang berbeda merupakan hal yang
5. cut off penting untuk daya banding (comparability).
6. presentation & disclosure.
Jenis-Jenis Audit yang Penting Terhadap Operasi
Pengendalian intern: Perusahaan:
1. Pengendalian terhadap perolehan dan pencatatan 1. prosedur analitis.
asuransi. 2. pengujian transaksi.
2. Pengendalian terhadap daftar asuransi (insurance 3. analisa saldo-saldo akun.
register). 4. pengujian terinci atas saldo terhadap akun-akun neraca.
3. Pengendalian pembebanan beban asuransi. 5. pengujian alokasi.
Pengujian Audit Prosedur Analitis untuk Audit Atas Operasi:
Satu-satunya verifikasi terhadap saldo akun beban yang 1. Membandingkan beban secara individu dengan tahun
biasanya diperlukan adalah prosedur analitis dan pengujian sebelumnya.
singkat untuk meyakinkan bahwa pembebanan terhadap 2. Membandingkan aktiva secara individu dan kewajiban
beban asuransi muncul akibat kredit terhadap asuransi dengan tahun sebelumnya.
dibayar di muka. 3. Membandingkan beban-beban secara individu dengan
anggaran.
Prosedur analitis terhadap asuransi dibayar di muka: 4. Membandingkan persentase margin bruto dengan tahun
1. Membandingkan total asuransi yang dibayar di muka dan sebelumnya.
beban asuransi dengan total tahun sebelumnya. 5. Membandingkan rasio perputaran persediaan dengan
2. Menghitung rasio asuransi yang dibayar di muka tahun sebelumnya.
terhadap beban asuransi dan membandingkannya dengan 6. Membandingkan beban komisi dibagi dengan penjualan
tahun sebelumnya. dengan tahun sebelumnya.
3. Membandingkan perlindungan dari masing-masing polis 7. Membandingkan beban manufaktur secara individu
asuransi pada skedul yang diperoleh dari klien dengan dibagi dengan total beban manufaktur dengan tahun
skedul tahun lalu untuk pengujian terhadap penghapusan sebelumnya.
polis-polis tertentu atau perubahan dalam perlindungan
asuransi. BAB 18 - ARENS
4. Membandingkan saldo asuransi dibayar di muka yang AUDIT ATAS SIKLUS PERSEDIAAN DAN
dihitung untuk tahun berjalan dengan hasil perhitungan
tahun sebelumnya untuk pengujian kesalahan perhitungan. PERGUDANGAN
5. Menelaah perlindungan asuransi yang dimuat pada
skedul asuransi dibayar di muka dengan personel klien yang
tepat atau broker asuransi akan kelayakan dari
perlindungan.
Audit atas persediaan kompleks dan menghabiskan waktu
Audit Atas Kewajiban yang Masih Harus Dibayar dalam audit karena:
1. Persediaan adalah bagian utama dalam neraca, seringkali
merupakan akun terbesar melibatkan modal kerja.
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 947
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 948
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 949
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
Audit untuk penyimpanan barang jadi, pengiriman barang, 2. Pengendalian yang mencukupi atas pembayaran pokok
dan pencatatan penjualan. Juga dapat diterapkan untuk pinjaman dan bunga.
pengujian HPP standar. 3. Dokumen dan catatan-catatan yang memadai.
4. Verifikasi independen secara periodik.
4. Pengujian atas akuntansi biaya.
Dimaksukan untuk verifikasi pengendalian yang Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas
mempengaruhi persediaan tetapi tidak diverifikasi dalam Transaksi
tiga siklus di atas, seperti pengendalian fisik, pemindahan Pengujian terhadap transaksi wesel bayar meliputi
biaya bahan baku ke barang dalam proses, pemindahan penerbitan wesel bayar dan pembayaran kembali pokok
biaya barang yang selesai ke barang jadi. pinjaman serta bunga. Pengujian transaksi wesel bayar dan
bunganya harus lebih menekankan terhadap empat
5. Persediaan fisik, kompilasi, penetapan harga. pengendalian intern terpenting dan harus ada penekanan
Kekeliruan pada salah satu menyebabkan salah saji terhadap ketepatan jumlah penerimaan dan
persediaan dan HPP. pembayarannya.
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 950
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 951
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
pada saat-saar terakhir audit seluruh ayat jurnal Dalam pengujian akhir tahun akun kas umum, auditor harus
penyesuaian yang mempengaruhi laba bersih disesuaikan. Mengumpulkan bahan bukti yang cukup untuk
3. Setelah auditor yakin bahwa transaksi tersebut dapat mengevaluasi apakah kas yang dinyatakan dalam neraca,
diklasifikasikan sebagai transaksi laba ditahan, langkah telah dinyatakan secara wajar dan diungkapkan secara
berikutnya adalah menentukan apakah nilai transaksi layak.
tersebut benar.
4. Pertimbangan penting lainnya dalam audit laba ditahan Metodologi untuk auditing kas akhir tahun:
adalah menilai apakah ada transaksi yang seharusnya 1. Tentukan materialitas dan tetapkan risiko audit yang
dimasukan tetapi belum dicacat. dapat diterima, dan risiko bawaan untuk kas di bank.
5. Hal penting dalam menentukan apakah laba ditahan 2. Tetapkan risiko pengendalian untuk kas di bank.
diungkapkan dengan benar dalam neraca adalah 3. Rancang dan laksanakan pengujian substantif atas
keberadaan pembatasan-pembatasan terhadap transaksi, dan prosedur analitis untuk beberapa siklus.
pembayaran dividen. Pembatasan-pembatasan ini harus 4. Rancang dan laksanakan prosedur analitis bagi saldo kas
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. di bank.
5. Rancang pengujian rinci atas persediaan guna memenuhi
BAB 20 - ARENS tujuan spesifik audit (prosedur audit, ukuran sample, pos
AUDIT ATAS SALDO KAS yang dipilih, dan saat pelaksanaan).
Faktor-faktor yang mempengaruhi audit kas akhir tahun:
1. Kas dipengaruhi oleh sebagian besar siklus lainnya, yang
berarti bahwa dalam hal ini banyak peluang terjadinya
JENIS-JENIS AKUN KAS kesalahan.
1. Akun Kas Umum: merupakan hal penting bagi sebagian 2. Meskipun saldo kas itu sendiri tidak besar, jumlah rupiah
besar organisasi karena sebenarnya penerimaan dan debet dan kredit yang mempengaruhi saldo tersebut pada
pengeluaran kas melalui akun ini pada suatu waktu. umumnya lebih besar daripada akun lainnya (materialitas).
3. Kas adalah harta yang paling disukai untuk dicuri (risiko
2. Akun Gaji Impres: akun tersendiri yang dibentuk untuk inheren).
melakukan pembayaran gaji dan upah kepada karyawan
dan dalam akun ini ditentukan suatu jumlah tetap. Pengendalian Intern
Pengendalian intern dibagi menjadi 2 kategori yaitu
3. Akun Bank Cabang: serupa dengan akun kas umum, pengendalian atas siklus transaksi yang mempengaruhi
tetapi pada tingkat cabang, dan dapat digunakan untuk pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas dan
menunjang pengendalian atas penerimaan dan rekonsiliasi bank secara independen.
pengeluaran.
Rekonsiliasi penting karena digunakan untuk memastikan
4. Dana kas Kecil Impres: digunakan untuk melakukan bahwa buku mencerminkan saldo kas yang sama dengan
pembelian tunai yang kecil-kecil yang dapat dibayar lebih jumlah kas sebenarnya yang ada di bank setelah
mudah dan lebih cepat dengan kas daripada menggunakan memperhitungkan pos-pos rekonsiliasi.
cek.
Rekonsiliasi independen akan membuka peluang khusus
5. Setara Kas: termasuk dalam laporan keuangan sebagai untuk verifikasi intern atas transaksi penerimaan dan
bagian dari akun kas hanya jika bersifat investasi jangka pengeluaran kas. Jika rekening koran diterima dalam
pendek yang siap dikonversi menjadi kas dalam jangka keadaan tertutup oleh petugas yang merekonsiliasi dan
pendek dan tidak ada risiko perubahan nilai dan perubahan pengendalian fisik diselenggarakan atas laporan tersebut
suku bunga yang signifikan. sampai rekonsiliasi tersebut diselesaikan, cancelled check,
duplikasi slip-slip setoran, dan dokumen-dokumen lain yang
KAS DI BANK DAN SIKLUS-SIKLUS TRANSAKSI tercakup dalam laporan tersebut dapat diuji tanpa adanya
Dalam audit kas, harus dibuat perbedaan antara verifikasi kekhawatiran terhadap kemungkinan pengubahan,
rekonsiliasi klien atas saldo rekening koran dengan saldo penghapusan, atau penambahan.
buku besar dan verifikasi apakah kas yang tercatat di buku Pengendalian lain yang dapat dilakukan adalah dengan
besar telah mencerminkan dengan benar semua transaksi menunjuk dan menetapkan seorang karyawan yang
kas yang dilaksanakan selama tahun tersebut. Kesalahan
berikut akan mengakibatkan kesalahan pembayaran atau bertanggungjawab untuk menelaah rekonsiliasi bulanan
penerimaan kas, dan tidak terungkap sebagai bagian dari segera setelah rekonsiliasi bulanan segera setelah
audit atas rekonsiliasi bank: rekonsiliasi diselesaikan.
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 952
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 953
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
1. Pengendalian Intern atas Kas Keci l Kewajiban bersyarat yang merupakan kepentingan utama
Pengendalian intern terpenting adalah: auditor :
a. Penggunaan dana impres yang merupakan 1. Pending litigation atas paten,kewajiban produk,atau
tanggungjawan satu orang. tindakan lain
b. Dana kas kecil tidak boleh dicampur dengan penerimaan 2. Perselisihan mengenai pajak penghasilan
lain, dan dana itu harus dipisahkan dari aktivitas lainnya. 3. Garansi barang
c. Harus ada batasan atas jumlah suatu pengeluaran dari kas 4. Wesel tagih didiskontokan
kecil. 5. Jaminan atas kewajiban pihak lain
d. Jenis pengeluaran yang dapat dilakukan dari transaksi kas 6. Saldo yang belum digunakan dalam letter of credit yang
harus didefinisikan dengan tegas melalui kebijakan outstanding
perusahaan.
Prosedur Audit
2. Pengujian Audit atas Kas Keci l Prosedur audit yang lazim digunakan untuk mencari
Prosedur pengujian kas kecil adalah: kewajiban bersyarat di antaranya :
Menetapkan prosedur-prosedur untuk menangani, dan 1. Tanya jawab dengan manajemen (lisan atau tulisan)
dilakukan dengan membahas struktur pengendalian intern mengenai kemungkinan kewajiban bersyarat yang belum
bersama pengelola kas dan memeriksa dokumentasi dicatat
beberapa transaksi. Pengujian atas pengendalian dan 2. Telaah surat ketetapan pajak untuk melihat penyelesaian
pengujian substantif tergantung pada jumlah dan besar perselisihan atas pajak penghasilan
penggantian kas kecil dan pengendalian serta tingkat risiko 3. Telaah notulen rapat direksi, komisaris, pemegang saham
pengendalian yang dinilai auditor. Pengujian kas kecil atas adanya indikasi tuntutan atau kewajiban lain
dilakukan dengan menghitung saldo kas kecil dan 4. Analisa beban hukum untuk periode yang diaudit dan
melaksanakan pengujian terinci atas satu atau dua transaksi telaah faktur dan pernyataan dari penasehat hukum atas
penggantian. adanya indikasi kewajiban bersyarat khususnya tuntutan
dan penetapan pajak yang ditunda
BAB 21 - ARENS 5. Dapatkan konfirmasi dari seluruh pengacara utama
COMPLETING THE AUDIT mengenai status kewajiban bersyarat
6. Telaah kertas kerja yang ada mengenai informasi yang
menunjukkan potensi hal bersyarat
7. Dapatkan letter of credit dekat tanggal neraca dan
konfirmasi saldo yang digunakan maupun belum
MENELAAH KEWAJIBAN BERSYARAT TANYA JAWAB DENGAN PENASIHAT HUKUM KLIEN
Kewajiban bersyarat adalah kemungkinan potensi
kewajiban di masa mendatang kepada pihak ketiga Prosedur utama untuk mengungkapkan kewajiban bersyarat
untuk jumlah yang tidak diketahui sebagai akibat aktivitas adalah surat konfirmasi dari penasehat hukum klien yang
yang telah terjadi. Kondisi yang menyebabkan adanya memberitahukan auditor atas perkara yang tertunda atau
kewajiban bersyarat : informasi lain yang melibatkan penasehat hukum yang
relevan kepada pengungkapan laporan keuangan. Sifat dari
1. Terdapat kemungkinan pembayaran dimasa datang penolakan pengacara untuk memberitahukan auditor
kepada pihak ketiga akibat kondisi saat ini 45 informasi lengkap mengenai kewajiban hukum dibagi
Resume Auditing menjadi dua kategori :
2. Terdapat ketidakpastian atas jumlah pembayaran di masa 1. Penolakan akibat tidak adanya pengetahuan mengenai
datang hal yang melibatkan kewajiban bersyarat
3. Hasilnya akan ditentukan oleh peristiwa di masa datang 2. Penolakan untuk mengungkapkan informasi karena
Ketidakpastian pembayaran dimasa datang dapat bervariasi. dipertimbangkan sebagai informasi yang rahasia
PSAK 8 menguraikan tiga tingkat kemungkinan : Pengacara menolak menyediakan informasi kepada auditor
1. Tinggi (probable) peristiwa mendatang mungkin terjadi. mengenai tuntutan yang secara material ada (asserted
2. Sedang (reasonably possible) kemungkinan terjadi lebih claims) atau unasserted claims, laporan audit harus
besar dari remote tetapi lebih kecil dari probable. dimodifikasi untuk mencerminkan tidak tersedianya bahan
3. Rendah (remote) kesempatan terjadinya peristiwa di bukti. Surat konfirmasi standar dari pengacara harus
masa datang rendah. mencakup informasi :
1. Daftar perkara tertunda yang material,klaim,atau
Apabila potensi kerugian tinggi dan jumlah kerugian dapat penetapan yang telah melibatkan pengacara
diestimasi, kerugian tersebut diakui dan dimasukkan dalam 2. Daftar klaim material yang belum didaftarkan dan
laporan keuangan. Pengungkapan dalam catatan kaki taksirannya
diperlukan kalau jumlah potensi kerugian tidak dapat 3. Permintaan informasi mengenai perkembangan masing-
diestimasi dengan memadai atau kalau kemungkinan terjadi masing klaim, kemungkinan hasil yang tidak
sedang. menguntungkan dan estimasi jumlah potensi kerugian
4. Permintaan pernyataan bahwa daftar klien telah lengkap
Potensi kerugian rendah tidak perlu akrual maupun 5. Pernyataan tangungjawab pengacara untuk
pengungkapan.Catatan kaki menguraikan sifat kewajiban memberitahukan manajemen apabila dalam pertimbangan
bersyarat tersebut seluas yang diketahui dan pendapat pengacara terdapat masalah hukum yang memerlukan
penasehat hukum atau manajemen atas hasil yang pengungkapan dalam laporan keuangan
diharapkan.
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 954
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
Permintaan identifikasi dan menguraikan alasan atas yang harus diakui sebagai peristiwa kemudian, untuk
adanya pembatasan jawaban pengacara. dimasukkan dalam saldo perkiraan tahun berjalan atau
Auditor menyimpulkan bahwa terdapat kewajiban bersyarat diungkapkan dengan catatan kaki
maka harus mengevaluasi signifikansi dari potensi
kewajiban dan sifat pengungkapan yang diperlukan dalam Auditor menentukan bahwa peristiwa kemudian yang
laporan keuangan. Auditor mempunyai tanggungjawab penting terjadi setelah pekerjaan lapangan selesai,tetapi
untuk menelaah transaksi dan peristiwa yang terjadi setelah sebelum laporan audit diterbitkan.
tanggal neraca untuk menentukan apakah terjadi sesuatu
yang mempengaruhi penilaian atau pengungkapan atas PENGUMPULAN BAHAN BUKTI AKHIR
laporan keuangan yang diaudit. Tanggungjawab auditor Pengumpulan bahan bukti akhir meliputi :
dibatasi untuk periode yang diawali tanggal neraca dan 1. Prosedur analitis akhir, digunakan sebagai bagian
berakhir pada tanggal laporan audit. perencanaan audit, pelaksanaan dan penyelesaian audit.
2. Evaluasi atas asumsi kelangsungan hidup, auditor
PENELAAHAN PERISTIWA KEMUDIAN mengevaluasi apakah terdapat keraguan mengenai
Prosedur auditing yang diminta oleh PSA 46 untuk kemampuan klien menjaga kelangsungan hidup paling tidak
memverifikasi transaksi dan peristiwa ini lazim disebut satu tahun setelah tanggal neraca
sebagai penelaahan peristiwa kemudian atau penelaahan 3. Surat pernyataan klien, auditor perlu mendapatkan surat
pasca-neraca. Tanggung jawab auditor menelaah peristiwa pernyataan yang mendokumentasikan pernyataan lisan
kemudian dibatasi untuk periode dengan diawali tanggal manajemen terpenting sepanjang audit. Penolakan
neraca dan berakhir pada tanggal laporan audit. menandatangani surat pernyataan menyebabkan
pemberian pendapat dengan pengecualian atau pernyataan
Jenis-jenis peristiwa kemudian antara lain : tidak memberikan pendapat.
1. Peristiwa kemudian yang mempunyai dampak langsung 4. Informasi lain dalam laporan tahunan. PSA 44, informasi
terhadap laporan keuangan dan memerlukan penyesuaian. lain adalah informasi yang bukan merupakan bagian dari
Peristiwa kemudian yang memerlukan penyesuaian atas laporan keuangan tetapi diterbitkan bersamanya.
saldo perkiraan dalam laporan keuangan periode berjalan
jika jumlahnya material : Dua tujuan surat pernyataan manajemen :
1. Mengingatkan manajemen akan tanggungjawab
a. Pengumuman pailit pelanggan mengenai asersi dalam laporan keuangan
b. Penyelesaian perkara hukum dengan jumlah yang 2. Mendokumentasikan tanggapan manajemen atas
berbeda dari jumlah yang dicatat dalam buku pertanyaan mengenai berbagai aspek dari audit
c. Pelepasan peralatan yang tidak digunakan dalam operasi
pada harga dibawah nilai buku saat ini MENGEVALUASI HASIL
d. Penjualan investasi pada harga dibawah harga perolehan Ditekankan pada kesimpulan yang ditarik melalui pengujian
yang dicatat atas transaksi , prosedur analitis , pengujian terinci atas
saldo dari kelima siklus transaksi.
2. Peristiwa yang tidak berdampak langsung terhadap
laporan keuangan tetapi pengungkapannya dianjurkan. Aspek dari evaluasi :
Peristiwa ini cukup diungkapkan dengan menggunakan 1. Kecukupan bahan bukti untuk menentukan apakah
catatan kaki, namun bila signifikan dibuat pelengkap seluruh aspek penting telah secara cukup diuji setelah
laporan keuangan historis berupa laporan yang mempertimbangkan situasi penugasan dengan
memperhitungkan dampak peristiwa tersebut seandainya menggunakan Check list penyelesaian penugasan .
telah terjadi pada tanggal neraca 2. Bahan bukti yang mendukung pendapat auditor mencatat
jejak kekeliruan dan menggabungkannya , biasanya
Transaksi yang terjadi dalam periode berikutnya yang digunakan metode neraca lajur kekeliruan yang tidak
memerlukan pengungkapan dan bukan penyesuaian dalam disesuaikan atau ikhtisar penyesuaian yang mungkin .
laporan keuangan : 3. Pengungkapan laporan keuangan auditor menggunakan
a. Penurunan dalam nilai pasar efek-efek yang disimpan daftar periksa pengungkapan laporan keuangan dan harus
sebagai investasi sementara atau penjualan kembali efek- ditambah dengan pengalaman dalam akuntansi .
efek 4. Menelaah kertas kerja, Tujuannya :
b. Penerbitan obligasi atau efek-efek ekuitas a. Mengevaluasi pelaksanaan staf yang belum
c. Penurunan nilai pasar persediaan sebagai konsekuensi berpengalaman
tindakan pemerintah yang menghalangi penjualan barang b. Meyakinkan bahwa audit memenuhi standar pelaksanaan
d. Kerugian persediaan yang tidak diasuransikan akibat kantor akuntan publik.
kebakaran c. Menetralkan kepemihakan yang seringkali masuk
kedalam pertimbangan auditor .
Pengujian Audit 5. Penelaahan Independen, tim audit harus dapat
Prosedur audit untuk menelaah peristiwa kemudian dibagi membenarkan bahan bukti yang dikumpulkan
dua kategori : dan kesimpulan yang ditarik berdasarkan situasi tertentu
1. Prosedur terpadu sebagai bagian dari verifikasi atas saldo dari penugasan .
perkiraan akhir tahun meliputi pengujian pisah batas dan
penilaian yang dilakukan sebagai bagian dari pengujian KOMUNIKASI DENGAN KOMITE AUDIT DAN MANAJEMEN
terinci atas saldo. Setelah audit diselesaikan, terdapat beberapa komunikasi
yang potensial dari auditor kepada pegawai klien,
2. Prosedur yang dilaksanakan secara khusus dengan tujuan komunikasi ini lebih diarahkan kepada komite audit dan
menemukan transaksi atau peristiwa manajemen senior.
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 955
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
a. Karena audit tahunan juga dilakukan untuk klien dibawah d. Jika penyajiannya tidak sesuai dengan GAAP, diperlukan
PSAT 01, maka diperlukan pemahaman atas internal control paragraf yang membatasi distribusi laporan.
baik unutk LK tahunan maupun interim.
b. Karena klien menurut PSAT 01 diaudit setiap tahun, Modifikasi laporan diperlukan untuk penyimpangan dari
pngetahuan auditor dari hasil prosedur audit tahunan pendapat wajar tanpa pengecualian, dan paragraf
digunakan dalam pertimbangan ruang lingkup dan hasil tambahan.
tanya jawab serta hasil prosedur analitis mmenururt PSAT
01. 3. Penugasan dengan Prosedur yang telah Disepakati
c. PSAR: auditor bertanya tentang hal-hal yang terjadi dalam Bila auditor dan pemekai laporan menyepakati bahwa audit
rapat dan RUPS, PSAT 01: auditor membaca laporan rapat. akan dibatasi pada prosedur audit khusus tertentu,
penugasan ini disebut penugasan dengan prosedur yang
Laporan bentuk baku menurut PSAT 01: disepakati. Kondisi yang harus dipenuhi:
a. Standar yang disebut dalam paragraf 1 adalah standar a. Pihak yang terlibat memahami dengan jelas prosedur
yang ditetapkan dalam PSAT. yang dilaksanakan.
b. Par. 2 menjelaskan secara rinci mengenai sifat pekerjaan b. Distribusi laporan dibatasi pada piha terkait yang disebut.
yang dilaksanakan.
c. Par. 2 menyatakan bahwa audit tidak dilakukan dan 4. Informasi yang Menyertai LK pokok
pendapat tidak diberikan. Auditor sering diminta untuk memasukkan informasi
d. Par akhir mencakup keyakinan negatif, seperti dalam tambahan dalam kumpulan materi yang disusun untuk
review menurut PSAR. manajemen yang dalam PSA 36 disebut sebagai informasi
yang menyertai LK pokok dalam dokumen-dokumen yang
Setiap halaman dari informasi keuangan interim harus diserahkan kepada auditor. Jenis informasi yang biasanya
diberi tanda “tidak diaudit”. Jika pengungkapan tidak tercakup a.l:
memadai dan terdapat penyimpangan terhadap GAAP, a. Laporan komparatif terinci,
maka diperlukan modifikasi laporan seperti dalam review b. Informasi tambahan yang diharuskan IAI atau BAPEPAM,
menurut PSAR. c. Data statistik dari tahun-tahun sebelumnya dalam bentuk
trend
Penugasan selain Audit atau Penugasan dengan tingkat d. Schedule insurance coverage.
keyakinan terbatas Jasa yang diberikan dengan tingkat
keyakinan tertentu diantara standar auditing tetapi bukan Auditor harus membedakan dengan jelas tanggungjawab
merupakan audit atas LK yang sesuai dengan GAAP: atas LK pokok dengan tanggung jawab
atas laporan tambahan. Jenis pendapat yang diperbolehkan
1. Dasar Akuntansi Komprehensif Lain selain GAAP, a.l: adalah pendapat positif yang
a. Dasar kas menunjukkan tingkat keyakinan tinngi atau pernyataan
b. Dasar kas modifikasi tidak memberukan pendapat jika tidak ada
c. Dasar pajak penghasilan keyakinan.
Audit ini dilakukan dengan cara yang sama dengan LK yang 5. Surat Ketaatan terhadap persaratan hutang dan laporan
sesuai GAAP. LK yang dihasilkan harus menunjukkan bahwa yang sejenis
LK tersebut disusun berdasarkan prinsip selain PSAK. Isi Adalah review untuk suatu pos yang terkait erat dengan
laporan: laporan Keuangan, laporan ini dibahas
a. Par. pendahuluan, sama seperti laporan unutk LK dalam SA 623. Hal-hal yang harus diperhatikan auditor :
berdasar GAAP. a. Penugasan dan laporan harus dibatasi pada masalah
b. Par. ruang lingkup, sama dengan ruang lingkup laporan ketaatan yang mampu dievaluasi auditor
biasa. b. Auditor hendaknya menyediakan surat ketaatan terhadap
c. Par. tengah yang menjelaskan dasar akuntansi. persyaratan hutang hanya untuk perusahaan di mana ia
d. Par. pendapat, sama dengan laporan biasa. telah melakukan audit terhadap LK secara keseluruhan
e. Par. pembatasan distribusi laporan, jika dilakukan c. Pendapat auditor dalam bentuk keyakinan negative yang
berdasarkan peraturan pemerintah. menyebutkan bahwa tidak ada masalah yang
menyebabakan auditor yakin bahwa terdapat ketidak
2. Unsur, Akun dan Pos Tertentu taatan.
Jenis penugasan biasanya audit, tapi bisa juga penugasan
dengan prosedur yang disepakati. Fungsinya sama dengan 6. Penyajian ketaaatan lainnya.
audit tapi tidak ditetapkan untuk seluruh LK. Perbedaannya: Surat ketaatan hutang hanya merupakan bagian dari
a. Materialitas didefinisikan dalam hubungannya dengan kumpulan laporan khusus yang timbul dari persyaratan
unsure, akun atau pos tertentu, bukan seluruh LK. kontrak, laporan ini juga mencakup :
b. Standar pelaporan pertama tidak dapat diterapkan a. Penyajian LK dalam bentuk yang diharuskan oleh kontrak
karena penyajian unsur, akun atau pos tertentu bukan atau peraturan yang tidak sesuai GAAP
merupakan LK yang disusun berdasarkan GAAP b. Penyajian menurut salah satu dasar akuntansi tersebut
namun tidak lengkap.
Laporan yang dihasilkan harus memenuhi syarat- syarat:
a. Unsur, akun atau pos tersebut harus diidentifikasi. Penugasan Atestasi
b. Dasar yang digunakan unutk penyajiannya harus Standar atestasi adalah PSAT. Jenis – jenis penugasannya
digunakan. meliputi 3 area : laporan Keuangan prospektif, laporan
c. Sumber interpretasi yang penting yang dibuat klien yang struktur pengendalian intern atas pelaporan Keuangan, dan
relevan harus dinyatakan dan dijelaskan. ketaatan terhadap hokum dan peraturan. Tingkat jasa
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 957
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
atestasi meliputi tiga jenis penugasan, yaitu : pemeriksaan Struktur pengendalian Intern atas LK
(examination), Review, dan prosedur yang telah disepakati Auditor yang ditugaskan untuk melaporkan struktur
(Agreed upon prosedures). pengendaian intern maka harus melaporkan semua bagian
struktur yang akan dicakup kecuali yang secara khusus
Pemeriksaan memberikan kesimpulan positif. Praktisi disebutkan dalam perjanjian dan periode waktu. Langkah
membuat pernyataan apakah penyajian dari asersi secara yang harus dilakukan :
keseluruhan sesuai dengan criteria yang diterapkan. 1. Melaksanakan rang lingkup penugasan
Distribusi laporannya tidak terbatas. 2. Memperoleh pemahaman atas rancangan struktur
Dalam review praktisi memberikan kesimpulan dalam pengendalian intern
bentuk keyakinan negatif, dalam laporannya 3. Melaksanakan pengujian atas pengendalian untuk
dinyatakan apakah terdapat informsi yang menunjukkan menentukan kesesuaian dengan prosedur.
bahwa asersi tidak disajikan, dalam hal yang 4. Evaluasi hasil-hasil pemahaman dan pengendalian atas
material sesuai dengan criteria. Distribusi laporan tidak hasil pengujian/
terbatas. 5. Menyiapkan laporan yang tepat.
Proedur yang telah disepakati tingkat keyakinannya
berbeda sesuai dengan prosedur yang disepkati dan Laporannya berisi pendapat positif dari jenis yang
dilaksanakan. Distribusi laporannya hanya kepada pihak- berhubungan dengan pemeriksaan.
pihak yang terlibat.
Atestasi ketaatan
Laporan Keuangan Prospektif Tujuannya adalah menilai dan melaporkan apakah entitas
Adalah LK yang diharapkan atau diramalkan untuk suatu mentaati hokum tertentu, peraturan atau persyaratan
periode di masa dating atau pada tanggal tertentu di masa lainnya perbedaan dengan audit adalah pada audit umum,
datang. Jenis LK prospektif dalam SAT seksi 200 adalah auditor memiliki bebarapa tanggung jawab apakah client
perkiraan dan proyeksi. Prakiraan adalah LK prospektif yang telah mentaati hokum dan peraturan tujuannya untuk
menyajikan posisi Keuangan hasil usaha dan arus kas yang menilai apakah laporan Keuangan telah disajikan dengan
diharapkan perusahaan menurut keyakinan dan wajar, sedangkan pada atestasi para praktisi merencanakan
pengetahuan yang terbaik dari pihak-pihak yang dan melaksanakan penugasan untuk tujuan memberi suatu
bertanggung jawab. laporan ketaatan. Syarat-sarat untuk menerima panugasan
atestasi :
Proyeksi adalah LK yang menyajikan posisi Keuangan hasil 1. Manajmen harus memberikan asersi tertulis terhadap
usaha dan arus kas yang diharapkan perusahaan menurut apa auditor akan memberikan keyakinan.
keyakinan dan pengetahuan yang terbaik dari pihak-pihak 2. Asersi menajemen mempunyai kemampuan evaluasi
yang bertanggung jawab atas dasar satu atau lebih asumsi terhadap criteria yang layak.
hipotesis tertentu. Keduanya pada umumnya dibuat oleh 3. Asersi manajemen punya kemampuan estimasi atau
management maupun auditor. Penggunaanny dapat secara pengukuran yang konsisten dalam
umum atau terbatas. menggunakan kriterisa tertentu.
4. Manajemen menerima tanggung jawab atas ketaatan
Jenis penugasan yang dilaksanakan untuk LK prospektif : perusahaan terhadap sarat-sarat tertentu.
Pemeriksaan kompilasi atau penugasan dengan prosedur
yang disepakati. SAT 200 menjelaskan bahwa praktisi tidak Jenis penugasan adalah pemeriksaan dan prosedur yang
melakukan atestasi atas ketepatan data prospektif, tapi disepakati, untuk pemeriksaan praktisi berhubungan
pemeriksaan pada asumsi yang mendasari penyusunan dan materialitas dan resiko atestasi, resiko bawaaan, resiko
penyajian. pengendalian, dan resiko deteksi. Prosedur yang disepakati
terbatas pada luas yang diinginkan pemakai.
Pemeriksaan LK prospektif mencakup :
1. Evaluasi terhadap penyusunan LK prospektif. BAB 23 - ARENS
2. Evaluasi terhadap hal-hal pendukung yang mendasari AUDITING KEUANGAN INTERN DAN PEMERINTAH
asumsi. DAN AUDITING OPERASIONAL
3. Evaluasi penyajian
4. Menerbitkan laporan pemeriksaan.
Laporan akuntan untuk pemeriksaan LK prospektif harus
mencakup:
1. Identifikasi laporan LK prosepektif Audit Keuangan Intern
2. Pernyataan pemeriksaan dilakukan sesuai dengan Auditor intern bertanggung jawab mengevaluasi apakah
standard dan uraian singkat mengenai sifat struktur pengendalian perusahaan telah dirancang dan
pemeriksaan. berjalan efektif dan apakah LK telah disajikan dengan wajar.
3. Pendapat akuntan bahwa LK prospektif disajikan sesuai Pedoman audit intern tidak ditetapkan seperti audit
dengan pedoman penyajian. ekstern. Auditor intern berdasarkan standard internasional
4. Catatan bahwa hasil-hasil prospektif mungkin tidak AICPA dan IIA. Standard praktek IIA meliputi 5 kategori,
dicapai independensi kemahiran professional, lingkup pekerjaan,
5. Pernyatan bahwa akuntan tidak bertanggung jawab pelaksanaan pekerjaan audit dan manajemen Departemen
untuk memperbarai laporan karena peristiwa dan kondisi audit internal.
tertentu yang terjadi setelah tanggal laporan.
Perbedaan audit intern dan ekstern, auditor ekstern
bertanggung jawab pada pemakai laporan Keuangan yang
mengadalakn auditor untuk memeberikan kredibilitas
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 958
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
terhadap LK. Auditor intern bertanggung jawab pada 2. Ruang Lingkup: pada audit Keuangan terbatas hal-hal
manajamen. Persamaannya adalah kompeten dan objektif yang mempengaruhi akurasi LK, audit operasional
dalam melaksanakan pekerjaan dan melaporkan hasil audit. mencakup pengendalian yang mempengaruhi efisiensi dan
Auditor ekstern mengandalkan auditor intern dalam ha efektifitas.
penggunaan model risiko audit. PSA 33 juga mengijinkan
auditor ekstern menggunakan auditor intern untuk 3. Jenis-jenis audit operasional :
membantu audit secara langsung. a. Fungsional, merupakan audit yang berhubungan dengan
sebuah fungsi atau lebih dalam organisasi seperti
Audit Keuangan Pemerintah penerimaan kas atau produksi.
Audit Keuangan meliputi audit atas LK unit-unit pemerintah,
kontrak dan bantuan pemerintah, strukutur pengendalian Keunggulannya : memungkinkan adanya spesialisasi, auditor
intern, kecurangan, dan ketidaktaatan terhadap hokum dan dapat mengembangkan keahlian dan dapat lebih efisien.
peraturan. Standar auditnya adalah 10 standar yang Kekuarangan : tidak dievaluasinya fungsi yang saling
diterima umum dengan modifikasi sebagai berikut: berkaitan.
1. Materialitas dan signifikansi
2. Pengendalian mutu b. Organisasional, audit yang menyangkut keseluruhan unit
3. Persyaratan hokum dan peraturan organisasi, untuk mengetahui seberapa efisien dan efektif
4. Kertas kerja fungsi fungsi saling berkaitan.
c. Penugasan khusus, timbul atas permintaan manajemen.
Perbedaan utama dengan standar umum adalah luas
laporannya. Laporan yang diterbitkan tidak melibatkan 4. Pelaksana audit operasional :
syarat tambahan a. Auditor Intern
1. Laporan harus mentepkan bahwa audit dilaksanakan b. Auditor pemerintah
sesuai standard audit umum maupun audit pemerintah. c. Akuntan publik terdaftar
2. Auditor harus menerbitkan laporan hasil pengujian Hal yang harus diperhatikan adalah independensi dan
ketaatan atas undang-undang dan peraturan. kompetensi.
3. Auditor harus menyiapkan laporan tentang pemahaman
atas struktur pengedalian intern dan perkiraan resiko 5. Kriteria mengevaluasi efisiensi dan efektifitas
pengendalian. Laporan ini harus termasuk ruang lingkup Tidak ada kriteria standar untuk audit operasional, sehingga
pekerjaan, pengendalian intern atau struktur pengendalian salah satu cara untuk menyusun kriterianya adalah dengan
yang diperlukan dan pelaporan konidisi. menetapkan tujuan untuk menentukan apakah aspek usaha
dapat dibuat lebih efektif atau efisien dan
Audit Operasional merekomendasikan perbaikan.
Tujuan pengujiannya untuk menentukan efektifitas atau
efisiensi dari tiap bagian organisasi, perbedannya dengan Sumber-sumber kriteria :
audit Keuangan adalah: a. Kinerja historis
b. Kinerja yang dapat diperbandingkan
1. Tujuan audit. Audit keuangan menekankan apakah c. Standar rekayasa
informasi dicatat dengan benar, berorientasi pada masa d. Diskusi dan kesepakatan
lalu, audit opersional menekankan efektifitas dan efisiensi
dan berorientasi pada kinerja oparasi masa datang 6. a.Tahap-tahap audit operasional :
. 1) Perencanaan, perbedaannya, perencanaannya sama
2. Distribusi laporan. Audit Keuangan ditujukan pada banyak dengan audit LK.
pemakai laporan Keuangan, audit operasional ditujukan Perbedannya adalah dalam audit operasional :
untuk manajemen 2) banyaknya karagaman.
3) penentuan staf lebih rumit,
3. Keterlibatan bidang bukan kuangan. Audit operasional 4) sangat penting menggunakan lebih banyak waktu dengan
mencakup banyak aspek efisiensi dan efektifitas sehingga pihak-pihak yang berekepatningan untuk mendapatkan
banyak melibatkan kegiatan yang luas, audit Keuangan kesepakatan maksud penugasan dan criteria untuk evaluasi
dibatasi pada hal-hal yang langsung mempengaruhi
kelayakan penyajian LK. b. Pengumpulan dan evaluasi bahan bukti, jenis bahan bukti
sama dengan audit LK, cara pengumpulannya juga sama.
Efektifitas mengacu pada pencapaian tujuan, sebelum audit
untuk efektifitas dilakukan harus ada kriteriatentang c. Pelaporan dan tindak lanjut, perbedaan utama dengan
efektifitas, sedangkan efisiensi mengacu pada sumber daya laporan audit LK adalah
yang digunakan untuk mencapai tujuan, harus ada kriteria
terntentu sebelum melakukan audit. 1) Laporan dikirim hanya untuk pihak manajemen dan satu
salinan untuk unit yang
Perbedaan evaluasi dan pengujian atas pengendalian intern diperiksa.
untuk audit keuangan dan operasional adalah: 2) Keragaman audit operasional memerlukan penyusunan
laporan secara khusus untuk menyajikan ruang lingkup
1. Tujuan: Pada audit Keuangan untuk menentukan luas audit temuan dan rekomendasi.
pengujian audit substantif, pada audit operasional untuk
menevaluasi efisiensi dan efektifitas struktur pengendalian 7. Tindak lanjut merupakan hal yang biasa dalam audit
intern dan membuat rekomendasi. operasional jika rekomendasi disampaikan pada
manajamen, tujuannya memastikan apakah perubahan
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 959
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
yang direkomendasikan telah dilaksanakan dan jika tidak, 2. Kewajiban atas tindakan orang lain.
mengapa? Para partner, atau pemegang saham dalam perseroan
profesional secara bersama-sama bertanggung jawab atas
APPENDIX - ARENS tindakan perdata yang ditujukan terhadap salah seorang
KEWAJIBAN HUKUM AUDITOR anggotanya. Para partner juga bertanggung jawab atas
pekerjaan yang dilakukan orang lain yang mereka percayai
(karyawan, akuntan publik lain yang ditunjuk untuk
melaksanakan sebagian pekerjaan, dan ahli).
Konsep hukum yang dapat diterapkan pada segala macam Kewajiban kepada klien
gugatan terhadap akuntan publik: Tuntutan hukum atas kewajiban kepada klien yang paling
umum antara lain kegagalan untuk melaksanakan tugas
1. Konsep kehati-hatian (prudent person). audit sesuai waktu yang disepakati, pelaksanaan audit yang
Auditor bukan penjamin atau penanggung jawab laporan tidak memadai, gagal menemukan kesalahan, dan
keuangan. Auditor hanya berkewajiban untuk melakukan pelanggaran kerahasiaan oleh akuntan publik.
audit secara teliti. Meskipun demikian, auditor bukan tanpa
cela. Pembelaan yang diajukan oleh auditor antara lain:
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 960
PE1
Disusun oleh : Muhammad Firman (Akuntansi FE UI 2012)
1. Tidak adanya kewajiban melaksanakan jasa (lack of duty) 6. Pendidikan bagi pemakai laporan.
karena tidak ada kontrak yang tersirat atau yang 7. Memberi sanksi kepada anggota karena hasil kerja yang
dinyatakan. tak layak.
2. Tidak ada kelalaian dalam pelaksanaan kerja 8. Perundingan untuk perubahan hukum.
(nonnegligent performance) karena audit telah
dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang berlaku Tanggapan Akuntan Publik terhadap Kewajiban Hukum
umum. untuk Meringankan Kewajibannya:
3. Kelalaian kontribusi (contributory negligence), KAP 1. Hanya berurusan dengan klien yang memiliki integritas.
menjamin jika klien melakukan kewajiban tertentu, maka 2. Memperkayakan staf yang kompeten dan melatih serta
tidak akan terjadi kerugian. mengawasi mereka dengan baik.
4. Ketiadaan hubungan timbal balik (absence of causal 3. Mengikuti standar profesi.
connection), antara pelanggaran auditor terhadap standar 4. Mempertahankan independensi.
kesungguhan dengan kerugian yang dialami klien. 5. Memahami usaha klien.
6. Melaksanakan audit yang bermutu.
Kewajiban Terhadap Pihak Ketiga Menurut Common Law 7. Mendokumentasikan pekerjaan secara memadai.
Terjadi jika terjadi kerugian pada pihak penggugat karena 8. Mendapatkan surat penugasan dan surat representasi.
mengandalkan laporan keuangan yang menyesatkan. Pihak 9. Mempertahankan hubungan yang bersifat rahasia.
ketiga: pemegang saham dan calon pemegang saham, 10. Perlunya asuransi yang memadai.
pemasok, bankir, kreditor, karyawan, pelanggan. 11. mencari bantuan hukum.
1. Doktrin ultamares: kewajiban timbul apabila pihak ketiga
adalah orang yang harus diberikan informasi mengenai
audit yang dilakukan.
2. Pemakai yang diketahui lebih dahulu: seseorang yang
dapat diketahui sebelumnya oleh auditor sebagai orang
yang mengandalkan keputusannya pada laporan keuangan.
3. Pemakai yang dapat diketahui lebih dahulu (foreseeable
users): pemakai yang dapat diketahui lebih dahulu
mempunyai hak yang sama dengan pemakai laporan
keuangan lainnya yang mempunyai hubungan kontrak.
Kewajiban Perdata Menurut Hukum Sekuritas Federal
1. Securities Act th.1933: persyaratan pelaporan untuk
perusahaan yang mengeluarkan efek-egek baru. Pihak
ketiga boleh menggugat auditor jika pelaporannya
menyesatkan dan tidak mempunyai beban pembuktian hal
tersebut, sementara auditor dapat membela jika audit telah
memadai dan pemakai laoran tidak menderita kerugian.
2. Securuties Act th.1934: persyaratan penyampaian
laporan tahunan setiap perusahaan yang sahamnya
diperdagangkan di bursa. SEC dapat mencabut izin praktek
dari KAP yang melakukan kesalahan.
3. Racketeer Influenced and Corrupt Organization Act
th.1970: ditujukan untuk kriminalitastetapi auditor sering
dituntut bedasarkan peraturan ini.
4. Foreign Corrupt Practice Act th.1977: larangan pemberian
uang suap kepada pejabat di luar negeri untuk
mendapatkan pengaruh dan mempertahankan hubungan
usaha.
Kewajiban Kriminal
Uniform securities Act, Securities Act 1933 dan 1934,
Federal Mail Fraud Statue dan Federal False Statement
Statue menyebutkan bahwa menipu orang lain dengan
sadar seperti terlihat dalam laporan keuangan yang palsu
adalah perbuatan kriminal.
Tanggapan Profesi terhadap Kewajiban Hukum untuk
Mengurangi Risiko Terkena Sanksi Hukum:
1. Riset dalam audit.
2. Penetapan standar an aturan.
3. Menetapkan persyaratan untuk melindungi auditor.
4. Menetapkan persyaratan peer review.
5. Melawan tuntutan hukum.
M a t a k u l i a h l a i n y a n g b e l u m a d a d i P D F i n i a k a n s a y a u p d a t e d i www. a k u n t a n s i d a n b i s n i s . wo rd p re s s . c o m
Contac t me : muhammad.f irman177@gmail.com /@f irmanmhmd (Line) 961
PE1