Anda di halaman 1dari 15

MODEL RISIKO AUDIT

AR = IR x CR x DR

KU-KI dan Kls Regular

Prof. PURWOKO, MA, PhD


5 MARET 2021

1
MODEL RISIKO AUDIT (MRA)

1. DESKRIPSI:
MRA adalah bagian dari manajemen risiko korporasi yang fokus pada
penilaian seberapa besar kesediaan auditor untuk menerima, bahwa laporan
keuangan yang tersaji bisa jadi terjadi kesalahan penyajian secara materil.
Setelah proses audit selesai dilaksanakan, maka penyajian laporan
keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)
dimumkan secara terbuka.

Inherent risk adalah persoalan tentang ukuran penilaian auditor atas


kemungkinan adanya penyajian yang salah (misstatement) secara materil
terhadap akun sebelum mempertimbangkan efektivitas pengendalian
internal.

2. TUJUAN PEMBELAJARAN:
a. Membuat keputusan penerimaan klien untuk perencanaan audit awal,
b. Memahami lini bisnis dan industri yang dilakukan oleh klien,
c. Menilai risiko2 bisnis, finansial dan operasional yang dilakukan klien,
d. Mempelajari proses bisnis klien yang sedang operasi,
e. Mengevaluasi proses bisnis yang dimiliki klien,
f. Memilih prosedur analisis yang paling tepat,
g. Menghitung rasio2 keuangan.
2
3
4
5
6
7
8
1. AUDIT KEUANGAN

a. Audit keuangan adalah pemeriksaan keuangan yang dilakukan oleh


akuntan publik mengenai penilaian atas laporan keuangan suatu
perusahaan atau badan hukum (privat) lainnya termasuk lembaga2
pemerintah.

b. Esensi audit apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai PP,


peraturan perusahaan atau prinsip akuntansi yang berlaku umum agar
menghasilkan opini auditor yang independen tentang laporan keuangan
yang relevan, akurat, lengkap, dan disajikan secara wajar. Audit
keuangan biasanya dilakukan oleh KAP, karena kompetensinya dalam
laporan keuangan.

c. Audit laporan keuangan ditujukan untuk mendapatkan kepastian jaminan


tentang apakah laporan keuangan yang disusun secara keseluruhan telah
bebas dari salah saji material, baik karena penipuan atau kesalahan,
sehingga memungkinkan para auditor untuk menyatakan pendapat
apakah laporan keuangan telah disusun, dalam semua hal yang material,
sesuai dengan kerangka kerja pelaporan keuangan yang berlaku.

9
d. Karena itu, risiko audit adalah (potensi) salah saji secara materil yang
esensinya aliran kas masuk-keluar yang terkadang sering terjadi salah
saji. Dalam hal ini, aliran kas keluar masuk mencakup penerimaan-
pengeluaran kas rutin untuk kegiatan operasional bisnis dan kas keluar
untuk belanja modal dan atau ekspansi bisnis.

10
e. Contoh Risiko Audit dengan Rumus Umum:

AR = IR x CR x DR

i. Auditor dari KAP dalam melakukan audit laporan keuangan suatu


entitas biasanya dihadapkan pada ketidakpastian validitas dan
realibilitas bukti audit;

ii. Selain itu, juga adanya ketidakpastian efektivitas yang


kemungkinannya terjadi dalam pengendalian internal, yang meliputi
risiko bawaan (inherent risk) yang terkait dengan kerentanan ketelitian,
keuletan dan kehati-hatian;

iii. Penyajian laporan keuangan tidak selamanya benar, karena adanya


error 5% dalam laporan keuangan yang salah saji. Dalam hal ini
penetapan auditor untuk mencegah salah saji dengan batas toleransi
sebesar 50%. Diperlukan (analisis) risiko deteksi karena auditor tidak
memeriksa 100% saldo akun selama dalam proses audit apalagi
kegiatan audit baru terdeksi 3%. Karena itu, hitunglah risiko audit yang
dapat diterima secara umum.

AR = IR x CR x DR ≡ 0,95 x 0,50 x 0,03 → 0,01425 (1,425%)


Artinya risiko salah saji relatif kecil sebesar 1,425%.
11
1. RISIKO AUDIT

a. Tujuan audit dirancang untuk meyakini bahwa laporan keuangan yang


disusun tidak terjadi salah saji (misstatement), karena audit yang
standard tidak menjamin laporan keuangan yang diaudit terbebas dari
salah saji. Hasil audit diyakini 95% tidak terjadi salah saji, sehingga risiko
audit sebesar 5% sebagai batas toleransi.

b. Tantangan terbesar dalam audit keuangan adalah bahwa tidak selamanya


auditor mampu mengaudit bukti pengeluaran terutama pengeluaran yang
diselipkan oleh pihak klien. Dengan 95% audit diyakini benar, maka
sisanya merupakan salah saji yang terkait dengan aliran kas.

c. Resiko Audit (Audit risk) adalah risiko yang menimpa auditor secara
tidak sadar melakukan tindakan audit yang tidak sebagaimana mestinya.
Tindakan audit yang dimaksud melakukan modifikasi terhadap laporan
keuangan yang diduga terjadi salah saji secara material.

2. KOMPONEN2 RISIKO AUDIT

a. Risiko bawan (inherent risk) adalah kerentanan salah saji aliran kas
yang disebut sebagai salah saji material, karena sifat aliran kas keluar
masuk dengan frekuensi tinggi sehingga rentan salah saji.
12
b. Risiko pengendalian (control risk) mengacu pada kinerja pengendalian
internal (internal control) dengan tujuan untuk mencegah kejadian salah
saji secara material, karena adanya ASERSI atau pernyataan laporan
keuangan dalam hal ini aliran kas. Kalau internal control efektif, maka
tidak akan terjadi risiko kontrol.

c. Risiko deteksi (detection risk) adalah risiko auditor yang tidak terlacak
oleh atasannya, yaitu adanya risiko prosedur analitis dan risiko pengujian
terinci yang tak sempat diantisipasi oleh Ketua dan Anggota Tim Auditor,
karena pengaruh dinamika organisasi yang membutuh alirah kas tak
terduga.

d. Di bawah ini terlampir rumus2 Risiko Audit (RA) sbb:

AR = IR x CR x DR

i. AR = (Acceptable) audit risk,


ii. IR = Inherent risk
iii. CR = Control risk
iv. DR = Detection risk
v. Unit analisisnya umumnya %

13
3. CONTOH SOAL RISIKO AUDIT

a. Tim auditor pada KAP melakukan audit finansial pada suatu BUMN besar
yang go public. Dalam melakukan audit finansial ditemukan adanya salah
saji secara materil yang tidak sadar dilakukan oleh auditor, sehingga
menimbulkan risiko audit. Berikut dipaparkan komponen2 risiko yang
terkait dengan audit finansial.

TABLE 1 DATA AR, IR, CR DAN DR


No AR IR CR DR Remarks
1 ? 0,95 0,45 0,05 0,0214
2 0,02 ? 0,55 0,07 0,5181
3 0,04 0,95 ? 0,10 0,4210
4 0,01 0,97 0,65 ? 0,1567

b. Dalam proses audit laporan keuangan terjadi salah saji khususnya dalam
total assets (TA) sebesar USD 12,500 sedangkan Total Liability (TL)
sebesar USD 12,000. Sementara tidak terjadi di sisi TL. Hitunglah posisi
total aset atas audit laporan keuangan apabila IR = 95%, CR = 0,65% dan
DR = 7%.

14
15

Anda mungkin juga menyukai