Anda di halaman 1dari 6

Creative Accounting : Sebuah Praktek Oleh Manajer Menuju Kebangkrutan Perusahaan Winarno 10800110085/ ak.

4 Pendahuluan
Akuntansi merupakan salah satu cabang ilmu yang tidak terlepas dari dunia bisnis. Dengan adanya ilmu akuntansi maka pembukuan keuangan menjadi lebih mudah dan lebih akurat.Akan tetapi, dalam kenyataannya banyak pembukuan keuangan yang tidak sesuai dengan keuangan yang ada. Hal ini terjadi karena kekeliruan dari pembuatan laporan keuangan atau adanya kecurangan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. Dalam melakukan penyusunan laporan keuangan perusahaan, seorang akuntan harus mengikuti aturan yang ada dalam pembuatan laporan keuangan, yaitu sesuai dengan aturan PSAK. Akan tetapi, dalam kenyataanya banyak perusahaan yang secara kreatif melakukan manipulasi data keuangan untuk mendapatkan respon yang baik dari beberapa kalangan. Hal ini disebut dengan akuntansi kreatif ( Creatif Accounting ). Akuntansi kreatif bukan hal yang baru dalam dunia akuntansi, karena banyak perusahaan yang melakukan hal tersebut. Akuntansi kreatif oleh beberapa kalangan dianggap hal yang tidak etis karena memanipulasi data. Akan tetapi, kreatif akuntansi dalam pandangan teori akuntansi positif, sepanjang kreatif akuntansi tidak bertentangan dengan prinsipprinsip akuntansi yang berterima umum tidak ada masalah yag harus dipersoalkan. Banyak faktor yang menyebabkan perusahaan menggunakan kreatif akuntansi untuk mempertahankan eksitensi perusahaan ditengah persaingan yang sangat ketat sekarang ini. Oleh karena itu diperlukan cara-cara yang kreatif dalam penghitungan keuangan dalam dunia bisnis, walaupun itu sering dianggap hal yang kurang etis.

Creative accounting adalah sebuah proses dimana beberapa pihak menggunakan kemampuan pemahaman pengetahuan akuntansi (termasuk didalamnya standar, teknik dsb.) dan menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan keuangan ( Amat, Blake dan Dowd, 1999) . Naser [1993] dalam Amat et.al. [1999] medefinisikan creative accounting sebagai berikut: The process of manipulating accounting figures by taking advantage of loopholes in accounting rules and the choice of measurement and disclosure practices in them to transform financial statements from what they should be, to what prepares would prefer to see reported, ..and The process by which transactions are structured so as to produce the required accounting results rather than reporing transaction in neutral and consistent way. Ghosh (2010) mendefinisikan akuntansi kreatif sebagai transformasi angka akuntansi dari apa yang sebenarnya pelaku inginkan dengan mengambil keuntungan dari aturan dan / atau mengabaikan ada beberapa atau semua aturan / pedoman tersebut. Sedangkan, Stolowy dan Breton [2000] menyebut creative accounting merupakan bagian dari accounting manipulation yang terdiri dari earning management , income smoothing dan creative accounting itu sendiri.
Dalam creative accounting melibatkan begitu banyak manipulasi, penipuan, penyajian laporan keuangan yang tidak benar, seperti permainan pembukuan (memilih penggunaan metode alokasi, mempercepat atan menunda pengakuan atas suatu transasksi dalam suatu periode ke periode yang lain).

Pihak-pihak yang terlibat di dalam proses creative accounting, seperti manajer, akuntan (tapi jarang sekali ditemukan kasus yang melibatkan akuntan dalam proses creative accounting karena profesi ini terikat dengan aturan-aturan profesi), pemerintah, asosiasi industri, dll. Pihak yang paling sering terlibat dari kesemuanya diatas adalah manajer karena manajer merupakan orang dapat dengan leluasanya melakukan tidakan

akuntansi kreatif dalam lingkup perusahaan. Manajer merupakan orang yang ditunjuk oleh para investor untuk memimpin perusahaan, tanpa sepengetahuan siapa pun manajer adakalahnya melakukan tindakan tersebut secara opurtinistik dengan alih-alih untuk memajukan perusahaan. Manajer dengan mudahnya melakukan peraktik tersebut karena adanya keterpisahan antara fungsi kepemilikan dengan fungsi pengolahan perusahaan, manajer sebagai pengelolah perusahaan jauh lebih memiliki informasi yang banyak,lebih cepat, serta akurat dibanding dengan pemegang saham (pemilik), sehingga ia dengan sadarnya melakukan peraktik akuntansi kreative tersebut.
Rumusan masalah Dengan apa yang dijabarkan diatas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Apakah creative accounting sebuah hal yang positif untuk dilakukan

dalam perusahaan ?
2. Apakah creative accounting merupakan atas keinginan manajer sendiri

atau adakah motivasi Motivasi apa yang membuat manajer untuk melakukan tindakan creative accounting ? Landasan teori A. Teori Agensi Teori agensi menjelaskan mengenai adanya pemisahan fungsi kepemilkikan oleh pemegang saham ( principal ) dengan fungsi pengendalin oleh manajer ( agen ) dalam perusahaan cenderung mengakibatkan adanya konflik keagenan antara principal dengan agen. Manajer sebagai pengendali atau pengelolah perusahaan memiliki informasi lebih cepat, lebih valid daripada pemegang saham ( Iqbal dan Fahriansyah 2007 ), sehingga hal dapat menjadi pintu masuk bagi manajer untuk melakukan praktik kecurangan dengan creative accounting. Manajer akan mencoba memaksimalkan laba perusahaan dengan opurtunistiknya tanpa memperdulikan bagaimana keadaan yang akan terjadi bagi perusahaan dan pemegang saham pun dirugikan dengan adanya sikap manajer tersebut.

Pemegang saham tidak memiliki banyak informasi mengenai kinerja dari manajer, sedangkan manajer memili banyak informasi mengenai keadaan perusahaan. hal ini menghadirkan asimetri ( ketimpangan ) informasi. Dan hasil dari keputusan yang diambil dari asimetri ini menjadi tanggung jawab pemegang saham bukan tanggung jawab manajer. B. Teori Stakeholder
Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun harus mampu memberikan manfaat bagi stakeholdernya. Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder perusahaan tersebut (Ghozali dan Chariri, 2007). Stakeholder pada dasarnya dapat mengendalikan atau memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pemakaian sumbersumber ekonomi yang digunakan perusahaan. Kemampuan tersebut dapat berupa kemampuan untuk membatasi pemakaian sumber ekonomi yang terbatas (modal dan tenaga kerja), akses terhadap media yang berpengaruh, kemampuan untuk mengatur perusahaan, atau kemampuan untuk mempengaruhi konsumsi atas barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Oleh karena itu, ketika stakeholder mengendalikan sumber ekonomi yang penting bagi perusahaan, maka perusahaan akan bereaksi dengan caracara memuaskan keinginan stakeholder, sejalan dengan teori dalam creative accounting manajer tidak sepenuhnya melakukan dengan sadar tindakan tersebut tapi demi memuaskan para stakeholder dimana disini adalah pemegang saham, ia melakun kecurangan tersebut. tersebut berbagai cara sebagai contohnya memaksimalkan laba dengan kemapuannya atau keahliannya

Daftar pustaka Amat, O., J. Blake, J. Dowds.1999. The Ethics Of Creative Accounting. Economics Working Paper, December.
Vladu, A.Beattrice and D. Matis.2010. Corporate Governance And Creative

Accounting: Two Concepts Strongly Connected? Some Intersting Insights Highlighted By Constructing The Internal History Of A Literature. Series Oeconomica 12(1). Annales Universitatis Apulensis. Popa, Mihaela Ph. D Student. Creative Accounting From True And Fair View To Fiscal Fraud. University of CraiovaFaculty of Economics and Business Administration Craiova, Romania. Vinnari, Eija M. And Salme NAsi.2008. Creative Accrual Accounting In The Public Sector: Milking Water Utilities To Balance Municipal Budgets And Accounts. Financial Accountability & Management, 24(2), May 2008, 02674424. Amat, O. and C. Gowthorpe.2005. Creative Accounting : Nature, Incidence and Ethical Issues. Journal of Economic Literature classification: M41. Iqbal, Syaiful danN. Fahriansyah. 2007. Corporate Governance sebagai alat Pereda Praktik Manajemen Laba (Eaerning Management ). TEMA JurnalAkuntansi,Auditing dan Sistem Informasi, 8 (1) : 37-52

Anda mungkin juga menyukai