Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KEUANGAN MEKSIKO DAN INDONESIA

Makalah
Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Teori Akuntansi
Program Studi Magister Akuntansi

DISUSUN OLEH :

TRIVA MARIA MANIK (187017089)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019
LAPORAN KEUANGAN MEKSIKO DAN INDONESIA
A. Latar belakang
Meksiko secara umum memiliki perekonomian pasar bebas. Reformasi ekonomi pasar
bebas selama tahun 90-an membantu dalam mengurangi inflasi dan memberikan fundamental
ekonomi yang lebih sehat. Meksiko merupakan negara yang memiliki perekonomian ke
sembilan terbesar di dunia dalam hal produk domestik bruto. Pertumbuhan ekonomi Meksiko
terus mengalami peningkatan. Dalam hal ini Meksiko memerlukan keterbukaan dalam
kerjasamanya sebagai tujuan untuk mencapai perkembangan ekonomi yang
berkesinambungan.
Secara sejarah, akuntansi Meksiko telah di pengaruhi prinsip akuntansi berlaku umum AS
dan standar auditing AS. Pengaruh kuat ini dibutuhkan oleh Meksiko untuk investasi asing
yang datang dari AS. Lebih jauh lagi banyak perusahaan Meksiko yang mendaftarkan dirinya
ke dalam pasar saham terbesar di dunia. Kecendrungan mereka untuk melihat ke standar
akuntansi AS telah meningkat setelah dibuatnya NAFTA, tetapi Meksiko secara berkala
melihat IFRS ketika standar AS tidak bisa memenuhi keinginan mereka.
Meksiko memiliki panutan dalam hal standar akuntansi yang digunakan. Standar akuntansi
yang digunakan oleh meksiko ialah IASB, bagi meksiko IASB merupakan panduan dalam
menyelesaikan permasalahan mengenai akuntansi yang terjadi. Aturan yang diterapkan oleh
negara meksiko dengan IFRS (International Financial Reporting Standards) terdapat
kesamaan dalam sistem akuntansinya, terutama pada kerangka dasar penyusunan laporan
keuangan, diantaranya ialah: Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas
Pemegang Saham, Laporan Perubahan dalam Posisi Keuangan, dan Catatan Atas Laporan
Keuangan. Sedangkan Meksiko tidak menganut Laporan Arus Kas dalam kerangka dasar
penyusunan laporan keuangannya. Patokan akuntansi yang diterapkan oleh negara Meksiko
masih mengikuti pengaruh yang lama ialah yang berasal dari Amerika Serikat dan pengaruh
yang terbaru ialah dari IASB (International Accounting Standard Board), sehingga praktik
pelaporan keuangan pada negara tersebut selalu berorientasi pada keadilan.
Sedangkan Indonesia memiliki Standar Akuntansi Keuangan yang memberikan kebebasan
memilih metode akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan.Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar
Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) dan Dewan Standar Syariah Ikatan Akuntan Indonesia
(DSAS IAI) serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah
pengawasannya.
Efektif 1 Januari 2015 yang berlaku di Indonesia secara garis besar akan konvergen
dengan International Financial Reporting Standards (IFRS) yang berlaku efektif 1 Januari
2014. DSAK IAI telah berhasil meminimalkan perbedaan antara kedua standar, dari tiga
tahun di 1 januari 2012 menjadi satu tahun di 1 Januari 2015. Ini merupakan suatu bentuk
komitmen Indonesia melalui DSAK IAI dalam memainkan perannya selaku satu-satunya
anggota G20 di kawasan Asia Tenggara. Selain SAK yang berbasis IFRS, DSAK IAI telah
menerbitkan PSAK dan ISAK yang merupakan produk non-IFRS antara lain, seperti PSAK
28 dan PSAK 38, PSAK 45, ISAK 25 dan ISAK 31. Diharapakan dengan semakin sedikitnya
perbedaan antara SAK dan IFRS dapat memberikan manfaat bagi pemanggku kepentingan di
Indonesia. Perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik, regulator yang berusaha
menciptakan infrastruktur pengaturan yang dibutuhkan, khususnya dalam transaksi pasar
modal, serta pengguna informasi laporan keuangan dapat menggunakan SAK sebagai suatu
panduan dalam meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan dalam laporan keuangan.

B. Pembahasan
MEKSIKO
1. Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi Meksiko
Hukum komersial meksiko dan hukum pajak penghasilan berisi ketentuan-ketentuan
mengenai pembuatan ringkasan catatan akuntansi tertentu dan penyusunan laporan keuangan,
namun pengaruh keduanya terhadap pelaporan keuangan secara umum terbilang minimal.
Institut Akuntan Publik Meksiko menerbitkan standar akuntansi dan auditing di Meksiko.
Standar akuntansi dikembangkan oleh Komisi Prinsip akuntansi yang berada dibawah institut
tersebut, sedangkan standar auditing merupakan tanggung jawab Komisi Prosedur dan
Standar Auditing. Profesi akuntansi di Meksiko cukup dewasa, terorganisasi dengan baik, dan
sangat dihargai oleh masyarakat bisnis.
2. Komisi Prosedur dan Standar Auditing Meksiko
Meskipun sistem hukumnya didasarkan pada hukum sipil, penetapan standar akuntansi di
Meksiko menggunakan pendekatan Inggris-Amerika, atau Anglo-Saxon dan bukan
pendekatan Eropa Kontinental. Standar akuntansi diakui memiliki kewenangan oleh
pemerintah secara khusus oleh Komisi Pasar Modal dan Perbankan Nasional, yang mengatur
Bursa Efek Meksiko. Prinsip akuntansi Meksiko tidak membedakan antara perusahaan besar
dan kecil dan diterapkan untuk seluruh bentuk badan usaha. Komisi Pasar Modal dan
Perbankan Nasional mengeluarkan aturan untuk perusahaan yang sahamnya tercatat, yang
umumnya membatasi pilihan-pilihan tertentu dalam prinsip akuntansi yang diterima secara
umum.
Seluruh perusahaan yang didirikan menurut hukum Meksiko (sociedades anonimas) harus
menunjuk setidaknya seorang auditor wajib untuk menyusun laporan keuangan tahunan
kepada pemegang saham. Perusahaan atau kelompok usaha konsolidasi yang memenuhi
criteria ukuran tertentu harus menyampaikan laoran audit kepatuhan pajak setiap tahunnya
kepada Departemen Audit Pajak Federal Kementrian Keuangan. Laporan tersebut terdiri dari
Laporan Keuangan yang diaudit, skedul tambahan dan pernyataan auditor bahwa tidak ada
kesalahan yang terlihat.
3. Pelaporan Keuangan Meksiko
Tahun fiskal perusahaan Meksiko harus bersamaan dengan tahun kalender. Laporan
keuangan konsolidasi komparatif harus disusun, terdiri dari :
a. Neraca
b. Laporan Laba Rugi
c. Laporan perubahan Equitas Pemegang Saham
d. Laporan perubahan posisi keuangan
e. Catatan, catatan merupakan bagian integral laporan keuangan dan mencakup:
f. Kebijakan akuntansi perusahaan
g. Kontinjensi dalam jumlah material
h. Komitmen pembelian aktiva dalam jumlah besar atau berdasarkan kontrak sewa guna
usaha
i. Detail utang jangka panjang dan kewajiban dalam mata uang asing
j. Pembatasan terhadap dividen
k. Jaminan
l. Program pensiunan karyawan
m. Transaksi dengan pihak berhubungan istimewa
n. Pajak penghasilan
4. Pengukuran Akuntansi Meksiko
Laporan keuangan konsolidasi disusun apabila induk perusahan mengendalikan
perusahaan lain. Mengadopsi Standar akuntansi Internsional No 21 mengenai translasi mata
uang asing. Laporan keuangan harus disesuaikan terhadap inflasi. Pengaruh penyesuaian
tersebut disajikan dalam laporan perubahan ekuitas pemegang saham. Format laporan
perubahan posisi keuangan mirip dengan laporan arus kas dan dibagi menjadi aktivitas
operasi, investasi dan pembiayaan. Namun demikian, karena disajikan dalam Peso harga
konstan, “arus kas” yang dihasilkan tidak mencerminkan arus kas sebagaimana yang
dipahami berdasarkan akuntansi biaya historis.
Baik metode akuntansi pembelian dan penyatuan kepemilikian untuk penggabungan usaha
dapat digunakan, tergantung pada keadaanya. Akuntasi tingkat harga umum digunakan di
Meksiko dan biaya penelitian dibebankan pada saat terjadinya. Ada beberapa metode yang
digunakan dalam pengukuran akuntansi antara lain:
a. Metode ekuitas digunakan untuk apabila terdapat pengaruh, tetapi bukan kendali yang
umumnya berarti besarnya kepemilikan berkisar antara 10 hingga 50 %.
b. Usaha patungan dapat dikonsolidasikan secara proporsional atau dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas.
c. Meksiko telah mengadopsi Standar Akuntansi Internasional no. 2 mengenai transaksi mata
uang asing.
d. Metode akuntansi pembelian dan penyatuan kepemilikan untuk penggabungan usaha dapat
digunakan, tergantung pada keadaannya.Jika mayoritas pemegang saham perusahaan yang
diakuisisi tidak terus mempertahankan kepemilikan dalam usaha tersebut maka metode
pembelian yang digunakan, jika ya, metode penyatuan kepemilikan yang digunakan.
e. Goodwill merupakan kelebihan harga pembelian dari nilai kini aktiva bersih yang
diperoleh. Goodwill tersebut diamortisasi terhadap laba selama periode ekspektasi manfaat
yang dibatasi selama 20 tahun.
f. Akuntansi tingkat harga umum digunakan di meksiko.
g. Biaya historis aktiva non-moneter disajikan ulang dalam peso berdasarkan daya beli
terkini dengan menerapkan faktor yang diambil dari Indeks Harga Konsumen Nasional
(NCIP).
h. Komponen ekuitas pemegang saham juga dinyatakan ulang dengan menggunakan NCIP.
i. Keuntungan dan kerugian yang berasal dari kepemilikan aktiva dan kewajiban moneter
dimasukkan dalam laba periode kini, tetapi pengaruh penyajian ulang dimasukkan ke
dalam ekuitas pemegang saham.
j. Harga penjualan dan beban depresiasi dinyatakan dalam peso harga konstan dalam laporan
laba rugi, yang konsisten dengan perlakuan persediaan dalam aktiva tetap.
k. Sebuah aktiva tetap berwujud didepresiasikan selama masa manfaatnya.
l. Sebuah aktiva tidak berwujud diamortisasi selama masa manfaatnya kecuali jika masa
manfaatnya tidak terbatas, dan dilakukan uji penurunan nilai tiap tahunnya.
m. Biaya penelitian dibebankan pada saat terjadinya. Sedangkan biaya pengembangan
dikapitalisasikan dan diamortisasikan apabila kelayakan teknologi telah dipastikan.
n. Sewa guna usaha diklasifikasikan sebagai pembiayaan atau operasi biasa, sedangkan
pembayaran sewa dari sewa guna usaha biasa dibebankan dalam laporan laba rugi.
o. Kerugian kontinjensi diakru apabila mungkin terjadi dalam besarnya dapat diukur.
p. Cadangan kontinjensi umum tidak dapat diperkenankan dalam GAAP Meksiko.
q. Pajak tangguhan dibentuk secara penuh, dengan metode kewajiban.
r. Biaya pensiun karyawan, premi senioritas dan pembayaran pemberhentian karyawan
diakru pada saat berjalan jika jumlahnya dapat diestimasikan secara memadai berdasarkan
perhitungan aktuarial.
s. Cadangan wajib (hukum) dibuat dengan mengalokasikan 5% dari laba tiap tahunnya
hingga cadangan besarnya mencapai 20% dari nilai modal saham yang beredar
t. Hukum komersial Meksiko didasarkan pada hukum sipil. Penetapan standar akuntansi
menggunakan pendekatan Inggris Amerika atau anglosaxon. Prinsip akuntansi Meksiko
tidak membedakan antara perusahaan besar dan kecil, dan diterapkan untuk seluruh bentuk
badan usaha. Tingkat keharusan untuk menyusun laporan keuangan yang diaudit berbeda-
beda menurut jenis dan ukuran perusahaan.
5. Prinsip Akuntansi Meksiko
Prinsip akuntansi Meksiko ialah tidak membedakan antara perusahaan besar dan kecil dan
diterapkan untuk seluruh bentuk badan usaha.
6. Bentuk Laporan Keuangan Meksiko
Grupo Financiero Banamex
Banamex dibentuk pada 2 Juni 1884 dari penggabungan dari dua bank , Banco Nacional
Mexicano dan Banco Mercantil Mexicano, dua bank yang telah beroperasi sejak awal 1882.
Bank baru didirikan memiliki cabang di Mérida, Veracruz, Puebla, Guanajuato dan San Luis
Potosi, dan membuka cabang di Guadalajara. Bank direorganisasi pada tahun 1926 , menjadi
bank pembiayaan dan mendirikan badan pertama bank Amerika Latin di New York.
Banamex secara bertahap memperkenalkan beberapa inovasi produk keuangan ke pasar
Meksiko termasuk tabungan (pada tahun 1929), jalur kredit pribadi (tahun 1958) , kartu
kredit (tahun 1968), dan ATM perbankan (tahun 1972).
Pada tahun 1981 , California Commerce Bank diakuisisi oleh Banamex. Di tengah krisis
ekonomi yang parah (1982), Presiden José López Portillo mengumumkan devaluasi utama
peso dan menasionalisasikan semua bank swasta di Meksiko. Selama sembilan tahun
berikutnya Banamex dioperasikan sebagai asosiasi kredit nasional milik pemerintah. Pada
tahun 1991 , Banamex itu reprivatized dan mendirikan Grupo Financiero Banamex - Accival
dengan bank investasi Acciones y Valores de México (Accival).
Selama empat tahun ke depan Banamex dan sisanya dari bank-bank swasta Meksiko
memimpin ekspansi belum pernah terjadi sebelumnya dari kredit swasta di Meksiko.
Perluasan ini terjadi di lingkungan ditandai dengan : i) kurangnya budaya kredit di bank baru
diprivatisasi, yang telah dibeli di kelipatan kaya oleh individu dan organisasi tanpa pinjaman
pengalaman, dan ii) pengawasan longgar oleh otoritas pengawai, yang dipimpin beberapa
kasus terjadinya transaksi yang tidak teratur (seperti transaksi pihak terkait) .
Untuk menghindari efek berpotensi bencana kebangkrutan bank yang umum,
pemerintahan Ernesto Zedillo memutuskan untuk menyelamatkan bank-bank bermasalah
melalui dana pemerintah (Instituto de Protección al Ahorro Bancário atau IPAB, kemudian
disebut Fondo Bancário de Protección al Ahorro atau Fobaproa). IPAB tertarik pemegang
saham bank untuk menyuntikkan modal segar ke bank-bank dengan berjanji untuk membeli
dari bank pinjaman non - performing dalam 2-1 (atau dalam beberapa kasus yang lebih besar)
rasio sehubungan dengan modal segar baru disuntikkan dalam pertukaran untuk waktu yang
lama - tanggal catatan pemerintah dengan bunga yang dikapitalisasi .
Sejak 1997 sampai 2001 Roberto Hernández Ramírez adalah CEO. Pada tahun 1997, di
depan Banamex diciptakan untuk memasuki pasar dana pensiun swasta yang baru dibuat.
Pada tanggal 6 Agustus 2001, Citigroup Inc mengakuisisi Grupo Financiero Banamex -
Accival untuk US $ 12,5 miliar , yang menjadi Grupo Financiero Banamex. Ini adalah AS-
Meksiko merger perusahaan terbesar yang pernah. Operasi Grupo Financiero Banamex yang
diintegrasikan dengan usaha yang relatif kecil Mexico yang ada Citibank di bawah nama
merek Banamex. Manuel Medina Mora CEO saat ini Amerika Latin.
Adapun bentuk laporan keuangan perusahaan ini yaitu :
a. Laporan Laba Rugi Konsolidasi
b. Laporan Perubahan Ekuitas
c. Laporan Arus Kas Konsolidasi
d. Laporan Posisi Keuangan
e. Catatan Atas Laporan Keuangan

Inssuer Code WALMEXV


Official Listing date 09/ 10 / 2013
GICS Industry Group Financial Services
Internet Address HTTP://www.BANAMEX.COM
Field BANCA Y CRÉDITO ( CONCENTRATION IN THE
FIELD OF BANKING AND CREDIT )

Analisis Laporan Keuangan


Indikator Grupo Financiero Banamex
Urutan Financial 1. Balance General Consolidado ( Neraca Konsolidasi )t)
Statement Urutan 2. Estado De Resultados Consolidado (Laporan Laba Rugi Konsolidasi)
Financial Statement 3. Estado De Variacioners En El Capital Contable Consolidado (Laporan
Perubahan Ekuitas )
4. Estado De Flujos De Efectivo Consolidado (Laporan Arus Kas
Konsolidasi )
5. Estado De Contabilidad Consolidado Al (Catatan Atas Laporan
Keuangan Konsolidasi)
Income Statement 1. Ada
2. Berisi tentang pendapatan yang diterima EPS
Statement of 1. Ada
Comprehensive 2. Berisi tentang penerimaan atau pendapatan selama periode tersebut
Income dan berisi tentang keuntungan selama periode tersebut
3. Terdapat diluted EPS
Statemen of Financial 1. Ada
Position 2. Terdapat provisi jangka pendek
Statement of Changes 1. Ada
in Equity 2. Berisi pembagian laba 3 periode,deviden dan saham bonus untuk
periode tersebut
Statement of Cash 1. Ada
flows 2. Tidak ada perbedaan di dalam laporan keuangan
Notes to the Financial 1. Ada
Statement 2. Tidak ada perbedaan di dalam laporan keuangan

INDONESIA
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang
lengkap biasanya meliputi :
1) Neraca
2) Laporan laba rugi komprehensif
3) Laporan perubahan ekuitas
4) Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau
laporan arus dana
5) Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset,
kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam
laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya
mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
1. Standar Akuntansi Keuangan Berlaku Efektif Per 1 Januari 2019
No. Standar Akuntansi Keuangan Tanggal
Pengesahan
1 PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan 28 Oktober 2015
2 PSAK 2 Laporan Arus Kas 28 September 2016
3 PSAK 3 Laporan Keuangan Interim 28 Agustus 2015
4 PSAK 4 Laporan Keuangan Tersendiri 18 November 2015
5 PSAK 5 Segmen Operasi 18 November 2015
6 PSAK 7 Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi 18 November 2015
7 PSAK 8 Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 27 Agustus 2014
8 PSAK 10 Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing 27 Agustus 2014
9 PSAK 13 Properti Investasi 18 November 2015
10 PSAK 14 Persediaan 27 Agustus 2014
11 PSAK 15 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama 18 November 2015
12 PSAK 16 Aset Tetap 16 Desember 2015
13 PSAK 18 Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya 27 Agustus 2014
14 PSAK 19 Aset Tak berwujud 18 November 2015
15 PSAK 22 Kombinasi Bisnis 18 November 2015
16 PSAK 23 Pendapatan 27 Agustus 2014
17 PSAK 24 Imbalan Kerja 28 November 2018
18 PSAK 25 Kebijakan Akuntansi,Perubahan Estimasi Akuntansi, dan 18 November 2015
Kesalahan
19 PSAK 26 Biaya Pinjaman 27 Agustus 2014
20 PSAK 28 Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian 11 Desember 2012
21 PSAK 30 Sewa 27 Agustus 2014
22 PSAK 34 Kontrak Konstruksi 27 Agustus 2014
23 PSAK 36 Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa 11 Desember 2012
24 PSAK 38 Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali 11 September 2012
25 PSAK 44 Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat 23 Desember 1997
26 PSAK 45 Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba 8 April 2011
27 PSAK 46 Pajak Penghasilan 28 September 2016
28 PSAK 48 Penurunan Nilai Aset 29 April 2014
29 PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian 29 April 2014
30 PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham 18 November 2015
31 PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran 18 November 2015
32 PSAK 56 Laba Per Saham 27 Agustus 2014
33 PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi 18 November 2015
34 PSAK 58 Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan Operasi yang 27 Agustus 2014
Dihentikan
35 PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan 28 Oktober 2015
36 PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah 27 Agustus 2014
dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
37 PSAK 62 Kontrak Asuransi 28 Oktober 2015
38 PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi 27 Agustus 2014
39 PSAK 64 Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi Pada Pertambangan Sumber 27 Agustus 2014
Daya Mineral
40 PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian 18 November 2015
41 PSAK 66 Pengaturan Bersama 18 November 2015
42 PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain 18 November 2015
43 PSAK 68 Pengukuran Nilai Wajar 18 November 2015
44 PSAK 69 Agrikultur 16 Desember 2015

45 PSAK 70 Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak 14 September 2016


46 ISAK 8 Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa 27 Agustus 2014
47 ISAK 9 Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan 27 Agustus 2014
Liabilitas Serupa
48 ISAK 10 Program Loyalitas Pelanggan 27 Agustus 2014
49 ISAK 11 Distrubusi Aset Nonkas kepada Pemilik 27 Agustus 2014
50 ISAK 13 Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri 27 Agustus 2014
51 ISAK 14 Aset Tak berwujud – Biaya Situs Web 27 Agustus 2014
52 ISAK 15 PSAK 24 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan 1 Oktober 2014
Minimum, dan Interaksinya
53 ISAK 16 Perjanjian Konsesi Jasa 27 Agustus 2014
54 ISAK 17 Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai 27 Agustus 2014
55 ISAK 18 Bantuan Pemerintah –Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas 27 Agustus 2014
Operasi
56 ISAK 19 Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: 27 Agustus 2014
Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
57 ISAK 20 Pajak penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas 27 Agustus 2014
atau Para Pemegang Sahamnya
58 ISAK 21 Perjanjian Konstruksi Real Estat 18 Mei 2011
59 ISAK 22 Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan 27 Agustus 2014
60 ISAK 23 Sewa Operasi –Insentif 27 Agustus 2014
61 ISAK 24 Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi 27 Agustus 2014
yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa
62 ISAK 25 Hak atas Tanah 29 November 2011
63 ISAK 26 Penilaian Kembali Derivatif Melekat 27 Agustus 2014
64 ISAK 27 Pengalihan Aset dari Pelanggan 27 Agustus 2014
65 ISAK 28 Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas 27 Agustus 2014
66 ISAK 29 Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada 27 Agustus 2014
Tambang Terbuka
67 ISAK 30 Pungutan 28 Oktober 2015
68 ISAK 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi 18 November 2015
69 ISAK 32 Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan 10 Maret 2017

70 ISAK 33 Transaksi Valuta Asing dan Imbalan Di Muka 18 September 2017

71 ISAK 34 Ketidakpastian Dalam Perlakukan Pajak Penghasilan 28 Februari 2018

72 PPSAK 1 Pencabutan PSAK 32: Akuntansi Kehutanan, PSAK 35: 16 Juni 2009
Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37: Akuntansi
Penyelenggaraan Jalan Tol
73 PPSAK 2 Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43 Akuntansi 5 Desember 2009
Anjak Piutang
74 PPSAK 3 Pencabutan PSAK 54: Akuntansi Rekstrukturisasi Utang Piutang 22 Desember 2009
Bermasalah
75 PPSAK 4 Pencabutan PSAK 31: Akuntansi Perbankan, PSAK 42:Akuntansi 15 Desember 2009
Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Perusahaan Reksa Dana
76 PPSAK 5 Pencabutan ISAK 6: Interpretasi atas paragraf 12 dan 16 PSAK 15 Desember 2009
55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak Dalam
Mata Uang Asing
77 PPSAK 6 Pencabutan PSAK 21: Akuntansi Ekuitas, ISAK 1: Penentuan 1 Februari 2011
Harga Pasar Dividen; ISAK 2: Penyajian Modal dalam Neraca dan
Piutang kepada Pemesan Saham, dan ISAK 3: Akuntansi atas Pemberian
Sumbangan atau Bantuan
78 PPSAK 7 Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real 11 Agustus 2011
Estat
79 PPSAK 8 Pencabutan PSAK 27:Akuntansi Perkoperasian 8 April 2011
80 PPSAK 9 Pencabutan ISAK 5: Interpretasi atas Paragraf 14 PSAK 50 20 Desember 2011
(1998) Tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam
Kelompok Tersedia untuk Dijual
81 PPSAK 10 Pencabutan PSAK 51: Akuntansi Kuasi Reorganisasi 20 Desember 2011
82 PPSAK 11 Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi 28 Juni 2011
83 PPSAK 12 Pencabutan PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah 12 Juli 2013
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum
2. Perbedaan Pelaporan dan Laporan Keuangan
Haruslah dibedakan antara pengertian Pelaporan keuangan (bahasa Inggris: financial
reporting) dan laporan keuangan (bahasa Inggris: financial reports). Pelaporan Keuangan
meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan penyampaian informasi
keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan
standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi, dan entitas
pelapor), peraturan yang berlaku termasuk PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum atau
Generally Accepted Accounting Principles/GAAP). Laporan keuangan hanyalah salah satu
medium dalam penyampaian informasi. Bahkan seharusnya harus dibedakan pula antara
statemen dan laporan.
3. Pemakai Laporan Keuangan
 Investor
 Karyawan
 Pemberi Pinjaman
 Pemasok dan Kreditor usaha lainnya
 Pelanggan
 Pemerintah
 Masyarakat
4. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan
keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :
a) Dapat Dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami peserta dan bentuk serta
istilahnya disesuaikan dengan batas para pengguna;
b) Relevan
Laporan keuangan dianggap jika informasi yang disajikan didalamnya dapat mempengaruhi
keputusan pengguna;
c) Keandalan
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan
material;
d) Dapat diperbandingkan
Informasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat diperbandingkan dengan laporan
keuangan pada periode sebelumnya.
5. Prinsip Dasar Laporan Keuangan
Laporan keuangan mempunyai sifat dan prinsip dasar yang harus dipahami oleh setiap
analisis dalam rangka melakukan analisa laporan keuangan. Prinsip yang mendasari setiap
sifat dari cirri laporan keuangan dan output akuntansi lainnya adalah sebagai berikut :
a) Accounting Entity
Yang menjadi focus akuntansi adalah entity tertentu yang harus jelas memisahkan hak dan
kewajiban pemilik atau pihak lain dengan entity perusahaan. Keduanya terpisah dari bahan
entity yang lain, sehingga transaksi dicatat untuk kepentingan dan dari sudut posisi
perusahaan tertentu yang terpisah dari pemiliknya.
b) Going Concern
Dalam penyusunan laporan keuangan harus dianggap bahwa perusahaan yang dilaporkan
pada masa yang akan dating, kecuali dinyatakan lain. Sehingga nilai yang dilaporkan tidak
akan sama dengan nilai sekarang/ liquiditas.
c) Measurement
Akuntansi adalah media pengukur kekayaan ekonomi (economic resources) dan
kewajiban (liability) beserta perubahannya.
d) Time Period
Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu atau periode tertentu.
Harus ada batas waktunya bukan tanpa batas. Akuntansi memang mencatat keadaan
perusahaan yang dianggap terus beroperasi. Karena itu pemakai laporan keuangan harus
menetapkan cutoff atau periodenya.
e) Monetary Unit
Pengukuran dalam akuntansi adalah bentuk yang mempunyai ukuran uni moneter misalnya;
Rupiah, Dolar, Peso, Ringgit bukan kuran kuantitatif lainnya.
f) Accural
Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban ditatapkan tanpa melihat
apakah transaksi kas telah dilakukan.
g) Exchange Price
Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada harga pertukaran
yang timbul dari interaksi dua pihak pada suatu kejadian.
h) Approximation
Dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penaksiran-penaksiran separti penaksiran umum,
taksiran harga, pemilihan prinsip pencatatan, penggunaan asset, dan sebagainya.
i) Judgement
Dalam penyusunan laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-pertimbangan
berdasarkan keahlian akuntansi, baik pertimbangan pemilihan alternative prinsip maupun
pemilihan cara penyajian lainnya.
j) General Purpose
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang dihasilkan akuntansi
keuangan ditujukan buat pemakai secara umum, bukan pemakai khusus atau
pemakai tertentu.
k) Interelated Statement
Neraca daftar laba rugi, dan laporan sumber dan penggunaan dana atau laporan
keuangan lainnya mempunyai hubungan yang erat yang tidak dapat dipisahkan antara satu
dengan yang lainnya dalam penentuan pengambilan keputusan.
l) Substance Over Form
Akuntansi lebih menekankan kenyataan ekonomis suatu kejadian daripada bukti legalnya,
misalnya dalam Akta Notaris Modal telah dinyatakan dan disetor penuh tetapi kenyataan
setoran (transaksi) belum ada maka akuntansi berpihak pada kenyataan yang sebenarnya.
m) Materiality
Laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap penting. Dan didalam setiap
pertimbangan yang dilakukan tetap melihat signifikasinya yang diukur dari pengaruh
informasi kepada pengambilan keputusan.
Disamping sifat-sifat tersebut sebenarnya juga ada sifat-sifat lain yang terkadang dalam
akuntansi keuangan antara lain:
a) Laporan Historis
Laporan keuangan pada hakekatnya mencatat informasi yang sudah terjadi, tidak mencatat
transaksi yang akan terjadi.
b) Classification
Informasi melalui laopra keuangan sesuai dengan kepentingan pemilik, kreditur, dan pemakai
lainnya.
c) Summarization
Transaksi dan kejadian yang sama dalam perusahaan dikelompokkan dan diiktisarkan
menurut metode tertentu sesuai dengan pola yang sudah mapan dalam akuntansi.
d) Measurement Basis
Dasar pengukuran yang dilakukan dalam akuntansi ada bermacam-macam seperti; cost,
market, LOCOM (Lower of Cost is Market), Net Realizable Value, Discounted Value,
Replacement cost, dan lain-lain.
e) Veriability
Setiap informasi dalam laporan keuangan dapat dibuktikan melalui bukti-bukti yang sah
disebut juga objectivity.
f) Conservatism
Perusahaan biasanya memiliki kejadian-kejadian yang tidak pasti (uncerfainly) atau yang
belum terjadi. Dalam hal seperti ini laporan keuangan memilih angka yang kurang
menguntungkan. Laporan keuangan memilih dan menilai asset dan pendapatan yang paling
minimal. Misalnya rugi yang belum direalisir tapi sudah ada dasar yang dapat dicatat, sedang
laba yang belum direalisir sudah ada ibdikasi laba belum dapat dicatat sebagai laba.
g) Technical Terminologi
Banyak istilah yang digunakan dalam laporan keuangan mampukan tekhnisi akuntansi yang
dimilikinya dan punya pengertian dibidangnya yang berlaku khusus
untuk akuntansi berbeda dengan umum yang harus dipahami oleh pembaca.
h) Audience
Pemakai laporan keuangan dianggap sebagai dunia bisnis, dan mereka yang sudah
dianggap tahu istilah akuntansi dan bisnis.
6. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan
Tujuan dan manfaat utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan
suatu badan usaha yang akan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan
pertimbangan didalam pengambilan keputusan ekonomi. Para pemakai laporan keuangan
tersebut akan menggunakannya untuk meramalkan, membandingkan dan menilai dampak
keuangan yang timbul dari keputusan yang diambilnya.
Agar tujuan laporan keuangan tersebut dapat dicapai, maka laporan keuangan harus
memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan sebagai berikut :
a) Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dlam laporan keuangan adalah kemudahannya
untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Dan informasi kompleks yang seharusnya
dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan
bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dipahami oleh pemakai.
b) Relevan
Maksudnya adalah informasi laporan keuangan perusahaan harus relevan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai dlam proses pengambilan keputusan.
c) Keandalan
Informasi laporan keuangan harus memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang
tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat
disajikan.
d) Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antara periode untuk
megidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat
membandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
7. Format Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia, laporan keuangan
lengkap terdiri dari 5 jenis laporan, yaitu laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan
posisi keuangan, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan, sebagai berikut.
a) Di dalam akuntansi keuangan, Neraca atau laporan posisi keuangan (bahasa Inggris:
balance sheet atau statement of financial position) adalah bagian dari laporan keuangan
suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi
keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu
aset, liabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut:
aset = liabilitas + ekuitas
Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan
sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode
akuntansi (triwulanan, caturwulanan, atau tahunan).
b) Laporan laba rugi (Inggris: Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah
bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga
menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.

c) Laporan perubahan modal (ekuitas) adalah merupakan salah satu dari laporan keuangan
yang harus dibuat oleh perusahaan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan
aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang bersangkutan berdasarkan prinsip
pengukuran tertentu yang dianut.
d) Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows) adalah
bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.

e) Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan informasi yang
ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi kepada
pembaca dengan informasi lebih lanjut. Catatan atas Laporan Keuangan membantu
menjelaskan perhitungan item tertentu dalam laporan keuangan serta memberikan
penilaian yang lebih komprehensif dari kondisi keuangan perusahaan. Catatan atas
Laporan Keuangan dapat mencakup informasi tentang hutang, kelangsungan usaha,
piutang, kewajiban kontinjensi, atau informasi kontekstual untuk menjelaskan angka-
angka keuangan (misalnya untuk menunjukkan gugatan).

Analisis Laporan Keuangan


Indikator PT MATAHARI DEPARTMENT STORE
Urutan Financial 1. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
StatementUrutan Financial 2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Statement 3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4. Laporan Arus Kas Konsolidasian
5. Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Income Statement 1. Ada
Statement of 1. Ada
Comprehensive Income 2. Berisi tentang Komprehensif pendapatan neto yang diterima
selama tahun berjalan dan beban pajak penghasilan yang
dikeluarkan serta laba rugi komprehensif tahun berjalan.
3. Tidak terdapat liluted EPS
Statement of Financial 1. Ada
Position 2. Terdapat provisi jangka panjang
Statement of Changes in 1. Ada
Equity 2. Berisi pembagian laba 2 periode, pembagian dividen kas
pencadangan saldo laba sebagai cadangan dana umum untuk
periode tersebut.
Statement of Cash flows 1. Ada
2. Tidak ada perbedaan di dalam laporan keuangan
Notes to the Financial 1. Ada
Statement 2. Tidak ada perbedaan di dalam laporan keuangan
C. Penutup
Secara umum, Meksiko memiliki perekonomian pasar bebas: perusahaan yang dimiliki
atau dikendalikan pemerintah mendominasi perminyakan dan sarana umum, sedangkan
perusahaan swasta mendominasi manufaktur, konstruksi, pertambangan, hiburan, dan jasa.
Reformasi ekonomi pasar tahun 1990an membantu dalam mengurangi inflasi, meningkatkan
tingkat pertumbuhan ekonomi, dan memberikan fundamental ekonomi yang lebih sehat. Ciri
penting akuntansi Meksiko adalah penggunaan akuntansi tingkat harga umum yang
komprehensif sebagai dasar pengukuran.
Hukum Komersial Meksiko dan hukum pajak penghasilan berisi ketentuan-ketentuan
mengenai pembuatan ringkasan catatan akuntansi tertentu dan penyusunan laporan keuangan,
namun pengaruh keduanya terhadap pelaporan keuangan secara umum terbilang minimal.
Institut Akuntan Publik Meksiko (Instituto Mexicano de Contadores Pubicos) menerbitkan
standard akuntansi dan auditing di Meksiko. Meskipun sistem hukumnya didasarkan pada
hukum sipil, penerapan standard akuntansi di Meksiko menggunakan pendekatan Inggris-
Amerika atau Anglo Saxon, dan bukan pendekatan Eropa Kontinental. Prinsip akuntansi
Meksiko tidak membedakan antara perusahaan besar dan kecil, dan diterapkan untuk seluruh
bentuk badan usaha.
Sedangkan di Indonesia, laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran
kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari kegiatan
operasi normal perusahaan akan memberikan informasi keuangan yang berguna bagi entitas-
entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas lain di luar perusahaan oleh
karena itu untuk mengetahui Kinerja laporan keuangan tersebut kita memerlukan suatu
analisis, analisis-analisis ini lah yang harus dipahami oleh kita baik sebagai manajemen
perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan ataupun sebagai investor jika kita ingin
menginvestasikan harta kita terhadap suatu perusahaan.

D. Daftar Pustaka
https://wibiseptia.wordpress.com/2016/07/02/laporan-keuangan-meksiko-code-law/
https://sigit130589.wordpress.com/2011/02/28/sistem-akuntansi-meksiko/
https://maulidaulfa.wordpress.com/2016/03/30/sistem-akuntansi-keuangan-negara-di-
amerika-meksiko-jepang-cina-dan-india/
https://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan
https://shelmi.wordpress.com/2009/03/31/prinsip-dasar-laporan-keuangan/

Anda mungkin juga menyukai