Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ANALISIS KESEHATAN PT.BANK RAKYAT


INDONESIA Tbk DENGAN METODE RISK-BASED
BANK RATING (RBBR) PADA TAHUN 2014

Oleh

1. TRI MAULINA 1400542013


2. HILDA OKTAVIANI 1400542018
3. DESI FITRIANI 1400542026
4. ABDINOR SUDELMA 1400542085

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2016
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bank merupakan suatu industry yang bergerak di bidang keuangan
serta memiliki peran dalam perekonomian suatu Negara. Bank kini
menjadi lebih fleksibel dalm layanan yang diberikan, bukan sekedar
sebagai tempat penyimapanan uang bagi pihak yang kelebihan dana dan
sebagai sumber dana abgi pihak yang memerlukan dana.
Pengawasan bank diperlukan untuk memantau dan memriksa
pengelolaan yang sesuai dengan ketentuan perbankan. Pengawasan
terhadap bank juga dilakukan untuk mengetahui kinerja bank dan
mengukur tingkat kesehatan. Kesehatan bank dinilai sebagai kemampuan
suatu bank dalam melakukan operasional perbankan secara normal dan
mampu memenuhi sesuai kewajibannya dengan baik, sesuai dengan
peraturan yang berlaku dengan menggunakan Risk Based Bank Rating
(RBBR).
RBBR terdiri dari empat factor yakni, profil resiko, good corporate
governance (GCG), rentabilitas (earning), permodalan (capital).
Pendekatan tersebut memungkinkan Bank Indonesia sebagai lembaga
pengawas perbankan di Indonesia melakukan tindakan pengawasan yang
sesuai dan tepat waktu karena penilaian dilakukan secara komprehensif
terhadap semua factor penilaian dan difokuskan pada resikoa yang
signifikan serta dapat segera dikomunikasikan kepada bank dalam rangka
menetapkan tindak lanjut pengawasan.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana tingkat kesehatan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk
dengan menggunkan metode Risk Based Bank Rating (RBBR)?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bank
Bank menurut Kasmir (2008:2) Lembaga keuangan yang kegistan
uatamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya
kembali dana tersebut ke masayarakat serta memberikan jasa-jasa bank
lainnya. Adapun jenis bank ditinjau dari berbagai segi sebagai berikut:
1. Dilihat dari segi fungsinya, contohnya bank umum, bank
pembangunan, bank tabungan, bank pasar, bank pegawai, dan
bank jenis lainnya.
2. Dilihat dari segi kepemilikannya, contoh bank milik
pemerintah, bank milik swasta nasional, bank milik asing, dan
bank campuran.
3. Dilihat dari segi status, contohnya bank devisa, dan bank
nondevisa.
4. Dilihat dari segi cara menentukan harga, contohnya bank
berdasarkan prinsip konvensional, dan bank berdasarkan
prinsip syariah.

Perbankan harus dinilai kesehatannya agar tetap sehat dalam


melayani nasabahnya. Penilaian kesehatan bank dilakukan setiap tahun
untuk melihat adanya peningkatan atau penurunan kesehatan. Kesehatan
bank merupakan kepentingan semua pihak yang terkait, yakni pemilik,
manajemen, masyarakat ( nasabah pengguna jasa), dan BI selaku
pengawas dan pembinaan perbankan.

2.2 Metode Risk Based Bank Rating (RBBR)

1. Profil Resiko (Risk Profile)

Profil risiko terbagi atas dua kategori:

Risiko Yang Dapat Diukur (Risiko Kuantitatif)

a. Risiko Kredit
Non Performing Loan = Kredit Bermasalah x 100%
Total kredit

Berdasarkan laporan keuangan tahun 2014: (dalam Rp Milliar)


NPL = kredit bermasalah
Total kredit
1,69 = kredit bermasalah
100 510.697
510.697 (1,69 = 100 kredit bermasalah
863.077,93 = 100 kredit bermasalah
Kredit bermasalah = 863.077,93
100
= 8630,7793

NPL = 863,7793
510.697
= 1,69% peringkat 1, sangat sehat
b. Risiko Pasar
Rate Sensitive Aset:
Sertifikat BI -
Giro BI 51.184.429
Penempatan pada BI dan bank lain 62.035.442
Surat Berharga/ efek-efek 84.168.460
Kredit yang diberikan 479.211.143
Penyertaan 251.573
Total 676.851.047

Rate Sensitive Liabilities:


Giro 89.430.267
Tabungan 232.722.519
Deposito Berjangka 283.457.544
Simpanan dari bank lain 8.655.392
Surat berharga yang diterbitkan 8.257.990
Pinjaman diterima 24.986.862
Total 647.510.574

IRR = Rate Sensitive Aset x 100%


Rate Sensitive Liabilities
= 676.851.047 x 100%
647.510.574
= 104,53%

c. Risiko Likuiditas

LDR = Total Kredit


Total Pinjaman
81,68% = total kredit
622.322
81,68 ( 622.322) = 100 total kredit
50.831.260,96 = 100 . total kredit
Total kredit = 50.831.260,96
100
= 508.312,6096

LDR = 508.312,6096 x 100%


622.322
= 81,68% peringkat 1, sangat sehat
d. Resiko Operasional
Resiko operasional adalah resiko yang antara lain
disebabkan adanya ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya
proses internal, kesalahn manusia, kegagalan system atau adanya
problem eksternal yang mempengaruhi operasional bank.

Risiko Yang Sulit Diukur (Risiko Kualitatif)


a. Risiko Hukum
Risiko hokum merupakan risiko akibat tuntutan hokum
dan/atau aspek yuridis. Antara lain disebabkan adanya tuntutan
hokum ketiadaan peraturan perundangan yang mendukung atau
kelemahan perikatan, seperti tidak dipenuhinya syaray sahnya
kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.

b. Risiko Strategic
Risiko strategic adalah resiko akibat ketidaktepatan dalam
pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejic serta
kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

c. Risiko Kepatuhan
Resiko Kepatuhan adalah risiko akibat bank tidak memnuhi
dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan
ketentuan yang berlaku.

d. Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah risiko antara lain disebabkan adanya
publikasi negative yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau
persepsi negative terhadap bank.

2. Good Corporate Governance (GCG)


Penilaian pelaksanaan GCG bank mempertimbangkan factor-faktor
penilaian GCG secara komprehensif dan terstruktur, mancakup
governance structure , governance process, dan governance outcome.
Berdasarkan SE BI No. 15/15/DPNP Tahun 2013 bank diharuskan
melakukan penilaian sendiri (self assessment) secara berkala meliputi
sebelas aspek penilaian pelaksanaan GCG.

Nilai Komposit Peringkat Komposit


Nilai Komposit < 1,5 Sangat Sehat
1,5 = Nilai Komposit < 2,5 Sehat
2,5= Nilai Komposit < 3,5 Cukup Sehat
3,5= Nilai Komposit < 4,5 Kurang Sehat
4,5= Nilai Komposit < 5 Tidak Sehat

3. Rentabilitas (earnings)
Penilaiannya sebagai berikut:
a. Return On Aset (ROA)
ROA = Laba sebelum pajak x 100%
Total Aset
= 30.859 x 100%
801.995
= 3,84% peringkat 1, sangat sehat
No Rasio Predikat
1 2% < ROA Sangat Sehat
2 1,25% < ROA 2% Sehat
3 0,5% < ROA 1,25% Cukup Sehat
4 0% < ROA 0,5% Kurang Sehat
5 ROA 0% Tidak Sehat

b. Return On Equity (ROE)


ROE = Laba setelah pajak x 100%
Modal sendiri
= 24.254 x 100%
97.737
= 24,8 %

c. Net Interest Margin (NIM)


NIM = Pendapatan bunga bersih x 100%
Rata-rata Total Earning Aset
= 102.639 x 100%
728.094
= 14,09%
4. Permodalan (Capital)
Rasio yang digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang
dimiliki bank adalah Capital Adequency Ratio (CAR). CAR adalah
kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan bank dalam
mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan
manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan
mengontrol resiko-resiko yang timbul yang dapat berpengaruh
terhadap besarnya modal bank.

CAR = Modal
Total ATMR

18,31 = 97.737
100 tot. ATMR

18,31 (97.737) = 100 . total ATMR

1.789.564,47 = 100 . total ATMR

Total ATMR = 1.789.564,47


100

Total ATMR = 17.895,6447

CAR = Modal
Total ATMR

= 97.737
17.895,6447
= 18,31% peringkat 1, sangat sehat
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan mengenai kinerja dengan


menggunakan penilaian kesehatan metode Risk Based Bank Rating (RBBR), dapat
disimpulkan bahwa perhitungan emoat aspek metode RBBR PT. Bank Rakyat
Indonesia Tbk pada tahun 2009 memiliki kinerja yang baik. Hal tersebut
didasarkan pada rasio-rasio yang ada pada empat aspek RBBR, yaitu Rasio Non
Performing Loan (NPL), Rasio LDR, Rasio Pasar, GCG, ROA, ROE, NIM, dan
CAR.
DAFTAR PUSTAKA

www.bri.go.id
http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/1095/1006

Anda mungkin juga menyukai