Anda di halaman 1dari 11

RESIKO PERBANKAN DAN

RESIKO ASURANSI

KELOMPOK : III
ENNY MARINI
HERI WASUMA MATONDANG
PURBO WAHYUDI
FIRMAN ADHITARA
Perbankan merupakan lembaga yang rentan atau
berdekatan dengan risiko, khususnya risiko yang berkaitan
dengan uang (money). Posisi perbankan sebagai mediasi
yaitu pihak yang menghubungkan mereka dengan surplus
dan deficit financial telah menempatkan perbankan harus
selalu menjaga hubungan baik dengan kedua pihak
tersebut. Keputusan perbankan harus bersifat moderat
yaitu mempertimbangkan keinginan kedua pihak tersebut
karena tanpa kedua pihak tersebut perbankan tidak bisa
menjalankan aktivitas secara maksimal. Dalam artian jika
perbankan memiliki tingkat likuditas yang tinggI karena ia
memiliki financial yang begitu surplus ia juga dianggap
tidak baik, karena ia menjalankan fungsinya sebagai agent
of development.
DEFENISI RISIKO PERBANKAN
Risiko perbankan adalah risiko yang dialami oleh sector bisnis perbankan
sebagai bentuk dari berbagai keputusan yang dilakukan dalam berbagai bidang,
seperti keputusan penyaluran kredit, penerbitan kartu kredit, valuta asing, inkaso,
dan berbagai bentuk keputusan financial lainnya, dimana itu telah menimbulkan
kerugian bagi perbankan tersebut, dan kerugian terbesar adalah dalam bentuk
financial.

Risiko perbankan adalah berfokus pada masalah financial karena bisnis


perbankan adalah bisnis yang bergerak di bidang jasa keuangan. Bank menyediakan
fasilitas yang mampu memberikan kemudahan kepada public sebagai nasabahnya
untuk memperlancar segala urusan-urusan yang menyangkut dengan masalah
keuangan.

Karena fungsinya sebagai mediasi, bank harus mampu menyediakan atau


memberikan kemudahan itu, seperti keamanan simpanan, kemudahan menarik
kembali dana dalam jumlah yang disesuaikan, kemudahan dalam urusan mencairkan
kredit termasuk rendahnya biaya administrasi yang ditanggung, suku bunga kredit
yang rendah dan diperhitungkan yang dilakukan secara cepat dan akurat.
Tindakan Pemerintah dalam Mengatasi
Perbankan Bermasalah
• Pembinaan

Pada kondisi ini pemerintah sifatnya akan


masih menganggap bank tersebut
membutuhkan pembinaan atau advise saja baik
avise (nasihat) pada sisi keuangan maupun non-
keuangan guna menstabilkan kembali posisinya
kearah yang diharapkan
• Tindak Lanjut Pengawasan Bank

Pada kondisi ini Bank Indonesia bertugas


untuk melakukan pemantauan secara intensif
terhadap setiap kebijakan dari bank tersebut dan
bagaimana ia menyelesaikan berbagai
permasalahannya serta sesuatu yang menyangkut
kemampuannya menciptakan likuiditas
kemampuanna memenuhi CAR (capital adequency
ratio) sesuai yang ditetapkan oleh BI
• Likuiditas Bank

Pada posisi ini Bank Indonesia telah


merundikan secara mendalam bersama
pemerintah untuk melakukan kebijakan
melikuiditasi atau menghentikan aktivitas bank
tersebut.
Kebijakan Perbankan dalam Menghindari Risiko
Bank Indonesia sebagai “The Last of Resort” berkewajiban
penuh untuk menjaga dan melindungi perbankan dalam
negeri dari berbagai risiko yang timbul. Dalam hal ini ada
4 (empat) risiko yang perbankan yang ditetapkan atau
diisyaratkan oleh Bank Indonesia untuk di-
manage (dikelola) yaitu:
• Risiko Kredit
• Risiko Pasar : Risiko nilai tukar, Risiko tingkat bunga
• Risiko Operasional
• Risiko Likuditas
RESIKO ASURANSI
Klasifikasi Risiko dalam Asuransi
Dalam asuransi risiko (risk) diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu:

1. Risiko Murni (Pure Risk)


Karakteristik dari pure risk adalah risiko bila itu memang terjadi
pasti menimbulkan kerugian dan apabila tidak terjadi maka tidak akan
menimbulkan kerugian maupun tidak akan menimbulkan keuntungan.
Artinya dalam pengertian risiko murni, maka kerugian pasti terjadi.
Contoh dari risiko ini adalah kebakaran, kecelakaan, bangkrut dan lain
sebagainya.

2. Risiko Spekulatif (Speculative Risk)


Kebalikan dari risiko murni, risiko spekulatif masih mengandung
dua kemungkinan jika peristiwa yang dianggap risiko tersebut benar-
benar terjadi. Misalnya ketika berinvestasi saham di bursa efek, maka
peristiwa atau proses investasi tersebut akan menimbulkan risiko
spekulatif, yaitu di satu sisi ada kemungkinan untung secara finansial dan
di lain sisi ada risiko kerugian.
3. Risiko Khusus (Particular Risk)
Risiko khusus adalah suatu risiko yang dampak maupun
penyebabnya hanya mempengaruhi lingkungan lokal (pribadi) baik secara
kuantitas maupun kualitas. Contohnya adalah pengangguran ataupun seorang
pencuri. Ketika seseorang mencuri maka risiko yang ditimbulkan hanya
mempengaruhi individu tersebut.

4. Risiko Fundamental (Fundamental Risk)


Kebalikan dari risiko khusus, risiko fundamental akan menimbulkan
dampak yang sangat luas. Risiko ini bisa disebabkan oleh faktor atau pihak
tertentu seperti bencana alam, kebijakan pemerintah dan lain sebagainya.

5. Risiko Individu (Individual Risk)


Risiko individu adalah berbagai macam kemungkinan yang terjadi di
kehidupan sehari-hari yang dapat mempengaruhi kapasitas finansial
seseorang, harta kekayaanya maupun risiko tanggung-jawab. Individual
risk dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu personal risk, property
risk dan liability risk. Dalam personal risk sering kali dikaitkan dengan
pengaruh suatu hal atau kemungkinan-kemungkinan yang secara langsung
akan berdampak pada individu tertentu, seperti finansial seseorang. Contoh
risiko pribadi adalah cacat fisik, kehilangan pekerjaan, meninggal dunia dan
lain sebagainya.
6. Risiko Harta (property risk)
Merupakan kerugian yang terkait dengan kepemilikan suatu
benda akibat kehilangan, pencurian ataupun kerusakan. Risiko harta
dapat dikategorikan lagi menjadi dua jenis yaitu kerugian secara
langsung (direct losses) dan kerugian tak langsung (consequential).

7. Risiko Tanggung-Gugat (liability risk)


Merupakan risiko tanggung-jawab yang harus kita berikan
kepada pihak lain. Dengan kata lain, risiko ini untuk menanggung
kerugian orang lain akibat ulah atau hal yang kita sebabkan. Misalnya,
dalam peristiwa kecelakaan, ketika Anda menabrak orang lain maka ini
disebut dengan risiko tanggung-gugat (liability risk).
Risiko yang Mendapatkan Perlindungan dari Perusahaan Asuransi

Terkait dengan berbagai risiko yang telah dijelaskan di atas, kemudian ada
beberapa pertanyaan yang sering muncul terkait dengan asuransi. Apakah
semua risiko di atas dapat dialihkan kepada perusahaan asuransi? Maka
jawabannya adalah tidak bisa. Hanya risiko fundamental dan risiko murni saja
yang bisa diasuransikan dengan syarat-syarat tertentu, sebagai berikut:

• Risiko harus terjadi dengan ketidaksengajaan dan tidak bisa diprediksi


• Risiko yang dapat ditanggung harus berisifat homogen dan umum terjadi
• Dampak dari risiko tersebut bisa dinilai dengan uang atau secara finansial
• Harus ada obyek yang dipertanggungkan atau yang diasuransikan misalnya
harta benda, sakit, kerugian dan lain sebagainya.
• Obyek yang diasuransikan tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku
dan kepentingan umum. Misalnya, narkoba tidak bisa dijadikan sebagai
obyek asuransi.
• Premi yang dibebankan harus sesuai dengan tingkat risiko yang
diasuransikan. Meskipun pertanggungan boleh melebihi harga atau
kepentingan yang sebenarnya, namun hanya dalam batas tertentu saja
(asuransi ganda).

Anda mungkin juga menyukai