KOMPENSASI
Nama Kelompok :
Febrianti Linda (22215592)
Ika Amilyah Rubyanti (23215242)
Nada Mauren Octavia (24215900)
Novia Widyanti (25215130)
Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi
Kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan
atas hasil kerja karyawan tersebut pada organisasi.
Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik dan harus
dihitung dan diberikan kepada karyawan sesuai dengan
pengorbanan yang telah diberikannya kepada organisasi /
perusahaan tempat ia bekerja.
Asas Kompensasi
1. Asas Adil
Besarnya kompensasi yang dibayar kepada setiap Karyawan harus
disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan,risiko pekerjaan,
tanggung jawab, jabatan pekerja, dan memenuhi persyaratan internal
konsistensi.
2. Asas Layak dan Wajar
Kompensasi yang diterima karyawan dapat memenuhi kebutuhannya pada
tingkat normatif yang ideal. Tolak ukur layak adalah relatif, penetapan
besarnya kompensasi didasarkan atas batas upah minimum pemerintah
dan eksternal konsistensi yang berlaku.
Perhitungan Besarnya Upah dan Gaji
Definisi Gaji menurut Hasibuan (1999:133) adalah: “Balas jasa yang
dibayar secara periodik kepada karyawan yang tetap serta mempunyai
jaminan yang pasti”. Simamora (2004:445) dalam bukunya menjelaskan
bahwa:
“Upah (wages) biasanya berhubungan dengan tarif gaji per-jam (semakin
lama jam kerjanya, semakin besar bayarannya)”. Upah merupakan basis
bayaran yang kerap digunakan bagi pekerja-pekerja produksi dan
pemeliharaan (pekerja kerah biru). Sedangkan gaji (salary) umumnya
berlaku untuk tarif bayaran mingguan, bulanan, dan tahunan (terlepas dari
lamanya jam kerja).
Prosedur Pelaksanaan :
Penetapan jabatan-jabatan yang akan dinilai
Penentuan faktor-faktor jabatan.
Perumusan faktor jabatan
Penentuan derajat faktor jabatan.
Penetapan bobot faktor jabatan.
Penetapan bobot derajat jabatan
Penetapan nilai jabatan.
Beberapa macam teknik evaluasi jabatan.
Metode ranking.
Metode Classification/rating.
Metode Point System.
Metode Factor Comparison.
Metode Profiling.
Metode Survei Pasar (Market Rate System)
Sebaiknya dipakai 2 metode/teknik untuk saling check hasil evaluasi jabatan.
Misalnya: point system dengan market rate system.
Kegunaan Evaluasi Jabatan.
Untuk menentukan urutan bobot/nilai jabatan-jabatan dalam perusahaan,
sehingga dapat disusun struktur penggajian yang adil (berdasarkan nilai
jabatan).
Menjamin bahwa penilaian jabatan dilakukan secara obyektif.
Sebagai dasar penentuan nilai jabatan yang mudah dimengerti dan dapat
diterima oleh para karyawan
Pengupahan Insentif
Guna lebih mendorong produktivitas kerja yang lebih tinggi, banyak organisasi
yang menganut sistem intensif sebagai bagian dari sistem imbalan yang berlaku
bagi para karyawan organisasi. Sondang P. Siagian mengemukakan bahwa yang
termasuk insentif adalah :
a. Piecework
b. Bonus
c. Komisi
d. Kurva "Kematangan“
Beberapa kesulitan dalam sistem penentuan insentif kerja menurut
Heidjracjman Ranupandoyo dkk, yaitu sebagai berikut :
a. Beberapa alat pengukur dari berbagai prestasi karyawan haruslah dapat
dibuat secara tepat, bisa diterima dan wajar.
b. Berbagai alat pengukur tersebut haruslah dihubungkan dengan tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan
c. Data yang menyangkut berbagai prestasi haruslah dikumpulkan tiap hari,
minggu atau, bulan.
d. Standar yang ditetapkan haruslah mempunyai kadar atau tingkat kesulitan
yang sama untuk setiap kelompok kerja.
e. Gaji/upah total dari upah pokok plus bonus yang diterima,
haruslah konsisten diantara berbagai kelompok pekerjaan yang
menerima insentif, dan antara kelompok yang menerima
insentif dan yang tidak menerima insentif.
f. Standar prestasi haruslah disesuaikan secara periodik, dengan
adanya perubahan dalam prosedur kerja.
g. Berbagai reaksi karyawan terhadap sistem pengupahan insentif
yang kita lakukan juga harus sudah diperkirakan.
Kompensasi Pelengkap
Kompensasi pelengkap merupakan salah satu bentuk pemberian
kompensasi berupa penyediaan paket benefit dan program- program
pelayanan karyawan, dengan maksud pokok untuk mempertahankan
keberadaan karyawan sebagai anggota organisasi dalam jangka
panjang. Kalau upah dan gaji merupakan kompensasi langsung
karena langsung berkaitan dengan prestasi kerja, maka kompensasi
pelengkap merupakan kompensasi tidak langsung berkaitan dengan
prestasi kerja.
Dengan perkataan lain kompensasi pelengkap adalah upaya penciptaan
kondisi dan lingkungan kerja yang menyenangkan dan tidak secara
langsung berkaitan dengan prestasi kerja. Saat ini kompensasi
pelengkap berkembang pesat terutama karena :
1) Perubahan sikap karyawan
2) Tuntutan serikat pakerja;
3) Persaingan yang memaksa perusahaan untuk menyediakan benefit
yang menarik dan menjaga karyawannya,
4) Persyaratan- persyaratan yang ditetapkan pemerintah
5) Tuntutan kenaikan biaya hidup.
Kompensasi pelengkap meliputi :
1) Tunjangan, antara lain berbentuk : pensiun, pesangon, tunjangan
kesehatan,
asuransi kecelakaan kerja.
2) Pelayanan, yang meliputi : majalah, sarana olah raga, perayaan
hari raya, program sosial lainnya.
Dengan kata lain, jenis tunjangan dan pelayanan dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
1. Jaminan rasa aman karyawan (Employee Security)
2. Gaji dan upah yang dibayar pada saat karyawan tidak bekerja (Pay for
time not worked),
3. Bonus dan penghargaan ( Bonuses and Rewards ),
4. Program Pelayanan ( Survices Program ).
Beberapa keuntungan atau manfaat yang didapat organisasi dengan
pemberian kompensasi pelengkap kepada karyawannya diantaranya
adalah :
1. Peningkatan semangat kerja dan kesetiaan,
2. Penurunan turn over karyawan dan absensi,
3. Pengurangan kelelahan,
4. Pengurangan pengaruh serikat buruh/pekerja,
5. Hubungan masyarakat yang lebih baik,
6. Pemuasan kebutuhan- kebutuhan karyawan,
7. Meminimalkan biaya kerja lembur,
8. Mengurangi kemungkinan intervensi pemerintah.
KEAMANAN DAN KESEHATAN KARYAWAN
Pengertian Keamanan dan Kesehatan Karyawan
Keamanan kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung
terciptanya suasana
kerja yang aman, baik berupa materil maupun nonmateril.