Anda di halaman 1dari 21

NO.

1
Judul Peneliti
ANALISIS PENGARUH ARUS KAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah arus kas baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap
profitabilitas (ROA) pada PT Mayora Indah Tbk tahun 2010-2014. Penelitian mengenai analisis pengaruh arus kas terhadap
profitabilitas. Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan jumlah sampel sebanyak 10 per enam bulan dalam
laporan keuangan pada PT Mayora Indah Tbk selama periode 2010-2014. Proses analisis data yang dilakukan terlebih dahulu
adalah uji asumsi klasik dan selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linier
berganda dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas yang terdiri dari arus kas operasi, arus kas
investasi dan arus kas pendanaan secara simultan tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Hasil
pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan tidak terdapat
pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
Research Get Research Get
& Fenomena Disimpulkan bahwa variabel independen (arus kas) secara bersama-sama (simultan) tidak terdapat pengaruh yang signifikan
Get terhadap variabel dependen (return on asset). Hal ini terjadi dikarenakan pengelolaan arus kas operasi, arus kas investasi dan
arus kas pendanaan yang kurang optimal seperti masih banyaknya piutang yang belum tertagih dan piutang yang telah jatuh
tempo sehingga PT Mayora Indah Tbk melakukan pinjam bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjang untuk menambah
modal dalam menjalankan dan melanjutkan kegiatan operasional perusahaan atau perusahaan maelakukan investasi. Dari hasil
pengujian hipotesis secara simultan diketahui bahwa arus kas tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
terhadap profitabilitas (ROA) pada PT Mayora Indah Tbk tahun 2010-2014. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis yang
dikemukakan oleh penulis bahwa arus kas mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas pada PT Mayora Indah Tbk. Penelitian
terdahulu dilakukan oleh Gunawan Arisdianto (2014), menyimpulkan bahwa arus kas secara simultan tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap profitabilitas pada PT Fajar Surya Wisesa Tbk. Hasil uji ANOVA ini menjawab hipotesis penelitian yang
menyatakan bahwa arus kas tidak ada pengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas. Hasil hipotesis ini sesuai dengan hasil
hipotesis penelitian terdahulu Gunawan Arisdianto (2014) yang dilakukan di PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
Variabel Y: Profitabilitas
Penelitian X1: Arus Kas Aktivitas Oprasi
X2: Arus Kas Aktivitas Investasi
X3: Arus Kas Aktivitas Pendanaan
Devinisi Profitabilitas
Oprasional Menurut Agus Sartono (2010:122), “profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan
penjualan, total aktiva maupun modal sendiri”. Menurut Van Horne dan Machwowicz (2005:145) “Profitability ratios is ratios
that relate profits to sales and investment”. Artinya bahwa profitabilitas adalah rasio yang memperlihatkan keuntungan yang
diperoleh atas penjualan saham dan kegiatan investasi perusahaan.
Menurut
Arus Kas
Menurut Kieso dan Weygandt (2009:247) yang diterjemahkan oleh Emil Salim, “laporan arus kas yaitu laporan yang melaporkan
penerimaan kas, pembayaran kas, dan perubahan bersih pada kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
dari suatu perusahaan selama satu periode dalam suatu format yang merekonsiliasi saldo kas awal dan saldo kas akhir periode”.
Menurut PSAK No. 02 (2012), “arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas”. Menurut Sofyan Syafri Harahap
(2011:257), “Arus Kas merupakan suatu laporan yang memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran
kas suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan operasi, investasi, dan
pendanaan”. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan laporan arus kas adalah merupakan laporan keuangan yang berisi
informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu.
Hipotesis H1: Pengaruh Arus Kas Aktivitas Oprasional Terhadap Profitabilitas (ROA)
H2: Pengaruh Arus Kas Aktivitas Investasi Terhadap Profitabilitas (ROA)
H3: Pengaruh Arus Kas Aktivitas Pendanaan Terhadap Profitabilitas (ROA)
Jenis Jenis atau bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif berupa hubungan kolerasional antara Arus kas
penelitian terhadap Profitabilitas (return on assets) pada PT. Mayora Indah Tbk periode 2010-2014.
Jenis Data Jenis data yang diperlukan untuk mendukung penelitian ini merupakan jenis data kuantitatif yang merupakan data sekunder
berupa laporan keuangan (annually report) PT. Mayora Indah, Tbk lima periode yaitu tahun 2010-2014 dan diperoleh melalui
situs homepage Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.
Sumber Data Data sekunder berupa laporan keuangan (annually report) PT. Mayora Indah, Tbk lima periode yaitu tahun 2010-2014 dan
diperoleh melalui situs homepage Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.
Metode Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Statistik yang berfungsi sebagai penganalisis data dengan
Pengumpula menggambarkan sampel data yang telah dikumpulkan tanpa penggeneralisasian. Penelitian ini menjabarkan jumlah data, rata-
n Data rata, nilai minimum dan maksimum serta standar deviasi.
Populai & Dalam penelitian Analisis Pengaruh Arus Kas Terhadap Profitabilitas pada PT Mayora Indah Tbk Periode 2010-2014, peneliti tidak
Sampel menggunakan metode penarikan sampel dikarenakan peneliti hanya meneliti satu perusahaan saja.
Metode Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Statistik yang berfungsi sebagai penganalisis data dengan
Analisis Data menggambarkan sampel data yang telah dikumpulkan tanpa penggeneralisasian. Penelitian ini menjabarkan jumlah data, rata-
rata, nilai minimum dan maksimum serta standar deviasi. Penulis mengolah data dengan menggunakan SPSS 20 (Statistical
Product and Service Solution) dengan analisis regresi linier berganda.
Hasil H1: Rata-rata arus kas operasi PT Mayora Indah Tbk pada tahun 2011 ke 2012 hingga 2013 terlihat mengalami kenaikan yang
Penelitian tidak terlalu tinggi. AKO yang semakin tinggi menunjukkan bahwa penerimaan pelanggan meningkat diakibatkan penjualan
semakin besar, semakin besar AKO akan semakin menguntungkan karena akan semakin kecil risiko yang ditanggung atas
kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan seperti piutang blm dibayar yang telah jatuh tempo serta belum banyaknya
barang yang terjual. Pada tahun 2011 dan 2014 AKO mengalami penurunan, dengan semakin kecil AKO maka laba yang
dihasilkan perusahaan juga kecil.
H2: Rata-rata arus kas investasi PT Mayora Indah Tbk pada tahun 2011 , 2012 per 30 Juni dan 2014 mengalami penurunan. Pada
tahun 2012 per 31 Desember dan 2013 AKI mengalami kenaikan. Arus kas investasi yang semakin tinggi menunjukkan bahwa
perusahaan melakukan penjualan atas aset tetap serta perusahaan melakukan investasi kepada anak perusahaan.
H3: Rata-rata arus kas pendanaan PT Mayora Indah Tbk pada tahun 2011, 2012 dan 2014 mengalami kenaikan. Pada tahun 2013
AKP mengalami penurunan. Nilai arus kas pendanaan yang tinggi, menunjukkan karena adanya pinjaman jangka pendek maupun
jangka panjang untuk membiayai perluasan aset tetap tetapi pada tahun 2012 per 30 Juni perusahaan melakukan pinjaman
tersebut bukan untuk investasi melainkan untuk kegiatan operasional perusahaan yang mengakibatkan kegiatan investasi
menurun. Dengan arus kas pendanaan meningkat maka laba yang dihasilkan akan menurun.
Kesimpulan 1. Pelaporan arus kas PT Mayora Indah Tbk menggunakan metode langsung, arus kas PT Mayora Indah Tbk mengalami naik turun
secara fluktuatif baik dilihat dari arus kas operasi, investasi dan pendanaan. Kondisi ini disimpulkan bahwa, perusahaan
mengalami pasang surut dalam persaingan dunia bisnis baik dengan sesama jenis produksi maupun tidak, walaupun begitu
perusahaan tetap melaporkan laporan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dilihat dari perkembangan
arus kas operasi cenderung fluktuatif dengan trend naik ini terjadi dikarenakan pendapatan yang diterima oleh PT Mayora Indah
Tbk mengalami peningkatan yang dihasilkan dari penerimaan pelanggan serta adanya penerimaan restitusi pajak, sedangkan
pembayaran kepada pemasok tidak terlalu besar. Arus kas investasi cenderung fluktuatif dengan trend menurun hal ini terjadi
dikarenakan perusahaan melakukan pembelian aset tetap yang akan mengurangi kas perusahaan. Arus kas pendanaan
cenderung fluktuatif dengan trend naik hal ini terjadi dikarenakan PT Mayora Indah Tbk melakukan pinjaman jangka pendek dan
jangka panjang yang mencerminkan dalam per enam bulan akuntansi PT Mayora Indah Tbk cenderung tidak dapat memenuhi
kewajiban untuk memenuhi biaya operasional atau perusahaan melakukan investasi.
2. Return on asset (ROA) pada PT Mayora Indah Tbk cenderung meningkat selama periode tahun 2010-2014 dengan rata-rata
pertumbuhan dari 4% per 30 Juni menjadi 8% per 31 Desember setiap enam bulannya. Kondisi demikian mencerminkan bahwa
dalam enam bulan periode akuntansi PT Mayora Indah Tbk mengalami kenaikan jumlah penjualan dan pendapatan, jumlah harga
pokok penjualan dan pendapatan, jumlah beban operasional dengan kata lain peningkatan penjulan harus lebih besar dari pada
peningkatan biaya operasional.
3. Hasil penelitian ini secara parsial hanya arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan tidak terdapat pengaruh
yang signifikan terhadap profitabilitas (ROA), karena arus kas operasi ditunjukkan dengan nilai sig-t sebesar 0,232 yang lebih
besar 5% (α = 0,05), arus kas investasi ditunjukkan dengan nilai sig-t sebesar 0,948 yang lebih besar 5% (α = 0,05) dan arus kas
pendanaan ditunjukkan dengan nilai sig-t sebesar 0,203 yang lebih besar 5% (α = 0,05). Hal ini terjadi dikarenakan walapun
penjualan pada PT Mayora Indah Tbk setiap tahunnya meningka, sedangkan tagihan yang dikirim ke pelanggan itu mempunyai
jatuh temponya jadi penerimaan kas yang diterima pada PT Mayora Indah Tbk sebagian besar dari piutang yamg telah jatuh
tempo, penerimaan tersebut adalah penjualan dari tahun lalu dan sebagian lagi dari tahun yang bersangkutan. Dan juga PT
Mayora melakukan pembelian aset tetap yang akan mengurangi kas perusahaan, Sehingga penerimaan kas pada PT Mayora
Indah Tbk kurang optimal.
4. Hasil penelitian ini secara bersamasama (simultan) bahwa arus kas tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen (ROA), diperoleh nilai uji F sebesar 1,668 dengan sig-F sebesar 0,272 yang lebih besar dari 5% (α = 0,05). Hal ini terjadi
dikarenakan pengelolaan arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan yang kurang optimal seperti masih
banyaknya piutang yang belum tertagih dan piutang yang telah jatuh tempo sehingga PT Mayora Indah Tbk melakukan pinjam
bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjang untuk menambah modal dalam menjalankan dan melanjutkan
Kegiatan operasional perusahaan atau perusahaan maelakukan investasi.
Keterbatan Tidak Dicantumkan
Peneliti
Daftar Lengkap
Pustaka

NO. 2
Judul Peneliti
ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN BERDASARKAN LAPORAN ARUS KAS PADA PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL TBK
Abstrak Penelitian ini membahas peranan analisis laporan arus kas sebagai penunjang evaluasi kinerja perusahaan berdasarkan rasio arus
kas, sehingga dapat dilihat kemampuan perusahaan dalam mengelola kas, baik untuk aktivitas operasi, aktivitas investasi,
maupun aktivitas pendanaan. Analisis tersebut diharapkan berguna sebagai salah satu perangkat penunjang dalam proses
pengambilan keputusan bagi para pemakai laporan keuangan baik bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan.
Berdasarkan analisis pola arus kas, dapat diketahui aktivitas operasi perusahaan menghasilkan net cash yang bernilai negatif.
Dengan demikian kondisi keuangan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk adalah tidak baik. Arus kas dari aktivitas investasi
memberikan hasil yang negatif, Dengan demikian kondisi keuangan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk adalah baik Arus kas
pendanaan menghasilkan jumlah arus kas bersih yang bernilai positif. Dari penjelasan ketiga pola arus kas, maka dapat
disimpulkan bahwa kondisi keuangan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk secara umum dalam kondisi kurang baik. Kemudian,
berdasarkan analisis laporan arus kas, diperoleh informasi bahwa perusahaan memiliki tingkat likuiditas dan solvabilitas yang
kurang baik. Struktur modal perusahaan belum cukup efektif dan efisien.
Research Get Fenomena Get
& Fenomena Menurut Simamora (2002) laporan arus kas (statement of cash flow) memperlihatkan aktivitas-aktivitas operasi, investasi dan
Get pendanaan perusahaan mempengaruhi kas selama satu periode akuntansi. Menurut Franklin J. Plewa, Jr & George T. Friedlob
(1995) dalam buku yang berjudul Understanding Cash Flow, analisis laporan arus kas untuk menilai kinerja keuangan perusahaan
dapat menggunakan rasio arus kas yang terbagi atas tiga bagian utama yaitu, menilai kinerja dengan liquidity and solvency ratios,
capital expenditure and investing ratios, and cash flow return ratios.
Menurut James D. Stice, Earl K. Stice dan K. Fred Skousen (2009,304) pemahaman yang berguna tentang perusahaan mungkin
diperoleh dengan menganalisis hubungan antara tiga kategori arus kas. Pola-pola arus kas ini menekankan pentingnya arus kas
operasi. Dengan memperhatikan beberapa pola aliran kas maka dapat diketahui makna dari informasi arus kas dari suatu
perusahaan yang dilaporkan dalam laporan arus kas sehingga dapat mengevaluasi pengelolaan kas yang dilakukan perusahaan.
Variabel Y: Laporan Arus Kas
Penelitian X1: Liquidity ratios
X2: Solvency ratios
X3: Investing ratio
X4: Cash flow return ratios
Devinisi Laporan Arus Kas Definisi laporan arus kas menurut Henry Simamora (2001 : 488), “Laporan arus kas (Cash Flow
Oprasional Statement)adalah laporan keuangan yang memperlihatkan pengaruh dari aktivitas-aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan
perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dalam suatu cara merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas”.
Liquidity ratios adalah laporan arus kas yang berfungsi untuk mengukur kemampuan perseroan dalam membayar hutang jangka
pendeknya.
Solvency ratios Selain melihat kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya, perlu juga dianalisis
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang di masa yang akan datang (beserta beban bunga yang
harus dibayar secara periodik), dengan menggunakan kas yang dihasilkan oleh aktivitas operasi perusahaan.
Investment Ratios Rasio ini penting bagi investor dan kreditor dalam kaitannya untuk memberikan informasi mengenai tingkat
pertumbuhan yang dialami perusahaan. Untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menutup semua
pengeluaran yang berkaitan dengan pembiayaanpembiayaan aktiva tetap.
Cash flow return ratios Rasio arus kas ini berguna bagi para investor dan kreditor dalam hal mengukur kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba. Bagi perusahaan, laba operasi ini penting untuk menjaga kelanjutan usaha perusahaan. Para investor
berkepentingan terhadap laba perusahaan untuk memprediksi jumlah deviden yang akan diperohlehnya pada periode tertentu.
Sedangkan, para kreditor berkepentingan terhadap laba perusahaan untuk melihat apakah perusahaan mampu membayar
hutang yang ada dengan laba yang diperolehnya.
Hipotesis H1: Pengaruh Liquidity Ratios Terhadap laporan Arus Kas
H2: Pengaruh Solvency Ratios Terhadap laporan Arus Kas
H3: Pengaruh Investing Ratios Terhadap laporan Arus Kas
H4: Pengaruh Cash Flow Return Ratios Terhadap laporan Arus Kas
Jenis Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis Deskriptif Kualitatif (non-statistik), yaitu menggambarkan kondisi
penelitian yang sedang terjadi dengan kriteria yang seharusnya terjadi, dikumpulkan, disusun, serta dipelajari dan dianalisis lebih lanjut
mengenai analisis arus kas yang diindikasikan dapat mempengaruhi peningkatan kinerja keuangan.
Jenis Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis Deskriptif Kualitatif
Sumber Data Data Primer
Metode Data yang diperoleh adalah data yang diperoleh dari laporan keuangan PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk.
Pengumpula
n Data
Populai & Menggunakan metode analisis Deskriptif Kualitatif (non-statistik), yaitu menggambarkan kondisi yang sedang terjadi dengan
Sampel kriteria yang seharusnya terjadi, dikumpulkan, disusun, serta dipelajari dan dianalisis lebih lanjut mengenai analisis arus kas yang
diindikasikan dapat mempengaruhi peningkatan kinerja keuangan. Data yang diperoleh adalah data yang diperoleh dari laporan
keuangan PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk.
Metode Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis Deskriptif Kualitatif (non-statistik), yaitu menggambarkan kondisi
Analisis Data yang sedang terjadi dengan kriteria yang seharusnya terjadi, dikumpulkan, disusun, serta dipelajari dan dianalisis lebih lanjut
mengenai analisis arus kas yang diindikasikan dapat mempengaruhi peningkatan kinerja keuangan. Data yang diperoleh adalah
data yang diperoleh dari laporan keuangan PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk.
Hasil Dilihat dari pola arus kas PT Indomobil Sukses Internasional Tbk untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, arus kas dari
Penelitian aktivitas operasi perusahaan menghasilkan net cash yang bernilai negatif. Dengan demikian, kondisi keuangan PT Indomobil
Sukses Internasional Tbk adalah tidak baik. Arus kas dari kegiatan investasi memberikan hasil yang negatif, maka dapat dikatakan
kondisi keuangan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk adalah baik. Arus kas masuk yang dihasilkan perusahaan dari aktivitas
pendanaan menghasilkan jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan arus kas keluar yang dibayarkan perusahaan kepada
pihak ketiga. Hal ini disebabkan perusahaan banyak melakukan pinjaman jangka panjang dari bank untuk mengembangkan
usahanya, seperti untuk mendirikan cabang baru bagi usaha yang tergabung dalam PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. Oleh
karena itu, arus kas pendanaan perusahaan menghasilkan jumlah arus kas bersih yang bernilai positif dari aktivitas pendanaan.
Dari penjelasan ketiga pola arus kas di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi keuangan PT Indomobil Sukses Internasional
Tbk, secara umum dalam kondisi kurang baik.
Kesimpulan 1.Dilihat dari pola arus kas PT Indomobil Sukses Internasional Tbk untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, arus kas dari
aktivitas operasi perusahaan menghasilkan net cash yang bernilai negatif. Dengan demikian, kondisi keuangan PT Indomobil
Sukses Internasional Tbk adalah tidak baik. Arus kas dari kegiatan investasi memberikan hasil yang negatif, maka dapat
dikatakan kondisi keuangan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk adalah baik. Arus kas masuk yang dihasilkan perusahaan
dari aktivitas pendanaan menghasilkan jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan arus kas keluar yang dibayarkan
perusahaan kepada pihak ketiga. Hal ini disebabkan perusahaan banyak melakukan pinjaman jangka panjang dari bank untuk
mengembangkan usahanya, seperti untuk mendirikan cabang baru bagi usaha yang tergabung dalam PT Indomobil Sukses
Internasional Tbk. Oleh karena itu, arus kas pendanaan perusahaan menghasilkan jumlah arus kas bersih yang bernilai positif
dari aktivitas pendanaan. Dari penjelasan ketiga pola arus kas di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi keuangan PT
Indomobil Sukses Internasional Tbk, secara umum dalam kondisi kurang baik.
2.Evaluasi terhadap arus kas mencermnkan knerja perusahaan PT ndomobil sukses nternasonal tbk. Tidak sehat, hal ini dapat
dilihat: a. Berdasarkan liquidity ratios, perusahaan mempunyai kemampuan yang kurang baik dalam membayar kewajiban
lancarnya dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Dengan hasil analisis laporan arus kas, dimana perusahaan tidak mampu
membayar kewajiban lancarnya, hanya dengan menggunakan arus kas yang dihasilkannya dari aktivitas operasi perusahaan.
Perusahaan juga belum memiliki tingkat likuiditas yang memadai karena perusahaan tidak mampu membayar deviden kepada
para pemegang saham hanya dengan mengandalkan jumlah arus kas bersih yang dihasilkan oleh aktivitas operasinya. Dapat
disimpulkan bahwa perusahaan tidak mampu dalam menjamin setiap kewajiban lancarnya untuk membayar deviden dalam
bentuk riil (secara kas) secara matematis. b. Berdasarkan solvency ratios, pinjaman perusahaan kepada pihak ketiga (kreditor)
mengalami fluktuatif dengan hasil rasio negatif. Perusahaan tidak dapat menutup hampir setengah dari seluruh kewajiban
lancarnya hanya dengan mengandalkan arus kas yang dihasilkan melalui aktivitas operasi pada tanggal jatuh temponya. Dapat
dikatakan secara keseluruhan perusahaan memiliki tingkat solvabilitas yang tidak baik. Struktur modal perusahaan belum
cukup efektif dan efisien. Pihak manajemen perusahaan harus mengambil strategi yang tepat dalam mempertimbangkan hal
ini. c. Berdasarkan investment ratios, perusahaan dalam membiayai investasinya kurang baik karena rasio bernilai negatif,
sehingga perusahaan belum layak untuk melakukan investasi dalam aktiva tetap dengan menggunakan arus kas yang dihasilkan
oleh aktiva operasi perusahaan. Hal ini disebabkan oleh arus kas yang dihasilkan oleh aktivitas operasi mempunyai jumlah yang
lebih kecil daripada arus kas yang digunakan oleh aktivitas investasi. d. Berdasarkan cash flow return ratios, laba bersih yang
dihasilkan perusahaan di tahun 2012 dan 2013 mengalami penurunan. Penurunan ini pun mengindikasikan bahwa kinerja
perusahaan dalam menghasilkan laba juga menurun. Kinerja perusahaan dalam memberikan return kepada pihak-pihak yang
berkepintingan pun cenderung menurun, dilihat dari hasil rasio yang didapatkan adalah negatif. Hal ini disebabkan oleh pihak
manajemen perusahaan tidak mampu menekan biaya operasi yang dikeluarkan. Analisis laporan arus kas memberikan
kesimpulan bahwa kinerja perusahaan mengalami kemunduran. Kemunduran ini disebabkan oleh efisiensi pihak manajemen
dalam mengelola sumber daya kas, terutama dari segi pengeluaran untuk membayar beban yang bersangkutan dengan operasi
perusahaan dan juga mempunyai kemampuan yang kurang baik dalam menagih kas dari setiap transaksi penjualan yang terjadi.
Kemunduran dalam jumlah yang signifikan telah memberikan isyarat kepada para investor dan kreditor bahwa perusahaan
memang meiliki kemampuan yang kurang baik dalam memberikan return. Dengan evaluasi terhadap laporan arus kas dapat
membantu pihak manajemen perusahaan dalam melakukan pengambilan keprutusan, yang berkaitan dengan kelangsungan
hidup PT Indomobil Sukses Internasional Tbk.
Keterbatan Tidak Dicantumkan
Peneliti
Daftar KurangLengkap
Pustaka

NO. 3
Judul Peneliti KEMAMPUAN KOMPONEN ARUS KAS METODE LANGSUNG DALAM MEMPREDIKSI TOTAL KAS OPERASI MASA MENDATANG
Abstrak The study aims to examine the predictive ability of components operating cash flow method to future cash flows. Based on the
Farshadfar and Monem, is proposed direct cash flow method components model to predict future operating cash flow and
predict control analysis for different industry type (industrial base and chemical, Other industry, customer good). Using
secondary data processing for manufacture and regression-path analysis. Indirect cash flow components method (cash received
from customers, cash paid to suppliers and employees, net interest paid, taxes paid, other cash flows from operations) are
collectively analyzed to prdictive operating cash flow. The test results in the study show that cash received from customers, cash
paid to suppliers and employees, net interest paid, other cash flows from operations are significaly effect to 1 year until 4 years
future cash flow prediction. The taxes paid is significaly effect to 1 year predict, and it’s not significaly effect to 2 until 4 years
prediction. control analysis find that cash prediction is higher for customer good than the other industry type. The positive cash
flow better to predict future cash flow than negative cash flow.
Research Get Fenomena Get
& Fenomena Arus kas dari aktivitas operasi dijadikan sebagai acuan likuiditas laba yang berkualitas baik atau berkualitas buruk. Apabila arus
Get kas pada aktifitas operasi negatif, sedangkan laba yang dilaporkan positif maka terdapat indikasi adanya pengakuan pendapatan
yang agresif. Di sisi lain terdapat perdebatan global mengenai keunggulan dari masing-masing metode pelaporan kas, dan
kurangnya bukti atas klaim dari stadard setter bahwa pelaporan metode langsung lebih baik dibandingkan dengan metode tidak
lansgung dalam penentuan total kas operasi. Tujuan umum dari penelitian ini adalah melakukan pengujian empiris mengenai
kemampuan komponen laporan arus kas metode langsung untuk memprediksi arus kas operasi masa depan. Secara rinci tujuan
dari penelitian ini adalah Memberikan bukti empiris tentang kegunaan informasi kompononen arus kas metode langsung dalam
memprediksi total kas operasi 1 sampai 4 tahun mendatang.
Variabel Y: Arus kas operasi lainya
Penelitian X1: Kas yang diterima dari pelanggan
X2: Pembayaran kepada pemasok dan karyawan
X3: Bunga bersih yang dibayar
X4: Pajak yang dibayar
Devinisi Arus kas operasi lainya Kas ini diperoleh dari penerimaan atau pembayaran lain-lain yang tidak rinci seperti pembayaran premi
Oprasional asuransi, penjualan produk sampingan, atau penjualan dari cuci gudang tahun 2004, 2005, 2006, 2007, berasal dari laporan arus
kas operasi dengan metode langsung. Jumlah arus kas operasi lainya diperoleh dengan cara jumlah arus kas operasi dikurangi
komponen kas berupa kas yang diterima dari pelanggan, kas yang dibayar ke pemasok, bunga bersih yang dibayar, pajak yang
dibayar. Hasil selesih tersebut dibagi dengan total aset perusahaan, sehingga diperoleh angka absolut berupa persentase arus
kas operasi lainya terhadap total aset.
Kas yang diterima dari pelanggan Apabila pendapatan naik maka kas yang akan diterima juga meningkat, kas tersebut digunakan
untuk aktivitas operasi perusahaan periode selanjutnya. Penerimaan kas dari pelanggan dan pembayaran kepada pemasok dan
karyawan merupakan komponen – komponen yang berpengaruh secara langsung pada aktivitas operasi perusahaan dan
merupakan komponen yang memiliki nilai terbesar dibandingkan variabel lainnya. Penelitian yang dilakukan oleh Arthur dan
Chuang (2008) menyatakan bahwa komponen inti arus kas operasi metode langsung yaitu penerimaan kas dari pelanggan dan
pembayaran kas keada pemasok dan karyawan memiliki kemampuan tertinggi dalam menjelaskan arus kas masa depan.
Pembayaran kepada pemasok dan karyawan merupakan komponen inti dari aktivitas operasi. Besar kecilnya pembayaran
kepada pemasok dan karyawan dapat dilihat pada akun harga pokok penjualan (HPP) dan beban operasi. Pembayaran ini bersifat
konsisten, selama aktivitas operasi berjalan maka perusahaan pasti akan mengeluarkan kas untuk pemasok dan karyawan.
Bunga bersih yang dibayar (selisih antara bunga yang dibayar dan yang diterima) Pembayaran bunga dilakukan secara rutin dan
sudah ditetapkan berdasarkan jadwal sifat pembayaranya konsisten dari tiap periode. Hal ini menyebabkan kas akan berkurang
untuk melakukan pembayaran bunga pada tiap periode, walaupun penyebab timbulnya bunga adalah dari transaksi masa lalu.
Pajak yang dibayar Pajak yang dimaksud adalah besarnya pajak penghasilan. Penurunan hutang pajak penghasilan akan
menambah jumlah kas, sedangkan kenaikan hutang pajak penghasilan akan mengurangi kas. Pembayaran pajak periode
sekarang didasarkan pada perhitungan tahun sebelumnya. Berdasarkan perhitungan perpajakan apabila pendapatan yang
dihasilkan besar maka pajak yang akan dibayarkan juga besar.
Hipotesis H1: kas yang diterima dari pelanggan merupakan prediktor atas kas untuk 1 tahun kedepan dan 4 tahun kedepan
H2: pembayaran kepada pemasok dan karyawan merupakan prediktor atas kas untuk 1 tahun kedepan dan 4 tahun kedepan
H3: bunga bersih yang dibayar merupakan prediktor atas kas untuk 1 tahun kedepan dan 4 tahun kedepan
H4: pajak yang dibayar merupakan prediktor atas kas untuk 1 tahun kedepan dan 4 tahun kedepan
Jenis Jenis Penelitian Kuantitatif
penelitian
Jenis Data Jenis data kuantitatif
Sumber Data Data sekunder
Metode Metode pengumpulan data observasi
Pengumpula
n Data
Populai & Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur di Indonesia yang sudah
Sampel mempublikasikan laporan keuanganya dengan arus kas metode langsung. Sampel didasarkan pada kelengkapan data sampel,
diperoleh 41 sampel tiap tahun dengan total sampel 287.
Metode Regersi linier berganda
Analisis Data
Hasil Arus kas operasi yang dipisahkan dalam komponen-komponennya yaitu arus kas penerimaan dari pelanggan signifikan
Penelitian berpengaruh terhadap total kas operasi 1 sampai 4 tahun kedepan, pengeluaran untuk pemasok dan karyawan, bunga bersih
yang dibayar, beban pajak dan arus kas lain-lain mendapatkan kesimpulan bahwa komponen arus kas tersebut juga dapat
digunakan untuk memprediksikan arus kas operasi pada 1 tahun hingga 4 tahun ke depan, kecuali pajak yang dibayar. Pajak
signifikan berpengaruh negatif pada tahun prediksi 1 dan tidak signifikan pada tahun prediksi ke 2 sampai 4 tahun secara statistik
tidak signifikan pada tingkat signifikansi 10%. Pajak tidak signifikan pada 0.290 pada prediksi 2 tahun, sebesar 0.823 untuk
prediksi 3 tahun dan sebesar 0.248 untuk prediksi 4 tahun. Hal tersebut membuktikan bahwa H4b, H4c, H4d ditolak. Tidak
berpengaruhnya pajak yang dibayar terhadap kas operasi masa depan dapat diakitkan dengan fakta bahwa item tersebut adalah
campuran dari operasional dan non operasional arus kas keluar. Secara khusus akan tidak praktis bagi perusahaan untuk
memisahkan pajak yang timbul dari operasi, investasi, dan kegiatan pembiayaan dalam laporan arus kas. Item pajak yang dibayar
juga dapat berhubungan dengan penghasilan kena pajak tahun keuangan yang berbeda. Karasteristik ini dapat melemahkan
hubungan antara pajak yang dibayar dengan arus kas masa depan.
Kesimpulan Model arus kas operasi dan model komponen arus operasi metode langsung dapat digunakan untuk memprediksi total kas
operasi masa medatang yaitu 1 sampai 4 tahun ke depan. Secara individual kas yang diterma dari pelanggan, kas yang dobayar
ke pemasok dan karyawan, bunga bersih yang dibayar, kas operasi lain-lain mampu meprediksi total kas operasi 1 sampai 4
tahun kedepan. Pajak yang dibayar mampu memprediksi total kas operasi 1 tahun kedepan, dan tidak mampu memprediksi total
kas operasi 2 sampai 4 tahun kedepan.
Keterbatan Keterbatasan penelitian ini adalah tidak mengontrol siklus hidup perusahaan, seperti kondisi perusahaan pada saat mengalami
Peneliti growth, terbatasnya jumlah sampel yang diperoleh (41/tahun) karena data ekonomi berupa laporan keuangan untuk tahun 2004
sampai 2006 sulit diperoleh. Penelitian mengalami multikolinieritas yang tinggi, karena data yang digunakan adalah time series.
Daftar Lengkap
Pustaka

NO. 4
Judul Peneliti
PENGARUH PERUBAHAN DANA KAS ATAU SETARA KAS TERHADAP PENINGKATAN TINGKAT LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS
PERUSAHAAN MANUFAKTUR PADA PT BEJ
Abstrak Kebijakan perusahaan untuk menahan pengeluaran kas yang terlalu ketat dan tidak proporsional dengan kegiatan perusahaan,
dapat mempengaruhi kinerja perusahaan yang akhirnya berpengaruh pada kemampuan pencapaian laba (profitability). Pada
permasalahan yang sama, kekurangan kas dapat juga berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan dalam pembiayaan serta
kemampuan untuk melunasi kewajiban yang harus dilunasi pada saat jatuh tempo dalam satu siklus normal operasi perusahaan
(liquidity). kas terdiri dari saldo kas dan rekening giro. Sementara itu, yang dimaksud dengan setara kas (cash equivalent) adalah
investasi yang sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa
msenghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Terdapat empat cara untuk mengukur tingkat likuiditas yaitu; current ratio,
quick ratio atau acid test ratio serta cash ratio. Current ratio atau rasio lancar merupakan perbandingan antara aktiva lancar
dengan hutang lancar. Rasio lancar menunjukkan besaran hutang lancar yang dijamin oleh harta lancar. Current ratio dapat
diformulasikan sebagai hutang lancar dibagi oleh aktiva lancar. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh
keuntungan dari usahanya. Return on Total Equity merupakan pengukuran profitabilitas yang memperhitungkan hasil
pengembalian investasi dari para pemegang saham. Hasil pengukuran tersebut diperoleh dengan menghitung besarnya laba
bersih dari total ekuitas pemegang saham. Pengujian empiris terhadap data penelitian adalah untuk mengetahui sebaran data
perusahaan sampel yang meliputi pengujian terhadap dana kas, RoE serta Current Ratio perusahaan manufaktur. Teknik yang
digunakan untuk melihat hubungan antar variabel dalam penelitian ini adalah korelasi product moment dengan taraf signifikansi
0,05; 1 ekor.
Research Get Fenomena Get
& Fenomena Adanya kecenderungan manajemen untuk mengembangkan perusahaan diluar batas optimal karena terdorong oleh kompensasi
Get yang diharapkan akan diterima (Kevin Murphy, 1989 dalam Jensen, 1986) mengakibatkan terjadinya kekurangan kas yang dapat
berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan dalam pembiayaan serta kemampuan untuk melunasi kewajiban yang harus
dilunasi pada saat jatuh tempo dalam satu siklus normal operasi perusahaan (liquidity). Pada sisi lain adanya kebijakan
perusahaan dengan menahan pengeluaran kas yang terlalu ketat dan tidak proporsional dengan kegiatan perusahaan akan dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan yang pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap kemampuan pencapaian laba (profitability).
Berdasarkan hal tersebut, perusahaan akan melakukan reinvestasi dengan harapan dapat meningkatkan omzet penjualan,
karena kompensasi berhubungan positif dengan pertumbuhan penjualan.
Variabel Y: Perubahan Dana Kas
Penelitian X1: Tingkat Likuiditas
X2: Tingkat Profitabilitas
Devinisi Perubahan Dana Kas merupakan aktiva yang mudah diselewengkan, karena memiliki sifat aktiv akan tetapi jika tidak dikelola
Oprasional secara tepat, maka kas menjadi tidak produktif. Kas bebas yang terdapat didalam perusahaan dapat didistribusi kepada kreditor
atau shareholder bukan disisihkan sebagai modal kerja (working capital) atau investasi pada aktiva tetap (Ross et. al., 2000).
Tingkat Likuiditas Penetapan tingkat likuiditas antara perusahaan satu dengan yang lain adalah tidak sama karena tergantung
pada keadaan lingkungan masing-masing serta kebutuhannya. Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Subroto, B. (1991: 6) mengemukakan bahwasanya
terdapat empat cara untuk mengukur tingkat likuiditas yaitu; current ratio, quick ratio atau acid test ratio serta cash ratio.
Tingkat Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari usahanya (Subroto, 1991: 61).
Terdapat beberapa konsep yang menguraikan tentang pengukuran tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan. Weston, J. F. &
Brigham, E. F. (1991: 65-66) mengemukakan tentang pengukuran efektivitas pengelolaan perusahaan dengan menggunakan
rasio profitabilitas
Hipotesis H1: Perubahan dana kas berpengaruh terhadap tingkat likuiditas dan tingkat profitabilitas perusahaan manufaktur yang listing di
BEJ
Jenis Rancangan penelitian ditetapkan sebagai strategi untuk mengatur latar belakang penelitian agar peneliti mampu memperoleh
penelitian data yang valid sesuai dengan tujuan dan karakteristik penelitian. Sesuai dengan pembahasan yang dilakukan untuk menjelaskan
paradigma hubungan variabel kas dengan variabel tingkat likuiditas serta variabel tingkat profitabilitas maka penelitian ini
merupakan penelitian korelasional.
Jenis Data Data kuantitatif
Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikeluarkan atau dipublikasikan oleh bursa efek Jakarta
periode 2001 hingga 2003.
Metode Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada indikator yang tedapat didalam penelitian. Indikator yang akan
Pengumpula dicari tergantung dari variabel yang akan dijabarkan didalam penelitian. Sub variabel kas dalam penelitian ini terdiri dari Kas
n Data diperusahaan (cash in hand) Kas dibank (deposit in bank) dengan indikator pengukur  kas atau perubahan dana kas atau
ekuivalen kas. Sub variabel tingkat likuiditas terdiri dari aktiva lancar serta kewajiban lancar dengan indikator current ratio
selanjutnya sub variabel tingkat profitabilitas terdiri dari total pendapatan, total beban serta laba dengan indikator rasio RoE.
Populai & Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang listing dibursa efek Jakarta (Jakarta Stock Exchange)
Sampel pada tahun 2001-2003. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling sebanyak 30 perusahaan
dengan kriteria sebagai berikut: 1)jenis perusahaan yang dijadikan obyek penelitian adalah perusahaan yang listing di Bursa Efek
Jakarta pada periode 2001 hingga 2003 yang bergerak dibisnis manufaktur; 2)seleksi dilakukan dengan menetapkan perusahaan
manufaktur yang memiliki rata-rata market capitalization tertinggi selama 3 tahun observasi dan 3)perusahaan menggunakan
periode tutup buku pada bulan Desember. Selanjutnya data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
dikeluarkan atau dipublikasikan oleh bursa efek Jakarta periode 2001 hingga 2003.
Metode Melalui analisa statistik dengan menggunakan perangkat komputer statistika SPSS version 10.,
Analisis Data
Hasil Secara umum hasil pengujian korelasi menunjukkan hubungan antara perubahan dana kas dengan rasio lancar serta RoE adalah
Penelitian rendah karena koefisien korelasi menunjukkan nilai antara 0,2 hingga 0,399. Hubungan kuat (yaitu 0,6 hingga 0,799) ditunjukkan
dari koefisien korelasi tertinggi sebesar 0,74 yaitu korelasi antara RoE dengan perubahan kas yang terjadi di tahun 2002. Untuk
menguji sampel penelitian telah memiliki distribusi normal maka digunakan pengujian dengan menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov (KS). Tingkat signifikansi dari pengujian Kolmogorov- Smirnov (KS) akan memenuhi kriteria terdistribusi normal apabila
nilai probabilitas melebihi 5% atau 0,05. Dari hasil pengujian sampel (lihat lampiran 3) menunjukkan data variabel current ratio
2001, 2002 serta 2003 adalah terdistribusi normal. Hasil pengujian korelasi menunjukkan hubungan antara perubahan dana kas
dengan Current Ratio serta RoE adalah rendah karena koefisien korelasi menunjukkan nilai antara 0,2 hingga 0,399. Hubungan
kuat (yaitu 0,6 hingga 0,799) ditunjukkan dari koefisien korelasi tertinggi sebesar 0,74 yaitu korelasi antara RoE dengan
perubahan kas yang terjadi di tahun 2002.
Kesimpulan Perubahan dana kas yang terdapat diperusahaan manufaktur yang listing dibursa efek Jakarta dari tahun 2001 hingga tahun 2002
rata-rata kepemilikan dana kas mengalami fluktuasi dari satu periode ke periode yang lain yaitu dari mean sebesar -130683.8
pada tahun 2001 meningkat menjadi 15654.13333 pada tahun 2002 selanjutnya pada tahun 2003 menurun menjadi 13712.9. Hal
tersebut menunjukkan bahwa perusahaan manufaktur didalam melakukan pembiayaan melalui dana likuid yaitu kas berjalan
secara proporsional dengan operasi produksi perusahaan dalam satu siklus normal, sehingga penetapan kas menjadi bervariasi.
Rasio lancar menunjukkan besaran hutang lancar yang dijamin oleh harta lancar. Hasil pengujian empiris terhadap current ratio
perusahaan sampel menunjukkan bahwa rata-rata current ratio perusahaan sampel dari satu periode ke periode yang lain
cenderung mengalami kenaikan yaitu 1.702 pada tahun 2001; 1.8027 ditahun 2002 dan 1.8583 pada tahun 2003. Hal tersebut
menunjukkan bahwa perusahaan manufaktur khususnya yang telah listing di Indonesia masih memiliki kemampuan dalam
mejamin kewajiban dalam jangka pendeknya. Sedangkan RoE perusahaan sampel menunjukkan nilai yang berfluktuasi dari satu
periode keperiode yang lain. Hal tersebut tercermin dari nilai rata-rata RoE di tahun 2001 sebesar -28,521, meningkat pada
tahun 2002 menjadi 688,897 dan pada tahun 2003 sebesar -3,3886667. Dari nilai RoE tersebut maka terdapat indikasi bahwa
perusahaan manufaktur khususnya yang telah listing di Indonesia banyak mengalami kerugian karena terjadi penurunan hasil
investasi. dan secara umum hasil pengujian korelasi menunjukkan hubungan antara perubahan dana kas dengan Current Ratio
serta RoE adalah rendah.
Keterbatan Tidak Dicantumkan
Peneliti
Daftar Tidak Lengkap
Pustaka

NO. 5
Judul Peneliti
PENGARUH BOOK TAX DIFFERENCES DAN ALIRAN KAS OPERASI TERHADAP PERSISTENSI LABA
Abstrak Persistensi laba merupakan salah satu komponen dari kualitas laba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh book
tax differences dan aliran kas operasi terhadap persistensi laba. Variabel book tax differences diproyeksikan dengan variabel
perbedaan permanen dan perbedaan temporer akibat dari perbedaan kebijakan akuntansi dan fiskal. Populasi dalam penelitian
ini adalah perusahaan manufaktur sub sektor food and beverageyang terdaftar di BEI tahun 2010 sampai 2014. Teknik pemilihan
sampel menggunakan purposive sampling dan diperoleh 15 perusahaan yang disertakan dengan kurun waktu 5 tahun sehingga
didapat 75 sampel yang diobservasi. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah regresi data panel dengan
menggunakansoftware Eviews 8.0.Hasil penelitian menunjukan bahwa Perbedaan Permanen, Perbedaan Temporer dan Aliran
Kas Operasisecara simultan berpengaruh signifikan terhadap Persistensi Laba. Sedangkan secara parsial Perbedaan Permanen,
Perbedaan Temporer tidak berpengaruh terhadap Persistensi Laba danAliran Kas Operasiberpengaruh signifikan dengan arah
positif terhadap Persistensi Laba. Berdasarkan hasil penelitian, maka untuk menilai kinerja perusahaan selain menggunakan
laba, investor dan pihak lain dapat menggunakan aliran kas operasi sebagai alternatif lain yang menunjukkan performa
perusahaan.
Research Get Fenomena Get
& Fenomena Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan pengaruh aliran kas operasi terhadap persistensi laba adalah penelitian yang
Get dilakukan oleh Amelia (2013) menyataan bahwa aliran kas operasi berpengaruh terhadap perubahan laba. Dewi (2015)
menunjukan bahwa aliran kas operasi berpengaruh positif terhadap persistensi laba. Dan penelitian Chowijaya (2014) yang
menyatakan bahwa arus kas operasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan.
Variabel Y: Persistensi Laba
Penelitian X1: Perbedaan Permanen
X2: Perbedaan Temporer
X3: Aliran Kas Operasi
Devinisi Persistensi laba merupakan laba yang mempunyai kemampuan sebagai indikator laba periode mendatang (future earnings) yang
Oprasional dihasilkan oleh perusahaan secara berulang-ulang (repetitive) dalam jangka panjang (sustainable). Sebaliknya, unusual earnings
atau transitory earnings merupakan laba yang dihasilkan secara temporer dan tidak dapat dihasilkan secara berulang-ulang (non-
repeating), sehingga tidak dapat digunakan sebagai indikator laba periode mendatang (Penman dan Zhang, 1999).
Perbedaan permanen adalah perbedaan yang terjadi karena peraturan perpajakan menghitung laba fiskal berbeda dengan
perhitungan laba menurut standar akuntansi keuangan tanpa ada koreksi di kemudian hari. Perbedaan positif terjadi karena ada
laba akuntansi yang tidak diakui oleh ketentuan perpajakan dan relief pajak, sedangkan perbedaan negatif terjadi karena adanya
pengeluaran sebagai beban laba akuntansi yang tidak diakui oleh ketentuan fiskal (Suandy 2001).Perbedaan permanen terjadi
karena administrasi pajak menghitung laba fiskal berbeda dengan laba pembukuan (menurut standar akuntansi) tanpa koreksi di
kemudian hari (Gunadi, 2009: 311).
Perbedaan Temporer. Perbedaan waktu, yang bersifat sementara terjadi karena adanya ketidaksamaan saat pengakuan
penghasilan dan beban oleh administrasi pajak dan masyarakat profesi akuntan (Gunadi, 2009: 311). Perbedaan temporer dapat
dibagi menjadi perbedaan waktu positif dan perbedaan waktu negatif. Perbedaan waktu positif terjadi apabila pengakuan beban
untuk akuntansi lebih lambat dari pengakuan beban untuk pajak atau pengakuan penghasilan untuk tujuan pajak lebih lambat
dari pengakuan penghasilan untuk tujuan akuntansi. Perbedaan waktu negatif terjadi jika ketentuan perpajakan mengakui beban
lebih lambat dari pengakuan beban akuntansi komersial atau akuntansi penghasilan mengakui penghasilan lebih lambat dari
pengakuan penghasilan menurut ketentuan pajak. Untuk tujuan pelaporan keuangan, pendapatan diakui ketika diperoleh dan
biaya diakui pada saat terjadinya (accrualbasic) (Suandy 2001).
Aliran Kas Operasi. Menurut PSAK No.2 (2015 :3) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus
kas berisi tentang ringkasan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan dalam periode tertentu. Sedangkan
aktivitas operasi menurut PSAK No.2 (2015: 3) adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas (principal revenue-producing
activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Dapat disimpulkan sesuai dengan
definisi diatas bahwa aliran kas operasi atau arus kas operasi adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas yang
berkaitan dengan penghasil utama pendapatan perusahaan atau suatu entitas.
H1: Pengaruh perbedaan permanen terhadap persistensi laba.
Hipotesis H2: Pengaruh perbedaan temporer terhadap persistensi laba.
H3: Pengaruh aliran kas operasi terhadap persistensi laba.
Jenis Metode kuantitatif yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis ekonometrik kausal dinamis dengan
penelitian mengaplikasikan metode kuadrat terkecil (least squares) pada model efek tetap (fixed effect) atau model efek acak (random
effect).
Jenis Data Metode kuantitatif
Sumber Data Penelitian ini akan menggunakan sumber data sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur subsektor
food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014. Menurut Persada (2010) Perusahaan manufaktur dipilih karena karena
memiliki karakteristik yang sama sehingga dampak BTG dapat lebih teramati, selain itu perusahaan lembaga keuangan
memberikan hasil berbeda karena pendapatannya dipengaruhi oleh regulasi pemerintah, perusahaan konstruksi dikenakan pajak
final dan pertambangan memiliki regulasi pajak yang berbeda.
Metode Diperoleh 75 data observasi yang terdiri dari 15 perusahaan dengan periode penelitian selama 5 tahun.
Pengumpula
n Data
Populai & Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur subsektor food and beverage yang terdaftar di
Sampel BEI tahun 2010-2014. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan kriteria diantaranya:
(1) Perusahaan manufaktur di bidang food and baverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010- 2014
secara berturut- turut; (2) Mempublikasikan laporan keuangan yang telah di audit selama tahun penelitian; (3) Perusahaan tidak
mengalami kerugian dalam laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal selama tahun pengamatan. Alasannya
adalah kerugian dapat dikompensasi ke masa depan (carryforward) menjadi pengurang biaya pajak tangguhan dan diakui sebagai
aset pajak tangguhan sehingga dapat mengaburkan arti book tax differences (Hanlon, 2005); (4) Memiliki kelengkapan informasi
yang dibutuhkan terkait dengan indikator-indikator perhitungan yang dijadikan variabel pada penelitian ini. Diperoleh 75 data
observasi yang terdiri dari 15 perusahaan dengan periode penelitian selama 5 tahun.
Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode data panel (pooled regression). Data panel adalah data yang
Analisis Data berstruktur urut waktu sekaligus cross section. Data panel diperoleh dengan mengamati serangkaian observasi cross section
(antar individu) pada suatu periode tertentu(Ariefianto,2012:148). Alat analisis yang digunakan berupa software Eviews 8.0.
Metode kuantitatif yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis ekonometrik kausal dinamis dengan
mengaplikasikan metode kuadrat terkecil (least squares) pada model efek tetap (fixed effect) atau model efek acak (random
effect). untuk menentukan model yang tepat dalam pengolahan data, kemudian dilakukan serangkaian pengujian statistik
menggunakan uji Chow, uji Hausman dan juga uji LM (langrage multiplier).
Hasil H1: diterima yang artinya hasil pengujian menunjukkan variabel perbedaan permanen tidak memiliki pengaruh terhadap
Penelitian persistensi laba secara parsial, sehingga tinggi atau rendahnya perbedaan permanen tidak merubah variasi nilai persistensi laba
pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI.
H2: diterima yang artinya hasil pengujian menunjukkan variabel perbedaan temporer tidak memiliki pengaruh terhadap
persistensi laba secara parsial, sehingga tinggi atau rendahnya perbedaan temporer tidak merubah variasi nilai persistensi laba
pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI.
H4: diterima yang artinya hasil pengujian menunjukkan variabel aliran kas operasi memiliki pengaruh terhadap persistensi laba
secara parsial. Selain itu koefisien regresi pada variabel aliran kas operasi bernilai positif yang menunjukkan bahwa setiap
peningkatan satu satuan aliran kas operasi maka persistensi laba akan mengalami peningkatan sebesar 0.259615. Hasil tersebut
sejalan dengan hipotesis yang dibangun oleh penulis, dimana aliran kas operasi berpengaruh positif terhadap persistensi laba.
Kesimpulan Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh book tax differences dan aliran kas
operasi terhadap persistensi laba. Berdasarkan analisis regresi data panel, menunjukan bahwa perbedaan permanen, perbedaan
temporer dan aliran kas operasisecara simultan berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba. Secara parsial hanya aliran kas
operasi yang berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap persistensi laba sedangkanperbedaan permanen dan
perbedaan temporer tidak berpengaruh terhadap persistensi laba.
Keterbatan Tidak Dicantumkan
Peneliti
Daftar Lengkap
Pustaka

NO. 6
Judul PenelitiPENGARUH ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimana perkembangan arus kas aktivitas operasi dan tingkat likuiditas pada
PT Sarana Menara Nusantara, serta untuk menganalisa bagaimana pengaruh dari arus kas aktivitas operasi terhadap tingkat
likuiditas PT Sarana Menara Nusantara Tbk. Metode penelitian yang digunakan didalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dan
metode uji statistik yaitu Analisa korelasi, koefisien determinasi, regresi linier sederhana, dan Uji Hipotesis serta dibantu dengan
SPSS 22.00 For Windows. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Laporan Arus Kas Aktivitas Operasi dan Neraca pada
PT Sarana Menara Nusantara Tbk. Hasil penelitian yang telah diperoleh yaitu 1) Perkembangan arus kas aktivitas operasi pada PT
Sarana Menara Nusantara Tbk tiap tahunnya selalu mengalami kenaikan. 2) Perkembangan arus tingkat likuiditas pada PT
Sarana Menara Nusantara Tbk tiap tahunnya mengalami fluktuasi yang cenderung mengalami kenaikan. 3) Arus kas aktivitas
operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat likuiditas, pengaruhnya hanya sebesar 51, 84 % .
Research Get Fenomena Get
& Fenomena Laporan arus kas juga dapat memberikan gambaran mengenai fleksibilitas keuangan, kemampuan operasional, dan likuiditas
Get perusahaan. Tingkat likuiditas suatu perusahaan tidak dapat dianggap sebagai urusan yang sepele, dan memerlukan perhatian
khusus dari bidang keuangan suatu perusahaan karena tingkat likuiditas mencerminkan kemampuan suatu perusahaan dalam
membayar atau melunasi semua hutang-hutang jangka pendeknya.
Variabel Y: Tingkat likuiditas
Penelitian X: Arus Kas Aktivitas Operasi
Devinisi - Menurut Hanafi dan Halim (2012; 74) “Likuiditas adalah kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.”
Oprasional Menurut Hanafi dan Halim dalam bukunya Analisis Laporan Keuangan (2012; 75) Rasio likuiditas merupakan rasio yang
mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aset lancar perusahaan relatif terhadap utang
lancarnya ( utang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan ). Salah satu rasio yang terrmasuk dalam rasio likuiditas yaitu
rasio quick atau quick ratio. Rasio quick. Quick ratio dipilih karena dianggap lebih tajam dibandingkan rasio lainnya.
- Menurut IAI dalam SAK Paragraf 2 No 06 ( 2015;2.2 ) “Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas
dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.”Adapun yang termasuk kedalam golongan
Penerimaan kas aktivitas operasi yaitu Penjualan barang dan pemberian jasa, Royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain., bunga
& beban lainnya, penjualan efek yang diperdagangkan, pendapatan bunga, dan pendapatan dividen. Sedangkan untuk
pembayaran kas aktivitas operasi yaitu kepada Pemasok barang dan jasa, gaji dan upah, pajak, beban bunga, pembelian efek
dan beban lainnya.
Hipotesis H1: Pengaruh Arus Kas Aktivitas Operasi Terhadap Tingkat Likuiditas PT. Sarana Menara Nusantara Tbk Periode 2010 s.d 2014
Jenis Analisis Korelasi adalah suatu analisis yang digunakan bertujuan untuk menentukan kuat atau lemahnya diantara dua variabel
penelitian yang berbeda yaitu variabel independen dan variabel dependen.
Jenis Data Data Kuantitatif
Sumber Data Laporan Keuangan Sarana Menara Nusantara Tbk Periode 2010-2014 (Data diolah kembali)
Metode Meode observasi
Pengumpula
n Data
Populai & Tidak Tercantum
Sampel
Metode Analisis Regresi Sederhana. Menurut Sugiyono (2012:270) Regresi linier sederhana dapat digunakan untuk memprediksi
Analisis Data seberapa jauh hubungan fungsional ataupun kausal antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan
umum dari analisis regresi linear sederhana.
Hasil Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa arus kas aktivitas operasi berpengaruh namun tidak signifikan terhadap
Penelitian tingkat likuiditas pada PT Sarana Menara Nusantara Tbk.
Kesimpulan a. Perkembangan arus kas aktivitas operasi pada PT Sarana Menara Nusantara, Tbk. selama periode 2010 - 2014 selalu
mengalami peningkatan.
b. Perkembangan tingkat likuiditas yang diproyeksikan dengan quick ratio hasilnya mengalami fluktuasi dan cenderung
meningkat pada tahun 2010-2012. Sedangkan tahun 2013 mengalami penurunan yang tajam. Tahun 2014 kembali mengalami
peningkatan yang tajam.
c. Arus kas operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat likuiditas pada PT Sarana Menara Nusantara, Tbk. Pengaruhnya
sebesar 51,84% dan sisanya 48,16% dipengaruhi oleh faktor lain.
Keterbatan Dengan adanya keterbatasan waktu maka beberapa variabel seperti rasio-rasio keuangan, tidak digunakan sebagai penelitian.
Peneliti
Daftar Lengkap
Pustaka

NO. 7
Judul Peneliti ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN ARUS KAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ 45
DI BURSA EFEK INDONESIA
Abstrak Pasar modal memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan
(return) bagi pemilik dana. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan arus kas (arus kas operasi,
arus kas investasi, arus kas pendanaan) dan Profitabilitas (Return on Asset, Return on Equity, Net Profit Margin) terhadap return
saham perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun secara parsialPopulasi dalam penelitian ini
sebanyak 45 perusahaan. merupakan perusahaaan yang termasuk dalam LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
periode Agustus 2010. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 perusahaan yang konsisten masuk pemeringkatan LQ 45 sejak
Agustus 2005 – Agustus 2010. Tehnik sampel dilakukan dengan purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis regresi
linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan behwa secara simultan seluruh variabel independen berpengaruh signifikan
terhadap return saham. Secara parsial variabel arus kas operasi dan Return on Asset berpengaruh signifikan terhadap return
saham Sedangkan variabel arus kas investasi, arus kas pendanaan, Return on Equity, Net Profit Margin tidak berpengaruh
terhadap return saham. Hal ini menunjukkan bahwa, variabel arus kas investasi, arus kas pendanaan kurang menjadi
perhatian para investor. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada periode pengamatan, variabel Return on Asset yang
merupakan informasi yang menghubungkan antara laporan laba - rugi dan neraca berpengaruh tergadap return saham
Research Get Fenomena Get
& Fenomena Dalam penelitian ini penulis menggunakan emiten yang aktif dan konsisten masuk dalam perhitungan indeks LQ 45 yang listed
Get di Bursa Efek Indonesia periode Agustus 2005 – Agustus 2010 Alasan penulis memilih sampel ini adalah guna menghindari
pengambilan sampel yang berpotensi mengikutkan adanya saham tidur dalam analisis. Saham yang masuk dalam LQ 45
merupakan saham dengan kapitalisasi besar yang mencakup 75 % kapitalisasi pasar, sehingga saham yang diambil sebagai
sempel dalam penelitian ini dapat mewakili saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Variabel Y: Return Saham
Penelitian X1: Arus Kas Aktivitas Oprasi
X2: Arus Kas Aktivitas Investasi
X3: Arus Kas Aktivitas Pendanaan
X4: Return On Asset (ROA)
X5: Return On Equity (ROE)
X6: Net Profit Margin (NPM)
Devinisi Return sahamDisebut sebagai pendapatan saham dan merupakan perubahan nilai harga saham, yang berarti bahwa
Oprasional semakin tinggi perubahan harga saham maka semakin tinggi return yang dihasilkan. Menurut Jogiyanto (2003), return
dibedakan menjadi dua yaitu return realisasi yang merupakan return yang telah terjadi berupa capital gain dan Return
ekspektasi yang merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang yang berupa
deviden.
Arus Kas Operasi (operating activities) Meliputi kas yang dihasilkan dan dikeluarkan yang masuk dalam determinasi penentuan
laba bersih. Arus Kas yang berasal dari (digunakan untuk) aktivitas operasi meliputi arus kas yang timbul karena adanya
pengiriman atau produksi barang untuk dijual dan penyediaan jasa , serta pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya terhadap kas
yang mempengaruhi pendapatan.
Arus Kas Investasi merupakan arus kas yang mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber
daya yang bertujuan untuk menghasilkkan pendapatan dan arus kas masa depan dan melibatkan aset jangka panjang. Menurut
Standar Akuntansi Keuangan (2007) Arus Kas Investasi (Investing Activities) meliputi aktivitas pemberian dan penagihan
pinjaman, serta perolehan dan pelepasan invetasi (baik utang maupun ekuitas) serta properti, pabrik dan peralatan. Arus kas
yang berasal dari (digunakan untuk) aktivitas investasi adalah arus kas yang disebabkan oleh adanya perolehan dari penjualan
surat-surat berharga bukan ekuivalen kas, asset produktif jangka panjang.
Arus Kas Pendanaan (financing activities) meliputi pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik. Arus Kas Pendanaan merupakan arus
kas yang diperoleh karena adanya kegiatan peminjaman dan pembayaran hutang, perolehan sumber daya dari pemilik
perusahaan, serta pemberian imbalan atas investasi bagi pemilik perusahaan (Naimah, 2000). Arus Kas aktivitas pendanaan
dapat mempertahankan proporsi kepemilikan saham perusahaan. Pasar akan memberikan reaksi positif dan reaksi yang positif
akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Return On Assets (ROA) adalah rasio profitabilitas yang menghubungkan laba dengan asset perusahaan (Weston dan Brigham,
1999). Jika ROA suatu perusahaan tinggi maka dapat dikatakan bahwa perusahaan beroperasi secara efektif dan ini akan
meningkatkan daya tarik investor. Meningkatnya daya tarik investor akan berdampak pula pada kenaikan harga saham dan
meningkatkan return saham perusahaan.
Return On Equity (ROE) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memperoleh profit berdasarkan modal (Weston dan Brigham, 1999). Semakin besar rasio ini maka semakin besar
kenaikan laba bersih perusahaan yang bersangkutan, selanjutnya akan menaikkan harga saham perusahaan dan semakin besar
pula deviden yang diterima investor.
Net Profit Margin (NPM) Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) yang dibandingkan dengan
penjualan bersih yang diukur melalui Net Profit Margin (Weston dan Brigham, 1999). Perusahaan yang memiliki profitabilitas
yang tinggi diharapkan dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan (going concern)
Hipotesis H1: Pengaruh Pertumbuhan Arus Kas Operasi (AKO) terhadap Return Saham.
H2: Pengaruh Pertumbuhan Arus Kas Investasi (AKI) terhadap Return Saham.
H3: Pengaruh Pertumbuhan Arus Kas Pendanaan (AKP ) terhadap Return Saham.
H4: Pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap Return Saham.
H5: Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap Return Saham
H6: Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Return Saham.
Jenis metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria diperoleh sampel sebanyak 20 emiten yang representatif.
penelitian
Jenis Data Data Kuantitatif
Sumber Data perusahaan yang konsisten masuk dalam LQ 45 periode Agt 2005 -Agt2010 metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria
diperoleh sampel sebanyak 20 emiten yang representatif.
Metode metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria diperoleh sampel sebanyak 20 emiten yang representatif.
Pengumpula
n Data
Populai & Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang konsisten masuk dalam LQ 45 periode Agt 2005 -Agt2010.Sampel
Sampel diperoleh dengan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria diperoleh sampel sebanyak 20 emiten yang representatif.
Metode Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Linear Berganda (Multiple Regresion)
Analisis Data
Hasil 1) Pengaruh Pertumbuhan Arus Kas Operasi (AKO) terhadap Return Saham. Dari hasil pengujian secara parsial diperoleh Arus
Penelitian Kas Operasi (AKO) berpengaruh signifikan terhadap return saham Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa variabel
pertumbuhan arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham hal ini dapat diartikan bahwa investor merespon
terhadap perumbuhan arus kas operasi
2) Pengaruh Pertumbuhan Arus Kas Investasi (AKI) terhadap Return Saham. Dari hasil pengujian secara parsial diperoleh bahwa
variabel pertumbuhan Arus Kas Investasi (AKI ) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. ini disebabkan informasi
yang terkandung dalam arus kas investasi belum sepenuhnya digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam
pasar modal
3) Pengaruh Pertumbuhan Arus Kas Pendanaan (AKP ) terhadap Return Saham. Dari hasil pengujian secara parsial diperoleh
bahwa koefisien regresi untuk variabel pertumbuhan Arus Kas Pendanaan (AKP) tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham hal ini disebabkan oleh kemungkinan informasi yang terkandung dalam arus kas pendanaan belum
sepenuhnya digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pasar modal.
4) Pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap Return Saham. Dari hasil pengujian secara parsial diperoleh bahwa nilai
signifikansi untuk variabel Return on Asset (ROA) sebesar 0,024 . Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel
Return on Asset (ROA) berpengaruh terhadap return saham. Return on Asset (ROA) menggambarkan sejauhmana
kemampuan perusahaan menghailkan laba dari memanfaatkan asset.
5) Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap Return Saham Dari hasil pengujian secara parsial diperoleh bahwa variabel
Return on Equity (ROE) dengan nilai signifikan sebesar 0,065. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Return on Equity (ROE)
tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham . dapat diartikan bahwa investor kurang merespon terhadap Return on
Equity .
6) Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Return Saham. Hasil pengujian secara parsial diperoleh bahwa variabel Net
Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh terhadap return saham hal ini disebabkan oleh kemungkinan informasi yang
terkandung dalam NPM belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan keputusan pada perusahaan LQ 45.
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data serta pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan Secara simultan seluruh
variabel independen pada penelitian ini berpengaruh secara signifikan terhadap return saham perusahaan LQ 45 pada periode
pengamatan 2005 – 2010. Secara parsial pada variabel Arus Kas hanya pertumbuhan arus kas operasi yang berpengaruh
terhadap return saham perusahaan LQ 45 pada periode pengamatan 2005 – 2010. Secara parsial variabel profitabilitas yang
diproksikan terhadap Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) Net Profit Margin (NPM) menunjukkan hasil bahwa
variabel ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham tetapi variabel ROE dan NPM tidak berpengaruh
terhadap return saham.
Keterbatan Penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan LQ 45 yang konsisten masuk dalam pemeringkatan LQ 45 periode Agustus
Peneliti 2005-Agustus 2010 sehingga masih banyak emiten lain yang perlu diteliti . Variabel ekonomi makro yang juga berpengaruh
terhadap laporan keuangan belum diteliti dalam penelitian ini seperti inflasi, dan nilai tukar. Penelitian ini tidak memasukkan
variabel deviden saham dalam formulasi return saham sehingga kurang menggambarkan respon pasar secara utuh Penelitian
ini tidak memasukkan faktor ukuran perusahaan dalam pengolahan data perusahaan.
Daftar Kurang Lengkap
Pustaka

Anda mungkin juga menyukai