Anda di halaman 1dari 17

Multinational Financial

Management
KELOPOK 3
 Abdul majid
 Sigit Ratnanto
MANAJEMEN KEUANGAN MULTINASIONAL
Perusahaan multinasional di seluruh dunia sangat menaruh
perhatian besar pada terbentuknya European Community dan
telah ditandatanganinya North America free Trade Agreement
(NAFTA) dan Asian Free Trade Agreement (AFTA).
Momen penting tersebut membuka peluang besar bagi
perusahaan multinasional untuk beroperasi di berbagai negara.
Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang terlibat
dalam produksi dan penjualan barang-barang dan jasa-jasa
di lebih dari satu negara:
1. Biasanya terdiri atas perusahaan induk yang berada di negara asal dan paling tidak
lima atau enam cabang perusahaan atau anak perusahaan yang berada di luar negeri
2. Ciri khusus manajemen keuangan untuk perusahaan multinasional adalah menyangkut
lebih dari satu mata uang. Oleh karena itu perlu diperhatikan Foreign Exchange (Forex)
3. Terdapat berbagai alasan penting mengapa perusahaan melakukan go internasional,
antara lain: memperluas pasar, mempertahankan kelangsungan supply bahan baku,
penguasaan teknologi, peningkatan efisiensi produksi, menghindari hambatan politik
dan pemerintah, dan memperkecil resiko bisnis
4. Suatu perusahaan masuk ke pasar internasional biasa melalui beberapa tahap: ekspor,
membangun cabang penjualan ke luar negeri, mendapatkan perjanjian lisensi, dan
akhirnya memproduksi di luar negeri
 Perusahaan yang mengembangkan usaha keluar negeri tidak
hanya perusahaan besar yang ingin memanfaatkan economics of
scale, tetapi juga perusahaan kecil
 Sebelum mereka terjun ke pasar international, mereka perlu
mengidentifikasi pergerakan kurs mata uang asing, tingkat suku
bunga asing, biaya buruh, dan inflasi karena faktorfaktor tersebut
akan mempengaruhi biaya produksi dan kebijakan harga.
 Tujuan Multinational Company: memaksimalkan nilai seluruh
perusahaan multi nasional, dan bukan hanya satu anak
perusahaan saja
Perbedaan manajemen keuangan multinasional dan
domestik:
1. Denominasi mata uang, analisa nilai tukar dan pengaruh perubahan nilai
mata uang harus diperhatikan dalam analisa keuangan
2. Ramifikasi legal dan ekonomi setiap negara dimana perusahaan
beroperasi mempunyai institusi ekonomi dan politik yang unik dan
menimbulkan masalah serius bagi holding company yang ingin
mengkondisikan operasi anak perusahaan di berbagai negara.
3. Perbedaan bahasa-kemampuan berkomunikasi merupakan faktor kritis
dalam setiap transaksi bisnis terutama bagi perusahaan multinasional
4. Perbedaan budaya (cultural differences)
5. Peranan pemerintah dalam dunia bisnis
6. Risiko politik
TEORI BISNIS INTERNASIONAL
1. Teori Keunggulan Komparatif Klasik (Theory of Comparative Advantage)
Teori yang menyatakan bahwa masing-masing negara memiliki keunggulan untuk
berspesialisasi dalam produk-produk yang bisa diproduksi dengan biaya yang relatif
efisien.
2. Teori Pasar Tidak Sempurna
Teori yang menyatakan bahwa karena adanya biaya dari transfer tenaga kerja dan
sumber daya lain bagi tujuan produksi, perusahaan mungkin berupaya menggunakan
faktor- faktor produksi luar negeri jika faktor-faktor ini lebih murah daripada faktor-
faktor lokal.
3. Teori Siklus Produk (Product cycle theory)
Teori yang menyatakan bahwa sebuah perusahaan awalnya berusaha memantapkan
dirinya dalam pasar lokal dan kemudian berekspansi ke dalam pasar luar negeri
sebagai reaksi terhadap permintaan asing atas produk-produknya.
METODE BISNIS INTERNASIONAL
1. Perdagangan internasional (risiko kecil karena pengusaha dapat dengan
cepat mengadakan penyesuaian bila terjadi perubahan karena tidak
melibatkan risiko modal tetap)
2. Lisensi , terkait dengan teknologi (copy right, patent, merk dagang dll)
3. Franchising (penyediaan strategi penjualan atau jasa, investasi awal yang
dipertukarkan dengan fee secara periodik)
4. Joint venture (perusahaan yang dimiliki dan dioperasikan oleh dua atau
lebih perusahaan)
5. Akuisisi operasi perusahaan yang sedang berjalan (menguasai
perusahaan di negeri asing sbg alat penetrasi pasar luar negeri)
6. Membangun subsidiary (pabrik) di luar negeri
RISIKO PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Risiko perubahan kurs mata uang
Perubahan volume perdagangan, mempengaruhi permintaan barang dari luar
negeri, perubahan nilai transfer dana ke induk perusahaan
2. Risiko ekonomi negara asing
Ketika MNC memasuki pasar luar negeri untuk menjual produk maka
permintaan terhadap produk ini tergantung pada keadaan ekonomi di negara
tersebut.
3. Risiko politik
Ketika MNC membangun pabrik di luar negeri maka mereka akan menghadapi
risiko politik yang terjadi dinegeri tersebut
Kendala upaya peningkatan nilai MNC
1. Kendala Lingkungan: Ada kebijakan pemerintah asing yang:
 membatasi produk anak cabang yang induknya ada dinegara lain
 memiliki kontrol ketat pada masalah limbah, polusi
2. Kendala hukum:
 Ketentuan perpajakan, konversi mata uang asing, pembatasan pengiriman
pendapatan keluar negeri dll
3. Kendala etika:
 bisnis ilegal, penyuapan (mungkin legal disuatu tempat)
 ada kecenderungan MNC melakukan suap, kalau tidak malah produknya tidak
dapat masuk ke negera lain
Konflik yang mencul dalam mengembangkan tujuan MNC:
1. Biaya keagenan menjadi sangat tinggi karena biaya monitoring
terhadap manajer diluar negeri menjadi sangat tinggi
2. Manajer perusahaan di luar negeri mengembangkan budaya
perusahaan yang berbeda sehingga tak terjadi keseragaman
3. Makin besar perusahaan anak cabang di luar negeri, biaya keagenan
semakin besar
4. Ada kecenderungan manajer MNC untuk mengambil kebijakan yang
di satu pihak menguntungkan baginya, tetapi mencederai seluruh
nilai MNC, misal manajer mengabaikan pajak yang harus dibayarkan
kepada pemerintah setempat yang sangat tinggi
PENGARUH KONTROL MANAJEMEN
Untuk mengurangi biaya keagenan, ada beberapa pilihan gaya manajemen
MNC:
1. Gaya manajemen yang tersentralisasi dimana manajer MNC pusat
mengontrol manajer di luar negeri dengan mengurangi kekuasaannya.
Efeknya, pengambilan keputusan di level pusat tidak jalan karena
manajemen pusat tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya terjadi di
luar negeri.
2. Gaya manajemen desentralisasi yang memberi kewenangan manajer luar
negeri mengambil keputusan di wilayahnya, tetapi biaya keagenan menjadi
semakin tinggi. Meskipun demikian, dengan mengontrol kekuasaan manajer
di luar negeri, manajer dpt dimotivasi dgn memberinya kompensasi
3. Gaya gabungan keduanya yaitu manajer di luar negeri diberi kebebasan
menentukan kebijakan sendiri tetapi harus di monitor oleh manajer pusa
PENGANGGARAN MODAL INTERNASIONAL
Analisis Penganggaran Modal adalah alat analisis yang digunakan MNC
untuk mengevaluasi penanaman modal asing.
Analisis penganggaran modal dipergunakan untuk mempertimbangkan
apakah suatu rencana penanaman modal layak atau tidak untuk
dilaksanakan
Penganggaran Modal dari Sudut Pandang Perusahaan Anak dan
Perusahaan Induk:
1. Perbedaan Pajak
Apabila tingkat pajak yang dikenakan pemerintah tempat beradanya perusahaan anak sangat rendah, sedangkan pajak
yang dikenakan oleh pemerintah negara asal sangat tinggi, maka proyek lebih layak dianalisis dari sudut pandang
perusahaan anak.
2. Pembatasan Pemulangan Pendapatan
Kadangkala pmerintah host country membatasi jumlah pemulangan (repatriasi) pendapatan proyek oleh perusahaan
anak keperusahaan induk pada tingkat presentasi tertentu. Karena perusahaan induk tidak dapat menerima
keseluruhan dana yang diperoleh dari proyek, maka proyek tersebut menjadi tidak menguntungkan bagi perusahaan
induk.
3. Biaya Administrasi yang Terlalu Mahal
Terkadang perusahaan induk menggenakan biaya administrasi yang tinggi kepada perusahaan anak apabila menejemen
yang diterapkan adalah sentralisasi. Bagi perusahaan anak, biaya administrasi tersebut merupakan pendapatan. Dalam
kasus ini, pendapatan dari proyek akan terlihat kecil dari sudut pandang perusahaan induk. Karena itu, dari sudut
pandang perusahaan induk proyek tersebut menjadi lebih menguntungkan.
4. Perubahan Kurs Valuta Asing
Ketika pendapatan MNC dikirimkan keperusahaan induk, maka pendapatan tersebut akan dikonversikan ke mata uang
negara asal. Karena itu jumlah dana yang akan diterima perusahaan induk akan dipengaruhi oleh perubahan kurs.
Apabila pembiayaan proyek dilakukan dari sudut pandang perusahaan anak, maka aliran kas yang diperoleh perusahaan
anak tidak akan dipengaruhi oleh kusr karena tidak perlu dikonversikan ke mata uang negara asal.
FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI PENGANGGARAN MODAL
MULTINASIONAL
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penganggaran modal MNC, antara lain:
1.Fluktuasi Valuta Asing
Valuta asing selalu berfluktuasi sepanjang waktu, baik menguat maupun melemah. Sulitnya peramalan kurs secara benar dan
akurat menyebabkan MNC haurus membuat beberapa skenario untuk mengantisipasi perubahan valuta asing. Ada dua skenario
yang dapat dipergunakan, yaitu skenario pesimis dan skenario optimis.

2.Inflasi
Inflasi terjadi apabila biaya variabel per unit dan harga barang secara umum naik terus menerus. Inflasi dalam setiap negara dapat
berubah dari tahun ke tahun, sehingga akan mempengaruhi aliran khas neto suatu proyek. Peramalan inflasi yang tidak akurat
akan menyebabkan ketidakakuratkan peramalan aliran kas neto. Tingkat inflasi di beberapa negara berkembang dapat mencapai
200% atau lebih. Hal ini menyebabkan perusahaan anak tidak mungkin melakukan peramalan tingkat inflasi secara akurat.

3.Struktur Penganggaran
Nilai sebuah proyek ditentukan oleh struktur penganggaran perusahaan karena dengan sumber pembiayaan yang berbeda, biaya
modal akan berbeda pula. Dan hasil akhirnya, NPV juga berubah. Sebuah perusahaan dapat memilih bentuk pembiayaan dengan
modal sendiri atau meminjam dari bank atau lembaga keuangan. Bentuk alternatif pembiayaan seperti ini dapat pula ditentukan
dengan analisis penganggaran modal.
4. Blocked Fund
Dalam beberapa kasus, negara tuan rumah mungkin melakukan pelarangan atas dana yang akan dikirimkan
oleh perusahaan anak ke perusahaan induk. Sebagai contoh, beberapa negara mungkin mengharuskan
pendapatan yang diterima perusahaan anak diinvestasikan kembali di negara tuan rumah delama jangka
waktu kurang lebih tiga tahun sebelum pendapatan tersebut di izinkan untuk dikirimkan ke negara asal.
5. Ketentutan Pembayaran
Perusahaan induk kadang kala memaksa perusahaan anak untuk mengirimkan dana dalam persentase tetap
(dihitung dari pendapatannya). Tindakan ini akan memperumit peramalan jumlah dana yang harus
dikirimkan ke perusahaan induk.
6. Nilai Sisa
Besaranya nilai sisa (salvage value) proyek MNC memberikan pengaruh yang signifikan terhadap NPV
proyek. Apabila salvage value tidak tentu, maka MNC tidak akan mengetahui dengan pasti nilai salvage value
yang akan dipakai dalam menghitung NPV perusahaan dan harus mengestimasikan ulang NPV didasarkan
pada perubahan salvage value tersebut.
7. Insentif Pemerintahan Negara Asal
Proyek baru MNC diluar negeri dapat memberikan dampak yang menguntungkan bagi kondisi perekonomian negara asal.
Karena itu, investasi berupa pendirian perusahaan anak di luar negeri sangat didukung oleh pemerintah negara asal.
Berbagai insentif ditawarkan oleh pemerintah negara asal, antara lain berupa pinjaman dengan bunga rendah dan
pengurangan tingkat pajak. Hal ini mempengaruhi analisis pengangaran modal.

8. Biaya Sosial
Suatu proyek perlu memasukkan biaya sosisl dalam perhitungan pengeluaran operasional normal. Biaya sosial ini dapat
berupa penyediaan tempat tinggal, pendidikan, dan perawatan kesehatan bagi pekerja. Biaya-biaya ini dapat diperhitungkan
secara langsung dalam estimasi aliran kas periodik. Pengabaian biaya sosial akan menghasilkan Keputusan penganggaran
modal yang keliru.

9. Pengambilan Oleh Pemerintahan Negara Tuan Rumah


Salah satu bentuk risiko bentuk negara yang akan dihadapi MNC adalah diambilalihnya perusahaan anak oleh
pemerintah setempat. Risiko seperti ini akan mempengaruhi NPV. Karena itu perusahaan perlu memperkirakan
NPV proyek, sbelum diambil alih
-THE END-

Anda mungkin juga menyukai