dr. Tri
Ucapan terimakasih di sampaikan oleh dr. Tri untuk Paramitra karena sudah bekerja sama
dengan Puskesmas Montong. Baru pertama kali ini berkerja sama dengan Paramitra terkait
program kesehatan mata, program ini sangatlah penting saya pribadi dan atas nama Puskesmas
mendukung program ini dan kami akan membantu semaksimal mungkin untuk kegitan ini. Perlu
diketahui kesahatan mata ini sangat penting karena dengan mata yang sehat kita bisa melihat
segala hala yang ada di dunia. Bisa di bilang mata adalah jendela dunia, banyak orang yang
menyepelekan kesehatan mata terutama orang yang hidup di Desa. Mereka menganggap mata
sakit itu bukan merukapan sakit yang harus di obati, anggapan mereka sakit yang harus ditangani
adalah sakit panas, diare. Padahal apabila kita bisa melihat kita melakukan hal yang lebih
bermanfaat dan lebih produktif untuk meningkatkan ekonomi. Maka dari itu mulai dari sekarang
jaga kesehatan mata dengan makan makanan yang bergizi agar terhindar dr kebutaan/ penyakit
mata.
Bapak Camat
Kesehatan adalah modal dasar bagi kita untuk beraktivitas dengan maksimal. Maka dari itu,
marilah kita menjaga kesehatan tubuh kita secara teratur.Namun, kebanyakan dari kita seringkali
lupa akan arti penting dari kesehatan itu sendiri. Baik karena aktivitas yang sangat padat,
maupun rasa malas yang ada pada diri sendiri. Terutama untuk kesehatan mata ini sangat penting
hampir semua aktivitas yang kita lakukan ini menggunakan mata jadi jagalah anugrah yang di
DOKUMENTASI KEGITAN
berikan oleh Alloh ini. Saya mendung adanya program ini karena mungkin masih banyak
masyarakat yang kurang perduli dengan kesehatan mata harapan kedepan setelah adanya
program ini masyarakat Kecamatan Montong sadar akan kesehatan mata, bagi perangkat yang
hadir bisa menyampaikan apa yang sudah di dapatkan dalam sosialisasi kesehatan mata untuk di
informasikan ke perangkat desa dan masyarakat yang ada di Desa. Kader yang sangat luar biasa
ini bisa mendapatkan ilmu dari pelatian dan bisa di aplikasikan di masyarakat.
Prevalensi
dr. Tri
Dari 153 juta orang tersebut, sekitar 13 juta diantaranya adalah anak-anak usia 5 – 15 tahun,
dengan prevalensi tertinggi terjadi di Asia Tenggara. Prevalensi katarak pada penduduk usia ≥
50 tahun di beberapa provinsi diatas 2 % dan prevalensi kebutaan rata – rata lebih dari 1%.
Katarak di indonesia menempati peringkat kedua sedunia setelah ethiopia di indonesia sendiri
penyumbang terbanyak kasus katarak yaitu provinsi jawa timur. Provinsi jawa timur anggka
prevalensinya 4,4% (81,1% katarak) tuban merupakan penyumbang terbanyak untuk kasus
katarak. Alasan kenapa masyarakat tidak melakukan operasi katarak adalah tidak tau kalau
katarak, tidak mempunyai biaya, takut operasi. Prioritas Penanggulangan Gangguan Penglihatan
katarak dan bukan katarak (Kelainan Refraksi Glaukoma, Retinopathy Diabetikum, Retinopathy
of Prematurity, Low Vision). kegiatan penangganan kasus katarak di jawa timur di lakukan
dengan fktp bekerja sama dengan perdami jawa timur, lsm (peserta bpjs dan non bpjs ), fktl yang
mempunyai tenaga dokter spesialis mata, pelaksanaan operasi katarak, kemenkes, tni-kesehatan,
kejati
Pak Rudi
Diperkirakan ada sekitar 3,750,000 orang yang buta.Setiap 1 menit, 1 org menjadi buta.
Indonesia menempati peringkat ke dua setelah Ethiopia peringkat dunia, di asia tenggara
nemepati peringkat pertama. Kesehatan mata itu sangatlah penting karena informasi 83 % yang
di peroleh dari melihat. Kebutaan di Indonesia ini penyumbang utamanya adalah katarak, katarak
umumnya terjadi usia lanjut tidak menutup kemungkinan menyerang usia muda. Sekarang ini
kita merasa mata kita sehat tidak menutup kemungkinan akan mengalami katarak apalagi yang
mempunyai riwayat penyakit tertentu. Posisi kader dalam program I SEE sebagai jembatan
masyarakat dengan layanan kesehatan Puskesmas. Gambaran Desa Sehat Mata di dalamnya
meliputi meliputi Masyarakat, Kader, Toga, Tomas, Yankes Primer, Yankes Sekunder, Yankes
Tersier Dan LSM. Desa Sehat mata ditandai : Seluruh masyarakat memahami dampak terjadinya
kebutaan, Seluruh masyarakat bertekad mencegah terjadinya kebutaan , Dipelopori oleh kader
dan para tokoh masyarakat membentuk Tim atau Komite “Sehat Mata” Pelaksanaan Peran Kader
DOKUMENTASI KEGITAN
pada Program I-SEE : sosialisasi tentang kesehatan mata khususnya katarak, Identifikasi orang
dg gejala katarak, Melakukan rujukan, Mengingatkan pasien untuk control dan Melakukan
pencatatan
Pertanyaan
Ibu Hapiana : Untuk pencegahan buah apa yang paling baik untuk mencegah penyakit mata/
katarak? Apakah wortel banyak mengandung vitamin A?
Pak Rudi : Buah yang paling baik yaitu buah yang ada di lingkungan sekitar kita karena terbebas
dari pestisida. Menurut dr. Manfred bauh yang banyak mengandung banyak vitamin A yaitu
buah manga, buah manga kandungan vitamin A jauh lebih tinggi dari pada wortel.
Ibu Laila : Untuk pembiayaan operasi bagi masyarakat yang tidak mampu?
Rudi W : Untuk masalah pembiayaan apabila mempunyai kartu KIS bisa menggunakan KIS
apabila tidak mempunyai bisa di anjurkan untuk membuat BPJS kalua berkenan kalua tidak bisa
mengajukan SKTM. Kalau memang tidak bisa mengajukan SKTM kader bisa mendata terlebih
dahulu apabila nanti ada Baksos Operasi katarak bisa di ajukan. Mengingat penyakit Katarak ini
bukan penyakit yang harus segera di tangani jadi kalua bener- bener tidak punya KIS dan tidak
bisa mengajukan SKTM bisa mengikuti Baksos.
Pretest
Di lakukan sebelum dilakukan pelatian oleh CEN untuk mengetahui seberapa tau kader terkait
kesehatan mata di lakukan selama 10 menit
BLC
Sebagai pembukan pelatian melakukan perjanjian kelas terlebih dahulu, berikut beberapa
kesepakatan kelas yang sudah di sepakati bersama
1. Saling menghargai sesame peserta
2. Tidak boleh rame sendiri
3. Hp silent
4. Mentaati peraturan yang sudah di sepakati
Dilanjutkan dengan bernyanyi yel-yel Kader sehat mata untuk menambah semangat memnyanyi
dengan gerakan jika kau suka hati.
Penyakit- penyakit mata yang ada di Masyarakat ( CEN Satria Irawan )
Penyakit Penyebab Kebutaan Terbanyak : Katarak, Kelainan Refraksi, Glaukoma, Kelainan di
Retina dan Kelainan di Kornea. Katarak adalah kekeruhan pada lensa dengan Gejala: Pada usia
tua ( diatas 45 tahun), Penglihatan kabur atau berkabut dan Silau.
Penyebab Utama : Proses penuaan untuk Faktor resiko lain : Ultra Violet, Diabetes, hipertensi,
obesitas, infeksi, peradangan mata, trauma mata, operasi mata, Kortikosteroid, statin, sulih
hormon, alkohol, merokok,High myopia dan Genetik. Untuk mengcegah kita bisa menggunakan
kaca mata berwarna hitam.
Deteksi katarak dilakukan oleh kader mengikuti metode LIHAT, yaitu:
DOKUMENTASI KEGITAN
Sebelum melakukan praktik melakukan Ice Breaking dengan bebek entok ayam
3. Pemeriksa mengacungkan jari dengan latar belakang putih (kertas putih/HVS), didepan
dada pemeriksa diganti-ganti sebanyak 5 kali.
4. Jika pasien tidak bisa menghitung jari, sebanyak 2 kali atau lebih, berarti pasien
mengalami gangguan penglihatan, segera rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.
5. Ulangi pemeriksaan di atas, pada mata kiri
Tugas kader
Kader adalah setiap orang yang secara sukarela dan tulus yang peduli serta berperan aktif dalam
upaya Kesehatan Mata di masyarakat. Kader juga merupakan bagian dari masyarakat yang
berperan menjembatani masyarakat dengan layanan. Untuk kriteria kader Orang yang berasal
dari wilayah kerja Puskesmas : Bisa Baca tulis, Mampu berkomunikasi dengan baik dan Aktif
pada organisasi Lansia atau Posbindu. Peran kader : Menyebarkan informasi dan pengetahuan
tentang kesehatan mata khususnya katarak, Melakukan upaya promosi pencegahan dan
informasi layanan penanganan katarak kepada masyarakat, Mengajak masyarakat untuk
melalukan pemeriksaan mata apabila ada indikasi katarak dan Membuat Catatan kegiatan kader.
1 Hapiana 9 15
2 Kayati 7 9
3 Siti Zulaikah 10 14
4 Nurwati 8 11
5 Sudarti 5 13 1
6 Dartik 10 14
7 Tutik 6 13 2
8 Winarti 7 14
9 Muntiah 7 11
10 Rofiatul 6 10
11 Tutik nguluhan 11 14
12 Laila 13 14
DOKUMENTASI KEGITAN
RTL
Alamat / Desa : Guwoterus
Nama : Hepiana (0822-3722-438)
No Kegiatan Target Tanggal Tempat PJ
1 Sosialisasi Posbindu 40 orang 25-10-2018 Rumah ibu Kayati Kayati
2 Sosialisasi Posbindu 50 orang 11-11-2018 Rumah Bapak Hapiana
Kadus
3 Sosialisasi Posbindu 30 orang 20-12-2018 Rumah Mbah ruju Hapiana