Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA


UPT PUSKESMAS DONO
TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat untuk hidup sehat sehingga terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manuasia (SDM).
Indera penglihatan sangat menentukan kualitas SDM, karena 83% informasi
sehari-hari masuknya melalui jalur penglihatan, melalui pendengaran 11 %, penciuman
3,5%, peraba 1,5% dan pengecap 1,0%.
Dalam rangka menurunkan angka kebutaan ini, WHO telah mencanangkan
program vision 2020 : the right to sight pada tanggal 30 September 1999, yang
kemudian ditindak lanjuti dengan pencanangan vision 2020 : The right to sight di
Indonesia pada tanggal 15 Februari 2000. Dalam sidang world health asembly ke 59 di
Geneva, Mei 2006 dibahas berbagai isu penting diantaranya pemberantasan kebutaan
yang masih menjadi masalah dunia, dengan penyebab terbanyak adalah katarak dan
trachoma.
Sebagai tindak lanjut atas pencanangan Vision 2020 ini departemen kesehatan
telah menyusun kebijakan – kebijakan di bidang kesehatan indera yaitu : Rencana
strategi nasional penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan (Renstranas
PGPK) untuk mencapai Vision 2020 dan pedoman management kesehatan indera
penglihatan dan pendengaran.
Kegiatan penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan di Propinsi dan
kabupaten / kota akan difokuskan pada 4 penyebab utama kebutaan yaitu katarak,
kelainan refraksi, seroptalmia dan glukoma. Namun demikian adanya fokus
penanggulangan tersebut tidak menutup kemungkinan untuk mengangkat penyebab
kebutaan yang spesifik yang ada di wilayah tersebut. Kegiatan pelayanan indera
dilaksanakan oleh puskesmas sebagai sarana pelayan kesehatan strata pertama dan
balai masyarakat (BKMM) / Balai Kesehatan Indera Masyarakat (BKIM) dan RSU
sebagai sarana rujukan.
B. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten /kota yang
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja dan
mempunyai fungsi sebagai :
1. Penggerak pembangunan berupa wawasan kesehatan
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.

Dalam mencapai Visi Puskesmas Dono terwujudnya masyarakat Wilayah


cakupan Puskesmas Dono yang mandiri untuk hidup sehat, puskesmas
menyelenggarakan upaya kesehatan wajib yaitu upaya promosi kesehatan, kesehatan
lingkungan, kesehatan ibu dan anak, serta KB, upaya perbaikan gizi masyarakat,
pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, upaya pengobatan. Selain itu
sesuai dengan masalah daerah setempat dapat dilaksanakan upaya kesehatan
pengembangan. Kesehatan indera penglihatan dan pendengaran termasuk dalam
upaya kesehatan pengembangan puskesmas yang dapat diintegrasikan dengan
kesehatan lainnya.
Agar program kesehatan indera penglihatan dan pendengaran ini dapat dikelola
baik dari aspek management di tingkat puskesmas maupun aspek pelayanan kepada
masyarakat yang mencakup promotif, prefentif, dan kuratif maka diperlukan pedoman
pelayanan kesehatan indera penglihatan dan pendengaran di puskesmas. Pedoman ini
akan menjadi acuan bagi petugas puskesmas dalam pelaksanaan dan pengembangan
program kesehatan indera di wilayah kerja puskesmas.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan umum
Meningkatkan derajat kesehatan indera Penglihatan dan Pendengaran masyarakat di
wilayah kerja puskesmas
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dan kader.
b. Meningkatkan kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat untuk memelihara
kesehatan dalam menanggulangi gangguan penglihatan dan kebutaan serta
kebutaan.
c. Meningkatnya jangkauan pelayanan Kesehatan indera penglihatan dan
pendengaran kepada masyarakat
d. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan indera penglihatan dan
pendengaran melalui deteksi dini
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Puskesmas yang akan mengembangkan Upaya Kesehatan Indera mempersiapkan :
1. Sumber daya yang ada :
a. Tenaga yang terlibat :
 Dokter, perawat dan tenaga medis lainnya
 Kader, tokoh masyarakat
 Sarana dan prasarana
 Dana
2. Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
3. Penyusunan Usulan Kegiatan

Tabel 1. Rencana Kegiatan


( Terlampir )

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Sosialisasi
2. Pelatihan
3. Pelayanan kesehatan Indera di luar puskesmas
a. Penyuluhan kesehatan kepada masyarakat dan lain-lain
b. Penjaringan kasus-kasus penyakit mata dan kebutaan serta gangguan fungsi
penglihatan dan pendengaran melalui kelompok masyarakat lain, Anak
Sekolah, posyandu lansia
c. Rujukan kasus ke puskesmas
4. Pembinaan peran serta masyarakat

Langkah-langkah untuk menjalin kemitraan :


a. Identifikasi dan analisis masalah kesehatan indera
Tabel 2. Analisis Masalah
No Kegiatan Target Pencapaian Kesenjangan
1 Penemuan dan 70% 85% Tidak Ada
penanganan kasus
refraksi

2 Penemuan kasus 65% 31% Kurang 34%


penyakit mata di dari target
Puskesmas
3 Penemuan kasus buta 35% 14% Kurang 21%
katarak pada usia diatas dari target
45 th
4 Penyuluhan kesehatan 90% 75% Kurang 15%
mata dari target
5 Pelayanan rujukan mata 30% 15% Kurang 15%
dari target
6 Penemuan kasus yang 12% 5% Kurang 7% dari
rujukan ke spesialis di target
puskesmas melalui
pemeriksaan fungsi
pendengaran
7 Penemuan kasus 35% 7% Kurang 28%
penyakit telinga di dari target
puskesmas
8 Penemuan kasus 55% 7% Kurang 48%
serumen prop dari target

b. Pemberdayaan masyarakat
c. Promosi kesehatan indra penglihatan dan pendengaran
d. Bina suasana

5. Advokasi

F. SASARAN
Terselenggaranya pelayanan kegiatan program kesehatan indera di puskesmas Dono

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Untuk memperlancar kegiatan ini dibuat matrik kegiatan sebagai berikut:
No Kegiatan Tahun 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyuluhan Kesehatan x
Mata
2 Sosialisasi Kesehatan x
Indera
3 Pemeriksaan mata anak x
sekolah
4 Pertemuan Guru UKS x
Penjaringan kasus
gangguan penglihatan
dan pendengaran
5 Penjaringan Kesehatan x
Indera di Posyandu
Lansia
6 Pemeriksaan telinga x
anak sekolah
7 Pencatatan dan x x x x x x x x x x x x
pelaporan

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilakukan setelah selesai pertemuan konsultatif dengan masyarakat.
Selanjutnya disusun rencana perbaikan dan dilaporkan kepada kepala puskesmas.

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Hasil kegiatan dicatat dalam notulen pertemuan dan catatan pribadi pelaksana
untuk kemudian dianalisis dan dibuat rencana tindak lanjut . Pelaporan dilakukan oleh
pelaksana setelah selesai kegiatan pelayanan kepada kepala puskesmas Evaluasi
dilakukan setelah pelaporan untuk peningkatan pelayanan selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai