DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CIKEUSIK
I. PENDAHULUAN
Sehat adalah keadaan sejahtera, fisik mental dan social dan tidak sekedar terbebas
dari keadaan cacat dan kematian. Definisi sehat ini berlaku bagi perorangan maupun
empat faktor yang saling berinteraksi yaitu lingkungan, perilaku, keturunan dan pelayanan
kesehatan.
Mata dan telinga adalah indera yang penting bagi manusia, karena melalui mata dan
Namum yang terjadi banyak disekitar kita (masyarakat) yang mengalami gangguan pada
alat penglihatan maupun alat pendengaran baik dalam kategori gangguan ringan gingga
gangguan berat. Oleh karena itu sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan.
Dalam rangka menurunkan angka kebutaan ini, WHO telah mencanangkan program
Vision 2020: The Right to Sight pada tanggal 30 September 1999, yang kemudian
ditindaklanjuti dengan pencanangan Vision 2020: The Right to Sight di Indonesia pada
tanggal 15 Februari 2000 oleh Ibu Megawati Soekarnoputri. Dalam sidang world Health
terbanyak adalah katarak dan trachoma. Di Indonesia xeroftalmia masih menjadi penyebab
Sebagai tindak lanjut atas pencanangan Vision 2020 ini Departemen Kesehatan telah
PGPK) untuk mencapai Vision 2020 dan Pedoman Manajemen Kesehatan Indera
Penglihatan dan Pendengaran. Kegiatan penanggulangan gangguan penglihatan dan
kebutaan yaitu katarak, kelainan refraksi, xeroftalmia, dan glaucoma. Namun demikian
penyebab kebutaan yang spesifik yang ada di wilayah tersebut. Kegiatan pelayanan
strata pertama dan Rumah Sakit Umum (RSU) sebagai sarana rujukan.
masyarakat dan 3) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan
Terwujudnya masyarakat kecamatan tapos yang sehat dan mandiri, melalui pelayanan
upaya promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak serta KB, upaya
perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta upaya
pengobatan. Selain itu sesuai dengan masalah daerah setempat dapat dilaksanakan
kesehatan lainnya.
Agar program kesehatan Indera Penglihatan ini dapat dikelola baik dari aspek
mencakup promotif, preventif, dan kuratif, maka diperlukan suatu pedoman pelayanan
kesehatan Indera Penglihatan di Puskesmas. Pedoman ini akan menjadi acuan bagi
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum :
B. Tujuan Khusus :
E. Sasaran
1. Sasaran Primer :
a. Bayi
b. Balita
d. usia produktif
e. ibu hamil
f. Pekerja industry
g. usia lanjut
2. Sasaran sekunder
a. Tenaga kesehatan
b. Kader
c. Tokoh masyarakat
d. Guru
Pelaksanaan kegiatan harus diikuti dengan pemantauan secara berkala untuk melakukan
telaahan penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang telah dicapai. Telaahan bulanan
terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang telah dicapai Puskesmas dibandingkan
dengan rencana kegiatan dan standar pelayanan. Kesimpulan dirumuskan dalam bentuk
kinerja Puskesmas yang terdiri dari cakupan, mutu dan biaya serta masalah dan hambatan
yang ditemukan pada waktu penyelenggaraan kegiatan.
Telahaan bulanan ini dilakukan dalam Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas. Sebagai
tindak lanjut pemantauan ini dirumuskan upaya pemecahan masalah dan diuraikan
dalam bentuk rencana kegiatan bulanan /triwulan yang akan datang. Pada akhir tahun
saat mengadakan evaluasi kegiatan.
H. Pencatatan, Pelaporan,dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan dan pelaporan terdiri dari 3 komponen, yaitu komponen informasi melalui
kegiatan pencatatan, komponen pelaporan, dan komponen analisis dan evaluasi.
CIKEUSIK,……………...2022