Anda di halaman 1dari 6

KAK PROGRAM INDRA PENDENGARAN

TAHUN 2017
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN

INDERA PENDENGARAN

I. PENDAHULUAN
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja dan mempunyai
funsi sebagai 1) Penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, 2) Pusat
pemberdayaan masyarakat dan 3) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang
meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam
mencapai Visi: Kecamatan Sehat, Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan wajib
yaitu upaya promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak serta KB,
upaya perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
serta upaya pengobatan. Selain itu sesuai dengan masalah daerah setempat dapat
dilaksanakan upaya kesehatan pengembangan. Kesehatan Indera Pendengaran
termasuk dalam upaya kesehatan pengembangan Puskesmas yang dapat diintegrasikan
dengan upaya kesehatan wajib.
Agar program kesehatan Indera Pendengaran ini dapat dikelola baik dari aspek
manajemen di tingkat Puskesmas maupun aspek pelayanan kepada masyarakat yang
mencakup promotif, preventif, dan kuratif, maka diperlukan suatu pedoman pelayanan
kesehatan Indera Pendengaran di Puskesmas. Pedoman ini akan menjadi acuan bagi
petugas Puskesmas dalam pelaksanaan dan pengembangan program kesehatan Indera
Pendengaran di wilayah kerja Puskesmas.

II. LATAR BELAKANG


Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga terwujud derajat kesehatan yang
optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia 9SDM), di mana Kesehatan Indera Pendengaran
merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas SDM
WHO memperkirakan bahwa pada tahun 2000 terdapat 250 juta (4,2%) penduduk
dunia menderita gangguan pendengaran, di mana sepertiganya terdapat di Asia
Tenggara, termasuk Indonesia. Hasil survey Nasional Kesehatan Indera tahun 1994-1998
di 7 Provinsi didapatkan prevalensi ketulian 0,4%, gangguan pendengaran 16,8%
(masukan P/L, umur). Penyebab terbanyak dari morbiditas telinga adalah serumen prop
(3,6%), dan OMSK (3,1%) di samping gangguan pendengaran lainnya yaitu presbikusis
(2,6%), ototoksisitas (0,3%), tuli mendadak (0,2%), dan tuna rungu (0,1%).
Dalam rangka menurunkan prevalensi ketulian, Departemen Kesehatan telah
menyusun kebijakan-kebijakan di bidang Kesehatan Indera Pendengaran yaitu: Rencana
Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (Renstranas
PGP Ketulian) dan Pedoman Manajemen Kesehatan Indera tingkat Provinsi dan
Kabupaten/Kota. Kegiatan Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian di
Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan rekomendasi WHO akan diprioritaskan pada
4 penyakit penyebab gangguan pendengaran dan ketulian yaitu OMSK, Presbikusis,
Gangguan pendengaran akibat bising/Noise Induce Hearing Loss (NIHL) dan Tuli
congenital. Namun demikian adanya prioritas tersebut tidak mengabaikan penyakit lain
penyebab ketulian yang spesifik di wilayah tersebut. Kegiatan pelayanan kesehatan
Indera Pendengaran dilaksanakan oleh Puskesmas sebagi sarana pelayanan kesehatan
strata pertama dan Balai Kesehatan Indera Masyarakat (BKIM) dan RSU sebagai sarana
rujukan.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan Indera Pendengaran masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas.
2. Tujuan Khusus
a. Menungkatmya pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehtan dan kader
b. Meningkatnya kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat untuk memelihara
kesehatan dalam menanggulangi gangguan pendengaran dan ketulian
c. Meningkatnya jangkauan pelayanan Kesehatan Indera Pendengaran kepada
masyarakat
d. Meningkatnya temuan kasus gangguan pendengaran secara dini
e. Meningkatnya cakupan pelayanan Kesehatan Indera Pendengaran masyarakat
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Kegiatan Pokok
a) Sosialisasi
b) Pelayanan Kesehatan Indera Pendengaran di Puskesmas ( di dalam dan luar
gedung )
c) Pembinaan peran serta masyarakat
d) Advokasi
2. Rincian Kegiatan
e) Penanggung jawab kegiatan : Deny Siama Meulana,Amd.Keb.
f) Peran pihak terkait
Pihak terkait Peran
1. Lintas program - Mengawasi dan mengevaluasi
kegiatan kesehatan indera
pendengaran
2. Lintas sektor
a. Muspika - Pendukung semua kegiatan di desa.
- Mitra pelaksanaan kegiatan di desa.
- Membantu pelaksanaan kegiatan.

b. Kepala Desa - Mitra pelaksana kegiatan di desa.


- Sosialisasi kegiatan di desa.

c. Kepala Sekolah dan - Mitra pelaksana kegiatan di sekolah


Guru - Membantu dan menyiapkan
pelaksanaan kegiatan di sekolah
d. Kader - Membantu pelaksanaan kegiatan di
posyandu.
- Menyiapkan pelaksanaan kegiatan.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Sosialisasi
b. Pelayanan Kesehatan Indera Pendengaran di Puskesmas:
 Pelayanan di dalam gedung Puskesmas, berupa:
1) Penyuluhan kesehatan Indera Pendengaran
2) Penjaringan kasus-kasus gangguan pendengaran dan ketulian melalui rawat jalan
pengobatan dan pada unit-unit pelayanan lainnya
3) Pemeriksaan dan tindakan medis masalah gangguan pendengaran
4) Merujuk kasus-kasus gangguan pendengaran dan ketulian kepada fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
 Pelayanan di luar gedung Puskesmas
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Indera Pendengaran tersebut adalah:
1) Penyuluhan kesehatan kepada masyarakat anak sekolah, kelompok pekerja yang
berisiko terhadap gangguan pendengaran,, dan lain-lain
2) Penjaringan kasus-kasus gangguan pendengaran dan ketulian di masyarakat dan
sekolah oleh kader, dokter kecil, guru UKS, dan petugas kesehatan yang sudah
dilatih
3) Pengobatan kasus-kasus gangguan pendengaran dan pertolongan pertama pada
kedaruratan telinga dapat dilakukan oleh dokter dari perawat Puskesmas
4) Rujukan kasus ke Puskesmas atau fasilitas yang lebih tinggi

c. Pembinaan peran serta masyarakat


Langkah-langkah untuk menjalin kemitraan:
1) Identifikasi dan analisis masalah gangguan pendengaran dan ketulian
Tabel 2. Contoh Matriks Analisis Masalah
MASALAH GANGGUAN PERILAKU YG DIHARAPKAN DARI INDIVIDU/KELUARGA
PENDENGARAN DAN MENCEGAH MENGATASI
KETULIAN
OMSK
Presbikusis
Gangguan Pendengaran
Akibat Bising/NIHL
Tuli kongenital
Lain-lain

2) Pemberdayaan masyarakat
3) Promosi Kesehatan Indera Pendengaran
4) Bina Suasana
d. Advokasi

VI. SASARAN
1. Sasaran Primer:
a. Bayi
b. Balita
c. Anak usia sekolah/remaja
d. Usia produktif
e. Ibu hamil
f. Pekerja industri
g. Usia lanjut
2. Sasaran Sekunder:
a. Tenaga kesehatan
b. Kader
c. Tokoh masyarakat
d. Guru

VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Petugas mengevaluasi kegiatan melalui kegiatan minilokarya dan melaporkan
kepada Kepala Puskesmas.

VIII. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap 3 bulan sekali.

Mojo,

Mengetahui,
Kepala UPTD. Puskesmas Mojo Pemegang Program Indera

dr. Rindang Farihah Idana Sri Rahayu


NIP. 198207282009012007 NIP. 196612261991032007

Anda mungkin juga menyukai