Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN TAHUNAN

PROGRAM PELAYANAN INDERA

Oleh :
Imam Syafei

UPT PUSKESMAS LEUWIGOONG


JALAN LEUWIGOONG-CIBATU KP. MARTIMBANG DS. SINDANG SARI
KEC. LEUWIGOONG KAB. GARUT
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program Indra merupakan Upaya Kesehatan Pengembangan yang
dilaksanakan di UPT Puskesmas Leuwigoong. Kegiatan pelayanan Indra
mencakup pelayanan dalam gedung dan luar gedung (sekolah,
posyandu, posbindu). Pembangunan kesehatan merupakan bagian
integral dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat yang
optimal. Kebersihan pembangunan kesehatan berperan penting dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena 83% informasi
sehari-hari masuknya melalui jalur penglihatan, melalui pendengaran
11% penciuman 3,5% dan pengecap 1,0%.
Dari hasil survey kesehatan indra penglihatan dan pendengaran
tahun 1993-1996 yang dilakukan di delapan provinsi menunjukan
bahwa prevalensi kebuyuhan di Indonesia 1,5%.
Menurut WHO prevalensi kebutuhan yang melebihi 1% bukan
hanya masalah Medis saja tetapi sudah merupakan masalah
sosial yang perlu ditangani secara lintas program dan lintas sektor,
penyebab utama kebutaan adalah katarak (0.78%), glaukoma (0,20%)
kelainan refleksi (0,14%) dan penyakit- penyakit lain yang berhubungan
dengan usia lanjut (0,38%).

B. Tujuan
1. Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui
sejauhmana pencapaian Program Indra di UPT Puskesmas
Leuwigoong Tahun 2020
2. Untuk meningkatkan kinerja pencapaian Program Indra di UPT
Puskesmas Leuwigoong Tahun 2020
3. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan Indra kepada masyarakat
BAB II
PROFIL UPT PUSKESMAS LEUWIGOONG

Kecamatan leuwigoong yang terletak disebelah utara kabupaten Garut Jl.


Leuwigoong- Cibatu Desa Sindangsari, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten
Garut ± 20 KM dari ibu kota dengan luas wilayah ± 23.754,59/2.375,459 Km²,
terdiri dari 4 Desa yaitu Desa Leuwigoong, Desa Sindangsari, Desa Margacinta,
Desa Margahay. Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah utara : Kecamatan Cibiuk
- Sebelah Selatan : Kecamatan Banyuresmi
- Sebelah Barat : Desa Tambaksari dan Dungusiku
- Sebelah Timur : Kecamatan Cibatu

Secara administratif UPT Puskesmas Leuwigoong mempunyai wilayah kerja di


empat desa, yaitu :
1. Desa Leuwigoong dengan luas 454.797 Ha
2. Desa Sindangsari dengan luas 315.696 Ha
3. Desa Margacinta dengan luas 320.110 Ha
4. Desa Margahayu dengan luas 202.396 Ha

Kependudukan/ Demografi
Jumlah penduduk tahun 2017 sebanayak 30246 jiwa yang terdiri dari :
Laki-laki : 15.716 jiwa
Perempuan : 14.530 jiwa
BAB III
PROGRAM PELAYANAN INDERA

Indera Penglihat (Mata) memiliki sejumlah reseptor khusus untuk


mengenali perubahan sinar dan warna. Selain itu terdapat otot- otot yang
berfungsi sebagai penggerak bola mata, kotak mata, kelopak mata dan bulu
mata. Struktur mata manusia terdiri dari :
1. Lapisan Bola Mata
Bola mata memiliki garis tengah kira- kira 2,5 cm, bagian depannya
bening. Bola mata terdiri dari tiga lapisan, yaitu sklera, koroid dan
retina.
2. Reseptor Mata Pada retina terdapat dua macam sel reseptor (foto
reseptor), yaitu sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Jika
diurutkan dari arah depan ke belakang, cahaya akan menembus
melewati kornea, aqueous humour, lensa, vitreous humour, dan lapisan
retina yang mengandung sel kerucut dan sel batang.
Pada retina terdapat satu daerah yang disebut fovea atau bintik kuning
yang hanya berisi sel- sel kerucut. Penyebaran sel kerucut dan sel
batang pada retina tidak merata. Dibagian tepi (perifer)
yang paling jauh dari bintik kuning hanya berisi sel batang, penampang
sel batang yang berjumlah sekitar 125 juta buah dalam setiap mata.
Sel batang sangat peka terhadap intensitas cahaya rendah, tetapi tidak
mampu membedakan warna. Oleh karena itu kita dapat melihat
dimalam hari tetapi yang terlihat hanya warna hitam dan putih saja.
Bayangan yang dihasilkan dari sel ini tidak tajam. Sel kerucut
jumlahnya sekitar 5 juta pada setiap mata. Sel kerucut sangat peka
terhadap intensitas cahaya tinggi. Sehingga berperan untuk penglihatan
siang hari dan untuk membedakan warna. Sel- sel yang berperan dalam
menghantarkan impuls cahaya.
3. Kelainan pada Mata, Jarak titik dekat adalah jarak terpendek antara
benda atau objek dengan mata sehingga mata masih dapat mengenali
benda itu dengan jelas. Lebih pendek
lagi jaraknya, mata sudah tidak dapat mengenali benda dengan jelas.
Usia seseorang dapat menyebabkan perubahan jarak titik dekat. Pada
usia anak- anak, jarak titik dekat pendek, tetapi dengan bertambahnya
usia, jarak titik dekat semakin panjang. Sebagai perbandingan pada usia
11 tahun jarak titik dekat sekitar 9cm, namun pada seseorang yang
berusia 40-50 tahun jarak titik dekat menjadi 50 cm. itulah sebabnya
orang yang berusia lanjut menjauhkan buku bacaannya apabila dia
membaca buku. Untuk menolongnya digunakan kacamata lensa
cembung (+). Berbagai macam kelainan penglihatan terjadi apabila
unsur- unsur sistem optic tidak menunjang.

Macam-macam kelainan mata diantaranya sebagai berikut:


a. Jenis kelainan Penyebab Ditolong dengan Hipermetropia (rabun
dekat) Lensa mata tidak dapat mencembung atau bola mata terlalu
pendek sehingga bayangan benda jatuh dibelakang retina.
b. Lensa cembung (konvergen/ positif) Miopia (rabun jauh). Lensa mata
terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang sehingga bayangan
benda jatuh didepan retina.
c. Lensa cekung (divergen/ negatif) Presbiopia Elastisitas mata
berkurang karena usia tua. Lensa rangkap (dua macam lensa).
d. Astigmatisme Permukaan lensamata tidak sama sehingga fokusnya
tidak sama, dan bayangan benda yang terbentuk tidak sama. Lensa
silindris (silinder).
e. Katarak Lensa mata buram, tidak elastis akibat pengapuran sehingga
daya akomodasi berkurang. Operasi Glaukoma Adanya penambahan
tekanan dalam mata, karena cairan
dalam bilik anterior mata (aqueous humour) belum sempat disalurka
n keluar sehingga tegangan yang ditimbulkan dapat menyebabkan
tekanan pada saraf optik; lama-kelamaan akan menyebabkan
hilangnya daya penglihatan. Obat-obatan, operasi dengan
menggunakan laser.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Pembuatan Laporan Tahunan Program indra sangat diperlukan baik
oleh Puskesmas maupun bagi pihak yang terkait lainnya, karena dari
Laporan Tahunan ini terangkum semua hasil kegiatan program indra
sehingga memudahkan dalam mencari data secara lengkap.
2. Walaupun belum maksimal sebagian besar program indra sudah
berjalan, hanya diperlukan upaya peningkatan baik dari kuantitas
maupun kualitas kegiatan.
3. Kemampuan puskesmas untuk melakukan advokasi terhadap sector
lainnya yang ada di tingkat kecamatan masih belum optimal,
sehingga peran serta masyarakat didalam konsep pembangunan
berwawasan kesehatan masih disikapi secara pasif oleh masyarakat
dan kelembagaan yang ada diluar kesehatan dan masih ada
anggapan bahwa pembangunan kesehatan masih merupakan
tanggungjawab petugas kesehatan/sektor kesehatan/Puskesmas.

B. Saran
Kami menyadari bahwa Laporan Tahunan ini masih
memerlukan penyempurnaan, dengan demikian kami sangat terbuka
untuk menerima masukan, petunjuk dan bimbingan dari semua pihak
demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Demikian Laporan Tahunan Program Kesehatan Indra Tahun
2020 ini dibuat, dengan harapan menjadi sumber data bagi seluruh
pihak yang berkepentingan, sebagai pedoman dalam melakukan upaya
peningkatan kinerja pelayanan serta sebagai dasar dalam menyusun
rencana kegiatan yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai