DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PAYUNGSARI
Jalan Raya Payungsari No. 100 Payungsari Tlp. (0265) 24605407
e-mail : pkmpayungsari@gmail.com pkmpayungsari@yahoo.com
CIAMIS
Kode Pos 46263
TENTANG
A. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan
nasional yang bertujuan untuk meningkatan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi orang agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat maka diselenggarakan upaya kesehatan (promotif),
pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif) dan pemulihan kesehatan
(rehabilitatif) yang diselenggarakan secara berkesinambungan. (Depkes RI,
2004).
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya dalam rangka
mendukung kecamatan sehat. Oleh karena itu, Puskesmas harus
memperhatikan mutu dan kinerja pelayanan terhadap masyarakat.
Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kecamatan Panumbangan UPTD Puskesmas Payungsari menetapkan Visi
Terwujudnya Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat di Lingkungan
Sehat.Pada Tahun 2019. Sedangkan Misi yang diselenggarakan oleh
Puskesmas untuk tercapainya visi tersebut di atas adalah :
1. Meningkatkan kinerja petugas dalam memberikan pelayanan yang
optimal
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
3. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat pada
lingkungan yang sehat secara mandiri
4. Meningkatkan jalinan kerja sama / kemitraan lintas program dan lintas
sector
5. Meningkatkan sarana dan prasarana puskesmas
Penyelenggaraan Upaya di Puskesmas Payungsari tentunya harus
senantiasa sejalan dengan Visi dan Misi yang telah disepakati dan ditetapkan
dengan dijiwai oleh tata nilai SEHAT (Santun, Empati, Handal, Adil, Tangguh)
dengan harapan masyrakat dapat betul-betul merasakan manfaat dari Upaya-
Upaya yang diselenggarakan.
B. LATAR BELAKANG
WHO memperkirakan jumlah penderita kebutaan di dunia ada 45 juta,
dimana sepertiganya berada di Asia Tenggara dan di perkirakan 12 orang
menjadi buta tiap menit di dunia serta 4 orang di antaranya berasal dari Asia
Tenggara. Di Indonesia diperkirakan setiap menit ada satu orang yang menjadi
buta dan sebagian besar orang buta tersebut berada di daerah miskin dengan
kondisi sosisal lemah.
Hasil survei Kesehatan Indra Penglihatan tahun 1993-1996 menunjukan
angka kebutaan di Indonesia adalah 1,5%. Dimana penyebab utama kebutaan
berdasarkan hasil survei tersebut adalah Katarak (0,78%),Glaukoma (0,20%)
dan kelainan Refraksi (0,14%). Katarak adalah penyakit degenerative yang
berkaitan erat dengan defisiensi mikro-nutrient (antioksidan seperti Vit-C, E dan
A, riboflavin, niasin, sebagainya), terutama diderita oleh penduduk usia lanjut.
Sementara untuk Indra Pendengaran menurut WHO (1998), 21%
penduduk dunia (120 juta) mengalami ketulian, 25 juta diantaranya berada di
Asia Tenggara dan 850.000 (0,4%) penduduk berada di Indonesia. Hasil survei
kesehatan Indra Pendengaran yang dilaksanakan di 7 Propinsi (1994-1996)
menunjukkan bahwa Prevalensi Morbiditas Telinga, hidung dan tenggorokan
38,6%, Morbiditas Telinga 18,5%, Gangguan Pendengaran 16,8% dan Ketulian
0,4% cukup memperihatinkan, meskipun Program Upaya Kesehatan
Telinga/Pencegahan Gangguan Pendengaran melalui Pusekesmas dan
rujukannya telah dilakukan.
Apabila keadaan ini tidak ditangani secara sungguh-sungguh, akan
berdampak negative pada perkembangan kecerdasan anak dan proses
pembelajarannya yang selanjutnya juga mempengaruhi mutu, kreatifitas dan
produktifitas angkatan kerja (15-55 tahun), yang diperkirakan berjumlah 95 juta
orang (BPS, tahun 2000). Pada gilirannya nanti akan mengganggu laju
pembangunan ekonomi Nasional yang kini dititik beratkan pada pengembangan
dan penguatan usaha kecil menengah (UKM) untuk mengentaskan golongan
ekonomi lemah dari kemiskinan. Kondisi-kondisi tersebut sudah menjadi
masalah social yang tidak mungkin ditangani sendiri oleh Pemerintah, tetapi
harus ditanggulangi secara terpadu oleh pemerintah dan seluruh unsur
masyarakat.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kejadian gangguan kesehatan Indra di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Payungsari
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan layanan kesehatan kepada penderita gangguan kesehatan
indra sesuai standar
b. Melakukan pembinaan dan pendidikan kesehatan kepada penderita
penderita gangguan kesehatan indra
F. SASARAN
Sasaran dalam kegiatan Program Kesehatan Indera adalah penderita gangguan
kesehatan indra di masyarakat 8 Desa dan siswa ajaran baru di 30 sekolah yang
ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Payungsari.
1 Penjaringan /
Penemuan kasus
mata Katarak umur
diatas 45 Tahun
2 Pendampingan Pasca
Operasi Katarak
Masal;
3 Kunjungan Rumah
Pasien Katarak
4 Pengambilan
Kacamata bantuan
dari Dinas Kesehatan
Kab. Ciamis
5 Penjaringan
Kesehatan Indera
Pada Anak Sekolah.
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. Pengelola Program Kesehatan Indera melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan dengan mengacu kepada Kebijakan, panduan dan
pedoman yang ada dalam rangka peningkatan kualitas dan mutu
penyelenggaraan kegiatan.
2. Hasil evaluasi pelaskanaan kegiatan disampaikan kepada Penanggungjawab
UKM Pengembangan sebagai bentuk laporan pelaksanaan kegiatan.