Anda di halaman 1dari 25

Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
Kementerian Kesehatan terus berupaya untuk meningkatkan akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu. Namun disadari bahwa
pembangunan kesehatan masih menghadapi berbagai tantangan, antara lain
masih terjadinya kesenjangan status kesehatan masyarakat antar wilayah, antar
status sosial dan ekonomi, munculnya berbagai masalah kesehatan / penyakit
baru (new emerging deseases) atau penyakit lama yang muncul kembali (re-
emerging deseases). Indonesia sebagai salah satu negara anggota Perserikatan
Bangsa Bangsa (PBB) dengan beberapa negara di dunia telah berkomitmen
untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs) / Tujuan
Pembangunan Millennium pada tahun 2016 untuk mewujudkan kesejahteraan
penduduk. Tujuan bersama dalam MDGs tersebut terdiri dari 8 tujuan yang
meliputi 1) Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan; 2) Mencapai
pendidikan dasar untuk semua; 3) Mendorong kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan; 4) Menurunkan angka kematian anak; 5)
Meningkatkan kesehatan ibu; 6) Memerangi penyebaran HIV/AIDS, malaria,
dan penyakit menular lainnya; 7) Kelestarian lingkungan hidup; dan 8)
Membangun kemitraan global dalam pembangunan. Dari 8 tujuan MDGs
tersebut, 5 di antaranya adalah MDGs yang terkait langsung dengan bidang
kesehatan yaitu MDGs 1, 4, 5, 6 dan 7.
Berdasarkan Laporan Pencapaian SPM tahun 2014 meskipun
sebagian besar target MDGs diperkirakan akan tercapai (on track) pada tahun
2016, namun masih terdapat beberapa target yang memerlukan upaya lebih
keras untuk mencapainya (off track), yaitu penurunan angka kematian ibu,
penurunan angka kematian bayi, penurunan angka sebaran HIV/AIDS, dan
akses air bersih yang terjangkau bagi masyarakat. Hasil yang telah dicapai
sampai dengan evaluasi tersebut harus dipertahankan dan / atau ditingkatkan 2

UPTD Puskesmas Mojo 1


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

semaksimalnya agar pada tahun 2016 dapat tercapai dengan kontribusi dari
semua komponen bangsa baik di tingkat pusat maupun daerah termasuk
masyarakat.
Selain itu puskesmas juga dituntut untuk meningkatkan
pelayanannya untuk mencapai target Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan
Pencapaian Kinerja Puskesmas (PKP). Oleh karena itu dibutuhkan kerja sama
yang optimal antar lintas program dan lintas sektor mengingat terbatasnya
sumber daya yang ada.
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Tehnis Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Kedudukan
Puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah adalah sebagai unit pelaksana
teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang merupakan unit struktural
Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota bidang kesehatan tingkat kecamatan.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas harus
melaksanakan manajemen dengan baik.

Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang


dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas secara
efektif dan efisien. Manajemen Puskesmas tersebut terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian-pengawasan dan pertanggungjawaban. Seluruh
kegiatan diatas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan
berkesinambungan. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) disusun untuk
mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjanya baik upaya
kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan maupun upaya kesehatan
penunjang. Perencanaan Tingkat Puskesmas adalah proses penyusunan
rencana tahunan Puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas. Perencanaan ini mencakup semua kegiatan yang termasuk
dalam upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan dan upaya
kesehatan penunjang.

UPTD Puskesmas Mojo 2


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

Perencanaan ini disusun sebagai Rencana Tahunan Puskesmas yang


dibiayai oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat serta sumber dana lainnya.
Perencanaan Tingkat Puskesmas menghasilkan rencana tahunan Puskesmas
yang berbasis bukti dan yang didukung oleh multipihak.

Perencanaan Tingkat Puskesmas bertujuan meningkatkan


kemampuan Puskesmas dalam bidang perencanaan, khususnya berpikir
analiotik, inisiatif, kreatif dan inovatif. Perkembangan nasional dibidang
kesehatan bertujuan untuk mencapai kemampuan untuk hidup sehat, bagi
setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.

Untuk mewujudkan kesehatan masyarakat secara optimal


diperlukan peran serta masyarakat dan sumber daya masyarakat sebagai modal
dasar dalam pembangunan nasional termasuk keluarga sebagai unit terkecil
dari masyarakat.

Dalam upaya mewujudkan kesehatan masyarakat terutama dalam


mencegah angka kematian ibu dan anak, pemerintah mencanangkan program
safe motherhood kesehatan. Dalam hal ini mencakup upaya Asuhan Antenatal,
Persalinan Bersih dan aman, Pelayanan Obstetrik neonatal, Pelayanan
Kesehatan Dasar, Pelayanan kesehatan primer dengan pemberdayaan wanita.

Untuk mewujudkan program tersebut Puskesmas Mojo juga


melaksanakan upaya-upaya kesehatan dasar sesuai dengan program safe
motherhood untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu, bayi dan
balita.

UPTD Puskesmas Mojo 3


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

Visi :
Mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri di wilayah Puskesmas
Mojo

Misi :
1. Menggerakkan Pembangunan Berwawasan Kesehatan
2. Meningkatkan derajat kesehatan dan pemahaman masyarakat tentang
pola hidup bersih dan sehat.
3. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam mewujudkan masyarakat
sehat yang mandiri.
Dengan visi dan misi tersebut diharapkan masyarakat kita khususnya
masyarakat wilayah kerja Puskesmas Mojo mempunyai kesadaran, kemauan
dan kemampuan untuk hidup sehat dengan konsep sehat dan produktif.
Apalagi ditambah dengan adanya program JKN dan berbagai pembiayaan
dari APBD II Pemerintah Kota Surabaya, APBD I Propinsi Jawa Timur serta
APBN Pemerintah Pusat baik berupa BOK atau yang lain diharapkan dapat
mendukung peningkatan pelayanan di Puskesmas Mojo.
I.2. Tujuan
I.2.1. Tujuan Umum
Memiliki rencana program yang baik, terpadu dan terarah sebagai
dasar untuk melaksanakan kegiatan dalam pengelolaan puskesmas.
I.2.2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar Puskesmas Mojo.
b. Meningkatkan pencapaian indikator SPM.
c. Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat terutama masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Mojo.

I.3. Manfaat
I.3.1. Bagi Puskesmas
a. Sebagai acuan puskesmas dalam melaksanakan kegiatan di tahun
2018

UPTD Puskesmas Mojo 4


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

b. Sebagai acuan puskesmas untuk melakukan monitoring dan evaluasi


kegiatan di tahun 2018
I.3.2. Bagi Dinas Kesehatan
a. Sebagai bahan masukan bagi perencanaan tingkat Dinas Kesehatan

UPTD Puskesmas Mojo 5


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

BAB II
ANALISIS SITUASI

2.1 Data
2.1.1 Data Umum
2.1.1.1 Peta Wilayah

Batas wilayah kerja UPTD Puskesmas Mojo


 Utara : Kecamatan Semen
 Selatan : Puskesmas Ngadi
 Timur : Sungai Brantas
 Barat : Pegunungan Wilis

Wilayah kerja UPTD Puskesmas Mojo terdiri dari


dataran rendah 370.789 km2 (70%) dan dataran tinggi
158.910 km2 (30%). Semua desa dapat dijangkau
dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Jumlah sasaran umum
 Jumlah desa : 12 desa
 Jumlah dusun : 29 dusun
 Jumlah RT : 121 RT
 Jumlah RW : 92 RW
 Jumlah KK : 13.862 KK

2.1.1.2 Data Sumber Daya

UPTD Puskesmas Mojo 6


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

a) Dokter : 2 orang
b) Dokter Gigi : 1 orang
c) Dokter mahir jiwa : 1 orang
d) Sarjana kesehatan Masyarakat : 0 orang
e) Bidan : 18 orang
 D3 Kebidanan : 15 orang
 Bidan Ahli : 3 orang
f) Perawat kesehatan : 9 orang
 SPK : 2 orang
 D3 Keperawatan : 6 orang
 S1 Keperawatan : 1 orang
g) Perawat gigi : 1 orang
h) Perawat mahir jiwa : 1 orang
i) Sanitarian : 1 orang
j) Petugas gizi : 1 orang
k) Apoteker : 1 orang
l) Asisten apoteker : 2 orang
m) Analis laboratorium : 2
orang
n) Koordinator imunisasi : 1 orang
o) Tenaga administrasi : 4 orang
p) Sopir, penjaga : 2 orang
q) Lain-lain : 1 orang

2.1.1.3 Data Peran Serta Masyarakat


a) Jumlah dukun bayi : 0 orang
b) Jumlah posyandu balita :48 pos
c) Jumlah kader posyandu balita : 240 orang
d) JumlahPoskesdes :12 pos
e) Jumlah kader pokesdes : 24 orang
f) Jumlahposyandulansia : 14 pos
g) Jumlah kader posyandu lansia : 42 orang
h) Jumlah pos kestren : 1 pos
i) Jumlah kader poskestren :-
j) Jumlah posyandu jiwa : 1 pos
k) Jumlah kader kesehatan jiwa : 4 orang
l) Jumlah polindes : 9 pos
m) Jumlah pos UKK : 1 pos
n) Jumlah Saka Bakti Husada : 35 pos
o) Jumlah kader Tiwisada : 72 orang
p) Jumlah guru UKS : 53 orang
q) Jumlah satri husada : 50 orang
r) Jumlah KKR : 60 orang
s) Jumlah taman posyandu :-

UPTD Puskesmas Mojo 7


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

2.1.1.4 Data Penduduk dan Sasaran


UMUR (TH) L P JUMLAH
0-4 1.999 1.874 3.873
5-9 2.010 1.863 3.873
10 - 14 1.984 1.807 3.791
15 - 19 1.951 1.862 3.633
20 - 24 1.858 1.644 3.502
25 - 29 1.857 1.702 3.559
30 - 34 1.772 1,725 3.495
35 - 39 1.799 1.838 3.367
40 - 44 1.906 1.873 3.779
45- 49 1.855 1.856 3.711
50 - 54 1.635 1.659 3.294
55 - 59 1.417 1.440 2.857
60 - 64 1.154 1.052 2.206
65 - 69 840 808 1.648
70 - 74 548 606 1.154
75 + 629 881 1.510
TOTAL 25.214 24.310 49.524

2.1.1.5 Data Sekolah


a) TK yang ada :
b) SD/MI yang ada : 36 buah
c) SLTP/MTs yang ada: 7 buah
d) SMU/MA yang ada : 5 buah

2.1.1.6 Data Kesling di Wilayah Kerja


a) Jumlah TPA terdaftar : 0 buah
b) Jumlah TPA memenuhi syarat : 0 buah
c) Umlah TPS terdaftar : 2 buah
d) Jumlah TPS memenuhi syarat : 1 buah
e) Jumlah TTU terdaftar : 318buah
f) Jumlah TTU memenuhi syarat : 220buah
g) Jumlah SAB :7092buah
h) Jumlah SAB memenuhi syarat :7092 buah
i) Jumlah TPM terdaftar : 14 buah
j) Jumlah TPM laik sehat : 9 buah

UPTD Puskesmas Mojo 8


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

k) Jumlah penjamah makanan yang ada : 42 buah


l) Jumlah JAGA berfungsi :7805 buah
m) Jumlah SPAL berfungsi :4587 buah
n) Jumlah rumah yang ada :10195buah
o) Jumlah rumah memenuhi syarat :1292 buah

2.1.2 Data Khusus


2.1.2.1 Status Kesehatan
a. Data Kematian
1) Jumlah Kematian Ibu : 1 orang
2) Jumlah kematian perinatal :
3) Jumlah kematian neonatal : 3 orang
4) Jumlah lahir mati :
5) Jumlah kematian bayi :-
6) Jumlah kematian balita : 1 balita

b Data Kesakitan
c. Pola 10 Penyakit Terbanyak
1) J06 : 5.483 (34,41%)
2) K29 : 1.719 (10,79%)
3) I11 : 1.649 (10,35%)
4) M13 : 1.318 (8,67%)
5) A15 : 777 (4,88%)
6) L23 : 766 (4,81%)
7) J00 : 725 (4,49%)
8) L22 : 633 (3,97%)
9) A09 : 568 (3,56%)
10) J45 : 554 (3,48%)

2.1.2.2 Data Epidemiologi dan KLB


Padatahun 2016 tidak ada KLB (Kejadian Luar
Biasa) di wilayah kerja UPTD Puskesmas Mojo.

2.2 Analisa Masalah


2.2.1 Identifikasi Masalah
2.2.1.1 Program Pokok/Wajib

No PROGRAM HASIL ANALISA

UPTD Puskesmas Mojo 9


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

1 Promosi kesehatan 69,25 Rendah

2 Kesehatan lingkungan 61,11 Rendah

3 Perbaikan gizi 96,61 Baik

4 Kesehatan ibu&anak
85,2 Baik
termasuk keluarga berencana

5 Pencegahan&pemberantasa
94,99 Baik
n penyakit menular

6 Pengobatan 98,45 Baik

2.2.1.2 Program Pengembangan

No PROGRAM HASIL ANALISA

1 Puskesmas rawat inap 100 Baik

2 Upaya kesehatan usia lanjut 100 Baik

3 Upaya kesehatan mata 100 Baik

4 Upaya kesehatan telinga 100 Baik

5 Kesehatan jiwa 100 Baik

6 Kesehatan olah raga 0 Rendah

7 Pencegahan&penanggulangan
0 Rendah
penyakit gigi

8 Perawatan kesehatan masyarakat 9,68 Rendah

9 Bina kesehatan tradisional 0 Rendah

10 Bina kesehatan kerja 0 Rendah

11 Pemberdayaan masyarakat dalam


100 Baik
PHBS

12 Pengembangan UKBM 75 Rendah

13 Program gizi 81,47 Cukup

2.2.1.3 Program Manajemen

UPTD Puskesmas Mojo 10


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

No PROGRAM PENCAPAIAN HASIL

1 Manajemen
operasional 5,9 Sedang
puskesmas

2 Manajemen alat&obat 8,63 Baik

3 Manajemen
9,44 Baik
keuangan puskesmas

4 Manajemen
8,13 Sedang
ketenagaan

5 Manajemen
10 Baik
pembiayaan

6 Manajemen
pengelolaan barang / 9,4 Baik
jasa

2.2.1.4 Program MutuPelayanan Kesehatan

NO KEGIATAN PENCAPAIAN HASIL

1 DO pelayanan ANC
10 Baik
(K1)

2 Persalinan oleh Nakes 10 Baik

3 Penanganan
10 Baik
komplikasi obstetri/risti

4 Error rate
10 Baik
pemeriksaan BTA

5 Error rate
pemeriksaan darah 7 Sedang
malaria

6 Kepatuhan sesuai 10 Baik

UPTD Puskesmas Mojo 11


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

standart ANC

7 Kepatuhan terhadap
standart pemeriksaan 10 Baik
TB paru

8 Tingkat kepuasan
pasien terhadap 7 Sedang
pelayanan puskesmas

9 Kematian kasusu diare


setelah dirawat> 48 10 Baik
jam (nilai negatif)

10 Balita bawah garis


10 Baik
merah

11 DO DPT 1 - Campak 10 Baik

2.2.2 Identifikasi Masalah Per Program


NO TARGET PENCAPAIAN MASALAH
1 2263 1756 Ada 507 kk yg blm dikunungi&dikaji

BAB III
ISU STRATEGIS

III.1. Identifikasi Masalah


Masalah yang dihadapi Puskesmas Mojo dalam meningkatkan mutu
pelayanan adalah sebagai berikut :
Masalah dari pencapaian program dengan menggunakan Indikator SPM
BOK dan PKP tahun 2016 yang masih belum memenuhi target dan adanya
program yang perlu penanganan yang lebih optimal adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan Indera baik yang
gangguan atau sehat

UPTD Puskesmas Mojo 12


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

2. Kurangnya sarana dan prasarana dalam penanganan pasien dengan


gangguan pendengaran dan penglihatan

III.2.Penentuan Prioritas Masalah


Penentuan prioritas masalah menggunakan metode scoring dengan
kriteria USG (Urgent, Seriousness, Growth)
Definisi USG :
1. Urgent adalah tingkat kegawatan masalah, artinya apabila masalah tidak
segera ditanggulangi akan semakin gawat :
Dengan bobot skor :
a.5 = sangat gawat
b. 4 = gawat
c.3 = cukup gawat
d. 2 = kurang gawat
e.1 = tidak gawat

2. Seriousness adalah tingkat keseriusan sebuah masalah, apabila masalah


tidak diselesaikan akan berakibat serius pada masalah lain.
Dengan bobot skor :
a. 5 = sangat serius
b. 4 = serius
c. 3 = cukup serius
d. 2 = kurang serius
e. 1 = tidak serius

3. Growth adalah besar atau luasnya masalah berdasarkan pertumbuhan


atau perkembangan, artinya apabila masalah tersebut bila tidak segera
ditangani pertumbuhannya akan berjalan terus.
Dengan bobot skor :
a. 5 = sangat besar
b. 4 = besar

UPTD Puskesmas Mojo 13


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

c. 3 = cukup besar
d. 2 = kurang besar
e. 1 = tidak besar

Berikut adalah matriks penentuan prioritas masalah yang akan diselesaikan


Tabel 3.1. Matriks Penentuan Prioritas Masalah
Masalah U S G Total Prioritas
1. Kurangnya 4 3 4 11 I
kesadaran masyarakat
tentang kesehatan Indera baik
yang gangguan atau sehat
2. Kurangnya sarana 3 4 3 10 II
dan prasarana dalam
penanganan pasien dengan
gangguan pendengaran dan
penglihatan

Hasil urutan prioritas masalah yang akan diselesaikan berdasarkan matriks di atas,
adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan indera baik yang
gangguan atau sehat
2. Kurangnya sarana dan prasarana dalam penanganan pasien dengan
gangguan pendengaran dan penglihatan

UPTD Puskesmas Mojo 14


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

BAB IV
ANALISIS PENYEBAB MASALAH
DAN
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

IV.1. Analisis Penyebab Masalah


Karena keterbatasan SDM dan anggaran yang ada di puskesmas
maka prioritas masalah yang diutamakan adalah 4 teratas. Identifikasi
penyebab masalah dilakukan dengan menggunakan Metode Fish Bone
(tulang ikan)

UPTD Puskesmas Mojo 15


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

Manusia Metode

Masalah

Lingkungan Keuangan Material

1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan indera baik


yang gangguan atau sehat
a. Manusia (SDM)
- Masyarakat kurang menyadari pentingnya kesehatan indera
- Terbatasnya tenaga kesehatan yang menangani kesehatan
indera
b. Metode
c. Material
 Terbatasnya persediaan leaflet dan poster tentang kesehatan
indera
d. Keuangan
e. Lingkungan
 Kondisi lingkungan yang kurang mendukung

2. Kurangnya sarana dan prasarana dalam penanganan pasien dengan


gangguan pendengaran dan penglihatan
a. Manusia (SDM)
- Terbatasnya tenaga kesehatan yang menangani kesehatan
indera
b. Metode
c. Material
d. Keuangan

UPTD Puskesmas Mojo 16


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

- Terbatasya pengadaan alat untuk memeriksa kesehatan


khususnya pemeriksaan indera baik telinga maupun mata.
e. Lingkungan
IV.2. Penentuan Prioritas Penyebab Masalah
Penentuan prioritas penyebab masalah menggunakan metode scoring
dengan kriteria :
3. Besarnya masalah (BM)
Besar masalah dikaitkan dengan tingkat status kesehatan masyarakat,
contohnya besarnya angka kesakitan (mordibitas) pada suatu waktu
tertentu.
Dengan bobot skor :
a. 5 = sangat besar
b. 4 = besar
c. 3 = cukup besar
d. 2 = kurang besar
e. 1 = tidak besar

4. Kegawatan masalah (KM)


Kegawatan masalah diukur atas pengaruhnya terhadap individu dan
lingkungan yang umumnya dikaitkan dengan mati hidupnya seseorang.
Dengan bobot skor :
a. 5 = sangat gawat
b. 4 = gawat
c. 3 = cukup gawat
d. 2 = kurang gawat
e. 1 = tidak gawat

5. Perhatian Masyarakat (PM)


Perhatian masyarakat ditujukan pada pengetahuan, sikap dan keterlibatan
emosi masyarakat terhadap masalah dan urgensinya menurut mereka
untuk segera dipecahkan.

UPTD Puskesmas Mojo 17


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

Dengan bobot skor :


a. 5 = sangat besar perhatian dari masyarakat
b. 4 = besar perhatian dari masyarakat
c. 3 = cukup besar perhatian dari masyarakat
d. 2 = kurang besar perhatian dari masyarakat
e. 1 = tidak ada perhatian dari masyarakat

Berikut ini adalah matriks prioritas penyebab masalah yang akan


diselesaikan dari masing-masing masalah yang ada :
1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan indera baik
yang gangguan atau sehat
Tabel 4.1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan
indera baik yang gangguan atau sehat

NO. PENYEBAB MASALAH BM KM PM TOTAL PRIORITAS


1. Masyarakat kurang 4 3 3 10 I
menyadari pentingnya
memerikskan kesehatan
terutama kesehatan
indera
2. Terbatasnya persediaan 3 3 3 9 II
leaflet dan poster tentang
kesehatan indera

Dari tabel yang ada maka penyebab yang paling berperan adalah
masyarakat kurang menyadari pentingnya memerikskan kesehatan
terutama kesehatan indera
2. Kurangnya sarana dan prasarana dalam penanganan pasien dengan
gangguan pendengaran dan penglihatan
Tabel 4.2. Kurangnya kesadaran masyarakat gangguan pendengaran
dan penglihatan

NO. PENYEBAB MASALAH BM KM PM TOTAL PRIORITAS

UPTD Puskesmas Mojo 18


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

1 Terbatasnya tenaga 3 3 3 9 II
kesehatan yang
menangani kesehatan
indera
2 Terbatasya pengadaan 4 3 3 10 I
alat untuk memeriksa
kesehatan khususnya
pemeriksaan indera baik
telinga maupun mata
Dari tabel yang ada maka penyebab masalah kesehatan indera adalah
terbatasya pengadaan alat untuk memeriksa kesehatan khususnya
pemeriksaan indera baik telinga maupun mata

IV.3. Alternatif Pemecahan Masalah


Untuk menentukan prioritas alternatif pemecahan masalah yang ada,
digunakan metode MEER (Metodologi, Efektivitas, Efesiensi, Relevansi).
Bobot skor tiap kriteria MEER adalah sebagai berikut:
1. Metodologi (M)
a. 5 = sangat bagus
b. 4 = bagus
c. 3 = cukup bagus
d. 2 = kurang bagus
e. 1 = tidak bagus

2. Efektivitas (Et)
a. 5 = sangat efektif
b. 4 = efektif
c. 3 = cukup efektif
d. 2 = kurang efektif
e. 1 = tidak efektif

UPTD Puskesmas Mojo 19


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

3. Efesiensi (Es)
a. 5 = sangat efesiensi
b. 4 = efesiensi
c. 3 = cukup efesiensi
d. 2 = kurang efesiensi
e. 1 = tidak efesiensi
4. Relevensi (R)
a. 5 = sangat relevan
b. 4 = relevan
c. 3 = cukup relevan
d. 2 = kurang relevan
e. 1 = tidak relevan

3. Berikut adalah matriks penentuan prioritas alternatif pemecahan


masalah dari Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan
indera baik yang gangguan atau sehat

Tabel 4.4. Alternatif Pemecahan Masalah Kurangnya kesadaran


masyarakat tentang kesehatan indera baik yang gangguan
atau sehat
ALTERNATIF
NO. M Et Es R TOTAL PRIORITAS
PEMECAHAN
1. Skrening ke 2 3 2 3 10 I
sekolah dan di
Posyandu lansia
2. Pengadaan leaflet 3 2 2 2 9 II
atau poster
3. Melibatkan 2 2 2 2 8 III
lingkungan atau
masyarakat untuk
mendukung
program
kesehatan indera
Dari tabel di atas diketahui bahwa alternatif pemecahan masalah
urutan yang pertama adalah Skrening ke sekolah dan di Posyandu lansia.

UPTD Puskesmas Mojo 20


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

4. Matriks penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah dari


Kurangnya sarana dan prasarana dalam penanganan pasien dengan
gangguan pendengaran dan penglihatan.

Tabel 4.5. Alternatif Pemecahan Masalah Kurangnya sarana dan


prasarana dalam penanganan pasien dengan gangguan
pendengaran dan penglihatan
ALTERNATIF
NO. M Et Es R TOTAL PRIORITAS
PEMECAHAN
1. Pembentukan 3 3 3 3 12 II
kader kesehatan
indera
2. Mengajukan alat 4 3 3 3 13 I
kesehatan
khususnya untuk
pemeriksaan
indera ke kepala
Puskesmas
Dari tabel di atas diketahui bahwa alternatif pemecahan masalah
urutan yang pertama adalah Mengajukan alat kesehatan khususnya untuk
pemeriksaan indera kepada Kepala Puskesmas.

UPTD Puskesmas Mojo 21


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

BAB V
RENCANA KEGIATAN

Rencana pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan hasil capaian rumah tangga sehat adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya kesadran masyarakat tentang kesehatan indera baik yang gangguan atau sehat
Tabel 5.1. Perencanaan Pelaksanaan Kegiatan untuk Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan indera baik yang
gangguan atau sehat

Jadwal Sumber Indikator


No Kegiatan Tujuan Pemecahan Sasaran Target Pelaksanaan Tanggung Jawab Keberhasilan
Lokasi Anggaran
1. Skrening ke a. Mendeteksi dini a. Anak usia a. Anak usia a. Semua Bulan Koodinator : BOK 2017 a. Meningkatnya
sekolah dan di kesehatan sekolah/ sekolah sekolah di September Petugas Program Transport kesadaran dan
posyandu lansia khususnya mata remaja SD,SMP,dan wilayah Kesehatan indera petugas: perilaku masyarakat
dan telinga b. Usia SMU Puskesmas 1. SD < 15 km tentang pentingnya
b. Merujuk produktif b. Lansia Mojo Pelaksana : (8xRp. 75.000,- kesehatan indera
penderita c. Usia lanjut b. Posyandu Petugas Kesehatan x 2org) = Rp b. Meningkatnya
kelainan Lansia di indera dan tim 1.200.000 cakupan SPM
gangguan mata masing- Puskesmas
dan telinga ke masing desa 2. SD > 15 km
puskesmas ( 8 Desa ) (12xRp.
25.000,-x 2org)
= Rp. 600.000,-

3. SMP / Mts <


15 km ( 4 x Rp.
50.000,- x 2org)
=Rp. 400.000,-

UPTD Puskesmas Mojo 22


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

SMP > 15 km
( 1x Rp.
75.000,- x2
org )= Rp.
150.000,-

4. MA (1x Rp.
50.000 x 2org)=
Rp. 100.000,-
2.

2. Kurangnya sarana dan prasarana dalam penanganan pasien dengan gangguan pendengaran dan penglihatan
Tabel 5.2. Perencanaan Pelaksanaan Kegiatan untuk Kurangnya sarana dan prasarana dalam penanganan pasien dengan gangguan
pendengaran dan penglihatan
Jadwal Sumber Indikator Keberhasilan
No Kegiatan Tujuan Pemecahan Sasaran Target Lokasi Tanggung Jawab
Pelaksanaan Anggaran
1. Mengajukan alat a.Agar mudah dalam a.Kepala a. Mendapatkan Puskesmas Koodinator : JKN a. Penanganan pasien
kesehatan penanganan bila Puskesmas alat Mojo Kepala puskesmas 1. kartu mudah
khusunya untuk ada pasien dengan kesehatan dan pemegang snelen
pemeriksaan gangguan program serta 2. lampu
kesehatan kepada pendengaran dan Bendahara kepala
kepala puskesmas penglihatan, Pelaksana : Petugas 3. THT set
misal:perlu dirujuk indera 1.
1.

UPTD Puskesmas Mojo 23


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1. Kesimpulan
1. Dengan adanya POA maka puskesmas memiliki rencana program yang
baik, terpadu dan terarah..
2. Kegiatan yang diusahakan dalam rangka untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan di Puskesmas Mojo.
3. Apabila kegiatan program dan inovasinya telah dilaksanakan dengan baik
maka indikator SPM akansemakin mudah dicapai.
4. Dampak dari keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan adalah
meningkatnya derajat kesehatan masyarakat terutama masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Mojo

VI.2. Saran
VI.2.1. Bagi Puskesmas
a. Kegiatan program akan dilaksanakan sebiasa mungkin sesuai
dengan POA yang telah dibuat.
b. Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan monitoring dan
evaluasi kegiatan di tahun 2018 juga harus berdasarkan POA
yang ada.
VI.2.2. Bagi Dinas Kesehatan
a. Dinas Kesehatan senantiasa mengevaluasi dan memonitoring
jalannya kegiatan program dan inovasi yang telah dilaksanakan
Puskesmas.
b. Dinas Kesehatan hendaknya juga melengkapi sarana dan
prasarana kesehatan terutama yang berkaitan dengan kegiatan
sesuai dengan POA yang ada.

UPTD Puskesmas Mojo 24


Rencana Usulan Kerja (RUK)2017

BAB VII
PENUTUP

Demikian Plan Of Action tahun 2017 yang diusulkan oleh Puskesmas


Mojo berdasarkan hasil penggalian gagasan dan aspirasi hasil kegiatan
minilokakarya Puskesmas Mojo. Pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah
menjadi tekad yang dicanangkan dengan motto : “Menjadi Puskesmas RELIGI
yaitu Ramah, Efektif, Loyal, Indah, Gembira, Istiqomah “ sebagai bukti dukungan
pada pemerintah dalam mengembangkan program – program kesehatan baik
secara promotif, preventif , maupun kuratif dan rehabilitatif.
Sebagai bentuk konsekwensinya maka pelayanan secara menyeluruh
kepada semua program yang ada dengan menitikberatkan pada pelayanan tentang
isu strategis dengan prioritas masalah guna mendongkrak pencapaian program
secara optimal.
Selain itu dengan adanya isu strategis dan prioritas masalah diharapkan
dapat memperoleh proses pencapaian yang telah dilakukan , serta bisa melakukan
pembenahan terhadap program – program yang belum bisa berjalan dengan baik.
Namun demikian hal ini tergantung pada SDM yang ada serta didukung
dengan sarana dan prasarana yang ada sehingga dengan disusunnya POA ini ,
harapan kami bisa melaksanakan dan tercapai sesuai dengan harapan . Meskipun
demikian untuk program prioritas mungkin masih perlu POA Khusus.
Demikian semoga apa yang telah disusun oleh Team Puskesmas Mojo ini
bermanfaat bagi kita semua dan dapat atau mampu mengangkat derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Mojo

Kediri , Januari 2018


Kepala UPTD Puskesmas Mojo

dr. Rindang Farihah Idana


NIP: 198207282009012007

UPTD Puskesmas Mojo 25

Anda mungkin juga menyukai