Anda di halaman 1dari 9

DINAS KESEHATAN KOTA MOJOKERTO

UPT. PUSKESMAS WATES

JL. LAWU RAYA No. 1B TELP (0321) 330144

MOJOKERTO 61317

Kerangka Acuan
Upaya Kesehatan Mata

I. PENDAHULUAN
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional
yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat untuk hidup sehat sehingga terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Untuk menangani permasalahan kebutuhan dan gangguan penglihatan, WHO
membuat program vision 2020 yang merupakan suatu inisiatif global untuk
penanganan kebutuhan dan gangguan penglihatan diseluruh dunia.
Beberapa Masalah Kesehatan Mata yang mungkin terjadi diantaranya adalah
Kebutaan katarak akan terus meningkat, insiden ini diperkirakan 0,1 dari jumlah
penduduk. Dengan mencegah kebutaan karena degenerasi maka umur harapan
akan meningkat.

II. LATAR BELAKANG

UPT. Puskesmas Wates merupakan salah satu dari lima puskesmas yang
memiliki fasilitas pendukung untuk kesehatan mata yang cukup lengkap. Mulai
tahun 2012 secara aktif UPT. Puskesmas Wates rutin menyelenggarakn operasi
katarak satu tahun sekali.

Upaya pengemabangan kesehatan Mata di UPT. Puskesmas Wates secara


berkala melakukan beberapa kegiatan penting dalam rangka mengurangi angka
kebutaan di wilayah Wates. Tahun 2014 angka penemuan kasus buta katarak
pada usia diatas 45 tahun sebanyak 3,16% dan itu jauh dari target yang
ditetapkan yakni sebanyak 30%. Seiring dengan adanya upaya penyelenggaraan
pelayanan kesehatan mata, pada tahun 2015 angka penemuan kasus buta
katarak pada usia diatas 45 tahu meningkat sebanyak 30%.

Berdasarkan keadaan tersebut penting bagi UPT. Puskesmas Wates untuk


menindaklanjuti dengan menyelenggarakan Upaya Pengembangan Kesehatan
Mata.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum :
Meningkatkan derajat kesehatan indera penglihatan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas.

b. Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat untuk memelihara
kesehatan dalam menanggulangi gangguan penglihatan dan kebutaan.
2. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan indera penglihatan pada
masyarakat.
3. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan indera penglihatan masyarakat.
4. Meningkatkan temuan kasus gangguan penglihatan secara dini.

IV. TATA NILAI


1. Ramah
Dalam mengupayakan terselenggaranya pelayanan kesehatan mata, sikap ramah
sangat dibutuhkan agar apa yang kita upayakan mampu diterima masyrakat dan
diaplikasikan.

2. Profesional
Dalam rangka mewujudkan kecamatan yang bebas dari kebutaan, penanganan
kesehatan mata perlu diselenggarakan secara professional, sehingga semua factor
resiko dapat diidentifikasi dengan prosedur yang benar.

3. Team Work
Kerja tim sangat mendukung terselenggaranya proses pelayanan kesehatan mata
yang professional. Diharapkan dengan kuatnya koordinasi akan menghasilkan
kualitas output yang baik.

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Penjaringan Kasus Mata


Penjaringan kasus mata dilakukan di masyarakat dan sekolah oleh kader,
dokter kecil, guru UKS dan petugas kesehatan yang sudah terlatih.
Kegiatannya meliputi penentuan sasaran, sosialisasi, koordinasi dan
melakukan identifikasi gangguan mata dengan snellen chart untuk sekolah.
Sedangkan di untuk di Posyandu Lansia, tenaga kesehatan mengidentifikasi
gangguan mata dengan menggunakan senter.Hasil idnetifkasi ditindaklanjuti
untuk dipertimbangan dilakukan operasi katarak. Untuk anak sekolah, hasil
kegiatan ditindak lanjuti dengan pemberian bantuan kacamata.

2. Penyuluhan Kesehatan Mata Anak Sekolah


Merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat lingkungan sekolah akan pentingnya menjaga
kesehatan mata. Kegiatan meliputi penentuan sasaran, konseling dan
edukasi tentang kesehatan mata.

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Penjaringan Kesehatan Mata
a. Melakukan penentuan sasaran
b. Mengkordinasi lintas sector dan program
c. Menentukan jadwal
d. Melakukan sosialisasi
e. Monitoring dan Evaluasi
2. Penyuluhan Kesehatan Mata Anak Sekolah
a. Menentukan jadwal dan waktu
b. KoordinasI lintas program dan lintas sektor
c. Koordinasi tempat dan waktu
d. Pelaksanaan kegiatan
e. Pelaporan

VII. SASARAN
1. Anak usia sekolah / remaja
2. Usia produktif
3. Pekerja industri
4. Usia lanjut

VIII. PERAN LINTAS SEKTOR DAN LINTAS PROGRAM

a. Lintas Sektor

1. Camat

Memberikan kebijkan untuk dilakukan kordinasi dan himbauan tentang


suatu program kesehatan.

2. Lurah

a) Memberikan himbauan kepada warga akan suatu program


kesehatan.

b) Melakukan kordinasi dengan jajaranya untuk turut mendukung program


kesehatan.

c) Berperan aktif dalam terselesainya masalah kesehatan dalam wilayah


dengan melakukan himbauan dan teguran.

3. Kepala RW

a) Melakukan kebijakan tingkat warga

b) Memfasilitasi kader untuk melaksanakan tugasnya

4. Kader

Sebagai motivator dalam mensosialisasikan kegiatan kesehatan mata.

5. Pokja Kelurahan Sehat


a) Sebagai mediator antara masyarakat dan puskesmas.

b) Sebaai mediator untuk umpan balik serta harapan/masukan

6. Kepala Sekolah

a) Memberikan himbauan kepada warga sekolah akan suatu program


kesehatan mata.

b) Melakukan kordinasi dengan jajaranya untuk turut mendukung program


kesehatan.

c) Berperan aktif dalam terselesainya masalah kesehatan dalam wilayah


dengan melakukan himbauan dan teguran.

7. Guru

a) Sebagai motivator dalam mensosialisasikan program kesehatan mata.

b) Pemberi informasi terkait pelacakan gangguan mata.

8. Babinsa

Membantu dalam kordinasi yang sifatnya himbauan pada warga sekitar.

b. Lintas Program

1. Dokter

Melakukan diagnose sekaligus sebagai Kordinator dalam upaya


pengembangan kesehatan mata.

2. Perawat

Perawat sebagai penanggung jawab asuhan keperawatan dalam


kesehatan mata.

3. Promkes

Melakukan sosialisasi terkait program mata.

4. Unit Farmasi

Menyediakan obat-obatan yang mendukung program kesehatan mata.


5. Laboratorium

Melakukan pemeriksaan laboratorium yang menunjang program kesehatan mata.

IX. JADWAL KEGIATAN

No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agts Okt Nov Des

1 PERENCANAAN V
KEGIATAN

2 IDENTIFIKASI V V V V V V V V V V V
KEBUTUHAN
HARAPAN
SASARAN

4 MONITORING V V

5 MONITORING V V
MUTU

6 EVALUASI V V
KINERJA

7 PENYULUHAN V V
KESEHATAN
MATA

8 PENJARINGAN V
KASUS MATA
ANAK SEKOLAH
X. ANALISA RESIKO

NO KEGIATAN IDENTIFIKASI ANALISA PENYEBAB


RESIKO

1 Penyuluhan Sampah Banyak Kurangnya tempat


Kesehatan Mata sampah yang sampah
dihasilkan

NO KEGIATAN IDENTIFIKASI ANALISA PENYEBAB


RESIKO

2 Penjaringan Kasus Benturan Fisik Karena Prosedur


Mata menunggu pemeriksaan yang
giliran untuk lama.
diperiksa

Terjadi Siswa yang Penularan bakteri


penularan diperiksa atau virus.
penyakit mata menderita
infeksi mata

XI. MONITORING , EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN


PELAPORAN

Monitorig kegiatan ini dilakukan setiap H+1 dari bulan kegiatan. Evaluasi
kinerja dilakukan selama 2 kali dalam setahun oleh Kepala UPT. Puskesmas
Wates bersama penanggung jawab upaya kesehatan mata.
XII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dan pelaporan dilakukan minimal satu hari setelah kegiatan dan
dievaluasi pada bulan berikutnya melalui minlok puskesmas.

Mojokerto, 2 Januari 2016


Mengeta
hui,

Kepala Puskesmas Wates Penanggung Jawab


Upaya Kesehatan Mata

Drg. Citra Mayangsari dr. Soepini


NIP. 19820101 200604 2 046 NIP. 19690203 200701 2 019

Anda mungkin juga menyukai