Anda di halaman 1dari 11

DINAS KESEHATAN KOTA MOJOKERTO

UPT. PUSKESMAS WATES


JL. LAWU RAYA No. 1B TELP (0321) 330144
MOJOKERTO 61317

KERANGKA ACUAN
UPAYA PENGOBATAN TRADISIONAL (BATRA)

I. PENDAHULUAN
Di era keterbukaan ini banyak bermunculan praktek pengobatan tradisional
sebagai penyelenggara pengobatan alternatif kepada masyarakat termasuk di Kota
Mojokerto.Mengingat peran pengobatan tradisional sangatlah berperan dalam
masyarakat maka Dinas Kesehatan Kota Mojokerto telah menetapkan kebijaksanaan
dalam upaya pelayanan kesehatan yaitu Primary Health Care (PHC) sebagai suatu
strategi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan melibatkan peran
serta masyarakat (UKBM) melalui BATRA.
Pengobatan Tradisional adalah salah satu upaya pengobatan dan atau
perawatan cara lain di luar ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan mencakup
cara( metode) obat dan pengobatannya yang mengacu kepada
pengetahuan,pengalaman dan keterampilan yang diperoleh secara turun temurun
melalui pendidikan /pelatihan dan digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman.
Upaya kesehatan tradisonal adalah cara menanggulangi masalah(gangguan)
kesehatan individu,keluarga dan masyarakat dengan perawatan dan pengobatan
tradisional yang diselenggarakan secara komprehensif mencakup upaya
promotif( peningkatan kesehatan), upaya preventif( pencegahan),upaya
kuratif( pengobatan penyakit), dan upaya rehabilitatif( pemulihan).

1
Obat Tradisonal adalan bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sari (galenik) atau campuran dari
bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman ( UU No 23/1992).

Ada 2 macam pengobatan tradisional ditinjau dari cara pengobatanya:


1. Pengobatan dengan keterampilan
2. Pengobatan dengan ramuan

I. LATAR BELAKANG

Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Pengobatan Tradisional


(BATRA) dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat maka Dinas Kesehatan
Kota Mojokerto mengadakan Program BATRA. Kegiatan ini sebagai implementasi dari
Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1076/Menkes/SK/VII/2003 tentang penyelenggaran Pengobatan Tradisonal ( BATRA )
dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1109/Menkes/Per/IX/2007
tentang Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer Alternatif di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
Program batra di Puskesmas telah terbentuk dalam satu kelompok paguyuban
dengan nama batra “ SUGIH WARAS” dengan jadwal pembinaan 3 bulan sekali. Saat
ini ada 32 jumlah pengobat tradisional berdasakan data tahun 2015 dengan berbagai
macam jenis produk dan pengobatannya.

II. TUJUAN

A. Tujuan Umum
Meningkatnya pendayagunaan pengobatan tradisonal baik secara tersendiri
ataupun terpadu pada sistem pelayanan kesehatan paripurna dalam rangka mencapai
derajat kesehatan yang optimal.

B. Tujuan Khusus

2
1. Meningkatnya mutu pelayanan pengobatan tradisonal sehingga masyarakat
terhindar dari dampak negatif.
2. Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan
dengan upaya pengobatan tradisional
3. Terbinanya berbagai tenaga pengobatan tradisional dalam pelayanan
kesehatan
4. Terintegrasinya upaya pelayanan pengobatan tradisional dalam program
pelayanan kesehatan paripurna mulai dari tingkat rumah tangga, puskesmas
sampai dengan rujukan.

III. TATA NILAI PROGRAM BATRA


Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan yang berorientasi
pada harapan masyarakat penting dalam upaya program batra menentukan arah
atau etos pelayanan. Mendukung tujan pembangunan tersebut tentunya semua
pihak sepakat bahwa kemandirian masyarakat menjadi kunci suksesnya arah kinerja
program batra. Dengan demikian tata nilai upaya program batra diantaranya
adalah:
1. Inovative
Perputaran kemajan komunikasi jaman menjadi cambuk dan tantangan
terciptanya edukasi yang baik dengan masyarakat. Lintas komunikasi di era gadget
menjadi gerbang inovatif untuk menyampaikan program batra selain itu program
batra perlu dikemas dengan kegiatan yang sederhana namun mudah dijangkau oleh
masyarakt. Maka upaya perbaikan program batra berusaha melakukan
pengembangan terhadap kegiatan program batra.

2. Team Work
Selalu bekerjasama di setiap pelaksanaan program – program batra dengan
masyarakat yang menjadi anggota di dalam paguyuban dan anggota masyarakat
lainnya.

3. Komunikatif

3
Dalam melaksanakan program batra diperlukan ide dan masukan terhadap
program2 batra di setiap perkumpulan program batra guna untuk menunjang
kelancaran dan kesuksesan program batra.
4. Ramah
Dalam pelaksanaan program batra diperlukan ramah dalam hal ini dikarenakan
berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dengan
mengedepankan senyum,salam,sapa.
IV. KEGIATAN POKOK
1. Melakukan Pembinaan batra
2. Pembuatan Taman Toga
3. Bazar batra

V. RINCIAN KEGIATAN PROGRAM BATRA


1. Melakukan pembinaan batra
a. Penentuan tanggal dan tempat pembinaan
b. Sosialisasi pembinaan
c. Pembuatan dan pengiriman undangan
d. Pelaksanaan kegiatan
e. Dokumentasi serta monitoring dan evaluasi kegiatan
2. Pembuatan Taman Toga
a. Kesepakatan tentang pembuatan taman toga
b. Melakukan sosialisasi di linsek dan linprog
c. Penentuan jadwal kerja bakti
d. Pengajuan proposal pupuk dan bibit ke linsek
e. Pelaksanaan kerja bakti
f. Melakukan evaluasi kegiatan
3. Bazar Batra
a. Melakukan koordinasi bazaar batra
b. Melakukan sosialisasi bazaar batra
c. Melakukan pembagian tugas
d. Pelaksanaan kegiatan

4
e. Evaluasi kegiatan

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Melakukan Pembinaan Batra
a. Pemegang program bersama paguyuban batra menentukan tanggal dari
tempat pembinaan
b. Pemegang program melakukan sosialisasi tentang pembinaan batra di lintas
program
c. Pembuatan dan pengiriman undangan kepada semua anggota paguyuban
d. Pembinaan diakukan pada saat yang telah ditentukan
e. Pemegang program menyiapkan dokumen serta melakukan monitoring dan
evaluasi kegiatan
2. Pembuatan Taman Toga
a. Pemegang program bersama paguyuban membuat kesepakatan tentang
pembuatan taman toga
b. Pemegang program bersama paguyuban melakukan sosialisasi di linsek dan
linprog
c. Pemegang program bersama paguyuban menentukan jadwal kerja bakti
d. Pemegang program bersama paguyuban membuat proposal pengajuan bibit
dan pupuk ke linsek
e. Pemegang program bersama anggota paguyuban melaksanakan kerja bakti
pembuatan taman toga
f. Pemegang program melakukan monitoring evaluasi
3. Bazar batra
a. Pemegang program bersama paguyuban melakukan koordinasi Kepala
Puskesmas dan dengan Dinas Kesehatan melalui Kasi Farmakmin dan
perbekalan Dinas Kesehatan
b. Pemegang program bersama paguyuban melakukan sosialisasi linsek dan
linprog
5
c. Pemegang program bersama paguyuban melakukan pembagian tugas
pelaksanaan bazaar batra
d. Bazar batra dilaksanakan pada waktu yang sudah ditentukan
e. Pemegang program dan paguyuban melakukan evaluasi kegiatan

VII. SASARAN PROGRAM BATRA


1. Petugas Kesehatan
2. Anggota paguyuban batra
3. Masyarakat

VIII. PERAN LINSEK DAN LINPROG


a. Lintas Sektor

Dalam penyelenggaraan program batra lintas sektor merupakan kepanjangan


tangan dari petugas batra, melalui lintas sektor maka keberlangsungan program batrat
dapat tercapai, komunikasi lintas sector dibangun diantaranya untuk kordinasi waktu,
tempat dan metode pelaksanaan program dan menentukan umpan balik serta feed
back sebagai perbaikan kedepan. berikut peran lintas sector :

1. Kepala Kelurahan (Lurah)

a) Memberikan himbauan kepada warga akan suatu program kesehatan.

b) Melakukan kordinasi dengan jajaranya untuk turut mendukung program


kesehatan.

c) Berperan aktif dalam terselesainya masalah kesehatan dalam wilayah


dengan melakukan himbauan dan teguran.

2. Kepala RW

a) Melakukan kebijakan tingkat warga

b) Memfasilitasi kader untuk melaksanakan tugasnya

3. Kader
6
a) Sebagai motivator dalam mensosialisasikan program batra

b) Pemberi informasi terkait program batra

c) Sebagai penggerak masyarakat untuk mensosialisasi tanaman toga

4. Paguyuban batra

a) Selama pelaksanan atau mitra dalam upaya pelaksanaan program


batra

b. Lintas Program

Penyelenggaraan program yang paripurna dibutuhkan komprehensif dengan


pelaksanaan program yang lainya dimana memiliki orientasi dan visi yang sama.
Kontinuitas program batra secara tidak langsung mampu didukung dengan
keterpadan program lainnya, untuk itu penting untuk menciptakan komunikasi lintas
program demi tercapainya tujuan, untuk itu secara langsung linters program dapat
berperan sebagai pelaksana dan promoter program batra secara tidak langsung
keberadaan lintas program mampu memberikan ruang, media sekaligus fasilitator
demi mendukung kegiatan – kegiatan program2 batra pada umumnya. Komunikasi
lintas program dibutuhkan untuk mengkoordinasi beberapa indentifikasi masalah
dan umpan balik serta, akses serta ecaluasi kegiatan berupa pengorganisasianya
yang meluputi pembentukan jadwal, penentuan metode serta penetapan sasaran
kegiatan.

1. PROMKES

Dokter sebagai penanggung jawab dalam upaya pelaksanaan program batra


mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :

a. Membantu program batra dalam memberikan penyuluhan

b. Memberikan umpan balik dalam penyelenggaraan program batra

2. KESLING

7
Kesling sebagai pendamping dalam upaya pelaksanaan program batra
mempunyai tugas pokok :

A. Memeriksa keamanan bahan pangan pada pengobatan tradisional dalam acara


bazaar batra

B. Membantu program batra dalam memberikan penyuluhan

C. Memberikan umpan balik dalam penyelenggaraan program batra

IX. JADWAL KEGIATAN

A. Pembinaan Batra

NO KEGIATAN BULAN
    JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGST SEPT OKT NOV DES
                           
Pembinaan
1 Batra V     V     V     V    
                           
                           
                           
                           
B. Pembuatan Taman TOGA

NO KEGIATAN MINGGU I MINGGU II


    SEN SEL RAB KAM JUM SAB SEN SEL RAB KAM JUM SAB
                           
1 Pembuatan           V           V
  Taman                        
  TOGA                        
                           
                           
    MINGGU III MINGGU IV
    SEN SEL RAB KAM JUM SAB SEN SEL RAB KAM JUM SAB
                           
              V           V
                           
                           
                           
8
                           
NB: Dimulai bulan Januari 1x seminggu sampai selesai

C. Bazar Batra

NO KEGIATAN BULAN
    JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES
                           
Bazar
1 batra                     V  
                           
X. ANALISA RESIKO PROGRAM
NO KEGIATAN IDENTIFIKASI RESIKO ANALISA PENYEBAB
1 Pembinaan batra tidak tersampainya banyak kendala * undangan tidak
    program batra dalam pelaksanaan sampai ke tujuan
    kepada masyarakat program pembinaan *Ketidakhadiran
      batra undangan karena
        satu alasan
        *Ketidaktepatan
        waktu
        pelaksanaan
         
Pembuatan
2 taman lahan yang digunakan banyak kendala *Sedikitnya
  toga untuk pembuatan dalam pelaksanaan partisipasi dalam
    taman toga terbatas program pembuatan acara kerja bakti
      taman toga *Kurang luasnya
lahan yang
        dipakai
         
3 Bazar batra Sedikitnya dukungan banyak kendala * Terkendalanya
    dari masyarakat dalam pelaksanaan dana untuk bazar
    dalam pelaksanaan program bazar batra
    program bazar batra batra *Kurang
        antusiasmenya
        masyarakat
        terhadap
        bazar batra
         

9
XI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Evaluasi dilakukan pada setiap selesai pelaksanaan kegiatan batra.

XII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Untuk pencatatan dan pelaporan dilakukan di buku pencatatan dan pelaporan


pada program batra.

Mojokerto, 2 Januari 2016


Mengetahui
,

Kepala UPT. Puskesmas Wates Penanggung Jawab


Program Batra

drg. Citra Mayangsari Irra Repelita


NIP. 19820101 200604 2 046 NIP. 19700110 199103 2 006

10
11

Anda mungkin juga menyukai