A. LATAR BELAKANG
Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer adalah penerapan kesehatan
tradisional yang memanfaatkan ilmu biomedis dan biokultural dalam penjelasannya serta
manfaat dan keamanannya terbukti secara ilmiah. Pengobatan tradisional merupakan
salah satu upaya pengobatan dan/atau perawatan cara lain di luar ilmu kedokteran
dan/atau ilmu keperawatan, yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatan. Pengobatan tradisional sudah dimanfaatkan secara turun
– temurun di Indonesia. Hal ini dibuktikan dimana 59,12% penduduk Indonesia
menggunakan ramuan tradisional (jamu) untuk memelihara kesehatannya dan 95,6%
diantaranya mengakui ramuan tradisional sangat bermanfaat bagi kesehatan (Riskesdas,
2010), serta 30,4% rumah tangga memanfaatkan Yankestrad (Riskesdas, 2013).
Berdasarkan hasil Survey Mawas Diri pada tahun 2016, persentase warga Loktuan
dan Guntung yang memiliki TOGA masih cukup rendah. Dari 334 Responden yang
berada di Kelurahan Loktuan, sebagian besar responden belum memiliki Tanaman Obat
Keluarga (TOGA), hanya sebanyak 14,37% yang memiliki minimal 3 jenis Tanaman Obat
Keluarga (TOGA) dan sisanya sebanyak 9,28% memiliki Tanaman Obat Keluarga
(TOGA) namun jumlahnya kurang dari 3 jenis tanaman. Adapun untuk data di Kelurahan
Guntung, sebagian responden yaitu sebanyak 41,11% telah memiliki minimal 3 jenis
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan sebanyak 9,28% yang memiliki Tanaman Obat
Keluarga (TOGA) namun jumlahnya kurang dari 3 jenis tanaman dan sisanya sebanyak
44,44% masih belum memiliki Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
Sedangkan untuk pemanfaatan TOGA, dari 334 Responden yang berada di
Kelurahan Loktuan, sebagian besar responden belum memanfaatkan Tanaman Obat
Keluarga (TOGA) yaitu sebanyak 77,84%, hanya sebanyak 14,07% yang memanfaatkan
minimal 3 jenis Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan sisanya sebanyak 8,08%
memanfaatkan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) namun jumlahnya kurang dari 3 jenis
tanaman. Adapun untuk data di Kelurahan Guntung, sebagian responden belum
memanfaatkan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yaitu sebanyak 46,67%, sebanyak
41,11% telah memanfaatkan minimal 3 jenis Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan
sebanyak 12,22% yang memanfaatkan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) namun
jumlahnya kurang dari 3 jenis tanaman
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
Terwujudnya kemandirian masyarakat dalam peningkatan hidup sehat melalui
kesehatan tradisional dan komplementer
2. Tujuan Khusus:
- Sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pembinaan asuhan mandiri dalam
pemanfaatan TOGA
- Sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pembinaan asuhan mandiri dalam
pijat Accupressure
- Sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pembinaan Penyehat Tradisional
E. SASARAN
Pembinaan
Yankestrad Asuhan
Mengetahui,