Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM KESEHATAN TRADISIONAL PUSKESMAS TAMBUN TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan tradisional telah diakui keberadaannya sejak dahulu kala dan
dimanfaatkan oleh masyarakat dalam upaya preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitative. Sampai saat ini pelayanan kesehatan tradisional terus berkembang sesuai
dengan kemajuan teknologi disertai dengan peningkatan pemanfaatannya oleh
masyarakat sebagai imbas dari semangat untuk kembali menggunakan hal-hal yang
bersifat alamiah atau dikenal dengan istilah back to nature.
Dalam dunia internasional, perkembangan pelayanan kesehatan tradisional juga telah
mendapat perhatian dari berbagai Negara. Dari hasil kesepakatan WHO Congress on
Traditional Medicine di Bejing pada bulan November 2008 disebutkan bahwa pelayanan
kesehatan tradisional yang aman dan bermanfaat dapat diintegrasikan kedalam sistim
pelayanan kesehatan. Dari pertemuan WHO pada tahun 2009 disebutkan dalam salah satu
resolusinya bahwa WHO mendorong Negara-negara anggotanya agar mengembangkan
pelayanan kesehatan tradisional di negaranya sesuai kondisi setempat. Komitmen
ASEAN dalam Declaration of the 7 th Sean Health Ministers 22 April 2014 di Penang
Malaysia, menghendaki integrasi pelayanan kesehatan tradisional kedalam sistim
pelayanan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan dasar.
Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan mempunyai tugas untuk
melaksanankan program pembinaan terhadap pelayanan kesehatan tradisional. Hal ini
bertujuan agar pelayanan kesehatan tradisional dapat diselenggarakan dengan penuh
tanggungjawab terhadap manfaat, keamanan dan juga mutu pelayanannya sehingga
masyarakat terlindungi dalam memilih jenis pelayanan kesehatan tradisional yang sesuai
kebutuhannya.
Masyarakat perlu juga diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk
menggunakan dan mengembangkan pelayanan kesehatan tradisional dan pemerintah
mempunyai kewajiban untuk melakukan penapisan, pengawasan dan pembinaan yang
baik sehingga masyarakat terhindar dari hal-hal yang merugikan akibat informasi yang
menyesatkan atau pelayanan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Begitu juga dengan Taman Obat Keluarga (TOGA), bila dilihat lebih jauh
manfaat TOGA dalam mendukung masyarakat yang sehat secara mandiri, akan
berdampak pada upaya untuk mewujudkan pencapaian tujuan MDG’s dibidang
kesehatan, yaitu menanggulangi kemiskinan kelaparan, menurunkan angka kematian
anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya.
Dinas Kesehatan Kab.Bekasi sangat mendukung program kesehatan tradisional
yang digagas Kementrian Kesehatan Indonesia, dengan melakukan pembinaan Penyehat
tradisional yang dilakukan oleh puskesmas berupa inventarisir, identifikasi, pencatatan
dan pelaporan kunjungan klien serta fasilitasi rekomendasi registrasi kesehatan
tradisional di wilayah kerja puskesmas, cakupan penyehat tradisional yang berizin, dan
cakupan pembinaan TOGA.
II. LATAR BELAKANG
Tambun selatan merupakan salah satu daerah yang masih banyak ditumbuhi
tumbuhan obat dan masih banyak lahan perkarangan dan tanah kosong, sehingga
memungkinkan untuk menghasilkan jenis-jenis tumbuhan obat yang dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat .Tetapi masih banyak warga yang belum mengetahui khasiat dan cara
pengelolaan dari tanaman obat tersebut sehingga masyarakat enggan untuk
memanfaatkan tanaman obat tersebut, dan juga banyak nya bermunculan pengobatan
alternative seperti berbagai macam keterampilan pijat, akupresure, urut bayi, bekam, spa,
dan terapi herbal di wilayah kerja puskesmas Tambun, maka dibutuhkan pengawasan dan
pembinaan agar masyarakat terhindar dari hal-hal yang merugikan.
Dari hasil Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) Puskesmas Tambun yang
dilaksanakan setiap tahun, cakupan pembinaan upaya kesehatan tradisional mencapai
87%, cakupan penyehat tradisional terdaftar/berizin hanya mencapai 18%, dan cakupan
pembinaan TOGA hanya 24%, karena itu harus dilakukan perbaikan agar mencapai target
sasaran.
KESTRAD akan dibiayai oleh dana Bantuan Operasional Kegiatan (BOK)
Puskesmas Tambun.

III. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS


A. TUJUAN UMUM
Meningkatkan derajat kesehatan Masyarakat dengan penggunaan obat tradisional dan
asuhan mandiri.

B. TUJUAN KHUSUS
a. Membangun sistim pelayanan kesehatan tradisional yang bersinergi dengan
penggunaan kesehatan konvensional.
b. Membangun kesadaran masyarakat dalam menciptakan dan memanfaatkan
Taman Obat Keluarga (TOGA) dan akupresure.
c. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dalam penggunaan pelayanan
kesehatan tradisional.
d. Memberikan kepastian hukum bagi pengguna dan pemberi layanan kesehatan
tradisional.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO. KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN


1. Pembinaan Pembinaan penyehat tradisional (inventarisir,
identifikasi, fasilitasi rekomendasi registrasi kestrad)
Pembinaan kelompok TOGA
2. Penyuluhan Penyuluhan pada masyarakat, kel TOGA dan
pengobat tradisional
3. Sosialisasi Sosialisasi ke masyarakat, Kel. TOGA mengenai
obat-obat tradisional dan akupresure serta
manfaatnya

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN

NO. KEGIATAN PELAKSANAAN LINTAS LINTAS KET(SUMBER


POKOK PROGRAM PROGRAM SEKTOR PEMBIAYAAN)
TERKAIT TERKAIT
1. Pembinaan  Kegiatan PIS-PK Desa BOK
pendataan dan Posyandu (kader
pembinaan, Promkes dan pokja
rekomendasi 3
registrasi pengobat
tradisional
(BATRA) dalam
rangka
meningkatkan
derajat kesehatan
BATRA melalui
kegiatan
pemantauan dan
pendataan (metode
yang digunakan
dan kunjungan
pasiennya)
 Kegiatan
pendataan dan
pembinaan
kelompok TOGA
ke
kegiatan ini
dilaksanankan
secara langsung ke
lapangan dan
pertemua di
Puskesmas
2. Penyuluhan Penyuluhan pada Promkes Desa BOK
Kel.TOGA dan Posyandu (kader
pengobat Gizi dan pokja
tradisional 3
mengenai
pengobatan obat
tradisional secara
langsung
3. Sosialisasi Sosialisasi pada Promkes Desa BOK
masyarakat Posyandu (kader
mengenai obat-obat Gizi dan pokja
tradisional, dan 3
manfaatnya melalui
pelaksanaan
penanaman taman
obat keluarga dan
manfaat akupresure
untuk kesehatan
secara langsung
atau melalui media
masa dan media
sosial

VI. SASARAN
Sasaran pelayanan kesehatan tradisional komplementer :
a. Pengobat tradisional (BATRA) yang ada di wilayah kerja puskesmas
b. Masyarakat
c. Pokja 3
d. Kader
e. Program Kestrad, Promkes, Gizi, PIS-PK

VII. JADWAL KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
N
JENIS JENIS KEGIATAN
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2 Pertemuan kader √ √ √

3 Pembinaan Kelompok TOGA √ √ √ √ √ √ √

4 Pembinaan penyehat tradisional √ √


Sosialisasi KESTRAD
a. Penyuluhan melalui
media TV PKM
6 b. Penyuluhan melalui √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sosmed
c. Pencetakan
liflet/brosure
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA
Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap selesai melakukan
kegiatan, laporan diberikan kepada penanggung jawab UKM dan kepala puskesmas,
apabila ada ketidak sesuaian dalam pelaksanaan kegiatan maka kepala puskesmas
bersama penanggung jawab UKM da pemegang program KESTRAD harus mencari
penyebab masalah dan solusinya.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan ke dinas kesehatan Kab.Bekasi dilakukan
setiap tiga bulan sesuai dengan jadwal pelaporan,

Anda mungkin juga menyukai