DISUSUN OLEH :
YUNI TANSRI
NIP 19800605 200212 2 006
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas anugerah-Nya tugas
asuhan keperawatan yang berjudul “Pembinaan pengobatan Tradisional (BIOTRAS) di
wilayah Puskesmas Karang Bahagia kecamatan Karang Bahagia Kabupaten Bekasi ” ini
dapat selesai.
Adapun tujuan penyusunan asuhan keperawatan ini adalah untuk memenuhi tugas
dan syarat untuk dapat mengikuti kenaikan pangkat/gol IV /a.
Namun kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan pendahuluan ini masih
terdapat banyak kekurangan, karena itu kami sangat mengharapkan berbagai kritik dan
saran yang membangun sebagai evaluasi demi penyempurnaan asuhan keperawatan ini
selanjutnya.
Semoga laporan Asuhan Keperawatan ini dapat bermanfaat. Terimakasih.
Wassalamu’alaikumWr. Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan tradisional telah diakui keberadaannya sejak dahulu
kala dan dimanfaatkan oleh masyarakat dalam upaya preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif. Sampai saat ini pelayanan kesehatan tradisional terus berkembang sesuai
dengan kemajuan teknologi disertai dengan peningkatan pemanfaatannya oleh
masyarakat sebagai imbas dari semangat untuk kembali menggunakan hal-hal yang
bersifat alamiah atau dikenal dengan istilah ’back to nature’.
Dalam dunia internasional, perkembangan pelayanan kesehatan tradisional
juga telah mendapat perhatian dari berbagai negara. Dari hasil kesepakatan pertemuan
WHO Congress on Traditional Medicine di Beijing pada bulan November 2008
disebutkan bahwa pelayanan kesehatan tradisional yang aman dan bermanfaat dapat
diintegrasikan ke dalam sistem pelayanan kesehatan. Dari pertemuan WHA pada
tahun 2009 disebutkan dalam salah satu resolusinya bahwa WHO mendorong negara-
negara anggotanya agar mengembangkan Pelayanan Kesehatan Tradisional di
negaranya sesuai kondisi setempat.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mempunyai tugas untuk
melaksanakan program pembinaan terhadap pelayanan kesehatan tradisional. Hal ini
bertujuan agar pelayanan kesehatan tradisional dapat diselenggarakan dengan penuh
tanggungjawab terhadap manfaat, keamanan dan juga mutu pelayanannya sehingga
masyarakat terlindungi dalam memilih jenis pelayanan kesehatan tradisional yang
sesuai dengan kebutuhannya. Masyarakat juga perlu diberikan kesempatan yang
seluas-luasnya untuk menggunakan dan mengembangkan pelayanan kesehatan
tradisional dan pemerintah mempunyai kewajiban untuk melakukan penapisan,
pengawasan, dan pembinaan yang baik sehingga masyarakat terhindar dari hal-hal
yang merugikan akibat informasi yang menyesatkan atau pelayanan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mampu melakukan pembinaan pengobatan tradisional diwilayah Puskesmas
KarangBahagia
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pendataan kesehatan tradisional di wilayah Puskesmas
KarangBahagia.
b. Mampu memberikan edukasi, informasi dan sosialisasi kesehatan tradisional
di wilayah Puskesmas KarangBahagia.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
pelayanan kesehatan yang secara tidak langsung memiliki peranan dalam menunjang
kesehatan tradisional ramuan dan ketrampilan dalam tumbuh kembang balita, kesehatan
ibu hamil dan nifas, maupun pemanfaatan pijat untuk kesegaran tubuh.
mengatasi gangguan kesehatan secara mandiri (self-care), baik untuk pribadi maupun
untuk keluarga melalui pemanfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA). Hal ini sangat
pelayanan kesehatan.
Kesehatan Tradisional dilakukan melalui 3 (tiga) pilar. Pilar pertama adalah Regulasi,
dalam Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 yang telah disebutkan diatas, SKN tahun
2009 yang menyebutkan bahwa Pengobatan Tradisional merupakan bagian sub sistem
terhadap tenaga pengobat tradisional baik yang asli Indonesia maupun yang berasal dari
luar negeri. Pilar ketiga adalah Pendayagunaan Sentra Pengembangan dan Penerapan
klinik, baik terhadap cara maupun terhadap manfaat dan keamanannya. Pada saat ini sudah
ada 11 Sentra P3T tersebar di 11 Provinsi yaitu Sumatera Utara, Jawa Barat, DKI, Jawa
Tengah, Jawa Timur, DIY, Bali, NTB, Maluku, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara serta
terhadap pelayanan kesehatan tradisional dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat
Provinsi & Kementerian Kesehatan bersama lintas sektor terkait dan mengikut sertakan
asosiasi pengobat tradisional. Sementara ini Kementerian Kesehatan telah bermitra atau
tradisional, pengobat tradisional dan cara pengobatan tradisional. Oleh karena itu yang
dimaksud pengobatan tradisional adalah pengobatan yang dilakukan secara turun temurun,
4
baik yang menggunakan herbal (jamu), alat (tusuk jarum, juru sunat) maupun keterampilan
(pijat).
Pada tingkat rumah tangga pelayanan kesehatan oleh individu dan keluarga
memegang peran utama. Pengetahuan tentang obat tradisional dan pemanfaatan tanaman
peracik obat tradisional/jamu mempunyai peranan yang cukup penting dalam pemerataan
tradisional.
4. Pengobatan tradisional sebagai upaya kesehatan nonformal tidak memerlukan izin, namun
5
5. Pengobatan tradisional yang berlandaskan pada cara-cara organobiollogik, setelah diteliti,
diuji dan diseleksi dapat diusahakan untuk menjadi bagian program pelayanan kesehatan
primer. Contoh dukun bayi, tukang gigi, dukun patah tulang. Sedangkan cara-cara
psikologik dan supernatural perlu diteliti lebih lanjut, sebelum dapat dimanfaatkan dalam
program.
6. Pengobatan tradisional tertentu yang mempunyai keahlian khusus dan menjadi tokoh
Puskesmas, peran serta masyarakat dan rujukan kesehatan. Peran serta masyarakat pada
dalam mengatasi gangguan kesehatan secara mandiri (self-care), baik untuk pribadi
maupun untuk keluarga melalui pemanfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA). Hal ini
Bila dilihat lebih jauh manfaat TOGA dalam mendukung masyarakat yang sehat
secara mandiri, akan berdampak pada upaya untuk mewujudkan pencapaian tujuan MDG’s
Malaria, dan Penyakit Menular Lainnya. Upaya dukungan dari Pelayanan Kesehatan
6
Tradisional dalam mencapai tujuan MDG’s antara lain perawatan ibu setelah bersalin
dengan memanfaatkan daun Katuk dan Lobak sebagi sayur dan biji jagung tua yang
Eksklusif. Pemanfaatan daun Kacang Panjang, daun Dadap Serep, dan Bawang Merah
untuk mengobati payudara bengkak (mastitis) dengan cara ditumbuk dan ditempelkan ke
seluruh payudara, kecuali pada puting susu. Jeruk nipis dicampur dengan kapur sirih dan
minyak kayu putih juga dapat dimanfaatkan untuk perawatan perut setelah melahirkan.
Dalam menjaga kesehatan anak, bisa menggunakan Temulawak dan Beras Kencur untuk
menambah nafsu makan. Jika anak demam, dapat diobati dengan memanfaatkan daun
Sambiloto dan Pule yang didihkan dengan air kemudian diminum, selain itu dapat
memanfaatkan daun Dadap Serep dan daun Kembang Sepatu yang diremas-remas dan
ditempelkan di kepala anak. Pemanfaatan pijat pada anak yang sudah ada turun temurun di
Indonesia untuk memperlancar peredaran darah dan meningkatkan kebugaran pada anak.
Pemanfaatan daun Jambu Biji yang masih muda dapat digunakan dalam penanggulangan
diare pada Balita sedangkan untuk mengobati disentri, bisa memanfaatkan daun Sambiloto
kering yang direbus atau menggunakan daun Patikan Cina yang dicampur dengan Bawang
Merah dan Pulosari. Tanaman Serai dan Lavender bisa dimanfaatkan sebagai pengusir
peningkatan Usia harapan Hidup seperti daun Landep Segar dan Gandarusa sebagai obat
pegal linu dan masih banyak hal-hal lain dari bumi Indonesia yang belum tergali
7
BAB III
TINJAUAN KASUS
pengobatan kuratif menjadi promotif dan preventif. Tulisan ini bertujuan mengkaji
pengumpulan data dilakukan melalui analisa data hasil PISPK tahun 2023 yang
merupakan salah satu Program Prioritas Nasional (PPN) yang capaian nya haruslah
tersebut juga dilakukan dengan wawancara mendalam kepada lansia penderita hipertensi
yang mana hal itu terjadi karena mereka merasa sudah bosan untuk mengkonsumsi obat-
8
Pelaksanaan pelayanan kesehatan tradisional di Puskesmas Karangbahagia Kecamatan
Karang Bahagia Kabupaten Bekasi telah sesuai dengan kebijakan dan regulasi pusat dan
adalah akupressure dan herbal medik yang difokuskan kepada lansia penderita
hipertensi. Inovasi yankestrad dalam gedung dengan integrasi rujukan internal dari poli
umum dan poli lansia.Inovasi luar gedung berupa pembinaan asuhan mandiri Toga dan
koordinasi lintas program dan lintas sektor agar pelayanan kesehatan tradisional dapat
berjalan baik dan dapat mendukung pencapaian program lain, terutama program
Dari hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang dilakukan pada Januari 2023,
yankestrad sangat berpotensi untuk diterapkan sebagai salah satu bentuk upaya
pelayanan kesehatan khususnya bagi lansia sebagai upaya preventif dan promotif.
9
Berdasarkan hasil wawancara, modalitas yankestrad yang sangat berpotensi
untuk dimanfaatkan pada lansia adalah tanaman obat keluarga dan akupressure.
Program tersebut telah dijalankan oleh dinas kesehatan melalui program Asman Toga
(asuhan mandiri taman obat keluarga) dan keterampilan (akupresure). Program tersebut
pengelolaan penyakit kronis (Prolanis). Asman ditujukan untuk 15 keluhan ringan. yang
biasanya banyak dialami lansia, misalnya sakit kepala, susah tidur, stress dan hipertensi.
lansia memerlukan komitmen yang kuat dari Kepala Puskesmas dan dinas kesehatan
serta kerja sama lintas sektor. Salah satu tantangan dari program yankestrad adalah
termasuk dalam indikator standar pelayanan minimal bidang kesehatan. Demikian pula
Oleh karena itu pelaksanaan yankestrad butuh komitmen dan koordinasi lintas program
10
11
C. PENYELESAIAN MASALAH PROGRAM MELALUI PDCA (KESEHATAN TRADISIONAL) TAHUN 2023
Ditemukan adanya Adanya Batra yang Pendataan ulang Pendataan dilakukan Dari hasil pendataan Dilakukan pendataan
pengobatan belum terdaftar Pengobatan setiap 1 tahun sekali pengobatan dan rekapan
tradisional (Batra ) tradisional (Batra) tradisional di UPTD pelaporan setiap
yang baru Puskesmas Karang triwulan
Bahagia untuk tahun
2023 ada 20 Batra
12
Oktobert tahun 2023
13
1. PERENCANAAN (P1)
2. PELAKSANAAN (P2)
Kegiatan Sosialisasi Pembinaan Kesehatan Tradisional
14
15
16
17
BAB IV
PEMBAHASAN
Potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam pelayanan kesehatan Tradisional di Indonesia sangat banyak dan
beragam jenisnya. Sudah saatnya mulai mendayagunakan sumber daya tersebut untuk dapat manfaatkan dalam peningkatan derajat
18
kesehatan masyarakat. Puskesmas Karang bahagia dalam hal ini pemegang program hatra sudah melakukan pendataan kesehatan tradisional
Pada saat pendataan pemegang program hatra mengalami kendala karena pengobatan tradisional ini masih ada yang belum memiliki
izin SIPT /STPT (Surat Izin /Terdaftar Pengobat Tradisional ).Untuk itu diperlukan peran dari Desa,Kecamatan dan Dinas Kesehatan dalam
proses pembuatan izin tersebut dan tentunya dari Puskesmas Karang Bahagia selalu melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap
kesehatan tradisional ini karena pelayanan kesehatan tradisional harus dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanananya bagi
kesehatan serta tidak bertentangan dengan norma agama dan budaya yang ada di Indonesia.
Pelayanan Pembinaan Kesehatan Tradisional (BIOTRAS) merupakan inovasi Puskesmas KarangBahagia yang harus terus
dilaksanakan oleh Puskesmas Karang Bahagia dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat karena mengembangkan
pelayanan kesehatan yang bertumpu pada kegiatan promotif dan precentif atau promosi dan pencegahan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
19
Pelayanan Pembinaan Pengobatan Kesehatan Tradisional (BIOTRAS) merupakan inovasi Puskesmas KarangBahagia dalam
mewujudkan kesehatan.diperlukan peran puskesmas dalam memberikan asuhan mandiri kepada penyehat kesehatan tradisional dan
perlu kerjasama dengan lintas sectoral dalam pengawasan dan pembinaannya agar terjamin keamanan dan manfaatnya.
B. Saran
Puskesmasa KarangBahagia harus terus melakukan Pelayanan Pembinaan Pengobatan Kesehatan Tradisional melalui
pengawasan dan pembinaan guna menjaga keamanan dan manfaat bagi masyarakat. Pelayanan Kesehatan Tradisional perlu kerjasama
DAFTAR PUSTAKA
20
Aditama, T. Y. (2014). Jamu dan kesehatan. http://eprints.mercubuanayogya.ac.id/141/1/E-
Dewi, D.S. 2017. “Peran komunikator kader posyandu dalam meningkatkan status gizi balita
Ifroh, R. H. (2020, December). Peran Kader Posyandu Dalam Pemanfaatan dan Sosialisasi
1, pp. 880-888).
Kementerian Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2019. Tanaman Obat
Peraturan Pemerintah nomor 103 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional pada
pemerintahnomor-103-tahun-2014-tentang-pelayanan-kesehatan-tradisional.pdf.
21
Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA dan Keterampilan.
https://dinkes.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2020/03/PMK-NO-9- 2016-ttg-
22