Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan


segala rahmat dan nikmatnya sehingga “Pedoman
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat Essential UPT
Puskesmas Batu” selesai kami susun.
Rasa terimakasih yang tulus kami sampaikan kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan dan memberikan
motivasi kepada kami untuk menyelesaikan pedoman ini.
Karena masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak sekali kekurangannya, maka kami mengharap kritik dan
saran untuk perbaikan pedoman ini.
Semoga pedoman ini bisa memberikan manfaat buat
kami, intitusi UPT Puskesmas Batu dan semua masyarakat
sebagai sasaran pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat
Essential.

Batu, 5 November 2019


Penyusun

Dewi Agustina, A.Md Keb


NIP.198608102009032006

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................ii
Daftar Isi ................................................................................iii
BAB I PENDAHULUN ..............................................................1
A. Latar Belakang .............................................................1
B. Tujuan Pedoman ..........................................................3
C. Sasaran Pedoman .........................................................3
D. Ruang Lingkup Pedoman..............................................3
E. Batasan Operasional ....................................................4
F. Landasan Hukum .........................................................5
BAB II STANDAR KETENAGAAN ............................................6
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia ................................6
B. Distribusi Ketenagaan Upaya Kesehatan Masyarakat ....7
C. Jadwal Kegiatan Upaya Kesehatan Mayarakat ..............7
BAB III STANDART FASILITAS ................................................8
A. Denah Puskesmas..........................................................8
B. Standart Fasilitas Upaya Kesehatan Mayarakat ............8
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT .......................................................................10
A. Lingkup Kegiatan .........................................................10
B. Langkah Kegiatan ........................................................11
BAB V LOGISTIK ...................................................................13
A. Perencanaan Kebutuhan ..............................................13
B. Penganggaraan .............................................................13
C. Pengadaan ...................................................................13
D. Penyimpanan ...............................................................13
E. Pendistribusian ............................................................14
F. Penghapusan ...............................................................14
BAB VI KESELAMATAN SASARAN .........................................15

iii
BAB VII KESELAMATAN KERJA ............................................18
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU ...........................................18
BAB IX PENUTUP ..................................................................20

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019
adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran
meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat
melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
yang didukung dengan perlindungan finansial dan
pemerataan pelayanan kesehatan.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar
utama yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan
kesehatan dan jaminan kesehatan nasional; 1) pilar
paradigma sehat dilakukan dengan strategi
pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan,
penguatan promotif preventif dan pemberdayaan
masyarakat; 2) penguatan pelayanan kesehatan dilakukan
dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan,
optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continum of
care dan intervensi berbasis risiko kesehatan; 3) sementara
itu jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan strategi
perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan
kendali biaya.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya.

1
Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan
oleh Puskesmas kepada masyarakat, mencakup
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan,
dan dituangkan dalam suatu sistem. Puskesmas
menyelenggarakan fungsi upaya kesehatan masyarakat
tingkat pertama dan upaya kesehatan perorangan tingkat
pertama. Wilayah kerja Puskesmas Batu meliputi wilayah
pedesaan dan juga perkotaan yang memiliki karakteristik
pelayanan kesehatan yang memprioritaskan pelayanan UKM
Essential dengan melibatkan partisipasi masyarakat dengan
pendekatan pelayanan yang diberikan berdasarkan
kebutuhan dan permasalahan yang sesuai dengan pola
kehidupan masyarakat.
Dalam menyelenggarakan fungsi penyelenggaraan UKM
Essential, puskesmas berwenang untuk:
(1) Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis
masalah kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan
pelayanan yang diperlukan;
(2) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan
kesehatan;
(3) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;
(4) Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain terkait;
(5) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan
pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat;
(6) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia puskesmas;
(7) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan; melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan

2
evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan pelayanan
kesehatan; dan memberikan rekomendasi terkait
masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan
terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulangan penyakit. (Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor 75 tahun 2014)
Berkenaan dengan pentingnya profesionalisme
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Essential di UPT Puskesmas Batu, maka ditetapkan
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Batu tentang Pedoman
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat Essential
pada UPT Puskesmas Batu Kota Batu.

B. Tujuan Pedoman
Tujuan disusunnya pedoman ini sebagai acuan bagi
petugas kesehatan di UPT Puskesmas Batu dalam
menyelenggarakan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat
Essential tingkat pertama di wilayah kerja UPT Puskesmas
Batu Kota Batu. Sehingga penyelenggaraan upaya kesehatan
masyrakat dapat dilaksanaan sesuai dengan rencana serta
memperoleh hasil sesuai yang diharapkan.

C. Sasaran Pedoman
Sasaran pedoman penyelenggaraan UKM Essential
UPT Puskesmas Batu adalah petugas penanggung jawab
pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Essential meliputi :
1. Penanggung jawab pelayanan Promosi Kesehatan
2. Penanggung jawab pelayanan Kesehatan Lingkungan
3. Penanggung jawab pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan
Keluarga Berencana
4. Penanggung jawab pelayanan Gizi

3
5. Penanggung jawab pelayanan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
D. Ruang Lingkup Pedoman
Ruang lingkup penyelenggaraan UKM Essential UPT
Puskesmas Batu meliputi baik dalam gedung maupun luar
gedung, upaya kesehatan masyarakat yakni:
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3. Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
4. Pelayanan Gizi
5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

E. Batasan Operasional
Promosi kesehatan adalah proses yang
memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kendali
atas dirinya sendiri demi untuk meningkatkan kesehatan.
Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan
ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya kesehatan
yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu
hamil ,ibu bersalin, bayi dan balita serta anak pra sekolah
yang menjadi tanggung jawab puskesmas dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan serta kesejahteraan bangsa
pada umumnya.
Keluarga Berencana adalah penggunaan cara-cara
mengatur kesuburan agar dapat menjarangkan kelahiran
selanjutnya untuk mencapai tujuan tertentu.
Pelayanan gizi adalah suatu upaya memperbaiki,
meningkatkan gizi, makanan, dietetik masyarakat,
kelompok, individu atau klien yang merupakan suatu
rangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan,

4
pengolahan, analisis, simpulan, anjuran, implementasi dan
evaluasi gizi, makanan dan dietetik dalam rangka mencapai
status kesehatan optimal dalam kondisi sehat atau sakit.
Pencegahan dan pengendalian penyakit adalah upaya
untuk menghambat pengembangan penyakit,
memperlambat kemajuan penyakit dan melindungi tubuh
dari pengaruh agen penyakit yang membahayan tubuh.

F. Landasan Hukum
1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 65 Tahun 2013
tentang Pemberdayaan Masyarakat.

5
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Sumber daya utama yang diperlukan untuk
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat Essential UPT
Puskesmas Batu adalah Sumber Daya Manusia (SDM
Kesehatan). Yang dimaksud dengan kualifikasi SDM, sama
halnya dengan job spesifikasi, yaitu minimal golongan/
jabatan, masa kerja minimal, pendidikan minimal, pengalaman
kerja, nilai performance (kinerjanya), dan standar kompetensi.
dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan yang
diselenggarakan, jumlah penduduk dan persebarannya, luas
wilayah kerja, dan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama lainnya di wilayah kerja.

Kualifikasi Ketenagaan Penanggung Jawab UKM Essential UPT


Puskesmas Batu
Nama Unit Kualifikasi
No Jumlah
Pelayanan Status Pendidikan Pelatihan
1 Promosi PNS/ S1 - 1
Kesehatan Non Kesehatan
PNS Masyarakat
2 Kesehatan PNS D3 1
Lingkungan Kesehatan
Lingkungan
3 Kesehatan PNS D III - MTBS 1
Ibu, Anak Kebidanan - CTU
dan Keluarga - APN
Berencana
4 Gizi PNS S1 gizi - Tatalaksana 1

6
Gizi Buruk
- Konselor
ASI
5 Pencegahan PNS DIII - Pelatihan 1
dan Keperawatan Program P2
Pengendalian
Penyakit
Total 5
B. Distribusi Ketenagaan Upaya Kesehatan Masyarakat
Distribusi Ketenagaan Penanggung Jawab UKM Essential UPTD
Puskesmas
Puskesmas
No Penanggung jawab Jenis Tenaga
Wajib Ada Kekurangan
1 Promosi Kesehatan S1 Kesehatan 1 1 0
Masyarakat
2 Kesehatan D III Kesehatan 1 1 0
Lingkungan Lingkungan
3 KIA & KB D III Kebidanan 1 2 0
4 Gizi D III Gizi 1 2 0
5 Pencegahan dan D III Keperawatan 1 6 0
Pengendalian
Penyakit

Penanggung jawab UKM Essential UPT Puskesmas Batu telah


memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan peraturan
perundangan

7
C. Jadwal Kegiatan Upaya Kesehata Masyarakat
Jadwal Kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat Essential
UPT Puskesmas Batu

No. Jenis pelayanan Waktu Keterangan

1. Upaya kesehatan
masyarakat dalam 07.30 – 14.00 WIB
Jadwal pelayanan
gedung
khusus hari Jumat
2. Upaya kesehatan Sesuai dengan jadwal
sampai jam 12.30
masyarakat luar tiap kegiatan yang
WIB dan hari Sabtu
gedung disusun oleh
sampai jam 13.00
Penanggung jawab
WIB
program masing –
masing.

8
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH PUSKESMAS

B. Standar Fasilitas Upaya Kesehatan Masyarakat


Ketersediaan peralatan kesehatan sangat menentukan
terselenggaranya pelayanan kesehatan yang optimal, efektif
dan efisien di Puskesmas. Peralatan kesehatan di Puskesmas
harus memenuhi persyaratan standar mutu, keamanan,
keselamatan, memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan diuji serta dikalibrasi secara berkala

9
oleh institusi penguji dan pengkalibrasi yang berwenang.
Standar peralatan Upaya Kesehatan Masyarakat di UPT
Puskesmas Batu mengacu pada standar peralatan puskesmas
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

10
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT
A. LINGKUP KEGIATAN
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
a) Penyuluhan
b) Pemberdayaan Masyarakat
c) Advokasi
d) Pelatihan kader
e) Pembinaan UKBM
f) Survei KS
g) Intervensi KS
h) Survei PHBS
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
a) Pengawasan dan pembinaan sarana air bersih
b) Pengawasan dan pembinaan Jamban Keluarga
c) Pengawasan dan pembinaan TTU,TPM,TPP
d) Kunjungan rumah klien / pasien klinik sanitasi
e) Pemicuan STBM
3. Pelayanan KIA & KB
a) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
b) Skrining kesehatan pra sekolah
c) Penyuluhan KIA / KB
d) ANC Terpadu di desa
e) Sarasehan P4K
f) Kelas Ibu hamil dan balita
g) Pelacakan kematian ibu maupun bayi
h) Monitoring evaluasi pemeriksaan Tumbuh
kembang anak oleh guru TK dan PAUD
4. Pelayanan Gizi
a) Deteksi dini kasus gizi
b) Pelacakan dan Pelayanan kasus gizi

11
c) Penyuluhan Gizi
d) Pemantauan status gizi
e) Survei Kadarzi
f) Monitoring Garam iodium
g) KP-ASI
h) Pemberian suplementasi Gizi
i) Pendampingan kasus gizi buruk dan KP-ASI
5. Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
a) Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular
- Posbindu PTM
- Pemeriksaan IVA/PAP SMEAR
- Penyuluhan
b) Pencegahan dan pengendalian penyakit menular
- Pemeriksaan kontak tracing TCM positif
- Screening TB
- Refreshing kader P2
- Pemeriksaan Jentik Berkala
- Pemberantasan Sarang nyamuk
- Surrveilans Epidemiologi
- Mobile VCT
- Penyuluhan
B. LANGKAH KEGIATAN
1. Indikator Input
- Sumber Daya Manusia
- Sarana Prasarana
- Dana
- Pedoman kerja / SOP
- Dukungan administrasi
2. Indikator Proses
- Pendataan sasaran
- Perencanaan kegiatan

12
- Pelaksanaan kegiatan
- Monitoring dan evaluasi kegiatan
 Pembinaan PJ dan PL
Bentuk-bentuk evaluasi :
a. Rapat
b. Lintas Program
c. Mini Loka Karya
d. Monitoring
- Pelaporan kegiatan
- Perencanaan tindak lanjut
3. Indikator Output
- Pelaporan kegiatan
- Penilaian kinerja

13
BAB V
LOGISTIK
Manajemen Logistik UKM Essential adalah suatu
pengetahuan serta proses mengenai perencanaan, penentuan
kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan serta
penghapusan material. Tujuan dari manajemen logistik adalah
tersedianya bahan setiap saat dibutuhkan, baik mengenai
jenis, jumlah maupun kualitas yang dibutuhkan secara efisien.
Manajemen logistik Upaya Kesehatan Masyarakat UPT
Puskesmas Batu adalah sebagai berikut :

A. Perencanaan Kebutuhan
Perencanaan kebutuhan UKM Essential menghitung dan
merencanakan kebutuhan unit pelayanan UKM Essential.
B.Penganggaran
Fungsi berikutnya adalah menghitung kebutuhan unit
pelayanan UKM Essential berdasarkan indeks harga yang
telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Batu sehingga akan
diketahui kebutuhan anggaran tersebut. Penganggaran
kebutuhan unit pelayanan UKM Essential UPT Puskesmas
Batu memanfaatkan dana JKN dan BOK .
C.Pengadaan
Fungsi berikutnya adalah pengadaan, yaitu semua kegiatan
yang dilakukan untuk mengadakan bahan logistik yang
telah direncanakan, baik melalui prosedur :
1. Pembelian
2. Produksi sendiri
3. Pemberian dari pihak lain yang tidak mengikat
D.Penyimpanan
Material logistik Upaya Kesehatan Masyarakat Essetial yang
diperoleh dicatat dan disimpan di gudang UPT Puskesmas
Batu untuk didistribusikan sesuai kebutuhan pelayanan

14
UKM Essential. Fungsi penyimpanan ini sangat menentukan
kelancaran distribusi, diantaranya untuk mengantisipasi
kekosongan material, menghemat biaya, mengantisipasi
fluktuasi kenaikan harga material, serta mempercepat
pendistribusian karena materi sudah siap pakai. Prinsip
FIFO (First In First Out) diberlakukan di penyimpanan
material UKM Essential UPT Puskesmas Batu.
E.Pendistribusian
Pendistribusian material logistik UKM Essential UPT
Puskesmas Batu dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan
pelayanan UKM Essential. Efisiensi pelaksanaan
pendistribusian akan mempengaruhi kecepatan penyediaan
material baru. Penanggung jawab pendistribusian adalah
penanggung jawab Unit Pelayanan UKM Essential UPT
Puskesmas Batu. Prosedur baku pendistribusian material
promosi kesehatan, meliputi :
1. Pendistribusian langsung kepada sasaran pelayanan
2. Pendistribusian melalui mitra kerja lintas program,
jejaring dan jaringan UPT Puskesmas Batu.
F. Penghapusan
Penghapusan adalah proses penghapusan barang oleh
Penanggung jawab barang atas bahan atau barang tertentu
sekaligus mengeluarkan dari catatan/ pembukuan yang
berlaku, penghapusan barang diperlukan karena :
1. Bahan/barang rusak tidak dapat dipakai kembali
2. Bahan/barang tidak dapat didaur ulang atau tidak
ekonomis untuk didaur ulang.
3. Bahan/barang sudah melewati masa kadaluarsa (expired
date)
4. Bahan/barang hilang karena pencurian atau sebab lain.

15
Penghapusan material promosi kesehatan di UPT Puskesmas
Batu dilakukan dengan pemusnahan, yaitu dibakar atau
dipendam/ ditanam.

16
.BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Keselamatan sasaran adalah reduksi dan meminimalkan


tindakan yang tidak aman dalam sistem pelayanan kesehatan
sebisa mungkin melalui pratik yang terbaik untuk mencapai
luaran yang optimum. (The Canadian Patient Safety Dictionary,
October 2003). Keselamatan sasaran menghindarkan sasaran dari
potensi masalah dalam Upaya Kesehatan Masyarakat yang
sebenarnya bertujuan untuk membantu sasaran.
Tujuan keselamatan sasaran adalah terciptanya budaya
keselamatan sasaran Upaya Kesehatan Masyarakat UPT
Puskesmas Batu, meningkatnya akuntabilitas (tanggung jawab)
penanggung jawab UKM Essential terhadap sasaran, menurunnya
KTD (kejadian tidak diharapkan), serta terlaksananya program -
program pencegahan, sehingga tidak terjadi pengulangan KTD
(kejadian tidak diharapkan).
Sasaran keselamatan sasaran pelayanan UKM Essential
sebagaimana dimaksud meliputi tercapainya hal-hal sebagai
berikut :
1) Ketepatan identifikasi sasaran;
Identifikasi sasaran kegiatan yang akan menerima
pelayanan UKM Essential sesuai rencana kegiatan Upaya
Kesehatan Masyarakat yang telah disusun.
2) Peningkatan komunikasi yang efektif
Komunikasi yang efektif, akurat, lengkap, jelas dan
dipahami oleh sasaran UKM Essential akan mengurangi
kesalahan dan menghasilkan peningkatan keselamatan
sasaran.
3) Peningkatan keamanan sarana UKM Essential

17
Memantau lokasi, bangunan dan material logistik UKM
Essential yang dapat membahayakan keselamatan sasaran
UKM Essential.
4) Kepastian tepat-lokasi, tepat-metoda, tepat-sasaran
Menyusun dan menerapkan standar operasional prosedur
(SOP) pelayanan UKM Essential untuk menghindari
kesalahan lokasi, metoda dan sasaran UKM Essential
5) Pengurangan risiko psikososial terkait pelayanan UKM
Essential
Resiko psikososial seperti bosan, mengantuk, lelah dan
pusing dapat terjadi selama pelayanan promosi kesehatan
berlangsung. Untuk meminimalisir bahkan menghindari hal
tersebut diperlukan komitmen bersama sasaran, memilih
metoda yang tepat dan memberikan reward.

6) Pengurangan risiko sasaran jatuh/ terluka


Memilih dan memantau lokasi pelayanan UKM Essential
untuk menghindari sasaran mengalami cedera baik dalam
perjalanan maupun selama dalam ruangan menerima
pelayanan UKM Essential.
Sistem Keselamatan Sasaran UKM Essential dilakukan dengan
melakukan assesment resiko, identifikasi resiko, dampak dan
menyusun implementasi solusi untuk mengendalikan atau
meminimalkan timbulnya resiko.

18
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam PMK nomor 52 tahun 2018 tentang Keselamatan dan


Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dinyatakan
bahwa fasilitas pelayanan kesehatan merupakan tempat kerja
yang memiliki resiko terhadap keselamatan dan kesehatan sumber
daya manusia fasilitas pelayanan kesehatan, pasien, pendamping
pasien, pengunjung maupun masyarakat sekitar lingkungan
fasilitas kesehatan. Dan bahwa dalam rangka pengelolaan dan
pengendalian risiko yang berkaitan dengan keselamatan dan
kesehatan kerja untuk menciptakan kondisi fasilitas pelayanan
kesehatan yang sehat, aman, selamt dan nyaman maka perlu
diselenggarakan keselamatan dan kesehatan kerja di fasilitas
pelayanan kesehatan. Jika memperhatikan dari isi pasal diatas,
maka jelaslah bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat
menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para
pelaku langsung yang bekerja di Puskesmas, tetapi juga terhadap
pasien maupun pengunjung Puskesmas.

Risk Assesment melakukan identifikasi potensi bahaya atau


faktor risiko dan dampak atau akibatnya. Dari berbagai potensi
bahaya tersebut, maka perlu upaya untuk mengendalikan,
meminimalisasi dan bila mungkin mengadakannya.

19
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu (quality control) dalam manajemen


mutu merupakan suatu sistem kegiatan teknis yang bersifat rutin
yang dirancang untuk mengukur dan menilai mutu produk atau
jasa yang diberikan kepada sasaran. Pengendalian mutu pada
Upaya Kesehatan Masyarakat UPT Puskesmas Batu diperlukan
agar terjaga kualitasnya sehingga memuaskan masyarakat sebagai
sasaran. Penjaminan mutu pelayanan kesehatan dapat
diselenggarakan melalui pelbagai model manajemen kendali mutu.
Salah satu model manajemen yang dapat digunakan adalah model
PDCA (Plan, Do, Check, Action) yang akan menghasilkan
pengembangan berkelanjutan (continuous improvement) atau
kaizen mutu pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat.

Yoseph M. Juran terkenal dengan konsep "Trilogy" mutu dan


mengidentifikasikannya dalam tiga kegiatan:
1. Perencanaan mutu meliputi: siapa pelanggan, apa
kebutuhannya, meningkatkan produk sesuai kebutuhan,
dan merencanakan proses untuk suatu produksi,
2. Pengendalian mutu: mengevaluasi kinerja untuk
mengidentifikasi perbedaan antara kinerja aktual dan
tujuan,
3. Peningkatan mutu: membentuk infrastruktur dan team
untuk melaksanakan peningkatan mutu.
Setiap kegiatan dijabarkan dalam langkah-Iangkah yang
semuanya mengacu pada upaya peningkatan mutu.

Pada Upaya Kesehatan Masyarakat UPT Puskesmas Batu


kegiatan dimulai dari pendataan/ survey sasaran dan kebutuhan

20
sasaran, penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan
kegiatan, penyusunan dokumen pelaporan kegiatan, monitoring
dan evaluasi pelaksanaan dan hasil kegiatan, dan penyusunan
rencana tindak lanjut hasil evaluasi kegiatan. Pada setiap tahap
kegiatan disusun standar operasional prosedur (SOP) untuk
menjamin pelaksanaan kegiatan yang sesuai standar pelayanan.
Evaluasi dan rencana tindak lanjut dilaksanakan untuk mengatasi
adanya kesenjangan antara perencanaan dan hasil kegiatan. Hasil
kegiatan didokumentasikan secara periodik.
Adapun jadwal tahap kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat
UPT Puskesmas Batu adalah sebagai berikut :
Tahap Kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat UPT Puskesmas
Batu

NO. KEGIATAN WAKTU KETERANGAN

Pendataan sasaran Desember tahun Penanggung jawab


1.
dan kebutuhannya sebelumnya UKM Essential

Bersama lintas
Penyusunan rencana
2. Januari program & lintas
kegiatan
sektor

Januari - Bersama jaringan


3. Pelaksanaan kegiatan
Desember

Penyusunan Penanggung jawab


Februari –
4. dokumen pelaporan UKM Essential
Desember
kegiatan

Monitoring dan Bersama pimpinan


Februari -
5. Evaluasi kegiatan dan
Desember
hasil kegiatan

Penyusunan rencana Februari – Penanggung jawab


6.
tindak lanjut Desember UKM Essential

21
BAB IX
PENUTUP

Upaya Kesehatan Masyarakat dilaksanakan secara


terintegrasi dan berkesinambungan. Upaya Kesehatan Masyarakat
harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas untuk mendukung
pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang
kesehatan. Untuk mencapai kualitas pelayanan Upaya Kesehatan
Masyarakat yang sesuai standar pelayanan, seringkali
menghadapi kendala dalam hal jumlah, kualifikasi maupun mutu
pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat. Pedoman
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat ini memberikan
arahan tentang ketenagaan, sarana dan pengendalian mutu
pelayanan agar Upaya Kesehatan Masyarakat dapat menjalankan
fungsinya secara yang digunakan optimal, dikelola dengan baik,
baik kinerja pelayanan, proses pelayanan maupun sumber daya.

22
23

Anda mungkin juga menyukai