Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN

Pelayanan Gizi
Kesehatan
Masyarakat

No. /
2023

No Tgl Pemeriksa / Pengesahan Keterangan Paraf

UPTD PUSKESMAS BUKIT LAMANDO


DINAS KESEHATAN KAB. BUTON SELATAN
Desa Sandang Pangan, Kec. Sampolawa
2022
i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Tujuan........................................................................................ 1

BAB II RUANG LINGKUP KEGIATAN...................................................... 2


A. Definisi....................................................................................... 2
B. Ruang Lingkup Kegiatan........................................................... 2
C. Landasan Hukum....................................................................... 2

BAB III TATA LAKSANA............................................................................ 4


A. Pelayanan Gizi di Luar Gedung................................................. 4
B. Pencatatan dan pelaporan......................................................... 12
C. Monitoring dan Evaluasi............................................................ 13

BAB IV DOKUMENTASI.............................................................................. 14

i
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 39 tahun 2009 tentang kesehatan menyebutkan
tujuan perbaikan gizi adalah untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan
masyarakat. Mutu gizi akan tercapai antara lain melalui penyediaan pelayanan
kesehatan. Salah satu pelayanan kesehatan yang penting adalah pelayanan gizi
di Puskesmas, baik rawat inap maupun rawat jalan.
Pelayanan gizi di Puskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan gizi didalam
gedung dan di luar gedung. Pelayanan gizi didalam gedung umumnya bersifat
individual, dapat berupa pelayanan promotof, kuratif, dan rehabilitatif. Kegiatan
didalam gedung juga meliputi perencanaan program pelayanan gizi yang akan
dilakukan diluar gedung. Sedangkan pelayanan diluar gedung umumnya
pelayanan pelayanan gizi pada kelompok dan masyarakat dalam bentuk promotif
dan preventif. Dalam pelaksanaan pelayanan gizi di Puskesmas , diperlukan
pelayanan yang bermutu sehingga dapat menghasilkan status gizi yang optimal
dan mempercepat prses penyembuhan pasien. Pelayanan gizi yang bermutu
sesuai dengan pilar dalam pedoman gizi seimbang (PGS).
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Terciptanya sistem pelayanan gizi yang komphensif di Puskesmas yang
meliputi dasar bagi pelaksanaan pelayanan gizi yang bermutu dalam rangka
mengatasi masalah gizi perorangan dan masyarakat diwilayah kerja
Puskesmas.
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya pelayanan gizi didalam gedung yang berkualitas di
Puskesmas dan jejaringnya
b. Terlaksananya pelayanan gizi diluar gedung yang berkualitasdi
Puskesmas dan jejaringnya
c. Terlaksananya pencatatan, pelaporan, monitoring, dan evaluasi yang bak
di Puskesmas dan jejaringnya

1
BAB 2
RUANG LINGKUP KEGIATAN

A. Definisi
Gizi masyarakat adalah ilmu yang mempelajari mengenai kesehatan terutama
gizi di masyarakat, dikaitkan dengan permasalahan gizi yang muncul dalam
kelompok masyarakat yang menitikberatkan pada prevebtif dan promotif. Gizi
masyarakat tidak hanya menyangkut seputar masalah kesehatan khusunya gizi
namun juga menyangkut mengenai masalah ekonomi, sosial nudaya, pendidikan
kependudukan, dan sebagainya.

B. Ruang Lingkup Kegiatan


1. Pelayanan gizi di luar gedung
2. Pencatatan dan pelaporan
3. Monitoring dan evaluasi

C. Landasan Hukum
Sebagai dasar penyelenggaraan pelayanan gizi di Puskesmas diperlukan
peraturan perundang undangan pendukung. Beberapa ketentuan perundang-
undangan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. UU No. 23 Tahun 2022 tentang perlindungan anak
2. UU No. 29 Tahun 2004 tentang praktik kedokteran
3. UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah
4. UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
5. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2009 tentang kesehatan
6. Peraturan pemerintah No. 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan
pemerintah antar pemerintah, pemerintah antar daerah provinsi dan
pemerintah daerah kabupaten/kota
7. Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2012 tentang ASI Ekslusif
8. Peraturan Presiden No. 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional percepatan
Perbaikan Gizi
9. Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1333 tahun 199 tentang Standar
Pelayanan Puskesmas Perawatan
11. Keputusan bersama Menteri Kesehatan RI No. 894/Menkes/SKB/VIII/2001
dan kepala Bidan Kepegawaian Negara No. 35 tahun 2001 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Nutrisionis dan Angka kreditnya

2
12. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 81 tahun 2004 tentang Pedoman
Penyusunan SDM kesehatan di Tingkat Provinsi, kabupaten /Kota, serta RS.
13. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 tentang
Kebijkan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
14. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
15. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.741/Menkes/SK/VII/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
16. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 75 Tahun 2013 tentang Angka
Kecukupan Gizi yang di ajnurkan bagi bangsa Indonesia
17. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 26 Tahun 2013 tentang Praktik Tenaga
Gizi

3
BAB 3
TATA LAKSANA

A. Pelayanan Gizi di Luar Gedung


Kegiatan pelayanan gizi diluar gedung ditekankan kearah promotif dan
preventif serta sasarannya adalah masyarakat diwilayah kerja Puskesmas.

1. Gerakan Cegah Stunting


a. Tujuan : mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat mengacu
pada pedoman gizi seimbang dan sesuai dengan risiko/masalah gizi
b. Sasaran : kelompok dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
c. Lokasi : posyandu, pusling, institusi pendidikan, kegiatan keagamaan,
kelas ibu hamil, kelas balita, dan lain-lain
d. Fungsi tenaga gizi Puskesmas dalam edukasi gizi disesuaikan dengan
situasi dan kondisi serta berkoordinasi dengan tim penyuluhan di
Puskesmas misalnya tenaga promosi kesehatan. Pelaksanaan edukasi
gizi dilakukan dengan :
1) Merencanakan edukasi diwilayah kerja puskesmas
2) Membuat jadwal kegiatan
3) Merencanakan dan membuat materi edukasi, mebuat materi pre test
dan post test Menyajikan materi edukasi kepada masyarakat
4) Memberikan pembinaan kepada kader agar mampu melakukan
pendidikan gizi diposyandu dan masyarakat luas
5) Memberikan pendidikan gizi secara langsung di UKBM, Institusi
pendidikan, pertemuan keagamaan, dan pertemuan-pertemuan lainnya
6) Melakukan diskusi/tanya jawab dengan peserta
7) Melakukan evaluasi hasil pre tes dan post test
8) Menyusun laporan hasil kegiatan pelaksanaan dan pendidikan gizi
wilayah kerja Puskesmas
e. Target dari Gerakan Cegah stunting : dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat seputar kesehatan terutama gizi sehingga dapat merubah dan
meningkatkan perilaku dan sikap masyarakat untuk hidup sehat dan bersih
berpedoman pada gizi seimbang

2. Kunjungan Balita dengan Masalah Gizi


a. Tujuan : Mengurangi angka balita yang bermasalah gizi, dengan
melakukan edukasi dan konseling. Pemberian Asi Ekslusif,Pemberian
makan bayi dan anak sesuai menu 4 bintang, memberikan ASI sampai

4
usia dua tahun, menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar
dari masalah gizi
b. Sasaran : Bayi/Balita yang bermasalah gizi usia 0-59 bulan
c. Lokasi : posyandu, Kelas Balita rumah balita
d. Fungsi tenaga gizi puskesmas dalam konseling ini disesuaikan dengan
situasi dan kondisi. Pelaksanaan kunjungan balita dengan masalah gizi
dilakukan dengan:
1) Merencanakan kegiatan kunjungan balita bermasalah gizi di wilayah
kerja Puskesmas Bukit Lamando
2) Mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan untuk mengukur
kembali balita yang bermasalah gizi
3) Menyediakan materi dan media konseling yang akan digunakan
4) Melakukan kunjungan ke Posyandu, Kelas balita dan rumah balita
5) Melakukan pengukuran untuk memastikan kembali status gizi balita
tersebut
6) Memberikan konseling kepada sasaran sesuai permasalahan
individualnya
7) Memberikan edukasi terkait IMD, ASI Ekslusif, PMBA, Pemberian ASI
sampai usia dua tahun, dan PHBS
8) Memberi laporan bulanan pelaksanaan konseling diwilayah kerja
Puskesmas
9) Memantau setiap bulan perkembangan balita diposyandu untuk
memastikan status gizi balita tersebut
e. Target dari Kunjungan Balita bermasalah Gizi : Memberikan edukasi dan
konseling kepada ibu balita terkait pola asuh yang baik, menigkatkan
pengetahuan ibu balita tentang IMD, Asi Ekslusif, PMBA dan PHBS
sehingga dapat merubah dan meningkatkan perilaku dan sikap ibu untuk
memberikan pola asuh yang terbaik untuk anakanya agar terhindar dari
masalah gizi.

3. Pemantauan Tumbuh Kembang untuk Cegah dan Deteksi Dini Stunting


a. Tujuan : untuk memantau status gizi baita menggunakan KMS atau buku
KIA
b. Sasaran : kader posyandu
c. Lokasi : Posyandu
d. Pelaksanaan pemantauan pertumbuhan antara lain:
1) Merencanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan di wilayah kerja
puskesmas

5
2) Membuat jadwal kunjungan
3) Melakukan kunjungan ke posyandu
4) Memantau pelaksanaan kegiatan posyandu
5) Mengevaluasi dan mengkonfirmasi hasil kegiatan pemantauan
pertumbuhan di posyandu
6) Memberikan pembinaan kepada kader posyandu dalam melaksanakan
pemantauan pertumbuhan, membina kader dalam menyiapka SKDN
serta membina dalam pencatatan dan pelaporan sehingga kader
mampu untuk melakukan pemantauan pertumbuhan di Posyandu
dengan baik dan benar
7) Melakukan simulasi dalam pemantauan pertumbuhan balita seperti
cara menimbang yang baik dan benar, pengisian KMS, dan
penvcatatan dan pelaporan di Posyandu untuk meningkatkan wawasan
kader posyandu dalam melaksanakan kegiatan di Posyandu
8) Memantau RTL untuk kegiatan posyandu selanjutnya
9) Menyusun laporan hasil kegiatan pertumbuhan di posyandu
e. Target yang di ingikan adalah semua kader posyandu dapat melakukan
kegiatan pemantauan pertumbuhan (status gizi) balita dengan baik dan
benar., mampu melakukan pencatatan dan pelaporan yang baik dan
benar, dapat memberikan konseling dan penyuluhan dini kepada
msyarakat jika ditemukan masalah pertumbuhan pada balita dan mampu
melakukan inovasi-inovasi baru dalam kegiatan posyandu.

4. Pendampingan Balita Stunting /Gizi Buruk dan gangguan Pertumbuhan


dan Perkembangan
a. Tujuan :Merubah prilaku masyarakat sebagai penyebab dasar anak
mengalami gizi buruk/stunting ataupun gangguan pertumbuhan lainya,
sehingga bisa mengurangi angka gizi buruk, angka stunting diwilyah kerja
puskesmas Bukit Lamando
b. Sasaran : bayi, balita,usia 0-59 Bulan
c. Lokasi : posyandu dan Rumah balita
d. Pelaksanaan pendampingan balita stunting/Gizi buruk dan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan:
1) Menentukan sasaran yaitu balita stunting/gizi buruk dan ganggguan
pertumbuhan dan perkembangan
2) menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan dan membuat surat
undangan kegiatan di desa Hendea, Sandang Pangan, Gunung
Sejuk,dan Desa Lipumangau

6
a) Melaksanakan kegiatan dengan mendampingi keluarga balita yang
bermasalah gizi, dengan memberikan rujukan apabila dianggap
b) Selalu memantau pertumbuhan dan perkembangan balita yang
bermaslah gizi tersebut
e. Target adalah semua bayi dan balita yang bermasalah gizi usia 0-69 bulan
yang stunting/gizi buruk dan gannguan pertumbuhan dan perkembangan
lainya.

5. Aksi Bergizi di Sekolah


a. Tujuan : meningkatkan pengetahuan siswa/siswi dan remaja putri
disekolah tentang pentingnya sarapan bergizi dan konsumsi tablet tambah
darah sehingga bisa berdampak pada anemia
b. Sasaran : siswa siswi SD, remaja putri SMP dan SMA sewilayah kerja
puskesmas Bukit Lamando
c. Lokasi : SDN 1 Gunung Sejuk, SDN 2 Gunung Sejuk, SDN 1 Sandang
Pangan, SDN 1 Hendea, SMPN 3 Sampolawa, SMPN 6 Sampolawa,
SMPN 7 SATAP Sampolawa, SMAN 2 Sampolawa, SMAN 5 Sampolawa.
d. Fungsi tenaga gizi puskesmas dalam kegiatan Aksi Bergizi di Sekolah
antara lain:
1) Merencanakan anggaran kebutuhan TTD untuk kelompok sasaran
selama 1 tahun
2) Pengadaan alat pemeriksaan Hemoglobin dan Strip Hemoglobin (HB)
3) Pengadaan/ Pengamprahan TTD ke farmasi
4) Menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan dan membuat surat
undangan kegiatan di sekolah dengan catatan membawa sarapan
sesuai isi piringku.
5) Melakukan kegiatan yaitu
1. Sarapan bergizi sesuai isi piringku ( Membawa bekal dari rumah)
2. Pemeriksaan Hemoglobin (HB) bagi remaja putri
3. Minum tablet tambah darah bagi remaja putri
4. Penyuluhan tentang Gizi dan PHBS di sekolah
e. Target dalam kegiatan ini adalah semua siswa siswi di SD, dan Remaja
putri di SMP dan SMA diwilayah kerja Puskesmas Bukit Lamando
sehingga dapat mencegah dan meminimalkan terjadinya anemia gizi besi
serta mencegah masalah gizi yang muncul pada anak.

7
6. Jambore Kader Posyandu
a. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan wawasan
kader posyandu dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna
memberdayakan masyarakat diwilayah kerja puskesmas bukit lamando
b. Sasaran kegiatan ini adalah kader Posyandu, dan Kader Pembangunan
Masyarakat (KPM)
c. pelaksanaan kegiatan ini di Puskesmas Bukit Lamando
d. Fungsi tenaga gizi puskesmas dalam Jambore Kader Posyandu adalah
mengadakan pelatihan untuk kader posyandu dan KPM untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang kesehatan agar
kualitas poysandu lebih baik lagi sehingga bisa membantu menyelesaikan
masalah status gizi anak
e. Target yang ingin dicapai adalah kader posyandu dan KPM bisa
mengaplikasikan apa yang sudah didapatkan selama pelatihan, sehingga
balita yang bermasalah gizi di wilayah kerja puskesamas bukit lamando
bisa berkurang.

7. Pelatihan Tim Pelaksana dalam Penyiapan Pemberian Makanan


Tambahan Berbasis Pangan Lokal bagi Ibu Hamil Kek dan Balita Gizi
Kurang di Desa
a. Tujuan : Diadakan kegiatan ini disebabkan karena meningkatnya kasus ibu
hamil KEK dan Balita Gizi Kurang melalui pelatihan Penyiapan Pemberian
makanan tambahan berbasis pangan lokal yang dilaksanakan di desa.
b. Sasaran : Kader Posyandu, dan Kader Pembangunan Manusia (KPM)
diwilayah kerja puskesmas Bukit Lamando
c. Lokasi : Desa Lipumangau, Desa Gunung Sejuk, Desa Sandang Pangan,
dan Desa Hendea
d. Fungsi Tenaga Puskesmas dalam kegiatan pelatihan tim pelaksana
penyiapan pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu
hamil kek dan balita gizi kurang di desa adalah
1. Petugas menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan dan membuat surat
undangan kegiatan di Desa Hendea, Desa Sandang Pangan, desa
Gunung Sejuk, dan Desa Lipumangau
2. Menyusun menu untuk anak anak dan ibu hamil yang bermasalah gizi
sebagai materi dalam pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan
pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal
3. Menyediakan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi
ubu hamil Kek dan balita gizi kurang

8
4. Memberikan materi kepada peserta kegiatan tim pelaksana dalam
penyiapan pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi
ibu hami kek dan balita gizi kurang didesa
5. Peserta kegiatan mulai melakukan kegiatan tersebut
e. Target dalam kegiatan ini adalah semua kader posyandu dan KPM
diwilayah kerja Puskesmas Bukit lamando.

8. Penyediaan Bahan Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal bagi Ibu


Hamil Kek dan Balita Gizi Kurang di Desa
a. Tujuan : Mengurangi angka kasus ibu hamil KEK dan balita Gizi kurang di
wilayah kerja Puskesmas Bukit Lamando
b. Sasaran : Ibu hamil Kek, dan Balita bermasalah Gizi
c. Lokasi : Desa Lipumangau, Desa Gunung Sejuk, Desa Sandang Pangan,
dan Desa Hendea
d. Fungsi Tenaga Puskesmas dalam kegiatan pelatihan tim pelaksana
penyiapan pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu
hamil kek dan balita gizi kurang di desa adalah
1. Petugas menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan dan membuat
surat undangan kegiatan di Desa Hendea, Desa Sandang Pangan,
desa Gunung Sejuk, dan Desa Lipumangau
2. Melaksanakan kegiatan dengan mencatat balita bermasalah gizi dan
ibu hami yang KEK
3. Menyusun Menu untuk balita bermasalah gizi dan ibu hamil KEK
4. Menyediakan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal
e. Target dalam kegiatan ini adalah semua balita gizi krang dan ibu hamil kek
diwilayah kerja Puskesmas Bukit lamando.

9. Surveilans Gizi
Kegiatan surveilans gizi meliputi kegiatan pengumpulan dan pengolahan
data yang dilakukan secara terus menerus, penyajian serta diseminasi
informasi bagi kepala puskesmas serta lintas program dan lintas sector terkait
ditingkat kecamatan. Informasi dari kegiatan surveilans gizi dimanfaatkan
untuk melakukan tindakan secara maupun untuk perencanaan program
jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Sebagai acuan bagi
petugas gizi puskesmas dalam melakukan surveilans gizi bisa menggunakan
buku surveilans gizi, Kementrian Kesehatan RI, 2014.
a. Tujuan
1) Tersedianya informasi berkaladan terus menerus tentang besaran
masalah gizi dan perkembangan masyarakat
9
2) Tersedianya informasi yang dapat digunakan untuk
mengetahuipenyebab masalah gizi dan faktor-faktor terkait
3) Tersedianya informasi kecenderungan masalah gizi disuatu daerah
4) Menyediakan informasi intervensi yang paling tepat untuk dilakukan
(bentuk, sasaran, dan tempat)
b. Lingkup data surveilans gizi antara lain:
1) Data status gizi
2) Data konsumsi gizi
3) Data konsumsi makanan
4) Data cakupan program gizi
c. Sasaran : bayi, balita,anakusia sekolah, remaja, WUS, ibu hamil, ibu
menyusui, pekerja, serta lansia
d. Dalam pelaksanaan surveilans gizi, tenaga gizi puskesmas berkoordinasi
dengan tenaga surveilans di Puskesmas dengan fungsi antara lain:
1) Merencanakan surveilans mulai dari lokasi, metode/cara melakukan,
dan penggunaan data
2) Melakukan surveilans gizi meliputi: mengumpulkan data, melaksanakan
diseminasi informasi
3) Membina kader posyandu dalam pencatatan dan pelaporan kegiatan
gizi di posyandu
4) Membuat laporan surveilans gizi
e. Contoh kegiatan dalam surveians gizi antara lain:
1) Pemantauan status gizi PSG)
a) Tujuan : mengetahui ststus gizi masyarakat sebagai bahan
perencanaan
b) Saran : disesuaikan dengan kebutuhan setempat (bayi, balita, anak
usia sekolah, remaja, WUS, Ibu hami, ibu menyusui, pekerja, serta
lansia)
2) Pemantauan wilayah setempat (PWS)
a) Tujuan: tersidianya informasi secara terus menerus, cepat, tepat,
dan akuratsebagai dasar penentuan tindakan dalam upaya untuk
pencegahan dan pergaulan masalah gizi, serta membantu situasi
pangan dan gizi antar desa kelurahan dalam satu kecamatan.
b) Saran : lintas program dan lintas sector ditingkat kecamatan
diwilayah kerja Puskesmas
3) Sistem kewaspadaan dini-kejadian luar biasa- SKD-KLB gizi buruk
a) Tujuan : mengantisipasi kejadian luar biasa gizi buruk disuatu
wilayah pada kurun waktu tertentu

10
b) Saran : balita dan keluarganya, posyandu
4) Pemantauan konsumsi garam beryodium di rumah tangga
a) Tujuan : memperoleh gambaran berkala tentang cakupan konsumsi
garam beryodium yang memenuhi syarat di masyarakat.
dilaksanakan setiap satu tahun sekali
b) Saran : rumah tangga

10. Pembinaan gizi Institusi


a. Pembinaan Gizi di Sekolah
1) Tujuan kegiatan ini adalah memperbaiki status gizi anak sekolah
2) Sasaran kegiatan ini adalah peserta didik PAUD, taman kanak-kanak,
SD, SMP, SMA
3) Bentuk-bentuk kehiatan perbaikan gizi disekolah:
1. Edukasi gizi
2. Penjaringan status gizi disekolah
3. Pemberdayaan peserta didik sebagai dokter kecil/kader kesehatan
remaja
4. Pengawasan dan pembinaan pengelola kantin sehat
4) Pelaksanaan kegiatan pembinaan gizi di Institusi yang melibatkan
tenaga gizi puskesmas bersama dengan tim UKS
1. Mengkoordinasikan dana untuk melakukan intervensi terhadap status
gizi anak disekolah
2. Menjalin kerja sama dengan sekolah dalam pemberdayaan peserta
didik sebagai dokter kecil/kader kesehatan remaja
3. Menjalin kerja sama dengan sekolah dalam membina kantin sekolah
4. Membuat jadwal kegiatan
5. Menyiapkan materi edukasi
6. Menyajikan materi
7. Melakukan diskusi mengenai materi
8. Membuat laporan program perbaikan gizi disekolah
9. Membuat rencana tindak lanjut dalam meningkatkan perbaikan gizi
disekolah

11. Kerja sama lintas sector dan lintas program


a. Tujuan : meningkatkan pencapaian indikator perbaikan gizi di tingkat
puskesmas melalui kerja sama lintas sektor dan lintas program
b. Sasaran: seksi pemberdayaan kantor camat, penyuluh pertanian lapangan,
juru penerang kecamatan, TP PKK, Dinas pendidikan, Kepala

11
Desa/Kelurahan, program KIA, bidan coordinator, tenaga sanitarian,
tenaga promosi kesehatan, perawat sanitarian, juru imunisasi, dan lain-lain
c. Fungsi tenaga gizi puskesmas dalam kerja sama lintas sector dan lintas
program adalah :
1) Merencakan kegiatan sensitive yang memerlukan kerja sama
2) Mengidentifikasi sector dan program yang perlu kerja sama
3) Melakukan perteuan untuk menggalang komitmen kerja sama
4) Melakukan koordinasi dalam melakukan indikator-indikator keberhasilan
kerja sama
5) Mengkoordinasika pelaksanaan kerja sama
6) Membuat laporan hasil kerja sama

B. Pencatatan dan pelaporan


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan di Puskesmas, data dan informasi
dari hasil pencatatan diolah dan dianalisa serta dilaporkan ke Dinas kesehatan
kabupaten. Pencatatan dan pelaporan untuk mendokumentasikan pelayanan gizi
diluar gedung menggunakan instrument antara lain:
1. Rekapitulasi hasil sistem informasi Puskesmas (Simpus)
2. Rekapitulasi hasil sistem informasi posyandu (SIP)
3. F3/Gizi (rekapitulasi data gizi puskesmas)
4. F2/Gizi (rekapitulasi data gizi dari Kelurahan/Desa)
5. F1/Gizi (rekapitulasi data gizi dari posyandu)
6. Pelaporan ASI Ekslusift
7. Pelaporan BGM
8. Form pelacakan gizi buruk

C. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi dilaksanakan di Puskesmas, data dan informasi hasil
diolah dan dianalisa serta dilaporkan ke Dinas Kesehatan kabupaten/Kota.
Kegiatan yang dimonitor adalah kegiatan pelayanan gizi baikdidalam gedung
maupun diluar gedung. Cara melakukan monitoring dan evaluasi perlu
memperhatikan jenis dan waktu kegiatan yang dilaksanakan.

12
BAB IV
DOKUMENTASI

A. Laporan Profil Pelayanan Gizi Kesehatan Masyarakat


B. Standar Operasional Prosedur (SOP) Kegiatan
C. Form-Form yang di gunakan:
1. Form pelacakan kasus Gizi Buruk
2. Form Skrinning Gizi pasien Gizi Buruk
3. Informed Consent Pasien CFC
4. Buku catatan harian pasien gizi buruk setiap desa
5. Laporan evaluasi balita gizi buruk
6. Grafik balita gizi buruk
7. Laporan bulanan posyandu
8. Laporan bulanan gizi

Rongi, Januari 2023


Kepala UPTD Puskesmas Bukit Lamando

MASTON, S.Kep.,Ns.
NIP. 19890115 201904 1 001

13

Anda mungkin juga menyukai