Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Program
Pembinaan Kesehatan Komunitas ini sesuai dengan berbagai sumber informasi dan
literatur yang sudah dikembangkan. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Program
Pembinaan Kesehatan Komunitas”. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Kendari, -0-2019

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..........................................
B. Rumusan Masalah......................................................
C. Tujuan Penulisan........................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Program Pembinaan Masyarakat
B. Puskesmas
C. Upaya Puskesmas
D. Factor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Menggunakan Pelayan
Kesehatan Dipuskesmas

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan....................................................................................
B. Saran................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitas yang
bersifat persuasif dan melalui pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap, perilaku, dan kemampuan masyarakat dalam menemukan,
merencanakan serta memecahkan masalah menggunakan sumber daya atau potensi yang
mereka miliki termasuk partisipasi dan dukungan tokoh – tokoh masyarakat serta LSM
yang masih ada dan hidup di masyarakat.
Penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan akan
menghasilkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan dengan demikian
penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat merupakan proses sedangkan kemandirian
merupakan hasil, karenanya kemandirian masyarakat dibidang kesehatan dapat diartikan
sebagai kemampuan untuk dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di
lingkungannya. Peran serta masyarakat di dalam pembangunan kesehatan dapat diukur
dengan makin banyakknya jumlah anggota masyarakat yang mau memanfaatkan
pelayanan kesehatan seperti, Puskesmas, Pustu, Polindes, mau hadir ketika ada kegiatan
penyuluhan kesehatan, dll.
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian program pembinaan kesehatan komunitas.
2. Bagaimana upaya dan fungsi puskesmas, termasuk program pokok dari puskesmas.
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi minat masyarakat menggunakan pelayan
kesehatan dipuskesmas

B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui tentang program pembinaan kesehatan komunitas.
2. Mamhasiwa mampu mengetahui tentang upaya dan fungsi puskesmas, termasuk
program pokok dari puskesmas.
3. Mahasiswa mampu mengetahui faktor yang mempengaruhi minat masyarakat
menggunakan pelayan kesehatan dipuskesmas
BAB II
PEMBAHASAN

A. Program Pembinaan Masyarakat


Program kesehatan merupakan keputusan yang dibuat oleh pihak yang
bertanggungjawab terhadap bidang kesehatan. Para pembuat keputusan tersebut
disebut juga elit kebijakan yang terdapat pada semua tingkatan pusat dan daerah.
Keputusan dari para elit untuk menjadi suatu kebijakan/program kesehatan adalah
pilihan atau tidak dari para elit tersebut. Termasuk kegagalan dalam mengambil
keputusan atau bertindak terhadap suatu permasalahan ( Penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di Indonesia mengacu pada Sistem Kesehatan Nasional
(SKN) tahun 2012, yang memiliki visi dan misi pencapaian pemenuhan hak asasi
manusia. Pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen
bangsa Indonesia harus secara terpadu saling mendukung tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pelaksanaan SKN 2012 tersebut
dituangkan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan tahun
2005-2025 (RPJP-K) dan sinergis dengan Sembilan Agenda Perubahan (Nawacita)
Kabinet Kerja tahun 2015-2019, khususnya dalam bidang kesehatan. Program
pembangunan Kesehatan Indonesia mengacu pada 3 (tiga) pilar Program Indonesia
Sehat yaitu mengedepankan paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan
pemenuhan universal health coverage melalui Jaminan Kesehatan Nasional.
Pelaksanaan tiga pilar Program Indonesia Sehat tersebut mempunyai target sasaran
seluruh usia (total coverage) mengikuti seluruh sikuls kehidupan (life cycle)
sehingga integrasi pelaksanaan pelayanan kesehatan dapat dilakukan lebih efektif
jika melalui pendekatan keluarga.
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS_PK) ini
mengintegrasikan pelaksanaan program melalui pendekatan 6 komponen utama
dalam penguatan sistem kesehatan (six building blocks), yaitu penguatan upaya
pelayanan kesehatan, ketersediaan tenaga kesehatan, sistem informasi kesehatan,
akses terhadap ketersediaan obat esensial, pembiayaan dan kepemimpinan atau
pemerintahan. Program Indonesia Sehat dilaksanakan untuk meningkatkan derajat
masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung
dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan, bahwa untuk
melaksanakan Program Indonesia Sehat diperlukan pendekatan keluarga yang
mengintegrasikan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan
masyarakat (UKM) secara berkesinambungan, dengan target keluarga berdasarkan
data dan informasi kesehatan keluarga. Kegiatan Pembinaan Teknis Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga diperlukan sebagai bentuk dukungan
agar tujuan program Indonesia Sehat tercapai.

B. Puskesmas
Puskesmas merupakan upaya pelayanan kesehatan pertama yang memiliki
kewajiban untuk memberikan upaya pelayanan kesehatan dasar. Puskesmas
memiliki program pokok yang dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga kesehatan
maupun fasilitasnya, karenanya program pokok disetiap puskesmas dapat berbeda-
beda. Namun demikian, program pokok puskesmas yang lazim dan seharusnya
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA),
2. Keluarga Berencana,
3. Kesehatan Lingkungan,
4. Pemberantasan penyakit menular,
5. Upaya pengobatan termasuk pelayanan darurat kecelakaan,
6. Penyuluhan kesehatan masyarakat,
7. Usaha kesehatan di sekolah (UKS),
8. Kesehatan olahraga,
9. Perawatan kesehatan keluarga,
10. Usaha kesehatan kerja,
11. Usaha kesehatan gigi dan mulut,
12. Usaha kesehatan jiwa,
13. Kesehatan mata,
14. Laboratorium (diupayakan tidak lagi sederhana),
15. Pencatatan dan pelaporan sistem informasi kesehatan,
16. Kesehatan usia lanjut,
17. dan Pembinaan pengobatan tradisional.

C. Upaya Puskesmas
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas yakni
terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat, maka puskesmas
bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, yakni keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional
merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut
dikelompokan menjadi dua yaitu upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya
kesehatan pengembangan (Permenkes RI, No. 75 Tahun 2014). UKM esensial
adalah upaya kesehatan yang wajib dilaksanakan disuatu puskesmas, sedangkan
UKM pengembangan adalah upaya kesehatan yang dilaksanakan dipuskesmas
berdasarkan prioritas masalah kesehatan, ketersediaan sumber daya, anggaran, dan
keadaan geografis yang ada di puskesmas tersebut. Adapun yang menjadi upaya
kesehatan masyarakat esensial antara lain:
1. Pelayanan promosi kesehatan.

2. Pelayanan kesehatan lingkungan.

3. Pelayanan kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana.

4. Pelayanan gizi.

5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

D. Factor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Menggunakan Pelayan


Kesehatan Dipuskesmas
Ada beberapa factor yang membuat masyarakat minat menggunakan pelayanan
di puskesmas:
1. Pelayanan kesehatan
Pelayanan merupakan kegiatan yang bertujuan memberikan kemudahan,
kenyamanan, atau keselamatan.pelayanan kesehatan yang diberikan oleh petugas
kesehatan yang ada di puskesmas dapat dilihat dari sikap yang diberikan oleh
petugas kepada pasien.Sikap petugas kesehatan adalah kesiapannya untuk
bertindak, untuk memberikan pelayan kesehatan termaksud sikapnya dalam
berkomunikasi dan berpakaian kektika melakukan pelayanan kesehatan.
2. Jarak puskesmas
Jarak puskesmas dengan rumah penduduk sangat berpengaruh terhadap
kunjungan masyarakat ke puskesmas.Diharapkan darilokasi yang mudah di
jangkau tersebut maka jumlah kunjungan kepelayan kesehatan meningkat,
karena sudah didukung dengan kelancaran dan transportasi.
3. Biaya
Biaya adalah jumlah uang yang harus di bayar oleh pasien untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan meliputi biaya pemeriksaan, pemeblian obat,
dan pemeriksaan laboratorium. Pelayanan kesehatan yang terlalu mahal tidak
dapat dijangkau oleh semua pemakai jasa pelayanan kesehatan, dan karnanya
tidak akan memuaskan masyarakatyang berobat. Jalan keluarnya disarankan
perlunya mengupayakan pelayanan kesehatan yang biayanya yang sesuai dengan
kemampuan pemakai jasa pelayanan itu.
4. Keyakinan
Suatu kepercayaan adalah keyakinan tentang kebenaran suatu yang
didasarkan pada budaya dimana dibesarkannya.Tenaga kesehatan dapat
mengajak yang dianggap sangat berpengaruh di dalam masyarakat, agardapat
diupayakan perubahan-perubahan dankebiasaan-kebiasaan yang dapat
memperburuk bagi kesehatannya, meliputi pencegahan penyakit, pelaksanaan
pengobatan terhadap penyakitnya serta manfaat kesetan, seperti keyakian bahwa
pelayanan kesehatan dapat menolong proses penyembuhan penyakit.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Program kesehatan merupakan keputusan yang dibuat oleh pihak yang
bertanggungjawab terhadap bidang kesehatan. Para pembuat keputusan tersebut
disebut juga elit kebijakan yang terdapat pada semua tingkatan pusat dan daerah.
Keputusan dari para elit untuk menjadi suatu kebijakan/program kesehatan adalah
pilihan atau tidak dari para elit tersebut. Termasuk kegagalan dalam mengambil
keputusan atau bertindak terhadap suatu permasalahan ( Penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di Indonesia mengacu pada Sistem Kesehatan Nasional
(SKN) tahun 2012, yang memiliki visi dan misi pencapaian pemenuhan hak asasi
manusia. Pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen
bangsa Indonesia harus secara terpadu saling mendukung tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pelaksanaan SKN 2012 tersebut
dituangkan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan tahun
2005-2025 (RPJP-K) dan sinergis dengan Sembilan Agenda Perubahan (Nawacita)
Kabinet Kerja tahun 2015-2019, khususnya dalam bidang kesehatan
DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah. 2018. Pembinaan Teknis Program


Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) Tahun 2018 di
https://www.dinkes.kalteng.go.id/berita-pembinaan-teknis-program-indonesia-
sehat-dengan-pendekatan-keluarga-pis-pk-tahun-2018.html
Donni Hanni Andika, dkk. 2017. Gambaran Implementasi Upaya Pelayanan
Kesehatan Masyarakat Esensial Di Puskesmas Kawangkoan Kecamatan
Kawangkoan Utara Tahun 2017.
Efendi, Ferry & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Riastuti Kusuma Wardani. 2014. Analisis Penetapan Prioritas Program Upaya
Kesehatan Dasar (Puskesmas) Pada Tingkat Pemerintahan Daerah (Studi
Eksploratif Di Kota Bogor Tahun 2013). Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia
Amrin Madolan. 2017. Perbedaan UKM Esensial dan UKM Pengembangan di
Puskesmas di https://www.mitrakesmas.com/2016/06/upaya-kesehatan-yang-
dilaksanakan-di-puskesmas.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai