Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tujuan perguruan tinggi berdasarkan Undang-Undang Nomor 12
tahun 2012 pasal 5 adalah menghasilkan lulusan yang menguasai cabang ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan
peningkatan daya saing bangsa. Upaya untuk menghasilkan lulusan yang
mampu memenuhi kebutuhan nasional sebagai salah satu tolak ukurnya
adalah banyaknya lulusan yang menjadi tenaga kerja terampil dan siap
melaksanakan pekerjaan dilapangan.
Semakin tinggi tingkat pendidikan seharusnya semakin memiliki daya
saing yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan pasar kerja. Menurut Hamidi
(2013) mengemukakan bahwa pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan
formal bukan jaminan untuk mendapatkan pekerjaan. Lowongan kerja yang
tidak terisi umumnya disebabkan oleh rendahnya kesiapan kerja dan
kurangnya keterampilan. Kesiapan kerja merupakan keseluruhan kondisi
individu yang meliputi kematangan fisik, mental, dan pengalaman, serta
adanya kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau
kegiatan. Jika kebutuhan tenaga kerja tidak dapat terpenuhi dengan baik
dikarenakan pencari kerja tidak memiliki kualitas yang memenuhi harapan
dunia kerja, maka kesenjangan antara permintaan dan penawaran kerja akan
terjadi dan jalan satu-satunya adalah dengan membekali keterampilan
berwirausaha agar mereka setelah lulus sekolah dapat memperoleh
penghasilan dan pada akhirnya mencapai kesejahteraan yang diharapkan
tanpa harus mengandalkan untuk menjadi pegawai atau karyawan di
perusahaan (Saiman, 2009).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Keperawatan
Keperawatan merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan. Layanan ini berbentuk layanan
bio-psiko-sosial-spiritual komprehensif yang ditujukan bagi individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup
seluruh proses kehidupan masyarakat (Budiono, 2016). Fokus penting dari
keperawatan menurut Abdellah adalah perawat harus menciptakan atau
memelihara lingkungan terapeutik. Abdellah juga mengatakan bahwa bila
reaksi perawat terhadap klien bersikap bermusuhan atau negatif maka
keseluruhan lingkungan klien akan terpengaruhi menjadi negatif juga.
Suasana emosional perawat akan mempengaruhi suasana emosional klien.
Suasana emosional klien akan mempengaruhi kekebalan tubuhnya.
Kekebalan tubuh akan mempengaruhi penyembuhannya (Iyus & Mardhiyah,
2010).

B. Konsep Enterpreneurship
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa
yang menjadi sumber keunggulan untuk dijadikan peluang. Jadi,
kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di
pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda (Hanggara, 2016).

C. Hubungan Entrepreneursip Dengan Keperawatan


Kewirausahaan dalam keperawatan atau yang biasa disebut nursepreneur,
terdiri dari dua kata yaitu nurse dan entrepreneur. Nursepreneur adalah
perawat pengusaha yang bekerja secara mandiri dalam memberikan
pelayanan keperawatan meliputi perawatan langsung, pendidikan, penelitian,
administratife atau konsultasi dalam menciptakan bisnis/usahanya.
Kewirausahaan dalam keperawatan akan baik untuk perawat profesional dan
perusahaan pelayanan kesehatan, karena akan menciptakan kemandirian dan
termotivasi untuk berpikir, lebih produktif, kreatif, fan lebih dapat bersaing
dalam pemasarannya. Mereka akan seperti perusahaan lainnya mempunyai
keinginan yang tinggi untuk mengontrol kariernya sendiri (ICN, 2004).
Perawat tersebut sebagai pemilik modal, penggagas ide, pemilik saham, atau
owner yang mampu menggaji karyawannya, meskipun dalam pelaksanaanya
teknisnya banyak melibatkan profesi lain sebagai pelaksana. Ketika seorang
perawat mengambil suatu langkah ditengah orang-orang lain saling berlomba
memperebutkan kesempatan kerja yang semakin sempit, seorang
nursepreneur justru berpikir untuk menciptakan suatu usaha yang dapat
menghasilkan secara ekonomi dan menciptakan lapangan kerja bagi
sesamanya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, semoga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kepada mahasiswa keperawatan tentang hubungan antara
kewirausahaan (entrepreneur) dengan Keperawatan (nurse) sehingga dapat
dijadikan pedoman ataupun mengaplikasikannya sewaktu membangun usaha
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Budiono. 2016. Konsep Dasar Keperawatan. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia
ICN. 2004. Guidelines on The Nurse Entre/Intrapreneur Providing Nursing
Service. International Council of Nurses: Geneva.
Iyus, Y., & Mardhiyah, A. 2010. Spirit and Sofrkill of Nursing Entrepreneur.
Bandung: Rafika Aditama.
Hamidi, N., Ngadiman & Muyasaroh. 2013. Locus of Control dan Prakerin dalam
Kesiapan Kerja. Jurnal Pendidikan UNS. 1(1): 1-11
Hanggara, M, W. 2016. Kewirausahaan. Waringin Timur: Akademi Keperawatan
Saiman, L. 2009. Kewirausahaan, Teori, Praktek dan Kasus-kasus. Jakarta:
Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai