Kelompok 1
MARDALINA : P201701001
FANNY PRAMASARI U. : P201701032
HARMIN : P201701037
RISALDI : P201701022
MELANY : P201701010
IIN ANGGRAINI : P201701013
FERNANDO V.P : P201701028
ALDA PRATIWI : P201701137
NURFITA SARI : P201701042
Definisi
Keracunan dan penyalahgunaan obat
(overdosis) merupakan bagian yang penting
dari kedaruratan medis (Bresler & Michael,
2012). Overdosis (disingkat OD) atau kelebihan
dosis adalah gejala terjadinya keracunan akibat
obat yang melebihi dosis yang bisa diterima
oleh tubuh.
Etiologi
Overdosis dapat disebabkan oleh dua hal yaitu
Overdosis yang disengaja : dengan sengaja
mengkonsumsi obat-obatan secara berlebihan
dengan maksud tertentu
Overdosis yang tidak disengaja :
mengkonsumsi obat-obatan dengan tujuan
pengobatan, tidak mengetahui rute dan dosis
obat, mengkonsumsi obat yang salah.
Manifestasi Klinis
Menurut dr. Allert Benedicto Leuan Noya (2018), overdosis
obat dapat menyebabkan seseorang mengalami:
Muntah-muntah.
Diare.
Pusing hingga kehilangan keseimbangan.
Sesak napas.
Kejang.
Gelisah, kecemasan, dan halusinasi.
Gangguan penglihatan.
Kulit, ujung jari, dan bibir tampak kebiruan (sianosis), yang
merupakan tanda kekurangan oksigen.
Penurunan kesadaran
Komplikasi
Kerusakan hati
Gangguan pencernaan
Gagal ginjal (Regina Pratiwi H 2020).
kasus
Seorang perempuan usia 25 tahun dibawa oleh
orangtuanya ke IGD rumah sakit. Dengan
kesadaran delirium, akral dingin, berbicara
merancau. Orang tua klien mengatakan bahwa
sebelumnya anaknya meminum obat tidur melebihi
dosis yang dianjurkan, ±30 menit kemudian
anaknya keluar dari kamar, mengalami muntah-
muntah dan saat perjalanan ke RS klien mengalami
sesak napas. Saat dikaji klien nampak lemas, hasil
pemeriksaan TTV diperoleh TD 90/60 mmHg, nadi
120x/menit, pernapasan 26x/menit, suhu 36°C.
Diagnosa
Ketidakefektifan pola napas berhubungan
dengan hiperventilasi
Defisien volume cairan berhubungan
dengan hilangnya cairan aktif (muntah)
Konfusi akut berhubungan dengan
penyalahgunaan zat (obat tidur)
Intervensi
Diagnosa 1
Monitor Pernafasan:
1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman, dan kesulitan bernafas.
2. Monitor suara nafas tambahan.
3. Monitor pola nafas.
4. Monitor saturasi oksigen pada pasien yang tersedasi.
Terapi Oksigen:
1. Berikan oksigen seperti yang diperintahka n.