PENDAHULUAN
1
pekerjaan. Banyak masyarakat tidak menyadari bahwa mereka menderita
hipertensi baik mulai dari tahap ringan sampai tahap berat. Sampai sekarang
ini, masyarakat tidak tahu secara pasti bagaimana diagnosis dari hipertensi,
tetapi bisa dari gejala yang dialami penderita.
Hipertensi merupakan faktor risiko penting penyakit jantung koroner
di Indonesia, khususnya Jakarta. Hipertensi adalah keadaan tubuh kehilangan
atau kurang mampu mengendalikan tekanan darah sehingga mengalami
tekanan berlebih atau biasa dikenal sebagai tekanan darah tinggi. Jika tidak
terkendali, hipertensi dapat menimbulkan komplikasi ke otak sehingga terjadi
stroke, mempengaruhi ginjal dan jantung. Risiko pada jantung dapat mencapai
angka 75% berupa pembengkakan jantung (left ventricel hyperthophy),
penyempitan pembuluh darah koroner (coronary artery disease), atau
kombinasi keduanya. Ketiga komplikasi tersebut akan meningkatkan angka
kematian kardiovaskuler atau gagal jantung.
Karena itu, pengenalan dini terhadap hipertensi serta
penanggulangannya akan dapat menurunkan angka kematian tersebut.
Sayangnya masyarakat sering mengabaikan hipertensi karena gejalanya
sendiri kurang bermakna. Selain itu, pengetahuan tentang pengendalian
hipertensi masih sangat minim, biaya pengobatan mahal karena mesti
dilakukan seumur hidup, dan kampanye mengenai pengetahuan hipertensi
juga minim. Di Amerika, menurut National Health and Nutrition Examination
Survey (NHNES III); paling sedikit 30% pasien hipertensi tidak menyadari
kondisi mereka, dan hanya 31% pasien yang diobati mencapai target tekanan
darah yang diinginkan dibawah 140/90 mmHg.4 Dan di Indonesia
kemungkinan angka tersebut lebih besar. Langkah awal untuk pengobatan dan
pengendalian hipertensi secara non-medis bisa dilakukan dengan memulai
pola hidup sehat, yakni olah raga teratur, polamakan seimbang, serta
mengobati penyakit penyerta seperti diabetes. Jika penanganan non-medis ini
tidak berhasil maka harus diteruskan dengan upaya medis.
Para praktisi kesehatan berusaha melakukan semua pencegahan yang
memungkinkan untuk mengurangi keparahan dan faktor risiko hipertensi.
2
Disamping dari upaya pencegahan, banyak apoteker mencari cara pengobatan
medikamentosa dan tradisional. Jenis-jenis pengobatan medikamentosa
banyak beredar di masyarakat luas. Obat-obat tersebut memiliki banyak
kelebihan dan kekurangan. Dimana kekurangan tersebut mulai dari harga yang
mahal, sulitnya didapat, kurangnya pemasaran, dan seringnya kurang
responsif obat.
Dikarenakan pengobatan medikamentosa dirasakan sulit diterima oleh
masyarakat luas, maka banyak praktisi kesehatan yang mengolah tanaman-
tanaman yang sering kita jumpai sehari-hari dan ternyata banyak mengandung
manfaat yang berguna untuk penderita hipertensi. Salah satu contoh tanaman
tersebut ádalah seledri. Dikatakan dalam banyak jurnal bahwa tanaman seledri
banyak mengandung zat aktif yang secara efektif menurunkan tekanan darah
pada penyakit hipertensi. Menurut Kompas.com tanaman yang bernama Latin
Apium graveolens ini memang telah dikenal banyak manfaatnya untuk
kesehatan. Tak hanya daunnya saja yang memiliki khasiat, akar, buah dan biji
seledri pun dapat digunakan sebagai obat.
Akar seledri berkhasiat memacu enzim pencernaan dan peluruh
kencing (diuretik), buah atau bijinya sebagai pereda kejang (antispasmodik),
menurunkan kadar asam urat darah, antirematik, peluruh kencing, peluruh
kentut (karminatif), afrodisiak, dan penenang (sedatif).
3
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui lebih rinci apa saja kandungan zat aktif pada tanaman
seledri tersebut
2. Mengetahui kegunaan dari masing-masing zat aktif tersebut
3. Mengetahui bagaimana zat aktif tersebut menormalkan
penyempitan pembuluh darah pada penderita hipertensi
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Hipertensi
Definisi hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg atau bila pasien memakai obat
antihipertensi. (Mansjoer,A).
5
5. Aktifitas fisik yang tidak aktif
6. Riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskuler dini
7. Dislipidemia
8. DM
2.1.4 Patofisiologi
Banyak faktor yang mengontrol tekanan darah berkontribusi secara
potensial dalam terbentuknya hipertensi; faktor-faktor tersebut adalah6
(gambar 1 ):
a) Meningkatnya aktifitas sistem saraf simpatik (tonus simpatis dan/atau
variasi diurnal), mungkin berhubungan dengan meningkatnya respons
terhadap stress psikososial dll
b) Produksi berlebihan hormon yang menahan natrium dan
vasokonstriktor
c) Asupan natrium (garam) berlebihan
d) Tidak cukupnya asupan kalium dan kalsium
e) Meningkatnya sekresi renin sehingga mengakibatkan meningkatnya
produksi angiotensin II dan aldosteron
f) Defisiensi vasodilator seperti prostasiklin, nitrik oxida (NO), dan
peptide natriuretik
g) Perubahan dalam ekspresi sistem kallikrein-kinin yang mempengaruhi
tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal
h) Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada
pembuluh darah kecil di ginjal
i) Diabetes mellitus
j) Resistensi insulin
k) Obesitas
l) Meningkatnya aktivitas vascular growth factors
m) Perubahan reseptor adrenergik yang mempengaruhi denyut jantung,
karakteristik inotropik dari jantung, dan tonus vaskular
n) Berubahnya transpor ion dalam sel
6
Gambar 1
Tabel 2 Klasifikasi tekanan darah untuk dewasa umur ≥ 18 tahun menurut JNC 7.4
Klasifikasi tekanan Sistolik Diastolik (mmHg)
Darah (mmHg)
7
Normal <120 dan <80
Prehipertensi 120-139 atau 80-89
Hipertensi tingkat 1 140-159 atau 90-99
Hipertensi tingkat 2 ≥ 160 atau ≥ 100-109
Catatan: Pasien tidak sedang sakit atau minum obat antihipertensi pada saat
pengukuran.
2.1.6.1 Anamnesis5
Wawancara medis pada pasien dengan hipertensi harus meliputi:
1. Jangka waktu, derajat keparahan dan riwayat perjalanan penyakit hipertensi.
2. Indikasi hipertensi sekunder :
a.Riwayat penyakit ginjal pada keluarga (ginjal polikistik)
b. Ada/tidaknya penyakit ginjal, ISK, dan hematuria
c.Pemakaian obat-obat analgesik dan atau obat lainnya yang dapat
meningkatkan tekanan darah atau mengganggu efektivitas obat
antihipertensi.
d. Episoda berkeringat, sakit kepala, kecemasan, palpitasi
(pheochromocytoma). Pheocromocytoma adalah tumor sel kromafin pada
medula adrenal atau para ganglion simpatis; gejalanya terutama hipertensi,
mencerminkan bertambahnya sekresi epinefrin dan norepinefrin.
e.Episoda lemah otot dan tetani (aldosteronisme)
3. Faktor-faktor risiko
8
Secara umum pasien dapat terlihat sehat atau beberapa diantaranya sudah
mempunyai faktor resiko tambahan, tetapi kebanyakan asimptomatik. (Tabel 1.)
4. Gejala kerusakan organ :
a.Otak dan mata : Sakit kepala, vertigo, gangguan penglihatan
b. Jantung : Palipitasi, nyeri dada, sesak, bangkak kaki
c.Ginjal : haus, poliuria, nokturia, hematuri
d. Arteri perifer : eksremitas dingin, klaudikasiointermiten
5. Pengobatan antihipertensi sebelumnya
6. Faktor pribadi, keluarga, dan lingkungan yang dapat mempengaruhi tekanan
darah (tingkat stress)
9
Fokus pemeriksaan fisik yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Leher
a. Denyut dan bising arteri carotis
Palpitasi dan auskultasi dari arteri karotid sebagai bukti adanya stenosis
atau oklusi.
b. Bendungan vena jugularis
c. Pembesaran kelenjar tiroid
2. Jantung
a. Denyut jantung dan iramanya
b. Denyut jantung apikal
c. Precordial heave
d. Bising jantung (murmur, gallop, bunyi jantung ke 3-4)
3. Paru-Paru
a. Crackles
b. Wheezing dan ronkhi
4. Abdomen
a. Massa, aneurisma aorta, ginjal polikistik
b. Bising abdomen
5. Alat gerak
a. Denyut arteri perifer
b. Denyut arteri femoralis
c. Edema
6. Saraf sentral dan perifer
a. Tanda/gejala dini dari penyakit saraf-pembuluh darah
7. Fundoskopi
a. Penarikan atau penyempitan arteri-vena
b. Perdarahan
c. Eksudat
d. Papiledema
10
1. Test darah rutin
2. Glukosa darah
Glukosa darah dihitung karena DM berasosiasi dengan percepatan
arterosklerosis, penyakit vaskular renal, dan diabetik nephropathy, dan
karena aldosteronism, cushing syndrome, dan pheochromocytoma mungkin
diasosiasikan dengan hiperglisemia.
3. Kolesterol total serum
4. Kolesterol LDL dan HDL serum
5. Trigilserida serum
6. Asam urat serum
Asam urat adalah salah satu bagian dari BUN (blood urea nitrogen). Level
yang meningkat dapat dilihat di penyakit ginjal, beberapa keganansan,
penyakit hati, konsumsi alkohol dan kebanyakan pengobatan untuk melawan
keganasan.
7. Kreatinin serum
Seperti juga urea clearance, tes ini menilai faal glomerulus.
8. Kalium serum
Serum postasium harus diukur untuk melihat meralocorticoid-induce
hypertension dan untuk memberi garis dasar sebelum terapi diuretik dimulai.
9. Hemoglobin dan hematokrit
10. Urea Clearence
Urea clearance mengukur fungsi glomerulus karena ureum difiltrasi melalui
glomerulus tersebut.
11. Elektrokardiogram
2.1.7 Tatalaksana
1. Terapi non-farmakologis
Pengobatan non farmakologis berupa pengurangan asupan garam,
penurunan berat badan bagi pasien gemuk dan olahraga (Bakri, 2003)
11
2. Terapi farmakologis
Menurut JNC VII, pengobatan dengan diuretik, ACE inhibitor, beta
blocker, angiotensin reseptor bloker, dan calcium antagonist mempunyai
manfaat pada terapi hipertensi pada diabetes tipe 1 dan tipe 2 (Chobanian et
al., 2004).
Obat antihipertensi yang ideal untuk penyandang hipertensi dan diabetes
mellitus sebaiknya memenuhi syarat-syarat:
a) Efektif menurunkan tekanan darah
b) Tidak menganggu toleransi glukosa atau menganggu respons
terhadap hipohiperglikemia
c) Tidak mempengaruhi fraksi lipid
d) Tidak menyebabkan hipotensi postural, tidak mengurangi aliran
darah tungkai, tidak meningkatkan risiko impotensi
e) Bersifat kardio-protektif dan reno-protektif (Bakri, 2003)
Pilihan pertama obat antihipertensi:
12
(2). Beta bloker
Mekanisme:
(1). Penurunan denyut jantung dan kontraktilitas miokard sehingga
menurunkan curah jantung.
(2). Hambatan sekresi renin di sel-sel jukstaglomeruler ginjal dengan akibat
penurunan produksi angiotensin II
(3). Efek sentral yang mempengaruhi aktivitas saraf simpatis, perubahan pada
sensitivitas baroreseptor, perubahan aktivitas neuron adrenergik perifer
dan peningkatan biosintesis prostasiklin.
(3). ACE Inhibitor (ACEI)
Mekanisme: ACE-inhibitor menghambat perubahan angiotensin I menjadi
angiotensin II, sehingga terjadi vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron.
Selain itu, degradasi bradikinin dalam darah meningkat dan berperan dalam efek
vasodilatasi ACE-inhibitor. Vasodilatasi secara tidak langsung akan menurunkan
tekanan darah, sedangkan berkurangnya aldosteron akan menyebabkan ekskresi
air dan retensi kalium (Nafrialdi et al., 2007)
(4). Calsium channel bloker (CCB)
Mekanisme: Antagonis kalsium menghambat influks kalsium pada sel otot polos
pembuluh darah dan miokard. Di pembuluh darah, antagonis kalsium terutama
menimbulkan relaksasi arteriol, sedangkan vena kurang dipengaruhi. Penurunan
resistensi perifer ini sering diikuti oleh reflek takikardia dan vasokonstriksi,
terutama bila menggunakan golongan dihidropiridin kerja pendek (nifedipin).
Sedangkan diltiazem dan verapamil tidak menimbulkan takikardi karena efek
kronotropik negatif langsung pada jantung (Nafrialdi et al., 2007)
(5). Angiotensin reseptor bloker (ARB)
Mekanisme: Dengan mencegah efek angiotensin II, senyawa antagonis reseptor
angiotensin II ( losartan, kandesartan, irbesartan, valsatran dan erprosartan)
merelaksasi otot polos sehingga mendorong vasodilatasi, meningkatkan ekskresi
garam dan air di ginjal, menurunkan volume plasma, dan mengurangi hipertropi
sel (Oates et al., 2008)
13
Tips untuk penderita hipertensi
- Bagi yang kegemukan, sebaiknya turunkan berat badan.
- Konsumsi serat dan sayur-sayuran,buah-buahan dan kacang-kacangan.
- Batasi konsumsi gula, garam, kafein, makanan berlemak,dan makanan kaleng.
- Berolahraga secara teratur.
- Belajar mengendalikan stress.
- Hentikan kebiasan merokok.
- Menghindari minuman beralkohol
- Cukup istirahat dan tidur
2. Seledri
Dr. William J. Elliot, farmakolog dari fakultas Kedokteran, Universitas
Chicago berhasil mengisolasi senyawa pada seledri yang dapat menurunkan
tekanan darah. Senyawa itu adalah 3-n-butyphththalida yang memberi aroma
harum. Elliot memperkirakan, seledri membantu menurunkan tekanan darah
karena mampu menekan konsentrasi hormon stres sehingga pembuluh darah
kembali melebar.
Bila hendak menggunakan seledri untuk membantu menurunkan tekanan
darah. Ambil seluruh bagian tanaman lalu cuci bersih dan rebus dengan air.
14
Minum air rebusannya beberapa kali sehari. Cara lain, membuat tumisan
seledri.
3. Mentimun
Buah ini mengandung fosfor, kalium, magnesium, vitamin A, C, E,
betakoren, dan asam folat. Universitas Airlangga dan juga Universitas Kristen
Maranatha pernah melakukan penelitian terhadap mentimun. Dari penelitian
mereka, terbukti jus mentimun dapat menurunkan tekanan darah, baik pada
manusia maupun pada hewan percobaan.
Caranya sangat gampang, bisa dimakan begitu saja. Dijadikan teman
lalapan, dimasak ataupun dijus. Sebaiknya, saat makan mentimun jangan
dikupas kulitnya karena serat kasarnya dapat membantu menurunkan berat
badan.
4. Anggur
Berita paling mutakir adalah bahwa ekstrak biji anggur ternyata
membantu untuk menurunkan hipertensi. Biji anggur menurut Prof. C. Tissa
Kappagoda, sang penemu efek biji anggur untuk menurunkan tekanan darah
tinggi, bukan berarti kita harus menelan biji anggur bulat-bulat, tapi diekstrak.
Jadi, bila membuat jus anggur, sertakan bijinya dan haluskan hingga benar-
benar hancur.
Diperkirakan efek menurunkan tekanan darah pada ekstrak biji anggur
berkat senyawa polifenolnya yang dapat melebarkan pembuluh darah sehingga
aliran darah lancar dan tekanan darah membaik. Selain itu, kandungan vitamin
E, plavanoid, asam linoleat dan prosianidin juga diperkirakan ikut membantu
menyeimbangkan tekanan darah.
5. Bawang putih
Dr. V. Petkov dari Bulgaria pernah melakukan penelitian manfaat
bawang putih pada penderita hipertensi. Dalam penelitiannya setelah diberi
bawang putih, tekanan sistolik mereka turun 20-30 poin, sedangkan
diastoliknya turun10-20 poin. Diperkirakan, kemampuan umbi bawang putih
15
dalam membantu menurunkan tekanan darah akibat kandungan alisin yang
melenturkan pembuluh darah. Tapi peneliti dari Universitas George
Washington melihat senyawa adenosinlah yang melenturkan pembuluh darah.
Ditambah lagi, umbi ini juga mengandung prostaglandin dan vitamin E yang
berefek menurunkan tekanan darah. Bila anda ingin mencoba khasiatnya tapi
tak kuat dengan baunya, masukan saja lumatan bawang putih dalam kapsul
dan masukkan dalam mulut.
16
pahit (Djumidi et al. 1998). Tanaman ini sangat mudah dikenal karena secara
luas digunakan sebagai sayuran atau lalapan oleh masyarakat di Indonesia.
c. Penamaan
Celery (Inggris), Celeri (Perancis), Seleri (Italia), Selinon, Parsley (Jerman),
Saladri, Seleri, Sederi (Jawa) (Hariana, 2006).
d. Morfologi tanaman
Seledri merupakan herba tegak, tinggi sekitar 50 cm dengan bau aromatik
yang khas, batang persegi, beralur, beruas, tidak berambut, bercabang banyak,
berwarna hijau pucat. Daun majemuk menyirip ganjil dengan anak daun 3-7 helai.
Anak daun bertangkai yang panjangnya 1-2,7 cm, pertulangan menyirip, berwarna
hijau keputih-putihan. Bunga majemuk berbentuk payung, 8-12 buah, kecil-kecil,
berwarna putih mekar secara bertahap. Buahnya buah kotak, berbentuk kerucut,
panjang 1-1,5 mm, berwarna hijau kekuningan (Dalimarta, 2003).
17
e. Kandungan zat aktif10
Kandungan zat aktif seledri adalah apiin, apigenin, manitol, volatileoil,
glycosides, furanocoumarins, flavonoids. Flavonoid dengan komponen utama
apiin dan apigenin, minyak atsiri, saponin, senyawa kumarin dengan komponen
utama umbelliferon.
Menurut Soedibyo (1998), kandungan kimia seledri adalah apiin, apigenin,
manit, inositol, asparagina, glutamina, kolina, dan linamarosa. Kandungan seledri
daun tiap 100g ialah 89 g air, 2,20 g protein, 0,60 g lemak, 4,60 g karbohidrat,
1,40 g serat, 1,70g abu, 2685 IU vitamin A, 0,08 mg vitamin B1, 0,12mg vitamin
B2, 0,60 mg niasin, 49 mg vitamin C, 326 mg Ca, 51 mg P, 15,30 mg Fe, 151 mg
Na, 318 mg K (Susiarti 2000).
2. Menurunkan Kolesterol
Caranya: Cuci 30 gram akar seledri sampai bersih, lalu rebus dalam 2
gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring. Airnya
diminum sekaligus.
3. Mengatasi Alergi
18
Caranya: Ambil 2 batang seledri, 3 buah wortel ukuran sedang, dan 1 buah
umbi bit ukuran sedang, cuci bersih, lalu dijus. Minum jus tersebut
sekaligus waktu perut kosong. Lakukan dua kali sehari.
4. Mengurangi Kolik dan Sakit Perut
Caranya: Sediakan 60 gram seledri segar, 1 ruas jari tangan jahe merah,
dan sepotong gula aren. Rebus dalam 2 gelas air bersih hingga tersisa 1
gelas. Setelah dingin saring, airnya diminum sekaligus.
5. Meredakan Batuk
Caranya: Cuci 30 gram seledri segar, lalu potong-potong. Rebus dalam 3
gelas air bersih hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring. Bila suka,
tambahkan madu. Gunakan ramuan ini untuk dua kali minum, pagi dan
sore.
6. Mengobati Bronkitis
Caranya: Cuci 60 gram seledri segar, 10 gram kulit jeruk mandarin kering,
dan 25 gram gula aren hingga bersih. Setelah dipotong-potong, masukkan
ke dalam panci, tambahkan 3 gelas air bersih dan rebus hingga tersisa
setengahnya. Setelah dingin, saring dan airnya dibagi untuk dua kali
minum, pagi dan sore.
7. Menurunkan Tekanan Darah
Caranya: Cuci 100 gram seledri seutuhnya sampai bersih, lalu tumbuk
hingga halus. Tambahkan 1 cangkir air hangat, lalu disaring. Setelah
dingin, bagi untuk dua kali minum, pagi dan siang.
8. Mengobati Rematik
Caranya: Cuci 30-40 lembar daun seledri, lalu siram dengan air panas.
Makan sebagai lalapan. Lakukan dua kali sehari.
19
b. Selain itu ia juga bisa menetralisir bumbu yang berbau tajam
seperti bawang.
BAB III
METODOLOGI
20
Dalam penulisan karya tulis ini, kami menggunakan jenis penulisan
berdasarkan jenis masalah yang akan dianalisis. Karena berkaitan dengan
penelaah lebih lanjut maka kami menggunakan penelitian studi pustaka dengan
pendekatan kualitatif langsung pada masalah yang dituju. Tujuan penulisan ini
untuk menjelaskan bahwa pada tanaman seledri terdapat kandungan zat aktif yang
secara efektif berguna untuk penderita hipertensi.
21
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kandungan zat aktif dalam seledri yang berguna menurunkan tekanan darah
22
Senyawa identitas seledri adalah apiin dan apigenin (Anonim, 1999).
Apiin ini ketika masuk ke lambung, oleh pengaruh asam lambung akan pecah
menjadi apigenin dan gula. Apigenin, berfungsi sebagai beta blocker yang dapat
memperlambat detak jantung dan menurunkan kekuatan kontraksi jantung
sehingga aliran darah yang terpompa lebih sedikit dan tekanan darah menjadi
berkurang. Manitol dan apiin, bersifat diuretik yaitu membantu ginjal
mengeluarkan kelebihan cairan dan garam dari dalam tubuh, sehingga
berkurangnya cairan dalam darah akan menurunkan tekanan darah.14
Telah diketahui bahwa tanaman seledri (Apium graveolens L)
mengandung asam lemak tidak jenuh, sehingga memungkinkan penggunaan
tanaman tersebut sebagai obat penurun kadar kolesterol. Berdasarkan literatur,
herba seledri mengandung asam lemak tak jenuh yaitu asam lemak oleat dan asam
linoleat, sehingga penurunan kadar kolesterol total dan lemak total mungkin
disebabkan oleh adanya asam lemak tak jenuh. Asam lemak tidak jenuh berfungsi
menurunkan kadar Low Density Lipoprotein (LDL) dan meningkatkan kadar
High Density Lipoprotein (HDL) yang pada akhirnya akan menyebabkan
peningkatan metabolisme kolesterol dalam empedu untuk dapat dikeluarkan dari
tubuh. Mekanisme ini yang menyebabkan terjadinya penurunan kadar kolesterol.15
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan FMIPA UI terbukti bahwa air
herba seledri memiliki efek menurunkan kadar kolesterol dan lipid dalam darah
tikus putih yang diberi diit tinggi kolesterol dan lemak.
Ada beberapa hipotesis yang dapat digunakan untuk menjelaskan efek
tersebut, termasuk stimulasi ekskresi kolesterol ke dalam usus dan stimulasi
oksidasi kolesterol menjadi asam empedu. Ester kolesterol yang terdapat pada
asam lemak tidak jenuh ganda memungkinkan lebih cepat dimetabolisme oleh hati
dan jaringan lainnya sehingga meningkatkan kecepatan pertukaran dan
ekskresinya.15 Pada kasus ini, seledri menurunkan tekanan darah dengan
menghambat dan memperbaiki resistensi perifer.
Dikatakan Dra. Aty, seledri mengandung pthalides dan magnesium yang baik
untuk membantu melemaskan otot-otot sekitar pembuluh darah arteri dan
23
membantu menormalkan penyempitan pembuluh darah arteri. Pthalides dapat
mereduksi hormon stres yang dapat meningkatkan tekanan darah. Sebuah
penelitian membuktikan pthalides dapat mereduksi tekanan pembuluh darah
hingga 12-14 %.16
Buah atau seledri mengandung 2-3% minyak atsiri, terdiri antara lain:7,12,17
a) 3-Butyltetrahydrophthalide————————3-Butylhexahydrophthalide
b) 3-Butylphthalide————————————–3-Isovalidenephthalide
c) 3-Isobutylidene-3a.,4,5,6-tetrahydrophthalide—3-Propylidenephthalide
d) 3-Isovalidene-3a,4-dihydrophthalide—————3-Sedanolide
Seledri juga kaya pasokan kalium, asam folic, kalsium, magnesium, zat
besi, fosfor, sodium dan banyak mengandung asam amino esensial. Pasokan
kalium sangat bermanfaat untuk terapi darah tinggi. Pada 100 g seledri terkandung
344 mg kalium dan 125 mg natrium. Konsumsi makanan dengan perbandingan
kalium dan natrium yang mencapai 3:1 sangat baik bagi penderita darah tinggi.
Pada seledri perbandingan tersebut mencapai 2,75:1 sudah sangat mendekati rasio
ideal untuk pencegahan hipertensi.16 Karena dengan rasio kandungan kalium
seperti dijelaskan di atas, seledri dapat mencegah retensi natrium dan air dalam
pembuluh darah yang akan mengakibatkan peningkatan curah jantung dan
tekanan darah.
Penelitian lain yang dilakukan di FMIPA Universitas Hasanudin, Makasar,
Sulawesi Selatan, tahun 1985, pemberian ekstrak seledri dengan cara peras
menunjukkan penurunan tekanan darah kucing.
Pemberian intravena ekstrak daun seledri pada anjing dapat menurunkan
tekanan darah normal. Efek hipotensif juga ditunjukkan oleh pemberian intravena
pada anjing dan kelinci. Telah dibuktikan pula adanya efek menurunkan tekanan
darah pada 16 orang laki-laki bertekanan darah tinggi yang diberi 40 ml campuran
ekstrak seledri dan madu atau sirup secara oral 3 kali sehari. 7,13,17
Seluruh bagian tanaman berefek menurunkan tekanan darah pada hewan
yang dibuat hipertensi. Pada pemberian intravena apigenin 10 mg/kg pada anjing
dan kelinci dapat menurunkan tekanan darah dari 120 mmHg menjadi 70 mmHg.
Efek tersebut dapat dilihat pada anjing dengan hipertensi esensial. Pemberian per-
24
oral dan intravena cairan segar seluruh bagian tanaman dapat menurunkan tekanan
darah anjing maupun sampai sebesar 50%. Efek penurunan tekanan darah tersebut
disebabkan karena terjadinya stimulasi pada reseptor kimia (chemoreceptor) pada
“carotid body” dan “aorticarch”. Dan efek ini ada kaitannya dengan sistem syaraf
simpatik.9
25
4.2.3 Cara kerja 3nB dalam menurunkan tekanan darah
Kemampuan 3nB untuk menurunkan tekanan darah melalui beberapa
faktor. Retensi kelebihan cairan dan fleksibilitas yang buruk dari pembuluh darah
dapat menimbulkan peningkatan tekanan darah. Beberapa kasus seperti retensi
sodium dan atau kekurangan kalium, menyebabkan peningkatan volume cairan
dalam darah. Pengerasan pembuluh darah dan pengeluaran hormon selama stress
dapat menyebabkan berkurangnya fleksibilitas atau konstriksi aliran darah. Dalam
mengobati pasien hipertensi, dokter biasanya meresepkan diuretik untuk
menurunkan tekanan darah dengan mengeluarkan natrium tubuh dan mengurangi
volume darah dan obat-obat vasodilator untuk merelaksasi arteri, melebarkan
pembuluh darah. Hal tersebut menurunkan resistensi aliran darah atau beta-
blockers dengan menurunkan kemampuan pompa jantung. 3nB berperan
membantu menurunkan tekanan darah dengan kerja sebagai diuretik dan
vasodilator melalui pengaruh produksi dari prostalglandin. Zat tersebut berperan
sebagai calcium-channel blockers(Tsi, et al): obat yang menghambat aliran ion
kalsium melalui membrane sel dari otot polos. Dengan mengurangi aliran
kalsium, tonus otot relaksasi dan resiko spasme otot arteri dapat dikurangi.
3nB tidak menghambat absorpsi kalsium di tulang. Zat tersebut juga dapat
menurunkan level kolesterol dan menurunkan pembentukan plak arterial yang
dibuktikan dalam studi eksperimental pada binatang dan test tube studies. Zat
tersebut dapat meningkatkan elastisitas pembuluh darah dan penurunan tekanan
darah. Sebagai tambahan, 3nB mempengaruhi area di otak yang mengatur
resistensi vaskular.
Keuntungan menggunakan seledri untuk menurunkan tekanan darah
dikarenakan aman dikonsumsi sebagai obat diuretik. Kebanyakan obat diuretic
mempunyai efek samping yang berbahaya sebagai contoh mengurangi kadar
sodium menjadi kalium pada darah. Meskipun berperan sebagai diuretik, seledri
tidak mempengaruhi rasio antara natrium dan kalium dalam tubuh.
Keuntungan lainnya dalam penggunaan seledri, tidak menurunkan aliran
darah ke otak seperti yang dilakukan obat penurun tekanan darah. Ketika
menurunkan tekanan darah dapat mereduksi kemungkinan terjadinya stroke,
26
dalam hal ini obat-obatan lainnya dapat menyebabkan pasien merasa lelah,
depresi, pusing dan lupa akan kondisi sekitarnya. 3nB sebagai komponen utama
seledri membantu mencegah terjadinya stroke dan juga membantu meningkatkan
aliran darah, melindungi otak, dan meningkatkan produksi energi (adenosine
triphosphate). 18,19,20,21
27
kelinci dan anjing secara signifikan. Diuretik hanya bisa digunakan setelah
berkonsultasi dengan dokter. Karena diuretik akan menyebabkan tubuh
kehilangan potassium. Oleh sebab itu, penggunaan diuretik seharusnya diikuti
dengan diet tinggi potassium, untuk mengganti elektrolit yang hilang.
Benih seledri juga mampu membantu dalam menurunkan tekanan darah,
tetapi hanya bisa digunakan setelah berkonsultasi dengan dokter.22
28
Kedua, manitol (0,47%) yang diidentifikasi melalui pembandingan titik
leleh, spektrum inframerah, spektrum resonansi magnet inti proton dan spektrum
massa, senyawa hasil asetilasi dengan titik leleh dan spektrum manitol heksaasetat
otentik.
Manitol merupakan suatu diuretik osmotik, yang digunakan terutama
sebagai bahan diagnosis fungsi ginjal. Selain itu, manitol juga digunakan untuk
mengurangi tekanan intraokuler pada operasi mata karena,sakit glaukoma.
Ketiga, apigenin-7-0-glukosida (0,016 %), yang telah diidentifikasi
melalui pembandingan spektrum inframerah dan spektrum ultraviolet dengan
spektrum apigenin-7-0-glukosida otentik, spektrum massa aglikon dengan
spektrum apigenin otentik, spektrum resonansi magnet inti proton dengan data
pustaka dan pada kromatografi kertas Rf dan warna bercak glikon dengan Rf dan
warna bercak glukosa otentik.
Dari telaah pustaka, ternyata bahwa pada penelitian efek farmakologi
apigenin oleh Chang et al. apigenin dapat menurunkan tekanan darah normal
anjing dan kelinci sebesar 50 mm Hg bila diberikan secara intravena dengan dosis
sebesar 10 mg per kg berat badan. Apigenin-7-0-glukosida pada pemberian per
oral, akan menurunkan tekanan darah penderita hipertensi, karena akan
terhidrolisis menjadi apigenin dan glukosa dalam saluran cerna.
Keempat, metilamentoflavon (0,014 %), yang telah diidentifikasi melalui
pengamatan spektrum inframerah, spektrum ultraviolet dan pembandingan
spektrum resonansi magnet inti proton dengan amentoflavon otentik.
Senyawa biflavonoid, terdistribusi tidak merata pada dunia tanaman.
Spermatophyta, paling banyak mempunyai tanaman mengandung senyawa
biflavonoid (22 suku tanaman), diikuti oleh Pteridophyta dengan dua bangsa
tanaman dan terakhir, Bryophyta dengan satu bangsa tanaman.
Sepanjang telaah pustaka, belum pernah dilaporkan adanya biflavonoid
dalam tumbuhan suku Apiaceae, dengan demikian ditemukannya
metilamentoflavon merupakan penemuan pertama adanya biflavonoid dalam suku
Apiaceae, karena senyawa tersebut baru ditemukan dalam satu tanaman yaitu
Araucaria excelsa dari suku Araucariaceae.
29
Pada penelitian kandungan kimia seledri daun umur sembilan bulan
dengan metode yang sama seperti pada tanaman umur tiga bulan, didapatkan
kalium nitrat pada akar (0,28 %). Pada batang, didapatkan juga kalium nitrat yang
jumlahnya sebanyak dua setengah kali jumlah pada akar (0,70%), sedangkan pada
daun, jumlahnya sama dengan jumlah pada akar. Selain kalium nitrat, pada akar
didapatkan juga manitol (0,046%). Pada batang, didapatkan juga manitol yang
jumlahnya sebanyak satu tiga perempat kali jumlah pada akar (0,080%),
sedangkan pada daun, jumlahnya sama dengan jumlah pada akar. Di samping
kedua komponen di atas, pada akar didapatkan juga apigenin-glukosida (0,031
%). Pada batang, didapatkan juga senyawa ini yang jumlahnya satu setengah kali
jumlah pada akar (0,046%), sedangkan pada daun, jumlahnya sama dengan
jumlah pada akar.23
Berbeda dengan tanaman seledri daun berumur tiga bulan, dimana
didapatkan senyawa 7,7 -di-0-metilamentoflavon sebanyak 0,014 %, pada seledri
daun berumur sembilan bulan, tidak didapatkan senyawa tersebut. Dari senyawa
yang diketemukan dalam ekstrak etanol 95% dari tanaman seledri daun, diperoleh
petunjuk mengenai kemungkinan apigenin-7-0-glukosida berperan juga pada
penurunan tekanan darah binatang percobaan. Hasil penelitian ini memberi
peluang untuk mengkaji efek farmakologi dan mekanisme kerja apigenin-7-0-
glukosida lebih jauh dan dengan demikian dapat menunjang penggunaan tanaman
obat tradisional secara lebih rasional.
30
dengan apel blender hingga halus. Siap untuk dikonsumsi. Minum dua hari
sekali untuk penderita Hipertensi.
2. Selain apel gunakan buah belimbing wuluh. Caranya sangat mudah
campur 100 g belimbing wuluh dan 100 g seledri batang blender jadi satu.
Tambahkan air dan es, jika anda ingin manis tambahkan madu. Ini sangat
membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
3. Kedisiplinan konsumsi terkadang membuat seseorang merasa berat untuk
melakukannya. Jika hal ini sulit maka campurkan dalam masakan anda.
Pagi hari jika anda masak nasi goreng untuk sarapan berikan seledri. Pada
makan siang pilihlah makanan yang ada seledri untuk penyedapnya
tambahkan lebih banyak seledri pada makanan yang anda konsumsi seperti
soto, bakso, sup. Pada malam hari jika anda makan bubur ayam tambahkan
lebih banyak seledri agar anda tak bosan memakannya. Karena seledri
sangat baik efek hipotensifnya.
4. Imbangi dengan olahraga sesuai dengan kebutuhan anda dan minum air
putih juga sesuai dengan kebutuhan tubuh anda.16
Cara mengkonsumsi yang praktis, diharapkan membuat herba seledri ini dapat
dimanfaatkan secara luas untuk penderita hipertensi, khususnya di Indonesia.
Dengan tetap menjaga higienitas dan dosis yang tepat dalam penggunaannya,
penurunan tekanan darah adalah hasil akhir yang akan dicapai.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Kandungan zat aktif dalam tanaman seledri terbukti bermanfaat untuk
menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi dengan cara,
menurunkan curah jantung dan resistensi pembuluh darah perifer.
31
2. 3nB merupakan komponen aktif utama dalam seledri yang dapat
menurunkan hormon stres serta berfungsi seperti ca antagonist untuk
menurunkan tekanan darah.
3. Apigenin akan menurunkan tekanan darah penderita hipertensi, dengan
mekanisme kerja seperti beta blocker.
4. Manitol dan apiin bermanfaat sebagai diuretik.
5.2 Saran
1. Pemanfaatan tanaman seledri (Apium graveolens) dapat menguntungkan
bagi terapi alternatif bagi penderita hipertensi
2. Pengetehuan lebih lanjut pada tanaman seledri membuat masyarakat
mengetahui betapa penting kegunaan tanaman ini.
3. Memasyarakatkan semua kandungan zat aktif tanaman seledri supaya
dapat dijadikan tanaman untuk pengobatan tradisional.
DAFTAR PUSTAKA
32
2. 2003 World Health Organization (WHO) / International Society of
2003;21:1983-1992
JAMA 2003;289:2560-2572
5. Aru, Bambang, Idrus, Marcellus, Siti. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Jakarta.
33
12. Waluyo S, 2004, Aneka Tip Obat Alami dalam Buah dan Sayuran, PT Elex
13. Sudarsono, Pudjoanto, A., Gunawan, D., Wahyuono, S., Donatus, I. A.,
Drajad, M., Wibowo, S., dan Ngatidjan (1996). Tumbuhan Obat, Hasil
14. http://obat-kesehatan.blogspot.com/2009/03/seledri-dapat-menurunkan-
15. F.D. Suyatna, S.K. Handoko, dalam: Farmakologi dan Terapi, Edisi ke-4,
386-387
39 :750A : 1991.
34
20. Chong Z.Z., Feng Y.P., “ dl-3-n- butylphthalide improves regional
21. Yan C.H., Feng Y.P., Zhang J.T., “ Effects of dl-3-n- butylphthalide on
23. Pramono, S,Katno, Tingkat Manfaat dan Keamanan Tanaman Obat dan
24. Muhlisah, Fauziah & Hening, Sapta (2003). Sayur dan bumbu dapur
LEMBAR ORISINALITAS
35
Penulis menjamin bahwa karya tulis ilmiah yang diikutsertakan dalam lomba
adalah hasil karya sendiri dan bukan jiplakan/plagiat dari karya orang lain, serta
belum pernah dilombakan sebelumnya.
1. Dendy Riansyah
36
1. CHIKUNGUNYA DISASTER tahun 2010
2. MEDICAL TREATMENT OF DEPRESSION FOR OLD PATIENTS IN
SOUTH SUMATERA : USING OF PSYCHOTHERAPY AND
ANTIDEPRESSANT AGENT tahun 2010
37