keperawatan over
dosis
Kel.3
Ima Mardiana Mangar NH0119025
Aidul Yanti Eka Safitri NH0120002
Cici Anggraeni Putri NH0120009
Florensa E. Pulingmuding NH0120016
Jelianti Sampe NH0120020
Muhammad Farhan N NH0120030
A.Pengertian Overdosis
Di masa di mana informasi mengalir begitu bebasnya, istilah overdosis tentu bukan sesuatu
yang asing. Orang akan mengingat istilah overdosis berkaitan dengan penggunaan obat-
obatan terlarang atau percobaan bunuh diri mungkin. Overdosis menurut kamus Merriam
Webster adalah sejumlah zat atau obat yang jumlahnya terlalu banyak dan biasanya berbahaya
bagi tubuh. Hampir semua zat seperti alkohol, Tylenol (asetaminofen), opioid, kokain dapat
digunakan secara berlebihan untuk mendapatkan rasa nyaman pada seorang pengguna
(Subandi, 2013).Overdosis membahayakan karena beberapa hal, salah satunya adalah karena
overdosis menekan pusat pernafasan sehingga orang menjadi sulit bernafas.
Lanjutan…..
1. Tindakan emergensi
• Airway : Bebask an jalan nafas, kalau perlu lakukan intubasi.
• Breathing :Berikan pernafasan buatan bila penderita tidak bernafas spontanatau
pernapasan tidak adekuat.
• Circulation: Pasang infus bila keadaan penderita gawat dan perbaiki perfusi
jaringan.
2. Identifikasi penyebab keracunan
3. Bila mungkin lakukan identifikasi penyebab keracunan, tapi hendaknya usaha
mencari penyebab keracunan ini tidak sampai menunda usaha- usaha
penyelamatan penderita yang harus segera dilakukan.
4. Eliminasi racun. Racun yang ditelan,
E. Manifestasi klinis
1.Pemeriksaan laboratorium
Pasien dengan overdosis obat biasanya menjalani beberapa pemeriksaan penunjang.
a. Jumlah sel darah lengkap
b. Panel metabolic yang kompherensif
c. Tingkat keratin kinase
d. Penentuan gas darah arteri
2.Imaging
1. Jika ada cedera paru-paru yang dicurigai X-ray dada harus dilakukan
2. Jika pasien dicurigai sebagai body packer (menelan paket obat-obatan terlarang
yang dibungkus) maka harus dilakukan rongen perut.
3.Elektrokardiografi
3. Untuk semua pasien dengan dugaan overdosis opioid
H. Klasifikasi Overdosis
1. Asetimofen
Adalah salah satu agnes farmasi yang paling umum ditemukan dalam kasus
overdosis gejala yang sring ditemukan
1. Mual muntah
2. Nyeri kuadran atas kanan berkaitan dengan gagal hati
2. Solisilat (aspirin)
Digunakan secara regular oleh banyak orang sehingga overdosis kronir atau akut
mungkin terjadi khuususnya jika pasien punya masalah lambung atau menggunakan
antasida
3. Alcohol
Gejala:takikardia, hipoventilasi,konfusi,dan kejang
4. Agen alcohol (methanol dan glikol)
5. Benzodiazepine: bicara tidak jelas, dpresi pernafasan, hipotermis
6. Kokain: nyeri dada, pupil dilatasi,dapat terjadi hipertermia, penurunan berat badan, dan
keletihan.
I. Pemeriksaan Laboratorium
.
Pengkajian Primer :
Mengkaji ABCD
Pengkajian Sekunder
Riwayat Kesehatan Sekarang : pasien mengeluh muntah
Riwayat kesehatan lalu :
Riwayat kesehatan keluarga :
Pengkajian hoed to toe
.
B. Analisa Data
No. Data Diagnosa
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif Setelah dilakukan Tindakan keperawatan Observasi
b.d intoksikasi selama 1x24 jam dengan kriteria hasil : • Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya
• Mangi menurun napas
• Ortopnua menurun • Monitor adanya produksi sputum
• Sulit bicara menurun • Monitor adanya sumbatan jalan napas
• Gelisah menurun • Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
• Frekuensi napas membaik • Auskultasi bunyi napas
• Pola napas membaik • Monitor saturasi oksigen
• Terapeutik
• Atur interval pemantauan
• respirasi sesuai kodisi pasien
• Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
• Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
• lnformasikan hasil pemantauan jika perlu
2. Pola nafas tidak efektif b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24jam dengan kriteria Observasi
depresi pusat pernapasan hasil: • Monitor pola napas [frekuensi, kedalaman, usaha napas]
• Dispnea membaik • Monitor bunyi napas tambahan [mis. Gurgling. megi, wheezing,
• Penggunaan otot bantu ronkhi kering]
• napas membaik • Monitor sputum [ jumlah, warna, aroma]
• Pemanjangan fase ekspirasi membaik
• Frekuensi napas membaik Terapeutik:
• Kedalaman napas membaik • Pertahankan kapatenan jalan napas dengan head- lid dan chin-
lid [ jaw-thrust jika curiga trauma tervikal]
• Posisikan semifowler atau fowler
• Berikan minum hangat
• Lakukan fisoterapi dada jika perlu
• Lakukan penghisapan
• lendir kurang dari 15 detik
• Lakukan hiperosigenasi sebelum penghisapan endotrakea
• Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep mcgill
• Berikan oksigen jika perlu
Edukasi:
• Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak kontraindikasi
• Ajarkan tehnik batuk efektif
Kolaborasi:
• Pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik jika perlu
3. Penurunan curah jantung b.d Setelah dilakukan Tindakan Tindakan Observasi
perubahan afterload keperawatan selama 1 x 8 jam, • Identifikasi tanda/gejala primer penurunan jantung curah
penurunan curah jantung • Monitor tekanan darah
teratasi dengan kriteria hasil: • Monitor oksigen
• Keefektifan pompa jantung • Monitor tekanan Saturasi keluhan nyeri dada
• Tekanan darah Normal • Monitor atrimia tekanan
• Denyut nadi normal • Periksa darah dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah
• Tidak disritmia aktivitas tekanan
• Tidak ada edema paru • Periksa darah dan frekuensi nadi sebelum pemberian obat
Terapeutik
• Posisikan pasien semi fowler dengan kaki kebawah atau
posisi nyaman
• Berikan diet jantung yang sesuai
• Berikan relaksasi terapi untuk mengurangi stres. jika perlu
• Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen
Edukasi
• Anjurkan aktivitas fisik sesuai toleransi
• Anjurkan berhenti merokok
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
• Rujuk ke program rehabilitas jantung
E. Implementasi & Evaluasi
No. Diagnosa Implementasi Evaluasi