FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA
MANADO
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “ ASKEP KEGAWATDARURATAN
TRAUMA ABDOMEN”
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok
Keperawatan Gawat Darurat..
Penulis sadar bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna,
olehkarena itu penulis mengharapkan saran masukan dan kritik yang membangun untuk membantu
penulis dalam menyempurnakan karya tulis ilmiah.
Penulis mengucapkan banyak terimaksi kepda semua orang yang telah berpartisipali dalam
penuliasan karya tulis ilmiah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
BAB II PEMBAHASAN
A. DEVINISI
B. ETIOLOGI
C. PATOFISIOLOGI
E. PERTOLONGAN PERTAMA
A. PENGKAJIAN
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. ANALISA DATA
D. INTERVENSI
BAB IV PENTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB II
A. DEVINISI
Overdosis atau kelebihan dosis terjadi akibat tubuh mengalami keracunan akibat obat.
OD sering terjadi bila menggunakan narkoba dalam jumlah banyak dengan rentang waktu terlalu
singkat, biasanya digunakan secara bersamaan antara putaw, pil, heroin digunakan bersama
ypokal. Atau menelan obat tidur seperti golongan ypokalemia (luminal) atau obat penenang
(valium, ypok, mogadon/BK).
Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat atau senyawa kimia dalam tubuh
manusia yang menimbulkan efek merugikan pada yang menggunakannya
B. ETIOLOGI
1. Penyimpanan salah
Obat yang disimpan sembarangan bisa dikonsumsi oleh anak-anak yang masih dalam
fase oral atau ingin memasukkan segala benda ke dalam mulutnya. Itulah sebabnya anak-
anak termasuk yang paling rentan mengalami keracunan obat jika menemukannya dalam
kondisi tidak tersimpan dengan baik.
2. Tidak sesuai dosis
Keracunan obat juga bisa terjadi ketika seseorang tidak mengonsumsinya sesuai dengan
dosis. Tak hanya anak-anak, hal ini bisa juga terjadi pada orang dewasa. Bukannya
menyembuhkan, mengonsumsi obat dengan dosis berlebih akan membuat tubuh dalam
bahaya.
3. Riwayat kecanduan
Orang yang pernah memiliki riwayat kecanduan atau penyalahgunaan obat bisa
mengalami keracunan obat. Terlebih ketika seseorang mengonsumsi lebih dari satu jenis
obat yang bersifat psikedelik atau menggabungkannya dengan alkohol.
4. Masalah mental
Risiko faktor lain dari keracunan obat adalah masalah mental. Orang yang mengalami
depresi atau kerap memikirkan suicidal thoughts rentan mengalami hal ini. Terlebih, jika
masalah mental dibiarkan begitu saja tanpa ditangani.
C. PATOFISIOLOGI
Ketika seseorang mengalami overdosis dan keracunan obat ada beberapa saluran
yangterganggu yaitu saluran cerna dan saluran pernapasan. Di saluran pencernaan akan
menimbulkan mual, muntah dan diare, sedangkan padasaluran pernapasan terjadi korosi di
trakea sehingga terjadi pembengkakanatau edema pada laring. Pembengkakan ini lah yang
akan menghambat jalan napasa atau terjadilah obstruksi jalan napas. Di salauran
pencernaandan saluaran pernapasan pembulu darah terganggu karena darah menyerapobat
dalam jumlah yang banyak, terganggunya ini akan mengakibatkan gangguan saraf otonom
yang akan menyebabkan nyeri kepala, kelemahandan gangguan di pusat pernapasan. Di pusat
pernapasan yang terganggu pernapasan pasien akan cepat dan dalam yang akan
mengakibatkanalkolisis respiratori
D. TANDA DAN GEJALA
Muntah-muntah
Diare – Pusing hingga kehilangan keseimbangan
Sesak napas
Kejang
Gelisah, kecemasan, dan halusinasi
Gangguan penglihatan
Kulit, ujung jari, dan bibir tampak kebiruan (sianosis),yang merupakan tanda
kekurangan oksigen,penurunan
E. Pertolongan Pertama
Jika seseorang mengalami keracunan obat, segeralah hubungi ambulans atau bawa ke
rumah sakit terdekat, agar dapat diberikan penanganan secepatnya. Sambil menunggu
bantuan medis datang, hal-hal yang dapat Anda lakukan adalah:
1. Cek denyut nadi, pola napas, dan saluran pernapasannya. Lakukan resusitasi jantung paru
atau RJP, yaitu pemberian napas buatan dan penekanan pada dada, bila penderita tidak
merespon ketika dipanggil, tidak bernapas, tidak terdengar detak jantung, serta tidak teraba
denyut nadi.
2. Jangan biarkan atau menyuruh penderita muntah, kecuali petugas medis menyarankan
demikian.
3. Jika penderita muntah dengan sendirinya, segera bungkus tangan Anda dengan kain, lalu
bersihkan jalan napas (tenggorokan dan mulut) orang tersebut dari muntahan.
4. Sebelum paramedis datang, baringkan tubuh penderita menghadap ke kiri, dan buatlah
penderita berada pada posisi yang cukup nyaman.
5. Jangan memberikan penderita makanan atau minuman apapun yang dianggap mampu
menetralisir racun, seperti cuka, susu, atau jus lemon.
6. Jika penderita tidak sadarkan diri, jangan memberikan atau memasukkan apa pun ke dalam
mulutnya.
Penting bagi Anda untuk memerhatikan cara mengatasi keracunan obat dan menghindari
beberapa hal yang dilarang di atas, agar tidak memperburuk kondisi penderita keracunan obat.
Setelah bantuan medis datang, jelaskan kepada dokter atau petugas medis, mengenai obat
yang diminum dan gejala yang timbul setelah penderita mengalami keracunan.
Jika Anda secara tidak sengaja salah atau terlalu banyak meminum obat, dan khawatir
mengalami keracunan obat, jangan tunggu sampai gejala muncul. Segera pergi ke instalasi gawat
darurat di rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
BAB III
A PENGKAJIAN
Pengkajian difokusakan pada masalah yang mendesak seperti jalan nafas dan
sirkulasi yang mengancam jiwa,adanya gangguan asam basa,keadaan status jantung,status
kesadran.
1. A: Airway, mengecek jalan nafas dengan tujuan menjaga jalan nafas disertai control
servikal.
2. B: Breathing, mengecek pernafasan dengan tujuan mengelola pernafasan agar oksigenasi
adekwat.
3. C: Circulation, mengecek ypoka sirkulasi disertai ypokal perdarahan.
4. D: Disability, mengecek status neurologis
5. E: Exposure, ypokalemia control, buka baju penderita, tapi cegah hipotermia
B DIAGNOSA KEPERAWATAN
C ANALISA DATA
Edukasi :
Terapeutik :
- Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan Edukasi :
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Kolaborasi :
Kolaborasi :
Berkolaborasi dalam pemberian
obat antimotilitas (mis.
Loperamide, difenoksilat)
Berkolaborasi dalam pemberian
obat pengeras feses (mis. Atapulgit,
smektit)
Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat atau senyawa kimia dalam tubuh manusia
yang menimbulkan efek merugikan pada yang menggunakannya
Keracuan dan overdosis obat harus segera dilakukan penanganan agar tidak terjadi hal yang
tidak diinginkan. Penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan membawa pasien ke rumah
sakit secepat mungkin.
B. Saran
Dalam hal ini perawat berperan aktif dalam melakukan sosialisasi terhadap masyarakat
tentang bahasa keracunan dan overdosis obat.
Dalam melakukan pertolongan pertama diwajibkan tenaga medis yang memiliki skil dan
keahlian khus dalam kasus gawad darurat.
Dan ditunjang dengan fasilitas rumah sakit yang memadai, untuk memenuhi kebutuhan
pasien selama dalam masa kritis sampai pada masa pemuliahan.
DAFTAR PUSTAKA
www.alodokter.com/keracunan-gejala-dan-cara-mengatasinya
www.academia.com/devinisi-penangan-keracunan-dan-overdosis-obat