Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA

POPULASI RENTAN :
CORRECTIONAL SETTING

ISS 02 TIK 02
Outline
1. PENGERTIAN CORRECTIONAL SETTING
2. BENTUK LAYANAN CORRECTIONAL SETTING
3. AREA CORRECTIONAL SETTING
4. PERAN PERAWAT PENJARA
5. FUNGSI PERAWAT
6. PRINSIP-PRINSIP PADA CORRECTIONAL SETTING
7. PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA POPULASI
PENYAKIT MENULAR
CORRECTIONAL SETTING
Correctional setting merupakan salah satu pengaturan keperawatan komunitas di Lembaga
kemasyarakatan. Keperawatan permasyarakatan (correctional nursing) merupakan bagian khusus dari
keperawatan forensik. Tidak seperti dalam pengaturan perawatan lainnya, klien disini adalah
narapidana dan perawatan dinegosiasikan dan diberikan pengakuan masalah keselamatan dan
keamanan bagi perawat dan hak konstitusional narapidana untuk menerima perawatan Kesehatan yang
memadai dan tepat waktu.
(Nies & McEwen, 2019)

Keperawatan correctional setting (permasyarakatan) adalah perawat yang bekerja di dalam sistem
peradilan pidana fasilitas permasyarakatan, penjara, pusat penahanan, dan program pengobatan
penyalahgunaan zat yang bekerja kepada klien dalam berbagai usia dari remaja hingga orang tua, baik
pria maupun wanita.
(American Nurses Association dalam Allender, 2014)
BENTUK PELAYANAN
CORRECTIONAL SETTING

Promotif Preventif Kuratif Rehabilitatif

suatu kegiatan atau suatu kegiatan suatu kegiatan atau suatu program yang
serangkaian kegiatan pencegahan terhadap serangkaian kegiatan dijalankan untuk
pelayanan kesehatan suatu masalah pengobatan yang membantu
yang lebih mengutamakan kesehatan/penyakit. ditujukan untuk memulihkan orang
kegiatan yang bersifat penyembuhan yang memiliki
promosi Kesehatan. penyakit. penyakit kronis baik
dari fisik maupun
psikologisnya.
AREA CORRECTIONAL SETTING
Correctional setting dibagi dalam 3 tipe fasilitas :
1. Prisons
Yaitu fasilitas federal/ negara bagian yang memberikan hukuman lebih dari 1 tahun bagi para narapidana
dan biasanya dengan kasus criminal.
2. Jails
Yaitu fasilitas untuk wilayah lokal untuk menahan para detainees dan inmates. Detainees /tahanan yaitu
orang yang belum diputuskan bersalah dan masih menjalani percobaan karena tidak dapat membayar jaminan
atau karena belum ada jaminan bagi mereka. Inmates/ narapidana yaitu tahanan yang telah diputuskan
bersalah.
3. Juvenile detention facilities
Yaitu tempat untuk anak-anak dan remaja yang dihukum karena masalah criminal dan menjalani masa
percobaan tetapi tidak dapat dibebaskan tanpa ada tanggung jawab dari orang dewasa
( Clark, 2015 )
PENGERTIAN PROMKES
• Merupakan bagian yang penting dalam pencegahan terjadinya suatu penyakit yang diperlukan
untuk meningkatkan kesehatan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang ada di Lapas

• Merupakan setiap bentuk pelayanan atau program kesehatan yang ditujukan pada petugas
serta warga binaan pemasyarakatan dan dilaksanakan baik secara perseorangan maupun
secara bersama-sama dalam suatu organisasi.

• Merupakan suatu tempat yang memiliki tujuan untuk memberikan keamanan kepada
masyarakat dengan memenjarakan seseorang yang telah melakukan tindakan kejahatan
dan dapat membahayakan komunitas
TUJUAN PROMKES
Melakukan pembinaan yang berdasarkan Pancasila, yaitu Pembinaan dilakukan untuk
membentuk warga binaan agar menjadi manusia seutuhnya meningkatkan kualitas warga binaan
agar menyadari kesalahan, memperbaiki, dan tidak mengulangi tindak pidana, sehingga dapat
diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, serta
dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab.
BENTUK UPAYA PROMKES DILAPAS

Kegiatan upaya promosi kesehatan di Lapas,


Rutan, LPKA dan LPAS, meliputi:

a. Kegiatan diluar gedung


Penyebaran informasi melalui media poster,
leaflet yang bisa dipasang didepan tempat
pendaftaran pasien. Adapun jenis informasi yang
disediakan, yaitu : Informasi kesehatan yang menjdi
isu pada saat itu, peraturan kesehatan seperti
penggunaan masker, larangan merokok, dilarang
meludah sembarangan, membuang sampah pada
tempatnya, dll. Informasi tata cara mencuci tangan
yang benar
b. Kegiatan didalam gedung
Memberi penjelasan kepada pasien berkenaan dengan penyakitnya atau obat
yang harus ditelannya. Jika hal ini belum mungkin dilaksanakan, maka dapat dibuka
klinik khusus bagi pasien rawat jalan yang memerlukan konseling. (sudah dirujuk ke
klinik bagian konsultasi) Disediakan pula media promosi : lembar balik, poster, baliho
dan lain-lain.
Masalah umum dalam keperawatan
Correctional Setting
• Penyakit menular
Yang menjadi fokus perhatian adalah HIV, Hepatitis,dan TBC. Tingkat penyakit menular diantara
populasi penjara dikaitkan dengan perilaku berisiko tinggi, seperti penggunaan
narkoba,hubungan seksual tanpa pengamanan,dan penggunaan tato.

• Penyakit kronis
Yang menjadi perhatian khusus dalam pengaturan pemasyarakatan adalah diabetes, hipertensi,
penyakit jantung,asma,dan lain-lain.

• Masalah kesehatan mental


Kondisi psikologis narapidana juga perlu diperhatikan dan menjadi perhatian utama di lembaga
permasyarakatan.sebagian dari mereka memiliki gangguan penyalahgunaan zat,gangguan
depresi berat, skizofrenia,dll.

• Penyalahgunaan narkoba
Dilakukannya program pengawasan dan pengobatan, serta program pendidikan konseling.

(Nies,2018) dan (Clark,2015)


PERAN PERAWAT KOMUNITAS
Menurut Allender, peran perawat :
1. Mereka membantu menyiapkan sumber daya sehingga narapidana yang dibebaskan dapat
terus mendapatkan perawatan medis. Mereka juga mendidik narapidana dan
mempromosikan gaya hidup sehat di antara mereka.

2. Perawat koreksi sering bekerja dalam pengaturan klinik, membantu penyedia layanan
kesehatan dalam menilai situasi medis. Mereka meninjau permintaan panggilan sakit untuk
menentukan apa dan jika ada tindakan yang perlu diambil, dan oleh siapa (perawat atau
dokter).

3. Mereka memberikan asuhan keperawatan untuk narapidana dengan diabetes yang tidak
terkontrol, mereka dengan pneumonia yang membutuhkan antibiotik IV, narapidana
dengan masalah kesehatan mental, atau mereka yang menjalani penarikan (“detoks”) dari
penyalahgunaan zat selama bertahun-tahun.
Cont…
Menurut Schaffer & Strohschein, Peran perawat :
1. Tanggung jawab utama perawat pemasyarakatan adalah memulihkan dan memelihara kesehatan narapidana dengan
memberikan asuhan keperawatan dalam pengaturan pemasyarakatan.

2. Mereka membantu menyiapkan sumber daya sehingga narapidana yang dibebaskan dapat terus mendapatkan
perawatan medis. Mereka juga mendidik narapidana dan mempromosikan gaya hidup sehat di antara mereka. Mereka
berkolaborasi dengan profesional perawatan kesehatan lainnya (misalnya, dokter, ahli gizi, konselor) untuk
memberikan layanan yang sesuai.

3. Perawat pemasyarakatan membantu dalam beberapa administrasi pengobatan per hari untuk memastikan bahwa
narapidana menerima obat yang dibutuhkan untuk penyakit mental mereka.

4. Mereka juga dapat memberikan konseling mengenai penggunaan obat-obatan dan membantu narapidana dalam
memahami efek samping dari pengobatan mereka, yang bagi sebagian orang sangat banyak.

5. Perawat pemasyarakatan mengadvokasi perubahan pengobatan ketika mereka mencatat efek samping yang parah
atau perubahan status mental narapidana.
FUNGSI PERAWAT KOMUNITAS
 Tanggungjawab utamanya adalah untuk memulihkan dan memelihara Kesehatan narapidana
dengan memberikan asuhan keperawatan dalam pengaturan pemasyarakatan.
 Bertanggungjawab untuk melacak dan menyaring penyakit menular yang terjadi pada
narapidana.
 Membantu menyiapkan sumber daya sehingga narapidana yang dibebaskan dapat terus
mendapatkan perawatan medis.
 Mendidik narapidana dan mempromosikan gaya hidup sehat kepada mereka.
 Berkolaborasi dengan profesional perawatan kesehatan lainnya (misalnya, dokter, ahli gizi,
konselor) untuk memberikan pelayanan yang sesuai.
 Memberikan asuhan keperawatan untuk narapidana dengan diabetes yang tidak terkontrol.
 Berpartisipasi dalam pemberian obat-obatan, karena banyak narapidana menerima berbagai
obat-obatan.
 Selain itu, secara hukum narapidana di sebagian besar fasilitas harus menjalani pemeriksaan
fisik dalam waktu 14 hari sejak masuk. Perawat pemasyarakatan sering melakukan penilaian ini.
 Perawat pemasyarakatan juga memberikan penilaian dan bantuan dalam masalah keselamatan
kerja dan perawatan prenatal dengan narapidana wanita.
(Rector, 2018)
PRINSIP PRINSIP PADA CORRECTIONAL SETTING
1) Narapidana harus dinilai sebagai klien / pasien di setiap "pertemuan perawatan
kesehatan." Perawatan dan prosedur hanya boleh diberikan setelah persetujuan dan
diagnosis medis.
2) Narapidana memiliki hak untuk menolak perawatan, dan perawatan tidak sukarela
hanya diberikan jika ada ancaman bahaya langsung terhadap narapidana atau orang
lain, atau dalam kasus “cacat berat”.
3) Privasi harus dilindungi bila memungkinkan (selalu untuk suara dan bila
memungkinkan untuk penglihatan).
4) Perawatan kesehatan harus diberikan kepada semua narapidana, tanpa
mempertimbangkan status tahanan.
5) Penyedia harus mengidentifikasi diri mereka dengan benar, serta sertifikasi atau
lisensi profesional mereka dan tugas yang menyertainya.
6) Penyedia tidak boleh menjadi bagian dari eksekusi hukuman mati.
7) Pemeliharaan kerahasiaan informasi perawatan kesehatan dan catatan kesehatan
setiap saat (bahkan selama transportasi) harus dipastikan.
8) Partisipasi dalam studi penelitian tentang narapidana hanya boleh dilakukan setelah
kriteria subyek manusia yang sesuai telah terpenuhi.

(Rector, 2016 )
Proses Keperawatan pada Correctional
Setting
Proses keperawatan menggunakan model teori
Community as Partner (CAP) yang berfokus
pada inti (core), dan delapan subsistem serta
persepsi yang mempengaruhi kesehatan
komunitas.
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN COMMUNITY AS
PARTNER
1) Data Inti (Community Core)
1. Riwayat Atau Sejarah Perkembangan Komunitas
Riwayat terbentuknya sebuah komunitas (lama/baru). tanyakan pada orang-orang yang kompeten atau
yang mengetahui sejarah area atau daerah itu.
2. Data Demografi
Karakteristik orang-orang yang ada di area atau daerah tersebut, distribusi (jenis kelamin, usia, status
perkawinan, etnis), jumlah penduduk, dll.
3. Vital Statistic
Meliputi kelahiran, kematian, kesakitan dan penyebab utama kematian atau kesakitan.
4. Nilai Dan Kepercayaan
Nilai yang dianut oleh masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan,kepercayaan-kepercayaan yang
diyakini yang berkaitan dengan kesehatan,kegiatan keagamaan di masyarakat, kegiatan-kegiatan
masyarakat yang mencerminkan nilai-nilai kesehatan.
SUBSISTEM
1. Lingkungan fisik
Catat lingkungan tentang mutu air, flora, kelembapan,perumahan, ruang, area hijau,
binatang,orang-orang, bangunan buatan manusia, keindahan alam, air, dan iklim.

2. Pelayanan kesehatan dan sosial


Catat apakah terdapat klinik, rumah sakit, profesi kesehatan yang praktek,layanan kesehatan
publik, pusat emergency, rumah perawatan, fasilitas layanan sosial, layanan kesehatan mental,
dukun tradisional/pengobatan alternatif.

3. Ekonomi
Catat apakah perkembangan ekonomi di wilayah komunitas tersebut maju dengan pesat,
industri, toko, dan tempat-tempat untuk pekerjaan, adakah pemberian bantuan sosial
(makanan), seberapa besar tingkat pengangguran, rata-rata pendapatan keluarga, karakteristik
pekerjaan.
4. Keamanan dan transportasi
Apa jenis transportasi publik dan pribadi yang tersedia di wilayah komunitas,catat
bagaimana orang-orang bepergian, apakah terdapat trotoar atau jalur sepeda,
apakah ada transportasi yang memungkinkan untuk orang cacat. Jenis layanan
perlindungan apa yang ada di komunitas.
(Misalnya: pemadam kebakaran, polisi, lapas dan lain-lain), bagaimana kualitas
udara, apa saja jenis kegiatan yang sering terjadi, apakah orang-orang merasa aman.

5. Politik dan pemerintahan


Catat apakah ada tanda aktivitas politik, apakah ada pengaruh partai yang
menonjol, bagaimana peraturan pemerintah terdapat komunita.
(Misalnya: pemilihan kepala desa, walikota, dewan kota), apakah orang-orang
terlibat dalam pembuatan keputusan dalam unit pemerintahan lokal mereka.
6. Komunikasi
Catat apakah orang-orang memiliki tv dan radio, apa saja sarana komunikasi formal
dan informal yang terdapat di wilayah komunitas, apakah terdapat surat kabar yang
terlihat di stan atau kios, apakah ada tempat yang biasanya digunakan untuk
berkumpul.
7. Pendidikan
Catat apa saja sekolah-sekolah dalam area beserta kondisi, pendidikan lokal,reputasi,
tingkat drop-out, aktifitas-aktifitas ekstrakurikuler, layanan kesehatan sekolah, dan
tingkat pendidikan masyarakat.
8. Rekreasi
Apa saja bentuk rekreasi utama, siapa yang berpartisipasi, fasilitas untuk rekreasi dan
kebiasaan setiap orang menggunakan waktu senggang.
Persepsi
Persepsi masyarakat
• Kaji persepsi pada semua agregat di komunitas
• Perasaan masyarakat tentang kehidupan bermasyarakat yang dirasakan
dilingkungan komunitas
• Hal yang menjadi kekuatan masyarakat di komunitas
• Permasalahan yang terjadi di komunitas

Persepsi perawat komunitas


Pernyataan umum tentang kondisi kesehatan dari komunitas terkait hal yang menjadi
kekuatan, dan apa masalah atau potensial masalah yang dapat diidentifikasikan
DIAGNOSA
DIAGNOSA
Diagnosa yang muncul berdasarkan data yang didapatkan saat pengkajian. Diagnosa
dapat berupa aktual, risiko ataupun potensial yang tetapkan berdasarkan tingkatan
pencegahannya. Adapun diagnosa keperawatan NANDA yang dapat ditegakkan pada
permasalahan kesehatan pada populasi penyakit menular.
Domain 1 : Promosi Kelas 1: Kesadaran Kode Diagnosa: 00168 Diagnosa: Gaya Hidup Kurang Gerak
Kesehatan Kesehatan  
• Batasan karakteristik
o Rata-rata aktifitas fisik harian kurang
dari yang dianjurkan menurut gender dan
usia.
o Deconditioning fisik
o Pilihan aktivitas yang rendah gerak fisik.
 
• Faktor yang berhubungan
o kurang minat pada aktivitas fisik
o kurang pengetahuan tentang keuntungan
olahraga bagi kesehatan.
o Kurang motivasi terhadap aktivitas fisik.
o Kurang sumber daya untuk aktivitas
fisik.
o Kurang latihan untuk olahraga.
 
Domain 1 : Kelas 2: Manajemen Kode Diagnosa: 00215 Diagnosa: Defisien Kesehatan Komunitas
Promosi Kesehatan Kesehatan
 • Batasan karakteristik
o Masalah kesehatan yang dialami oleh
suatu populasi.
o Tidak tersedia program untuk
menghilangkan satu atau lebih masalah
kesehatan pada bagi suatu populasi.
o Tidak tersedia program untuk
meningkatkan kesejahteraan bagi suatu
populasi.
o Tidak tersedia program untuk mencegah
satu atau lebih masalah kesehatan bagi
populasi.
o Tidak tersedia program untuk
mengurangi satu atau lebih masalah
kesehatan bagi suatu populasi.
o Risiko hospitalisasi yang dialami oleh
populasi..
 
Domain 1 : Promosi Kelas 2: Manajemen Kode Diagnosa: 00215 Diagnosa: Defisien Kesehatan
Kesehatan Kesehatan Komunitas

 • Faktor yang berhubungan.


o Ketidakpuasan konsumen
terhadap program.
o Ketidakcukupan biaya program.
o Ketidaktepatan rencana evaluasi
program.
o Ketidakcukupan data hasil
program.
o Kurang dukungan sosial untuk
program.
o Ketidakcukupan akses pada
pemberi layanan kesehatan titik
ketidakcukupan ahli di komunitas.
 
Domain 1 : Promosi Kelas 2 Kode Diagnosa: Diagnosa: Perilaku kesehatan cenderung
Kesehatan Manajemen 0018 berisiko
Kesehatan  • Batasan Karakterisktik
o Gagal mencapai pengendalian optimal.
o Gagal melakukan tindakan mencegah
masalah kesehatan.
o Mengurangi perubahan status
kesehatan.
o Tidak menerima perubahan status
kesehata.
o Merokok.
o Penyalahgunaan zat.
 
Domain 1 : Promosi Kelas 2: Manajemen Kode Diagnosa: 0018 Diagnosa: Perilaku kesehatan
Kesehatan Kesehatan cenderung berisiko

 • Faktor yang Berhubingan


o Kurang pemahaman.
o Kurang dukungan sosial.
o Pencapaian diri yang rendah sikap
negatif terhadap pelayanan
kesehatan.
o Persepsi negatif terhadap strategi
pelayanan kesehatan yang
ditawarkan.
o Ansietas sosial.
o Stressor.
 
Domain 1 : Promosi Kelas 2: Manajemen Kode Diagnosa: Diagnosa: Ketidakefektifan Pemeliharaan
Kesehatan Kesehatan 00099 Kesehatan

Batasan Karakteristik:
o Tidak menunjukkan perilaku adaptif terhadap
perubahan lingkungan.
o Tidak menunjukkan minat pada perbaikan
perilaku sehat.
o Ketidakmampuan bertanggung jawab untuk
memenuhi praktik kesehatan dasar.
o Kurang mengetahui tentang praktik kesehatan
dasar.
o Kurang dukungan sosial.
o Pola perilaku kurang mencari bantuan.
 
Domain 1 : Promosi Kelas 2: Manajemen Kode Diagnosa: Diagnosa: Ketidakefektifan Pemeliharaan
Kesehatan Kesehatan 00099 Kesehatan

Faktor yang Berhubungan:


o Berduka tidak tuntas
o Hambatan pengambilan keputusan.
o Keterampilan komunikasi tidak efektif.
o Strategi koping tidak efektif.
o Sumber daya tidak cukup.
o Distress spiritua
 
Domain 1 : Promosi Kelas 2: Kode Diagnosa: 00078 Diagnosa: Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
Kesehatan Manajemen
Kesehatan Batasan Karakteristik:
o Kesulitan dengan regiment yang diprogramkan
o Kegagalan memasukkan regiment pengobatan dalam kehidupan
sehari-hari
o Kegagalan melakukan tindakan untuk mengurangi faktor risiko
o Pilihan yang tidak efektif dalam hidup sehari-hari untuk
memenuhi tujuan kesehatan
• Faktor yang berhubungan
o Konflik pengambilan keputusan
o Kesulitan mengatasi kompleksitas regiment terapeutik
o Kesulitan mengarahkan sistem pelayanan kesehatan yang
kompleks
o Tuntutan berlebihan
o Konflik keluarga
o Pola pelayanan kesehatan keluarga
 
Domain 9 : Koping/ Kelas 2: Respon Koping Kode Diagnosa: 00077 Diagnosa: Ketidakefektifan Koping Komunitas
Toleransi Stress  
• Batasan karakteristik
o Komunitas tidak memenuhi harapan anggotanya
o Defisien partisipasi komunitas o Peningkatan angka
kesakitan komunitas
o Konflik komunitas berlebihan
o Stres berlebihan
o Insiden masalah komunitas tinggi
o Merasakan ketidakberdayaan komunitas
o Merasakan kerentanan komunitas

• Faktor yang berhubungan


o Sumber pemecahan masalah tidak adekuat
o Kurang sumber komunitas
o Tidak ada sistem komunita
 
PERENCANAAN
Primer
Melakukan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit dengan menerapkan PHBS dilingkungan
penjara.  

Sekunder
Melakukan skrining atau deteksi penyakit secara berkala dan memberikan pengobatan yang efektif
bagi yang mengalami masalah kesehatan. Selain itu, perlu dilakukan pelaporan terkait penyakit
menular, menyelidiki orang yang terkena penyakit, memberitahukan keluarga, menemukan kasus
baru dan melakukan isolasii terhadap penderita

Memberikan perawatan terhadap klien yang terkena penyakit dengan pengobatan secara tuntas,
membantu klien mendapatkan pengobatan dan juga mengajarkan kepada klien untuk dapat melakukan
perawatan secara mandiri, melakukan pengobatan dalam jangka waktu yang panjang, perawatan akhir
hayat.
(Schaffer & Strohschein, 2019)
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI
Kegiatan implementasi dapat dilaksanakan dengan berbagai kegiatan yang mendukung
penyelesaian masalah kesehatan di masyarakat. Kegiatan dapat dilakukan dengan
menggunakan The Public Health Intervention Wheel (Schaffer & Strohschein, 2019).
Pelaksanaan implementasi yang telah direncanakan, seorang perawat akan bekerjasama
dengan individual atau seluruh populasi serta para staf yang bertugas di penjara.

Perawat bertanggung jawab untuk menerapkan rencana perawatan medis yang


diprakarsai oleh dokter atau praktisi perawat. Ini mungkin melibatkan pemberian obat-obatan
atau melakukan prosedur perawatan. Prosedur perawatan akan ditangani dengan cara yang
sama seperti di fasilitas perawatan kesehatan manapun.
EVALUASI
Kegiatan yang dilakukan saat evaluasi berupa menilai hasil dari
implementasi yang telah dilaksanakan. Prinsip-prinsip yang
memandu evaluasi pelayanan kesehatan di lembaga pemasyarakatan
sama dengan yang diterapkan di lembaga lain. Setiap kegiatan yang
dilakukan dilihat hasilnya dan disesuaikan dengan tujuan yang ingin
dicapai. Hasil kegiatan diharapkan dapat mempengaruhi status
kesehatan yang lebih baik lagi dari masyarakat. Evaluasi pelaksanaan
asuhan keperawatan pada populasi penjara dapat dilakukan dengan
menilai pada evaluasi struktur, evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Perawat pemasyarakatan juga dapat terlibat dalam
mengevaluasi hasil kesehatan untuk kelompok narapidana atau untuk
seluruh populasi fasilitas, termasuk staf. Selain itu, perawat
memeriksa proses perawatan dan membuat rekomendasi untuk
perbaikan dalam hal kualitas, efisiensi, dan efektivitas biaya
REFERENSI:
Schaffer, M., Strohschein, S (2019) Public health interventions: Applications for public health
nursing B practice, Second edition. Minnesota Department of Health, Community Health
Division.
NANDA (2018) Diagnosis keperawatan Definisi Dan Klasifikasi 2018-2020 Edisi 11. Jakarta :
EGC
Clark M.J.D. (2015) Population and community health nursing. ed 6. Englewood Cliffs, NJ:
Prentice Hall; 2015.
Anderson, E. T., McFarlane, J. (2011). Buku Ajar Keperawatan Komunitas (Teori dan Praktik). Ed:
6th. Jakarta: EGC.
Schaffer, M., Strohschein, S (2019) Public health interventions: Applications for public health
nursing B practice, Second edition. Minnesota Department of Health, Community Health
Division
Allender, J. A, Rector. C & Warner, K. D.(2014).Community And Public Health Nursing: Promoting
The Public’s Health.Ed: 8th.US:Wolters Kluwer Health.
Rector, C. (2016). Community and public health nursing : promoting the public’s health.
Ed: 9th. Philadelphia : Wolters Kluwer.

Anda mungkin juga menyukai