KELOMPOK 2
ENY PURWA NINGSIH 17031046
WIWI RAHAYU 17031044
FIONA ZULFA 17031048
SRI MELDA 17031052
INDAH KURNIWATI 17031063
IRVANSYAH 17031074
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan
karunia nikmat bagi umat-Nya atas Ridho-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini tidak akan terwujud, jika tidak ada dorongan dan dukungan dari berbagai
pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik untuk kedepannya. Terima kasih.
Kelompok 2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3. Manfaat
Dengan disusunnya makalah keperawatan komunitas dan penyakit paru diharapkan mahaiswa
dapat memahami konsep keperawatan komunitas serta asuhan keperawatan kepada pasien
penyakit paru
BAB 2
TINAJUAN TEORI
2.1. Konsep keperawatan komunitas
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spiritual secara
komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit
mencakup siklus hidup manusia (Riyadi, 2007).
Keperawatan komunitas merupakan suatu bidang keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta
masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa menegbaikan pelayanan kuratif dan rehabilitative secara
menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan
(Mubarok, 2005).
2.2. Sasaran keperawatan komunitas
a. Individu
Individu adalah anggota keluarga sebagai satuan utuh dari aspek biologi, psikologi,
sosial dan spiritual. Apabila individu tersebut mempunyai masalah kesehatan karena
ketidakmampuan merawat diriya sendiri oleh karena sesuatu hal dan sebab, maka akan
dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnnya dan keluarga yang ada di ingkungan
sekitar tempat tinggal mereka. Maka disini peran perawat komuitas adalah membantu
individu agar dapat memenuhi kebutuhan dasarnya karena adanya kelemahan fisik dan
mental yang dialami, keterbatasan pengetahuaannya dan kekurangan kemampuannya
menuju kemandirian.
b. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus
dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-
sama, didalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
c. Kelompok khusus
Yang dimaksud adalah sekumpulan individu yang mempunyai persamaan jenis kelamin,
umur, permasalahan. Kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah
kesehatan antara lain:
1. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat perkembangan
dan pertumbuhan seperti ibu hamil, bayi baru lahir, anak balita, anak usia sekolah,
dan lansia
2. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan kesehatan antara lain, kasus
penyakit kelamin, tuberculosis, kanker, AIDS, dll.
b. Data Demografi
Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status perkawinan, ras
atau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan, agama dan komposisi
keluarga.
c. Vital Statistik
Jabarkan atau uraikan data tentang: angka kematian kasar atau CDR, penyebab
kematian, angka pertambahan anggota, angka kelahiran.
2) Status Kesehatan Komunitas
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistik antara lain:
dari angka mortalitas, morbiditas, IMR, MMR, cakupan imunisasi. Selanjutnya status
kesehatan komunitas kelompokkan berdasarkan kelompok umur : bayi, balita, usia
sekolah, remaja dan lansia. Pada kelompok khusus di masyarakat: ibu hamil, pekerja
industry, kelompok penyakit kronis, penyakit menular. Adapaun pengkajian
selanjutnya dijabarkan sebagaimana dibawah ini :
a. Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas
b. Tanda – tanda vital : tekanan darah, nadi, respirasi rate, suhu tubuh.
c. Kejadian penyakit (dalam satu tahun terakhir) :
ISPA, Penyakit asma, TBC paru, kanker paru, Penyakit kulit, Penyakit mata,
Penyakit rheumatic, Penyakit jantung, Penyakit gangguan jiwa, Kelumpuhan,
Penyakit menahun lainnya
d. Riwayat penyakit keluarga
e. Pola pemenuhan kebutuhan sehari – hari :
Pola pemenuhan nutrisi, Pola pemenuhan cairan elektrolit, Pola istirahat tidur,
Pola eliminasi, Pola aktivitas gerak, Pola pemenuhan kebersihan diri.
f. Status psikososial
g. Status pertumbuhan dan perkembangan
h. Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan
i. Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan
j. Pola perilaku tidak sehat seperti : kebiasaan merokok, minum kopi yang berlebihan,
mengkonsumsi alkohol, penggunaan obat tanpa resep, penyalahgunaan obat
terlarang, pola konsumsi tinggi garam, lemak dan purin.
3) Data lingkungan fisik
a.Pemukiman
Luas bangunan , Bentuk bangunan : rumah, petak, asrama, pavilion, Jenis
bangunan : permanen, semi permanen, non permanen, Atap rumah : genteng, seng,
kayu, asbes, Dinding : tembok, kayu, bamboo, Lantai : semen, keramik, tanah,
Ventilasi : ± 15 – 20% dari luas lantai, Pencahayaan : kurang, baik, Penerangan :
kurang, baik, Kebersihan : kurang, baik, Pengaturan ruangan dan perabot : kurang,
baik, Kelengkapan alat rumah tangga : kurang, baik
b. Sanitasi
Penyediaan air bersih (MCK), Penyediaan air minum, Pengelolaan jamban :
bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya dan bagaimana jarak dengan sumber air,
Sarana pembuangan air limbah (SPAL), Pengelolaan sampah : apakah ada sarana
pembuangan sampah, bagaimana cara pengelolaannya : dibakar, ditimbun, atau cara
lainnya, Polusi udara, air, tanah, atau suaran/kebisingan, Sumber polusi : pabrik,
rumah tangga, industry
c. Fasilitas
Peternakan, pertanian, perikanan, Pekarangan, Sarana olahraga, Taman, lapangan,
Ruang pertemuan, Sarana hiburan, Sarana ibadah
d. Pelayanan kesehatan dan sosial
Pelayanan kesehatan, Fasilitas sosial (pasar, toko, swalayan), Ekonomi, Keamanan
dan transportasi
e. Keamanan
System keamanan lingkungan, Penanggulangan kebakaran, Penanggulangan
bencana, Penanggulangan polusi, udara dan air tanah
f. Transportasi
Kondisi jalan, Jenis transportasi yang dimiliki, Sarana transportasi yang ada
g. Politik dan pemerintahan
Sistem pengorganisasian, Struktur organisasi, Kelompok organisasi dalam
komunitas, Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan
h. Sistem komunikasi
Sarana umum komunikasi, Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas,
Cara penyebaran informasi
1. Pendidikan
a) Tingkat pendidikan komunitas
b) Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal dan non formal)
b) Jenis bahasa yang digunakan
2. Rekreasi
a) Kebiasaan rekreasi
b) Fasilitas tempat rekreasi
4) Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan obyektif.
a. Data subyektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu,
keluarga, kelompok dan komunitas, yang diungkapkan secara langsung melalui
lisan.
b. Data obyektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran.
5) Sumber Data
a. Data primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat
kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas
berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya : kelurahan,
catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record (Wahit, 2005).
6) Pengumpulan data
Diantara : (community)
Contohnya:
a. Resiko timbulnya penyakit seperti : kanker paru, Tb paru sehubungan dengan kurangnya
pengetahuan dalam mengubah perilaku hidup sehat
2. Iradiasi.
Insiden karsinoma paru yang tinggi pada penambang kobalt di Schneeberg dan
penambang radium di Joachimsthal (lebih dari 50 % meninggal akibat kanker paru)
berkaitan dengan adanya bahan radioaktif dalam bentuk radon. Bahan ini diduga
merupakan agen etiologi operatif.
Terdapat insiden yang tinggi dari pekerja yang terpapar dengan karbonil nikel
(pelebur nikel) dan arsenic (pembasmi rumput). Pekerja pemecah hematite (paru –
paru hematite) dan orang – orang yang bekerja dengan asbestos dan dengan kromat
juga mengalami peningkatan insiden. Contoh : radon, nikel, radiasi dan arsen.
4. Polusi Udara
Mereka yang tinggal di kota mempunyai angka kanker paru yang lebih tinggi dari
pada mereka yang tinggal di desa dan walaupun telah diketahui adanya karsinogen
dari industri dan uap diesel dalam atmosfer di kota. Contoh: Polusi udara, pemaparan
gas RT, asap kendaraan/ pembakaran
Gejala paling umum yang ditemui pada penderita kanker paru adalah:
d. Sakit kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas.
e. Kelelahan kronis
f. Kehilangan selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
g. Suara serak/parau.
Prinsip upaya pencegahan lebih baik dari sebatas pengobatan. Terdapat 3 Tingkatan
pencegahan dalam epideemiologi penyakit kanker paru, yaitu :
Pencegahan sekunder adalah pencegahan yang dilakukan pada orang yang sudah
sakit. Tujuannya adalah untuk mencegah perkembangan penyakit lebih lanjut dari
penyakit serta membatasi terjadinya kecacatan. Upaya yang dilakukan adalah:
Penyebab utama kanker adalah penerapan gaya hidup yang tak sehat. Maka,
promotif dan pencegahan merupakan salah satu program penting sebagai upaya
pengendalian kanker. Kementerian Kesehatan telah memperkuat sosialisasi pengendalian
kanker di berbagai daerah. Pedoman pengendalian faktor risiko kanker telah disusun untuk
petugas kesehatan, kader, anak usia sekolah, dan masyarakat yang berisiko tinggi.
Program promotif dan pencegahan dilaksanakan Kementerian Kesehatan bekerja sama
dengan lintas program, lintas sektor, organisasi pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Deteksi dini kanker ialah usaha untuk menemukan adanya kanker yang masih dapat
disembuhkan, yaitu :
c. masih belum menimbulkan kerusakan yang berarti, pada golongan masyarakat tertentu
dan pada waktu yang tertentu.
Surveilans dan registrasi kanker merupakan langkah penting lainnya dalam program
pengendalian kanker. Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Merupakan
analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit tidak menular dan faktor resiko
untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit tidak menular. Sedangkan tujuan
registrasi kanker ialah mengumpulkan dan mengelompokkan data penderita kanker dalam
upaya menghasilkan insidens kanker dalam populasi tertentu yang diketahui, dan
menyediakan kerangka penilaian dan pengontrolan pengaruh kanker pada masyarakat
Pada saat ini berbagai rumah sakit di Indonesia sudah mempunyai kemampuan untuk
diagnosis dan pengobatan berbagai jenis kanker. Diagnosis pasti kanker dengan
pemeriksaan patologi anatomik dapat dilakukan di banyak laboratorium di negara kita.
Pembedahan kanker dan pemberian kemoterapi juga sudah lama dilakukan di berbagai
rumah sakit di Indonesia
5. Pelayanan paliatif
Perawatan paliatif sangat diperlukan karena sebagian besar penderita kanker yang berada
pada stadium lanjut sulit disembuhkan, sehingga usaha mengatasi gejala dan mencukupi
kebutuhan penderita, serta keluarga dalam fase terminal menjadi penting.
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 Kasus
Dikelurahan bucin terdapat 115 keluarga, yang dimana 75% pekerjaan kepala keluarga adalah
sopir angkot, 5% pedagang pasar, 10% pekerja kantor, 10% pekerja pabrik. Di kelurahan bucin
90% beragama islam, 10% beragama kristen. Dikelurahan bucin 50% warga suku melayu, 30%
warga suku jawa, 20% warga suku minang. Dikelurahan bucin angka kejadian penyakit kanker
paru sangat tinggi dibandingkan penyakit lainnya, data pada tahun 2019 dikatakan bahwa 50%
pasien dengan penyakit kanker paru, 10% hipertensi, 5% DM, 10% kolesterol, 10% stroke, 15%
TB paru dikelurahan bucin. Dikelurahanbucin warga sering melakukan arisan bulanan maupun
arisan mingguan, dikelurahan bucin sebagian warga kadang melakukan sholat berjamaah
dimasjid meskipun tidak setiap waktu sholat.
d. Pembuanganlimbah
e. Kebiasaanmembuangsampah
Ditimbun : masyarakat Tidak menimbun sampah
Dibakar : ada 5 rumah yang masih membakar sampah dibelakang
rumah
DiangkutPetugas : 30 rumah sampanya diangkut oleh petugas
Lain-lain sebutkan : 20 rumah yang membuang sampah ke lahan kosong
f. Pembuangan air limbah
SPAL : ……………………………………..
Sungai : warga tidak membuang limbah kesungai
Kolam : warga tidak membuang limbah ke kolam
Sembarangtempat : sebagian warga membuang limbah dibelakang rumah, dan
membuang limbah ke dalam selokan depan rumah
g. Jamban
Kepemilikanjamban
Memilikijamban : semua warga memilik jamban dirumahnyaaa
Tidakmemilikijamban : -
Macamjamban yang dimiliki
Leherangsa : semua warga memiliki jamban leher angsa
WCcemplung : tidak
Sungai : tidak
Kolam : tidak
h. bila tidak mempunyai jamban, maka BAB di :
WCumum : dikelurahan wejang terdapat 3 wc umum
Jambantetangga : tidak
Sungai : tidak
Sawah : Tidak
i. Keadaanrumah
Jenisrumah:
Permanen : keadaan rumah warga di kelurahan wejang sebagian
adalah rumah permanen
Semipermanen : 13 rumah dikelurahan wejang semi permanen
Darurat : 10 rumah yang darurat
IV. Pendidikan
a. Pendudukberdasarkanpendidikan (usiasekolah)
Penduduksekolah : 70 orang
Penduduktidaksekolah : 150 orang
b. Pendudukberdasarkantingkatpendidikan formal
Tidaksekolah / butaaksara :10orang
Tidaktamat SD : 35 orang
SD : 50 orang
SLTP : 35 orang
SMU : 65 orang
PT : 35orang
V. Fasilitasumumdankesehatan
a. Fasilitasumum
a) Saranapendidikan formal
Jumlah TK : Tidak ada
Jumlah SD/sederajat : Tidak ada
SLTP/sederajat : Tidak ada
SMU/sederajat :Tidak ada
Jumlah PT/sederajat : Tidak ada
b) Organisasisocial
c) Saranaibadah
Masjid/musolla : 1 buah
Vihara :tidak ada
Gereja : tidak ada
Pura : tidak ada
d) Saranaolahraga
Lapangansepak bola : tidak ada
Lapangan bola volley : 1 buah
Lapanganbulutangkis : 1 buah
Lain-lain, sebutkan : 1 buah taman kecil
e) Tempat-tempat umum dan industri
Terminal :Tidak ada
Pasar :1 buah pasar kaget
Hotel :Tidak ada buah
Industri : 1 buah
c. Fasilitaskesehatan
d. Jenisfasilitaskesehatan
RumahSakit : Tidak ada
Puskesmas : tidak ada
PuskesmasPembantu : 1 buah
Polindes : tidak ada
Praktekdokterswasta : 1 buah
Praktekbidan : Tidak ada
VI. SosialEkonomi
a. Karakteristikpekerjaan
a.1. Jenispekerjaan
PNS/ABRI : 15 orang
Pegawaiswasta :10 orang
Wiraswasta : 10 orang
Petani (sawah/tambak) : 20 orang
Buruhtani/buruhpabrik : 70 orang
Nelayan : tidak ada
Lain-lain, sebutkan : sopir angkot 90 orang
a.2. Status pekerjaan penduduk > 18 tahun < 65 tahun
Penduduk bekerja : 20
Penduduk tidak bekerja : 18
VII. Keamanandantransportasi
b. Keamanan
a.1. Saranakeamanan
Pemadamkebakaran : tidak ada
Instansipolisi : tidak ada
Poskamling : 2 buah
c. Transportasi
b.1. Fasilitastransportasi
Jalanraya : 150 ± km
Jalantol : tidak ada
Jalansetapak : 10± km
b.2. Alat transportasi yang dimiliki masyarakat
Tidakpunya : tidak ada
Sepeda : 10kepala keluarga yang masih menggunakan sepeda
Mobil : 10 kepala keluarga yang menggunakan mobil
Motor : 35 kepala keluarga yang menggunakan motor
Lain-lain, sebutkan : ……………………………………..
b.3. Penggunaan sarana transportasi oleh masyarakat
Angkutan / kendaraanumum : hanya sebagian warga yang menggunakan transportasi umum
Kendaraanpribadi : hampir semua warga menggunakan kendraan pribadi
VIII. Komunikasi
b. Fasilitaskomunikasi yang ada dimasyarakat :
Radio : 10 kepala keluarga masih menggunakan radio
TV : 40 kepala keluarga menggunakan TV
Telepon : 50kepalakeluarga menggunakan telefon
Majalah/koran : 20 kepala keluarga menggunakan koran
Lain-lain, sebutkan : ……………………………………..
c. Teknikpenyampaianinformasikepadamasyarakat
Radio – TV
Papanpengumuman:
Pengerassuarakeliling: penyampaian informasi kepada masyarakat menggunakan pengeras suara
keliling ataupun pengeras suara masjid
Lain-lain, sebutkan
II. Keluargaberencana
a.Jumlah PUS : …………………………………….
b. Keikutsertaan PUS pada program KB
Ikut program KB : ……………………………………..
Belumikut KB : ……………………………………..
c. Jeniskontrasepsi yang diikuti
IUD : tidam ada
Pil : 20 ibu rumah tangga yang menggunakan pill
Kondom : 10 yang menggunakan kondom
Suntik : 15 yang menggunakan suntik
Susuk : Tidak ada
MOW : Tidak ada
MOP : Tidak ada
Tidak KB : 10 Tidak KB
III. Kesehatangigi
a. Anakprasekolah
Sehat
Tidaksehat, sebutkan: tidak sehat karena masih banyak gigi anak-anak yang hitam
b. AnakSekolah
Sehat
Tidaksehat, sebutkan: tidak sehat karena masih banyak gigi anak dengan berlobang
c. Ibuhamil
Sehat: tidak ada gigi yg berlobang dan gigi terlihat bersih
Tidak sehat, sebutkan
IV. Kesehatanremaja
a. Jumlahpendudukusiaremaja : 50 orang
b. Jenis kegiatan penduduk remaja mengisi waktu luang :
Kumpul-kumpul : duduk-duduk diwarung sambil merokok
Mengikutikursus : tidak ada
Olahraga : hanya sebagian
Remajamesjid/gereja : tidak ada
Lain-lain, sebutkan : ……………………………………..
V. Kesehatanlansia
a. Jumlahpenduduklanjutusia : 45 orang
b. Keadaankesehatanlansia
Adamasalah (sebutkan) : masalah dengan paru-paru seperti ISPA, CA Paru
Tidakadamasalah : ……………………………………..
c. Kegiatan yang dilakukanlansia
Adakegiatan (sebutkan) : tidak ada
Tidakadakegiatan : hanya duduk-duduk dirumah
e. Pendapat penduduk lansia terhadap program pelayanan kesehatan untuk para lansia
Perlu : perlu karena lansia mengatakan semakin tua penyakit semakin
banyak makanya perlu adanya program pelayanan kesehatan untuk lansia
Tidakperlu : ……………………………………..
a. Analisa Data
NO DATA MASALAH
2
b.Diagnosa keperawatan Komunitas
b.Penyuluhan yang
diberikan menyesuaikan
dengan kasus
c.Setelah dilakukan
penyuluhan tidak terjadi
perubahan apapun terhadap
masyarakat dan pola hidup
masyarakat
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sel kanker adalah sel normal yang mengalami mutasi/perubahan genetik dan tumbuh
tanpa terkoordinasi dengan sel-sel tubuh lain. Gambaran klinik penyakit kanker paru tidak
banyak berbeda dari penyakit paru lainnya, terdiri dari keluhan subyektif dan gejala obyektif.
Dari anamnesis akan didapat keluhan utama dan perjalanan penyakit, serta faktor–faktor lain
yang sering sangat membantu tegaknya diagnosis.
4.2 Saran
Perlunya Upaya Kesehatan bagi Penderita penyakit paru yakni melaksanakan upaya
Promotif, Perilaku Hidup Sehat, Upaya Preventif, Upaya Kuratif, dan Upaya Rehabilitatif,
Perlunya Program alternatif yang lebih memperhatikan aspek psikologis penderita penyakit paru
dengan cara mengintegrasikan dengan program pemerintah yang lainnya. Perlunya sosialisasi
terhadap seluruh kelompok umur masyarakat, agar lebih memahami karakteristik penderita
penyakit paru serta faktor resiko dan juga karakterisitik penyakit pada lansia.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Elizabeth T, dkk. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik, edisi
3. Jakarta : EGC
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2005. Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori. Jakarta
: Sagung Seto
Amin Z. Kanker Paru. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan FKUI; 2006.hal.1015-20.
Somantri Irman. Keperawatan Medikal Bedah: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan
Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika,2007