Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang

RuangInstalasiGawatDaruratmerupakantempatatau unit di rumahsakit yang


memilikitimkerjadengankemampuankhususdanperalatan yang
digunakanuntukmemberikanpelayananpasiengawatdarurat. 
perawatharusbertindakcepatdalammelakukanpengkajiandanpenangananpasien.  olehkarenaitu, 
perawatharusmemiliki skill danpengetahuan yang baiksaatmerawatpasien trauma
(Alzghoul,2014). Perawat di ruangangawatdaruratjugaharusmemilikikepedulian yang
lebihterhadapkondisipasien yang
berbahayadanmengancamkehidupan.Pelayanankeperawatangawatdaruratmeliputipelayanankeper
awatan yang ditujukankepadapasiengawatdaruratyaitupasien yang tiba-
tibaberadadalamkeadaangawatatauakanmenjadigawatdanterancamnyawanyaatauanggotatubuhny
abilatidakmendapatpertolongansecaracepatdantepat(Handayani, 2018).

Dalammenanganikasuspasiengawatdaruratberbagai system
seorangperawatharusmemilikiperanaktif agar
terhindarnyakesalahandalampekerjaannya.Padadasarnya,
peranperawatsangatmenentukanpelayanan yang
diterimaolehpasiensalahsatuperanperawatsebagaiadvokatpasien.peranperawatsebagaiadvokatpasi
enadalahmemberiinformasidanmemberibantuankepadapasienataskeputusanapa pun yang
dibuatpasien, memberiinformasiberartimenyediakaninformasiataupenjelasansesuai yang
dibutuhkanpasien, memberibantuanmengandungduaperan, yaituperanaksidan non aksi.
Dalampemberianperanaksiperawatmemberikankeyakinanpadapasienbahwamerekamempunyaiha
kdantanggungjawabdalammenentukankeputusanataupilihansendiridantidaktertekanpada orang
lain. Kemudianuntukperan non
aksiperawatdapatmenahandiriuntuktidakmenahankeputusandariklientersebut, yang paling
pentingdalamperanadvokatyaituperawatmampumembelasemuakepentinganpasiendanmembantup
asiendalammemahamisemuainformasidanupayakesehatan yang dapatdiberikan (Kusnanto, 2004).

PerawatgawatdaruratmempunyaibeberapaperandanfungsiBerdasarkanpadakondisipelayan
ankegawatdaruratan,  fungsipertamaadalahfungsiindependenataufungsiMandiri yang
berkaitandenganpemberianasuhan. Fungsikedua  adalahfungsidependen,  yaitufungsi yang
didelegasikansepenuhnyaatausebagiandariprofesi lain.  fungsiketigaadalah  fungsikolaboratif, 
yaitumelakukankerjasamasalingmembantudalam program kesehatan
( perawatsebagaianggotatimkesehatan),  an-nahliniperawattermasukdalamfungsiindependen,
karenaselainpemberiasuhankepadapasienjugamemperhatikankeluargapasienterkaitkecemasanpad
asaatmenunggu di ruanganInstalasiGawatDarurat (IGD). 
salahsatuperanperawatadalahsebagaiedukatordenganbegituuntukmengurangitingkatkecemasankel
uarga.  perawatmemberikaninformasipadakeluargamenjelaskantentangperawatan yang
diberikanpadapasien(Handayani, 2018).

1.2 Tujuan
Tujuanpenelitianiniterdiridaritujuanumumyaitusecarakeseluruhandantujuankhusus yang
memuattujuanpenelitiansecararinci.Tujuanpenelitianinidiuraikansebagaiberikut :
1.2.1 TujuanUmum
Untukmengetahuidanmemahamikonsepperandanfungsiadvokasiperawatgawatdarurat di
berbagai system.
1.2.2TujuanKhusus
1. mengetahuidanmemahamikonsepperandanfungsiperawatsecaraumum
2. mengetahuidanmemahamikonsepperanperawatgawatdaruratberbagaisistem
3. mengetahuidanmemahamikonsepfungsiperawatgawatdaruratberbagaisistem
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Peran dan Fungsi Perawat
Peran merupakan seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang, sesuai dengan kedudukannya dalam suatu system. Peran perawat dipengaruhi oleh
berbagai faktor-faktor sosial baik dalam maupun dari luar profesi keperawatan dan bersifat
konstan. Ada 8 jenis peran perawat yang dapat diterapkan perawat dalam menajalani
keperawatan baik dalam lingkup anak, komunitas, medical bedah, gawat darurat dan bidang ilmu
lainnya. (Kusnanto, 2004).

Fungsi perawat yaitu mengkaji kebutuhan pasien, keluarga, kelompok, dan masyarakat
serta sumber yang tersedia dan potensial untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Merencanakan
tindakan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat, berdasarkan
diagnosis keperawatan. Melaksanakan rencana keperawatan meliputi upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan, dan pemeliharaan kesehatan
termasuk pelayanan pasien dan keadaan terminal. Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan.
Mendokumentasikan proses keperawatan. Mengevaluasi hal-hal yang perlu di teliti atau
dipelajari serta merencanakan studi kasus guna meningkatkan pengetahuan dan pengembangan
keterampilan dan praktek keperawatan. Berperan serta dalam melaksanakan penyuluhan
kesehatan kepada pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat. Bekerjasama dengan disiplin ilmu
terkait dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Mengelola perawatan pasien dan berperan sebagai ketua tim dalam melaksanakan
kegiatan perawatan. Kusnanto (2004).

2.1.1 Peran dan Fungsi Perawat Gawat Darurat

Perawat gawat darurat mempunyai beberapa peran dan fungsi Berdasarkan pada kondisi
pelayanan kegawat daruratan,  fungsi pertama adalah fungsi independen atau fungsi Mandiri
yang berkaitan dengan pemberian asuhan. Fungsi kedua  adalah fungsi dependen,  yaitu fungsi
yang didelegasikan sepenuhnya atau sebagian dari profesi lain.  Fungsi ketiga adalah  fungsi
kolaboratif,  yaitu melakukan kerjasama saling membantu dalam program kesehatan ( perawat
sebagai anggota tim kesehatan),  an-nahl ini perawat termasuk dalam fungsi independen, karena
selain pemberi asuhan kepada pasien juga memperhatikan keluarga pasien terkait kecemasan
pada saat menunggu di ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD).  Salah satu peran perawat adalah
sebagai educator dengan begitu untuk mengurangi tingkat kecemasan keluarga.  Perawat
memberikan informasi pada keluarga menjelaskan tentang perawatan yang diberikan pada
pasien (Handayani, 2018).

Peran perawat sebagai perawat profesional meliputi pemberi asuhan keperawatan, perawat
dapat memberikan pelayanan keperawatan secara langsung pada klien, menggunakan pendekatan
pada proses keperawatan yang meliputi pengkajian dalam upaya mengumpulkan data dan
informasi yang benar, menegakkan diagnosis keperawatan bedasarkan hasil analisa data,
merencanakan intervensi, melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang ada,
melakukan evaluasi berdasarkan respon klien. Sebagai pemberi konseling klien, keluarga dan
masyarakat tentang masalah kesehatan sesuai prioritas. Sebagai pendidik klien, perawat
membantu klien meningkatkan kesehatannya melalui pemberian pengetahuan terkait
keperawatan dan tindakan medis yang diketahui. Sebagai pembaharu, perawat mengadakan
inovasi dalam cara berpikir, bersikap, bertingkah laku dan meningkatkan keterampilan klien.
Sebagai konsultan, secara tidak langsung berkaitan dengan permintaan klien terhadap informasi
tentang tujuan keperawatan yang diberikan. Kusnanto (2004).

2.2 Peran Perawat Sebagai Advokator

Advokasi (pembelaan) secara sederhana dapat didefinisikan sebagai proses bertindak


untuk, atau atas nama orang lain yang tidak mampu bertindak untuk diri mereka sendiri (Basford
& Slevin, 2006). Murphy dan Hunter (Dalam Baford & Slevin, 2006) Mengatakan bahwa peran
perawat dalam mengeksplorasi konsep pembelaan terhadap hukum dalam pernyataan, “ tujuan
perawat bukan untuk mendapatkan kepuasan dari profesional kesehatan lain Tetapi lebih untuk
membantu pasien mendapatkan asuhan yang terbaik,  bahkan jika itu berarti pasien masuk
kerumah sakit dan mencari profesional asuhan kesehatan lain”.  Oleh karena itu,  Fokus utama
dari peran advokasi perawat bagi Pasien adalah menghargai keputusan pasien dan meningkatkan
otonomi pasien. Kemudian untuk peran non aksi perawat dapat menahan diri untuk tidak
menahan keputusan dari klien tersebut, yang paling penting dalam peran advokat yaitu perawat
mampu membela semua kepentingan pasien dan membantu pasien dalam memahami semua
informasi dan upaya kesehatan yang dapat diberikan (Kusnanto, 2004).
2.2.1 Tugas Perawat Dalam Advokasi Pasien
Nelson (Blais,2002) menjelaskan tujuan utama dari advokat Pasien adalah melindungi
hak-hak pasien.  Peran advokat pasien memiliki tiga komponen utama, yaitu  sebagai pelindung,
mediator dan pelaku tindakan atas nama pasien.  Dan advokat, makadapat diuraikan sebagai
berikut: 
a. Sebagai pelindung
peran yang dilakukan perawat memiliki tujuan utama yaitu untuk membantu pasien
dalam membuat keputusan.  Peran perawat dalam hal ini ditekankan untuk menyerahkan
Segala keputusan tentangp erawatan yang akan dijalankan oleh pasien kepada pasien itu
sendiri, Sesuai dengan nilai-nilai yang dianut pasien.  Tindakan perawat yang termasuk di
dalam yaitu perawat memberikan alternative pilihan kepada pasien saat akan mengambil
keputusan tentang terapi yang akan diambil,  menyediakan tindakan penjajah pasti
perawatan, serta memutuskan dokter yang akan merawatnya.
b. Sebagai mediator
peran yang dilakukan perawat memiliki tujuan untuk menjabat Ani komunikasi antara
pasien dengan tim kesehatan lain di rumah sakit.  Tindak perawat dokter,  menentukan Menu
diet bersama ahli gizi,  dan juga memberikan penjelasan kepada pasien mengenai pengobatan
yang diterimanya.
c. Sebagai pelaksana tindakan
peran yang dilakukan perawat memiliki tujuan utama untuk melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai dengan yang dibutuhkan pasien. Tindakan perawat yang termasuk di
dalamnyayaitudenganmemberikanlingkungan yang sesuai dengan kondisi pasien, melindungi
pasien dari tindakan yang dapat merugikan pasien,  dan semua  kebutuhan pasien selama
dalam perawatan. 

2.3 Fungsi Advokasi Perawat Gawat Darurat Sebagai System


Perawat diharapkan mampu untuk bertanggung jawab dalam membantu pasien dan keluarga
menginterpretasikan informasi dari tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya derta
mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelakasaan
advokasi terdiri dari 2 faktor, yaitu:
a. Faktor penghambat
1. Kepemimpinan dokter
2. Terbatasnya jumlah tenaga perawat
b. Faktor pendukung
1. Kondisi pasien
2. Dukungan instansi rumah sakit (Etty dan Madya, 2013)

Hal-hal yang bisa di advokasi oleh perawat ada beberapa poin yaitu:
1. Anticipatory guidance (panduan antisipatif)
a) Primary prevention (pencegahan primer)
b) Membantu klien kemungkinan mengalami kesulitan
c) Mengantisipasi keluarga dalam menangani masalah-masalah keterbatasan dan
penyakit kronik.
2. Role modeling
Perawat menjadi role model dengan berperilaku yang benar, berbicara, tersenyum,
penanganan pasien secara profesional.
3. Educational information
a) Pembelajaran dan pemberi informasi
b) Membanu memilih dan menentukan pilihan terhadap informasi yang diberikan
c) Membantu klien mengumpulkan informasi dan belajar terhadap perilaku promosi
kesehatan.
4. Berkelanjutan dukungan
a) Memberikan bantuan kepada klien dalam membuat keputusan yang beralasan
b) Perawat sebagai partner dalam menyelesaikan masalah kebutuhan kesehatan
5. Collaboration and Referal (kolaborasi dan referal)
a) Masalah kesehatan bersifat multidimensi melibatkan multidisiplin
b) Perawat memberikan penjelasan terhadap masalah yang melibatkan tenaga
kesehatan lain
c) Pendekatan interdisiplin pada semua anggota tim kesehatan.
DaftarPustaka

Handayani, tri nur.Sofyannur.Peranperawatdalammengatasikecemasankeluarga di


instalasigawatdarurat.Jim fkep volume iv no. 1 2018 34
Kusnanto.Barus, P Samson. (2004).
PengantarProfesi&PraktikkeperawatanProfesional.PenerbitBukuKedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai