Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Rabdomiosarkoma


Rabdomiosarkoma berasal dari bahasa Yunani, (rhabdo yang artinya bentuk lurik, dan myo
yang artinya otot). Rabdomiosarkoma merupakan suatu tumor ganas yangaslinya berasal dari
jaringan lunak ( soft tissue ) tubuh, termasuk disini adalahjaringan otot, tendon dan connective
tissue.Rabdomiosarkoma adalah tumor yang sangat agresif dan cenderung berinfiltrasi di
permukaan dan dalam jaringan di sekitarnya dan juga menyebar secara limfogen dan hematogen.
(Djajadiman Gatot dan Bulan G.M. 2005).
Tumor ini dapat ditemukan terutama di kepala, leher, kandung kemih, vagina, tangan, kaki,
dan batang tubuh. Rabdomiosarkoma juga dapat ditemukan pada bagian tubuh yang memiliki
sedikit atau tanpa otot serat lintang, seperti prostat, telinga bagian tengah, dan saluran
empedu.Umumnyaterjadi pada anak-anak usia 1-5 tahun dan bisa ditemukan pada usia
15-19tahun walaupun insidennya sangat jarang. Rabdomiosarkoma relatif jarangterjadi. Dua
bentuk yang sering terjadi adalah embrional rabdomiosarkoma dan alveolar rabdomiosarkoma.
2.2 Etiologi
Penyebab dari Rabdomiosarkoma sendiri sampai saat ini belum jelas. Beberapa sindroma
genetik dan faktor lingkungan dikatakan berkaitan dengan peningkatan prevalensi dari RMS.
1. Beberapa faktor lingkungan yang diduga berperan dengan prevalensi RMS :
a. Penggunaan orang tua terhadap marijuana dan kokain
b. Penyinaran sinar X
c. Makanan dan pola makan
d. Sering kontak dengan sinar matahari terutama pada anak-anak
e. Penggunaan alkohol sebelumnya
f. Kontak dengan zat-zat karsinogen di daerah tempat bekerja khususnya pada orang
dewasa
2.3 Patofisiologi
Meskipun rabdomiosarkoma berasal dari sel otot skeletal, tumor ini bisa menyerang
bagian manapun dari tubuh kecuali tulang. Botrioid adalah bentuk dariembrional
rabdomiosarkoma yang berasal dari mukosa daerah yang berongga, seperti kandung
kencing, vagina, nasofaring dan telinga tengah. Lesi pada ekstremitas lebih banyak merupakan
alveolar rabdomiosarkoma. Metastasis ditemukan terutama di paru, sumsum tulang, tulang,
kelenjar limfe, payudara dan otak.
Walaupun merupakan tumor yang paling sering dijumpai pada anak-anak, etiologi dari
rabdomiosarkoma tidak diketahui. Rabdomiosarkoma diduga timbul dari mesemkim
embrional yang sama dengan otot serat lintang. Atas dasar gambaran mikroskopik cahaya,
rabdomiosarkoma termasuk kelompok “tumor sel bulat kecil”, yang meliputi sarkoma
Ewing, neuroblastoma, tumor neuroektodermal primitif dan limfoma non
hodgkin.Diagnosis pasti adalah histopatologi atau perlu ditambah pemeriksaan
imunohistokimia dengan menggunakan antibody terhdap otot skelet (desmin, aktin khas otot)
dan mikroskop elektron untuk membedakan gambaran khas.

2.4 Manifestasi Klinis


Gejala klinik sesuai dengan tempat di mana tumor tersebut tumbuh:
1. Kepala dan leher : jika mengenai mata atau alis mata, maka dapat menyebabkan mata
menonjol, bengkak pada palpebra, atau paralisis otot-otot mata. Jika mengenai sinus, maka
dapat menyebabkan hidung tersumbat, terkadang sekret hidung berupa darah atau nanah.
Bila mengenai parameningeal, maka dapat terjadi kelumpuhan saraf kranial.
(William.W.H. dkk.(2005). Pada lokasi lain kepala dan leher, gejala umum yang timbul
adalah benjolan yang tidak sakit atau bengkak yang cepat membesar. Rabdomiosarkoma
yang terdapat dekat dengan tulang tengkorak
2. Tractus genitourinaria : sulit berkemih, hematuria, kontipasi, benjolan pada vagina, sekret
vagina yang mengandung darah, atau pembesaran salah satu scrotum namun tidak sakit.
3. Ekstremitas dan batang tubuh : berupa benjolan dengan atau tanpa rasa sakit, lunak, dan
berwarna kemerahan. (Rudolph. A. M., 2002.)

2.5 Pemeriksaan penunjang


1. CT-Scan digunakan untuk mengetahui adanya kanker yang telah bermetastasis(menyebar
kebagian organ lain) pemeriksaan ini dilakukan sesuai standart penyembuhan penyakit
kanker. Cara pemeriksaan ini yaitu dengan menganjurkan pasien masuk ke dalam alat
yang berbentuk tube(tabung) serta menganjurkan pasien untuk diam tanpa adanya
gerakanuntuk memberikan hasil yang maksimal, biasanya pasien dalam keadaan
berbaring.
2. Bone-scans digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan yang terjadi di tulang yang
diakibatkan kanker Rabdomiosarkoma(RMS) Cara pemeriksaan ini yaitu dengan
menganjurkan pasien untuk mengambil posisi di depan alat dengan menganjurkan pasien
diam dalam posisi tegak dan tangan dalam keadaan terbuka (tidak boleh
menggenggamkan tangan). Hasil dari pemeriksaan ini adalah gambar yang akurat
mengenai tulang yang terinfeksi, lebih akurat pada bagian tulang. Dengan adanya lesi
tulang akibat kanker ini.
3. X-rays pemeriksaan ini menggunakan penyinaran dengan sinar x yang berfungsi untuk
melihat organ dalam dan mendeteksi adanya gangguan pada organ tersebut serta melihat
apakah organ itu berfungsi atau tidak. Cara pemeriksaan ini yaitu dengan menganjurkan
pasien dalam posisi berdiri atau duduk dengan pandangan ke depan menghadap kearah
sinar x, dan berposisi yang tegak. Hasilnya yaitu mengetahui organ-organ yang terserang
pada daerah sekita kanker ini, dan mengetahui seberapa parah akibat dari keganasan
kanker tersebut.

2.6 Penatalaksanaan
1. Radioterapi: digunakan untuk memperkecil ukuran tumor, terutama pada kepala, leher,
dan panggul.
2. Transplantasi stem cell : digunakan untuk memperbaiki sistem pembuluh darah yang
telah dirusak oleh sel kanker.
3. Terapi Operatif
Terapi operatif pada penderita RMS bervariasi, bergantung dari lokasi dari tumor itu. Jika
memungkinkan dilakukan operasi pengangkatan tumor tanpa menyebabkan kegagalan
fungsi dari tempat lokasi tumor. Walaupun terdapat metastase dari RMS, pengangkatan
tumor primer haruslah dilakukan, jika hal itu memungkinkan.
2.7 Komplikasi
1. Impetigo
Adalah infeksi kulit yang menyebabkan terbentuknya lelupuhan kecil berisi nanah
2. Cellulitis
Adalah peradangan dari syaraf dibawah kulit. Biasanya akan terjadi pembemkakan dan
kemerahan dibagian kulit itu.
3. Mastitis
Pada wanita-wanita yang menyusui, staph dapat berakibat mastitis(peradangan payudara)
atau bisul bernanah dari payudara. Bisul-bisul bernanah staph dapat mengeluarkan
bakteri-bakteri kedalam susu ibu.
4. Edocarditis
Adalah infeksi dari katup-katup jantung. Dapat menyebabkan gagal jantung.
5. Osteomyelitis
Adalah peradangan yang parah/berat dari tulang. Dapat menyebabkan demam tinggi,
kelelahan, dll.
6. Mual, Muntah, Diare, dan Dehidrasi
Memakan makanan yang sudah terinfeksi bakteri staphylococcus dapat menyebabkan
mual, muntah, diare, dan dehidrasi karena memakan makanan beracun yang dikeluarkan
oleh bakteri staph itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

William.W.H., Levin.M.J., Sondhimer.J.M., Deterding.R.R., 2005. Rahbdomyosarcoma. In:


Lange Current Pediatric Diagnosis and Treatment. 17nd edition. USA: McGraw Hill
Companies. p.934-935.
Djajadiman Gatot dan Bulan G.M. 2005. Rabdomiosarkoma. Dalam: Buku Ajar Hematologi-
Onkologi Anak. Editor: Bambdang Permono, d.k.k.Jakarta : Badan Penerbit IDAI. Halaman
270-272.
Robbins, Cotran, Kumar. Dasar Patologi Penyakit. Jakarta: EGC, 1999.761-762.

Anda mungkin juga menyukai