2.1. Definisi
sarkoma ini berasal dari otot skeletal. Rabdomiosarkoma juga bisa menyerang
jaringan otot, sepanjang intestinal atau dimana saja termasuk leher. Umumnya
terjadi pada anak-anak usia 1-5 tahun dan bisa ditemukan pada usia 15-19 tahun
rabdomiosarkoma.3
2.2. Patofisiologi
Meskipun rabdomiosarkoma berasal dari sel otot skeletal, tumor ini bisa
menyerang bagian manapun dari tubuh kecuali tulang. Botrioid adalah bentuk dari
seperti kandung kencing, vagina, nasofaring dan telinga tengah. Lesi pada
ditemukan terutama di paru, sumsum tulang, tulang, kelenjar limfe, payudara dan
otak.3
2.3. Etiologi
mesemkim embrional yang sama dengan otot serat lintang. Atas dasar gambaran
3
4
primitif dan limfoma non hodgkin. Diagnosis pasti adalah histopatologi atau perlu
otot skelet (desmin, aktin khas otot) dan mikroskop elektron untuk membedakan
gambaran khas.4
2.4. Klasifikasi
prognosis jangka panjang dan oleh karena itu diagnosis jaringan sangat penting.
Orbital RMS biasanya tumor baik homogen dibatasi dengan daerah yang jarang
dari perdarahan atau pembentukan kista. Dalam laporan komprehensif pasien dari
rabdomiosarkoma terdiri dari bolak daerah seluler dan myxoid. Sel-sel tumor
striations pada mikroskop cahaya mewakili bundel sitoplasmik filamen aktin dan
dengan alveoli paru-paru, merupakan varietas yang paling umum dan membawa
dalam septa hyalinized tipis. Sel tumor di pinggiran alveoli sering terjaga dengan
baik sementara mengambang bebas di tengah diatur secara longgar dan kurang
rabdomiosarkoma embrional.11
rabdomiosarkoma dan membedakan dari tumor sel spindle lainnya. Dalam kasus-
striations. 11
Gambaran yang paling umum terdapat adalah masa yang mungkin nyeri
atau mungkin tidak nyeri. Gejala disebabkan oleh penggeseran atau obstruksi
ketajaman penglihatan dan nyeri lokal. Tumor yang berasal dari nasofaring dapat
disertai kongesti hidung, bernafas dengan mulut, epistaksis dan kesulitan menelan
saraf kranial, buta dan tanda peningkatan tekanan intracranial dengan sakit kepala
dan muntah. Bila tumor timbul di muka atau di leher dapat timbul pembengkakan
yang progresif dengan gejala neurologis setelah perluasan regional. Bila tumor ini
timbul di telinga tengah, gejala awal paling sering adalah nyeri, kehilangan
6
paralisis saraf kranial dan tanda dari massa intrakranial pada sisi yang terkena.
Croupy cough yang tidak mau reda dan stridor progresif dapat menyertai
rabdomiosarkoma laring.4
Bila pembengkakan itu tidak mereda atau malah bertambah, keganasan harus
saluran kencing bawah, infeksi saluran kencing berulang, inkontinensia atau suatu
anggur yang keluar lewat lubang vagina (sarkoma boitriodes) dan dapat
menyebabkan gejala saluran kencing dan usus besar. Perdarahan vagina atau
Kelompok II :
(limfonodi negatif)
7
negatif)
Staging TNM (tumor, nodul dan metastasis)3,10
o Tumor :
T1 : tumor <5 cm
T2 : tumor >5cm
o Nodul :
o Metastasis :
Rhabdomyosarcoma Staging System3
atau prostat)
tumor >5 cm
2.6. Diagnosis
Tumor ini jarang memberikan keluhan bila ukurannya kecil. Cullen (1769)
mengemukakan bahwa jenis tumor ini adalah tumor “lunak” tanpa rasa sakit.
teliti untuk menentukan letak dan ukuran tumor dan kelenjar gerah bening
ekstensi tumor secara klinis dan ada tidaknya penyebaran atau metastasis jauh.
ginjal, elektrolit serum, kalsium dan bila mungkin kadar magnesium, asam urat
dan fungsi pembekuan. Aspirasi sumsum tulang juga diperlukan untuk dugaan
RMS parameningeal.
Tumor >3cm dilakukan biopsi insisi dan pada tumor <3 cm dapat dilakukan
biopsy eksisional.10
gejala dan tanda di daerah kepala dan leher, radiografi harus dilakukan untuk
mencari bukti massa tumor dan untuk petunjuk erosi tulang. Computerize
tengkorak yang sulit divisualisasikan secara radiografis. Untuk tumor di perut dan
pelvis, pemeriksaan USG dan CT dengan media kontras oral dan intravena dapat
dan CT harus dilakukan, dan sumsum tulang (aspirasi serta biopsi jarum) harus
jaringan tumor.
• Ewing Sarcoma
• Gorlin Syndrome
• Li-Fraumeni Syndrome
• Liposarcoma
• Lymphadenopathy
• Neuroblastoma
• Osteosarcoma
• Wilms Tumor
2.8. Penatalaksanaan
kemoterapi, dan terapi radiasi. Karena pengobatan yang akan dijalani kompleks
dan lama, terlebih khusus pada anak-anak banyak hal yang perlu diperhatikan,
maka pasien yang akan menjalani pengobatan, perlu dirujuk ke pusat-pusat kanker
dilaksanakan seorang penderita tetap harus dipantau untuk melihat apakah tumor
tersebut telah hilang atau tetap ada, dalam hal ini digunaka pemeriksaan
Terapi Operatif
Terapi operatif pada penderita RMS bervariasi, bergantung dari lokasi dari tumor
metastase dari RMS, pengangkatan tumor primer haruslah dilakukan, jika hal itu
memungkinkan.
Terapi Medikamentosa
Setelah sel membelah, sel memasuki periode pertumbuhan (G1), diikuti oleh
sintesis DNA (fase S). Fase berikutnya adalah fase premiosis (G2) dan akhirnya
tiba pada fase miosis sel (fase M). Obat-obat anti neoplasma bekerja dengan
menghambat proses ini. Beberapa obat spesifik pada tahap pembelahan sel ada
tumor dapat diangkat semua dan batas sayatan bebas sel tumor ganas.
regional/KGB
radiasi + kemoterapi
2.8.3. Prognosis
mendapatkan ketahanan hidup bebas penyakit yang lama. Kira-kira 60% penderita
dengan tumor reginal yang direseksi tidak total juga mendapatkan ketahanan
Ukuran tumor
13
Lokasi tumor
Derajat keganasan
Sel nekrosis
Untuk mencapai angka ketahanan hidup (survival rate) yang tinggi diperlukan :