Anda di halaman 1dari 4

Soft Tissue Tumor

By ningbai on May 1, 2009 in Uncategorized


A. PENDAHULUAN
Tumor adalah benjolan atau pembengkakan abnormal dalam tubuh, tetapi dalam artian
khusus tumor adalah benjolan yang disebabkan oleh neoplasma. Secara klinis, tumor
dibedakan atas golongan neoplasma dan nonneoplasma misalnya kista, akibat reaksi radang
atau hipertrofi.
Neoplasma dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasma ganas atau kanker terjadi karena
timbul dan berkembang biaknya sel secara tidak terkendali sehingga sel-sel ini tumbuh terus
merusak bentuk dan fungsi organ tempat tumbuhnya. Kanker, karsinoma, atau sarkoma
tumbuh menyusup (infiltrative) ke jaringan sekitarnya sambil merusaknya (destruktif), dapat
menyebar ke bagian lain tubuh, dan umumnya fatal jika dibiarkan. Neoplasma jinak tumbuh
dengan batas tegas dan tidak menyusup, tidak merusak, tetapi membesar dan menekan
jaringan sekitarnya (ekspansif), dan umumnya tidak bermetastasis, misalnya lipoma.
Klasifikasi patologik tumor dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik pada jaringan
dan sel tumor. Dari pemeriksaan mikroskopik ini tampak gambaran keganasan yang sangat
bervariasi, mulai dari yang relatif jinak sampai ke yang paling ganas. Pada satu organ dapat
timbul satu atau lebih neoplasma yang sifatnya berlainan.
Sel tumor ialah sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara autonom lepas
dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari sel normal dalam bentuk
dan strukturnya. Perbedaan sifat sel tumor bergantung pada besarnya penyimpangan dalam
pertumbuhan, dan kemampuannya mengadakan infiltrasi danmenyebabkan metastasis.
B. TUMOR DAN KANKER JARINGAN LUNAK
Bila kulit diatas benjolan masih baik dan tidak ada luka berupa borok, kemungkinan
benjolan tersebut berasal dari bawah kulit yaitu dari jaringan lunak yang ada dibawah kulit
atau bisa juga dari tulang iga, namun kemungkinan paling besar adalah dari jaringan lunak
bila pembesarannya relatif cepat dalam waktu yang singkat.
Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang serta organ
tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara lain adalah otot, tendon, jaringan
ikat, lemak dan jaringan synovial (jaringan di sekitar persendian)
Tumor jaringan lunak dapat terjadi diseluruh bagian tubuh mulai dari ujung kepala sampai
ujung kaki. Tumor jaringan lunak ini ada yang jinak dan ada yang ganas. Tumor ganas atau
kanker pada jaringan lunak dikenal sebagai sarcoma jaringan lunak atau Soft Tissue Sarcoma
(STS) .
Kanker jaringan lunak termasuk kanker yang jarang ditemukan, insidensnya hanya sekitar
1% dari seluruh keganasan yang ditemukan pada orang dewasa dan 7-15 % dari seluruh
keganasan pada anak. Bisa ditemukan pada semua kelompok umur. Pada anak-anak paling
sering pada umur sekitar 4 tahun dan pada orang dewasa paling banyak pada umur 45-50
tahun.
Lokasi yang paling sering ditemukan adalah pada anggota gerak bawah yaitu sebesar 46%
dimana 75%-nya ada di atas lutut terutama di daerah paha.
Di anggota gerak atas mulai dari lengan atas, lengan bawah hingga telapak tangan sekitar
13%. 30% di tubuh bagian di bagian luar maupun dalam, seperti pada dinding perut, dan
juga pada jaringan lunak di dalam perut maupun dekat ginjal atau yang disebut daerah
retroperitoneum. Pada daerah kepala dan leher sekitar 9% dan 1% di tempat lainnya, antara
lain di dada.
Penyebaran atau metastasis kanker ini paling sering melalui pembuluh darah ke paru-paru
(paling sering), ke liver, tulang. Jarang menyebar melalui kelenjar getah bening.
Gejala dan tanda kanker jaringan lunak tidak spesifik, tergantung pada lokasi dimana tumor
berada, umumnya gejalanya berupa adanya suatu benjolan dibawah kulit yang tidak terasa

sakit. Hanya sedikit penderita yang mengeluh sakit, yang biasanya terjadi akibat perdarahan
atau nekrosis dalam tumor, dan bisa juga karena adanya penekanan pada saraf-saraf tepi.
Tumor jinak jaringan lunak biasanya tumbuh lambat, tidak cepat membesar, bila diraba
terasa lunak dan bila tumor digerakan relatif masih mudah digerakan dari jaringan
disekitarnya dan tidak pernah menyebar ke tempat jauh.
Kanker jaringan lunak umumnya pertumbuhannya relatif cepat membesar, berkembang
menjadi benjolan yang keras, bila digerakkan agak sukar bergerak dan dapat menyebar ke
tempat jauh ke paru-paru, liver maupun tulang.
Kalau ukuran kanker sudah begitu besar, dapat menyebabkan borok dan perdarahan pada
kulit diatasnya.
Metode diagnosis yang paling umum selain pemeriksaan klinis, adalah dengan pemeriksaan
biopsi, bisa dapat dengan biopsi aspirasi jarum halus (FNAB) atau biopsi dari jaringan tumor
langsung berupa biopsi insisi yaitu biopsi dengan mengambil jaringan tumor sebagian
sebagai contoh bila ukuran tumornya besar.
Bila ukuran tumor kecil, dapat dilakukan biopsi dengan pengangkatan seluruh tumor.
Jaringan hasil biopsi diperiksa oleh dokter patologi anatomi, dan dapat diketahui apakah
tumor jaringan lunak yang jinak atau ganas. Bila ganas, dapat juga dilihat dan ditentukan
jenis subtipe histologis tumor tersebut, yang sangat berguna untuk menentukan tindakan
selanjutnya.
Bila diagnosis sudah ditegakkan, maka penanganannya tergantung pada jenis tumor jaringan
lunak itu sendiri. Bila jinak, maka cukup hanya benjolannnya saja yang diangkat dan tidak
ada tindakan tambahan lainnya.
Bila tumor jaringan lunak hasilnya ganas atau kanker, maka pengobatannya bukan hanya
tumornya saja yang diangkat, namun juga dengan jaringan sekitarnya sampai bebas tumor
menurut kaidah yang telah ditentukan, tergantung dimana letak kanker ini. Tindakan
pengobatannya adalah berupa operasi eksisi luas.
Penggunaan radioterapi dan kemoterapi hanyalah sebagai pelengkap, namun responsnya
kurang begitu baik, kecuali untuk jenis kanker jaringan lunak yang berasal dari otot yang
disebut embrional rhabdomyosarcoma.
Untuk kanker yang ukurannya besar, setelah operasi, ditambah dengan radioterapi. Pada
kanker jaringan lunak yang sudah lanjut, dengan ukuran yang besar, resiko kekambuhan
setelah dilakukan tindakan operasi masih dapat terjadi. Oleh karena itu setelah operasi
biasanya penderita harus sering kontrol untuk memonitor ada tidaknya kekambuhan pada
daerah operasi ataupun kekambuhan ditempat jauh berupa metastasis di paru, liver atau
tulang.
Berikut adalah salah satu contoh tumor jaringan lunak (Soft Tissue Tumor).
C. LIPOMA
1. Definisi
Lipoma merupakan tumor mesenkim jinak (benign mesenchymal tumors) yang berasal
dari jaringan lemak (adipocytes).
2. Variant Lipoma
a. Adenolipoma, variasi lipoma di payudara. Seringkali memiliki komponen
marked fibrotic. Biasanya dianggap sebagai hamartoma.
b. Angiolipoma mengandung banyak pembuluh darah kecil.
c. Lipoma jantung (cardiac lipomas) dapat mengapur mengikuti nekrosis lemak.
3. Patofisiologi

Pada umumnya tumor-tumor jaringan lunak (soft tissue tumors [STTs]) adalah
proliferasi masenkimal yang terjadi di jaringan nonepitelial ekstraskeletal tubuh, tidak
termasuk visera, selaput otak, dan sistem limforetikuler. Dapat timbul di tempat di mana
saja, meskipun kira-kira 40% terjadi di ekstermitas bawah, terutama daerah paha, 20%
di ekstermitas atas, 10% di kepala dan leher, dan 30% di badan dan retroperitoneum.
Parameter-parameter yang penting untuk menentukan penatalaksanaan klinisnya adalah:
a. Ukuran makin besar massa tumor, makin buruk hasil akhirnya.
b. Klasifikasi histologi dan penentuan stadium (grading) yang akurat (terutama di
dasarkan pada derajat diferensiasinya), dan perkiraan laju pertumbuhan yang
didasarkan pada mitosis dan perluasaan nekrosis.
c. Staging.
d. Lokasi tumor. Makin superfisial, prognosis makin baik.
4. Manifestasi Klinis
Lipoma seringkali tidak memberikan gejala (asymptomatic). Gejala yang muncul
tergantung dari lokasi, misalnya:
a. Pasien dengan lipoma kerongkongan (esophageal lipoma) dapat disertai
obstruction, nyeri saat menelan (dysphagia), regurgitation, muntah (vomiting), dan
reflux. Esophageal lipomas dapat berhubungan dengan aspiration dan infeksi
saluran pernapasan yang berturutan (consecutive respiratory infections).
b. Lipoma di saluran napas utama (major airways) dapat menyebabkan gagal napas
(respiratory distress) yang berhubungan dengan gangguan bronkus (bronchial
obstruction). Pasien datang dengan lesi parenkim (parenchymal lesions) atau
endobronchial.
c. Lipoma juga sering terjadi pada payudara, namun tak sesering yang diharapkan
mengingat luasnya jaringan lemak.
d. Lipoma di usus (intestines), misalnya: duodenum, jejunum, colon dapat
menyebabkan nyeri perut (abdominal pain) dari obstruksi atau intussusception,
atau dapat menjadi jelas melalui perdarahan (hemorrhage).
e. Lipoma jantung (cardiac lipomas) terutama berlokasi di subendocardial, jarang
intramural, dan normalnya tidak berkapsul (unencapsulated). Terlihat sebagai suatu
massa kuning di kamar/bilik jantung (cardiac chamber).
f. Lipoma juga dapat muncul di jaringan subkutan vulva. Biasanya pedunculated
dan dependent.
5. Indikasi
Lipoma dihilangkan dengan alasan sebagai berikut:
a. kosmetika (jenis subcutaneous lipomas).
b. untuk evaluasi jaringan (histology).
c. bila disertai gejala.
d. saat tumbuh, membesar, lebih dari 5 cm.
6. Terapi Medis
Terapi medis termasuk eksisi endoskopik tumor di traktus gastrointestinal bagian atas
(misalnya: esophagus, perut (stomach), dan duodenum) atau colon.
7. Terapi Pembedahan (Surgical Therapy)

Pembedahan (complete surgical excision) dengan kapsul sangatlah penting untuk


mencegah kekambuhan setempat (local recurrence). Terapi tergantung lokasi tumor.
Pada lokasi yang tidak biasanya, pemindahan lipoma menyesuaikan tempatnya.
a. Pemindahan setempat diindikasikan pada lipoma di dekat saluran nafas utama
(major airways). Lipoma paru-paru memerlukan resection parenkim paru-paru atau
saluran pernafasan yang terlibat (the involved airway).
b. Pemindahan setempat (Local removal) diindikasikan pada lipoma usus
(intestinal lipomas) yang menyebabkan obstruction.
c. Jika lipoma esophagus tidak dapat dipindahkan dengan endoskopi, maka
diperlukan pembedahan (surgical excision).
d. Lipoma pada payudara (breast lipomas) dihilangkan jika pada dasarnya
meragukan.
e. Lipoma usus, khususnya duodenum, sebaiknya dihilangkan baik secara
endoskopi maupun pembedahan karena dapat menyebabkan obstruction, jaundice,
atau perdarahan (hemorrhage).
f. Lipoma pada vulva dapat dihilangkan di tempat (locally excised).
8. Catatan
a. Lipoma terjadi pada 1% populasi.
b. Lipoma merupakan tumor jaringan lunak (soft tissue tumor) yang paling umum
dijumpai.
c. Liposuction dapat dikerjakan pada lipoma kecil di wajah (small facial lipomas)
karena alasan estetika.
d. Liposuction diindikasikan untuk perawatan lipoma sedang atau medium
(misalnya, 4-10 cm) dan besar (large) (misalnya, >10 cm). Pada lipoma yang kecil,
tidak ada keuntungan yang dilaporkan karena tumor dapat diekstraksi (extracted)
melalui irisan kecil (small incisions).

Anda mungkin juga menyukai