Anda di halaman 1dari 4

PELAYANAN KAMAR JENAZAH

No.Dokumen : No. Revisi Halaman


00 1/4
....

UPTD.
RUMAH SAKIT
PRATAMA GEMA SANTI
NUSA PENIDA
Disahkan :
Direktur UPTD.
Tanggal Terbit Rumah Sakit Pratama Gema Santi Nusa Penida
SOP
....

dr. I Ketut Rai Sutapa


NIP. 197904012006041012

PENGERTIAN Kegiatan mempersiapkan jenazah sebelum diperlihatkan


kepada keluarga yang mana melalui pemenerimaan jenazah
dari unit lain seperti UGD, Rawat Inap, ICU dan Unit terkait
lainnya di kamar jenazah kemudian dilakukan penyarah
terimaan jenazah dari kamar jenazah kepada pihak keluarga.
TUJUAN 1. Memastikan jenazah dari unit lain sampai di kamar jenazah.
2. Menyiapkan jenazah sebelum diserahkan pada pihak
keluarga.
3. Memastikan penyerah terimaan jenazah dari unit kamar
jenazah pada pihak keluarga.
4. Tersedianya kamar jenazah yang standar dapat dipakai
sebagai acuan oleh petugas kamar jenazah dalam
memberikan mutu pelayanan yang baik bagi keluaga
pasien.
KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan direktur UPTD. Rumah Sakit Pratama
Gema Santi Nusa Penida Nomor 4 Tahun 2018 tentang
Pembentukan Instalasi Pada Unit Pelaksana Teknis. Daerah
Rumah Sakit Pratama Gema Santi Nusa Penida
2. Surat Keputusan Direktur Nomor ...... tentang Unit Kamar
Jenazah.
3. Segera mencuci kulit dan permukaan lain dengan air
mengalir bila terkena darah atau cairan tubuh lain.
4. Semua permukaan yang terkena percikan atau tumpahan
PELAYANAN KAMAR JENAZAH
No.Dokumen : No. Revisi Halaman
00 2/4
....

UPTD.
RUMAH SAKIT
PRATAMA GEMA SANTI
NUSA PENIDA
Disahkan :
Direktur UPTD.
Tanggal Terbit Rumah Sakit Pratama Gema Santi Nusa Penida
SOP
....

dr. I Ketut Rai Sutapa


NIP. 197904012006041012

darah dan/atau cairan tubuh lain segera dibersihkan


dengan larutan klorin 0,5%.
5. Semua peralatan yang akan digunakan kembali harus
diproses dengan urutan: dekontaminasi, pembersihan,
disinfeksi atau sterilisasi.
6. Sampah dan bahan terkontaminasi lainnya ditempatkan
dalam kantong plastic dimasukkan ke dalam sampah
infeksius.
PROSEDUR Persiapan alat :
APD seperti sarung tangan steril, masker, apron plastik dan
penutup kepala.

Persiapan petugas:
Mencuci tangan, memakai sarung tangan dan mengenakan
apron plastik.

Prosedur :
1. Pasien dari unit lain yang dinyatakan meninggal
(jenazah)dikirim ke kamar jenazah.
2. Petugas masing-masing unit tempat pasien meninggal
menyerahkan surat keterangan kematian pasien pada
pihak keluarga.
PELAYANAN KAMAR JENAZAH
No.Dokumen : No. Revisi Halaman
00 3/4
....

UPTD.
RUMAH SAKIT
PRATAMA GEMA SANTI
NUSA PENIDA
Disahkan :
Direktur UPTD.
Tanggal Terbit Rumah Sakit Pratama Gema Santi Nusa Penida
SOP
....

dr. I Ketut Rai Sutapa


NIP. 197904012006041012

3. Lakukan prosedur baku kewaspadaan universal yaitu


cuci tangan sebelum memakai sarung tangan.
4. Petugas memakai alat pelindung:
 Sarung tangan karet yang panjang (sampai ke
siku).
 Sebaiknya memakai sepatu bot sampai lutut.
 Pelindung wajah (masker dan kaca mata).
 Jubah atau celemek, sebaiknya yang kedap air.
5. Cuci tangan dengan sabun sebelum memakai sarung
tangan dan sesudah melepas sarung tangan.
6. Jenazah diterima oleh petugas kamar jenazah dari
petugas unit lain dengan mencocokkan identitas
jenazah.
7. Kemudian keluarga membawa surat kematian ke ruang
administrasi rumah sakit untuk mengurus biaya
perawatan selama di Rumah sakit. Setelah surat
kematian dan biaya administrasi telah selesai, keluarga
menunjukkan kepada petugas unit kamar jenazah.
8. Setelah ditunggu 2 jam jenazah diperbolehkan dibawa
pulang dengan menggunakan kereta/ brankart khusus
untuk jenazah menuju ke mobil jenazah rumah sakit.
PELAYANAN KAMAR JENAZAH
No.Dokumen : No. Revisi Halaman
00 4/4
....

UPTD.
RUMAH SAKIT
PRATAMA GEMA SANTI
NUSA PENIDA
Disahkan :
Direktur UPTD.
Tanggal Terbit Rumah Sakit Pratama Gema Santi Nusa Penida
SOP
....

dr. I Ketut Rai Sutapa


NIP. 197904012006041012

9. Jenazah diserahkan kepada pihak keluarga jika sudah


ada kesiapan dari pihak keluarga untuk menerima
jenazah dengan mencocokkan identitas jenazah.
10. Memasukkan jenazah pada ambulance jenazah dan
sopir mengantarkan jenazah ke rumah duka.
11. Jenazah yang telah dibungkus tidak boleh dibuka lagi.
12. Jenazah tidak boleh dibalsem atau disuntik untuk
pengawetan kecuali oleh petugas khusus yang telah
mahir dalam hal tersebut.
13. Jenazah tidak boleh diotopsi. Dalam hal tertentu otopsi
dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
pimpinan rumah sakit dan dilaksanakan oleh petugas
yang telah mahir dalam hal tersebut
Kamar jenazah, ambulance, UGD, Rawat inap, ICU dan Unit
UNIT TERKAIT
terkait lainnya.

Anda mungkin juga menyukai