Anda di halaman 1dari 47

KEPERAWATAN KRITIS PADA

SISTEM PERNAPASAN

Oleh DR. Tigor Situmorang MH.M.Kes


ANATOMI SISTEM PERNAPASAN
1. Sistem Toraks
2. Struktur sistem pernapasan
Fisiologi Sistem Pernapasan
1. VENTILASI yaitu pergerakan udara atmosfir
dan alveoli.
2. DIFUSI yaitu pertukaran O₂ dan CO₂ di
kapiler.
3. TRANSPORT OKSIGEN yaitu transport O₂ dan
CO₂ darah dari dan menuju sel.
1. JALAN NAPAS KONDUKSI yaitu dimulai
dari Hidung /Mulut ( naso dan ofaring ) =>
Bronkus => Bronkiolus dan Bronkiolus
terminal. Pernapasan dimulai dari
naso/orofaring sampai ke alveoli di dalam
paru - paru.
2. SIRKULASI PARU yaitu paru memiliki
suplai dari sirkulasi bronchial ke jalan napas
dan sirkulasi paru => Pertukaran Gas
PENGKAJIAN SISTEM PERNAPASAN

1. RIWAYAT KESEHATAN
2. PEMERIKSAAN FISIK
3. PEMANTAUAN PERNAPASAN
4. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PERNAPASAN
1. RIWAYAT KESEHATAN (Riwayat Klinis)
• DISPNEA => dispnea umumnya terlihat pada pasien
dengan gangguan paru dan jantung.
• NYERI DADA => dispnea yang terjadi pada penyakit paru
primer berhubungan dengan ketidaknyamanan sisi
anterior dada, yang harus dibedakan dengan angina.
• PRODUKSI SPUTUM => Penyakit paru sering
menyebabkan produksi sputum. Peningkatan warna
ataupun jumlah sputum kerap menandakan adanya
infeksi.
• BATUK => batuk adalah gejala pernapasan yang sering
muncul dengan makna yang berbeda – beda. Batuk dapat
distimulasi oleh agens eksternal , inflamasi mukosa
pernapasan ,atau oleh tekanan tumor pada jalan napas.
2. PEMERIKSAAN FISIK
• INSPEKSI => Inspeksi pasien meliputi pemeriksaan ada
tidaknya sejumlah faktor. Komponen pada proses inspeksi
pada pengkajian fisik pada sistem pernapasan yaitu,
Pemeriksaan Umum, Toraks, Kepala dan leher serta
Ekstremitas untuk mengetahui adanya Sianosis, Pernapasan
Berat, Penambahan Diameter Dada (anterior-posterior),
Deformitas Dada dan Jaringan Parut, Postur Tubuh
Pasien, Frekuensi Pernapasan, Kedalaman Pernapasan.
• PALPASI => Palpasi dada dapat mengindikasikan
abnormalitas paru atau dada. Palpasi juga dapat digunakan
untuk mengkaji adanya emfisema subkutan, yaitu kondisi
“bocornya’’ udara dari alveolus dan menyusup melewati
jaringan subcutan.
• PERKUSI => Perkusi dada menghasilkan gerakan
halus pada dinding dada dan struktur-struktur
dibawahnya sehingga menimbulkan bunyi yang dapat
didengar dan vibrasi taktil.
• AUSKULTASI => Pada auskultasi dada sisi
diagfragma stetoskop ditekan dengan kuat ke dinding
dada. Normalnya volume bunyi napas meningkat 4 kali
lipat saat pasien mengambil napas dalam maksimal
yang bertolak belakang dengan pernapasan tenang.
Bunyi napas terdengar lebih keras disisi atas dan sisi
tengah dada saat kita mengauskultasi area bronkus
yang lebih besar, dan bunyi tersebut menjadi lebih
pelan saat kita mengauskultasi jalan napas yang lebih
kecil.
3. PEMANTAUAN PERNAPASAN
• OKSIMETRI NADI => Oksimetri Nadi merupakan tehnik yang efektif
untuk memantau pasien terhadap perubahan saturasi oksigen yang
kecil atau mendadak. Probe oksimeter terdiri dari dua diode
pemancar cahaya Light Emitting Diode (LED) satu merah dan yang
lainnya inframerah yang mentransmisikan cahaya melalui kuku,
jaringan, darah vena, darah arteri melalui fotodetektor yang
diletakkan di depan LED. Fotodetektor tersebut mengukur jumlah
cahaya merah dan infamerah yang diabsorbsi oleh hemoglobin
teroksigenasi dan hemoglobin deoksigenasi dalam darah arteri dan
dilaporkan sebagai saturasi oksigen. Semakin darah teroksigenasi,
semakin banyak cahaya merah yang dilewatkan dan semakin sedikit
cahaya inframerah yang dilewatkan, dengan menghitung cahaya
merah dan cahaya infamerah dalam suatu kurun waktu, maka
saturasi oksigen dapat dihitung.
• PEMANTAUAN KARBON DIOKSIDA TIDAL -
AKHIR => Pemantauan karbon dioksida tidal
-akhir mengukur kadar karbondioksida pada
akhir ekspirasi, ketika presentase karbon
dioksida yang larut dalam darah arteri (PaCO₂)
mendekati persentase karbon dioksida alveoli
(PACO₂). Oleh karena itu sampel
karbondioksida ekhalasi yang diukur pada
akhir ekhalasi (ETCO₂) dapat digunakan untuk
memperkirakan kadar karbondioksida alveoli.
Gambar monitor oksimetri nadi
• GAS DARAH ARTERI => Pada pemeriksan gas darah
arteri, sampel darah arteri diambil dan dianalisis
untuk membantu menilai kualitas dan tingkat
pertukaran Gas paru serta status asam – basa.
Pemeriksaan GDA mengukur nilai PaO₂, SaO₂,
PaCO₂, pH, dan kadar Bikarbonat (HCO₃). Prosedur
tersebut meliputi pengambilan darah arteri dari
pungsi arteri langsung atau dari slang arteri yang
kerap ditempatkan di arteri radialis. Teknologi
terkini memungkinkan dilakukannya pemantauan
GDA kontinu dengan menggunakan sensor serat
optik yang ditempatkan di dalam arteri.
• SATURASI OKSIGEN VENA CAMPURAN =>
merupakan parameter untuk mengevaluasi
keseimbangan antara suplai oksigen dan
kebutuhan oksigen. Untuk mengetahui
saturasi oksigen vena campuran dilakukan
pengambilan sampel darah, untuk
memperoleh campuran darah yang sempurna
sampel darah diambil dari kateter arteri
pulmonalis, karena mampu menyediakan
sampel darah aliran balik dari ekstremitas dan
telah bercampur di ventrikel kanan.
4. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PERNAPASAN

• RADIOGRAFI DADA => yaitu alat yang digunakan


untuk mengkaji gambaran anatomis dan fisiologis
dada serta mendeteksi proses patologis
menggunakan sinar x. Saat sinar x menembus dada,
jaringan padat seperti tulang akan muncul
gambaran opaq atau putih, pembuluh darah dan
organ –organ yang berisi darah akan terlihat
berwarna abu-abu, selama inspirasi, paru normal
yang terisi udara akan terlihat berwarna hitam dan
ketika paru-paru berisi cairan akan terlihat
berwarna putih.
• PEMINDAIAN VENTILASI – PERFUSI => yaitu suatu uji
pencitraan nuklir yang digunakan untuk mengevaluasi
dugaan perubahan pada hubungan ventilasi-perfusi.
Pindai (scan) ventilasi-perfusi bermanfaat dalam
mendeteksi persentase setiap paru yang masih
berfungsi secara normal, mendiagnosis, dan
menentukan lokasi emboli paru,serta kaji suplai
vaskular paru.
=> Pindai ventilasi - perfusi terdiri atas 2 bagian dimana
pada pindai ventilasi pasien akan disuruh menghirup
gas radioaktif, yang bergerak mengikuti jalur sistem
pernapasan sedangkan pada perfusi radioisotop
diinjeksikan secara intravena,sehingga memungkinkan
visualisasi suplai darah menuju paru.
• ANGIOGRAFI PULMONAL => yaitu proses injeksi
cepat substansi radiopak untuk pemeriksaan
radiografi vaskular paru. Dugaan emboli paru
merupakan indikasi tersering untuk angiografi
pulmonal. Substansi radioopak diinjeksikan ke
salah satu atau kedua lengan pada vena femoralis
atau ke dalam kateter yang sudah terpasang pada
arteri pulmonal. Hasil pemeriksaan positif ditandai
dengan terhambatnyaaliran substtansi radiopak
melalui pembuluh darah yang sempit atau
terhentinya aliran substansi secara tiba – tiba di
pembuluh darah.
• BRONKOSKOPI => yaitu proses visualisasi langsung
laring,trakea, dan bronkus melalui alat bronkoskopi
seratopik yang fleksibel. Bronkoskopi digunakan dalam
proses diagnostik untuk memeriksa jaringan
,mengumpulkan sekresi, menentukan luas dan lokasi
proses patologis, serta mendapatkan biopsi. Selain itu
juga dapat digunakan dalam proses terapi sebagai
sarana untuk mengangkat benda asing atau sekresi
dari percabangan dari trakhea bronkus. Hal hal yang
mungkin dapat bisa terjadi yang prlu dikaji oleh
perawaat yaitu laringospasme, demam,perubahan
hemodinamik,disritmia jantung,pneumotoraks,
haemorargik( serangan jantung).
• TORAKENTESIS => yaitu memasukkan jarum
ke dalam rongga pleura untuk mengeluarkan
udara, cairan,atau juga spesimen untuk
diagnostik. Tugas perawat dalm hal ini adalh
memberikan kenyamanan, mengkaji sistim
pernapasan secara berlanjut, mengirim
spesimen ke laboratorium sesuai instruksi.
Asuhan pada komplikasi yang mungkin terjadi
yaitu nyeri, hipotensi dan oedema paru serta
pneumotoraks.
• KULTURSPUTUM
• PEMERIKSAAN FUNGSI PARU
• PENGUKURAN VOLUME
• PENGUKURAN KAPASITAS
• PENGUKURAN DINAMIK
PENATALAKSANAAN PASIEN SISTEM
PERNAPASAN
• Dalam membantu pasien kritis untuk
bernapas perawat harus cakap dan terampil
dalam mengkaji kebutuhan pasien memberi
asuhan yang cepat dan efisien serta
mengevaulasi hasil intervensi, memberikan
penyuluhan, serta kemampuan menggunakan
alat bantu pernapasan juga mampu
melakukan bantuan pernapasan ,pengobatan
dan berbagai jenis ventilator.
• HIGYEN BRONKUS => ini penting dilakukan untuk
mencegah komplikasi pulmonal dengan cara ventilasi
dan difusi dan pengeluaran sekret untuk
memperbaiki pertukaran gas.
Metode higyen bronkus yaitu :
• Batuk dan napas dalam
• Fisioterapi dada
• Drainase postural
• Perkusi dan fibrasi dada
• Kontraksi dan adaptasi
• Terapi oksigen
Pengkajian untuk terapi oksigen sangat penting untuk
dilakukan oleh perawat.
Pemberian oksigen dapat diberikan melalui :
• kanule nassal
• Masker wajah
• Face mask
• Dapat juga dilakukan dengan trakheostomi
• Dapat juga dilakukan dengan napas buatan
Gambar Trakheostomi
Gambar Trakheostomi
OBAT – OBAT FARMAKOLOGI

• BRONKODILATATOR
Jenis – jenisnya :

=> Albuterol, Metaproterenol, Salmeterol,


Terbutalin, Beklometason,Metilprenidsolon,
Prednison, Triamsonolon, Iprtatropium,
Cromolyn, Nedocromil, teofilin, Montelukast,
Dnase.
• AGENS ANTI INFLAMASI => terdiri dari Kortikosteroid, Stabilisator
Sel – Mast, Antagonis Reseptor Leukotrien.
• AGENS KISTIK FRIBROSIS (Dnase) => digunakan untuk memecah
molekul- molekul di dalm secret yang kental agar mudah
dikeluarkan dan untuk mengurangi jumlah media untuk
pertumbuhan bakteri. Agens ini juga meningkatkan aliran gas
disepanjang jalan napas. DNase diberikan dalam satukali sehari
dalam bentuk inhalasi. Terapi yang digunakan adalah antibiotik.
• AGENS SEDATIF => pasien dengan penyakit kritis membutuhkan
intervevsi farmakologis untuk analgesia, sedasi, mengontrol
kecemasan, dan memudahkan ventilasi mekanis. Agens yang
paling banyak digunakan di ruang ICU yaitu Opiat, Benzodiazepin,
Haloperidol, dan Propofol ( diprivan).
• AGENS PENYEKAT NEURO MUSKULAR => tujuannya untuk
memaksimalkan oksigenasi dan mencegah komplikasi seperti
barotrauma ( ruptur alveolus) yang disebabkan oleh tekanan
ventilator yang tinggi.
BANTUAN VENTILATOR
• PRINSIP PSIKOLOGIS => untuk memahami efek ventilasi mekanis
modern pembaca dianjurkan untuk meninjau kembali fisiologi
pernapasan normal.
• KOMPLIANS => yaitu kemampuan paru untuk meregang. Paru sering
diibaratkan seperti balon, awalnya sulit meregang (nonkomplians).
Setelah balon ditiup berulangkali resistensi elastiknya hilang 9sangat
komplians) dan balon menjadi sangat mudah untuk ditiup. Pada kondisis
paru yang mnurunkan elastisitas paru yaitu inflamasi, perubahan
fibrotik,edema sehingga paru sulit untuk mengembang. Pasien yang
terpasang ventilator dengan kondisi paru yang normal seharusnya
memiliki nilai komplians mendekati 100 ml/cm H₂O (normal).
•TEKANAN STATIS => Salah satu alat ukur untuk memperoleh nilai
komplians adalh tekanan statis atau tekanan plateu. Tekanan plateu
diperoleh dengan menekan tombol inspirasi- akhir pada ventilator di
akhir inspirasi maksimum.
PERALATAN
• RESUSITATOR MANUAL
• RESUSITATOR MEKANIS
Jenis - Jenis Ventilator Mekanis :
• Ventilator Tekanan Negatif
• Ventilator Tekanan Positif yaitu ventilator yang digunakan pada
tatanan perawatan kritis prinsip dasar ventilator adalah volume
udara yang diinginkan diberikan pada setiap pernapasan, jumlah
dan frekuensi dapat diatur sesuai dengan frekuensi dan tidal
volum yang dibutuhkan. Penggunaan ventilasi mekanis harus
sering dikontrol atau di evaluasi berdasarkan respon pasien
karena over ventilasi dapat menyebabkan asidosis respiratorik
atau hipoksia. Pemeriksaan TDA tetap mendekati normal
artinya menerima karbondioksida dengan kadar relatif tinggi
lebih dari oksigenasi rata-rata atau keduanya.
• Merespon alarm dari regulator
• memastikan humidifikasi dan termoregulasi

Komplikasi yang dapat terjadi adalah terjadi aspirasi :


• Barotrauma akibat dqari tekanan positif ke paru -paru sehingga
dapat terjadi robekan pada alveolus dan akhirnya bisa
pneumotoraks.
• Pneumonia
• Penurunan curah jantung
• Ketidakseimbagan cairan
• Komplikasi akibat imobilitas
• Dapat menyebabkan masalah gastrointestinal sehingga upaya
untuk mempertahankan pola BAB perlu untuk mencegah distensi
abdoment.
• Kelemahan otot
Pengkajian dan penatalaksanaan
• Pasien dengan ventilator memerlukan asuhan
keperawatan primer yaitu dengan tujuan
mengurangi biaya,lama rawat dan mortalitas
pada pasien yang mengalami masalah dengan
intervensi mencegah atau meminimalkan
komplikasi.
• Perawat harus berinteraksi dengan masing –
masing anggota tim untuk mencapai hasil
akhir yang diinginkan.
Perawatan selang Endotrakeal
• Mencegah pergerakan selang, perpindahan
selang atau ekstubasi tak disengaja karena
dapat mengakibatkan iritasi ataupun oedema,
fiksasi harus dijaga dengan baik.
• Pada pasien yang diintubasi harus ditambah
dengan pemasangan gudel, batuk yang terus
menerus menunjukkan adanya perubahan
endotrakeal menyentuh karina sehingga perlu
ditarik ke posisi yang tepat.
Perawatan Trakeostomi

• Indikasi pemasangan trakeostomi adalah apabila


diperkirakan pemasangan ventilasi tersebut jangka panjang.
• Trakeostomi juga dapat menyebabkan haemoragik, infeksi,
pneumotoraks dan kebutuhan akan prosedur operasi,
namun komplikasi dapat dicegah dengan ketelitian
pengkajian yang dilakukan oleh perawat setiap berinteraksi
dengan pasien.
• Perawatan trakeostomi yang adalah mengganti simpul dan
balutan trakea antara 25-48 jam setelah pemasangan.
• Perawatan rutin dilakukakan setiap 8 jam dengan perawatan
steril.
• Perawatan tekanan balon.
• Rencana pemulangan dan penyuluhan pasien
• Dukungan nutrisi
• Perawatan mata
• Perawatan mulut
• Perawatan psikologis
• Memfasilitasi komunikasi
• Penyapihan dari ventilasi mekanis
• Penyapihan dari alat bantu mekanis meliputi upaya
penyebab gagal napas, mencegah komplikasi dan
mengembalikan dan mempertahankan status fungsi
fisiologis dan psikologis.
• Dalam proses penyapihan ini beberapa hal
yang harus diperhatikan yaitu kekuatan otot
pernapasan dan daya tahan pasien.
• Untuk itu perawat perlu melakukan latihan
pernapasan dan memulihkan otot –otot
penapasan.
GANGGUAN PERNAPASAN UMUM
• Pneumonia
• Efusi pleura
• Pneumotoraks
• Embolisme paru
• Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
=>Pemeriksaan yang dilakukan adalah spirometri yaitu
keterbatasan aliran udara espirasi adalah tanda
diagnostik utama PPOK. Jadi spirometri mengukur
volume maksimal udara yang di ekshalasi secara kuat
dari titik inspirasi maksimal.
=>Gas darah arteri (GDA)
SINDROM GAWAT NAPAS AKUT
• Sindrom distres pernapasan akut (akut respiratory disters
sindrom, ARDS).
• Menggambarkan sindrom klinis kompleks artinya bukan
penyakit tunggal dan menimbulkan resiko tinggi mortalitas.
• Dari pengalaman kasus- kasus ini sulit untuk mendapatkan
hasil yang optimal namun ada beberapa strategi dengan
menggunakan ventilasi mekanis, sedasi, nutrisi dan
intervensi farmakologis yang sangat penting.
• Peran perawat pada kasus ini adalah mendeteksi dini dan
mencegah terjadinya ARDS. Yaitu dengan mengetahui
faktor resiko , alat pengkajian dan protokol serta strategi
pencegahan.
KRITERIA DIAGNOSTIK DAN INSIDEN
• ARDS, sulit didefenisikan karena terjadi cedera paru hipoksia akut
dan oedem paru non - kardiogenik yang menyebabkan gagal
napas akut.
• Penyebab ARDS dicetuskan oleh cedera paru langsung ataupun
tidak langsung dan gejala dapat muncul hingga 72 jam setelah
cedera awal, misalnya cedera langsung yaitu aspirasi, infeksi paru
– paru, hampir tenggelam, trauma toraks dan inhalasi toksik.
• Cedera tidak langsung yang menyebabkan RDS meliputi sindrom
sepsis, luka bakar, trauma, transfusi darah, baipas jantung paru,
prankeatitis dan emboli lemak.
• Pasien yang paling beresiko mengalami ARDS adalah lansia ( 65
tahun keatas).
PATOFISIOLOGI
• Pada pasien memperlihatkan takipnea akut, penurunan
komplien paru, infiltra pulmonal, hipoksemia.
• Pada pemeriksaan histologis pasien ARDS menunjukkan
fibrosis paru.
• Sindrom respon inflamasi sistemik (SIRS) menjelaskan
inflamasi terjadi di seluruh tubuh akibat gangguan sirkulasi
sistemik.
• Pertukaran gas pulmonal yang adekuat tergantung pada
alveoli yang berisi udara membran kapiler alveolar utuh dan
aliran darah normal melalui pembuuh darah paru pada ARDS
kerusakan membran alveolar difus terjadi dan meningkatkan
permeabilitas membran , perubahan padda integritas
membran kapiler – alveolar memungkinkan cairan berpindah
dari ruang vascuker ke ruang interstisial dan ruang alveolar.
• Oedem alveolar dan interstisial yang
diakibatkannya menyebabkan kolabs alveolar
dan mengganggu oksigenasi dan ventilasi.
• Mediator inflamasi menyebabkan dasar
vaskuler paru menjadi vasokonstriksi dan juga
menyebabkan penurunan aliran darah ke
bagian paru sehingga mengakibatkan
penuruna HB di kapiler. Akhirnya penurunan
oksigen untuk difusi dan tranport.
• Oedema paru juga dapat mengakibatkan ARDS
TAHAP SINDROM GAWAT NAPAS AKUT

• Pada tahap ARDS terjadi gangguan vaskuler


akibat peningkatan oedem interstial dan
alveolar.
• Hipoksia resisten terhadap pemberian oksigen
tambahan dan ventilasi mekanis.
PENGKAJIAN
• RIWAYAT => riwayat yang lengkap dan akurat untuk pasien
ARDS sangat penting, namun riwayat yang menyeluruh
sulit didapatkan karena penyebab terjadi sebelum pasien
masuk kebagian perawatan kritis.
• Pemeriksaan fisik => terjadi dalam beberapa jam atau
beberapa hari, umumnya hipotensi,
takikardia,hipertermia,atau hipotermia, pernapasan
awalnya cepat dan sulit. Terlihat pasien menggunakan otot
bantu napas, pasien kelihatan semakin gelisah dan bingung
akibat hipoksia, penurunan saturasi oksigen arteri
merupakan tanda awal dan pada akhirnya pasien ARDS
memerlukan bantuan ventilasi mekanis untuk
mempertahankan ventilasi.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
• Memerlukan pemeriksaan spesifik seperti
• Kultur Darah
• CT SCAN
• Pemeriksaan kimia darah secara rutin dan
hematologi dilakukan umtuk memastikan
stabilitas dalam parameter metabolik.
• Pemeriksaan radiologi
• Pengukuran pirauintrapulmonal yaitu mengetahui
ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi
PENATALAKSANAAN
• Pada kasus ARDS sangat sulit dipahami oleh
karena faktor penyebabnya sulit diketahui.
• Oksigenasi dan ventilasi
• Pengaturan posisi
• Terapi farmakologis yaitu pemberian
antibiotik, pemberian bronkodilatator,
kortikosteroid, sedasi, dukungan nutrisi,
pencegahan komplikasi.
Tugas

1. Asuhan keperawatan trauma toraks


2. Kedaruratan respirasi pada anak
3. Peran CT Scan pada hemoptisis
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai