KELOMPOK 7
BLOK 4.4
Anggota:
Skenario
Ns. Ika perawat yang bekerja di Puskesmas, ditugaskan oleh Dinas Kesehatan wilayah
setempat untuk melakukan pendidikan atau penyuluhan dimasyarakat tentang Kesiapsiagaan
Bencana. Ns. Ika sebelum memberikan penyuluhan merencanakan pengkajian masalah
kesehatan untuk mengurangi risiko bencana di masyarakat. Dari hasil pengkajian Ns. Ika
merencanakan untuk melibatkan masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana dan Ns. Ika
merencanakan agar penyuluhan yang akan diberikan mampu melibatkan masyarakat dalam
bidang kesehatan untuk mengurangi risiko bencana.
BNPB
Puskesmas
Perawat
Peran dan
Tugas
STEP 7
1. Aplikasi perencanaan pengelolaan bencana berbasis komunitas
CBDRM (Community Based Disaster Risk Management) suatu bentuk
penanggulangan bencana dimana masyarakat yang berisiko secara aktif terlibat dalam
identifikasi, analisis, pengobatan, pemantauan, dan evaluasi resiko bencana untuk
mengurangi kerentanan mereka dan meningkatkan kapasitas mereka. Semua
masyarakat dan penduduk memiliki modal yang penting untuk menangani bencana.
Termasuk pengetahuan tentang tanda-tanda peringatan bencana, keamanan dan
kerawanan daerah, pengalaman masa lalu, cara bertahan hidup dan hubungan sosial
yang penting dalam menghadapi krisis (Asian Disaster Preparedness Center, 2006).
Center for Leadership in Public Health Practice (2013) menyebutkan prinsip
dalam penanggulangan bencana berbasis komunitas yaitu:
Memahami masyarakat dengan memperkuat komunikasi. Komunikasi ini
merupakan kebutuhan sebagai bahan dalam perencanaan penanggulangan
bencana.
Mengikutsertakan dan memberdayakan semua bagian di komunitas
Mengkaji dan memperkuat hal-hal yang sudah baik dilakukan di masyarakat.
Menurut IDEP (2007), penanggulangan bencana berbasis masyarakat diwujudkan
dengan membentuk Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB).
Kelompok ini bertujuan untuk menyiapkan masyarakat dalam menghadapi bencana
dimulai dari mengurangi ancaman, melakukan kegiatan pengurangan dampak
ancaman, kesiapsiagaan dan meningkatkan kemampuan dalam penanggulangan
bencana.
Berdasarkan Kemenkes RI (2006), Indonesia juga melakukan upaya
penanggulangan bencana di masyarakat dengan membentuk Desa Siaga Bencana.
Pembentukan Desa Siaga Bencana ini memiliki beberapa tujuan diantaranya:
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya
kesehatan
Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap risiko
dan bahaya yang dapat menmbulkan gangguan kesehatan 9bencana, wabah,
kegawatdaruratan dan sebagainya)
Meningkatkan kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk menolong diri
sendiri di bidang kesehatan
7
Beberapa aplikasi yang dapat dilakukan dalam fase mitigasi dan kesiapsiagaan:
Berdasarkan Asian Disaster Preparedness Center (2006), beberapa aktivitas
masyarakat dalam fase mitigasi dan kesiapsiagaan banjir yang dapat dilakukan :
a. Membangun rumah dengan konstruksi yang tahan banjir
b. Menanam tanaman bamboo dan tanaman lain untuk menghindari erosi
c. Tidak menebang pohon sembarangan
d. Tidak membuang sampah di sungai
e. Tidak membuang putung rokok, plastic, atau benda lain yang tidak bisa
didegradasi oleh tanah
f. Menanam tananaman yang tahan banjir
g. Mengembangkan sistem peringatan dini
h. Memastikan semua anggota keluarga dan komunitas memahami bahaya banjir
i. Mengetahui riwayat banjir di daerah tersebut
j. Memahami pesan peringatan banjir dan area yang rentan terkena banjir
k. Dalam cuaca yang buruk, selalu memantau perkembangan berita di media seperti
televise atau radio local
l. Menyiapkan emergency kit
m. Menyiapkan secara rinci peta rawan banjir dan mendiskusikan dengan anggota
komunitas
n. Memperkirakan aliran banjir dan dampak yang akan terjadi selanjutnya
o. Mempersiapkan rencana evakuasi
p. Jika di komunitas memiliki perahu, sebaiknya perahu tersebut selalu dirawat
dengan baik
q. Melindungi sumber mata air komunitas
r. Menyimpan persediaan makanan dan dokumen-dokumen di tempat yang lebih
aman
s. Memeriksa jalur evakuasi, rumah, dan bangunan lainnya sebelum banjir dating
t. Jika banjir dating secara cepat, maka diskusikan dengan komunitas cara untuk
menyampaikan informasi secara cepat agar tersampaikan pada semua komunitas
u. Mengelola tim SAR dan mengidentifikasi area yang akan diisolasi selama banjir
v. Mengelola tim pertolongan pertama dan memastikan tim tersebut memiliki
peralatan dan obat-obatan pertolongan pertama yang mencukupi
10
Ada beberapa hal yang perlu disiapkan saat keadaan darurat selama banjir :
a. Radio komunikasi beserta baterai yang masih penuh
b. Baterai dengan daya penuh
c. Lilin dan peralatan tahan air
d. Persediaan air minum dan makanan, serta mie instan
e. Persedian obat-obatan untuk batuk, diare, pusing, demam, dan penyakit yang
berhubungan
f. Tas tahan air untuk menyimpan pakaian, dokumen, dan segala hal yang berharga
g. Tempat air minum untuk mendapatkan air bersih sebelum mendapatkan pasokan
air
h. Nomor atau alamat darurat yang dapat dihubungi selama terjadi banjir
e. nursing homes
f. pharmacies
g. penyedia transportasi
h. dll
Kriteria lansia yg diberi pelayanan tidak hanya dipandang dr segi umur saja, namun
juga dilihat dari status kesehatan, lingkungan tempat tinggal dan situasi sosial.
Contoh aplikasi disaster plan dikomunitas terkait kesiapsiagaan dalam
mengantisipasi bencana tanah longsor di Gunung Pati, Semarang (Windraswara &
Widowati, 2010). Kegiatan Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas
(PRBBK) dengan metode CBDP (Community Based Disaster Preparadness) dipandang
sebagai metode yang sesuai untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam
mengelola resiko bencana yang ada di wilayahnya sendiri.
Tujuan dari kegiatan penerapan CBDP ini antara lain sebagai berikut.
Mengurangi kerentanan masyarakat terhadap kondisi lingkungan sekitar. Meningkatkan
kapasitas dan kemampuan komunitas masyarakat dalam mengatasi dan mengurangi
risiko bencana yang ada di sekitar mereka. Mengurangi dan meminimalkan kerugian
apabila suatu saat terjadi bencana. Untuk tujuan dalam Penanganan Bencana yang
Berbasis Komunitas (CBDM), sebuah komunitas dapat ditentukan sebagai group yang
memiliki kesamaan dalam satu atau lebih kebersamaan seperti hidup pada lingkungan
yang sama, menghadapi paparan risiko bencana yang sama, atau sedang mengalami
pengaruh dari sebuah bencana yang sama.
Contoh aplikasi disaster plan lain dapat dilihat pada penelitian Pandey, Bishnu &
Okazaki, Kenji (2005) yang menyatakan bahwa, United nation Centre for Regional
Development (UNCRD) bekerja sama dengan UN Departement of Economic and
Social Affairs (UNDESA) saat ini sedang gencar mempromosikan School Earthquake
Safety Initiative melalui proyek “Reducing Vulnerability of School Children to
Earthquake”. Proyek ini bertujuan untuk membuat sekolah aman terhadap
gempabumi dan untuk mendirikan komunitas tanggap bencana melalui self-help,
kooperasi, dan edukasi. Proyek ini terdiri dari penataan gedung sekolah dengan
bantuan partisipasi dari komunitas lokal, pemerintah dan institusi lokal; pelatihan
pembuatan konstruksi yang aman bagi teknisi, pendidikan kebencanaan di sekolah
dan komunitas.
Ada 3 aspek besar dalam penguatan komunitas pada managemen risiko bencana
gempabumi pada inisiasi ini:
7) The answers to these types of questions helps decision makers, whether they
are parents or public officials, understand the possible human health risks from
environmental media.
b. Pengkajian kebutuhan kesehatan dan nutrisi
Menurut Asian Disaster Preparedness Center (2006), kebutuhan kesehatan dan
nutrisi dapat dilihat menggunakan sebuah tools untuk mengetahui gambaran
kebutuhan kesehatan dan nutrisi secara singkat pada gender dan umur. Aspek
yang perlu diperhatikan antara lain:
1) Status nutrisi anak dan wanita (usia, BB, TB, kuantitas dan kualitas makanan)
2) Keamanan/jaminan pasokan bahan makanan yang tersedia (kesediaan,
stabilias)
3) Pelayanan kesehatan apa saja yang ada di komunitas
4) WASH (Water, Sanitation, Hygine)
5) Penyakit apa saja yang sering muncul
6) Adanya pencegahan/imunisasi
7) Kesehatan ibu hamil
8) Obat tradisional yang tersedia.
c. Pengkajian risiko bencana terkait kesehatan pada fase mitigasi dan kesiapsiagaan
bencana
WHO (2010) telah mengeluarkan suatu tools pengkajian terkait kesehatan untuk
mengurangi risiko bencana seperti tabel di bawah ini:
1. Mitigation
1. Mitigation
1.2 Soft 1.2.1 Land-use National Level at which land-use planning takes place 7.a-b
Mitigation Planning Standards
1. Mitigation
1.2 Soft 1.2.2 National Evidence of national building codes and 8.a
Mitigation Building Codes Standards regulations.
regulations.
8.e & 9
#/% of health sector facilities conforming to
building codes.
1.3 Hard 1.3.1 Planning Process # of planned new health sector facilities and 10
Mitigation New Facilities stage of planning.
Evidence that planning process adheres to
land use plans, HRVAs, building codes, and
includes check consultants.
1.3.2 Retrofitting Evidence of a policy, programme and 13.f
Old Facilities planning process to make older health sector
facilities more resilient.
Safe Hospital
Initiative Comprehensiveness of resiliency 11
improvement programme.
Level of participation of health sector facilities 12.a-b
in the resiliency improvement programme.
Existence of funding for evaluating structural 13
and non-structural vulnerability of health
sector facilities and for retrofitting.
Level of health sector facilities’ yearly 14
investment (in %) of replacement.
# and type of facilities identified for safety/ 12.c & 14
resiliency improvements.
Evidence of and level of implementation of 13 & 14
Safe Hospital Initiative.
2. Preparedness
2.1 DRM 2.1.1 Legal National DRM Existence of national disaster legislation 15.a-c
Governance Framework Legislation that has health sector related provisions and
Mandating mandates the Ministry of Health (MoH) with
Responsibilities responsibilities, and establishes a disaster
risk management system and committee.
Health Sector
Existence of health legislation that is
Legislation 16.a-d
congruent with disaster legislation, contains
Mandating DRM
disaster risk management provisions, and
Responsibilities
provides the MoH with sufficient authority/
power to lead the health sector in disaster
risk management.
2. Preparedness
2.2 Health 2.2.1 Planning General Health Status of the national health disaster plan 26.a
Sector DRM Framework Sector Planning Participation of health sector in development 27.a
Planning Regime of national health disaster plan
Evidence that national health disaster plan 27.b-h
has been coordinated with and endorsed
by the NDO and DMC, subject to exercises/
tests/ simulations, and modified based on
lessons learned.
Status of the National Influenza/Pandemic 26.b
Preparedness Plan.
Evidence that National Influenza/Pandemic 28
Preparedness Plan has been coordinated
with and endorsed by PAHO/WHO, NDO and
DMC, subject to exercises/tests/ simulations,
and modified based on lessons learned.
Status of health annexes (or support plans) to 26.c
other hazard specific national disaster plans.
Status of model health institution disaster 26.d
plan
Status of model health institution BCP. 26.e
2.2.2 Health Health Support Evidence that national health disaster plan is 29.a-d
Sector National Plan to the based on national hazard and health sector
Level Plans National Disaster risk assessments, involves all health sector
19
2. Preparedness
2.2 Health 2.2.3 Health Health Institution/ Status of model health sector institution/ 33
Sector DRM Sector Facility facility emergency plan.
Planning Institution / Emergency Plans #/% of health sector facilitates (by type) that 33
Facility Level have an emergency plan.
Plans #/% that exercised their plan in the last year. 33
2.3 Health 2.3.1 Material Health Sector #/% of health sector facilities with emergency 35.b, d
Sector DRM Resources Facilities power and water supplies. &e
Resources #/% of health sector facilities with patient 35.a
(The focus surge capacity.
is not on #/% of health sector facilities with established 35.c
resources pandemic protocols.
available to
deliver the Ambulances Availability of ambulance surge capacity 36.a
health sector
program. Logistical Existence and evidence of central control of 36.b-c
Rather it is Resources medical supplies stockpiles.
on additional Existence of mechanism/system for 36.d
specialized redistribution of supplies.
resources to Existence of mechanism/system for rapid 36.e
deliver the
20
2. Preparedness
2.4 Health 2.4.1 Pre-event Disaster Health Evidence of health disaster risk management 42.a
Sector DRM- related Preparedness information disseminated to the public.
DRM Public Health Public Information Evidence, # and type of mass media means 42.b-e.
Awareness Awareness utilized.
# of materials produced and disseminated. 43
Evidence that the level of health disaster risk
management awareness of the general public 42.j-k
is being measured by the MoH.
Accessibility and availability of information 42.g
to different ethnic/cultural groups in relevant
languages.
Evidence that gender and vulnerable 42.h-i
groups are adequately addressed in public
information materials.
languages.
44.d-e
Evidence that gender and vulnerable
groups are adequately addressed in public
information materials.
DAFTAR PUSTAKA
Center for Leadership in Public Health Practice. 2013. Community Based Disaster
Coalition Training-Participant's Manual, Paper 1. University of South Florida
Continuum of Care Model: Caring for Elders During Disaster. A Guide for Community-
Based Planning. 2014. Florida Department of Health.
Few. Roger, Zoe Scott, Kelly Wooster. 2016. Strengthening Capacities for Disaster Risk
Management II: Lesson for Effective Support. Sciencedirect: International Journal of
Disaster Risk Reduction.
Pandey, Bishnu & Okazaki, Kenji. 2005. Community Based Disaster Management:
Empowering Communities to Cope with Disaster Risks. United Nations Center for
Regional Development, Japan.
United States Environmental Protection agency. 2015. Human Health Risk Assessment.
www.epa.gov/risk/human-health-risk-assessment
WHO. 2010. Health Sector Self-Assessment Tool For Disaster Risk Reduction. Barbados:
Pan American Health Organization