NIM : 18/429890/KU/20867
Kelas : PPS01
Kelompok : 04
Tugas Pancasila : Merangkum Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Pancasila
Ideologi sangat penting karena ideologi merupakan seperangkat sistem yang diyakini setiap warga
negara dalam kehidupan bermasyarakat. Ideologi melibatkan berbagai sumber seperti kebudayaan,
agama, dan pemikiran para tokoh. Menurut Koentjaraningrat dalam buku Kebudayaan Mentalitas
dan Pembanganunan tahun 2004 yang dimaksud dengan ideologi bersumber dari kebudayaan
yakni meliputi: sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan,
sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian hidup, sistem teknolohi dan
peralatan, komponen tersebut yang memengaruhi dan berperan dalam pembentukan ideologi suatu
bangsa. Warga negara lebih mudah melaksanakan ideologi yang tersipta berdasarkan komponen-
komponen budayanya, karena warga negara sudah merasa akrab dan tidak asing lagi dengan nilai-
nilai di dalam ideologi yang diperkenalkan dan diajuakan kepada mereka. Ideologi bersumber dari
agama akan membentuk suatu negara yang berbentuk teokrasi. Negara teokrasi adalah negara yang
sistem pemerintahannya berlandaskan pada nilai-nilai agama tertentu, segala bentuk peraturan
hukum yang berlaku juga berasal dari doktrin agama tertentu, pemimpin negaranya umumnya
adalah pemimpin agama, salah satu negara teokrasi yang masih hingga saat ini adalah Vatikan.
Rumusan Bahasa yang sederhana mengenai negara teokrasi adalah NT (Negara Teokrasi) = HA
(Hukum Agama) + PA (Pemimpin Agama). Ideologi bersumber dari pemikiran para tokoh salah
satunya yakni Marxisme. Marxisme salah satu di antara aliran ideologi (mainstream) yang berasal
dari seorang filsuf bernama Karl Marx. Pengaruhnya masih terasa hingga saat ini di beberapa
negara seperti Korea Utara, Kuba, Vietnam, Rusia, dan Cina pernah berjaya menggunakan
ideologi ini di zaman Mao Ze Dong.
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara
1. Konsep Pancasila sebagai Ideologi Negara
Ideologi dalam KBBI didefinisikan sebagai kumpulan konsep bersistem yang dijadikan
asas pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Ideologi
juga diartikan sebagai cara berpikir seseorang atau suatu golongan, paham teori, dan
tujuan yang merupakan satu program sosial politik. Destutt de Tracy pada penghujung
abad ke-18 menyebut ideologi sebagai science of ideas yakni suatu program yang
diharapkan membawa perubahan institusional bagi masyarakat Perancis, namun
Napoleon mengencam istilah ideologi yang dianggap hanya sebuah khayalan dan tidak
akan menjadi kenyataan. Jorge Larrain menegaskan bahwa konsep ideologi erat
kaitannya dengan perjuangan pembebasan borjuis dari belenggu feodal dan
mencerminkan sikap pemikiran modern baru yang kritis. Niccolo Machiavelli seorang
pelopor yang membicarakan persoalan fenomena ideologi. Ada tiga aspek dalam
konsep ideologi menurut Machiavelli yakni agama, kekuasaan, dan dominasi. Karl
Marx melanjutkan dan mengembangkan konsep ideologi Machiavelli. Marx
mengaadaikan bahwa kesadaran tidak menentukan realitas, tetapi realitas material yang
menentukan kesadaran. Ideologi timbul dari cara kerja material yang terbatas.
Teori ideologi yang dkemukakan oleh tokoh-tokoh Indonesia :
a. Sastrapratedja (2001), Ideologi adalah seperangkat gagasan/pemikiran yang
berorientasi pada tindakan dan diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur.
b. Soerjanto (1991), Ideologi adalah hasil refleksi masnusia berkat kemampuannya
menjaga jarak dengan dunia kehidupannya.
c. Mubyarto (1991), ideologi adalah sejumlah doktrin, kepercayaan, dan symbol-
simbol sekelompok masyarakat atau suatu bangsa yang menjadi pegangan dan
pedoman kerja (atau perjuangan) untuk mencapai tujuan masyarakat atau bangsa
itu.
Corak ideologi :
a. Seperangkat prinsip dasar social politik yang menjadi pegangan kehidupan social
politik yang diinkorporasikan dalam dokumen resmi negara.
b. Suatu pandangan hidup yang merupakan cara amenafsirkan realitas serta
mengutamakan nilai tertentu yang memengaruhi kehidupan sosial, politik, budaya.
c. Suatu model atau paradigma tentang perubahan sosial yang tidak dinyatakan
sebagai ideologi, tetapi berfungsi sebagai ideologi, misalnya ideologi
pembangunan.
d. Berbagai aliran pemikiran yang menonjolkan nilai tertentu yang menjadi pedoman
gerakan suatu kelompok.
Fungsi ideologi :
Jenis ideologi :
a. Marxisme- Leninisme
b. Liberalisme
c. Sosialisme
d. Kapitalisme
2. Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara
Karakteristik kebudayaan global oleh Sastrapratedja :
a. Berbagai bangsa dan kebudayaan menjadi lebih terbuka terhadap pengaruh timbal
balik
b. Pengakuan akan identitas dan keanekaragaman masyarakat
c. Saling bekerja sama sehingga tidak ada ideologi yang dominan
d. Kebudayaan global bersifat plural dan heterogeny
e. Nilai-nilai HAM, kebebasan, demokrasi menjadinilai yang dihayati Bersama tetapi
dengan interpretasi yang berbeda
a. Fase embrio, berlangsung di Eropa dari abad ke-15 sampai abad ke-18
b. Fase pertumbuhan, abad ke-18 dengan ciri pergerseran gagasan negara kesatuan
dan standarisasi konsep kewarganegaraan
c. Fase take off, tahun 1870-pertengahan 1920, diterimanya konsep baru tentang
negara kebangsaan, identitas dan kepribadian nasional
d. Fase perjuangan hegemoni, tahun 1920-pertengahan 1960, meningkatnya konflik
internasional dan ideologis.
e. Fase ketidakpastian, tahun 1960-1990, muncuknya gagasan dunia ketiga,
proliferasi nuklir, konsepsi individu menjadi lebih kompleks, berkembangnya
media global menjadi semakin canggih
f. Fase kebudayaan global, perubahan radikal di Eropa Timur dan Uni Soviet
B. Menanya Alasan Diperlukannya Kajian Pancasila sebagai Ideologi Negara
1. Warga Negara Memahami dan Melaksanakan Pancasila sebagai Ideologi Negara
Unsur-unsur yang memengaruhi ideologi Pancasila :
a. Ateisme, bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Individualism dan liberalism, tidak sesuai dengan prinsip sila Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
c. Kapitalisme, tidak sesuai dengan prisip ekonomi kerakyatan