Disusun Oleh :
1.Anggun Purnamasari
2.Chairun Nisa Nurwahida
3.Dyah Pratina sari
4.Ester ronauli bakara
5. Lilik Setiowati
6.Meilasari
7.Tri Gunti Novitasari
8.Tri Siska bara
9.Vitriah Andriyani
10. Wahyuningsih
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas
limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah
ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
kepada semua pihak khususnya kepada Ketua Program Studi, Dosen Wali, Dosen
BAB 1 PENDAHULUAN
asma akut yang refraktori, keadaan ini tidak berespon terhadap terapi
dengan β-adrenergik atau teofilin intravena (Hudak & Gallo, 2006). Tanpa
penyakit pada tingkat yang lebih berat dan menjadi kronis, penyakit tersebut
adalah faktor infeksi misalnya virus, jamur, parasit, dan bakteri, sedangkan
faktor non infeksi seperti alergi, iritan, cuaca, kegiatan jasmani dan psikis.
Indonesia cukup tinggi. Meski demikian pemerintah belum memiliki data yang
Kota Sidoarjo, jumlah penderita asma di Sidoarjo pada tahun 2012 sebanyak
204 pasien, 23% dari jumlah tersebut masuk dalam kategori status
asmatikus.
dianjurkan untuk nasal canul 3 lpm secara terus menerus sehingga tidak
perkotaan dan industri. Disebabkan penderita asma ringan dan periodik tidak
akut (status asmatikus). Klien dengan asma akut mempunyai potensi untuk
terjadinya gangguan bersihan mukus dari jalan napas yang besar maupun
pertukaran gas, dan gangguan pola nafas selama serangan akut. Gangguan
ini dapat menimbulkan hipoksemia dari yang ringan sampai berat. Derajat
pencetus terjadinya serangan asma, obat- obatan yang sering dipakai saat
terjadi serangan, dan terapi yang digunakan saat serangan terjadi, jika
mengalami status asmatikus, maka pola terapi yang digunakan adalah terapi
terhadap perubahan saturasi oksigen yang kecil atau mendadak (Brunner &
A. TUJUAN UMUM
B. TUJUAN KHUSUS
penatalaksanaan ,medik.
Asmatikus
Asthmatikus
C. MANFAAT PENULISAN
Asthmaticus
3. Bagi Klien
Asthmaticus
4. Bagi Penulis
pendidikan.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Asmatikus adalah suatu serangan asma yang berat dan akut, berlangsung
pernafasan.
udara dingin dan olahraga. Pada suatu serangan asma, otot polos dari
seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu
binatang. Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi
tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah
raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres dan kecemasan juga bisa
dihirup masuk tubuh melalui hidung atau mulut), dan alergen yang didapat
1. Alergen
inhibitor, kromolin).
2. Olahraga
sistem bronkial.
4. Stres
selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada.
karena jika stresnya belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa
diobati.
1
0
5. Gangguan pada sinus
misalnya rhinitis alergik dan polip pada hidung. Kedua gangguan ini
Gejala asma sering timbul pada waktu malam dan pagi hari. Gejala
yang ditimbulkan berupa batuk-batuk pada pagi, siang, dan malam hari,
tertekan di dada, dan gangguan tidur karena batuk atau sesak napas.
Gejala ini terjadi secara reversibel dan episodik berulang (Lewis et al.,
2006).
tachypnea, retraksi iga, pucat), pasien susah berbicara dan terlihat lelah.
Gejala yang berat adalah keadaan gawat darurat yang mengancam jiwa.
Yang termasuk gejala yang berat adalah serangan batuk yang hebat,
yang dimulai dari sekitar mulut), sulit tidur dengan posisi tidur yang
terpapar oleh bulu binatang, uap kimia, perubahan temperatur, debu, obat
asap rokok dan stres (GINA, 2009). Gejala asma dapat menjadi lebih
serangan serangan sesak nafas yang singkat dan ringan, yang terjadi
infeksivirus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan.
Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan nafas
yang berbunyi (mengi, bengek), batuk dan sesak nafas. Bunyi mengi
waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang
pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak nafas,
leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga
bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi
Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara
atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan
gejala yang dialami, maka semakin parah asma tersebut, Begitu juga
untuk mengukur Force Expiratory Volume dalam satu detik (FEV1) disertai
1. Ekstrinsik (alergik)
Tipe asma ini merupakan jenis asma yang ditandai dengan reaksi
Tipe asma ini merupakan jenis asma yang ditandai dengan adanya
spesifik atau tidak diketahui, seperti udara dingin atau bisa juga
aktivitas. Serangan asma ini menjadi lebih berat dan sering sejalan
kronik dan emfisema. Pada beberapa pasien, asma jenis ini dapat
Jenis asma ini merupakan bentuk asma yang paling umum dan
bervariasi
Serangan dapat
mempengaruhi
aktivitas
Persisten Siang hari ada gejala Variabilitas APE > 30%
sedang
Malam hari > 1 kali per minggu VEP1 ≤ 60-80% nilai
berlangsung
berhari-
1
5
hari
Sehari-hari
yang timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara, seseorang
ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada interstisial paru
bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast dan
gabungan dari semua faktor ini akan menghasilkan edema lokal pada
meningkat.
kedalam tubuh melalui saluran nafas, kulit, dan lain-lain akan ditangkap
imunoglobulin E (IgE).
IgE yang terbentuk akan diikat oleh mastosit yang ada dalam
jaringan dan basofil yang ada dalan sirkulasi. Bila proses ini terjadai pada
seseorang, maka orang itu sudah disensitisasi atau baru menjadi rentan.
Bila orang yang sudah rentan itu terpapar kedua kali atau lebih dengan
alergen yang sama, alergen tersebut akan diikat oleh Ig E yang sudah ada
dalam permukaan mastoit dan basofil. Ikatan ini akan menimbulkan influk
Ca++ kedalam sel dan perubahan didalam sel yang menurunkan kadar
cAMP.
kontraksi otot-otot polos baik saluran nafas yang besar ataupun yang kecil
yang tidak merata dengan sirkulasi darah paru dan gangguan difusi gas
jenis yaitu asthma intrinsik dan asthma ektrinsik. Asthma ektrinsik (atopi)
dapat diidentifikasi seperti : tepung sari jamur, debu, bulu binatang, susu
telor ikan obat- obatan serta bahan-bahan alergen yang lain. Sedangkan
asthma intrinsik (non atopi) ditandai dengan mekanisme non alergik yang
bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik seperti : Udara dingin, zat
musim dan cuaca, aktifitas fisik yang berlebih , ketegangan mental serta
kering. Batuk ini terjadi karena iritasi mukosa yang kental dan mengumpul.
kedua ditandai dengan batuk disertai mukus yang jernih dan berbusa.
memanjang diikuti bunyi mengi (wheezing). Klien lebih suka duduk dengan
ketiga
1
9
ditandai hampir tidak terdengarnya suara nafas karena aliran udara kecil,
biasanya dapat melakukan inspirasi dengan baik dan adekuat tetapi hanya
rata penderita asma bernapas 3-5 kali lebih sering dan lebih cepat
pernafasan
Retensi CO2
Fatigue/
Kelelahan
Infeksi, allergen,
Irritan
Respon Respon
2.1.6 Diagnosa
yang terjadi secara tiba- tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin
sakit kepala dan tremor (gemetar) otot. Bronkodilator yang hanya bekerja
Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang lebih panjang, tetapi
karena mula kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak digunakan
mengendapkan
2
3
obat langsung di dalam saluran udara, sehingga mula kerjanya cepat,
dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet dan sirup short- acting sampai
kapsul dan tablet long-acting. Pada serangan asma yang berat, bisa
ketat, karena jumlah yang terlalu sedikit tidak akan memberikan efek,
biasanya hilang saat tubuh dapat menyesuaikan diri dengan obat. Pada
dosis yang lebih besar, penderita bisa merasakan denyut jantung yang
cepat atau palpitasi (jantung berdebar). Juga bisa terjadi insomnia (sulit
Maret 2013)
2
4
Tetapi penggunaan tablet atau suntikan corticosteroid jangka
4. Perdarahan lambung
5. Katarak prematur
8. Kelaparan
diberikan untuk jangka panjang hanya jika pengobatan lainnya tidak dapat
untuk mengobati serangan. Obat ini terutama efektif untuk anak-anak dan
untuk asma karena olah raga. Obat ini sangat aman, tetapi relatif mahal
dan harus diminum secara teratur meskipun penderita bebas gejala. Obat
asetilkolin. Lebih jauh lagi, obat ini akan menyebabkan pelebaran saluran
asma. Obat ini mencegah aksi atau pembentukan leukotrien (bahan kimia
(Adi, 2013)
26
BAB III
1.1.1. Airway
1.1.2. Breathing
1.1.3. Circulation
1.1.4. Disability
1.1.5. Exposure
disekitar pasien
Hal- hal yang perlu dikaji pada pasien asma antara lain :
1.2.1. Anamnesis
gangguan kesadaran.
28
sakit)
29
a) Kepala
b) Wajah
pucat
c) Mata
d) Hidung
e) Telinga
g) Leher
h) Thoraks
i) Abdomen
abdomen.
j) Ekstremitas
k) Neurologis
bronkus.
mucus plug.
b) Pemeriksaan darah
c) Pemeriksaan radiologi
bertambah.
lokal.
- Tekanan
ekspirasi
menurun
- Tekanan insprasi
menurun
- Ekskursi dada
berubah
- Pengisian
kapiler >3 detik
- Nadi perifer
tidak teraba
- Akral dingin
- Warna kulit
pucat
- Turgor kulit
menurun
Gejala dan Tanda
Minor
Subjektif :
- Parastesia
- Nyeri
ekstremitas
(klaudikasi
intemitten)
Tabel. 1.1 Intervensi Keperawatan (Teori)
panjang.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
dimana fase inspirasi lebih pendek daripada fase ekspirasi dan diikuti
bibir kering, pasien juga mengeluh nyeri ulu hati yang menyebar ke
antara lain :
yang tertahan.
(inflamasi).
80
81
B. SARAN
1. Akademik/Institusi Pendidikan
2. Pelayanan Masyarakat
kebutuhan pasien.
3. Bagi Klien
4. Bagi Penulis
DAFTAR PUSTAKA
EGC.
Kedokteran EGC.
Nursing Association.
Heneberger. (2011). Mortality by Cause for 8 region of the world : Global Burden
Bengkulu, 394.
DPP PPNI .
DPP PPNI.
DPP PPNI.
karta:
Sherwood, L. (2014). Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Ja
Kedokteran EGC.
EGC.